A031191084
2019
LATAR BELAKANG
Selain latar belakang dans ejarah maanjemen, makalah ini juga akan
membahas pendekatan-pendekatan yang dalam manajemen, yaitu
Pendekatan Klasik, Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Perilaku, dan
Pendekatan Kontemporer. Tiap pendekatan ini menekankan faktor-faktor
yang berbeda yang dijadikan dasar dalam penemuan-penemuan teori para
peneliti dan dasar teori yang digunakan oleh manajer hingga saat ini dalam
berbagai jenis organisasi.
MASALAH
PENDEKATAN KLASIK
PENDEKATAN KUANTITATIF
PENDEKATAN KONTEMPORER
Pendekatan kontemporer dimulai pada era 1960-an dimana para
peneliti mulai mengalihkan perhatiannya ke hal-hal yang terjadi di lingkungan
di luar batas organisasi. Pendekatan kontemporer sendiri terbagi dua, yaitu
kesisteman dan situasional. Yang merupakan bagian dari arus perubahan
tersebut.
TEORI SISTEM
Teori sistem adalah salah satu teori dasar dalam ilmu fisika,
yang dimasa lampau belum pernah diterapkan didalam organisasi-
organisasi manusia.. pada tahun 1938, Chester Barnard yang
merupakan seorang eksekutif di sebuah perusahaan telepon
menuliskan dalam bukunya, The Functions of an Executive bahwa
sebuah organisasi berfungsi sebagai sebuah sistem kerja sama
berupa ko-operasi atau koperasi. Akan tetapi pada era 1960-an
barulah dimulai kajian yang lebih dalam. Sistem sendiri terbagi menjadi
dua, yaitu SISTEM TERTUTUP dimana tidak dipengaruhi dan tidak
pula berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan SISTEM
TERBUKA yang dipengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya. Organisasi pada masa ini apabila dikaitkan dengan sistem,
merupakan sistem terbuka. Berikut adalah skemanya :
PENDEKATAN SITUASIONAL
Pendekatan situasional menyatakan bahwa setiap organisasi
bersifat unik, menghadapi kondisi yang berlainan (contingencies) dan
membutuhkan cara atau metode pengelolaan yang berbeda-beda. Terdapat
empat variabel dalam pendekatan situasional yang popular atau pada
umumnya, yaitu:
1. Ukuran Organisasi, dimana semakin besar atau semakin
banyaknya anggota organisasi, permasalahan koordinasi juga
bertambah kompleks dan rumit.
2. Teknologi untuk Pekerjaan-Pekerjaan Rutin, dimana
penerapannya membutuhkan dukungan struktur organisasi,
gaya kepemimpinan, dan sistem control yang berbeda dengan
yang dibutuhkan bagi penerapan teknologi untuk hal-hal
khusus.
3. Ketidakpastian Lingkungan, hal ini tentunya akan memengaruhi
proses manajemen. Hal-hal yang biasanya bekerja amat baik
dalam lingkungan organisasi baik di dalam lingkungan yang
stabil dan teprediksikan boleh tidak cocok untuk diterapkan
dalam lingkungan yang cepat dan tidak terprediksikan.
4. Perbedaan-Perbedaan Individu, yang merupakan faktr
pertimbangan yang sangat penting bagi para manajer dalam
memilih teknik-teknik memotivasi orang, gaya kepemimpinan,
dan desain berbagai pekerjaan.