Anda di halaman 1dari 9

BUKTI AUDIT DAN TES

TRANSAKSI

DISUSUN OLEH :
1. SUARDI SRIANA (16212026)
2. SURYO NDARU MOYO (17212019)
3. KENNY RAHMAWATI (18212007)
4. AGIL SEPTIO (18212013)
5. TIARA MAHARANINGSIH (18212016)
6. NUR MUHAMMAD ISLAHUDIN (18212031)
7. SABIHA HARUN MOKOAGOW (18212034)
 MENURUT SA 500
Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisi untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat .
kecukupan dan ketepatan bukti audit saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
kecukupan adalah ukuran kuantitas bukti audit kuantitas bukti audit yang
dipengaruhi oleh penilaian auditor atas resiko kesalahan penyajian material.
ketepatan adalah ukuran kualitas yang mencakup, relevansi dan keandalah bukti
audit yang mendukung auditor untuk merumuskan opininya.
 SA 330

mewajibkan auditor untuk menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup dan
tepat telah diperoleh.
 SA 200

berisi pembahasan tentang hal – hal seperti sifat prsedur audit, ketetapan waktu
pelepasan keuangan, dan pertimbangan antara manfaat dan biaya yang merupakan
faktor relevan bagi auditor untuk menggunakan pertimbangan professional.
PROSEDUR UNTUK MEMPEROLEH
BUKTI AUDIT
 Bukti audit untuk menarik kesimpulan memadai sebagai
basis opini auditor dapat diperoleh dengan melaksanakan
:
a. Prosedur penilaian resiko
b. Prosedur audit lanjutan, yang terdiri atas :
• Pengujian pengendalian
• Prosedur substantif
6 TIPE BUKTI AUDIT
1. Physical evidence (bukti fisik)
Terdiri atas segala sesuatu yang bisa dihitung,dipelihara,diobservasi atau diinspeksi, dan
terutama berguna untuk mendukung tujuan eksistensi atau keberadaan.
2. Evidence obtain through confirmation (bukti konfirmasi)
Merupakan bukti yang diperoleh mengenai eksistensi, kepemilikan atau penilaian, langsung
dari pihak ketiga diluar klien.
3. Documentary evidence (bukti dokumentasi)
Terdiri atas catatan-catatan akuntansi dan seluruh dokumen pendukung transaksi
4. Mathematical evidence (bukti matematik)
Merupakan perhitungan kembali dan rekonsiliasi yang dilakukan auditor
5. Analytical evidence (bukti analitik)
Bukti yang diperoleh melalui penelaahan analitis terhadap informasi keuangan
klien
6. Heary evidence (bukti keterangan)
Merupakan bukti dalam bentuk jawaban lisan dari klien atas pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan auditor
COMPLIANCE TEST DAN SUBSTANTIVE TEST

 Tes ketaatan (compliance test)/test of recorded transactions adalah tes terhadap bukti-
bukti pembukuan yang mendukung transaksi yang dicatat perusahaan untuk
mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai
dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen.
 Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan compliance test :
1. kelengkapan bukti pendukung (supporting documents)
2. kebenaran perhitungan matematis (footing,cross footing,extension)
3. otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang
4. kebenaran nomor perkiraan yang didebit/kredit
5. kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar
 Substantive test adalah tes terhadap kewajaran saldo-saldo perkiraan
laporan keuangan (neraca dan laba rugi )
 Prosedur pemeriksaan dalam melakukan substantive test :
1. inventarisasi aset tetap
2. observasi atas stock opname
3. konfirmasi piutang, utang dan bank
4. subsequent collection dan subsequent payment
5. kas obname
6. pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain
CARA MEMILIH SAMPLING
 Random judgement sampling
Pemilihan sampel secara random dengan menggunakan judgement si akuntan
publik
 Blok sampling
Auditor memilih transaksi dibulan-bulan tertentu sebagai sampel
 Statistical sampling
Pemilihan sampel dilakukan secara ilmiah
SEKIAN TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai