ALUR PIKIR

AUDIT INVESTIGATIF
PENGERTIAN

KARAKTERISTIK AKSIOMA PRINSIP DAN

FRAUD AUDIT INVESTIGATIF PENDEKATAN

TAHAP-TAHAP AUDIT INVESTIGATIF

(PROSES AUDIT INVESTIGATIF)

PRA PENGUM-
PEREN- EVALUSI TINDAK
PEREN- PULAN PELAPORAN
CANAAN BUKTI LANJUT
CANAAN BUKTI

HIPOTESIS ANALISA PRINSIP KET.

SUMBER BUKTI PELAPORAN AHLI
INFORMASI
AUDIT BUKTI
PROGRAM KERUGIAN
REVISI
FORMAT KEUANGAN
HIPOTESIS
TELAAHAN NEGARA
RENCANA
SUMBER DAYA TEKNIK
UNSUR
PENGUMPULAN SUBSTANSI
DELIK
KEPUTUSAN BUKTI
PENUGASAN
PENANGANAN
 POLA PIKIR PROSES AUDIT

Evaluasi
Pahami Tentu SPM, data,
Himpun Tentukan
ke kan kegiatan,
data matrialitas sasaran
giatan arah
global & resiko audit
auditan audit audit.
 Teori Kecurangan
Jika suatu audit kecurangan diputuskan utk dilanjutkan, maka
pendekatan teori kecurangan berikut berlaku:

“Setiap audit kecurangan dimulai dengan proposisi bahwa

semua kasus akan berakhir dengan litigasi/tuntutan hukum.”

Semakin kompleks kecurangan tersebut, semakin penting teori

ini untuk auditor kecurangan.
Teori kecurangan dimulai dengan asumsi, berdasarkan fakta-
fakta yang diketahui, atau apa yang mungkin telah terjadi.
Kemudian asumsi ini diuji untuk menentukan apakah asumsi
tersebut terbukti atau tidak.

Pendekatan teori kecurangan mencakup:

• Menganalisis data yang tersedia.
• Menyusun hipotesis
• Menguji hipotesis
• Memperbaiki hipotesis.
Prinsip-prinsip Audit Investigasi

• Investigasi merupakan upaya pencarian kebenaran dalam

rangka menegakkan keadilan yang berkaitan dengan masalah
hukum dan perundangan.
• Proses investigasi mencakup penggunaan sumber-sumber bukti
sesuai dengan fakta-fakta atas masalah yang berhubungan.
• Mengeliminir terlalu lamanya rentang waktu antara saat
peristiwa terjadi dengan saat investigasi agar diperoleh solusi
yang tepat untuk mengatasi tindak kejahatan
• Aturan dasar suatu investigasi adalah bahwa investigator harus
menetapkan apakah tindak kejahatan benar-benar terjadi atau
tidak.
Kompetensi Investigator
Audit investigatif merupakan gabungan dari
disiplin, keahlian, dan pengetahuan profesional
seorang auditor, akuntan, ahli hukum,
investigator, pewancara (interviewer),
pengumpul informasi (information collector),
case manager, ahli teknologi, dan riset.
 SKEPTISME YANG PROFESIONAL

Kunci keberhasilan dalam melakukan

audit investigatif adalah memiliki sifat

skeptis atau kecurigaan yang profesional,

selalu bertanya-tanya dan dapat

melakukan pendekatan yang menyeluruh

terhadap masalah yang ditanganinya.

