Anda di halaman 1dari 10

BUKU PUTIH SANITASI (BPS)

Pemerintah Kota Tasikmalaya

BAB IV
RENCANA PROGRAM
PENGEMBANGAN SANITASI YANG
SEDANG BERJALAN

4.1 Visi Dan Misi Sanitasi Kota/Kab


4.1.1 Visi

Visi sanitasi Kota Tasikmalaya dirumuskan sebagai berikut:

”Terciptanya Kondisi Lingkungan Bebas Genangan Air di Kota Tasikmalaya pada Tahun 2016”

Penjabaran dari Visi Sanitasi Kota Tasikmalaya mengandung makna sebagai berikut :

Kondisi Lingkungan Bebas Genangan Air dimaksudkan agar masyarakat Kota Tasikmalaya dapat
menikmati hak kebutuhannya khususnya di bidang kesehatan lingkungan karena secara tidak
langsung dengan adanya genangan air dapat mempengaruhi terhadap lingkungan. Hal ini menjadi
penting karena dengan kondisi lingkungan yang baik dan berkualitas maka diharapkan terjadi
peningkatan kesehatan masyarakat pada umumnya.

4.1.2 Misi

Misi pembangunan sanitasi di Kota Tasikmalaya Tahun 2012 – 2016 adalah :

1. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan


2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan
3. Mengurangi angka sakit akibat kondisi lingkungan
4. Meningkatkan peran serta/partisipasi masyarakat dalam sanitasi
5. Mengoptimalkan dan membangun sarana dan prasarana sanitasi
6. Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup secara berkelanjutan

4.2 Strategi Penanganan Sanitasi


Untuk mencapai misi dan visi sanitasi Kota Tasikmalaya maka disusun strategi penanganan sanitasi
yang dapat dilihat dalam tabel 4.1.

Hal 4- 1
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

Tabel 4.1
Matrik Strategi Penanganan Sanitasi Yang Sedang Dan Akan Dilaksanakan
Pelaksanaan
No Misi Strategi penanganan Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Meningkatkan Mendorong stakeholder √
kualitas kesehatan untuk membangun
lingkungan masyarakat sehat
2 Meningkatkan Meningkatkan √
kesadaran pemahaman masyarakat
masyarakat tentang pentingnya
tentang lingkungan serta dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari
lingkungan
Mewujudkan pendidikan
lingkungan hidup di
tingkat sekolah serta
institusi
3 Mengurangi Meningkatkan kampanye √
angka sakit akibat tentang perilaku hidup
kondisi sanitasi sehat
Meningkatkan pelayanan √
kesehatan masyarakat
4 Meningkatkan Meningkatnya kualitas √
peran sumber daya manusia
serta/partisipasi yang didasarkan pada
masyarakat dalam pencapaian indeks
sanitasi pembangunan manusia
yang tinggi dalam bidang
kesehatan
Terciptanya keserasian √
dan keterkaitan
Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) sektor
sanitasi, sehingga dapat
menjadi pedoman bagi
OPD dalam bidang
sanitasi
5 Mengoptimalkan Terwujudnya √
dan membangun pembangunan prasarana
sarana dan dan sarana sanitasi yang
prasarana sanitasi dapat diakses dengan
mudah dan terjangkau
oleh seluruh lapisan
masyarakat
Pemenuhan kebutuhan √
akan prasarana sanitasi
yang menjangkau seluruh
wilayah
Pemenuhan prasarana √
dan sarana pendukung

Hal 4- 2
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

sanitasi secara layak


Tersedianya prasarana √
sistem persampahan dan
sistem perpipaan air
bersih untuk lebih dari
80% masyarakat Kota
Tasikmalaya
Terciptanya sistem √
pelayanan jasa publik
yang transparan, handal
dan terjangkau oleh
seluruh lapisan
masyarakat
6 Mengelola Terwujudnya √
Sumber Daya pembangunan
Alam dan berkelanjutan yang
Lingkungan Hidup diarahkan pada
secara pengalokasian dan
berkelanjutan pemanfaatan sumber
daya alam yang
berwawasan lingkungan
Sumber : RPJMD Kota dan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kota Tasikmalaya, 2011

4.3 RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


Dari hasil peninjauan di lapangan dapat disimpulkan bahwa kendala pengembangan sistem
penyaluran air limbah Kota Tasikmalaya adalah masalah lahan. Kebutuhan lahan tidak dapat
dihindari, baik untuk kebutuhan jalur pipa maupun untuk pembangunan instalansi pengolahan
limbah. Perubahan tatanan kota secara menyeluruh akan terjadi, untuk itu dukungan aspek hukum
dan kelembagaan mutlak adanya.
Untuk memenuhi permintaan pelayanan penyedotan tangki septik, Dinas Cipta Karya Tata Ruang
dan Kebersihan Kota Tasikmalaya saat ini baru mengoperasikan 1 buah truck pengangkut tinja
dengan kapasitas 4 m3 dan membuangnya ke IPLT yang berada di Desa Singkup Kecamatan
Cibeureum yang dibangun pada tahun 1992. Adapun saat ini rata-rata permintaan jasa penyedotan
tangki septik dari masyarakat adalah 17 truck per bulan. Hal ini menjadikan suatu indikasi, bahwa
belum banyak masyarakat yang menggunakan tangki septik dalam penyaluran limbah domestiknya.
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kota Tasikmalaya dalam menangani permasalahan
tersebut diatas diperlukan beberapa program yaitu
Diperlukan suatu rencana untuk mengadakan kampanye dan sosialisasi akan pentingnya kebersihan
lingkungan dari limbah cair domestik yang dimulai dari sekolah-sekolah dan masyarakat umum yang
dapat melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Perlu diadakan kampanye dan sosialisasi pembuatan septik tank di rumah-rumah, dengan
memberikan contoh gambar (profil) septik tank yang benar.
Untuk wilayah yang memungkinkan dengan sistem perpipaan, sebelum dilaksanakan proyeknya,
perlu diadakan Pra Construction Information Program atau penyampaian rencana pembangunan
atau penyuluhan kepada masyrakat akan pentingnya pembangunan sistem perpipaan tersebut.

Hal 4- 3
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

Perlu diterbitkan suatu Peraturan Daerah atau minimal Keputusan Walikota sebagai suatu kekuatan
hukum agar masyarakat membangun septik tank dirumah-rumah yang masih memungkinkan,
terutama masyarakat yang berada di Kecamatan Cihideung, Tawang dan Cibeureum
 Pembuatan Sistim Penyaluran Air Limbah (SPAL), Pembangunan Sanimas, Pembuatan MCK
dan Septik tank, Pengadaan lahan untuk Septik tank Komunal
 DED dan supervisi SPAL dan Tangki septik Komunal
Alternatif yang dapat diterapkan pada SPAL Kota Tasikmalaya, berdasarkan hasil survey lapangan
dan survey kondisi ekonomi masyarakat Kota Tasikmalaya, dapat terdiri dari 3 (tiga) alternatif yang
ditinjau dari segi mutu produk yang dihasilkan, yaitu :
1. Sistem setempat (On site) dengan tangki septik individual dan komunal.
2. Sistem setempat (On site) dengan Biofilter individual dan komunal.
3. Sistem terpusat (Off site)

4.3.1 Sistem Terpusat (Off Site System)


Program pengelolaan Limbah cair yang sedang dilaksanakan di Kota Tasikmalaya pada tahun 2007
sampai dengan tahun 2011 antara lain program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2.
Program Pengelolaan Limbah Cair Off Site System
Di Kota Tasikmalaya( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program Pengelolaan Limbah cair
No Sudah Sedang Akan
Off Site System
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Percepatan Pembangunan Sanitasi √
Permukiman kota Tasikmlaya (PPSP)
2 Pembuatan rencana induk pengelolaan √
limbah cair perkotaan
3 Pemasangan pipa penyaluran limbah cair √
4 Pembuatan IPAL √
5 Penguatan kelembagaan √
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

4.3.2 Sistem Sanimas

Tabel 4.3.
Program Pengelolaan Limbah Cair Sistem Sanimas
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program Pengelolaan Limbah Cair
No Sudah Sedang Akan
System Sanimas
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Pembuatan tangki septic komunal √ √
plus di wilayah padat penduduk
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

Hal 4- 4
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

4.3.3 Sistem Setempat (On Site System)

Tabel 4.4.
Program Pengelolaan Limbah Cair Sistem Setempat (On Site)
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program pengelolaan Limbah Cair
No Sudah Sedang Akan
System setempat
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Rekomendasi pembuatan tangki septic √
untuk setiap unit rumah
2 Pembuatan MCK dan tangki septic √
komunal di kawasan kumuh
3 Rencana pembuatan tangki septic √
komunal di kecamatan Cihideung,
Tawang, dan Cipedes
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

4.4 RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH


Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kota sebagai pengelola persampahan tingkat kota,
mulai pengangkutan dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampai dengan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA), sementara pengangkutan sampah dari perumahan atau fasilitas ke TPS dilakukan
dengan gerobak sampah dan biasanya ditangani oleh masyarakat sendiri, yang dikelola pada
umumnya oleh perangkat RT/RW. Di Kota Tasikmalaya secara umum dapat digambarkan bahwa
tahapan pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga ke TPA melalui tahapan Pewadahan,
Pengumpulan, Pemindahan, Pengangkutan sampai dengan Pemrosesan Akhir
Volume sampah di Kota Tasikmalaya akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan
bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya aktivitas perekonomian. Lokasi Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) yang terletak di Ciangir Kecamatan Tamansari mempunyai luas area lk 8 Ha.
Dengan luas area tersebut, diprediksi beberapa tahun kedepan lambat laun akan menjadi
permasalahan yang serius dibidang persampahan, apalagi dengan cara penanganan yang kurang
optimal dikarenakan sarana pendukung yang tidak mencukupi, misalnya kekurangan peralatan kerja
terutama alat berat.
Untuk meningkatkan pelayanan pengeloaan sampah di Kota Tasikmalaya, Dinas Cipta Karya Tata
Ruang dan Kebersihan Kota sebagai pengelola persampahan berupaya untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dengan memprogramkan :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan 3R, kompester skala rumah tangga
2. Penambahan dan perbaikan Tong Sampah, TPS biasa, Transfer Depo, Kontainer
3. Penambahan dan perbaikan armada pengangkutan roda sampah, Motor sampah, truk, amroll
truck,
4. Penambahan dan perbaikan Sarana dan Prasarana di TPA di Ciangir, seperti :
 Fasilitas umum (Jalan, pos jaga, saluran drainase, pagar),
 Fasilitas perlindungan lingkungan (Lapisan kedap air, pengumpul air lindi, daerah penyangga)

Hal 4- 5
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

 Fasilitas operasional (Alat Berat)


 Fasilitas Penunjang (Air bersih, jembatan timbang, bengkel)
5. Membangun bangunan untuk daur ulang sampah plastic
6. Meningkatkan upaya reduksi sampah organik dengan memanfaatkan sapi pemakan sampah
organic
7. Menerapkan pemusnahan sampah residu dengan incenetator
8. Pemanfaatan biogas dari kotoran sapi untuk energi panas
9. Peningkatan teknologi pemrosesan akhir

Tabel 4.5.
Program Pengelolaan Sampah
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
No Program Pengelolaan Sampah*) Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Program Pengembangan Kinerja √ √ √
Pengelolaan Persampahan
2 Program Pengendalian Pencemaran dan √ √ √
Perusakan Lingkungan Hidup
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan,2012
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

4.5 RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN SALURAN DRAINASE


LINGKUNGAN

Saat ini Kota Tasikmalaya belum memiliki sistem penyaluran drainase, kecuali untuk lingkungan
perumahan yang dibangun oleh pengembang. Pada umumnya masyarakat membuat saluran secara
individu ke saluran yang dekat dengan lingkungannya yang akhirnya membawa air limbah tersebut
ke sungai yang ada. Beberapa sungai yang menjadi badan penerima antara lain Ciloseh, Cihideung,
Cimulu, Cibeureum, dan sungai-sungai lainnya.
Jika melihat kondisi saluran air kotor dan air hujan yang ada di perkotaan, kondisi masih belum
memadai dalam menampung limpahan air yang berasal dari permukiman dan kegiatan-kegiatan
perkotaan, sehingga masih banyak limpahan air kotor yang mengenai kawasan-kawasan tertentu di
perkotaan. Selain itu juga masih banyak salurah air kotor yang sudah tidak berfungsi lagi dikarenakan
telah rusak ataupun tersumbat oleh lumpur dan sampah hasil buangan penduduk, hal ini berpotensi
terjadinya genangan di beberapa kawasan.
Pembuangan air kotor (mandi dan cuci), saat ini relatif tergabung dengan sistem drainase, hal ini
akan menurunkan kualitas air permukaan di sungai-sungai yang menjadi saluran primer drainase
tersebut. Untuk itu selayaknya dibatasi pembuangan air kotor secara langsung ke badan air (saluran
drainase)
Prioritas penanganan air limbah dilakukan pada daerah-daerah permukiman dan daerah-daerah
industri dengan pola drainase perkerasan terbuka maupun tertutup yang mencakup :
 Pembuatan saluran baru, rehabilitasi saluran yang sudah rusak dan pemeliharaan saluran

Hal 4- 6
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan sistem


pengelolaan air limbah permukiman.
 Pengembangan perangkat peraturan perundang-undangan

Tabel 4.6.
Program Pengelolaan Saluran Drainase Lingkungan
Di Kota Tasikmalaya( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program Pengelolaan Saluran
No Sudah Sedang Akan
Drainase Lingkungan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Pemeliharaan dan Pembersihan Saluran √
Drainase
2 Penyusunan basis data saluran drainase √
lingkungan
3 Review rencana teknis system drainase √
Kota Tasikmalaya
4 Kampanye untuk menjaga kebersihan √
saluran drainase dan sungai
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

4.6 RENCANA PEMBANGUNAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Sistem penyediaan air minum Kota Tasikmalaya sampai saat ini masih dilayani oleh PDAM
Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai kapasitas terpasang 438 Liter/detik yang melayani 29.909
Sambungan Langsung (27.738 sambungan Domestik / SR , 2.211 Non Domestik) dan 157 kran umum
(Corporate Plan PDAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2003-2007).
PDAM Kabupaten Tasikmalaya ini mempunyai area pelayanan meliputi 23 kecamatan baik di wilayah
Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya, dengan cakupan pelayanan air bersih baru mencapai 18 %
dari jumlah penduduk wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan 38 % untuk wilayah Kota Tasikmalaya.
Beberapa permasalahan yang ada di PDAM Kota Tasikmalaya, berkaitan dengan distribusi sistem
penyediaan air bersih diantaranya adalah :
a. Jaringan pipa distribusi banyak yang over capacity sehingga mengakibatkan pelayanan air bersih
pada jam puncak kurang memuaskan.

b. Desain Jaringan pipa distribusi direncanakan memakai alat ukur pembatas, akan tetapi
dilapangan, alat ukur disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian pelanggan, mengakibatkan
distribusi air tidak merata selama waktu pemakaian.

c. Alat ukur kurang berfungsi yang mengakibatkan pelayanan kurang merata, sehingga tidak
normal dalam operasinya. Hal ini mengakibatkan pengaliran tidak merata, pendapatan menurun
dan kehilangan air meningkat.

d. Pengolahan air yang over capacity mengakibatkan kualitas air kurang baik.

Hal 4- 7
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

e. Kurang lengkapnya alat pengaman dalam pengoperasian aliran air, sehingga mengakibatkan
hambatan dalam sistem distribusi dan rawan terhadap kerusakan pipa dan tingginya tekanan
aliran dalam pipa yang menimbulkan resiko tinggi.

