Anda di halaman 1dari 11

AUDIT KHUSUS DAN

AUDIT FORENSIK
KELOMPOK 5
EMI BOKI (A062211037)
A. NUR RAHMAH N. A. (A062211039)
AUDIT KHUSUS
Audit khusus adalah audit yang dilakukan terhadap kasus
penyimpangan yang menimbulkan kerugian keuangan/kekayaan
negara, dan atau perekonomian negara sehingga pada akhirnya
dapat ditarik kesimpulan mengenai ada tidaknya indikasi tindak
pidana korupsi ataupun perdata pada kasus yang bersangkutan
(BPKP, 1999).
Pelaksanaan audit khusus bertujuan untuk menentukan
kebenaran permasalahan melalui proses pengujian,
pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang
relevan dengan perbuatan fraud dan untuk
mengungkapkan fakta-fakta fraud Tujuannya untuk
mengungkapkan adanya indikasi praktik Tindak Pidana
Korupsi (TPK) dan penyimpangan lain. Audit tersebut
dapat dilaksanakan sebagai program audit yang
direncanakan sendiri maupun audit atas permintaan

TUJUAN
pihak-pihak tertentu, misalnya pemerintah daerah dan
aparat penegak

AUDIT KHUSUS
Prinsip-prinsip Audit Khusus

Tindakan mencari kebenaran dengan memperhatikan keadilan dan


berdasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
A A
Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumber sumber bukti
yang dapat mendukung fakta yang dipermasalahkan..
B

Investigator mengumpulkan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga bukti-


bukti yang diperolehnya dapat memberikan kesimpulan sendiri (bahwa
C B C
telah terjadi tindak kejahatan dan pelakunya teridentifikasi)..

Informasi merupakan napas dan darahnya investigasi sehingga


investigator harus mempertimbangkan segala kemungkinan untuk
D
dapat memperoleh informasi.
D E
Pengamatan, informasi dan wawancara merupakan bagian
yang penting dalam investigasi.
E
Karakteristik Audit Khusus
dari segi teknis yaitu seperti yang adanya kerjasama antara BPKP dengan
dinyatakan dalam petunjuk pemeriksaan aparat penegak hukum, dalam hal ini
khusus bahwa dalam menghitung kejaksaan terutama Jaksa Agung Muda
besarnya kerugian keuangan/kekayaan Bidang Tindak Pidana Korupsi
dan perekonomian negara, harus (Jampidsus).
menyeluruh atau tidak menggunakan
metode sampling.

Deputi bidang pengawasan khusus


melaksanakan pemeriksaan khusus
Karakteristik pemeriksaan khusus yang
berangkat dari informasi awal yang diterima.
keempat adalah adanya follow up atas
BPKP dapat menerima informasi dari
laporan hasil pemeriksaan kecurangan
berbagai sumber mulai dari Presiden, para
berupa tindakan legal.
menteri, hingga masyarakat umum,
sehingga BPKP dapat menetapkan prioritas
sumber informasi
PERBEDAAN PROSES PEMERIKSAAN
KHUSUS DAN PROSES PEMERIKSAAN
LAPORAN KEUANGAN
AUDIT FORENSIK
Menurut ASOSAI, audit forensik juga dapat didefinisikan sebagai
“the application of auditing skills to situations that have legal
consequences”. Audit forensik merupakan gabungan dari
keahlian di bidang akuntansi, audit, dan hukum. Hasil dari audit
forensik dapat digunakan dalam proses pengadilan atau bentuk
hukum lainnya.
Tujuan dari diberlakukannya audit forensik ini untuk
mendeteksi atau mencegahberbagai kecurangan
(fraud). Selain itu, untuk mendukung identifikasi terkait
alat bukti dalam waktu yang tergolong cepat agar dapat
diketahui potensi atau dampak yang ditimbulkan atas
perilaku jahat yang dilakukan oleh pelaku criminal
sekaligus mengungkapkan alasan dan motivasi
tindakan tersebut sambal mencari pihak-pihak terkait
yang terlibat langsung maupun tidak langsung atas
kasus kriminal tersebut.
TUJUAN
AUDIT FORENSIK
Langkah -langkah Audit Forensik

01
Tahap Tahap Tahap Pra Audit
Pelaksanaan Persiapan Forensik
Audit Forensik Audit Forensik

03 02
Teknik-teknik yang digunakan dalam Audit
Forensik

1 2 3 4 5 6

PENGUMPULAN
INFORMASI DAN PERMINTAAN
PENGAMATAN/O MENGHITUNG
DOKUMENTASI KETERANGAN, PEMERIKSAAN REVIEW
BSERVASI KEMBALI
KONFIRMASI FISIK ANALITIKAL
DAN (REPERFORMA
REKONSILIASI NCE)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai