Anda di halaman 1dari 3

Nama : DIMAS WIDYASTO NUGROHO

NIM : 031179755
TUGAS 2
TEORI PORTOFOLIO DAN INVESTASI

1. Ada 3 macam nilai saham. Sebut dan jelaskan ketiganya serta berikan cara
perhitungannya.
2. Hitung nilai intrinsiknya dan berikan keputusan pembelian!
Suatu obligasi tidak membayar kupon masih mempunyai umur 7 tahun hingga jatuh
temponya. Nilai jatuh tempo obligasi ini sebesar Rp 1.000.000 dan sekarang dijual
dengan harga Rp 675.000 per lembarnya. Berapa nilai intrinsik obligasi ini pada
saat ini jika suku bunga diskontonya 6,25% setahun? Keputusan apa yang akan
diambil jika anda adalah calon investor yang sedang mencari instrument investasi
3. Bagaimana langkah-langkah untuk memilih portofolio yang optimal menurut
metode Markowitz

Jawaban :
1. Nilai-nilai saham,diantaranya :
- Nilai Nominal(par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang
ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Untuk saham yang tidak mempunyai nilai
nominal, dewan direksi umumnya menetapkan nilai sendiri(stated value)
perlembarnya. Nilai nominak bervariasi dari satu saham ke saham yang lain, di
Indonesia sebagian saham mempunyai nilai nominal yang sama yaitu sebesar Rp.
100.
- Nilai Buku(book value) perlembar saham, menunjukkan aset bersih(net assets)
yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena
aset bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per
lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar:
Total Ekuitas
Nilai buku per lembar =
Jumlah saham beredar
Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, maka perhitungan nilai buku
per lembar untuk masing-masing kelas berbeda, diantaranya :
a. Nilai buku saham preferen, dihitung dengan mengalikan nilai tebus(call price)
ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang
beredar. Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai nominal yang digunakan.
Dalam perhitungan ini, agio saham tidak dimasukkan, karena pemegang saham
prefern tidak mempunyai hak untuk agio walaupun berasal dari saham prefern,
sehingga nilai agio dimasukkan sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa.
b. Nilai buku saham biasa, dihitung dengan megurangi nilai total ekuitas dengan
nilai buku saham preferen. Nilai buku oer lembar saham biasa dihitung dengan
membagi nilai total ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa
yang beredar.
- Nilai intrinsik, adalah nilai sebenarnya yang diperkirakan. Nilai ini disebut juga
dengan nilai fundamental(fundamental value). Nilai intrinsik dapat dihitung dengan
beberapa metode :
a. Metode nilai sekarang aliran kas masa datang, menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa depan. Perusahaan yang
mempunyai kemampuan menghasilkan arus masa depan lebih tinggi maka nilai
perusahaannya juga akan dinilai lebih tinggi.

Arus Kas
Po* = ∑ t
t =1 (1+ k )

b. Model diskonto dividen(dividend discount model) merupakan model alternatif


untuk menghitung nilai intrinsik saham selain model nilai sekarang arus kas
masa depan. Bagi investor, nilai dividen banyak digunakan untuk menggantikan
nilai arus kas masa depan untuk menghitung nilai intrinsiknya, sehingga rumus
nilainya :

Dt D1 D1 D∞
Po* = ∑ t atau Po* = ❑ + t + ….+ ∞
t =1 (1+ k ) (1+k ) (1+k ) (1+k )
Ada 3 macam variasi dividen yang dibayarkan oleh perusahaan, diantaranya :
1. Pembayaran Dividen Konstan
2. Pembayaran Dividen Bertumbuh Konstan
3. Pembayaran Dividen Tidak Beraturan
c. Metode Relatif, dikaitkan secara relatif dengan nilai yang lain, misal terhadap
nilai penjualan (sales) atau nilai laba perusahaan(earnings). Dapat dihitung
dengan :
Pn Pn
Po* = x E1 , nilai disebut dengan price earnings ratio atau dikenal
E1 E1
dengan singkatannya PER, yang dapat juga dirumuskan :
Po* = PER x E1

2. Diketahui :
i = 6,25% = 0,0625
NJTn = Rp 1.000.000
N =7
Ditanya = NO* = …?
Jawab =
Rp 1.000 .000
NO* =
(1+ 0,0625)7

Rp 1.000 .000
NO* =
1,5286306776

NO* = 654,180, jadi nilai intrinsik obligasi adalah 654,180

3. Markowitz memperkenalkan model pemilihan portofolio pada tahun 1952 dan


mendapat hadiah Nobel di bidang ekonomi di tahun 1990 untuk karyanya. Model dari
Markowitz mengidentifikasikan portofolio-portofolio yang berada di efficiet set. Model
Markowitz menggunakan asumsi-asumsi yang diantaranya :
a. Waktu yang digunakan hanya satu periode.
b. Tidak ada biaya transaksi.
c. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektansian dan risiko dari
portofolio.
d. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.
Untuk memilih portofolio optimal metode, dapat dilakukan dengan dua langkah :
1. Membentuk set efisien yang berisi dengan portofolio-portofolio efisien seperti
yang sudah dibahas di Kegiatan Belajar 1 sebelumnya.
2. Pilih salah satu dari portofolio efisien sebagai portofolio optimal sesuai dengan
preferensi risiko investor.

Anda mungkin juga menyukai