Pipa distribusi yang umumnya sudah kadaluarsa (tua) mengakibatkan tingkat kebocoran air (fisik),
serta potensi menurunnya kualitas air.
Di Kota Tasikmalaya sistim penyediaan air minum yang diprogramkan sampai dengan tahun 2013
kedepan adalah:
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Air Bersih
2. Pembangunan IKK
3. Pembuatan IPA mini
Rencana pengambangan sistem penyediaan air bersih Kota Tasikmalaya untuk 20 tahun mendatang
(Tahun 2005 – 2024), direncanakan dapat melayani pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk di 8
(delapan) Kecamatan dalam wilayah Kota Tasikmalaya. Untuk operasionalisasi, rencana
pengembangan sistem penyediaan air bersih akan dibagi menjadi 3 (tiga) rencana pengembangan,
yaitu :
a. Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Jangka Pendek (2006 – 2008)
Rencana pengembangan jangka pendek ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak
dengan pertimbangan-pertimbangan aspek-aspek kesehatan, cakupan pelayanan, keberadaan
sumber air dan sosial ekonomi. Untuk program jangka pendek, sasaran cakupan pelayanan
sistem penyediaan air bersih yang hendak dicapai adalah 45 % dari penduduk wilayah
administratif Kota Tasikmalaya.
b. Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Jangka Menengah (2009 – 2013)
Rencana pengembangan jangka menengah merupakan lanjutan dari program jangka pendek
untuk memenuhi sasaran cakupan pelayanan sistem penyediaan air bersih yang hendak dicapai
adalah 60 % dari penduduk wilayah administratif Kota Tasikmalaya. Pada tahapan ini juga
dimulai pembangunan sistem penyediaan air bersih untuk Zona I dan Zona II.
c. Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Jangka Panjang (2014 – 2024)
Program jangka panjang merupakan penyelesaian program 20 tahun rencana pengembangan
sistem penyediaan air bersih Kota Tasikmalaya sampai Tahun 2024.
Sasaran dari tahapan ini adalah pemenuhan cakupan pelayanan sebesar 80 % dari penduduk
wilayah administratif Kota Tasikmalaya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan lanjutan dari program-program sebelumnya,
dimana kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah pemasangan sambungan langsung pada
Zona 2 dan Zona 3 serta pengembangan sistem berupa studi penanggulangan kebocoran dan
evaluasi sistem (kelembagaan).

4.6.1 Program Pembangunan Penyediaan Air Minum/Air Bersih

Program-program pembangunan Penyediaan Air Minum/Air Bersih di Kota Tasikmalaya antara lain :

Hal 4- 8
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

Tabel 4.7.
Program Pembangunan Penyediaan Air Minum
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
No Program Penyediaan Air Minum Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Pembuatan perlindungan mata air dan √
pemanfaatan mata air untuk pelayanan air
minum sampai ke HU
2 Pengembangan jaringan distribusi PDAM √
Tirta Sukapura
3 Penambahan debit suplai PDAM Tirta √
Sukapura
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan dan PDAM, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

4.7 Rencana Peningkatan Kampanye PHBS

Kampanye PHBS dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan bidang Promosi Kesehatan. Adapun beberapa
program atau kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Promosi/kampanye Kesehatan tentang PHBS pada lembaga pendidikan/sekolah,
tempat kerja, Tempat Umum, Rumah Tangga datitusi kesehatan
2. Peningkatan Penyuluhan CTPS dan aspek kesehatanlainnya kepada masyarakat
3. Pelatihan kader kesehatan lingkungan di masyarakat/peningkatan kapasitas
4. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan Puskesmas
6. Pengembangan wilayah sehat
7. Kegiatan pendataan dan sarana sanitasi di rumah tangga dari tingkat puskesmas/kecamatan
8. Peningkatan advokasi kepada para pengambil kebijakan agar sesegera mungkin mengeluarkan
kebijakan tentang sanitasi dan meningkatkan dukungan dana untuk peningkatan kualitas sanitasi
di Kota Tasikmalaya.

Tabel 4.8.
Program Peningkatan kampanye PHBS
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
No Program Peningkatan Kampanye PHBS Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Penyuluhan PHBS di 5 Tatanan (Pendidikan, V
Kesehatan, Tempat2 Umum, Tempat kerja,
Rumah Tangga)
2 Pembinaan PHBS di RW Siaga V

Hal 4- 9
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya

3 Pendataan PHBS di Tatanan Rumah Tangga V


4 Monitoring dan Evaluasi PHBS V
5 Sosialisasi PHBS di kelompok pengajian V
6 Sosialisasi PHBS di karang taruna, V
pesantren
7 Sosialisasi di Media Cetak dan elektronik V V
Sumber : Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Nasional, kantor kementerian Agama
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah

Hal 4- 10

Anda mungkin juga menyukai