Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN VII

BUKTI AUDIT DAN


KERTAS KERJA AUDIT
OLEH:
ANDI KARTIKA

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BUKTI AUDIT

• Bukti audit adalah bukti yang dikumpulkan dan diuji oleh auditor untuk
menentukan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar
pelaporan keuangan yang berlaku (sesuai dengan SAK/sesuai dengan
framework pelaporan keuangan – financial reporting framework).
• Bukti audit laporan keuangan terdiri dari:
1. Bukti pembukuan (accounting records), seperti jurnal, buku
pembantu, dan buku besar, atau file transaksi dan file induk (master
file).
2. Bukti pendukung (corroborating information), seperti bukti
transaksi dan bukti-bukti pendukung pembukuan yang lain.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BUKTI AUDIT

• Untuk menjamin pencapaian tujuan audit secara efektif, yaitu


memberikan opini auditor dengan tepat, auditor diwajibkan
mengumpulkan bukti audit yang kompeten (tepat/appropriate)
dalam jumlah yang cukup (sufficient), atau sufficient appropriate
evidence.
• Kompetensi atau ketepatan bukti berhubungan dengan kualitas bukti,
sedangkan kecukupan bukti berhubungan dengan jumlah atau
kuantitas bukti.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
KOMPETENSI/KETEPATAN BUKTI

• Kompetensi bukti dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:


1. Relevansi bukti
2. Sumber bukti
3. Kemutakhiran bukti
4. Objektivitas bukti
5. Sirkulasi bukti
Lihat gambar pada slide berikutnya
Lihat Aren hal: 196 s.d. 199 dan Haryono Jusup halaman ......
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI BUKTI
Kurang Kompeten Faktor Kompetensi Lebih Kompeten

Relevan tak langsung Relevansi Relevan langsung


Bukti
• Dari dalam perusahaan • Dari pihak luar yang
• SPI Lemah Sumber Bukti independen.
• Tidak memahami langsung • SPI Kuat
• Memahami langsung

Jauh dari tanggal laporan Kemutakhiran bukti Dekat dengan tanggal laporan
keuangan keuangan
Subjektif Objektifitas Objektif
Bukti

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
FAKTOR SIRKULASI BUKTI
Lebih Kompeten
1. Bukti dari luar yang dikirim
langsung ke auditor
2. Bukti dari luar yang diarsip
oleh klien
3. Bukti interen yang dikirim ke
pihak luar (turn-arround
documents).
4. Bukti interen yang tidak
beredar di luar perusahaan.

Kurang Kompeten
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
KECUKUPAN BUKTI

• Kecukupan jumlah bukti dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai


berikut:
1. Potensi salah saji: dipengaruhi oleh risiko bawaan dan risiko
pengendalian serta materialitas salah saji.
2. Pertimbangan ekonomis: penambahan sampel dipandang
tidak akan mempengaruhi kesimpulan auditor.
3. Variabilitas atau heteroginitas populasi bukti.
• Baca Aren hal 198: membahas masalah ukuran sampel.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
KECUKUPAN BUKTI

• Risiko bawaan: adalah risiko salah saji yang disebabkan oleh


karakteristik objek audit, bukan karena kelemahan sistem pengendalian,
misalnya kesalahan karena faktor kerumitan standar akuntansi, faktor
volume transaksi dst.
• Risiko pengendalian: adalah risiko salah saji yang disebabkan oleh
kegagalan sistem pengendalian dalam mencegah dan mendeteksi salah
saji dengan segera.
• Materialitas salah saji: adalah ukuran tingkat kesalahan yang
mempengaruhi kesimpulan tentang kewajaran saldo akun. Ukuran
materialitas salah saji dipengaruhi oleh risiko bawaan dan risiko
pengendalian.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

• Prosedur audit adalah langkah-langkah yang


ditempuh oleh auditor untuk mengumpulkan dan
menguji bukti audit.
• Kategori prosedur audit:
1. Prosedur pemahaman SPI (Sistem
Pengendalian Internal)
2. Prosedur pengujian SPI
3. Prosedur pengujian substantif
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

• Prosedur pemahaman SPI dan pengujian SPI ditujukan


untuk mengukur kecukupan dan efektifitas SPI dalam
mencegah potensi salah saji.
• Hasil pemahaman dan pengujian SPI digunakan untuk
menentukan: sifat, saat, dan luas pengujian substantif.
• Sifat audit berhubungan dengan kedalaman audit, saat
audit berhubungan dengan waktu pelaksanaan audit, dan
luas audit berhubungan dengan jumlah bukti audit.
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

• Pengujian substantif adalah pengujian kewajaran saldo akun atau


asersi manajemen.
• Prosedur pengujian substantif bisa diklasifikasi dengan urutan sebagai
berikut:
1. Prosedur awal
2. Prosedur pengujian analitis
3. Prosedur pengujian detil transaksi
4. Prosedur pengujian saldo akun
5. Prosedur pengujian estimasi akuntansi
6. Prosedur pengujian penyajian dan pengungkapan
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

