Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

BUKTI AUDIT

OLEH:
Wandy Sito Andilolo (A031191080)
Audy Alifia Rudy (A031191084)
Yansen Pratama Kohar (A031191170)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
A. BUKTI DAN ASERSI AUDIT
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor dalam
mencapai kesimpulan yang mendasari opini audit. Bukti audit (1) mencakup
catatan akuntansi atas laporan keuangan dan (2) informasi lain yang mendukung
catatan akuntansi dan kewajaran laporan keuangan.
Catatan akuntansi umumnya mencakup catatan entri awal dan catatan
pendukung. Misalnya: (1) Cek dan catatan transfer dana elektronik; (2) Faktur;
(3) Kontrak; (4) Buku besar umum dan pembantu; (5) Entri jurnal dan
penyesuaian lain; (5) Rekam seperti lembar kerja dan spreadsheet; (6)
Pengungkapan.
Contoh Informasi lain yang mungkin digunakan auditor sebagai bukti audit
mencakup : (1) Notulen rapat; (2) Konfirmasi dari pihak ketiga; (3) Laporan
analisis; (4) Data untuk melakukan pembandingan; (5) Manual pengendalian
internal; (6) Informasi dari prosedur audit; (7) Informasi yang dikembangkan
auditor untuk mencapai kesimpulan yang logis dan valid.

Asersi dan Tujuan Audit Khusus


Asersi manajemen dalam laporan keuangan memandu auditor dalam (1)
menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan dan (2) merencanakan
pengumpulan bukti audit sebagai respons atas risiko tersebut. Lima pernyataan
manajemen yang diuraikan dalam standar audit yang diterima secara umum
adalah: (1) Keberadaan atau kejadian; (2) Kelengkapan; (3) Hak dan kewajiban;
(4) Penilaian atau alokasi; dan (5) Presentasi dan pengungkapan
Tujuan audit untuk tiga kelas transaksi adalah penjualan kredit,
penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan. Sehingga tujuan spesifik auditor
terkait transaksi pendapatan adalah kejadian, kelengkapan, akurasi, memotong,
dan klasifikasi

B. BUKTI KOMPETEN YANG CUKUP


Kecukupan Bukti Audit
Kecukupan bukti audit merupakan ukuran kuantitas bukti audit. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan
meliputi:
1. Materialitas, yaitu pentingnya kelas transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan kepada pengguna laporan keuangan.
2. Risiko Kesalahan Penyajian Material. Risiko ini terdapat pada risiko
inheren sebuah kesalahan penyajian suatu asersi dan kegagalan
pengendalian internal yang mengakibatkan kesalahan tersebut.
3. Ukuran dan Karakteristik Penduduk. Besar kecilnya populasi mengacu
pada banyaknya item yang terdapat dalam populasi tersebut, seperti
banyaknya transaksi penjualan pada jurnal penjualan.
Kompetensi Bukti Audit
Kompetensi adalah ukuran kualitas, atau keandalan, bukti audit yang kemudian
relevan dengan asersi tersebut. Relevansi bukti audit ini apabila bukti tersebut
berkaitan dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Bukti tersebut
kemudian harus andal dan dapat dipercaya.

C. PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit adalah metode yang digunakan auditor untuk mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti audit. Tujuan implementasi prosedur ini adalah:
1. Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian internal, sebagai prosedur penilaian risiko.
2. Menguji efektivitas operasi pengendalian dalam mencegah atau
mendeteksi salah saji material pada tingkat asersi (pengujian
pengendalian).
3. Mendukung suatu asersi atau mendeteksi salah saji material pada tingkat
asersi (pengujian substantif).
Pemeriksaan Dokumen dan Catatan
Pemeriksaan dokumen dan catatan internal dan eksternal dan dalam
bentuk kertas, elektronik, atau media lainnya. Prosedur audit ini melibatkan
pemeriksaan dokumen dengan cara tertentu.
a) Menjamin. Vouching melibatkan (1) memilih entri catatan akuntansi dan
(2) memperoleh dan memeriksa dokumentasi sebagai dasar entri untuk
menentukan validitas dan keakuratan transaksi yang dicatat.
b) Menelusuri, dimana auditor (1) memilih dokumen yang dibuat saat
transaksi dijalankan dan (2) menentukan bahwa informasi dari dokumen
tersebut dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi).
Pemeriksaan Aset Berwujud
Pemeriksaan aset berwujud adalah pemeriksaan fisik aset. Inspeksi ini memberi
auditor pengetahuan pribadi langsung tentang keberadaan dan kondisi fisik
mereka.
a) Pengamatan. Pengamatan terdiri dari melihat proses atau prosedur yang
dilakukan oleh orang lain. Aktivitas tersebut dapat berupa pemrosesan
rutin dari jenis transaksi tertentu.
b) Penyelidikan. Penyelidikan meliputi: mempertimbangkan pengetahuan,
objektivitas, pengalaman, tanggung jawab, dan kualifikasi individu yang
akan ditanyai; mengajukan pertanyaan yang jelas, meyakinkan, dan
relevan; menggunakan pertanyaan terbuka atau tertutup dengan tepat;
mendengarkan secara aktif dan efektif; mempertimbangkan reaksi dan
tanggapan serta mengajukan pertanyaan tindak lanjut; mengevaluasi
tanggapan.
Konfirmasi
Merupakan penerimaan respons tertulis dari pihak ketiga yang independen yang
memverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh auditor. Respon ini bisa
dalam bentuk kertas atau elektronik  atau media lainnya. Karena konfirmasi ini
dari sumber pihak ketiga, jenis bukti ini sangat dipercaya dan sering digunakan.
Tetapi konfirmasi ini tidak sering digunakan karena biaya yang relative tinggi dan
dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pihak ketiga yang terkait.

Reperformance

Reperformance adalah pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer


informasi yang dibuat oleh klien tentang pada suatu periode yang berada dalam
periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor Pengujian ini untuk
menilai keakuratan aritmatis klien Contoh : keakuratan pencatatan jurnal
penjualan ke buku besar penjualan, daftar penjualan akan diuji keakuratan dari
jumlah penjualan tersebut.

Analytical Procedure

Tujuan prosedur analitis adalah untuk: (1)Memahami industri dan bisnis klien;
(2)Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas; (3)Menunjukkan
kemungkinan munculnya kesalahan penyajian dalam laporan keuangan; dan
(4)Mengurangi pengujian audit rinci atau substantive test.

D. DOKUMENTASI KEPUTUSAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT

WORKING PAPER.

Kertas kerja adalah catatan yang dibuat oleh auditor yang berisi prosedur audit
yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya,
dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Kertas kerja terdiri
dari berbagai macam yang secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam 5
tipe kertas kerja berikut ini :

1. Program audit (audit program)


2. Working trial balance
3. Ringkasan jurnal adjustment
4. Schedule and analyses (lead schedule atau top schedule dan supporting
schedule)

Anda mungkin juga menyukai