Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang Tahun
2014-2018 dirumuskan berdasarkan isu-isu strategis pembangunan daerah yang telah
dirumuskan, serta telah diharmonisasi dengan visi yang tercantum dalam sejumlah
dokumen perencanaan di tingkat nasional dan provinsi, seperti: RPJPN, RPJPD Provinsi,
RPJMN, RPJMD Provinsi Banten, dan RPJP Kota Serang. Adapun visi misi sanitasi Kota
Serang adalah sebagai berikut:
Visi dapat diartikan sebagai rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan. Sedangkan misi merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Perumusan visi dan misi
sanitasi Kota Serang tahun 2018-2023 mengacu pada visi dan misi Kota Serang yang
terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang
Tahun 2014-2018.
Tabel 3.1
Visi dan Misi Sanitasi Kota Serang Tahun 2018-2023
Dari kelima misi pembangunan Kota Serang 2014-2018, ada tiga misi yang terkait dengan sektor sanitasi,
yaitu: misi ke-2 dan misi ke- 3. Sektor sanitasi sangat berkaitan dengan bidang kesehatan, sehingga salah
satu upaya dalam rangka mencapai perwujudan misi ke-2, yaitu “meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
layanan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat” adalah melalui peningkatan kualitas pengelolaan sanitasi. Sedangkan kaitannya dengan
misi ke-3, adalah bahwa sarana sanitasi merupakan salah satu sarana perkotaan yang perlu ditingkatkan
agar memadai dan berkualitas.
Berdasarkan keterkaitan visi dan misi Kota Serang tahun 2014-2018 dengan pembangunan sanitasi, maka
dapat dirumuskan Visi Sanitasi Kota Serang Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut: “Terwujudnya
Kota Serang dengan Sanitasi yang Memadai dan Berkualitas.”
Kalimat terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi yang memadai dan berkualitas mengandung harapan
kondisi di masa depan di mana Kota Serang memiliki pengelolaan sanitasi, yang meliputi pengelolaan air
limbah domestik, persampahan, dan drainase perkotaan, serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), yang memadai dan berkualitas untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup yang sehat.
Kata “memadai” mengandung makna memiliki cakupan pelayanan yang memenuhi Standar Pelayanan
Minimum (SPM). Sedangkan kata “berkualitas” mengandung makna memenuhi syarat kelayakan teknis
dan kesehatan.
Tabel 3.2
Penjelasan Visi Sanitasi Kota Serang Tahun 2018-2023
Pokok-Pokok Penjelasan
Visi Sanitasi
Visi Sanitasi Visi Sanitasi
Terwujudnya Kota Sanitasi Sanitasi diartikan sebagai upaya untuk menjamin kebersihan dan
Serang dengan Sanitasi lingkungan hidup yang sehat melalui pengelolaan air limbah domestik,
yang memadai dan persampahan, drainase perkotaan, dan penerapan Perilaku Hidup Bersih
berkualitas dan Sehat (PHBS). Dengan demikian, terwujudnya Kota Serang dengan
sanitasi yang memadai dan berkualitas mengandung makna
terwujudnya Kota Serang yang memiliki pengelolaan air limbah
domestik, persampahan, drainase perkotaan, dan penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang memadai dan berkualitas untuk
menjamin kebersihan dan lingkungan hidup yang sehat.
Memadai Memadai diartikan sebagai memiliki cakupan pelayanan yang
memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Dengan demikian,
terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi yang memadai dan berkualitas
mengandung makna terwujudnya Kota Serang yang memiliki
pengelolaan air limbah domestik, persampahan, drainase perkotaan,
dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang cakupan
pelayanannya memenuhi SPM dan berkualitas untuk menjamin
kebersihan dan lingkungan hidup yang sehat.
Berkualitas Berkualitas diartikan sebagai memenuhi syarat kelayakan teknis dan
kesehatan. Dengan demikian, terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi
yang memadai dan berkualitas mengandung makna terwujudnya Kota
Serang yang memiliki pengelolaan air limbah domestik, persampahan,
drainase perkotaan, dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang cakupan pelayanannya memenuhi SPM serta memenuhi
syarat kelayakan teknis dan kesehatan untuk menjamin kebersihan dan
lingkungan hidup yang sehat.