Prosedur audit dapat diklasifikasi secara detil menjadi sebagai berikut:


1. Prosedur analitis, adalah prosedur pengujian yang dilakukan dengan
cara membandingkan angka objek audit dengan angka pembanding,
seperti: angka periode sebelumnya, angka anggaran, dan angka rata-
rata industri.
2. Prosedur tracing, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur
dari bukti transaksi ke bukti pembukuan.
3. Prosedur vouching, adalah prosedur pengujian dengan cara
menelusur dari bukti pembukuan ke bukti transaksi.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

4. Prosedur inspeksi, adalah prosedur


pengujian/pemeriksaan langsung terhadap bukti audit,
misalnya pemeriksaan fisik aset dan pemeriksaan fisik
dokumen.
5. Prosedur matematis, adalah prosedur pengujian
kebenaran perhitungan matematis, seperti penjumlahan,
perkalian, dan pembagian.
6. Prosedur penghitungan, adalah prosedur pengujian dengan cara
melakukan penghitungan ulang objek audit, seperti penghitungan
fisik aset tetap dan penghitungan fisik persediaan.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

7. Prosedur konfirmasi, adalah prosedur pengujian dengan cara


mempertanyakan secara tertulis kepada pihak ketiga tentang
kebenaran objek audit, misalnya konfirmasi piutang dan konfirmasi
persediaan yang disimpan di gudang umum.
8. Prosedur observasi, adalah prosedur pengujian dengan cara
menyaksikan suatu proses pelaksanaan kegiatan untuk
menghasilkan bukti audit tertentu, misalnya proses perhitungan fisik
persediaan.
9. Prosedur pengerjaan ulang, adalah prosedur pengujian dengan
cara mengerjakan oleh suatu proses yang biasa dilakukan untuk
menghasilkan bukti audit tertentu.
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR AUDIT

9. Prosedur wawancara, adalah prosedur pengujian bukti


audit yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
petugas/perjabat yang terkait. Untuk bisa menjadi bukti
audit, wawancara harus dilakukan secara tertulis.
10. Prosedur audit berbantuan komputer (computer
assisted audit techniques/CAAT), adalah prosedur
pengujian yang dilakukan dengan bantuan komputer
terhdap bukti audit yang diproses dengan menggunakan
komputer.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BUKTI AUDIT

• Prosedur audit akan menghasilkan bukti audit.


• Bukti audit bisa dikelompokkan menjadi:
1. Bukti analitis, hasil dari prosedur analitis
2. Bukti dokumen, hasil dari prosedur tracing, vouching, dan inspeksi
dokumen
3. Bukti fisik, hasil dari inspeksi fisik dan perhitungan fisik, serta
prosedur observasi.
4. Bukti matematis, hasil dari pengujian matematis, seperti perkalian,
penjumlahan dst.
5. Bukti konfirmasi, hasil dari pengujian konfirmasi.
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BUKTI AUDIT

6. Bukti observasi, hasil dari prosedur observasi atas suatu proses dan
prosedur. Prosedur observasi juga bisa menghasilkan bukti fisik.
7. Bukti pernyataan tertulis, hasil dari prosedur wawancara yang
diikuti dengan permintaan bukti tertulis.
8. Bukti pengerjaan ulang, hasil dari pengerjaan ulang suatu prosedur
atau proses yang biasa dilakukan untuk menghasilkan bukti audit
tertentu.
9. Bukti elektronik, hasil dari pengujian proses prosedur yang
dilakukan secara elektronik serta hasil dari pengujian audit
berbantuan komputer.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
PROSEDUR VOUCHING VS TRACING

Arah Pengujian Asersi


VOUCHING Eksistensi atau
(Menguji potensi overstatement) terjadinya

Bukti Buku
Jurnal
Transaksi Besar

TRACING
(Menguji potensi understatement) Kelengkapan

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
KERTAS KERJA AUDIT

Kertas kerja audit adalah seluruh dokumen pelaksanaan audit yang


dikumpulkan atau dibuat oleh auditor selama proses pelaksanaan
audit, mulai dari perencanaan audit sampai dengan pelaporan hasil
audit.

