Anda di halaman 1dari 50

KENALAN DULU

AHMAD ZAEROZI, SKM


STBM
DAN
STUNTING

SUBKOOR KKO
DINAS KESEHATAN KAB.
DEMAK

AHMAD ZAEROZI, S.KM


STUNTING
Hygiene dan sanitasi yang buruk menyebabkan
gangguan inflamasi usus kecil yang mengurangi
penyerapan zatgizi dan meningkatkan permeabilitas usus
yang disebut juga Environmental Enteropathy (EE)
24% BAB di tempat terbuka
dimana terjadi pengalihan energi, yang seharusnya
digunakan untuk pertumbuhan tetapi akhirnya
(JMP, 2013)
digunakan untuk melawan infeksi dalam tubuh. (EHP vol.122)

Anak-anak di Bangladesh yang terakses


air minum, jamban sehat, serta fasilitas 14% tidak memiliki akses ke
CTPS pertumbuhan tinggi badannya 50% sumber air bersih (JMP, 2013)
bertambah lebih tinggi dibanding anak
yang tidak mendapat akses tersebut
(Lin A, et al. dalam Environmental Health Perspectives ; vol 122)
Antara 17 - 27% risiko stunting berkurang dengan
adanya perbaikan air minum dan sanitasi
• Hubungan positif antara penyediaan air minum, perbaikan sanitasi,
dan/atau hygiene berbanding lurus dengan pertumbuhan fisik telah
dilaporkan oleh beberapa penelitian bukan melalui percobaan.

• Keluarga mempunyai akses jamban dikaitkan dengan keluarga yang


melakukan BABS mengurangi kemungkinan stunting sebesar 23-44%
pada anak-anak usia 6-23 bulan
Perbaikan kondisi sanitasi menghemat pengeluaran
Rp 40 trilyun

• Pengurangan belanja rumah tangga Rp 1.35 juta per KK/tahun


• Pengurangan angka diare
• Peningkatan produktifitas

Kondisi dengan sanitasi yang baik


INTERVENSI GIZI hanya bagian kecil
dari solusi penanggulangan STUNTING
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF

 Upaya-upaya untuk mencegah dan  Upaya-upaya untuk mencegah


mengurangi gangguan secara dan mengurangi gangguan
langsung. secara tidak langsung.
 Kegiatan ini pada umumnya  Berbagai kegiatan
dilakukan oleh sektor kesehatan. pembangunan pada umumnya
 Kegiatannya antara lain berupa non-kesehatan.
imunisasi, PMT ibu hamil dan
 Kegiatannya antara lain
balita, monitoring pertumbuhan
balita di Posyandu. penyediaan air bersih,
perbaikan sanitasi, kegiatan
 Sasaran : kelompok khusus (Ibu
Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak
penanggulangan kemiskinan,
0-23 bulan). dan kesetaraan gender.
 Kontribusi: 30%  Sasaran: masyarakat umum.
 Kontribusi: 70%
7
TEORI HL. BLUM (1980)

KETURUNAN
(5%)

LINGKUNGAN PELAYANAN
(40%) KESEHATAN
DERAJAT KESEHATAN (20%)

PERILAKU
(35%)
STUNTING
bukan hanya
karena
kurang makan
Permasalahan Strategis
1. Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai penting-nya
perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) dan sanitasi
2. Belum tersedianya pendekatan pembangunan sanitasi pedesaan
yang sistematis
3. Terbatasnya pilihan teknologi sanitasi berbasis ma-syarakat,
khususnya di daerah sulit (rawa, cadas, dan pesisir pantai)
4. Terbatasnya peran serta swasta masih kurang
5. Alokasi dana desa untuk perbaikan sanitasi masih kurang
ALUR PENULARAN PENYAKIT
bagaimana cara
memutus mata rantai penyebaran penyakit diare

???
F- Diagram : Alur penularan penyakit diare dan cacingan
Pengelolaan
air minum Higiene dan
sanitasi :
Fluid/Flow of water/ mengolah
Jamban air, sungai, kolam makanan,
Sehat menutup
makanan

Field/ladang/tanah

Host/mulut
Foods/
Fly/lalat
Feces/tinja makanan

Higiene dan
Fingers/ sanitasi :
tangan CTPS
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis
lingkungan (termasuk STUNTING) yang berkaitan dgn sanitasi dan perilaku
melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan


sanitasi higiene melalui
peningkatan demand & supply

Pilar 1:
Pilar 3: Pilar 4: Pilar 5:
Stop BABS Pilar 2: PAMM-RT Pengelolaa
(Buang Air CTPS (Cuci Pengelolaan n Limbah
(Pengelolaan
Besar
Tangan Air Minum Sampah Cair
Sembaranga dan Makanan Rumah
Pakai Rumah
n) Rumah
Sabun) Tangga) Tangga Tangga

