KELOMPOK 4:
JOJOK SUGIARTO
MARYONO DWI S.
M. SYAFAAT WARANDI
FRAUD DALAM
KUHP
Pasal 362 tentang pencurian
C=MP+D-A-Tdm
Coruption, Monopoly Power, Discretion, Accountability,
Transparancy of decision making
Issue
Auditing vs Fraud
Examination
Auditing
Fraud Examination
Timing
Scope
General,
lingkup
umum Specific,
Pemeriksaan
fraud
atas data keuangan
diarahkan pada dugaan, tuduhan
atau sangkaan yang spesifik
Objective
opini
Relation
ship
Sifat
pekerjaan
bermusuhan
Metodologi
Teknik audit
Fraud
examination
teknik,
pemeriksaan dokumen, telaah
data ekstern dan wawancara
Presumptio
n
Profesional skepticism
Proof,
mengumpulkan
bukti
untuk
mendukung
atau
membantah
dugaan
adanya4
fraud
Penipuan
FRAUD
Penyembunyian Fakta
Pemanfaatan Hasil
5
PRESSURE/DORONGAN
FRAUD
OPPORTUNITY/
KESEMPATAN
RATIONALIZATION/
PEMBENARAN
Pressure / tekanan
Umum dilakukan
GEJALA KECURANGAN
TEKNIK PEMERIKSAAN
FRAUD
10
AUDIT INVESTIGASI
Investigative
auditing
involves
reviewing
financial
documentation for a specific purpose, which could relate to
ligitation support and insurance claims, as well as criminal
matter
11
PRINSIP-PRINSIP INVESTIGASI
Investigasi
adalah
tindakan
mencari
kebenaran,
dengan
memperhatikan keadilan, dan berdasarkan ketentuan perundangan
yang berlaku
Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumber-sumber bukti
yang dapat mendukung fakta yang dipermasalahkan.
Semakin kecil selang antara waktu terjadinya tindak kecurangan
dengan waktu utk merespon,maka kemungkinan dapat terungkap
akan semakin besar.
Investigator mengumpulkan fakta-fakta sedemikian rupa hingga
bukti-bukti yang diperolehnya dapat memberikan simpulan sendiri.
Bukti fisik merupakan bukti nyata yang sampai kapanpun akan
selalu mengungkapkan hal yang sama.
Penggunanaan tenaga ahli merupakan bantuan bagi pelaksanaan
investigasi, bukan merupakan pengganti dari investigasi.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan saksi akan
sangat dipengaruhi oleh kelemahan manusia. Investigator harus
selalu berusaha untuk mengkonfirmasikan setiap pernyataan dan
keterangan yang diberikan saksi.
12
PERENCANAAN
PENGUMPULAN
BUKTI
HIPOTESA
BUKTI
AUDIT
PROGRAM
RENCANA SUMBER
DAYA (SMEAC)
TEKNIK
PENGUMPULAN
BUKTI
EVALUASI
BUKTI
PELA
PORAN
ANALISA
BUKTI
PRINSIP
PELA
PORAN
REVISI
HIPOTESA
FORMAT
UNSUR
DELIK
SUBS
TANSI
PENUGASAN
KERUGIAN
KEUANGAN
13
PERENCANAAN AUDIT
15
HIPOTESIS
19
EVALUASI BUKTI
KUALITAS BUKTI
Relevansi
Materialitas
Kompetensi
20
RELEVANSI
MATERIALITAS
Materialitas
dalam audit investigasi menekankan
pada
hubungan bukti terhadap sangkaan yang diindikasikan dan tidak
melihat besaran dari nilai yang terkandung dalam bukti tersebut,
karena tidak seluruh bukti menunjukkan nilai suatu transaksi.
21
KOMPETENSI
KUANTITAS BUKTI
Dalam audit investigasi, kuantitas bukti yang diperoleh dianggap
cukup apabila bukti tersebut dapat menggambarkan apa, siapa,
dimana, bilamana, dan bagaimana suatu kejadian / tindak
pidana dilakukan.
22
MATERI TEMUAN
Jenis Penyimpangan
23
PELAPORAN
24
BAB II
Umum
1. Dasar Penugasan Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan Yang Diaudit
BAB III :
Diaudit
2. Materi Temuan
1). Jenis Penyimpangan
2). Pengungkapan Fakta-fakta dan Proses Kejadian
3). Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4). Pihak Yang Diduga Terlibat/Bertanggungjawab
5). Bukti Yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut
dengan
Obyek yang Diaudit (Auditan)
4.Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
(untuk kasus yang berindikasi TPK dan Perdata)
25
LATAR
BELAKAN
G
PERENCAN
AAN
Telaah
permintaan
KPK
mengenai
materi pengaduan
Hipotesa
awal:
kekurangan
fisik
pekerjaan
Penyusunan audit program
Membuat permintaan tenaga ahli dari
DPU-Subdin Bina Marga
26
Penyusunan Tim Audit
PELAKSA
NAAN
PELAKSA
NAAN
PELAPORAN
Uji hipotesis
Pelaksanaan perencanaan dilakukan oleh
pengawas dari DPU Kab. Muncul fakta baru
dengan demikian ada revisi hipotesa
Analisa delik:
Apa: melanggar UU TIPIKOR
Siapa: Mr x, pengawas DPU Kab
Kapan: tahun x
Dimana: kabupaten x
Bagaimana: mengatur pengadaan jasa
perencanaan
dan
melakukan
sendiri
pekerjaan perencanaan
Akibat keuangan:
Kelebihan pekerjaan senilai 2,4 M
Total loss atas pekerjaan perencanaan 249 Jt
LHP diserahkan kepada KPK
Dilengkapi dengan bukti
diperoleh
relevan
yang
28
29