Anda di halaman 1dari 31

Bab 4

PENILAIAN SURAT BERHARGA


Macam-macam surat berharga
• Saham biasa
• Obligasi
• Saham prefern
• Bentuk lain Penyertaan modal
• Wesel
• Surat Sanggup Bayar
• Konosemen/Bill of leading
Penilain saham biasa
• Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah
present value dari aliran kas masa mendatang yang
akan diberikan kepada pemegang surat berharga
tersebut.
• Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul
pemberian aliran kas di masa mendatang yang cukup
jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai
skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas.
• Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai tetap
sama, yaitu present value aliran kas di masa
mendatang.
Penilaian Saham
1. Penilaian Saham yang dipegang Satu Periode
Harga yang pantas tersebut bisa dihitung dengan
formula sebagai berikut ini.
 
(D1 + P1)
Po = --------------
(1 + r)1
 
dimana Po = Nilai atau harga sekarang saham
D1 = Dividen kas yang dibayarkan pada akhir
priode
P1 = harga saham satu tahun mendatang
r = tingkat keuntungan yang disyaratkan
untuk saham tersebut
Penilaian saham yang dipegang selamanya
1. Model Dividen Konstan
Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan saham
dipegang selamanya.

D D D
Po = PV = -------------- + … + ------------- + -------------
(1 + ks)1 (1 + ks)2 (1 + ks)~

dimana PV = Harga saham


D = Dividen perperiode yang besarnya
konstan
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan
oleh pemegang saham

Perhitungan di atas bisa disederhanakan menjadi sebagai berikut ini.


 
Po = D / ks
Contoh
• Saudara akan mempertimbangakan untuk membeli
saham pada hari ini dan saham tersebut akan dijual
satu tahun kemudian dengan harga Rpo.7000.
Saudara memprediksi saham tersebut akan
membayarkan deviden pada akhir tahun sebesar Rp.
1.000 per saham, Jika anda mensyaratkan tingkat
keuntungan 25% atas investasi saham tersebut
berapa harga saham yang bersedia anda bayarkan?
• Nilai sekarang = = Rp.6.400
Berdasarkan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa
untuk menentukan nilai atau harga saham saat ini, kita
harus dapat memprediksi berapa harga saham pada
suatu akhir priode tertentu (P1) . Hal ini tentu tidak
mudah untuk diketahui . Demikian juga berapa besar
dividen pada akhir priode (D1) besar kecilnya harga
saham pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan antara
permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh
banyak faktor , baik faktor internal maupun faktor
ekternal
Nilai saham dengan Dividen Konstan
2. Model Dividen Tumbuh dengan Tingkat
Pertumbuhan yang Konstan

Po = D1 / (ks – g)
 
dimana D1 = Dividen pada tahun ke satu
Contoh
• Apabila PT. “AMRO” pada waktu ini akan
membagikan deviden sebesar Rp. 500 pada
akhir tahun pertama dan mempunyai laju
pertumbuhan dividen sebesar 8% per tahun,
sedangkan tingkat pengembalian(tingkat
pendapatan) yang diharapkan 16% per tahun,
maka harga (nilai ) saham saat ini adalah:
Po = D1/Ks-g = 500/0,16-0,08 = Rp. 6.250
Contoh
• Apabila saham “AMRO” akan membayar
dividen pada akhir tahun pertama sebesar 500,
sedangkan harga pasar saham tersebut saat ini
Rp. 5000, laju pertumbuhan dividen rata-rata
sebesar 8% maka tingkat pengembalian (rate
of return) saham tersebut adalah:
Ks = D1/Po +g = 500/5000 +8% = 0.10% + 0,08%
= 0,18 = 18%
Beberapa hal yang harus dipenuhi bagi saham dengan
pertumbuhan dividen konstan adalah

• Pertumbuhan dividen diharapkan konstan selamanya


sebesar (g)
• Laju pertumbuhan harga saham diharapkan sama
• Hasil dividen yang diharapkan besarnya sama
• Laju hasil keuntungan modal diharapkan sama dengan
pertubuhan dividen sebesar g
• Tingkat pengembalian yang diharapkan (ks) sama
dengan dividen yang diharapkan sebesar (D1/Po)
ditambah laju pertumbuhan dividen yang diharapkan
sebesar g.
PENILAIAN OBLIGASI

• Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh


perusahaan atau negara.
• Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-
macam, ada yang relatif pendek seperti satu tahun,
dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun.
Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan
jangka waktu jatuh tempo yang tidak terbatas.
Obligasi tersebut dinamakan consol.
• Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang
bersifat tetap untuk setiap periodenya.
PENILAIAN OBLIGASI

• Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai


sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari obligasi
tersebut.
• Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
 
nBunga Nominal
Harga =  -------------- + ---------------- ………
t=1 (1+kd)t (1+kd)n
Secara Umum Nilai Obligasi dapat dihitung
dengan rumus Sbb:

