Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM PUSKESMAS

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh:
Sarahlia Peigriwa Blegur (1865050045)
Vania Elvira (1965050005)
Halia Ignatia Estelita Hasibuan (1965050055)

Pembimbing:
Dr. Sudung Nainggolan, MHSc

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 13 Juli – 8 Agustus 2020
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
Definisi Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan
ekologi (faktor fisik, kimia, dan biologi) yang harus ada
antara manusia dan semua faktor lingkungan yang
memengaruhi perilaku manusia, agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Indikator Kesehatan
Lingkungan
S anitasi
Total
Berbasis
Masyarakat
Sustainable Development
Goals (SDG)
Lima pilar Sanitasi
Total Berbasis
Masyarakat (STBM)

Stop Buang Air Besar Sembarangan


(Stop BABS)

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Pengelolaan Air Minum dan Makanan


di Rumah Tangga (PAM-RT)

Pengamanan Sampah Rumah Tangga

Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
DEFINISI OPERASIONAL
Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak
buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air
minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola
limbah cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan

N UMER ATO R
J umlah des a / k elur ahan y ang melak s anak an S TB M di s uatu
w ilay ah pada per iode tertentu

DENOMINATOR
Jumlah desa / kelurahan di wilayah dan pada periode yang sama

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. 2018. Diakses melalui:
http://stbm.kemkes.go.id/app/about/1/about#:~:text=Sanitasi%20Total%20Berbasis%20Masyarakat%20(STBM,pemberdayaan%20masyarakat%20dengan%20metode%20pemicuan.&text=Indikatoroutcome%20STB
M%20yaitu%20menurunnya%20kejadian,berkaitan%20dengan%20sanitasi%20dan%20perilaku.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

FORMULA
J umlah des a / k elur ahan y ang melak s anak an ST BM di s uatu w ilay ah
pada periode tertentu
Jumlah desa / kelurahan di wilayah dan pada periode yang sama X 100%

Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis (Juknis) Profil Kesehatan Lingkungan. 2019.Diakses melaluii:
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/Juknis-Profil-Kes/1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf
Indikator Kesehatan Program Puskesmas
S a n i t a s i To t a l B e r b a s i s M a s y a r a k a t
Indikator Faktor yang dinilai dan diharapkan
Inputs & Processes 1.
2.
3.
Tersedianya sarana prasarana dari desa / kelurahan di wilayah X
Pembentukan tim tenaga kerja (SDM) untuk PHBS
Tersedianya anggaran dana untuk program STBM di wilayah X
4. Pengontrolan pengawasan kegiatan STBM di wilayah X
5. Information

Outputs 1. Menyediakan akses sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan


komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF)
2. Menerapkan pengelolaan air inum dan makanan yang aman di tiap
rumah tangga
3. Tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan) di setiap
rumah tangga dan sarana pelayanan umum di wilayah X
4. Menerapkan pengelolaan limbah dengan benar di tiap rumah tangga di
wilayah X
5. Menerapkan pengelolaan sampah dengan benar di tiap rumah tangga
wilayah X
6. Jumlah populasi warga di wilayah X yang memiliki sanitasi yang layak

Outcomes 1. Meningkatkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) yang terdiri dari 5
pilar terhadap masyarakat di wilayah X
2. Meningkatkan informasi dan kesadaran masyarakat di wilayah X akan
pentingnya sanitasi lingkungan dan higiene per orangan
3. Menurunkan kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya
yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku di wilayah X

Impacts 1. Peningkatan angka kepatuhan masyarakat di wilayah X terhadap PHBS


2. Penurunan angka kematian akibat sanitasi dan higiene yang buruk
INPUT DAN PROCESS
Equipment :
Tersedianya sarana, prasarana dan alat untuk program peningkatan STBM
Health Financing :
Tersedianya anggaran dana per rumah tangga di wilayah X untuk program STBM
Health workforce :
Tersedianya tim (SDM) untuk STBM di wilayah X

General Government :
Tersedianya anggaran dana untuk terwujudnya peningkatan program STBM di wilayah X