 KONSEP AUDIT INVESTIGATIF
Auditor harus melakukan penelusuran yang mengarah
pada upaya menemukan fakta. Penelusuran dapat
berdasarkan pada dugaan, pengaduan, kecurigaan, dan
fakta-fakta, yang selanjutnya dianalisa untuk
membuktikan kebenaran adanya penyimpangan. Audit
ini dapat berkenaan dengan tindakan kriminal, perdata,
pelanggaran prosedur atau disiplin
 KONSEP AUDIT INVESTIGATIF
Audit investigatif harus memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk menyampaikan pendapat
mereka berkenaan dengan peristiwa yang sebenarnya
sesuai dengan versi masing-masing, dimana dan
mengapa terjadi, sehingga ada kesempatan untuk
membenarkan atau menolak semua tuduhan,
pengaduan, dugaan, atau pelanggaran tersebut.
 KONSEP AUDIT INVESTIGATIF

Auditor harus menerapkan pendekatan analitik yang

fleksibel dengan memperhatikan berbagai pola yang
dipakai dan berusaha menemukan alasan, kesempatan,
dan rasionalisasi serta fakta. Oleh karena itu auditor
perlu memahami berbagai istilah yang digunakan
dalam lingkungan forensik.
 KONSEP AUDIT INVESTIGATIF
Forensik merupakan penerapan teknik-teknik untuk
merekonstruksi suatu peristiwa atau transaksi untuk memastikan
fakta mengenai “siapa, apa, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana” disekitar lingkungan kejadian atau transaksi yang
sedang diaudit. Hal ini memiliki makna bahwa hasil pemeriksaan
forensik layak diajukan ke depan pengadilan untuk dijadikan alat
bukti untuk suatu tuntutan atau layak untuk menjadi perdebatan
publik. Oleh karena itu seluruh peraturan untuk pembuktian
harus dilakukan secermat mungkin sejak awal dilakukan forensik
sampai dapat digunakan untuk pembuktian di depan pengadilan
 Jenis Bukti
(evidence square)

Bukti Bukti
Kesaksian Dokumen

Bukti Hasil
Fisik Pengamatan
Syarat Bukti Audit

Secara logis ada hubungan

Relevan RE dengan permasalahan

Berkaitan dgn sumber, cara

Kompeten KO mendapatkan & kelengkapan
persyaratan yuridis bukti.

Berkaitan dgn jumlah & nilai

Cukup CU keseluruhan bukti yg
diperoleh/diuji
Mempunyai nilai yg cukup berarti
dan penting dalam
Material MA mempengaruhi pertimbangan
logis auditor.
 Relevan

–Bukti audit dikatakan relevan, apabila

bukti tersebut secara logis mendukung
atau menguatkan pendapat atau
argumen yang berhubungan dengan
tujuan dan simpulan audit.
 Kompeten

• Bukti audit dikatakan kompeten, apabila bukti

tersebut sah dan dapat diandalkan untuk
menjamin kesesuaiannya dengan fakta. Bukti
yang sah adalah bukti yang memenuhi
persyaratan hukum dan undang-undang. Bukti
yang dapat diandalkan berkaitan dengan
sumber dan cara memperoleh bukti audit itu
sendiri.
• Kompetensi suatu bukti ditujukan pada proses
pembuatan bukti tersebut dan proses perolehannya.
Jika bukti dibuat oleh petugas yang tidak kompeten
maka bukti tersebut dianggap tidak kompeten.
Kompetensi suatu bukti juga didasarkan pada proses
perolehan bukti tersebut oleh auditor. Bukti yang
diperoleh secara illegal sudah barang tentu tidak
dapat diterima menurut hukum.
 Cukup

• Bukti audit yang cukup berkaitan

dengan jumlah bukti yang dapat
dijadikan dasar untuk menarik
suatu simpulan audit.
MATERIALITAS
• Menekankan pada hub bukti thd indikasi sangkaan. Pengertian
tersebut tidak melihat besaran dari nilai yang terkandung
dalam bukti tersebut, karena tidak seluruh bukti dalam audit
investigasi menunjukkan nilai suatu transaksi, misalnya
dokumen notulen rapat. Dokumen tsb mungkin tidak bernilai
tetapi dapat dijadikan bukti adanya suatu putusan rapat/
peserta rapat/dan kegiatan rapat. Apabila bukti tsb menjadi
bagian dari proses pembuktian tindak pidana korupsi, maka
bukti tsb sangat material.
Without evidence,
there is no case