Anda di halaman 1dari 3

1 Jelaskan 3 ukuran yield obligasi yang sering digunakan para dealer dan portofolio manager.

2 Jelaskan tiga kondisi yang harus dipenuhi oleh imunisasi portofolio untuk mencapai hasil yang
immun !
3 1. Jelaskan yang dimaksud dengan nilai buku !
2. Hitunglah berapa rasio saham dengan nilai buku, dari soal berikut ini !

Sebuah perusahaan mempunyai nilai buku sebesar Rp.520,00 pada akhir tahun X1 dan sebesar
Rp.585,00 pada akhir tahun X2 dan saat ini masih di awal tahun X1 ketika harga sahamnya
sebesar Rp.7.000,00 diperdagangkan dibursa. Hitunglah berapa rasio saham dengan nilai
bukunya !
4 Jelaskan model harga saham dengan deviden menurut walter dengan asumsi !

Jawaban Tugas 2

Syahid Fithratullah_042897586

1. Yield Sekarang (Current Yield) : Yield yang dihasilkan oleh obligasi sekarang ini dengan
dihubungkan kupon yang disetahunkan dan harga pasar dari obligasi tersebut. Adapun rumus
dari perhitungan yield sekarang yaitu
Kupon yang disetahunkan
Yield Sekarang=
Harga pasar obligasi
Yield sampai jatuh tempo (Yield to Maturity) merupakan tingkat pengembalian internal dari
investasi yang bersangkutan. Adapun cara menghitung tingkat pengembalian internal sebagai
berikut
n
Ct Mn
P 0= ∑ t
+
t =1 (1+ YTM ) (1+ YTM )m
Untuk mendapatkan nilai YTM dengan persamaan tersebut dilakukan dengan percobaan (trial
and error) atau dengan metode ekstrapolasi.

Yield untuk membeli kembali (Yield to Call) artinya penerbit memiliki obligasi tersebut dengan
adanya hak untuk dibeli kembali sebelum jatuh tempo, biasanya ini dituangkan pada perjanjian
awal ketika obligasi diterbitkan. Umumnya ini dilakukan setelah 2 – 4 tahun semenjak obligasi
diterbitkan. Perhitungan dari Yield to Call yaitu arus kas yang diperoleh sampai dibeli oleh
emitmen penerbit dari obligasi tersebut dengan rumus berikut
n
Ct M∗¿
P 0= ∑ + ¿¿
t =1 (1+ YTM )t (1+ YTM )m∗¿
Dimana M* = harga obligasi dibeli emiten
N* = jumlah periode sampai dibeli emiten
2. Tiga kondisi yang harus dipenuhi oleh imunisasi portofolio yaitu
1) Rata-rata durasi aset dan kewajiban (hutang) dibuat sama untuk sepanjang waktu.
2) Nilai pasar dari aset harus lebih besar atau sama dengan nilai sekarang dari kewajiban.
3) Disperse aset lebih besar dari atau sama dengan disperse kewajiban.

Dispersion yaitu mengukur varians arus sekitar periode durasi, D, dari obligasi dan formula
matematikanya sebagai berikut

Tingkat pengembalian sebuat portofolio imunisasi akan tergantung pada level tingkat bunga
ketika portofolio dibentuk. Harga obligasi turun ketika tingkat bunga naik, nilai portofolio pada
masa mendatang tergantung pada tingkat bunga reinvestasi yang lebih tinggi dan nilai prinsipal
yang rendah masih tetap sesuai dengan hasil awal yang ditargetkan. Itu sebabnya durasi
merupakan kunci dari pengendalian yang mengganti pendapatan yang diinvestasikan kembali
pada aset sesuai fluktuasi tingkat bunganya.

3. 1. Nilai buku merupakan nilai saham menurut catatan pada pembukuan perusahaan emiten.
Untuk menghitung nilai buku ini perlu diketahui pula nilai nominal (par value), agio saham, nilai
modal yang disetor (paid in capital) dan laba yang ditahan (retained earnings)

2.Nilai Buku X1 = Rp.520,00 , Nilai buku X2 = Rp.585,00 , Harga Saham Awal X1 =


Rp7.000. Berapa Rasio?
Rp7.000 / Rp585 = 11,96x

Digunakan tahun yang berbeda karena investor membeli adanya prospek perusahaan yang
dalam perbankan dipergunakan dengan nilai bukunya. Artinya buku tahun mendatang
diasumsikan sebagai proyeksi.

4. Walter membuat model harga saham dengan deviden dengan asumsi yaitu:
a. Perusahaan didanai dari seluruh ekuitas. Sehingga perusahaan selalu tergantung kepada
laba ditahan untuk membiayai investasi dimasa mendatang. Oleh karenanya, keputusan
investasi sangat tergantung kepada kebijakan deviden.
b. Tingkat pengembalian investasi perusahaan konstan
c. Perusahaan mempunyai umur yang terbatas

Implikasi yang timbul dari model yang diberikan walter adalah:

a. Bila tingkat pengembalian lebih besar dari biaya modal (r > k), harga saham meningkat
sejalan dengan penurunan deviden pay out rasio.
b. Bila tingkat pengembalian sama dengan biaya modal (r = k), maka harga saham tidak
berubah sejalan dengan perubahan deviden pay out rasio.
c. Bila tingkat pengembalian lebih kecil dari biaya modal (r < k), harga saham meningkat
sajalan dengan peningkatan deviden pay out rasio.

Adapun argumentasi yang disampaian dari model walter sebagai berikut:

1) Optimal pay out rasio untuk perusahaan yang bertumbuh tidak ada.
2) Optimal pay out rasio untuk perusahaan normal tidak relevan.
3) Optimal pay out rasio untuk perusahaan yang melemah adalah 100 persen.

Anda mungkin juga menyukai