Anda di halaman 1dari 5

2.4.

2.4.1. DIVIDEN YANG DIHARAPKAN SEBAGAI BASIS NILAI SAHAM


Saham halnya, harga saham akan ditentukan dari nilai sekarang aliran arus kas,
dan persamaan valuasi dasar saham sama dengan persamaan valuasi obligasi.
Nilai saham hari ini dapat dihitung sebagai nilai sekarang dari aliran dividen yang
tak terhingga :
Nilai saham = Ṗ0 = PV dividen yang diharapkan diterima di masa depan

= ……… 2.1

nilai saham sekali lagi akan ditentukan oleh persamaan diatas. Untuk
mengetahuinya, kita perlu mengakui bahwa bagi investor individual, arus kas
yang diharapkan terdiri dari dividen yang diharapakan ditambah harga jual saham
yang diharapkan. Namun harga jual yang diterima investor saat ini tergantung
pada dividen yang diharpkan investor dimasa depan, dan seterusnya. Oleh karena
itu, untuk seluruh investor saat ini dan nanti, arus kas yang diharapkan harus
berdasarkan dividen masa depan yang diharapkan. Dengan kata lain, arus kas
yang diberikan kepada pemegang saham hanya akan terdiri atas aliran dividen
saja, kecuali perusahaan itu dilikuidasi atau dijual ke pihak lain; jadi nilai
selembar saham harus ditentukan sebagai nilai sekarang dari aliran dividen yang
diharapkan tersebut.
2.5. SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN KONSTAN
Persamaan 2.1 adalah model umum valuasi saham, dimana dimaksudnya adalah pola
waktu D, dapat berupa apa saja : D t dapat naik, turun, berfluktuasi secara acak, atau nol
selama beberapa tahun. Bagi beberapa perusahaan, dividen diharapkan tumbuh pada
tingkat yang konstan. Jika demikian, persamaan 2.1 dapat ditulis kembali menjadi
sebagai berikut :

Ṗ0 =

= ……… 2.2

Perhitungan terakhit dalam persamaan 2.2 disebut model pertumbuhan konstan


(constant growth model) atau model Gordon dari Myron J. Gordon, orang yang
mengembangkan dan memopulerkan model tersebut. Istilah rs merupakan tingkat
pengembalian yang diinginkan, yaitu tingkat bunga tanpa risiko ditambah premi risiko.
Namun kita mengetahui bahwa apabila saham dalam kondisi ekuilibrium, tingkat
pengembalian yang diinginkan harus sama dengan tingkat pengembalian yang
diharapkan, yaitu imbal hasil dividen yang diharapkan ditambah imbal hasil keuntungan
modal yang diharapkan.
2.5.1. DIVIDEN DAN PERTUMBUHAN
Modal dividen terdiskonto sebagimana persamaan 2.2 menunjukan bahwa, jika
hal lain konstan, makin tinggi D1, makin tinggi harga saham. Namun demikian,
persamaan 2.2 menunjukkan bahwa makin tinggi tngkat pertumbuhan juga
meningkatkan harga saham. Sekarang pahami hal – hal berikut :
a. Dividen dibayar dari pendapatan
b. Dengan demikian, pertumbuhan dividen memerlukan pertumbuhan
pendapatan
c. Pertumbuhan pendapatan dalam jangka Panjang terjadu terutama karena
perusahaan menahan pendaptan dan menginvestasikan kembali ke dalam
bisnis
d. Jadi semakin tinggi persentase pendapatan yang ditahan, semakin tinggi
tingkat pertumbuhan
Hal ini menunjukan bahwa dalam jangka Panjang, pertumbuhan dividen
tergantung terutama pada rasio pembayaran perusahaan dan ROE nya.
2.5.2. MANAKAH YAN LEBIH BAIK : DIVIDEN SAAT INI ATAU
PERTUMBUHAN ?
Beberapa pemegang saham lebih menyukai dividen saat ini, sementara yang lain
menyukai rasio pembayaran yang lebih rendah tetapi ada pertumbuhan di masa
depan. Penelitian empiris tidak mampu menetukan strategi apa yang optimal
untuk memaksimalkan harga saham suatu perusahaan. Jadi kebijakan dividen
adalah masalah yang harus diputuskan oleh manajemn berdasarkan penilaian,
bukan rumus matematika. Logikanya, pemegang saham akan lebih menyukai
apabila perusahaan menahan laba (sehingga membayar lebih sedikit dividen saat
ini) ketika perusahaan memiliki peluang investasi yang sangat bagus. Namun,
para pemegang saham akan lebih menyukai pembayaran yang tinggi apabila
peluang investasi buruk. Diluar hal ini, pajak dan faktor – faktor lain pun
menambhan rumit situasi. Tetapi untuk saat ini, asumsi menyatakan bahwa
manajemen perusahaan telah memutuskan kebijakan pembayaran dan
menggunakan kebijakan itu untuk menetukan dividen yang sebenarnya.
2.5.3. KONDISI YANG DIBUTUHKAN UNTUK MODEL PERTUMBUHAN
KONSTAN
Beberapa kondisi diperlukan ketika menggunakan persamaan 2.2. pertama,
tingkat bunga yang dibutuhkan, rs, harus lebih besar dari tingkat pertumbuhan
jangka panjang, g. apabila persamaan ini digunakan dalam situasi di mana g
lebih besar dari rs, hasilnya akan salah, tidak berarti dn menyesatkan. Harga
saham tidak mungkin tidak terbatas atau negative, sehingga persamaan 2.2 tidak
dapat digunakan kecuali rs > g. kedua, model pertumbuhan konstan sebagaimana
dalam persamaan 2.2 tidaklah tepat kecuali pertumbuhan suatu perusahaan
diharapkan tetap konstan di masa depan. Kondisi ini hamper tidak pernah terjadi
untuk perusahaan rintisan yang baru, tetapi terjadi di banyak perusahaan mapan.
Perlu dicatat pula bahwa persamaan 2.2 cukup umum untuk menangani kasus
saham dengan pertumbuhan nol (zero growth stock), di mana dividen
diharapkan akan tetap konstan dari waktu ke waktu. Jika g = 0, persamaan 2.2
akan dikurangi menjadi sebagai berikut :