Sumber: Hasil Analisis 2018.
Sebagai upaya untuk mewujudkan visi sanitasi Kota Serang tersebut, maka dirumuskan Misi Sanitasi Kota
Serang tahun 2018-2023, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan pengelolaan air limbah domestik.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan pengelolaan persampahan.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan pengelolaan drainase perkotaan.
4. Meningkatkan penerapan PHBS terkait sanitasi.
Berdasarkan lingkupnya, sanitasi terdiri atas empat komponen, yaitu air limbah domestik, persampahan,
drainase perkotaan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait sanitasi. Untuk mewujudkan Kota
Serang yang memiliki pengelolaan sanitasi yang memadai dan berkualitas dilakukan melalui peningkatan
pengelolaan keempat komponennya, yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan
pengelolaan air limbah domestik, persampahan, drainase perkotaan, serta peningkatan penerapan PHBS
terkait sanitasi. Penjelasan misi sanitasi Kota Serang tahun 2018-2023 dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Penjelasan Misi Sanitasi Kota Serang Tahun 2018-2023
Penjelasan
Visi Sanitasi Misi Sanitasi
Misi Sanitasi
Terwujudnya Kota Meningkatkan kualitas dan kuantitas Terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi yang memadai dan
Serang dengan sarana prasarana dan pengelolaan air berkualitas dicapai melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
Sanitasi yang limbah domestik sarana prasarana dan pengelolaan air limbah domestik
Memadai dan Meningkatkan kualitas dan kuantitas Terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi yang memadai dan
Berkualitas sarana prasarana dan pengelolaan berkualitas dicapai melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
persampahan sarana prasarana dan pengelolaan persampahan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi yang memadai dan
sarana prasarana dan pengelolaan berkualitas dicapai melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
drainase perkotaan sarana prasarana dan pengelolaan drainase perkotaan
Meningkatkan penerapan PHBS terkait Terwujudnya Kota Serang dengan sanitasi yang memadai dan
sanitasi berkualitas dicapai melalui peningkatan penerapan PHBS
terkait sanitasi oleh masyarakat Kota Serang
Sumber: Hasil Analisis 2018.
2. Permeabilitas Tanah
Yaitu kemampuan tanah untuk meneruskan air atau udara. Permeabilitas tanah
biasanya diukur dengan istilah kecepatan air yang mengalir dalam waktu tertentu
yang ditetapkan dalam satuan cm/jam. Berdasarkan buku Bimbingan Teknis
Keteknikan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) yang diterbitkan
oleh Direktorat Pengembangan PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum, 2011, untuk area dengan permeabilitas tanah <0,5 cm/jam, maka sistem
air limbah domestik yang dikembangkan adalah sistem terpusat (offsite).
Mulai
Sistem
Offsite
Eksiting
tidak
ya
Permeabilitas Permeabilitas
ya
Tanah <0,5 cm/jam
tidak
Muka
Tinggi Air Muka
ya Air Tanah
Tanah
<1,5m
tidak
Sumber: Buku Bimbingan Teknis Keteknikan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Pengembangan
PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011.
Hasil analisis pemilihan sistem pengelolaan air limbah domestik yang akan dikembangkan
di Kota Serang hingga tahun 2023 ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Opsi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Kota Serang
Berdasarkan hasil analisis seperti ditunjukkan pada tabel di atas, opsi sistem pengelolaan air limbah
domestik yang direkomendasikan untuk dikembangkan di Kota Serang hingga tahun 2023 adalah sistem
setempat (onsite), sedangkan pengembangan sistem terpusat (offsite) diarahkan pada optimalisasi
pelayanan sarana prasarana air limbah domestik sistem terpusat (IPAL) yang sudah ada.
Cakupan layanan air limbah domestik di Kota Serang saat ini secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.
Cakupan eksisting Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kota Serang sebesar 25,03%. Cakupan
layanan eksisting air limbah domestik sistem setempat (onsite) di Kota Serang dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu individual dan komunal. Sistem setempat (onsite) individual meliputi: jamban sehat
permanen (58,29%), jamban sehat semi permanen (2,54%), jamban sharring (5,90%), sedangkan layanan
offsite (belum teridentifikasi).