Gorvernance :
Tersedianya kebijakan (peraturan) peningkatan STBM di wilayah X
Pengontrolan pengawasan kegiatan STBM di wilayah X
Information :
Tersedianya data hasil survey STBM di wilayah X
OUPUT
SERVICES AND ACCESS AND READINESS
• Puskesmas yang memiliki program PHBS per 1000 rumah tangga
• Proporsi jumlah rumah tangga yang mengikuti program PHBS di wilayah X

OUTCOMES
Coverage of Intervention
• Proporsi rumah tangga yang memiliki fasilitas jamban dirumah masing-masing.
• Prosentase penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan peningkatan STBM

Risk Factors and Behaviors


• Akses terhadap air minum sehat di wilayah X
• Akses terhadap sanitasi lingkungan yang layak di wilayah X
• Prosentase penduduk yang mengalami diare atau Hepatitis A di wilayah X
IMPACT
HEALTH STATUS
• Proporsi kematian akibat diare dan Hepatitis A di wilayah X
• Peningkatan derajat Kesehatan penduduk di wilayah X

FINANCIAL RISK PROTECTION


• Dana yang dikeluarkan penduduk di wilayah X untuk program peningkatan STBM
Strategi Nasional STBM dalam
mencapai Outcome
Sebelumnya, Kepmenkes nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 mengatur 6 strategi
nasional STBM, meliputi:

Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment)


Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation)

Peningkatan penyediaan sanitasi (supply improvement)

Pengelolaan pengetahuan (knowledge management)

Pembiayaan
Pemantauan & Evaluasi

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Strategi Nasional STBM dalam
mencapai Outcome
Berdasarkan PERMENKES Nomor 3 Tahun 2014, STBM memiliki 3 komponen yang
saling mendukung satu sama lain:

Penciptaan lingkungan yang kondusif


1. (enabling environment)

2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand


creation)

Peningkatan penyediaan akses sanitasi


3. (supply improvement)

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Sumber air
minum
Definisi Operasional :
Air minum adalah air yang memiliki standar layak / boleh dikonsumsi
dengan ketentuan batas-batas yang telah ditetapkan oleh
kementrian Kesehatan tentang batas syarat kandungan kontaminan.

Numerator : Jumlah / banyaknya penduduk atau rumah tangga di wilayah


tertentu yang menggunakan sumber air minum PDAM

Denominator : Jumlah penduduk atau rumah tangga di wilayah tertentu

Jumlah / banyaknya penduduk atau rumah tangga di wilayah tertentu yang menggunakan sumber
air minum PDAM

X 100%
Jumlah penduduk atau rumah tangga di wilayah tertentu
INPUT AND OUTPUTS OUTCOMES IMPACTS
PROCESS
HEALTH FINANCING
• Ketersediaan dana bantuan pada desa /
kelurahan dalam rencana kerja
masyarakat (RKM) mengenai
infrastruktur air minum.
• Ketersediaan insentif desa / kelurahan
dalam pencapaian target pembangunan
air minum
GENERAL GOVERNMENT SERVICES ACCESS AND READINESS COVERAGE OF INTERVENTION HEALTH STATUS
• Ketersediaan anggaran mengenai sumber • Cakupan jumlah rumah tangga yang • Peningkatan konsumsi air minum
air minum sebagai anggaran negara menggunakan air bersih • Peningkatan kualitas air minum berkualitas
• Cakupan hasil inspeksi air minum • Peningkatan penyediaan sumber air • Penurunan jumlah kasus akibat water
Health Workface • Cakupan air bersih yang memenuhi minum borne disease (WBD)
• Ketersediaan pengegolah sarana air syarat • Perubahan perilaku masyarakat dalam
minum RISK FACTORS AND BEHAVIORS hidup bersih dan sehat
• Governance • Kepatuhan masyarakat terhadap
Ketersediaan kebijakan pengembangan penggunaan sumber air minum FINANCIAL RISK PROTECTION
peran serta aktif masyarakat dan swasta • Penurunan anggaran pemerintah
mengenai sumber air minum. dibidang Kesehatan

• Information
Ketersediaan sumber air minum
Rumah
S ehat
Indikator Rumah Sehat
1. Rumah sehat tidak boleh lembab. Tempat yang lembab adalah tempat yang
paling disukai berbagai bakteri penyakit, dari penyakit kulit bahkan sampai
penyakit pernafasan.