Ṗ0 = ……………………………………………………………… 2.3

Sebagian besar perusahaan, bahkan perusahaan rintisan yang sedangkan


berkembang pesat serta perusahaan lain yang tidak membayarkan dividen saat ini,
dapat diharapkan untuk membayar dividen pada suatu saat di masa yang akan
datang, di mana model pertumbuhan konstan akan lebih tepat.
2.6. MELAKUKAN VALUASI SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN NONKONSTAN
Pertumbuhan supernormal atau non konstan (supernormal [nonconstant] Growth) adalah
bagian dari siklus hidup perusahaan di mana pertumbuhan berlangsung jauh lebih cepat
daripada perekonomian secara keseluruhan.
Persamaan 2.2 meminta tingkat pertumbuhan konstan, sehingga kita tidak dapat
menggunakan tersebut untuk menilai saham yang memilki pertumbuhan yang tidak
konstan. Namun dengan mengasumsikan perusahaan yang saat ini menikmati
pertumbuhan supernormal akhirnya akan melambat dan menjadi saham dengan
pertumbuhan konstan, kita dapat menggabungkan persamaan 2.1 dan persamaan 2.2
untuk menyusun rumus baru. Persamaan 2.4 untuk melakukan valuasi.
Pertama, kita asumsikan dividen akan tumbuh pada tingkat nonkonstan (umumnya
dengan tingkat yang relatif tinggi) selama N periode, selanjutnya tingkat tersebut akan
tumbuh pada tingkat konstan, g. N sering disebut sebagai tanggal lahir (terminal date)
atau tanggal horizon (horizon date). Kedua kira dapat menggunakan rumus pertumbuhan
konstan, persamaan 2.2 untuk mencari nilai horizon (horizon value) atau nilai kontinu
(continuing value) dama N periode dari sekarang.

Nilai horizon = ṖN =

Nilai intrinsic saham hari ini, Ṗ0 merupakan nilai sekarang dari dividen sepanjang periode
pertumbuhan non-konstan ditambah nilai nilai sekarang dari nilai horizon.

Ṗ0 =

Ṗ0 = …………………………….. 2.4

Untuk menerapkan Persamaan 2.4 kita akan melakukan tingkah langkah berikut ini :
a. Hitunglah PV untuk setiap dividen selama periode pertumbuhan nonkonstan dan
jumlahkan
b. Hitung harga saham yang diharapkan pada akhir periode pertumbuhan non-konstan,
di mana pada saat itu berubah menjadi saham dengan pertumbuhan konstan sehingga
dapat dinilai dengan menggunakan model pertumbuhan konstan dan mendiskontokan
harga ini kembali ke nilai sekarang
c. Tambahan kedua komponen di atas untuk mendapatkan nilai intrinsic saham Ṗ0.
Keterangan :
rs = tingkat pengembalian yang diminta oleh pemegang saham. Tingkat ini akan
digunakan untuk mendiskontokan arus kas
N = tahun dengan pertumbuhan nonkonstan
gs = tingkat pertumbuhan baik laba maupun dividen selama periode pertumbuhan
non-konstan
gn = tingkat pertumbuhan normal, konstan setelah periode nonkonstan
D0 = dividen terakhir yang dibayarkan oleh perusahan
KESIMPULAN
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan
di perusahaan tersebut. Pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan dan mereka memiliki
hak dan fasilitas tertentu, yakni kendali atas perusahaan dan hak preemptive.
Saham dapat dibagi mejadi dua yakni saham biasa dan saham preferen. Jenis saham biasa
meliputi saham terklasifikasi dan saham pendiri. Valuasi saham adalah metode/ tata cara/
prosedur untuk mendapatkan nilai atas saham dari suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Hoston. DASAR-DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, Buku 1 EDISI 11. 2018.


Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai