PEMBAHASAN
A. BISNIS INTERNASIONAL
2. Memanfaatkan teknologi
Banyak perusahaan-perusahaan asing yang senang mendirikan bisnis baru di
berbagai negara berkembang dengan tingkat pengenalan dan penggunaan
teknologi yang tergolong masih rendah. Contoh perusahaan ini adalah
perusahaan AT&T. Perusahaan ini berhasil mendirikan sistem telekomunikasi
baru di negara-negara berkembang. Karena hal ini, Amazon.com kemudian
dapat memanfaatkan keunggulan teknologi yang dimilikinya dengajn
melakukan ekspansi ke negara-negara berkembang yang memiliki kemajuan
teknologi yang rendah. IBM sendiri juga membuka pabrik di Cina, Samsung
dan Suzuki sendiri membuka pabrik di Indonesia.
3. Menggunakan sumber daya yang murah
Sumber daya yang berupa tenaga kerja ini memiliki tariff dan biaya yang
berbeda-beda di tiap negara. Perbedaan ini terlihat jelas di antara suatu negara
maju dan negara berkembang. Perusahaan yang membangun perusahaan
mereka di negara berkembang, umumnya memiliki biaya tenaga kerja yang
lebih murah. Tenaga kerja ini sendiri lebih sering digunakan ketimbang tenaga
kerja mahal di negara-negara maju. Perusahaan yang melakukan bisnis
internasional ini kemudian akan mendirikan fasilitas produksi di lokasi
dimana biaya tenaga kerja dan tanah murah. Sejumlah perusahaan AS
membangun anak perusahaan di negara-negara yang biaya tenaga kerjanya
murah sepeti Converse memiliki pabrik sepatu di Meksiko, Dell Computer
memproduksi disk drive di Asia, Motorola dan General Electric di Taiwan.
Namun perusahaan kemudian harus berhati-hati dengan penggunaan tenaga
kerja yang murah ini. Hal ini karena besarnya keadaan dan kepekaan
masyarakat sekarang terhadap proses pembuatan barang yang dilakukan.
Contohnya dalam pabrik es krim AICE yang menggunakan tenag akerja
murah dan adanya anggapan akan ketidakadilan upah yang membuat
masyarakat mulai melakukan kampanye mogok makan produk AICE.
4. Outsourcing
Perusahaan internasional yang telah memiliki berbagai cabang
produksi dan anak perusahaan harus mengatur agar sebagian produksi
yang dilakukan di negara-negara asing dilaksankaan dengan
menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Outsourcing ini
kemudian dilakukan perusahaan untuk mengurangi beban terhadap
pengeluaran perusahaan. Perusahaan yang melakukan outsourcing
untuk bersaing dengan perusahaan lain mengandalkan penggunaan
tenaga kerja asing yang lebih murah. Contohnya adalah perusahaan
sepatu olahraga Nike. Nike lebih mengutamakan desain, sedangkan
untuk masalah produksi, Nike menyerahkannya kepada Indonesia atau
China. Hal ini karena biaya tenaga kerja mereka yang lebih murah di
Indonesia dan China ketimbang negara asal Nike.
5. Aliansi strategis
Aliansi strategis merupakan suatu perjanjian bisnis antar
perusahaan dimana sumber daya yang digunakan ini kemudian akan
ditanggung bersama untuk mengejar dan mengurus kepentingan
perusahaan bersama. Jenis-jenis strategic alliance ini adalah:
Usaha Patungan (joint venture). Joint venture adalah perjanjian antara
dua perusahaan yang sedang menangani suatu proyek tertentu.
Misalnya adalah PT Indofood dengan Nestle membentuk perusahaan
patungan, yaitu PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Perjanjian lisensi internasional (international licensing agreement).
Perjanjian lisensi ini adalah suatu jenis aliansi dimana suatu
perusahaan memperbolehkan perusahaan asing untuk menghasilkan
produk-produknya sesuai dengan instruksi yang spesifik. Contohnya,
negosiasi lisensi teknologi antara Metro corporation dan Impecina
Construction S.A. dari Peru.
Dalam kondisi gloal ini, tidak bisa apabila hanya dilihat dari satu sudut
pandang saja, namun harus pula melihat keadaan negara yang ingin dimasuki oleh
suatu perusahaan internasional. Setiap negara ini memiliki karakteristik-karakteristik
yang harus dipahami oleh suatu perusahaan agar dapat memahami dampak-dampak
yang mungkin dapat memengaruhi bisnis mereka di negara asing tersebut. Berikut
adalah beberapa karakteristik asing yang dapat memengaruhi bisnis internasional:
1. Budaya.
Budaya yang dimiliki oleh setiap negara sangatlah berbeda, karena perbedaan
ini kemudian memacu para perusahaan luar untuk menyesuaikan selera, adat-
istiadat, dan kebiasaan suatu negara. Contohny adalah perusahaan fast food
seperti Mc’Donald ketika berusaha memasuki pasar di Indonesia. Penyesuaian
yang dilakukan Mc’Donald adalah dengan adanya penjualan paket yang berisi
nasi, ayam, dan softdrink, sedangkan paket yang disediakan oleh Mc’Donald di
negara asalnya hanya menyajikan burger, kentang goring, apple tart, bacon, dan
soft drink. Contoh lain lagi adalah perusahaan Mc’Donald yang memasuki pasar
di India, perusahaan ini menjual burger mereka yang tidak terbuat dari daging
sapi. Hal ini karena sapi sendiri dianggap merupakan hewan sakral dan suci,
sehingga Mc’Donald mengganti penggunaan daging sapi di burger mereka
dengan daging ayam.