2. Rumah sehat memperoleh cukup ventilasi. Ventilasi yang baik dalam setiap
kamar yaitu 10-20 % luas lantai. Ventilasi selain sebagai pertukaran udara juga
mengendalikan kelembaban yang pada akhirnya juga menciptakan rumah yang
nyaman sebagai tempat beraktifitas dan istirahat.

3. Rumah sehat mempunyai jendela. Jendela mempunyai fungsi iyang hampir sama
dengan ventilasi yaitu sebagai pintu pertukaran udara dari dalam dan luar
ruangan. Selain ventilasi, jendela juga mempunyai fungsi sebagai masuknya
cahaya matahari. Seperti yang telah kita ketahui banyak bakteri penyakit yang
mati apabila terpapar sinar matahari. Hendaknya jendela dibuka setiap pagi.

4. Rumah sehat memperoleh cukup cahaya. Cahaya bisa alami atau buatan. Tapi
dalam sebuah rumah sebaiknya cahaya alami mencukupi dan menyinari setiap
sudut ruangan. Cahaya dapat melalui jendela atau genteng kaca.
Indikator Rumah Sehat
5. Rumah sehat terbebas dari binatang/ vektor penyakit, seperti lalat,
kecoa, nyamuk tikus dan binatang pengganggu lainnya yang merupakan
sumber penularan berbagai penyakit.

6. Rumah sehat mempunyai luas yang cukup sesuai jumlah penghuni.


Standar luas rumah per penghuni adalah 8 meter persegi.

7. Rumah sehat mempunyai berbagai fasilitas sanitasi. Berbagai sarana


sanitasi yang dimaksud adalah sumber air bersih, tempat MCK (Mandi,
Cuci, Kakus), tempat sampah, SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah).

8. Rumah sehat jauh dari kandang minimal 10 meter jaraknya dari


kandang.

9. Selain persyaratan fisik akan lebih baik jika sekitar rumah juga ada
tetumbuhan dan pepohonan sehingga udara menjadi segar
FORMULA
Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja puskesmas

X 100%
Jum la h s eluru h r um ah yang ad a di wila yah ke rja pusk esm as
Indikator Input
Indikator Input dan
dan
Proses Rumah Sehat
Input
Health General Health
Financing Government Workforce

• Ketersediaan biaya • Ketersediaan • Ketersediaan anggota


operasional untuk program arsitek yang danai
subsidi kebutuhan pemeriksaan kriteria pemerintah
dasar rumah sehat di rumah sehat di tiap • Ketersediaan petugas
daerah A rumah warga kesehatan di daerah A
Indikator Input
Indikator Input dan
dan
Proses Rumah Sehat
Input
Information

• Memberikan informasi tentang lingkungan yang sehat dan


rumah yang sehat kepada masyarakat serta bagaiman hal
tersebut berpengaruh pada kesehatan pribadi dan
masyarakat secara umum
Service
Access &
Readiness

• Jumlah penduduk desa A yang rumahnya tidak sesuai kriteria

OUTPUT
rumah sehat
• Meningkatkan mutu pelayanan anggota pengurus desa A yang
bertugas untuk mengawasi pembangunan rumah atau renovasi
rumah tidak sehat menjadi rumah sehat
Risk factor and behaviours
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya rumah
sehat
• Kebiasaan buruk masyarakat yang mengotori lingkungan
sekitarnya

Coverage of interventions
• Mengajarkan kepada masyarakat tentang rumah sehat dan
dampaknya pada kesehatan serta meningkatkan kepedulian OUTCOM
masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan
• Mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan
E
REM EM B ER TH I S:

Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai