Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR

SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT (STBM)
MCK yang
tidak
berfungsi

BAB sembarangan

selokan
tersumbat

Jamban asal-asalan

mencuci dan Gambaran Riil Kondisi


mandi
di sungai Sanitasi
tercemar Di Indonesia
REFLEKSI PROGRAM SANITASI MASA LALU

PROGRAM TERDAHULU Kecenderungan Saat Ini

Utamakan perkembangan jumlah Utamakan perubahan perilaku dan


sarana kesehatan

Pemberian subsidi Solidaritas sosial

Model sarana disarankan oleh Model sarana dirancang dan dikembangkan


pihak luar masyarakat oleh masyarakat

Sasaran utama program adalah Sasaran utama program adalah masyarakat


KK terpiih secara total

Pendekatan bersifat kaku / ‘”lue


Pendekatan bersifat tidak kaku / “fleksibel”
print”

Top down Bottom Up

Fokus pada bertambahnya jumlah


Fokus pada perubahan perilaku
sarana
PELAJARAN DARI SEJARAH
PROGRAM SANITASI

Kurang berhasil dalam: Untuk


m
perila eningkatk
- Menghasilkan kebutuhan secara sanita ku higiene an
si den d
Pendekatan TRADISIONIL

skala luas untuk cakupan sanitasi gan s an


kala
dan perubahan perilaku luas

- Mendukung ekspansi sektor


swasta yang dapat menyediakan
pilihan bagi konsumen yang GI
miskin dan kaya T E N
RA KA
- Menghasilkan dampak kesehatan ST IJA
EB
dan kesejahteraaan masyarakat K
yang diinginkan
STBM..???

Pendekatan perubahan
perilaku higiene
sanitasi melalui kegiatan
pemicuan

Kepmenkes RI No.
852/tahun 2008 tentang
strategi nasional STBM
DITINGKATKAN

Permenkes RI No. 3
tahun 2014 tentang
STBM : Pemicuan dan
pendampingan pasca
pemicuan
PERMENKES NO. 3 TAHUN 2014
TENTANG STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan
saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan

Penyelenggaraan STBM bertujuan


untuk mewujudkan perilaku
masyarakat yang higienis dan
saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
STRATEGI STBM
PENCIPTAAN LINGKUNGAN
YANG KONDUSIF
Edukasi, Regulasi,
Teknis, Finansial,
komersial

STBM
PENINGKATAN
PENINGKATAN
KEBUTUHAN
PENYEDIAAN

Pemicuan perubahan Penyediaan finansial dan opsi


perilaku higienis & teknikal bagi komunitas &
saniter individu
PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANG
KONDUSIF
 Komitmen Pemerintah Daerah untuk menyediakan sumber daya
untuk melaksanakan program STBM
 Kebijakan daerah dan peraturan daerah mengenai program sanitasi
seperti Keputusan Bupati, peraturan daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra), dan
lain-lain.
 Terbentuknya lembaga koordinasi yang mengarusutamakan sektor
sanitasi, serta koordinasi sumber daya dari Pemerintah maupun non
Pemerintah.
 Adanya tenaga fasilitator, pelatih STBM, dan program peningkatan
kapasitas.
 Adanya sistem pemantauan hasil kinerja program serta proses
pengelolaan pembelajaran.
PENINGKATAN KEBUTUHAN SANITASI

 Pemicuan perubahan perilaku;


 Promosi dan kampanye perubahan perilaku higiene dan
sanitasi;
 Penyampaian pesan melalui media massa dan media
komunikasi lainnya;
 Mengembangkan komitmen masyarakat dalam
perubahan perilaku;
 Memfasilitasi terbentuknya tim kerja masyarakat; dan
 Mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap
masyarakat/institusi.
PENINGKATAN PENYEDIAAN AKSES
SANITASI

 Mengembangkan opsi teknologi sarana


sanitasi yang sesuai kebutuhan dan
terjangkau;
 Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar
sanitasi perdesaan;
 Mengembangkan mekanisme peningkatan
kapasitas pelaku pasar sanitasi.

10
KERANGKA PIKIR STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang
berkaitan dengan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi melalui peningkatan


demand & supply

Pilar 1: Pilar 2: Pilar 4: Pilar 5:


Pilar 3:
Stop Buang Cuci Pengelolaan Pengelolaan
Pengelolaan Limbah Cair
Air Besar Tangan Sampah Rt
Air Minum &
Sembaranga Pakai dengan Rt dengan
Makanan Rt
n Sabun aman. aman.

Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
World toilet summit,
China 2011
Stop Buang Air Besar £ 126,000 / unit

Sembarangan

Kriteria Jamban Sehat :


PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN
RUMAH TANGGA

14
6 Prinsip Higiene Sanitasi Pangan

1) Pemilihan bahan pangan


2) Penyimpanan bahan pangan
3) Pengolahan pangan
4) Penyimpanan pangan masak
5) Pengangkutan pangan
6) Penyajian pangan

15
Menyimpan peralatan pengolah Mencuci bahan pangan
pangan dengan aman dan menjaga dengan air minum/air higine
kebersihannya. sanitasi yang
16mengalir
Cuci Tangan Pakai Sabun Menutup makanan yang
dan Air mengalir sebelum disajikan dengan baik dan
mengolah bahan pangan benar
17
Mengkonsumsi
makanan yang
dimasak sampai
matang

18
DAMPAK SAMPAH
TERHADAP KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN JIKA TIDAK
DIKELOLA DENGAN BAIK

1. Estetika (bau, kotor, tidak nyaman)


2. Pencemaran air, udara
3. Perkembangbiakan serangga dan
vektor seperti kecoa, lalat, tikus dll
4. Penyakit (seperti disentri, thypoid,
…………..)
5. Kecelakaan
UPAYA PENGELOLAAN/PENGAMANAN SAMPAH

1. Melakukan pengurangan sampah dengan 3R (Reduce,


Recycle, dan Reuse)
a. Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah
dengan mengurangi pemakaian barang atau
benda yang tidak terlalu dibutuhkan.
Contoh : mengurangi pemakaian kantong
plastik, mengutamakan membeli produk
berwadah sehingga bisa diisi ulang, mengambil
makanan tidak berlebihan sehingga tidak ada
sisa yang akan menjadi sampah
b. Reuse (Pemanfaatan kembali) yaitu
memanfaatkan kembali barang yang sudah
tidak terpakai tanpa mengubah bentuknya.
Contoh : memanfaatkan kembali lembaran
kosong pada kertas yang sudah
digunakan,gunakan baterai yang dapat di charge
kembali
c. Recycle (daur ulang) yaitu mendaur ulang
kembali barang lama menjadi barang baru.
Contoh : sampah organik dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos
atau dengan pembuatan biopori, sampah an
organik seperti bungkus plastik detergen/susu
dll dapat dibentuk menjadi barang-barang
kerajinan tangan (tas, dompet dll)


BIASAKAN MEMILAH SAMPAH SEJAK DINI DI RUMAH
PENGAMANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

Air yang sudah Air yang sudah


digunakan tetapi tidak digunakan tetapi
mengandung bahan mengandung bahan
kimia berbahaya dan kimia berbahaya dan
tinja tinja
?
?
PERPIPAAN DAN PENGALIRAN
Mencegah:
pencemaran sungai, tanah, dan munculnya sarang nyamuk
PRINSIP-PRINSIP STBM

Tanpa Subsidi, khususnya untuk sarana


individual

Masyarakat sebagai pemimpin

Tidak menggurui/memaksa

Totalitas seluruh komponen


masyarakat

25
PRINSIP
STBM
SUBSIDI TANPA SUBSIDI
PRINSIP STBM

MASYARAKAT SEBAGAI PEMIMPIN


PRINSIP
STBM

TIDAK BOLEH MENGGURUI ATAU MEMAKSA


PRINSIP
STBM
TOTALITAS SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT


Pirin
g
gelas

Baha
n
pang
an

30
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU STBM

Masyarakat sudah
mempraktekkan Perilaku
SANITASI perilaku Hygienes baru
TOTAL sanitasi secara
menjadi
Tangga Perubahan
permanen
kebiasaan

Perilaku Visi STBM • Terjadinya peningkatan kualitas


sarana sanitasi.
Improved • Terjadinya perubahan perilaku
+ hygienes lainnya di masyarakat.
Perilaku • Adanya upaya pamasaran dan
Hygienes promosi sanitasi.
lainnya • Adanya pemantauan dan
evaluasi
Mencoba
perilaku
• 100 % masyarakat sudah
berubah perilakunya dengan
status ODF (terverifikasi).
• Adanya rencana untuk
ODF merubah perilaku Hygienes
lainnya.
• Adanya aturan dari
Tahu/
masyarakat untuk menjaga sadar
status ODF
• Adanya pemantauan dan
• Adanya proses pemicuan
• Adanya Komite/”Natural verifikasi secara berkala
leaders”
OD • Adanya Rencana Aksi
• Adanya pemantauan terus
menerus
Tidak Tahu
31 • Tersedianya supply
Terima Kasih

Impacts of thermal extremes

32

Anda mungkin juga menyukai