Bab 8.
BUKTI AUDIT
Teori Bukti
Teori Bukti (Evidence Theory) mengatakan, kekuatan pembuktian meningkat, kemungkinan
keputusan yang salah menurun (Bentham,1827).
Evidence Theory mengasumsikan bahwa, jika beberapa bukti adalah tepat (imprecise) kita
bisa mengukur ketidakpastian tentang suatu peristiwa dengan probabilitas maksimum dan
minimum dari peristiwa tersebut dengan probabilitas dari suatu peristiwa adalah konsisten
dengan bukti yang tersedia (Nikolaidis, Haftka dan Grandhi, 2009).
Probative Audit Evidence (Keabsahan Bukti Audit): proses penilaian persuasif bukti, yaitu
apakah bukti mampu merekonstruksi realitas yang relevan sesuai nilai keabsahan bukti
tersebut (David Flint, 1988 dalam Gronewold, 2006).
Bukti Audit Adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang
layak untuk menyatakan pendapatnya.
Jusmi Amid 1
Bukti Audit 2022
Jusmi Amid 2
Bukti Audit 2022
A. Permanent File
1. Salinan Akta Pendirian Perusahaan termasuk seluruh perubahannya (jika ada
perubahan);
2. Struktur Organisasi dan Job Description beserta Fotokopi SK Pengangkatan
Direksi untuk masa jabatan yang termasuk di tahun Perusahaan akan diaudit;
3. Salinan Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
4. Salinan Surat Keterangan Terdaftar NPWP dan PKP beserta kartu NPWP;
5. Salinan Surat Izin Usaha Perusahaan;
6. Salinan Tanda Daftar Perusahaan;
7. Salinan Perjanjian – kontrak pekerjaan konstruksi dan distribusi serta sewa tahun;
8. Kontrak/Surat-surat perjanjian penting lainnya;
9. Perkiraan (Chart of Accounts);
10. Salinan Standar Operasional Prosedur Perusahaan (SOP) dan Pedoman
Akuntansi.
B. Current File
Berkas tahun berjalan (current file), adalah berkas kertas kerja yang berisi data yang
diperoleh auditor hanya berkaitan untuk tahun berjalan atau tahun yang
diaudit , yang dapat berupa :
Jusmi Amid 4
Bukti Audit 2022
Bukti fisik merupakan bukti yang akan diperoleh oleh auditor secara langsung dengan
melalui pemeriksaan fisik di dalam proses audit itu sendiri. Misalnya, pemeriksaan fisik
persediaan secara langsung oleh auditor. Bukti ini merupakan salah satu bukti yang
mungkin paling akurat di dalam auditing. Sehingga jika anda memiliki bukti fisik. Maka
tidak heran jika anda tidak perlu khawatir apabila memiliki bukti fisik.
2. Bukti Matematis
Bukti matematis merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui perhitungan langsung,
contohnya saja footing untuk penjumlahan vertikal dan cross footing untuk penjumlahan
baik secara horizontal ataupun sebaliknya. Bukti matematis ini mungkin perlu proses
untuk mendapatkannya. Bukti ini bersifat kuantitatif dan juga sesuai namanya yaitu
matematis. Adanya bukti ini memperjelas apakah pekerjaan klien anda teliti atau tidak
dalam pembuatan jurnal.
3. Bukti Perbandingan
Bukti perbandingan biasa disebut dengan bukti rasio, dimana bukti ini digunakan oleh
auditor untuk menghitung rasio likuiditas, profitbilitas solvabilitas, quick ratio dan hal
lainnya.
4. Bukti Dokumenter
Di jaman yang serba canggih seperti ini rasanya agak aneh jika tidak memiliki bukti
dokumenter. Terlepas dari kegiatan yang tidak terlalu penting layaknya auditing saja
memiliki bukti dokumenter. Apalagi mereka yang masuk ke dalam lingkup audit, selain
pencatatan manual.
Dalam bukti dokumenter sendiri terbagi menjadi beberapa bagian diantarnya, bukti yang
dibuat oleh pihak luar dan dikirimkan langsung kepada tim auditor. Selain itu bukti yang
sudah dibuat pihak luar namun dikirim kepada auditor melalui kliennya. Terakir yakni
bukti yang dibuat dan disimpan oleh klien saja. Bukti yang pertama memiliki kredibilitas
sangat tinggi dibanding bukti dokumenter lainnya.
5. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi adalah sumber data yang bisa digunakan oleh auditor sebagai bukti
audit, catatan ini merupakan hasil kerja yang telah dibuat oleh para akuntan. Sumber
data yang dimaksud merupakan dasar pembuatan laporan keuangan seperti jurnal, dan
sejenisnya.
Jusmi Amid 5
Bukti Audit 2022
Karena itulah catatan akuntansi dipergunakan untuk bukti yang bisa mendukung
kegiatan auditing. Terutama karena catatan merupakan sistem yang sudah pasti
dilakukan semua akuntan dimanapun.
Bukti pengendalian internal adalah bukti yang paling kuat ketika melaksanakan audit.
Mengapa kuat ? karena kuat atau lemahnya pengendalian internlah seorang auditor
bisa mendapatkan banyak bukti yang bisa dikumpulkan olehnya. Contohnya, bila risiko
pengendalian internal cukup tinggi hal ni berarti resiko audit yang direncanakan
harusnya rendah. Dengan judul pengendalian cukup menjelaskan bahwa kegiatan dan
bukti ini cukup sulit.
7. Bukti Surat
Bukti surat atau biasa disebut surat pernyataan tertulis merupakan surat yang telah
ditandatangani seorang individu yang bisa bertanggungjawab dan berpengetahuan
mengenai kondisi atau kejadian tertentu, dimana bukti tertulis bisa didapat dari
manajemen ataupun sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis dan juga jurnal
akuntan.
Bukti tertulis merupakan bukti yang sampai saat ini masih akurat dan diperhitungkan
kebutuhannya. Surat pernyataan konsultan hukum klien, ahli teknik yang berkaitan
dengan kegiatan teknik operasional organisasi klien merupakan bukti yang berasal dari
pihak ketiga. Bukti tertulis juga dibuat oleh manajemen bisa berasal dari organisasi klien
tersebut.
Bukti lisan atau wawancara merupakan bukti selanjutnya adalah hal audit. Auditor
dalam melaksanakan tugasnya banyak sekali berhubungan dengan manusia, sehingga
ia memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan secara lisan dan dalam bentuk
wawancara. Masalah dapat ditanyakan langsung pada pihak terkait meliputi kebijakan
akuntansi, lokasi dokumen serta adanya pelaksanaan yang tidak wajar terjadi. Hal ini
akan lebih valid jika auditor tetap melangsungkan wawancara demi mendapat jawaban
dan bukti lisan.
9. Bukti Konfirmasi
Bukti konfirmasi merupakan salah satu proses untuk memperoleh dan menilai suati
komunikasi langsung dari pihak ketiga atas jawaban permintaan informasi tentang unsur
Jusmi Amid 6
Bukti Audit 2022
tertentu. Hal ini mungkin sangat tinggi reliabilitasnya karena berisikan informasi dari
pihak ketiga langsung baik tulis maupun lisan.
Dalam konfirmasi sendiri ada yang memiliki nilai positif seperti halnya persetujuan,
konfirmasi negatif atau mereka yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap
informasi yang telah ditanyakan. Lalu terakhir adalah blank confirmation, dimana
konfirmasi yang respondenya diminta untuk memberikan informasi lain atau jawaban
atas suatu hal yang sedang ditanyakan.
Bukti analitik hampir serupa dengan bukti perandingan, karena bukti analitik meliputi
juga perbandingan atas pos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan dengan
tahun yang sudah lewat.
Dalam perusahaan terutama, tahun sebelumnya masih menjadi dasar dan acuan untuk
pertimbangan. Bukti ini dikumpulkan pada awal audit untuk menentukan objek
pemeriksaan yang memerlukan pemeriksaan mendalam.
11. Bukti Keterangan
Permintaan keterangan dalam sebuah prosedur audit merupakan hal yang wajar,
dimana hal ini dilakukan oleh auditor terhadap objek yang sudah dianggap memiliki
informasi. Selain itu bukti keterangan ini didasarkan pada adanya auditor yang
memastikan buktinya pada para klien.
12. Bukti Penelusuran
Bukti pengamatan merupakan salah satu bukti yang juga termasuk kedalam prosedur
audit. Dimana auditor memiliki kesempatan untuk melihat dan menyaksikan suatu
kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan bukti.
Jusmi Amid 7
Bukti Audit 2022
Prosedur dan bukti perhitungan merupakan salah satu bukti fisik yang terpecaya, yang
dilakukan dalam auditing. Auditor akan mendapatkan bukti setelah melakukan counting,
tak jarang mereka bahkan melakukannya sendiri untuk memastikan apakah hasil
pekerjaan benar-benar real atau adanya manipulasi yang tidak diinginkan.
Perhitungan ini sejenis dengan pengujian detail transaksi, hal ini berguna untuk
mendapatkan kebenaran transaksi, ketepatan otoritas transaksi akuntansi klien dan
kebenaran. Jika auditor memiliki keyakinan bahwa transaksi tersebut telah dicatat
dengan tepat maka auditor dapat meyakini bahwa saldo total buku besar tentulah benar.
Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci, terhadap sebuah dokumen dan kondisi
fisik yang memiliki kaitan serta menghasilakn bukti untuk mendukung laporan keuangan.
Bukti ini dimasukan kedalam bukti dan prosedur dalam audit.
Bukti audit memiliki variasi yang cukup banyak pengaruhnya, sehingga auditor
independen dalam rangka memberikan pendapat mengenai laporan keuangan auditan.
Relevansi, ketepatan waktu serta real atau objektif merupakan bukti audit yang
dibutuhkan dan juga diharapkan.
Adanya cukup banyak jenis bukti audit ini menunjukan bahwa keuangan dan laporannya
merupakan hal yang harus memiliki perhatian ekstra, agar tidak terjadi kesalahan dan
berujung pada salah paham atau berimbasnya baik klien, karyawan atau auditor itu
sendiri. Agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan ketika dilakukan auditing
Referensi
1. AAOIFI. (2010). Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions.
Manama, Bahrain: Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions.
2. Hanif, M. (2011). Differences and Similarities in Islamic and Conventional Banking. International
Journal of Business and Social Science, 2(2), 166--175
3. Haniffa, R., Auditing Islamic financial institutions. Islamic finance: instrument and market,
(Qfinance, 2010), 109-112.
Jusmi Amid 8
Bukti Audit 2022
4. Harahap, S. S., Auditing dalam perspektif Islam [Auditing in the Islamic perspective], (Pustaka
Quantum, Jakarta, 2002).
6. IFSB. (2006). Guiding principles on corporategovernance for institutions offering only Islamic
financial services (excluding Islamic insurance (takaful) institutions and Islamic mutual funds).
Kuala Lumpur.
7. ISRA. (2011). Islamic financial system: principles &operations. International Shari'ah Research
Academy, Kuala Lumpur.
8. Karim, R. A. A. (1990). The independence of religious and external auditors: The case of Islamic
banks, Journal of Accounting, Auditing and Accountability, vol. 3, no 3, pp. 34-43.
Jusmi Amid 9