BONUS
Kelompok 4
1. AMALIA NURUS SA’ADAH
(4.42.19.1.02)
2. ANIS SAFITRI
(4.42.19.1.04)
3. DWI INAYAH IRIYANI K. L.
(4.42.19.1.07)
4. UTAMI NUR INDAH
(4.42.19.1.28)
5. WAHYU HIDAYATULLAH
(4.42.19.1.29)
SAHAM BONUS
Pembagian saham bonus yang bukan deviden saham merubah agio dan modal namun tidak merubah ekuitas.
Yang berhak mendapatkan saham bonus adalah para pemegang saham emiten hingga pada
tanggal cumdate. Cum date merupakan tanggal atau batas terakhir seseorang bisa mencatatkan diri sebagai
pemegang hak.
Menurut Shirur (2008) kebijakan saham bonus
dilakukan oleh perusahaan ketika investor mulai
menilai bahwa kinerja perusahaan tidak sesuai
dengan harapan. Pada umumnya, emiten melakukan
kebijakan membagi saham bonus jika harga saham
emiten di pasar dinilai terlalu tinggi dan disisi lain
perusahaan masih menyimpan agio saham yang
cukup besar. Harga saham yang tinggi
menyebabkan saham tersebut kurang terjangkau
investor sehingga likuiditas rendah. Perusahaan
dengan membagikan saham bonus diharapkan
harga akan turun karena mengalami penyesuaian dan
likuiditas di pasar naik kembali. Saham bonus
bersumber dari kapitalisasi agio, untuk itu perusahaan
melakukan kebijakan saham bonus agar likuiditas
saham perusahaan meningkat, sehingga investor
dapat lebih nyaman berinvestasi pada saham
perusahaan ini karena saham mudah diperjualbelikan.
TUJUAN & KEPUTUSAN
Tujuan Saham Bonus
Dari pengumuman tersebut adalah setiap 2 pemegang saham lama akan mendapatkan tambahan 1 saham
bonus sampai pada tanggal 21 Oktober 2021 (cum date) jika tidak menjual saham tersebut dari tanggal 21
Oktober 2021.
Contoh Perusahaan yang membagikan saham
bonus
Perusahaan yang membagikan saham bonus tahun 2007
sampai 2008 sebanyak 8 perusahaan yang terdiri dari 5
sektor industri yang ada di bursa. Masing-masing emiten
berbeda dalam hal penerbitan saham bonus, ada yang
membagikan saham bonus sekaligus membagikan
dividendalam bentuk tunai dalam satu kurun waktu dan
ada juga yang tidak.
Daftar perusahaan yang membagikan saham bonus berdasarkan
sektor pada tahun 2007 2008
Rasio penerbitan saham
bonus
Perhitungan harga teoritis saham karena penerbitan saham bonus dengan rasio a:b
(sebanyak a saham lama mendapat b saham baru) yaitu dengan perbandingan rasio
tertentu dari rasio saham bonus terhadap rasio saham lama.
Emiten yang membagikan saham bonus berdasarkan harga teoritis dan harga
pelaksanaan
yang baru harga nominal saham bonus
Perkiraan koreksi harga saham setelah penerbitan saham bonus dapat digunakan perhitungan harga teoritis
yaitu perkiraan harga saham pada saat pembukaan ex-date setelah saham bonus dibagikan. Penerbitan
saham bonus ini akan menguntungkan apabila harga saham setelah ex-date berada di atas harga teoritis.
Sebaliknya, saham bonus tidak menguntungkan jika harga saham setelah ex-dateberada di bawah harga
teoritis.
Emiten yang membagikan saham bonus berdasarkan listing date record date
distribution
date dan cumdate
Jumlah saham emiten outstanding sebelum membagikan saham bonus ,jumlah saham bonus
yang dibagikan
dan jumlah saham sesudah saham bonus dibagikan
Saham bonus yang dibagikan oleh emiten mengakibatkan perubahan harga saham yaitu dengan meningkatnya
jumlah saham yang beredar maka harga saham akan menurun. Dengan kata lain, saham bonus berakibat pada
meningkatnya faktor penawaran saham dan dengan asumsi permintaan tetap maka dapat berakibat pada turunnya
harga saham atau disebut dengan faktor koreksi. Faktor koreksi ini akan mempengaruhi pasar saat masa cum-date
(tanggal terakhir yang menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal tersebut perdagangan atas saham masih
mengandung atau dengan hak saham bonus) terlewati atau dengan istilah lain saat ex-date(tanggal yang
menunjukkan bahwa mulai tanggal tersebut perdagangan saham sudah tidak mengandung atau tanpa hak saham
bonus).
Grafik periode pengamatan pergerakan harga
Grafik perkembangan harga saham tersebut menunjukkan
saham dan IHSG emiten sebelum melakukan pergerakkan harga saham pada saat periode pengamatan
penerbitan saham bonus sebelum penerbitansaham bonus dimana terlihat bahwa harga
saham bergerak stabil saat t-45 sampai t-40 namun pada saa
t-5 harga saham mulai mengalami fluktusi, hal ini karena
adanya informasi mengenai penerbitansaham bonus tetap
fluktuasi yang terjadi sangat rendah sehingga penurunan
harga saham tidak terlalu tinggi. Disisi lain pergerakan IHSG
cenderung stabil yang menunjukkan pergerakan indeks harga
saham gabungan tidak terlalu terpengaruh dengan adanya
informasi dari penerbitansaham bonus. Hal ini terjadi karena
informasi yang disampaikan oleh manajer perusahaan tidak
terkonfirmasi secara baik oleh investor sehingga pada saat
saat menjelang penerbitansaham bonus harga saham hanya
sedikit yang mengalami perubahan pada penurunan harga
sedangkan pada periode pengamatan beberapa har
sebelumnya harga saham cenderung stabil
Grafik perkembangan harga saham tersebut
Grafik periode pengamatan pergerakan harga saham
menunjukkan pergerakkan harga saham pada saat
periode pengamatan sesudah penerbitan saham
dan IHSG emiten sesudah melakukan penerbitan
bonus setelah adanya penerbitansaham bonus saham bonus
yang berpengaruh negatif terhadap perubahan
harga saham tetapi sangat kecil hal ini tidak
terlihat pada pergerakkan harga saham sesudah
penerbitansaham bonus dimana pergerakkan
harga saham cenderung stabil. Di sisi lain
pergerakan IHSG juga cenderung stabil yang
menunjukkan pergerakan indeks harga saham
gabungan tidak terlalu terpengaruh dengan adanya
informasi dari penerbitan saham bonus. Hal ini
terjadi karena informasi yang disampaikan oleh
manajer perusahaan tidak terkonfirmasi secara
baik oleh investor sehingga pada saat periode
sesudah penerbitan saham bonus harga saham
cenderung stabil. Ini mengindikasikan bahwa
penerbitan saham bonus kurang berpengaruh
terhadap pergerakkan harga saham.
TERIMAKASI
H