Hal
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ................................................... 2
1.3. Program dan Kegiatan ........................... .................................... 3
1.4. Capaian dan Hasil Kegiatan ........................................................ 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya berdasarkan tolok ukur perencanaan strategis.
Laporan Kegiatan Seksi Keswan dan Kesmavet Tahun Anggaran 2020 ini
merupakan rangkuman kegiatan yang dilaksanakan selama satu tahun
anggaran, yaitu dari bulan Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.
2
f. melakukan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan dan evaluasi
teknis pengembangan obat hewan, vaksin, sera dan sediaan biologis;
g. melakukan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan dan evaluasi
teknis pengembangan kesehatan hewan, kesmavet dan kesejahteraan
hewan;
h. melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman, petunjuk teknis
dan pengawasan yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian
penyakit hewan;
i. melaksanakan pemrosesan dan pemberian keterangan kesehatan hewan
dan keterangan kesehatan produk hewan;
j. mengadakan kegiatan pengamatan, penyidikan, dan epidemiologi
terhadap penyakit hewan;
k. melaksanakan pelayanan dan pengawasan kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
l. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehtan Masyarakat Veteriner; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
3
BAB II
PELAKSANAAN
4
2.1.2 Refocusing Anggaran Kegiatan
Adanya wabah covid-19 berdampak adanya pengalihan anggaran /
refocusing di setiap kegiatan untuk penanganan covid-19 sesuai Peraturan
Walikota Serang Nomor 58 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Serang Tahun Anggaran 2020, kegiatan Pemeliharaan
Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak yang semula
anggaranya berjumlah Rp 117.000.000,- berubah menjadi Rp. 98.985.000,-
dengan rincian sebagai berikut :
Kode
No Uraian Anggaran
Rekening
1 2 3 4
1 5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa 770,000
2 5.2.2.02.04 Belanja Bahan Obat - obatan 35,698,500
3 5.2.2.02.07 Belanja Bahan Percontohan/Simulasi/Pameran -
4 5.2.2.02.10 Belanja Bahan Baku Tanda Uji 5,300,000
5 5.2.2.02.15 Belanja Bahan Laboratorium/Reagent 15,200,000
6 5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pemeriksaan Laboratorium 13,250,000
7 5.2.2.06.01 Belanja Cetak 15,000,000
8 5.2.2.06.03 Belanja Cetak Spanduk -
9 5.2.2.11.02 Belanja Makan dan Minum Rapat -
10 5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 10,766,500
11 5.2.2.27.01 Belanja Jasa Narasumber/Penceramah -
12 5.2.2.29.02 Uang Saku Non PNS -
13 5.2.2.29.05 Uang Tenaga Kerja Lepas 3,000,000
Jumlah 98,985,000
Kode
No Uraian Anggaran Realisasi Sisa
Rekening
1 2 3 4 5 7
1 5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa 770,000 770,000 -
2 5.2.2.02.04 Belanja Bahan Obat - obatan 35,698,500 35,698,500 -
3 5.2.2.02.07 Belanja Bahan Percontohan/Simulasi/Pameran - - -
4 5.2.2.02.10 Belanja Bahan Baku Tanda Uji 5,300,000 5,300,000 -
5 5.2.2.02.15 Belanja Bahan Laboratorium/Reagent 15,200,000 15,200,000 -
6 5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pemeriksaan Laboratorium 13,250,000 13,250,000 -
7 5.2.2.06.01 Belanja Cetak 15,000,000 15,000,000 -
8 5.2.2.06.03 Belanja Cetak Spanduk - -
9 5.2.2.11.02 Belanja Makan dan Minum Rapat - -
10 5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 10,766,500 10,736,500 30,000
11 5.2.2.27.01 Belanja Jasa Narasumber/Penceramah - -
12 5.2.2.29.02 Uang Saku Non PNS - -
13 5.2.2.29.05 Uang Tenaga Kerja Lepas 3,000,000 3,000,000 -
Jumlah 98,985,000 98,955,000 30,000
6
2.2. Pelaksanaan Kegiatan Lainnya
Kegiatan lainnya yang dilaksanakan seksi keswan dan kesmavet
merupakan pelaksanaan tugas dan fungsi seksi keswan dan kesmavet dalam
membantu terlaksananya tugas pokok dan fungsi bidang peternakan Dinas
Pertanian Kota Serang.
Seksi Keswan dan kesmavet secara global mempunyai tupoksi membantu
kepala bidang peternakan dalam melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan
dan evaluasi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
Kegiatan – kegiatan lainnya yang dilaksanakan pada tahun 2020 sesuai dengan
tupoksi seksi keswan kesmavet antara lain :
1. Penerbitan SK Walikota Dokter Hewan Berwenang dan Otoritas
Veteriner.
Dalam rangka melaksanakan pasal 68b angka 4 dan 5 Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, maka perlu
menetapkan Keputusan Walikota Tentang Penunjukan Nama – Nama
Dokter Hewan pada Dinas Pertanian Kota Serang Dalam Rangka
Penyelenggaraan Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pejabat
Otoritas Veteriner diangkat berdasarkan kompetensinya sebagai Dokter
Hewan Berwenang, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2017. Seksi Keswan Kesmavet telah menyelesaikan amanat yang telah
diatur pada undang – undang dan peraturan pemerintah dengan terbitnya
SK Walikota Serang :
Nomor : 524.3 /Kep.178-Huk/2020 Tentang Penunjukan Dokter
Hewan Berwenang Pada Dinas Pertanian Kota Serang Dalam
Rangka Penyelenggaraan Kesehatan Hewan Dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner.
Nomor : 524.3/Kep.179-Huk/2020 Tentang Pengangkatan Pejabat
Otoritas Veteriner Tingkat Kota Serang
Dengan terbitnya surat keputusan tersebut, dokter hewan
berwenang/pemerintah dan pejabat otoritas veteriner telah legal secara
7
hokum, sehingga memberikan keleluasaan dan kenyamanan dalam
melakukan tindakan atau penangulangan dalam rangka pencegahan dan
pengendalian kegiatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner.
8
2. PT. Everbright (Gudang Susu)
Alamat : Link. Kelanggaran RT 001/002, Kel. Unyur, Kec.
Serang Kota Serang, Provinsi Banten.
Nomor NKV : ID 3673040 – 176
Level : II
9
4. Pengolahan Telur Asin “ASMARA” (Pembinaan)
Alamat : Link. Simangu RT 01/004, Kel. Pageragung, Kec.
Walantaka Kota Serang, Provinsi Banten.
Jenis Usaha : Pengolahan Telur Asin Ternak Bebek
Jumlah Produksi : 500 – 1.000 Butir/minggu
10
3. Pengawasan dan Pengambilan Sampel Pangan Asal Hewan (PAH).
Pangan asal hewan berupa daging, telur, dan susu merupakan protein
hewani yang mengandung asam amino essensial yang tidak dapat diganti
dengan protein nabati atau protein sintetis lainnya, sehingga sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan, kesehatan, dan mencerdaskan. Namun
demikian, pangan asal hewan merupakan bahan pangan yang mudah
rusak dan memiliki potensi bahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan
karena mudah tercemar secara fisik, kimiawi, dan biologis sehingga dapat
membahayakan keselamatan hidup manusia, hewan, tumbuhan dan
lingkungan serta mengganggu ketentraman batin masyarakat termasuk
kehalalan. Kekhawatiran masyarakat terhadap jaminan keamanan pangan
asal hewan yang beredar di masyarakat senantiasa ada, dan bisa
menurun atau meningkat sesuai kondisi perkembangan berita di
lapangan. Kriteria pangan asal hewan yang berkualitas baik adalah
aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) yang berarti bahan tersebut harus
bebas dari kontaminasi bahan berbahaya dan mempunyai nilai gizi yang
cukup tinggi, serta memberikan keamanan bagi konsumen. Aman berarti
tidak mengandung penyakit dan residu, serta unsur lain yang dapat
menyebabkan penyakit dan mengganggu kesehatan manusia. Sehat
berarti mengandung zat-zat yang berguna dan seimbang bagi kesehatan
dan pertumbuhan tubuh. Utuh berarti tidak dicampur dengan bagian lain
dari hewan tersebut atau dipalsukan dengan bagian dari hewan lain. Halal
berarti disembelih dan ditangani sesuai dengan syariat agama Islam.
11
Pada Tahun 2020 Seksi Keswan dan Kesmavet dan UPTD Puskeswan
dan Kesmavet, telah melaksanakan pengawasan dan pembinaan Pangan
Asal Hewan, yang dilakukan di Pasar Tradisonal (Pasar Rau dan Pasar
Lama), Pasar Modern (Hypermart, Giant Extra dan Transmart Carrefour)
dan RPH-R Trondol, telah mengambil sampel sebanyak 30 sampel yang
terdiri dari :
Daging Ayam 10 Sampel (pengujian yang dilakukan, TPC,
Salmonella, Residu Antibiotik dan E.Coli).
Daging Sapi 10 Sampel (pengujian yang dilakukan, TPC dan Residu
Antibiotik).
Daging Sapi 10 Sampel pemotongan di RPH-R Trondol (pengujian
yang dilakukan, TPC dan E.Coli).
Kemudian sampel dibawa ke laboratorium UPTD Pelayanan dan
Pengujian Veteriner Dinas Pertanian Provinsi Banten untuk dilakukan
pengujian.
12
Selain pengujian melalui Laboratorium UPTD PPV Dinas Pertanian
Provinsi Banten, Seksi Keswan & Kesmavet bersama UPTD Puskeswan
melakukan pengujian formalin dan pengujian spesies (pemeriksaan
kontaminasi kandungan daging babi pada PAH).
Pengujian Sampel Formalin dan Spesies Tahun 2020
Jml Pengujian
No Jenis PAH Asal Sampel
Sampel Formalin Spesies
1 Daging Ayam Pasar Rau 5 Negatif
2 Daging Ayam Pasar Taman Sari 5 Negatif
3 Daging Ayam Pasar Lama 3 Negatif
4 Daging Sapi Pasar Rau 5 Negatif
5 Daging Sapi Pasar Taman Sari 5 Negatif
6 Daging Sapi Pasar Lama 3 Negatif
7 Usus Ayam Pasar Rau 5 Negatif
8 Usus Ayam Pasar Taman Sari 3 Negatif
9 Bakso Pasar Rau 10 Negatif Negatif
14
sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan peredaran obat
hewan.
Dengan dasar hal tersebut dan maraknya obat hewan illegal (tidak
terdaftar) dan kada luarsa, serta penggunaan obat hewan yang tidak
terkontrol, Seksi Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kota Serang
melakukan pengawasan peredaran obat hewan di pet shop dan Poultry
Shop yang ada di wilayah Kota Serang.
Pengawasan obat hewan harus terus dilakukan, karena apabila tidak tepat
dapat memberikan kerugian bagi penggunanya yaitu hewan, manusia dan
lingkungannya. Kerugian bagi pengguna berupa pemborosan biaya dan
waktu serta tujuan pengobatan tidak tercapai. Dampak bagi hewannya
antara lain dapat menyebabkan resistensi, keracunan dan kematian.
Sedangkan bahaya bagi manusia dan lingkungan antara lain residu,
resistensi kuman, dan pencemaran lingkungan.
Sebagai usaha untuk menekan kerugian – kerugian yang dapat
ditimbulkan akibat kondisi tersebut ditengah arus perdagangan yang
meningkat dengan banyaknya pet shop dan poultry shop sebagai pihak
yang ikut menyediakan kebutuhan akan obat hewan dalam rangka
penanggulangan penyakit hewan, maka Dinas Pertanian Kota Serang
membentuk petugas pengawas unit usaha obat hewan sangat fokus pada
tugas pengawasan obat hewan tersebut.
15
Pengawasan ini sangat penting dilakukan karena penggunaan obat –
obatan dalam usaha peternakan hampir tidak dapat dihindarkan karena
ternak harus berproduksi secara optimal.
16
5. Kegiatan Vaksinasi Rabies Bersama dengan UPTD. Puskeswan dan
Kesmavet
Rabies adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui air liur hewan
yang terinfeksi virus rabies. Penyebaran penyakit ini terjadi melalui gigitan
cakaran, atau air liur yang masuk melalui luka atau lapisan mukosa.
Penyakit ini merupakan penyakit Zoonosis yaitu penyakit yang dapat
menular ke manusia. Hewan penular Virus rabies adalah: anjing, kucing,
musang, kera / monyet, dan kelelawar.
Saat hewan pembawa rabies menggigit manusia, virus mulai menyerang
dengan memasuki pembuluh darah dan menyebar di dalam tubuh.
Setelah itu, secara perlahan virus akan mencapai otak dan
menggandakan diri dengan cepat. Hal itu kemudian menjadi pemicu
terjadinya peradangan berat pada otak dan saraf tulang belakang.
Peradangan ini bisa berisiko dan berpotensi menyebabkan kematian pada
orang yang terinfeksi.
Anjing, Musang dan Kucing adalah salah satu Hewan Penular Rabies
17
Veteriner (drh. Aldila Nutriana, drh. Nurmaulida Hasanah, Anto Setiawan,
A.Md dan Fatmawati, S.Si).
18
Pada kesempatan tersebut, disampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi
rabies rutin setiap tahun dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kota Serang
tanpa dipungut biaya apapun (gratis), diharapkan pemilik HPR untuk
selalu melakukan vaksinasi rabies pada HPR nya untuk mencegah
penularan penyakit rabies, karena penyakit rabies ini sangat berbahaya
dapat menyebabkan kematian pada manusia, dihimbau juga agar setiap
HPR peliharaannya terutama anjing, untuk memeliharanya di dalam
kandang tidak dibiarkan berkeliaran.
Pada akhir kegiatan tak lupa diingatkan juga jika terjadi kasus gigitan
oleh HPR (Anjing, Kucing, musang, monyet) agar segera melaporkan
Dinas Pertanian Kota Serang, Kepada pemilik HPR yang tidak sempat
melakukan vaksinasi pada saat kegiatan vaksinasi rabies dilaksanakan,
dapat menghubungi petugas di Puskeswan. Kami menyadari dengan
segala keterbatasan di masa pandemi covid – 19, kegiatan vaksinasi ini
belum optimal dilaksanakan, semoga kedepan dapat lebih baik lagi dalam
pelaksanaannya.
6. Pengambilan sampel obex sapi import untuk uji bebas BSE di BBVet
Subang Kementan RI
19
BBVet Subang Kementan RI, berdasarkan tugas dan fungsi pokok
sebagai pelaksana penyidikan, pengujian veteriner dan pengembangan
teknik serta metoda penyidikan dan pengujian veteriner, meminta
pengambilan sampel otak sapi impor yang di potong di RPH untuk
pengujian penyakit BSE. Seksi keswan dan kesmavet bersama UPTD
Puskeswan melakukan pengambilan sampel obex tersebut sebanyak 60
sampel. Hasil dari pengujian yang dilakukan BBVet Subang tidak
ditemukan penyakit BSE pada ternak sapi impor yang ada di RPH-R
trondol (data hasil pengujian terlampir).
20
One Health ini merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan
konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan atau
ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen.
Sehingga tenaga profesional yang bekerja dalam satu lingkup area
tersebut, dapat memberikan pelayanan yang terbaik dengan cara, saling
berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik. Dimana
dalam hal ini mengenai semua factor yang terlibat dalam penyebaran
penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen
zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan
morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada
pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada Negara berkembang.
Karena peran dan pengaruh onehealth sangat penting bagi masyarakat,
lingkungan maupun makhluk hidup lainnya.
Bidang Kesehatan Hewan/Dinas Pertanian dan Bidang Kesehatan
Manusia/Dinas Kesehatan di Kota Serang sudah menjalin hubungan yang
baik, khusunya penanganan kasus penyakit zoonosis, saling memberikan
laporan dan bekerjasama agar kejadian tidak meluas atau tidak
menularkan khusunya pada manusia.
Tahun 2020 Dinas Pertanian Seksi Keswan dan Kesmavet menerima
laporan gigitan HPR sebagai berikut :
LOKASI JENIS HASIL
NO NAMA KORBAN UMUR (THN) ALAMAT TGL PENGGIGITAN
LUKA HPR KARANTINA
1 Rohmat 40 Kel Margaluyu Kec. Kasemen 27 Maret 2020 Kaki kanan Anjing Sehat
21
Serta melakukan karantina hewan selama 14 hari untuk memastikan
hewan tersebut apakah memiliki penyakit rabies.
Selain gigitan HPR di Tahun 2020 juga ada laporan kematian unggas
yang dicurigai Flu Burung. Seksi Keswan dan Kesmavet bersama UPTD.
Puskeswan melakukan investigasi ke lokasi kasus untuk mencari data
kronologis kematian unggas secara detail dan melakukan uji cepat / rapid
test pada bangkai unggas untuk memasikan apakah unggas tersebut mati
karena flu burung.
Petugas respon terhadap kasus kematian ayam kampong di Kel Cipocok Jaya
Tahun 2020 laporan kasus kematian unggas menurun, hal ini bisa
disebabkan masyarakat tidak lagi melaporkan setiap kejadian kematian
unggas dan sudah dianggap tidak berbahaya, sehingga tetap dibutuhkan
petugas dalam public awearness kepada masyarakat.
22
8. Koordinasi lalu lintas hewan dan PAH di Balai Karantina Kelas II
Cilegon
Kota Serang sebagai ibu Kota Provinsi Banten yang letaknya merupakan
jalur lalu lintas antar pulau jawa dan Sumatra, seiring meningkatnya lalu
lintas hewan maupun PAH (Pangan Asal Hewan) sehingga perlu adanya
koordinasi antar steakholder di bidang pengawasan kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner, hal ini untuk menjamin keamanan PAH
dan resiko masuknya penyakit hewan, khusunya penyakit zoonosis, untuk
itu Dinas Pertanian Kota Serang Bidang Peternakan mengadakan
kunjungan koordinasi ke Balai Karantina Kelas II Cilegon, dalam rangka
peningkatan koordinasi lalu lintas ternak/hewan dan adanya dugaan
pemasokan daging celeng di wilayah Kota Serang, dengan adanya
koordinasi diharapkan jalinan hubungan kerja lebih meningkat sehingga
dapat mewujudkan tujuan bersama adanya pengawasan yang
berkesinambungan.
23
Berdasarkan amanat UU Nomor 18 tahun 2009 Juncto UU Nomor 41
tahun 2014 dan permentan nomor 3 tahun 2019 tentang pelayanan jasa
medik veteriner, bahwa tenaga kesehatan hewan yang melakukan
pelayanan kesehatan hewan wajib memiliki surat izin praktik kesehatan
hewan yang dikeluarkan oleh bupati/walikota disertai dengan surat
permohonan dan sertifikat kompetensi dari organisasi profesi kedokteran
hewan.
Oleh karena itu Dinas Pertanian Bidang Peternakan Seksi Keswan dn
Kesmavet sebagai dinas teknis membantu memberikan surat keterangan
dalam permohonan surat ijin praktek dokter hewan.
24
Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Pertanian Bidang Peternakan telah
membuat Surat Edaran Nomor 524/568 - Distan/VI/2020 TENTANG
PELAKSANAAN KEGIATAN KURBAN DALAM SITUASI WABAH
BENCANA NONALAM CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)
Dalam upaya jaminan keamanan dan kelayakan daging kurban serta
untuk menjaga hewan qurban agar sehat dan bebas dari penyakit hewan
menular serta daging hewan qurban aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
Dinas Pertanian Kota Serang melakukan langkah – langkah sebagai
berikut :
Membuat Surat edaran kurban yg telah di sebar ke DKM, Kecamatan,
Dewan Mesjid Indonesia (DMI) & MUI Kota serang.
Pembuatan tim pemeriksaan & pengawasan hewan kurban di lapak
penjualan sebanyak 4 Tim (dengan jumlah personil 19 orang).
Pembuatan Media Informasi, brosur, leaflet kurban & kalung sehat
untuk penandaan hewan kurban yang sehat.
Koordinasi pengawasan dengan Distan provinsi Banten & PDHI
Banten untuk menambah wilayah pemeriksaan.
Pembuatan tim pemeriksaan & pengawasan pemotongan hewan
kurban.
25
Pemeriksaan Hewan Kurban oleh Tim Kesehatan Hewan di Lapak Penjualan
800 717
JUMLAH HEWAN KURBAN
700 LAPAK
600 558
SAPI
481
500 KERBAU
400 DOMBA
300 215 KAMBING
179 172
200 115
137
101
62 62
100 31 22 25 36 21 34 26
17 13 7 8 7 2 0 18 12 2
0
SERANG CIPOCOK JAYA CURUG TAKTAKAN WALANTAKA KASEMEN
KECAMATAN
26
Hasil pemeriksaan kesehatan hewan di lapak penjualan menemukan hal –
hal sebagai berikut :
Sakit Mata : 47 ekor pada ternak domba.
Orf/bewel : 22 ekor pada ternak domba dan 11 ekor pada ternak
kambing.
Kaki Pincang : 1 ekor pada ternak domba (akibat transportasi).
Luka luar : 1 ekor pada ternak sapi.
Pilek/flu : 3 ekor pada ternak kambing.
Radang Penis : 1 ekor pada ternak domba.
Cacat/Mata buta : 1 ekor pada ternak domba.
Pada Domba Umur kurang dari 1 thn ± ada 65 ekor pada Sapi Kurang
dari 2 Tahun ± ada 17 ekor
Secara keseluruhan hasil pemeriksaan kesehatan hewan di lapak
penjualan hewan kurban dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Tidak ditemukan penyakit hewan yang dapat menular ke manusia
(zoonosis) seperti antrax.
b. Hewan Kurban Yang Sakit Telah di Obati dan Dipisahkan untuk tidak
dijual sebelum Sehat Kembali.
c. Secara Mayoritas Hewan Kurban yang di Jual di Kota Serang, Layak
dan SEHAT untuk dijadikan Hewan Kurban.
d. Dengan Keterbatasan SDM, tidak Semua Lapak Penjualan Hewan
Kurban dapat terperiksa.
27
daging hewan qurban aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), dalam
Siatuasi Wabah Bencana Nonalam Covid-19, Pengawasan Pelaksanaan
Penyembelihan hewan kurban Dinas Pertanian Kota Serang melalui
Bidang Peternakan, UPTD. Keswan & Kesmavet, UPTD. RPH Terondol
dan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten, PDHI
cabang Banten I, Para penyuluh pertanian melaksanakan
pemantauan/pengawasan pemotongan kurban di mesjid dan lingkungan
yang berdekatan dengan domisili masing-masing.
Pelaksanaan kurban pada tahun 2020 berbeda seperti tahun-tahun
sebelumnya. Pasalnya, pelaksanaan pada tahun ini berada di tengah
pandemi Covid-19 dengan mempertimbangkan situasi new normal. Pada
masa new normal ini, masyarakat harus patuh terhadap protokol
kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan. Misalnya rajin cuci
tangan pakai sabun, atau menggunakan hand sanitizer, menerapkan etika
batuk/pakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga jarak dan
menghindari kerumunan. Langkah – langkah pemtongan masa pandemi
telah tercantum Surat Edaran Nomor 524/568 - Distan/VI/2020.
28
Tim Pengawasan Hewan Kurban dari Distan Prov. Banten dan PDHI Banten I
29
Tim Pengawasan melaksanakan supervisi pemeriksaan dokumen
kesehatan hewan, melakukan pemeriksaan sebelum (ante mortem)
pemotongan, setelah (post mortem) pemotongan, mengawasi
penyembelihan dan penanganan daging serta jeroan hasil pemotongan
hewan kurban selama Hari Raya Kurban.