Komponen Dasar STBM:


1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
4. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling
environment)

15
PENDEKATAN STBM dan PENDEKATAN
KELUARGA
12 INDIKATOR
KELUARGA SEHAT
“pendekatan untuk merubah perilaku higiene
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan”

Stop Buang Air Besar Sembarangan

Cuci Tangan Pakai Sabun

Pengelolaan Air Minum dn Makanan Rumah Tangga

Pengamanan Sampah Rumah Tangga

Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga


Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Menggunakan
Cuci Tangan Pakai air bersih
Sabun (CTPS)
dengan air bersih Menggunakan
yang mengalir jamban sehat

Siapa yang
bertanggung Siapa yang bertanggung
jawab terhadap jawab terhadap
akses air bersih?? penyediaan akses
terhadap jamban sehat
di masyarakat??
HASIL YANG DIINGINKAN
ODF ( OPEN DEFECATION FREE ) ,
TIDAK ADA MASYARAKAT YANG BUANG
AIR BESAR DI TEMPAT TERBUKA /
SEMBARANG TEMPAT ( DI KEBUN,
SUNGAI, SEMAK2, PANTAI ).
PROYEK KESEHATAN DAN GIZI
BERBASIS MASYARAKAT (PKGBM)
untuk menurunkan prevalensi stunting
di 11 provinsi (64 kabupaten)

DILAKUKAN PENDEKATAN MELALUI


KOLABORASI GIZI DAN SANITASI
JAMBAN DG
MEMANFAATKAN
BAMBU YG ADA
DIDESA SEBAGAI
DINDING
CTPS di 5 Tatanan

CTPS di CTPS di
Sekolah Tempat-tempat Umum

CTPS di
Rumah Tangga

CTPS di CTPS di
Tempat Kerja Institusi Kesehatan
Minyak tanah

Merebus air ...


Kayu bakar

Merebus air ...

Air sumur ber-bakteri


Mentah ...

Air tanpa diolah diminum


Mentah ...
Alternatif PAM RT

Merebus Air Klorinasi cair/padat

Saringan Pasir

Bubuk Pemurni Air (PUR) Saringan Keramik


RESERVOAR

SUMBER AIR
PENGOLAHAN

DISTRIBUSI
RUMAH TANGGA

RISIKO AIR
Ilustrasi : kejadian berbahaya - tipe bahaya - risiko

KEJADIAN BERBAHAYA TYPE BAHAYA RISIKO


Air baku tercemar oleh kotoran binatang Mikrobiologi Diare
didekat sungai karena hujan

KEJADIAN BERBAHAYA TIPE BAHAYA RISIKO


Air baku tercemar oleh Kimia (Pestisida) Keracunan
penggunaan pestisida yang
tidak benar didaerah tangkapan
Cara pencegahan secara fisik dan kimia :
 Gunakan air dengan bijak.
 Kurangi penggunaan deterjen.
 Kurangi konsumsi obat-obat kimia.
 Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga.
 Kurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.
 Kelola sampah rumah tangga dengan baik.
• Menanam pohon.
• Mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor.
• Menggalakkan industri daur ulang.
• Pengelolaan limbah pada industri
rumah tangga.
Jalur Pajanan Air :

 Pencemar air masuk ke tubuh manusia


melalui jalur pajanan oral dan kontak
dermal.

Pajanan oral berasal dari makanan dan


minuman yang berasal dari air yang
terkontaminasi dari limbah rumah
tangga, pabrik, rumah sakit, dll.

Pajanan kontak dermal yaitu absorpsi


zat-zat yang mengkontaminasi air
melalui kulit.
B. AGEN RISIKO PADA AIR MINUM :
Agen risiko yaitu penyebab penyakit yang memungkinkan timbulnya efek yang
merugikan pada suatu organisme, sistem atau populasi dalam keadaan
tertentu.

Jenisnya :
 Agen risiko fisik (bau, rasa, warna, kekeruhan, Total dissolved solids, suhu).
 Agen risiko biologik (Total coliforms, Fecal coliforms, Escherichia coli )
 Agen risiko kimia (Arsen, Flourida, Kromium valensi 6, Kadmium, Nitrit
(sebagai NO2) dan nitrat (sebagai NO3), Sianida, Selenium, Aluminium,
Besi, Kesadahan, Klorida, Mangan, pH, Seng, Sulfat, Tembaga, Amonia
(NH3), Air raksa, Antimon, Barium)
Sebagian besar patogen dalam air minum bisa dirunut dari kontaminasi
feses dalam air minum.

Nilai indikator mikrobiologi sebagai berikut :

Kelas air Spesies Indikator Nilai Baku Mutu

Semua air yang dipakai E. coli atau koliform Harus tidak terdeteksi pada
sebagai air minum bakteria setiap 100 ml sampel

Air olahan yang masuk E. coli atau koliform Harus tidak terdeteksi pada
sistem distribusi bakteria setiap 100 ml sampel

Air olahan dalam sistem E. coli atau koliform Harus tidak terdeteksi pada
distribusi bakteria setiap 100 ml sampel
D. PENCEGAHAN RISIKO
Cara pencegahan biologik :
 Melindungi sumber air bersih dari
sumber pencemar biologis dengan
cara mengatur jarak antara sumber
pencemar dengan sumber air
minimal 10 meter dan sumber
pencemarnya seharusnya di isolasi
(menggunakan septik tank).
 Perubahan perilaku untuk tidak
buang air besar sembarangan dan
cuci tangan memakai sabun di
waktu-waktu kritis.
Pengamanan Sampah Rumah Tangga
Pengamanan Sampah Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan pengolahan sampah
di rumah tangga dengan mengedepankan
prinsip mengurangi, memakai ulang,
dan mendaur ulang.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
TRANSFORMASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGELOLAAN SAMPAH

Mencegah/Mengurangi
Mencegah/Mengurangi (Reduce)
(Reduce)

Guna Ulang Guna Ulang


(Reuse) (Reuse)

Daur Ulang Daur Ulang


(Recycle) (Recycle)
PARADIGMA BARU PENGELOLAAN SAMPAH

TIMBULAN
REDUCE DI RUMAH TANGGA

REUSE SAMPAH RECYCLE

RESIDU Angkut TPA

Diolah / di-
Layak Buang manfaatkan
Pemulung
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
BERBASIS MASYARAKAT ( 3 R )

 Pemberdayaan Masyarakat
untuk Perubahan Perilaku
dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dengan
Metode Pemicuan.
Memanfaatkan Sampah Rumah Tangga
Lingkungan jadi Sehat dan Indah
PENGAMANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan pengolahan limbah cair
di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan
mencuci, kamar mandi dan dapur yang memenuhi
standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan yang mampu memutus
mata rantai penularan penyakit.
PERMASALAHAN
DAN LANGKAH STRATEGIS
AKSES AIR MINUM DAN SANITASI LAYAK
(Yang sudah dilakukan 2013 -2015 )

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS


Belum seluruh desa • Meningkatkan pengawasan sarana air minum
memiliki akses terhadap memenuhi syarat kesehatan.
air minum dan sanitasi • Mendorong Pemerintah Daerah untuk menyediakan
berkualitas. akses air minum di perkotaan.
• Membangun sarana Teknologi Tepat Guna Air
Minum di Daerah Terpencil, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)
• Meningkatkan akses air minum dan sanitasi di
sekolah termasuk pondok pesantren
• Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis
masyarakat di desa.

42
PROSES PEMICUAN

Perkenalan dan penekanan tidak Transect / melihat tempat kebiasaan Pemetaan


membawa subsidi BAB masyarakat

Analisa bersama masyarakat


Komite menyusun strategi bersama masyarakat
Monitoring Paska Pemicuan
untuk menghentikan BAB sembarangan
Gerakan Sejuta
Peningkatan
Kontrak sosial Jamban  advokasi
Pemicuan Akses : kepada Kodim dan
untuk Koramil untuk
untuk adanya # Jamban sehat
membangun intervensi di
kebutuhan permanen desa/kelurahan yang
jamban tanpa
sanitasi # Jamban sehat sudah dipicu dan
subsidi masyarakat sudah siap
semi permanen dengan material lokal

GERAKAN SEJUTA JAMBAN


Sinergi Lintas Sektor dan Lintas GERAK
Program AN
Menciptaka Ketersedia SEJUTA
n an sarana JAMBA
kebutuhan sanitasi N
TNI
masyarakat AD

Pendekata
Pemicua Data
n sosial,
n Pendekata budaya Wirausaha akses
• Dinkes : n agama Sanitasi Teknologi jamban
PL, Promkes, Tepat •Puskesm
gizi, Kesga • Tokoh Guna
masyara
• Dinkes as
• Bapermas •Kanwil • APPSANI
• TP PKK Agama kat • CSR
• Dinas
• Dharma Wanita •Tokoh • Media • Lembaga PU
• Pramuka agama (jurnalis Keuangan • BTKL
• TP UKS •MUI ) • BAZIS/ • Puslitba
• Dinas •Eco RI • Dinas BAZNAS ng
Pendidikan (Masjid Pariwisa • Univ./
dsb) ta PT
Filosofi Pohon
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

Anda mungkin juga menyukai