Anda di halaman 1dari 5

Bab 10

Model Arus Kas Diskon

 Pengertian Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow atau biasa disingkat DCF adalah salah satu metode untuk
menghitung prospek pertumbuhan suatu instrumen investasi dalam beberapa waktu ke depan.
Konsep DCF ini didasarkan pada pemikiran bahwa jika anda menginvestasikan sejumlah
dana, maka dana tersebut akan tumbuh sebesar sekian persen atau mungkin sekian kali lipat
setelah beberapa waktu tertentu.Konsep discounted cash flow mengacu pada prinsip investasi,
di mana jika Anda menginvestasikan sejumlah dana ke dalam instrumen investasi apa pun,
maka dana tersebut memiliki prospek untuk bertumbuh sebesar jumlah tertentu selama
beberapa waktu tertentu.

 Fungsi DCF
Secara garis besar, fungsi discounted cash flow adalah untuk memperkirakan
seberapa banyak estimasi arus kas masuk di masa depan dengan menentukan nilai investasi
hari ini. Ini merupakan sebuah proyeksi yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto, dan
menyesuaikan dengan time value of money. Karena proposal investasi yang menguntungkan
harus memiliki arus kas lebih besar di masa depan daripada biaya investasi awal.

 Penggunaan DCF

Pada dasarnya, discounted cash flow dapat digunakan secara lebih luas untuk
berbagai investasi, baik dari investasi sektor riil maupun keuangan. Berikut contoh
penggunaan DCF:
1. Menilai proyek investasi dalam perusahaan.
2. Menilai saham perusahaan.
3. Menilai perjanjian komersil.
4. Menilai manfaat penghematan biaya dalam perusahaan.
5. Menilai semua hal yang berpengaruh terhadap arus kas.

 Rumus

Rumus discounted cash flow adalah estimasi arus kas setiap periode dibagi dengan 1
ditambah tingkat diskonto (WACC) yang dipangkatkan sesuai periode.
Rumus DCF = (CF1 / (1 + r)^1) + (CF2 / (1 + r)^2) + .... + (CF / (1 + K)^n)
Keterangan:
CF = cash flow
r (rate) = tingkat bunga atau tingkat diskonto
n (period number) = jumlah periode

 Kesimpulan DCF
1. kesimpulan mengenai discounted cash flow adalah sebagai berikut:
2. DCF adalah metode perhitungan untuk menentukan nilai investasi berdasarkan arus
kas masa depan.
3. Nilai investasi hari ini dari proyeksi uang yang akan dihasilkan di masa depan
dihitung dengan menggunakan diskonto dalam perhitungan DCF.
4. Jika estimasi arus kas masa depan lebih besar dari biaya investasi awal, proposal
investasi akan menguntungkan dan sebaiknya diterima. Sebaliknya, proposal
investasi semestinya ditolak ketika arus kas masa depan lebih kecil daripada investasi
awal.
5. Perusahaan umumnya menggunakan perhitungan WACC untuk tingkat diskonto
karena dapat mencerminkan expected return dari pemegang saham.
6. Investasi yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan biaya modal: dapat berupa
biaya utang dan/atau biaya ekuitas.

Metode Dividend Discount Model (DDM)

 Pengertian Dividend Discount Model


Dividend Discount Model atau DDM adalah metode  untuk menentukan harga wajar
saham dengan cara mendiskontokan nilai dari taksiran dividen. Menurut teori dari Damodaran
(2002), juga menyebutkan bahwa Dividend Discount Model (DDM) dapat digunakan untuk
menghitung harga wajar saham atau valuasi saham. Model Diskonto Dividen (Dividend
Discount Model) merupakan salah satu metode analisis fundamental yang digunakan untuk
menganalisis nilai intrinsik saham dengan cara mendiskontokan semua aliran dividen yang
akan diterima di masa mendatang (Tandelilin, 2010: 306).