Penentuan target cakupan layanan air limbah domestik Kota Serang hingga tahun 2018 mengacu pada
target yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, Millennium Development Goals (MDGs), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Serang Tahun 2014-2018, dimana target cakupan penuntasan BABS pada tahun 2018
ditetapkan sebesar 100%, dengan skema yang belum di rinci.
Tabel 3.5
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Serang Tahun 2018-2023
Indikasi target pengelolaan persampahan yang mencapai > 70% atau 333.000
M3 yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD memiliki permasalahan tersendiri,
dalam hal ini permasalahan yang terjadi adalah penentuan produksi timbulan
sampah dan proyeksinya dari sumber yang valid namun berbeda antara RPJMD,
Data proyeksi Dinas Lingkungan Hidup Daerah kota Serang, dan metodologi
perhitungan yang ditetapkan oleh kementerian Pekerjaan Umum.
Tabel 3.6
Diagram Sistem Sanitasi Persampahan Kota Serang Tahun 2014-2018
USER
WADAH PENGANGKUTAN TPS PENGANGKUTAN TPA
INTERFACE
1 1.824 1.569 455 455 455 455
2 163 163 163
3 92 92 92
1824 1.824 710 455 455 710
Tabel 3.7
Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Serang Tahun 2018-2023
Sistem pengelolaan drainase perkotaan yang akan dikembangkan di Kota Serang hingga
Tahun 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sistem drainase yang dikembangkan hanya meliputi: Sistem gravitasi, yaitu sistem
pengaliran air pada jaringan drainase menggunakan gravitasi untuk daerah dengan
elevasi sedang-tinggi, dengan kelengkapan sistem berupa pintu air, pengaturan debit
yang lain, dan kolam retensi.
2. Sistem drainase yang dikembangkan harus terintegrasi dengan sistem Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang ada.
Penentuan target cakupan layanan drainase perkotaan Kota Serang hingga tahun 2018
mengacu pada target yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Millennium Development Goals (MDGs), dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang Tahun 2014-
2018. Target luas wilayah genangan di Kota Serang hingga tahun 2018 ditetapkan secara
bertahap berkurang hingga 15% menjadi < 5% dari luas pemukiman yang ada secara
proporsional tentunya, hal ini disebabkan luas permukimanpun terus bertambah
Tabel 3-8
Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Serang Tahun 2013-2019
Wilayah Genangan
No Lokasi Genangan Luas Ketinggian Lama Frekuensi
Penyebab
(Ha) (M) (Jam/Hari) (Kali/tahun)
1 Ruas Jl. Ayip Usman 0,05 setiap hujan Drainase jalan tertutup Plat
– BAP II deras Deker /Beton Toko
(Jalan Provinsi) Sedimentasi lumpur
Sampah
Dalam saluran terdapat
Utilitas Kabel melintang
2 Ruas Jalan Trondol – 0,2 setiap hujan Drainase jalan tertutup
Trowongan Trondol deras sedimentasi
(Jalan Kota) Dimensi saluran kecil
Trowongan Posisi titik
terendah dari areal sekitar
saluran tertutup utilitas /
kabel
3 Ruas Jl. Ayip Usman 0,05 setiap hujan Sedimentasi lumpur
(Pos Kereta deras
Kebaharan)
Jalan Provinsi
Sampah
4 Ruas Jl Samaun Bakri 0,1 setiap hujan Drainase jalan tertutup Plat
(Domba) deras Deker /Beton Toko
Wilayah Genangan
No Lokasi Genangan Luas Ketinggian Lama Frekuensi
Penyebab
(Ha) (M) (Jam/Hari) (Kali/tahun)
7 Ruas Jalan TB. 0,1 setiap hujan Tertutupnya pembuang air
Suwandi (Kebon deras jalan ke saluran drainase
Jahe) jalan sehingga air hujan
Jalan Nasional debit besar melimpah ke
jalan raya
8 Ruas Jl. KH. Fatah 0,1 setiap hujan Drainase jalan Penampangnya
Hasan deras kecil dan tertutup sampah
(Ciceri Bunderan) sehingga air hujan debit besar
Jalan Nasional melimpah ke jalan raya
Sumber: Hasil Analisis, 2018