2. Sistem ekonomi.
Perusahaan internasional juga harus memahami sistem ekonomi yang
digunakan oleh negara yang ingin dimasukinya. Hal ini karena dari sistem
ekonomi tersebut, perusahaan kemudian dapat mempertimbangkan keputusan
mereka terhadap kebijakan bisnis yang akan dilakukannya. Sistem ekonomi suatu
negara juga bisa dilihat dari seberapa besra campur tangan pemerintah negara
tersebut dalam perekonomiannya. Kebijakan-kebijakan ini dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Kapitalisme (Capitalism)
Contoh negara kapitalisme ini adalah Belanda dan Perancis.
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, terdapat tiga ciri khas yang
dapat dilihat, yaitu:
Kepemilikan pemerintah minimal
Kebanyakan bisnis dimiliki swasta
Pemilik memiliki hak untuk bersaing dan beruntung
b. Komunisme (Communism)
Contoh negara komunis ini adalah Vietnam dan Korea Utara.
Dalam sistem ekonomi komunisme, terdapat tiga ciri khas yang
dapat dilihat oleh perusahaan, yaitu:
Pemerintah memutuskan produk apa yang diproduksi dan
berapa jumlahnya
Pemerintah menyediakan jasa sebagai Pusat Perencana
Tidak memfokuskan pada keuntungan atau kepuasan
pelanggan
c. Sosialisme (Socialism)
Contoh negara yang menganut sistem sosialisme adalah Kuba.
Dalam sistem ekonomi sosialisme, terdapat lima ciri khas yang
dapat dilihat oleh perusahaan, yaitu:
Bercorakkan antara kapitalisme dan komunisme
Industri dasar dimiliki oleh pemerintah
Pemilik swasta mengoperasikan beberapa bentuk usaha
Tarif pajak tinggi dibebankan atas pendapatan
Pemerintah menawarkan manfaat kepada pemganggur
d. Sistem ekonomi yang terakhir adalah Privatisasi. Privatisasi
merupakan penjualan bisnis yang dimiliki dan diolah oleh
pemerintah kepada para investor swasta. Privatisasi ini kemudian
membuat perusahaan menjadi lebih fokus untuk menyediakan
produk dan/atau jasa yang diinginkan masyarakat karena adanya
dorongan oleh pihak investor swasta untuk memperoleh
keuuntugan sebesar mungkin dan juga memaksa perusahaan untuk
bertindak lebih efisien untuk meminimalisir biaya-biaya yang
keluar.
3. Kondisi ekonomi.
Kondisi ekonomi suatu negara merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
kinerja suatu perusahaan di negara itu sendiri. Suatu perusahaan harus bisa
memprediksi kondisi ekonomi suatu negara. Hal ini karena kondisi ekonomi ini
dapat dilihat untuk memprediksi permintaan akan produk hasil perusahaan. Jadi
apabila perusahaan tersebut dapat memprediksi dengan betul kondisi ekonomi
negara, maka ia dapat meraup keuntungan yang besar dan meminimalisir kerugian
yang mungkin terjadi. Kondisi ekonomi yang harus diperhatikan oleh perusahaan
adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam mempertimbangkan keputusan perusahaan untuk
melakukan ekspansi, terdapat salah satu faktor utama yang penting,
yaitu pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di suatu negara
ini dapat mempengaruhi perusahaan. Hal ini karena dari pertumbuhan
ekonomi suatu negara, dapat diprediksi potensi akan permintaan-
permintaan produk-produk perusahaan.
b. Sensitivitas terhadap Kondisi Ekonomi Luar Negeri
Perusahaan yang melakukan ekspansi ini harus memiliki
tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap kondisi ekonomi di luar
negara asalnya. Hal ini karena kondisi ekonomi suatu perusahaan
dapat mengalami fluaktuasi yang kemudian dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan dan tingkat permintaan pada negeri tersebut.
4. Nilai tukar
Mata uang yang bervariasi dan berbeda di tiap negara, dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan yang diperoleh oleh sebuah perusahaan internasional/ hal ini
terjadi karena selalu terjadi fluktuasi terhadap nilai mata uang tersebut. fluktuasi
ini sendiri dapat terjadi setiap hari. Fuktuasi yang terjadi ini kemudian
mempengaruhi harga aktual yang dibayarkan oleh pelanggan asing terhadap
pembelian suatu produk dan/atau jasa yang disediakan oleh perusahaan.
Akibatnya, pendapatan yang diterima oleh perusahaan kemudian akan
mengalami perubahan-perubahan tingkat pendapatan hanya akibat dari fluktuasi
ini. Nilai tukar ini juga kemudian dapat mempengaruhi persaingan asing antar
perusahaan internasional dalam negara tersebut.