Keterangan:
F= Nilai Nominal Obligasi
C = Kupon yang dibayarkan setiap Periode
T = Waktu sampai dengan jatuh Tempo
R Suku bunga dipasar
PENILAIAN OBLIGASI

• Perhitungan penilaian obligasi umumnya


menggunakan YTM (yield to maturity), yaitu
tingkat return yang disyaratkan dengan asumsi
bahwa obligasi akan dipertahankan sampai waktu
jatuh tempo.
PENILAIAN OBLIGASI

• Dengan berjalannya waktu, suku bunga dipasar


mengalami perubahan, karena aruskas atau oendapatan
obligasi tetap maka nilai obligasi akan berfluktuasi,
apabila suku bunga dipasar naik, nilai sekarang arus kas
dari sisa umur obligasi akan menurun dan nilai obligasi
akan berkurang, sebaliknya juka suku bunga pasar turun,
maka nilai obligasi akan bertambah
PENILAIAN OBLIGASI: CONTOH
• untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, perlu
diketahui sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai
nominal, kupon dan suku bunga pasar .
• Contoh Perusahaan XYZ menerbitkan obligasi dengan waktu
jatuh tempo 10 thn , dengan nominal 1.000.000 dan kupon yang
dibayarkan setiap tahun Rp. 80.000, juka suku bunga pasar
sama dengan kupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah
• Nilai sekarang dari nominal obligasi
= Rp.1000.000/(1,08)^10
= Rp. 1.000.000/2,1589
= 463.190
• Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi
= Rp. 80.000 x {1-1/1,08)^10}/0,08
= Rp. 80.000 x {1-1/2,1589}/0,08
= Rp. 80.000 x 6,7101
= Rp. 536.810
• Nilai Nominal obligasi = Rp. 463.190 + 536.810 = 1.000.000
Jika suku bunga dipasar satu tahun kemudian menurun menjadi 6% maka nilai
obligasi perusahaan XYZ untuk sisa umur 9 tahun adalah

• Nilai sekarang dari nominal obligasi


= Rp. 1.000.000/(1+0,06)^9
= Rp. 1000.000/1, 6895
= Rp.591,890
• Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi
= Rp. 80.000 x {1-1/(1+0,06)^9}/0,06
= Rp. 80.000 x {1-1/1,6895}/0,06
= Rp. 80.000 x6,8017
= 544.140
• Nilai obligasi
= 591.890 + 544.140 = Rp. 1.136.030
Jika suku bunga dipasar satu tahun kemudian naik menjadi 10% maka
nilai obligasi perusahaan XYZ untuk sisa umur obligasi selama 9 tahun

• Nilai sekarang dari nominal obligasi


= 1000.000/(1,10)^9
= 1000.000/2,3579
= 424.1000
• Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi
= Rp.80.000x{1-1/(1,10)^9}/0,10
= Rp. 80.000x{1-1/2,3579}/0,10
= Rp. 80.000x5,7590
= 460.720
Nilai obligasi = 424.100 + 460.720 = 884.820
• Dengan demikian jika suku bunga dipasar
sama dengan coupon rate, maka nilai obligasi
sama sama dengan nilai nominalnya. Jika suku
bunga di pasar lebih tinggi dari coupon rate,
maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai
nominalnya. Demikian pula sebaliknya jika
suku bunga dipasar lebih rendah dari pada
coupon rate maka obligasi akan lebih tinggi
dari nilai nominalnya .
Risiko Suku Bunga

• Risiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat


fluktuasi suku bungan dipasar disebut risiko suku bunga
• Berapa besar risiko suku bunga dipasar itu tergantung
dari sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku
bunga yang ditentukan oleh dua hal yaitu ; waktu sampai
dengan jatuh tempo (time to muturity) dan besarnya
coupon rate
1. Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang periode
jatuh tempo, semakin besar risiko suku bunga
2. Jika faktor lainnya tetap, semakin rendah coupon rate
semakin besar risiko suku bunga
Contoh nilai obligasi Nominal 1.000.000 coupon rate 10% san jatuh tempo
atara 1 thn sd 30 thn , jika sukubunga dipasar mengalami perubahan nilai
obligasi akan mengalami perubahan sebagaimana dlm tabel dibawah ini

Suku Bunga Periode jatuh tempo


1 tahun 30 Thun
5% Rp. 1.047.620 Rp.1.768.620
10% Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
15% Rp.956.520 Rp. 671.700
20% Rp. 916.670 Rp. 502.110

Jika sukubunga naik menjadi 20% maka nilai obligasi akan turun 916.670 sedangkan jika
obligasi turun menjadi 5% maka nilai obligasi naik menjadi Rp. 1.047.620
Menentukan yield to maturity: metoba Coba-coba

• Sering diketahui informasi tentang harga suatu


obligasi, coupon rate dan priode jatuh tempo
(yield to maturity)
• Contoh memiliki obligasi dengan nominal Rp.
1000,000 jatuh tempo 6 tahun, coupon rate 8
% dan broker menawarkannya harga Rp.
955.140, berapa tingkat keuntungan obligasi
tersebut?
Hubungan Nilai Obligasi, Suku bunga, dan Waktu jatuh
Nilai Obligasi tempo
1.768.620
2.000
1.047.620 Obligasi 30 Thun

