Oleh
PPDH GELOMBANG XVII KELOMPOK 17B
Penyusun
Kelompok 17B
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Letak Geografis Batas Wilayah Kabupaten Gianyar ........................ 5
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu penting untuk dilaksakannnya kegiatan koasistensi
kedinasan untuk mempelajari dan menerapkan upaya terciptanya kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner melalui serangkaian kegiatan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kegiatan PPDH Laboratorium Kesmavet di Dinas Pertanian
Kabupaten Gianyar adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ruang lingkup kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar serta
penyakit hewan menular strategis yang ada di Kabupaten Gianyar.
2. Mengetahui tugas, fungsi dan kegiatan dari Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar dalam meningkatkan kesehatan dan produksi hewan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan PPDH Laboratorium
Kesmavet di Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar adalah sebagai berikut :
1. Memberi pengetahuan tentang lingkup kerja dari Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar serta penyakit hewan menular strategis yang ada di Kabupaten
Gianyar.
2. Memberi pengetahuan tentang tugas, fungsi dan kegiatan dari Dinas
Pertanian Kabupaten Gianyar dalam meningkatkan kesehatan dan produksi
hewan.
3. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dengan berbagai instansi,
khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar.
1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan koasistensi di Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar mulai
dilaksanakan pada Kamis, 11 Agustus 2021 sampai dengan Jumat, 20 Agustus
2021. Adapun dilakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok kecil
dengan masing-masing berjumlah tiga orang yang akan ditugaskan secara
bergiliran di UPTD. Pusat Kesehatan Hewan Wilayah I dan UPT. Pusat
Kesehatan Hewan Wilayah III.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kabupaten Gianyar
Kabupaten Gianyar merupakan satu sembilan Kabupaten/Kota yang
ada di Propinsi Bali (Bappeda, 2014). Sebagai salah satu sentra pariwisata
Bali, Kabupaten gianyar memiliki struktur perekonomian yang ditopang oleh
dua lapang usaha yaitu pertanian , kehutanan dan perikanan usaha
penyediaan akomodasi dan makan minum (Handayani., et al 2021). Sama
halnya dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Bali, perbedaan iklim di
Kabupaten Gianyar tidak terlalu nyata. Dari unsur-unsur iklim yang ada,
perbedaan iklim hanya bisa dilihat dari curah hujan. Curah hujan ini
merupakan unsur iklim yang utama yang berpengaruh bagi kehidupan
masyarakat di Kabupaten Gianyar, juga Daerah lain di Bali (Bappeda, 2014).
Penduduk Gianyar berjumlah 512.200 jiwa pada tahun 2019 (BPS, 2020).
Administrasi pemerintah kabupaten gianyar meliputi 7 kecamatan, 6
kelurahan, 64 wilayah desa, 504 banjar dinas, dan 503 banjar dinas/dusun.
Tabel 2.1 Daftar Kecamatan, Kelurahan, Dan Desa Di Kabupaten Gianyar
NO Kecamatan Desa/Kelurahan
1 Kecamatan Gianyar Desa Petak, Desa Petak Kaja, Desa
Sumita, Desa Suwat, Desa Bakbakan,
Desa Siangan, Desa Temesi, Desa
Tulikup, Desa Sidan, Desa Serongga,
Desa Lebih, Desa Tegal Tugu,
Kelurahan Bitera, Kelurahan Beng,
Kelurahan Samplangan, Kelurahan
Abianbase, dan Kelurahan Gianyar
2 Kecamatan Tegallalang Desa Taro, Desa Kedisan, Desa Pupuan,
Desa Tegallalang, Desa Sebatu, Desa
Keliki, dan Desa Kenderan
3. Kecamatan Payangan Desa Puhu, Desa Kerta, Desa Kelusa,
Desa Buahan Kaja, Desa Buahan, Desa
3
Melinggih, Desa Melinggih Kelod,
Desa Bukian, dan Desa Bresela
4 Kecamatan Tampaksiring Desa Pejeng Kawan, Desa Pejeng Kaja,
Desa Pejeng Kelod, Desa Pejeng
Kangin, Desa Pejeng, Desa
Tampaksiring, Desa Sanding, dan Desa
Manukaya
5 Kecamatan Ubud Desa Lodtunduh, Desa Peliatan, Desa
Mas, Desa Petulu, Desa Sayan, Desa
Singakerta, Desa Kedewatan, dan
Kelurahan Ubud
6 Kecamatan Sukawati Desa Batubulan, Desa Batubulan
Kangin, Desa Ketewel, Desa Guwang,
Desa Celuk, Desa Singapadu, Desa
Singapadu Tengah, Desa Singapadu
Kaler, Desa Sukawati, Desa Batuan,
Desa Batuan Kaler, dan Desa Kemenuh
7 Kecamatan Blahbatuh Desa Bedulu, Desa Buruan, Desa
Blahbatuh, Desa Belega, Desa Bona,
Desa Medahan, Desa Keramas, Desa
Pering, dan Desa Saba
4
Gambat 2.2 Letak Geografis Batas Wilayah Kabupaten Gianyar
Kabupaten Gianyar meliputi wilayah daratan dengan luas 368 Km2 atau
36.800 Ha, apabila disandingkan dengan wilayah Provinsi Bali yang luasnya :
563.286 Ha, berarti luas Kabupaten Gianyar hanya 6,53% dari luas wilayah Propinsi
Bali. Bila dirangking antar Kabupaten dari sisi luas wilayahnya Kabupaten Gianyar
menempati urutan ke-7 (tujuh) berada diatas Kota Denpasar dan Kabupaten
Klungkung. Luas Kecamatan Kabupaten gianyar.
Tabel 2.2 Luas Kecamatan Kabupaten Gianyar
No Kecamatan Luas Wilayah Persentase
Wilayah
1 Kecamatan Gianyar 50,59 Km2 13,75%
2 Kecamatan Tegallalang 61,80 Km2 16,79%
3 Kecamatan Payangan 75,88 Km2 20,62%
4 Kecamatan Tampaksiring 42,63 Km2 11,58%
5 Kecamatan Ubud 42,38 Km2 11,52%
6 Kecamatan Sukawati 55,02 Km2 10,79%
7 Kecamatan Blahbatuh 39,70 Km2 14,95%
5
2.3 Profil Dinas Pertanian Gianyar
Kantor Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten
Gianyar terletak di Jl. Astina Sel. No.3, Abianbase, Kec. Gianyar,
Kabupaten Gianyar, Bali, yang ditetapkan pada Peraturan Daerah Nomor: 3
Tahun 2004 tentang Pembentukan Susunan dan Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Gianyar, Peraturan Bupati No. 13 Tahun
2005 tentang uraian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan
fungsional pada Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan. Dinas
Pertanian Kabupaten Gianyar juga menjadi bidang pemerintahan yang
menangani permasalahan di bidang peternakan, kesehatan hewan, dan
membantu kepala daerah dalam bidang pertanian. Pembangunan pertanian
di Kabupaten Gianyar dilaksanakan dalam upaya peningkatan produksi,
produktivitas dan pendapatan petani dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan dalam konsep pembangunan pertanian yang mandiri dan
berkelanjutan.
Tertuang dalam (Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Tahun
2013-2018) Visi dari Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar adalah
mewujudkan pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan yang maju dan berdaya saing. Misi dari Dinas
Pertanian Kabupaten Gianyar yaitu:
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan serta peningkatan populasi ternak.
2. Mengembangkan kawasan pertanian, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan berbasis sumber daya lokal. M
3. eningkatkan optimalisasi lahan dan air dan sarana prasarana di bidang
pertanian, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
4. Memberikan pelayanan usaha pertanian, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan dan penyediaan sarana prasarana serta
perlindungan tanaman dan ternak.
5. Menerapkan teknologi pertanian, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan tepat guna dan spesifik lokasi.
6
6. Meningkatkan mutu produk, nilai tambah dan daya saing pertanian,
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
7. Meningkatkan kualitas bahan pangan asal hewan yang aman, sehat,
utuh.
8. Meningkatkan sumber daya penyuluh dan kelembagaan pertanian dan
peternakan.
Susunan organisasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar terdiri
Kepala Dinas, Sekretariat dan beberapa bidang meliputi.
7
3. Peningkatan ketersediaan benih/bibit yang berkualitas dan
berkelanjutan.
4. Peningkatan mutu produk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
dan peternakan yang mempunyai daya saing.
5. Peningkatan produksi dan konsumsi daging, telur, dan susu.
6. Terkendalinya hama dan penyakit tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan penularan penyakit hewan.
Sasaran merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
dengan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik,
terinci, terukur dan dapat dicapai. Adapun sasaran Dinas Pertanian
Kabupaten Gianyar adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan produksi, produktivitas hasil pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan dalam mencapai
swasembada pangan berkelanjutan dalam jumlah yang cukup,
kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu.
2. Mendorong berkembangnya usaha pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan peternakan dengan kemitraan serta
berwawasan bisnis dalam pengembangan ekonomi wilayah sebagai
mitra usaha mendukung pendapatan daerah.
3. Mendorong berkembangnya usaha pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan peternakan serta berorientasi agribisnis.
4. Meningkatkan pengelolaan sarana prasarana pertanian yang efektif
dan berkelanjutan serta meningkatkan partisipasi stakeholder dalam
kegiatan perluasan dan pengelolaan lahan pertanian.
5. Meningkatkan produksi daging dan telur.
6. Pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan penularan penyakit ternak.
2.5 Wilayah Kerja
Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar memiliki 7 (tujuh) kecamatan,
64 desa dan 6 kelurahan sebagai wilayah kerjanya yang disajikan pada Tabel
2.5.
8
Tabel 2.5 Wilayah Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar
No. Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan
1. Blahbatu 9 Desa
12 Desa
2. Gianyar
5 Kelurahan
3. Payangan 9 Desa
4. Sukawati 12 Desa
5. Tampaksiring 8 Desa
6. Tegalalang 7 Desa
7 Desa
7. Ubud
1 Kelurahan
64 Desa
Total
6 Kelurahan
9
Rabies, 3) Salmonellosis,4) Brucellosis (Brucella abortus), 5) Avian Influenza
(HPAI dan LPAI), 6) Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome, 7)
Helminthiasis, 8) Haemorrhagic Septicaemia/Septicaemia Epizootic, 9) Nipah
Virus Encephalitis, 10) Infectious Bovine Rhinotracheitis, 11) Bovine
Tuberculosis, 12) Leptospirosis, 13) Brucellosis (Brucella suis), 14) Jembrana
Disease, 15) Surra, 16) Paratuberculosis, 17) Toxoplasmosis, 18) Hog Cholera
(Classical Swine Fever), 19) Swine Influenza Novel (H1N1), 20)
Campylobacteriosis, 21) Cysticercosis, dan 22) Q Fever.
Tabel 2.6.1 Jenis PHMS yang penyakitnya sudah ada di Indonesia.
No Nama PHMS Penyebab
1. Antraks Bacillus anthracis
2. Rabies Rabies lyssavirus
3. Salmonelosis Salmonella spp.
4. Bruselosis Brucella abortus
5. HPAI dan LPAI Virus influenza A
6. Sindrom reproduksi dan respirasi babi Betaarterivirus suid 1
7. Helmintiasis Cacing parasit
8. Septisemia epizotik Pasteurella multocida
9. Ensefalitis virus Nipah Nipah henipavirus
10. Rhinotrakeitis sapi infeksius Bovine alphaherpesvirus 1
11. Tuberkulosis sapi Mycobacterium bovis
12. Leptospirosis Leptospira spp.
13. Bruselosis (B. suis) Brucella suis
14. Penyakit jembrana Jembrana disease virus
15. Penyakit surra Trypanosoma evansi
16. Paratuberkulosis Mycobacterium
avium subsp. paratuberculosis
17. Toksoplasmosis Toxoplasma gondii
18. Demam babi klasik Classical swine fever virus
19. Flu babi Virus influenza A
20. Kampilobakteriosis Campylobacter spp.
10
21. Sistiserkosis Cysticercus bovis dan C.
cellulosae
22. Demam Q Coxiella burnetii
Tidak ada di Indonesia
1. Penyakit mulut dan kuku (PMK) Foot-and-mouth disease virus
2. Penyakit sapi gila Prion
3. Demam Rift Valley Rift valley fever phlebovirus
(Sumber: SK Menteri Pertanian No. 4026 Tahun 2013)
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pelaksanaan kegiatan mahasiswa PPDH Kelompok 17B Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana di Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar dimulai dari tanggal 13 – 20 Agustus 2021. Selama kegiatan
berlangsung, mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang menjadi
program bagian Kesehatan Hewan, kelompok 17B dibagi menjadi 2
kelompok untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yakni tidak berkerumun,
kemudian masing-masing kelompok bergantian tempat untuk melakasnakan
kegiatan di Kabupaten Gianyar. Program yang telah dilakukan dapat
disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kegiatan PPDH 17B FKH Unud di Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar
No. Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
1. Kamis,13 - Penerimaan Mahasiswa PPDH Ir. I Made Raka,
Agustus 2021 Kelompok 17B FKH Unud oleh M. Si
kepala dinas pertanian, kepala
bidang keswan dan kesmavet, Drh. I Made Santi
serta staff terkait di Dinas Arka Wijaya M.Si
Pertanian Gianyar
- Pengarahan kegiatan yang akan
dilakukan dari bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner.
- Pemberian vaksinasi rabies pada
anjing.
- Pengumpulan data populasi dan Drh. I Nyoman
penyakit hewan di Kabupaten Lastika
Gianyar.
- Demonstrasi dan pengenalan
vaksinasi rabies menggunakan
alat tulup.
2. Jumat, 14 - Melaksanakan Pelayanan Drh. I Wayan
Agustus 2021 Kesehatan hewan Widnyana dan
Inseminasi Buatan pada Staff
12
sapi Bali di Desa Buahan,
Kecamatan Payangan.
- Melaksanakan vaksinasi Drh Arya Dharma
rabies pada anjing liar di dan Staff
banjar kesian, Desa lebih,
Kecamatan Gianyar
13
Marta di banjar melinggih,
desa Payangan kabupaten
Gianyar
5. Kamis, 19 - Melakukan pelayanan Drh..Arya
Agustus 2021 Kesehatan ternak berupa Dharma
pemberian vitamin dan
antibiotic terhadap sapi di
Simantri desa Celuk,
kecamatan Sukawati
- Melakukan pelayanan Drh. I Wayan
Kesehatan ternak berupa Widnyana dan
pemberian vitamin dan obat Staff
cacing sapi di peternak
perorangan bapak Suarta,
bapak Made Tedun, bapak
Ketut Jena, bapak Wayan
Kertanayasa, bapak Made
Jagrwana di banjar
Melinggih, desa Payangan,
Gianyar
6. Jumat, 20 Evaluasi kegiatan dan pelepasan Drh. I Made Santi
Agustus 2021 Mahasiswa PPDH Kelompok 17B Arka Wijaya M.Si
FKH Unud
14
Pada tanggal 14 Agustus 2021 hingga 19 Agustus 2021 dilakukan
pembagian kelompok minor menjadi dua bagian untuk melakukan kegiatan
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner secara
bersamaan pada hari-hari tersebut. Kegiatan pada hari kedua, Jumat 14
Agustus 2021 melakukan vaksinasi rabies pada anjing liar menggunakan
tulup di banjar kesian, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar
di damping oleh drh. Arya Dharma dan staff. Pada kelompok kedua
melaksanakan Pelayanan Kesehatan hewan Inseminasi Buatan pada sapi Bali
di Desa Buahan, Kecamatan Payangan didampingi oleh Drh. I Wayan
Widnyana dan Staff.
Hari Ketiga, Senin 16 Agustus 2021 dilakukan pelayanan Kesehatan
ternak sapi dan babi di peternakan perorangan, di banjar Kesian, Desa Lebih,
Gianyar dan di lanjutkan dengan kunjungan ke peternakan kambing
perorangan wake farm bapak Purnama di Desa Pakraman Keramas,
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yang di damping oleh drh. Arya
Dharma. Kelompok lain melakukan pelayanan kesehatan Hewan pada
peternak babi di desa Bresela, Kecamatan Payangan didampingi oleh Drh. I
Wayan Widnyana dan Staff.
Pada Hari keempat, Rabu 18 Agustus 2021, dilakukan pelayanan
Kesehatan ternak sapi berupa pemberian vitamin dan obat cacing di beberapa
peternak perorangan dengan pemilik bapak Wayan Adur , bapak Kariawan,
bapak Nyoman Pegil, bapak Made Gelombor, dan bapak Puspa Marta di
banjar Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar yang di
damping oleh drh. I Wayan Widnyana dan staff dan melaksanakan
pemerahan susu kambing etawa di peternakan kambing Raka Etawa di desa
Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati didampingi oleh Drh. Arya Dharma.
Pada hari kelima, Kamis 19 Agustus 2021, dilakukan pelayanan
Kesehatan ternak sapi berupa pemeberian vitamin dan obat cacing di
beberapa peternak perorangan dengan pemilik bapak Suarta, bapak Made
tendun, bapak Ketut Jena, bapak Wayan Kertanayasa dan bapak Made
Jagrawana yang didampingi oleh drh. I Wayan Widnyana dan staff dan
15
pelayanan Kesehatan ternak berupa pemberian vitamin dan antibiotic
terhadap sapi di Simantri dan peternakan perseorangan desa Celuk,
kecamatan Sukawati didampingi oleh Drh. Arya Dharma.
Pada hari keenam, Jumat 20 Agustus 2021 dilakukan evaluasi
kegiatan dan pelepasan Mahasiswa PPDH Kelompok 17B Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
3.2 Hasil Data Penyakit Hewan di Kabupaten Gianyar
Tabel 3.2. Data Penyakit Hewan di Kabupaten Gianyar
No Nama Penyakit Jumlah Kasus per Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1 Coccodiosis 375 1227 1322 825 224
2 Collybacilossis 1090 10709 14519 15505 8269
3 Hog Cholera 186 167 413 10 145
4 Septicaemia 37 30 13 0 23
Epizootica
5 Bovine Ephemeral 652 906 1097 672 886
Fever
6 Scabies 5756 5135 8869 8885 4847
7 Streptococcus 97 14 71 68 202
8 Bali Ziekta 41 75 77 42 9
9 Rabies 38 8 20 3 1
(Sumber: Dinas Pertanian kabupaten Gianyar)
16
Gambar 3.2 Grafik Data Penyakit Hewan di Kabupaten Gianyar
Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) adalah penyakit hewan
yang dapat menimbulkan angka kematian dan atau angka kesakitan yang tinggi
pada hewan, dampak kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan bersifat
zoonosis (PP No. 3 Tahun 2017). Kementerian Pertanian telah menetapkan 23
(dua puluh tiga) penyakit dengan kategori PHMS yang sudah ada di Indonesia
dan 3 (tiga) penyakit yang belum ada di Indonesia yang berpotensi menimbulkan
kerugian ekonomi, kesehatan manusia, lingkungan dan keresahan masyarakat.
Adapun penyakit yang sudah ada di Indonesia yaitu : 1) Antrax, 2) Rabies,
3)Salmonellosis, 4) Brucellosis (Brucella abortus) , 5) Highly pathogenic Avian
Influenza dan Low Pathogenic Avian Influenza, 6) Porcine Reproductive and
Respiratory Syndrome, 7) Helminthiasis, 8) Haemorrhagic Septicaemia
/Septicaemia Epizootica, 9) Nipah Virus encephalitis, 10) Infectious Bovine
Rhinotracheitis, 11) Bovine tuberculosis, 12) Lepiospirosis, 13) Brucellosis
(Brucella suis), 14) Penyakit Jembrana, 15) Surra, 16) Paratuberculosis, 17)
Toxoplasmosis, 18) Classical Swine Fever (CSF)/ Hog Cholera, 19) Swine
Influenza Novel (H1N1), 20) Campylobacteriosis, 21) 14 Cysticercosis, 22) Q
fever. Sedangkan penyakit yang belum ada di Indonesia yaitu : 1) Penyakit
Mulut dan Kuku, 2) Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), 3) Rift Valley
Fever (RVF).
17
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar, beberapa penyakit hewan yang terdapat di Kabupaten Gianyar meliputi:
Septicemia Epizootica, Hog Cholera, Streptococcus, BEF, Scabies,
Colibacilosis, Coccidiosis, Bali Ziekte, Rabies. Penyakit hewan menular
strategis yang terdeteksi di Kabupaten Gianyar diantaranya adalah Rabies,
Septicaemia Epizootica, dan Classical Swine Fever (Hog Cholera). Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir penyakit tersebut tetap dideteksi di Kabupaten
Gianyar, sehingga penyakit tersebut menjadi prioritas pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan menular di Kabupaten Gianyar.
Dalam rangka pencegahan terhadap penyakit rabies, Bidang Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar memiliki program yang rutin dilaksanakan, yakni berupa vaksinasi
rabies. Dimana penyakit rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit
infeksi akut yang bersifat zoonosis menyerang susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies. Bali
secara historis merupakan wilayah bebas rabies, namun kasus pertama pada
hewan dan manusia telah dikonfirmasi di Bali pada tahun tahun 2008
(Prabandari et al., 2017). Pengendalian penyakit rabies umumnya dilakukan
dengan vaksinasi dan eliminasi anjing liar, di samping program sosialisasi, dan
pengawasan lalu lintas hewan penular rabies (HPR) (Parwis et al., 2016).
Septicaemia Epizootica (SE) atau biasa dikenal dengan penyakit ngorok
adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella
multocida tipe tertentu terutama menyerang kerbau, sapi, babi, dan kadang-
kadang pada domba, kambing, dan kuda. Penyakit biasanya berjalan akut
sehingga mortalitas tinggi, terutama pada penderita yang telah menunjukkan
tanda-tanda klinik secara jelas. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar, dalam kurun waktu tahun 2016-2020, kasus SE tertinggi terdapat pada
tahun 2016 yaitu 37 kasus. Keberhasilan untuk menciptakan suatu wilayah atau
pulau yang bebas dari SE dapat diwujudkan dengan melakukan program
pemberantasan yang terencana, melaksanakan program vasinasi massal yang
mencakup seluruh populasi, dan dilanjutkan dengan program monitoring dan
18
surveilans yang intensif (Dartini et al., 2017). Dalam rangka pencegahan
terhadap penyakit Septicaemia Epizootica (SE), Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar memiliki
program pelayanan kesehatan ternak yang rutin dilaksanakan, yakni berupa
vaksinasi SE dan pemberian vitamin pada sapi pada KTT (Kelompok Tani
Ternak) yang ada di Gianyar.
Penyakit hewan menular strategis yang masih mewabah di Bali adalah
hog cholera (Classical Swine Fever). Classical Swine Fever atau hog cholera
(HC) merupakan penyakit hewan yang sangat menular pada babi yang
disebabkan oleh virus HC dari genus Pestivirus. Penyakit ini menimbulkan
kerugian ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat bali. Ternak babi di Bali
umumnya dikembangkan sebagai peternakan rakyat dan memiliki nilai sosial
budaya dan ekonomi yang tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2016- 2020, kasus
hog cholera di Kabupaten Gianyar tertinggi tahun 2018 yaitu sebanyak 413
kasus, yang kemudian mengalami penurunan di tahun berikutnya.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Kegiatan mahasiswa PPDH pada laboratorium Kesmavet kelompok 17 B
yang bertempat di Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, dimana sudah
menjalankan sesuai arahan untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan
berjalannya kegiatan PPDH dengan baik. Kegiatan mahasiswa PPDH ialah
melakukan vaksinasi rabies pada anjing, pemberian vitamin dan obat cacing
pada sapi, Pelayanan kesehatan ternak sapi dan babi, palpasi rektal pada sapi di
simantri 253 Desa Bresela Payangan, Kunjungan ke peternakan kambing
pedaging di Desa Keramas Blahbatuh dan kunjungan ke peternakan kambing di
Desa Silakarang, Singapadu.
4.2 Saran
Hal yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan di Dinas Pertanian Kabupaten
Gianyar yaitu meningkatkan koordinasi dengan masyarakat dalam hal untuk
mencapai kesehatan manusia dan hewan
20
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2020. Gianyar Dalam Angka. Pemerintah
Kabupaten Gianyar: Gianyar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gianyar. 2021. Gianyar dalam Angka.
Pemerintah Kabupaten Gianyar: Gianyar. Dapat diakses di:
https://gianyarkab.bps.go.id/ [17 Agustus 2021].
Dartini, NL, Narcana IK, Putra AAGS, Ananda CRK, Rohmanto M, Adekantari S.
2017. Monitoring dan Surveilans SE di Wilayah Kerja BBVet Denpasar
Tahun 2017 dalam Laporan Teknis Balai Besar Veteriner. Balai Besar
Veteriner Denpasar, Kementrian Pertanian Direktorat Jendral
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Prabandari AAIV, Kardena IM, dan Gunata IK. 2017. Prevalensi Kasus Rabies dan
Jumlah Gigitan Anjing pada Manusia di Kabupaten Badung, Bali Tahun
2015. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus 6(5): 354-362
Thahir R, Munarso SJ dan Usmiati S. 2005. 'Review Hasil-hasil Penelitian Kemanan
Pangan Produk Peternakan'. Prosiding Lokakarya Nasional Keamanan
Pangan Produk Peternakan. hlm 18- 26.
LAMPIRAN KEGIATAN