Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN INDIKATOR PROMOSI KESEHATAN DALAM PROGRAM

PAMSIMAS
(Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir (UAS)


Mata Kuliah Pengukuran Kesehatan Masyarakat
Dosen: Oedojo Sudirham dr, M.PH, M.A, Ph.D

Disusun, Oleh

Nina Hidayatunnikmah

101514153030

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa

yang maju, mandiri, dan sejahtera. Derajat kesehatan negara yang tinggi merupakan salah

satu ciri negara yang maju, karena derajat kesehatan memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap kualitas sumber daya manusia. Sumber daya yang sehat akan lebih produktif dan

meningkatkan daya saing bangsa sehingga Indonesia merencanakan kebijaksanaan dan

strategi baru dalam suatu “ Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan sebagai Strategi

Nasional menuju Indonesia Sehat 2010”

Dengan kebijakan dan strategi tersebut diharapkan semua sektor harus mampu

mempertimbangkan dampak negatif dan positif terhadap setor kesehatan. Dalam sektor

kesehatan sendiri mengutamakan upaya-upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitasi. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat mewujudkan hidup sehat.

Menurut L. Blum derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

lingkungan, perilaku, pelayanan medis, dan keturunan. Lingkungan memiliki pengaruh yang

besar terhadap status kesehatan masyarakat baik masyarakat yang ada diperdesaah ataupun

diperkotaan, terutama pada daerah perdesaan dengan mayoritas berpenghasilan rendah,

penyakit yang penularannya berkaitan dengan air dan lingkungan terutama diare yang masih

endemis dan masih merpaka masalah kesehatan (Astuti dkk, 2013)

Peilaku yang sehat masih belum membudaya pada masyarakat terutama perdesaan

dikarenakan kurangnya pengertian dan kesadaran pentingnya terhadap perilaku hidup bersih

dan sehat. Masyarakat masih menempatkan prioritas pada pembangunan sarana air bersih
daripada pembangunan sarana sanitasi, padahal pembangunan sarana sarana air bersih tanpa

disertai pembangunan sarana sanitasi memberikan dampak kurangnya peningkatan derajat

kesehatan.

Salah satu strategi untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan, produktivitas dan

taraf hidup masyarakat, ialah melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat (PAMSIMAS). Salah satu komponen kegiatan penting yang harus dilakukan

secara terpadu dan berkesinambung dengan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi

adalah komponen promosi kesehatan dan sanitasi. Promosi kesehatan atau disebut PHBS

merupakan pendekatan untuk mencegah penularan penyakit dalam rangka peningkatan

derajat kesehata.

Dalam menajalankan suatu program promosi kesehaan perlukan dilakukan

pengukuran pada program promosi kesehatan agar dapat diketahui kesuksesan dari program

promosi kesehatan tersebut. Sehingga dalam programm PAMSIMAS ini dibutuhkan suatu

pengukuran agar dapat diketahui tungkat keberhasilan suatu program.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui bagaiman pengukuran promosi kesehatan program PAMSIMAS

dalam menanggulangi masalah lingkungan yang berdampak pada masyarakat.

1.3 Manfaat

1. Dengan melakukan pengukuran indikator promosi kesehata program PAMSIMAS

dapat dilakukan sistem perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dengan berpacu

pada hasil yang di dapatkan.

2. Dengan menetapkan pengukuran indikator promosi kesehata program PAMSIMAS

dapat diketahui keberhasilan dari program tersebut


3. Dengan menetapkan pengukuran indikator promosi kesehata program PAMSIMAS

dapat mempermudah pemerinta melakukan evaluasi dan monitoring secara terus

menerus
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Program PAMSIMAS

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

adalah program nyata pemerintah pusat dan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan

penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama

dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yamg ditularkan melalui air dan

lingkungan.

Program PAMSIMAS di lakukan untuk meningkatkan jumlah warga kurang mampu

dan pinggiran kota yang dapat mengakses perbaikan pelayanan serta fasilitas air minum dan

sanitasi serta digunakan untuk meningkatkan nilai dan prilaku hidup bersih dan sehat, dan

program PAMSIMAS ini bertujuan untuk menurunkan angka penyakit berbasis air dan

lingkungan melalui peningkatan kapasitas.

2.2 Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan

Ruang lingkup kegiatan promosi kesehatan dalam program PAMSIMAS diutamakan

pada kegiatan PHBS terkait Stop Buang Air Besar Sembarangan, dan Cuci Tangan Pakai

Sabun, namun dalam rangkan pengendalian penyakit berbasis lingkungan secara menyeluruh.

Terdapat 5 lingkup sasaran prilaku yang harus dijadikan sasaran, yaitu:

1. Promosi STOP BABS

2. Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun

3. Kampanye pengelolahan air minum dan ,makanan yang aman

4. Kampanye pengelolahan sampah dengan benar

5. Kampanye pengelolahan limbah cair rumah tangga dengan aman

2.3 Prioritas Promosi Kesehatan pada PAMSIMAS


Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit berbasis air dan lingkungan,

dilakukan dengan dua kegiatan pokok yaitu:

1. Perubahan perilaku buruk yang masih terjadi di masyarakat menjadi perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) tentang:

 Stop buang air besar sembarangan

 Cuci tangan pakai sabun

 Mengelola air minum dan makanan yang aman

 Mengelolah sampah dengan benar

 Mengelolah limbah cair rumah tangga dengan aman

2. Pembangunan sarana

 Pembangunan jamban keluarga

 Pembangunan sarana air bersih

2.4 Pengukuran Indikator promosi kesehatan program PAMSIMAS

2.5 Menurut petunjuk teknis tahun 2015 Pengukuran Indikator promosi kesehatan program

PAMSIMAS adalah:

1. Peningkatan jumlah masyarakat miskin dan rentan yang dapat mengakses fasilitas

SAM sebesar 6-7 juta jiwa

2. Peningkatan jumlah masyarakat miskin dan rentan yang dapat mengakses fasilitas

sanitasi 2-3 juta jiwa

3. Presentase komunitas yang Stop BABS sebesar 80%

4. Prsesentase komunitas yang melaksanakan cuci tangan pakai sabun sebesar 80%
5. Presentase sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan
pola hidup sehat
6. Presentase desa/kelurahan yang mempunyai sarana air minum yang layak dan
berfungsi, serta memenuhi tingkat kepuasan mayoritas masyarakat sasaran
7. Presentase desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan di
biayai secara efektif

No Indikator Capaian Satuan Komponen Data Tingkat


1 Jumlah tambahan orang 6-7 Jumlah tambahan penerima Desa
yang mempunyai akses juta manfaat kegiatan sarana air
yang berkelanjutan jiwa minum /air bersih
terhadap fasilitas air
minum yang layak,
berdasarkan status sosial
dan ekoniomi

2 Jumlah tambahan orang 2-3 Jumlah tambahan penerima Desa


yang memiliki akses yang juta Manfaat kegiatan sarana,
berkelanjutan terhadap jiwa Sarana yang layak (jamban
fasilitas sanitasi yang keluarga+jambn komunal, di
layak, berdasarkan status luar jamban sekolah)
sosial dan ekonimi
3 Presentase masyarakat 80% Presentase jumlah dusun yang Desa
sasarran yang bebas dari sudah verifiksi ODF/SBS/
buang atir besar di jumlah dusun sasaran total
sembarang tempat lokasi pamsimas
4 Presentase masyarakat 80% Presentase jumlah dusun yang Dusun
sasaran yang menerapkan sudah menerapkan CTPS/
program cuci tangan pakai jumlah dusun sasaran total
saun (CTPS) lokasi pamsimas
5 Prsesentase sekolah 92% Presentasi jumlah SD/MI yang Desa
sasaran yang mempunyai merealisasikan kegiatan
fasilitas sanitasi yang (sanitasi dan PHBS)terhadap
layak dan menerapkan jumlah SD/MI yang mendapat
pola hidup bersih dan program pamsimas (sanitasi dan
sehat PHBS)
6 Presentase desa/kelurahan 90% Prsesentase jumlah desa yang Desa
yang mempunyai SPAM mempunyai SPAM yang
yang layak dan berfungsi berfungsi terhadap jumlah desa
yang mendapat program
pamsimas
7 Presentase desa/kelurahan 73% Jumlah badan pengelolah yang Desa
dengan sarana air minum sudah dikelola dan menerapkan
yang layak yang dikelola mekanisme iuran dengan efektif
dan di biayai secara (mempunyai rencana kerja,
efektif administrasi pembukuan dan
iuran yang memenuhi biaya
operasional, pemeliharaan,
pengembangan dan cost
recovery)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) adalah

suatu program pemerintah pusat dan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan penyedian

air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya

program pamsimas ini di harapkan dapat meningkatkan jumlah warga kurang mampu dan

pinggiran kota dapat mengakses perbaikan pelayanan serta fasilitas air minum dan sanitasi.

Dalam program pamsimas terdapat kegiatan promosi kesehatan yaitu PHBS mengenai Stop

BAB di sembarang tempat, dan cuci tangan pakai sabun. Prioritas promosi kesehatan pada

program pamsimas tedapat 2 prioritas yaitu Perubahan perilaku buruk yang masih terjadi di

masyarakat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pembangunan sarana.

Program PAMSIMAS memiliki pengukuran indikator promosi kesehatan program

PAMSIMAS yaitu peningkatan jumlah masyarakat miskin dan rentan yang dapat mengakses

fasilitas SAM sebesar 6-7 juta jiwa, Peningkatan jumlah masyarakat miskin dan rentan yang

dapat mengakses fasilitas sanitasi 2-3 juta jiwa, presentase komunitas yang Stop BABS

sebesar 80%, prsesentase komunitas yang melaksanakan cuci tangan pakai sabun sebesar

80%, presentase sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola

hidup sehat, presentase desa/kelurahan yang mempunyai sarana air minum yang layak dan

berfungsi, serta memenuhi tingkat kepuasan mayoritas masyarakat sasaran, presentase

desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan di biayai secara

efektif

3.2 Saran

Dalam melakukan pengukuran indikator promosi kesehatan dalam program

PAMSIMAS sebaiknya setiap poin indikator di lakukan pengukuran yang lebih lengkap
sehingga dapat diketahui kekurangan ataupun kelemahan program lebih intensif dan lebih

terperinci.
DAFTAR PUSTAKA

1. Astuti dan Rahdriawan. 2013. Evaluasi Pengelolahan Program PAMSIMAS di

Lingkungan. Semarang

2. Pedoman pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS di Tingkat Masyarakat. 2015. Jakarta

3. Pedoman umum pengelolahan program PAMSIMAS. 2013. Jakarta

4. Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Program PAMSIMAS. 2015.

Jakarta

5. Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Program PAMSIMAS. 2011.

Jakarta

6. Promosi Kesehatan Masyarakat dalam Program PAMSIMAS. 2011. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai