BAB IV
RENCANA PROGRAM
PENGEMBANGAN SANITASI YANG
SEDANG BERJALAN
”Terciptanya Kondisi Lingkungan Bebas Genangan Air di Kota Tasikmalaya pada Tahun 2016”
Penjabaran dari Visi Sanitasi Kota Tasikmalaya mengandung makna sebagai berikut :
Kondisi Lingkungan Bebas Genangan Air dimaksudkan agar masyarakat Kota Tasikmalaya dapat
menikmati hak kebutuhannya khususnya di bidang kesehatan lingkungan karena secara tidak
langsung dengan adanya genangan air dapat mempengaruhi terhadap lingkungan. Hal ini menjadi
penting karena dengan kondisi lingkungan yang baik dan berkualitas maka diharapkan terjadi
peningkatan kesehatan masyarakat pada umumnya.
4.1.2 Misi
Hal 4- 1
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Tabel 4.1
Matrik Strategi Penanganan Sanitasi Yang Sedang Dan Akan Dilaksanakan
Pelaksanaan
No Misi Strategi penanganan Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Meningkatkan Mendorong stakeholder √
kualitas kesehatan untuk membangun
lingkungan masyarakat sehat
2 Meningkatkan Meningkatkan √
kesadaran pemahaman masyarakat
masyarakat tentang pentingnya
tentang lingkungan serta dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari
lingkungan
Mewujudkan pendidikan
lingkungan hidup di
tingkat sekolah serta
institusi
3 Mengurangi Meningkatkan kampanye √
angka sakit akibat tentang perilaku hidup
kondisi sanitasi sehat
Meningkatkan pelayanan √
kesehatan masyarakat
4 Meningkatkan Meningkatnya kualitas √
peran sumber daya manusia
serta/partisipasi yang didasarkan pada
masyarakat dalam pencapaian indeks
sanitasi pembangunan manusia
yang tinggi dalam bidang
kesehatan
Terciptanya keserasian √
dan keterkaitan
Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) sektor
sanitasi, sehingga dapat
menjadi pedoman bagi
OPD dalam bidang
sanitasi
5 Mengoptimalkan Terwujudnya √
dan membangun pembangunan prasarana
sarana dan dan sarana sanitasi yang
prasarana sanitasi dapat diakses dengan
mudah dan terjangkau
oleh seluruh lapisan
masyarakat
Pemenuhan kebutuhan √
akan prasarana sanitasi
yang menjangkau seluruh
wilayah
Pemenuhan prasarana √
dan sarana pendukung
Hal 4- 2
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Hal 4- 3
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Perlu diterbitkan suatu Peraturan Daerah atau minimal Keputusan Walikota sebagai suatu kekuatan
hukum agar masyarakat membangun septik tank dirumah-rumah yang masih memungkinkan,
terutama masyarakat yang berada di Kecamatan Cihideung, Tawang dan Cibeureum
Pembuatan Sistim Penyaluran Air Limbah (SPAL), Pembangunan Sanimas, Pembuatan MCK
dan Septik tank, Pengadaan lahan untuk Septik tank Komunal
DED dan supervisi SPAL dan Tangki septik Komunal
Alternatif yang dapat diterapkan pada SPAL Kota Tasikmalaya, berdasarkan hasil survey lapangan
dan survey kondisi ekonomi masyarakat Kota Tasikmalaya, dapat terdiri dari 3 (tiga) alternatif yang
ditinjau dari segi mutu produk yang dihasilkan, yaitu :
1. Sistem setempat (On site) dengan tangki septik individual dan komunal.
2. Sistem setempat (On site) dengan Biofilter individual dan komunal.
3. Sistem terpusat (Off site)
Tabel 4.2.
Program Pengelolaan Limbah Cair Off Site System
Di Kota Tasikmalaya( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program Pengelolaan Limbah cair
No Sudah Sedang Akan
Off Site System
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Percepatan Pembangunan Sanitasi √
Permukiman kota Tasikmlaya (PPSP)
2 Pembuatan rencana induk pengelolaan √
limbah cair perkotaan
3 Pemasangan pipa penyaluran limbah cair √
4 Pembuatan IPAL √
5 Penguatan kelembagaan √
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah
Tabel 4.3.
Program Pengelolaan Limbah Cair Sistem Sanimas
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program Pengelolaan Limbah Cair
No Sudah Sedang Akan
System Sanimas
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Pembuatan tangki septic komunal √ √
plus di wilayah padat penduduk
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah
Hal 4- 4
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Tabel 4.4.