Fungsi Kertas Kerja Audit:


1. Sebagai alat perencanaan audit
2. Sebagai alat koordinasi pelaksanaan audit
3. Sebagai alat kontrol pelaksanaan audit
4. Sebagai alat pembuktian pelaksanaan audit
5. Sebagai alat pendukung kesimpulan audit

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BENTUK KETAS KERJA AUDIT

1. Program audit, berfungsi untuk mendeskripsikan:


a. Tujuan audit
b. Cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan audit
c. Pedoman dalam membuat kesimpulan audit.
d. Siapa yang harus melaksanakan audit, termasuk siapa yang harus mereviu
kertas kerja audit.
e. Target waktu pelaksanaan dan penyelesaian audit.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BENTUK KERTAS KERJA AUDIT

2. Memo audit, adalah catatan auditor dalam bentuk narasi untuk


mendeskripsikan fakta, pandangan, serta catatan-catatan penting
lain.
3. Daftar pendukung (supporting schedules), adalah tabel atau
analisis tertulis untuk mendeskripsikan secara detil saldo akun
tertentu.
4. Daftar utama (lead schedule) adalah dokumen yang digunakan
untuk meringkas daftar pendukung.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BENTUK KERTAS KERJA AUDIT

5. Kompilasi kertas kerja (working trial balance/WTB), adalah tabel


untuk mengkompilasi seluruh kertas kerja (daftar utama) yang
dibuat selama proses pelaksanaan audit. WTB berfungsi untuk
memudahkan auditor dalam melihat pengaruh seluruh kertas kerja
terhadap laporan keuangan yang diaudit. WTB terdiri dari WTB
untuk neraca dan WTB untuk laporan rugi-laba.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
BENTUK KERTAS KERJA AUDIT

6. Informasi pendukung, adalah berbagai dokumen yang


dikumpulkan untuk kepentingan audit, misalnya: copy
manual akuntansi, copy notulen rapat manajemen atau
komisaris, copy kontrak-kontrak bisnis, serta copy dari
dokumen penting yang lain.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
ELEMEN KERTAS KERJA AUDIT

Kertas kerja audit memuat elemen sebagai berikut:


1. Nama dan alamat KAP
2. Nama kertas kerja
3. Indeks (kode) kertas kerja, untuk kepentingan pengarsipan kertas kerja.
4. Indeks silang (cross indexing), untuk menandai dari kertas kerja mana
asal suatu data dan ke kertas kerja mana data dipindahkan.
5. Tick marks, untuk menjelaskan prosedur audit yang telah dilakukan
auditor.
6. Tanggal, tanda tangan dan nama pembuat kertas kerja serta pe-review
kertas kerja.
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
KEPEMILIKAN KERTAS KERJA AUDIT

Asersi Tentang Penyajian dan Pengungkapan

1. Occurence, rights, and obligations (terjadinya, hak, dan


kewajiban)
Transaksi dan saldo akun yang disajikan dalam laporan keuangan
adalah benar-benar tejadi serta benar-benar merupakan hak serta
kewajiban entitas (perusahaan).

2. Completeness
Transaksi dan saldo akun disajikan dalam laporan keuangan secara
lengkap.
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
ARSIP KERTAS KERJA AUDIT

1. Arsip sementara: adalah untuk kertas kerja yang hanya


berhubungan dengan kebutuhan audit tahun berjalan.

2. Arsip permanen: adalah untuk kertas kerja yang bermanfaat untuk


mendukung pelaksanaan audit tahun-tahun yang akan datang.

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
ARSIP KERTAS KERJA AUDIT
Saldo Kas
Kas kecil 2.000.000
a
Kas di tangan 8.000.000
Kas di Bank A 55.000.000
Kas di Bank B 85.000.000
Saldo kas 150.000.000

• Berita acara perhitungan saldo dana kas kecil dan


kas di tangan. b
• Rekonsiliasi Bank A dan Bank B

a = daftar utama, b = daftar pendukung

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
Ilustrasi Bentuk Kertas Kerja Audit
Saldo Kas
Kas kecil (1) 2.000.000
Kas di tangan (2) 8.000.000
Kas di Bank A (3) 55.000.000
Kas di Bank B (4) 85.000.000
Saldo kas (KKK-N) 150.000.000
(1) Sesuai dengan hasil perhitungan kas (A-1)
(2) Sesuai dengan hasil perhitungan kas (A-1)
(3) Sesuai dengan rekonsiliasi Bank A (A-2)
(4) Sesuai dengan rekonsiliasi Bank B (A-3)
Indeks silang: KKK-N, A-1, A-2 dan A-3
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
Ilustrasi Bentuk Kertas Kerja Audit
Kompilasi Kertas Kerja - Neraca KKK-N
IKK Rekening So./ Saldo Peny. Reklas. So./Audit
Audit 31/12/X2 D (K) D (K) 31/12/X2
31/12/X1
A Kas xxx xxx xxx xxx
B Piutang xxx xxx xxx xxx
C xxx xxx - xxx xxx
IKK = Indeks Kertas Kerja
Indeks silang, menjelaskan bahwa baris tersebut
berasal dari Kertas Kerja berindek A, B, C dst.
Indek KK untuk Kompilasi Kertas Kerja - Neraca
Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
TERIMA KASIH

Andi Kartika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai