Ad. 1 Obligasi
1
Rate of retun dan nilai obligasi relative mudah ditentukan selama obligasi
tersebut diperkirakan tidak akan gagal dalam pembayaran bunga secara periodic
dan pembayaran modal pokoknya (principal). Discount rate yang digunakan
dalam penentuan nilai masing-masing obligasi adalah berbeda-beda tergantung
kepada, besarnya tingkat risiko tidak terbayarnya bunga dan principalnya.
Contoh :
Suatu obligasi yang bernominal Rp. 10.000 yang mempunyai harga pasar Rp.
9.000 mempunyai umur lima tahun dan membayar bungan coupon (bunga
obligasi0 sebesar 6% setiap tahunya. Tentukan rate of return dari nilai obligasi
tersebut apabila obligasi itu akan dipertahankan sampai hari jatuhnya (yield to
maturity). Tingkat pendapatan investasi dalam obligasi kalau akan dipertahankan
sampai hari jatuhnya (yield to maturity).
f−p
C+
n
Yield ¿ maturity=
p+ f
2
Dimana :
c = bunga tahunan
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterima pada
akhir umurnya.
p = harga pasar
n = umur obligasi
2
10.000−9.000
6 % (10.000)+
5
Yield ¿ maturity=
9.000+10.000
2
600+200
¿ =8.42 %
9.500
Suatu obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh (perpetual bond) mempunyai
nilai nominal Rp. 20.000 dan membayarkan bunga Rp. 1.000 setiap tahunya.
Berapa nilai obligasi tersebut berdasarkan kondisi pasar pada waktu ini di mana
tingkat bunga yang berlaku adalah 4%?
Berdasarkan rumus tersebut diatas nilai dari obliasi itu adalah :
R 1.000
Nilai= = =Rp .25.000
i 0.04
Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar naik menjadi 5% maka nilai obligasi
tersebut akan turun menjadi
R 1.000
Nilai= = =Rp .20.000
i 0.05
Sebaliknya kalau tingkat bunga yang berlaku turun menjadi 2% maka nilai
obligasi tersebut akan naik menjadi
R 1.000
Nilai= = =Rp .50.000
i 0.02
Untuk obligasi yang mempunyai hari jatuh cara perhitungannya adalah berbeda.
Pada prinsipnya nilai obligasi semacam ini adalah dengan menggunakan tabel
present value.
Contoh :
3
Suatu obligasi yang mempunyai nilai nominal Rp. 20.00 dan mempunyai umur 3
tahun. Bunga tahunan yang dibayarkan adalag Rp. 1.000. tingkat bunga yang
berlaku pada waktu ini adalah 4%. Berapa nilai dari obligasi tersebut berdasarkan
kondisi pada waktu itu?
Berdasarkan konsep PV maka nilai dari obligasi tersebut dapat ditentukan sebagai
berikut.
Rate of return dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan rumus. Sebagai
berikut :
4
Contoh :
Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 1.000 dan membayarkan
deviden tahunan sebesar Rp. 50.00 dengan harga, pasar Rp. 750.00. berapa
besarnya rate of return dari saham preferen tersebut?
50
¿ =6.67 %
750
Deviden . Preferen
Nilai=
Discount . Rate
5
sama dengan harga permulaan ditambah dengan “capital gains” atau dikurangi
dengan “capital losses”. Capital gain akan diperoleh kalau harga pada waktu dia
menjual saham lebih tinggi daripada harga pada waktu dia membelinya dan
menderita “capital losses” kalau harga pada waktu menjual sahamnya lebih
rendah daripada harga pada waktu dia membelinya.
Oleh karena besarnya rate of return dari suatu saham merupakan
penghasilan yang berasal dari dividend plus capital gains, maka besarnya rate of
return dari saham tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
D 1+ P1−Po
Return yang diharapkan=
Po
Dimana :
D1 adalah dividend yang diharapkan pada akhir tahun pertama
P1 adalah harga saham yang diharapkan pada akhir tahun pertama
Po adalah harga saham pada akhir waktu ini.
Contoh :
Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp. 10.000. pemodal mengharapkan cash
dividend tahun depan sebesar Rp. 500 dan mereka juga mengharapkan bahwa
pada akhir tahun pertama saham tersebut akan dapat dijual dengan harga Rp.
10.400. berdasarkan data tersebut dapat ditentukan besarnya rate of return yang
diharapkan dari saham tersebut adalah :
500+(10.4 00−10.000)
(r )=
10.000
= 9%
Atau
500 10.400−10.000
(r )= + =5 %+ 4 %=9 %
10.000 10.000
6
Rate of return yang diharapkan dari saham sebesar 9% terdiri dari dua unsur, yaitu
unsur pendapatan berasal dari deviudend (dividend yield) sebesar 5% dan unsur
pendapatan berasal dari perbedaan kurs (capital gain) sebesar 4%.
Dalam hal kita sudah mendapatkan data mengenai rate of return yang diharapkan
oleh pemodal dan etimasi harga saham pada akhir tahun pertama, maka kita akan
dapat memperkirakan harga saham tersebut pada waktu ini, yaitu dengan
menggunakan rumus :
D 1+ P 1
Po=
1+r
Contoh :
Kita telah mendapatkan informasi bahwa suatu saham akan memberikan cash
dividend tahun depan sebesar Rp. 500. Dan diperkirakan harga saham pada akhir
tahun depan adalah Rp. 10.400. sedangkan rate of return yang diharapkan oleh
pemodal adalah 9%, maka harga saham pada waktu ini adalah :
500+10.400 10.900
PO= = =10.000
1+ 0.09 1.09
7
8