Program Pengelolaan Limbah Cair Sistem Setempat (On Site)
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program pengelolaan Limbah Cair
No Sudah Sedang Akan
System setempat
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Rekomendasi pembuatan tangki septic √
untuk setiap unit rumah
2 Pembuatan MCK dan tangki septic √
komunal di kawasan kumuh
3 Rencana pembuatan tangki septic √
komunal di kecamatan Cihideung,
Tawang, dan Cipedes
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah
Hal 4- 5
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Tabel 4.5.
Program Pengelolaan Sampah
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
No Program Pengelolaan Sampah*) Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Program Pengembangan Kinerja √ √ √
Pengelolaan Persampahan
2 Program Pengendalian Pencemaran dan √ √ √
Perusakan Lingkungan Hidup
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan,2012
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah
Saat ini Kota Tasikmalaya belum memiliki sistem penyaluran drainase, kecuali untuk lingkungan
perumahan yang dibangun oleh pengembang. Pada umumnya masyarakat membuat saluran secara
individu ke saluran yang dekat dengan lingkungannya yang akhirnya membawa air limbah tersebut
ke sungai yang ada. Beberapa sungai yang menjadi badan penerima antara lain Ciloseh, Cihideung,
Cimulu, Cibeureum, dan sungai-sungai lainnya.
Jika melihat kondisi saluran air kotor dan air hujan yang ada di perkotaan, kondisi masih belum
memadai dalam menampung limpahan air yang berasal dari permukiman dan kegiatan-kegiatan
perkotaan, sehingga masih banyak limpahan air kotor yang mengenai kawasan-kawasan tertentu di
perkotaan. Selain itu juga masih banyak salurah air kotor yang sudah tidak berfungsi lagi dikarenakan
telah rusak ataupun tersumbat oleh lumpur dan sampah hasil buangan penduduk, hal ini berpotensi
terjadinya genangan di beberapa kawasan.
Pembuangan air kotor (mandi dan cuci), saat ini relatif tergabung dengan sistem drainase, hal ini
akan menurunkan kualitas air permukaan di sungai-sungai yang menjadi saluran primer drainase
tersebut. Untuk itu selayaknya dibatasi pembuangan air kotor secara langsung ke badan air (saluran
drainase)
Prioritas penanganan air limbah dilakukan pada daerah-daerah permukiman dan daerah-daerah
industri dengan pola drainase perkerasan terbuka maupun tertutup yang mencakup :
Pembuatan saluran baru, rehabilitasi saluran yang sudah rusak dan pemeliharaan saluran
Hal 4- 6
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Tabel 4.6.
Program Pengelolaan Saluran Drainase Lingkungan
Di Kota Tasikmalaya( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
Program Pengelolaan Saluran
No Sudah Sedang Akan
Drainase Lingkungan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Pemeliharaan dan Pembersihan Saluran √
Drainase
2 Penyusunan basis data saluran drainase √
lingkungan
3 Review rencana teknis system drainase √
Kota Tasikmalaya
4 Kampanye untuk menjaga kebersihan √
saluran drainase dan sungai
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah
Sistem penyediaan air minum Kota Tasikmalaya sampai saat ini masih dilayani oleh PDAM
Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai kapasitas terpasang 438 Liter/detik yang melayani 29.909
Sambungan Langsung (27.738 sambungan Domestik / SR , 2.211 Non Domestik) dan 157 kran umum
(Corporate Plan PDAM Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2003-2007).
PDAM Kabupaten Tasikmalaya ini mempunyai area pelayanan meliputi 23 kecamatan baik di wilayah
Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya, dengan cakupan pelayanan air bersih baru mencapai 18 %
dari jumlah penduduk wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan 38 % untuk wilayah Kota Tasikmalaya.
Beberapa permasalahan yang ada di PDAM Kota Tasikmalaya, berkaitan dengan distribusi sistem
penyediaan air bersih diantaranya adalah :
a. Jaringan pipa distribusi banyak yang over capacity sehingga mengakibatkan pelayanan air bersih
pada jam puncak kurang memuaskan.
b. Desain Jaringan pipa distribusi direncanakan memakai alat ukur pembatas, akan tetapi
dilapangan, alat ukur disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian pelanggan, mengakibatkan
distribusi air tidak merata selama waktu pemakaian.
c. Alat ukur kurang berfungsi yang mengakibatkan pelayanan kurang merata, sehingga tidak
normal dalam operasinya. Hal ini mengakibatkan pengaliran tidak merata, pendapatan menurun
dan kehilangan air meningkat.
d. Pengolahan air yang over capacity mengakibatkan kualitas air kurang baik.
Hal 4- 7
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
e. Kurang lengkapnya alat pengaman dalam pengoperasian aliran air, sehingga mengakibatkan
hambatan dalam sistem distribusi dan rawan terhadap kerusakan pipa dan tingginya tekanan
aliran dalam pipa yang menimbulkan resiko tinggi.