30
BAB III
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Masalah
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Seksi Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan Dinas
Pertanian Kota Serang, perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang
layak dan memadai, sehingga mudah untuk menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tugas rutin sesuai dengan tupoksi. Beberapa masalah yang di hadapi,
antara lain :
1. Belum adanya staf Seksi Keswan dan Kesmavet;
2. Terbatasnya database kasus penyakit atau roadmap yang akan dilakukan
dalam rangka pembebabasan penyakit atau kegiatan kesehatan
masyarakat veteriner;
3. Perlu adanya perbaikan tolak ukur penanganan dan pencegahan penyakit
ternak sebagai indikator kegiatan karena tidak bisa tergambarkan dan
terhitung secara kuantitatif;
4. Terbatasnya personil di lapangan yang bisa membantu untuk pelaksanaan
respon laporan penyakit atau pemantauan pada saat Hari Raya Idul
Qurban terutama yang berlatar belakang teknis kesehatan hewan;
5. Adanya pandemi covid-19 dan recofusing anggaran sehingga adanya
pengurangan anggaran yang menyebabkan kegiatan peningakatan
pengetahuan kepada masyarakat tidak bisa direalisasikan dan adanya
pengurangan kegiatan pengawasan dan pencegahan penyakit menural
ternak
6. Pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan
Penyakit Menular Ternak, yang bersumber dari APBD Kota Serang Tahun
Anggaran 2020 belum sesuai dengan rencana operasional kegiatan,
khususnya dalam pengadaan barang dan jasa karena keterlambatan
dalam pemilihan rekanan/pihak ketiga;
31
3.2 Pemecahan Masalah
Memperhatikan beberapa masalah dalam lingkup Seksi Keswan dan
Kesmavet Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Serang seperti tersebut
diatas, rencana dalam pemecahan masalah tersebut adalah :
1. Koordinasi dengan urusan kepegawaian untuk penempatan staf yang
pada Seksi Keswan dan Kesmavet;
2. Validasi database yang ada, dengan kebutuhan dalam rangka
pembebabasan penyakit atau kegiatan kesehatan masyarakat veteriner;
3. Koordinasi dengan bidang terkait, sehingga tidak berpengaruh terhadap
IKU Dinas Pertanian Kota Serang;
4. Jika penambahan personil blm bisa dilakukan, langkah birikutnya adalah
dengan peningkatan kerjasama dengan steakholder bidang keswan dan
kesmavet yang lainya;
5. Peningkatan KIE kepada masyarakat melalui media digital maupun
elektronik;
6. Tim pengadaan barang dan jasa harus menghilangkan adanya unsur
kepentingan dalam penunjukan langsung sehingga pengadaan barang
dan jasa bisa tepat waktu.
32
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang dapat diberikan sebagai upaya tindak lanjut
Seksi Keswan dan Kesmavet pada program kegiatan Tahun Anggran 2021 dan
selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Dengan keterbatasan personil di seksi keswan dan kesmavet, langkah
yang dapat diambil dengan peningkatan koordinasi yang intensif dengan
petugas teknis keswan dan kesmavet di internal dinas misalnya (UPTD.
Puskeswan & Kesmavet, UPTD. RPH-R) dan lintas sektoral, baik yang di
Provinsi maupun Pusat.
2. Mengadakan FGD (Focus Group Discussion) dengan bidang terkait dalam
mengadakan validasi database penyakit yang ada dan penentuan
roadmap seksi keswan dan kesmavet sehingga indicator capaian kegiatan
akan lebih terarah dan terukur.
3. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang ketahanan pangan
tingkat kota serang maupun provinsi, sehubungan dengan pengawasan
produk pangan dan non pangan asal hewan, serta pembinaan Nomor
Kontrol Veteriner (NKV);
4. Melakukan pembentukan dan pembinaan kader keswan dan kesmavet
pada kelompok ternak atau masyarakat untuk membantu
penanganan/laporan kejadian kasus penyakit hewan/ternak.
5. Melakukan pembinaan atau monitoring terhadap surat keterangan
perijinan, pengawasan dan koordinasi dengan dokter hewan yang
melakukan praktek mandiri, pemilik kios obat/petshop, poultry shop,
kelompok ternak dan pelaku usaha PAH dalam rangka menjaga dan
meningkatkan mutu produk pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh
dan Halal (ASUH) di pasaran serta pencegahan kasus penyakit menular
ternak.
33
BAB V
PENUTUP
34
LAMPIRAN
35