1.500 Obligasi 1 Tahun

916.670

1.000 502.110

5.00
Suku Bunga %
5 10 15 20
Untuk menentukan Yield to maturity, dapat dihitung dengan cara coba-coba
sebagai berikut Rp. 955.140n= 80.000 x {1-1/(1+r)^6}/r + 1.000.000/(1+r)^6

R = yield to maturity

Berapa besar nilai r yang menghasilkan nilai sekarang anuitas dari kupon dan
nilai sekarang nominal obligasi sama dengan Rp.955.140? Jika dicoba r 10% ,
maka akan diperoleh nilai obligasi Rp. 912.890 lebih rendah dari harga
obligasi. Hal ini berarti harus dicoba nilai r yang menghasilkan nilai obligasi =
Rp. 955.140
Yield to maturity suatu obligasi berbeda dengan current yield obligasi yang
dihitung dari bersarnya kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi yaitu

𝑘𝑢𝑝𝑜𝑛 𝑡𝑎h𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑅𝑝 .80 .000❑


𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑= = =8,38
h𝑎𝑟𝑔𝑎 955.140
Peringkat Obligasi
Bahan pertimbangan investor dalam memilih obligasi yang
diterbitkan oleh berbagai perusahaan adalah informasi tentang
peringkat obligasi, dua perusahan pemeringkat (S&P)
Peringkat obligasi dibuat berdasarkan hasil penilaian terhadap
credit-worthines perusahaan penerbit obligasi

Pengertian Credit Withiness yang digunakan oleh Moody’s S&P adalah didasarkan
pada kemungkinan gagalnya perusahaan dan proteksi yang dimiliki kreditor jika
terjadi kegagalan
Klasifikasi Peringkat Obligasi menurut Moody’s dan S&P
Invesment –Quality Bond Rating Low Quality,Speculative,and/or “junk” bond rating

High Grade Medium Grade Low Grade Very Low Grade

S & P’S AAA AA A BBB BB B CCC CC CD D


Moody’s Aaa Aa A Baa Ba B Caa Ca C D
Mood S&
y’s P’S
Aaa AAA Debt Rate Aaa and AAA has the highest rating, capaciity to pay interest and principle is
extremely strong
Aa AA Debt Rate Aa and AA has a very strong capacity to pay interest and repay principle. To
gether with the higs rating, this group comprises the high –grade bond class
A A Debt Rate Aa dan AA has a strong capacity to pay interest and repay principal, although is
somewhat more suseptible to the adverse effects of change in circumstances and economic
condition than debt in high –rated catagories
Baa BBB Debt Rate Baa and BBB is regarded as having an adequate capacity to pay interest and
repay principle
Ba B BB B Debt rated in this catagories is regarded, on balance, as predominantly speculative with
Caa CCC respect to capacity to pay interest and repay principal
Ca CC
C C This rating is Reserved for income bonds on which no interest is being paid

D D Debt rate D is in default and payment of interset and/or repayment of principal is in arrears
Penilaian Saham Preferen
 Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara
karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen
membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen
tersebut dibayar tetap berdasarkan persentase tertentu dari
nilai nominal saham preferen. Tetapi ada perbedaan lain.
Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak
mempunayi kewajiban untuk membayarkan dividen
tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen,
maka perusahaan tidak bisa dibangkrutkan. Hal semacam
itu berbeda dengan obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan
tidak bisa membayar bunga, maka perusahaan
dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham preferen
biasanya harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan
dividen untuk pemegang saham biasa.
Biasanya saham preferen memberi hak kepada pemiliknya untuk
memperoleh pembayaran dividen yang tetap sebesar prosentasi tertentu tiap
tahun. Dan tidak mempunyai umur jatuh tempo

Formula untuk menghitung harga saham preferen adalah


 
Vp = ( Dp / kp)
 
dimana Vp = nilai saham prefern
Dp = Dividen perlembar saham prefen
kp = tingkat pengembalian yang
disyaratkan untuk saham preferen
Sedangakan rate of return saham prefern dapat dicari dengan
faormula sbb

• Kp = Dp/Vp
Contoh
PT. HASNA memiliki saham prefern yang beredar dengan harga
nominal perlembar 5000 dividen yang dibayarkan secara tahunan
adalah Rp. 500 harga pasar saham prefern saat ini sebesar Rp.6.000,
maka besarnya tingkat pengembalian saham prefern (required rate of
return)-nya adalah:
Kp = Dp/Vp = 500/6000 x 100% = 8,33

Bila kita ingin mengetahui nilai saham prefern tersebut diatas maka
dapat dihitung
Vp = Dp/Kp = 500/0,08333 = Rp. 6.000

Anda mungkin juga menyukai