Pipa distribusi yang umumnya sudah kadaluarsa (tua) mengakibatkan tingkat kebocoran air (fisik),
serta potensi menurunnya kualitas air.
Di Kota Tasikmalaya sistim penyediaan air minum yang diprogramkan sampai dengan tahun 2013
kedepan adalah:
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Air Bersih
2. Pembangunan IKK
3. Pembuatan IPA mini
Rencana pengambangan sistem penyediaan air bersih Kota Tasikmalaya untuk 20 tahun mendatang
(Tahun 2005 – 2024), direncanakan dapat melayani pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk di 8
(delapan) Kecamatan dalam wilayah Kota Tasikmalaya. Untuk operasionalisasi, rencana
pengembangan sistem penyediaan air bersih akan dibagi menjadi 3 (tiga) rencana pengembangan,
yaitu :
a. Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Jangka Pendek (2006 – 2008)
Rencana pengembangan jangka pendek ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak
dengan pertimbangan-pertimbangan aspek-aspek kesehatan, cakupan pelayanan, keberadaan
sumber air dan sosial ekonomi. Untuk program jangka pendek, sasaran cakupan pelayanan
sistem penyediaan air bersih yang hendak dicapai adalah 45 % dari penduduk wilayah
administratif Kota Tasikmalaya.
b. Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Jangka Menengah (2009 – 2013)
Rencana pengembangan jangka menengah merupakan lanjutan dari program jangka pendek
untuk memenuhi sasaran cakupan pelayanan sistem penyediaan air bersih yang hendak dicapai
adalah 60 % dari penduduk wilayah administratif Kota Tasikmalaya. Pada tahapan ini juga
dimulai pembangunan sistem penyediaan air bersih untuk Zona I dan Zona II.
c. Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Jangka Panjang (2014 – 2024)
Program jangka panjang merupakan penyelesaian program 20 tahun rencana pengembangan
sistem penyediaan air bersih Kota Tasikmalaya sampai Tahun 2024.
Sasaran dari tahapan ini adalah pemenuhan cakupan pelayanan sebesar 80 % dari penduduk
wilayah administratif Kota Tasikmalaya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan lanjutan dari program-program sebelumnya,
dimana kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah pemasangan sambungan langsung pada
Zona 2 dan Zona 3 serta pengembangan sistem berupa studi penanggulangan kebocoran dan
evaluasi sistem (kelembagaan).
Program-program pembangunan Penyediaan Air Minum/Air Bersih di Kota Tasikmalaya antara lain :
Hal 4- 8
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Tabel 4.7.
Program Pembangunan Penyediaan Air Minum
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
No Program Penyediaan Air Minum Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Pembuatan perlindungan mata air dan √
pemanfaatan mata air untuk pelayanan air
minum sampai ke HU
2 Pengembangan jaringan distribusi PDAM √
Tirta Sukapura
3 Penambahan debit suplai PDAM Tirta √
Sukapura
Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan dan PDAM, 2011
*) mencakup program pemerintah daerah/pusat atau program non pemerintah
Kampanye PHBS dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan bidang Promosi Kesehatan. Adapun beberapa
program atau kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Promosi/kampanye Kesehatan tentang PHBS pada lembaga pendidikan/sekolah,
tempat kerja, Tempat Umum, Rumah Tangga datitusi kesehatan
2. Peningkatan Penyuluhan CTPS dan aspek kesehatanlainnya kepada masyarakat
3. Pelatihan kader kesehatan lingkungan di masyarakat/peningkatan kapasitas
4. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan Puskesmas
6. Pengembangan wilayah sehat
7. Kegiatan pendataan dan sarana sanitasi di rumah tangga dari tingkat puskesmas/kecamatan
8. Peningkatan advokasi kepada para pengambil kebijakan agar sesegera mungkin mengeluarkan
kebijakan tentang sanitasi dan meningkatkan dukungan dana untuk peningkatan kualitas sanitasi
di Kota Tasikmalaya.
Tabel 4.8.
Program Peningkatan kampanye PHBS
Di Kota Tasikmalaya ( 3-5 tahun terakhir)
Pelaksanaan
No Program Peningkatan Kampanye PHBS Sudah Sedang Akan
dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
1 Penyuluhan PHBS di 5 Tatanan (Pendidikan, V
Kesehatan, Tempat2 Umum, Tempat kerja,
Rumah Tangga)
2 Pembinaan PHBS di RW Siaga V
Hal 4- 9
BUKU PUTIH SANITASI (BPS)
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Hal 4- 10