 Persamaan DDM
DDM menyatakan bahwa estimasi nilai (per saham) saham hari ini adalah nilai diskon dari
semua dividen masa depan

Dimana:

 D1, D2 = ekspektasi dividen yang akan diterima di masa depan


 K = tingkat pengembalian saham, yang merupakan tingkat diskon yang berlaku untuk
investasi dengan risiko
 Melaksaan DDM
Permasalahan dalam melaksanakan DDM:
 Perlu aliran tak terbatas dari dividen.
 Aliran dividen tidak pasti.
 Harus memperkirakan dividen masa depan.
 Dividen dapat diharapkan tumbuh dari waktu ke waktu.
 Harus memodelkan tingkat pertumbuhan yang diharapkan dari dividen dan
tidak perlu terus-menerus.

Kasus Tingkat Pertumbuhan Untuk DDM

1. Kasus Tingkat Pertumbuhan Nol (the zero‐growth rate case)


Jika investor memperkirakan bahwa harga saham tidak memiliki pertumbuhan atau g = 0 dan
investor berencana memegangnya sampai jangka waktu yang tidak terbatas, maka investor akan
menilai harga sahamnya sebagai sebuah perpetuity yaitu perhitungan nilai saham untuk waktu
yang tidak terbatas.
Rumus untuk menilai saham dengan model saham ini adalah:

D0
P0 =
k cs
Dimana:


D0 = jumlah dividen konstan yang diharapkan untuk semua periode waktu
mendatang.
 K = biaya peluang atau tingkat pengembalian saham.

2. Kasus Laju Pertumbuhan Konstan (the constant (normal)‐growth rate case)

Model ini ditemukan oleh Myron J. Gordon, dengan asumsi dasar dari k = suku bunga diskonto
harus lebih besar dari g =tingkat pertumbuhan dividen. Jika terjadi sebaliknya, maka nilai
intrinsik saham menjadi negatif yang merupakan nilai tidak realistis untuk saham. rumusnya
adalah sebagai berikut :
D1
P0 =
k−g
Dimana:
 P0 adalah current dividen yang dibayarkan
 g adalah tingkat pertumbuhan konstan / normal
 k adalah tingkat diskon yang tepat

Dari rumus diatas, kita harus dapat menentukan nilai dari k = tingkat return yang
disyaratkan investor atau expected return.

 Implikasi atau dampak dari pertumbuhan yang konstan.

1. Harga saham bertumbuh pada tingkat yang sama seperti dividennya.


2. Pengembalian total (total return) tumbuh pada tingkat pengembalian yang diminta
(required rate of return).
3. Sebuah pengembalian yang diminta atau pertumbuhan yang diharapkan pada kondisi
yang lebih tinggi pada dividen akan menaikkan tingkat harganya.

3. Kasus Tingkat Pertumbuhan Ganda (the multiple‐growth rate case)


Terdapat dua atau lebih tingkat pertumbuhan yang diharapkan pada dividen:
1. Merupakan situasi ketika pertumbuhan dividen perusahaan yang diharapkan di masa
depan harus atau butuh dijelaskan dengan menggunakan dua atau lebih tingkat
pertumbuhan (salah satunya bisa jadi bernilai 0).
2. Akhirnya, tingkat pertumbuhan harus sama dengan tingkat perekonomian secara
keseluruhan Asumsikan tingkat pertumbuhan berada pada tingkat yang cepat pada
periode n dan diikuti dengan pertumbuhan yang stabil.

Rumus:
t
n
D 0 ( 1+ g1 ) D n ( 1+ g c ) 1
P0 =∑ +
t=1 ( 1+k )
t
k-g ( 1+k )
n

Keterangan:
 P0 : Nilai yang diestimasikan dari saham hari ini.
 D0 : Current dividen.
 g1 : tingkat pertumbuhan dividen yang subnormal atau supernormal.
 gc : Tingkat pertumbuhan dividen yang konstan.
 k : tingkat pengembalian yang diminta.
 n : jumlah periode dari pertumbuhan yang subnormal atau supernormal.
 Dn : dividen pada akhir periode pertumbuhan yang abnormal.

Anda mungkin juga menyukai