Pengertian Audit
Proses menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen tentang
informasi yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dari informasi dimaksud dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Jenis-Jenis Audit
a. Audit Keuangan
b. Audit Operasional
Penelaahan
Layak AI
Keputusan
Penanganan Tak Layak
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
A. Penerimaan :
• Mengembangkan saluran informasi, kotak pos 5000, SMS, dll & dipublikasikan.
• Penerimaan info awal :
- Respon yang baik unit kerja à kesan positif
bagi pemberi informasi à kepercayaan
masyarakat
- didokumentasikan dengan baik
• Jika memungkinkan, dapat digali informasi yang lengkap dari sumber informasi
• Kendala :
- Perlindungan terhadap pemberi informasi ???
- Apatisme masyarakat.
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
B. Penelaahan :
B. Penelaahan :
B. Penelaahan :
HIPOTESIS :
ü Pengumpulan Bukti
ü Evaluasi Bukti
9. Tracing
10. Vouching
11. Scanning
Penggolongan Bukti dalam
Perspektif Hukum
Membuktikan atau tidak membuktikan
• Bukti Langsung (Direct Evidence)
• Bukti Tidak Langsung (Circumstansial Evidence)
Kebersesuaian
• Bukti Pendukung (Corroborative Evidence)
Kriteria Kualitas
Pengumpulan Bukti
II
• Dapat Dipercaya
• Find
• Read and Interpret Document
• Determined Relevance
• Verify The Evidence
• Assemble The Evidence
• Draw Conclusions
“To do list”
Clustering
• Memilah masalah yang menarik perhatian dan
menuangkan ke atas kertas secepat-nya,
tanpa pertimbangan lebih dulu.
• Lihat dan buat kaitan antara gagasan/masalah
• Kembangkan gagasan/masalah yang telah
diidentifikasi
• Telusuri jalan pikiran yang ditempuh agar
mencapai suatu simpulan.
• Semua pemikiran diberi peringkat dengan
menciptakan reaksi rantai masalah.
MATRIKS
Manfaat
• Untuk menginventarisasi kelengkapan bukti
yang telah diperoleh dikaitkan dengan
pemenuhannya secara yuridis.
• Untuk mengetahui pembuktian yang masih
perlu dilakukan guna melengkapi suatu
dugaan kasus.
• Untuk meyakinkan bahwa suatu dugaan
kasus telah memenuhi unsur-unsur suatu
tindak pidana tertentu.
Analisis Dokumen
• Dalam kasus fraud sering disertai
adanya pemalsuan dokumen atau
dokumen yang diubah atau diganti atau
dokumen yang dimanipulasi.
• Walaupun bukan ahli dokumen, auditor
harus aware atas cara-cara pelaku fraud
dalam membuat dokumen yang tidak
benar.
• Kemungkinan penggunaan tenaga ahli
forensik untuk memastikan kecurigaan.
Mengelola Bukti
Pisahkan dokumen dalam kategori tertentu (Segregate
the documents)
Make a key document file (-> info penting untuk akses cepat)
Menjamin orisinalitas
Sumber Bukti
• Saksi
Pelaksanaan Audit Investigatif
• Departemen/Instansi/Unit Kerja auditan
• Instansi Pemerintah terkait
• Perusahaan / Badan-badan Swasta
• Informasi elektronik
• Bukti forensik
• Alat komunikasi elektronik
• Tersangka
• Kepolisian dan badan intelijen
• Sumber informasi lain (publik)
1. Simpulan
2. Rekomendasi
LAPORAN BENTUK BAB
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
5) Bukti yang Diperoleh
Lampiran:
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit
Bab III : Uraian Hasil Audit
1. Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan yang Diaudit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
5) Bukti yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
Lampiran:
Materi Temuan
• Jenis Penyimpangan
• Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
• Penyebab dan Dampak Penyimpangan
• Pihak –Pihak Terkait
• Bukti yang Diperoleh
Fakta/Kondisi/
Proses Kejadian
Pengungkapan Penyimpangan
Penyimpangan
Ketentua
n/
Kriter
ia
Lampiran Laporan
Pelanggaran disiplin
• Pimpinan instansi atau unit yang diaudit.
• Pejabat yang berwenang mengenakan sanksi
TP/TGR atau hukuman disiplin pegawai
negeri sipil sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980.
• Koordinator audit
Penyampaian Laporan
TPK, TP/TGR
• Pimpinan instansi atau unit yang diaudit.
• Pejabat yang berwenang mengenakan sanksi TP/TGR
atau hukuman disiplin pegawai negeri sipil sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun
1980 dan atau pejabat yang berwenang memberi surat
kuasa khusus (untuk penyimpangan perdata).
• Instansi penyidik setempat.
• Koordinator audit
Penyampaian Laporan
Internal
• Pengenaan sanksi administratif atau
TP/TGR
• Menyerahkan kasus kepada Kejaksaan
• Perbaikan sistem
• Monitoring
Tindak Lanjut
Eksternal
• Menyerahkan kasus TPK atau Perdata
• Instansi penyidik memproses kasus
• Instansi penyidik memberitahukan
perkembangan kasus
• Monitoring
PELAPORAN DAN KERTAS
KERJA PENDUKUNGNYA