Kelompok4 :
1. AnugrahCahyani M. (071510007)
2. FatrinaNurHidayah (071510019)
3. Firdaus E. F. (071510024)
4. GuruhMarhaenisHandokoPutro (071510027)
5. Ivan HarisNasution (071510031)
6. SultonAbi A. (071510055)
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Bukti Audit dan Kertas Kerja
Audit.
BAB II
PEMBAHASAN
Buku harian, buku besar dan buku pembantu, memo, dan catatan tidak
resmi seperti daftar lembaran kerja (work sheet) yang mendukung alokasi biaya,
perhitungan dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti yang
mendukung laporan keuangan. Informasi pendukung lainnya meliputi semua
dokumen seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi dan
pernyataan tertulis dari pihak yang kompeten, informasi yang diperoleh auditor
melalui tanya jawab, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik, serta informasi
lain yang dihasilkan atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya untuk
menarik kesimpulan dengan alasan kuat.
Bukti audit merupakan suatu konsep yang fundamental di dalam audit, dan
hal itu dinyatakan dalam standar pekerjaan lapangan ketiga. Ikatan Akuntan
Indonesia (2001 : 326 pr. 1) menyatakan bahwa : “ Standar pekerjaan lapangan
ketiga berbunyi : Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, pengajuan pernyataan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.”
b. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur tertentu
b. Konfirmasi
Konfirmasi adalah jawaban atas permintaan auditor baik tertulis maupun
lisan mengenai keakuratan suatu informasi dari pihak ketiga yang independen
(sebaiknya tertulis). Jawaban tersebut seyogyanya langsung disampaikan kepada
auditor. Proses konfirmasi adalah sebagai berikut :
f. Observasi
Observasi adalah penggunaan penglihatan dan indera lain untuk menilai
atau memeriksa kegiatan – kegiatan tertentu, misalnya jika di catatan kepegawaian
ada 15 personil di bagian akuntansi, auditor dapat berkunjung ke bagian akuntansi
untuk melihat apakah ada 15 orang yang bekerja di bagian akuntansi. Jika kurang
dari 15 orang, perlu ditanyakan apakah ada personil yang cuti atau sedang keluar
kantor. Demikian juga, jika di catatan tidak ada barang setengah jadi (work in
proccess), auditor dapat berkunjung ke pabrik untuk melihat bagaimana proses
produksi di perusahaan, untuk memastikan tidak adanya barang setengah jadi.
Juga, misalnya menurut catatan dan informasi di perusahaan mesin yang baru
dibeli perusahaan, kapasitasnya dapat menghasilkan 1.000 unit produk per jam.
Untuk memeriksa hal diatas, auditor dapat meminta untuk melakukan observasi
beroperasinya mesin tersebut.
Secara lebih rinci dokumen yang terdapat pada KKA harus meliputi aspek-aspek
berikut:
a. Perencanaan
b. Pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas
sistempengendalian internal
c. Prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, analisa yangdibuat
dan kesimpulan yang dicapai oleh auditor
d. Review atas KKA
e. Pelaporan hasil audit
f. Monitoring tindak lajut terhadap hasil audit
3.1. Kesimpulan
Bukti Audit merupakan segala informasi yang mendukung angka - angka
atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan
oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang
mendukung laporan keuangan terdiri dari data akuntansi dan semua informasi
penguat (corroborating information) yang tersedia bagi auditor.
Kertas kerja didefinisikan sebagai catatan-catatan yang diselenggarakan oleh
auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan,
informasi yang diperoleh, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan
pelaksanaan penugasan audit yang dilakukannya.
Kertas kerja audit berfungsi sebagai; jembatan/mata rantai
yangmenghubungkan antara catatan auditi dengan laporan hasil audit, dan
dapatpula dipergunakan auditor untuk mempertanggung jawabkan
prosedur/langkahaudit yang dilakukannya, mengkoordinir dan mengorganisir
semua tahap auditmulai dari perencanaan sampai pelaporan, dan sebagai dokumen
yang dapatdigunakan oleh auditor berikutnya.
Kertas kerja yang baik harus lengkap, teliti, ringkas, jelas dan rapi,
disimpan dan dijaga kerahasiannya. Agar mudah diakses, lazimnya kertas kerja
audit dikelompokkan dalam berkas permanen (permanent file), berkas berjalan
(current file), berkas lampiran dan berkas khusus.
3.2. Saran-saran
Diharapkan pada pambaca makalah ini dapat dengan mudah memahami
tantang Bukti Audit dan Kertas Kerja Audit. Dan diharapkan juga kepada
pembuat makalah selanjutnya agar lebih mengembangkan pembahasan tentang
pengauditan yang telah kami buat.
DAFTAR PUSTAKA
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/390/RKKA_Final_08.pdf
http://www.scribd.com/syamsunn/d/51625388/17-A-Pengertian-dan-Fungsi-
Kertas-Kerja-Audit.(Online).Diaksespadatanggal 3 Oktober 2017
Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik,
2007. Dasar-dasar Audit Internal Sektor Publik.(Online)Tanggerang: Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara.Diakses pada tanggal 3 Oktober 2017