Anda di halaman 1dari 34

SOP PEMERIKSAAN RUMAH DAN SANITASI

Pengertian :
Pemeriksaan rumah dan sanitasi adalah rangkaian kegiatan dalam
melakukan penilaian lingkungan terhadap rumah dan sarana sanitasi yang
dimiliki tiap keluarga, guna mendapatkan kesimpulan memenuhi syarat atau
tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

Tujuan :
sebagai acuan bagi petugas dalam memantau dan membina keadaan rumah
dan sanitasi secara berkala dalam usaha meningkatkan kualitas kesehatan
lingkungan di masyarakat

Referensi:
1. Undang-Undang Nomor dan 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
lingkungan

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 Tahun 1999 tentang
persyaratan kesehatan perumahan
Alat Dan Bahan:
1. Alat tulis
2. formulir rumah sehat
3. daftar nama sasaran
Prosedur:
1. sanitarian membina kader tentang cara pengisian formulir rumah sehat
2. sanitarian melakukan koordinasi dengan PWS dan kader tentang rencana
kegiatan pemeriksaan rumah dan sanitasi di wilayahnya.
3. Kader kesehatan lingkungan mendapatkan surat tugas dari desa/kelurahan
untuk melaksanakan pemeriksaan rumah dan sanitasi
4. kader kesehatan lingkungan mengisi formulir rumah sehat berdasarkan hasil
wawancara dan observasi
5. kader mengumpulkan formulir rumah sehat kepada sanitarian
6. sanitarian membuat kesimpulan data hasil rekapan formulir rumah sehat,
untuk selanjutnya dilaporkan ke dinas kesehatan dan unit-unit yang
membutuhkan

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 19:27


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Newer PostOlder PostHome


Wednesday, 10 December 2014

SANITASI PANGKAS RAMBUT

Pangkas rambut termasuk tempat-tempat umum yang perlu diawasi oleh puskesmas. Karena ada
beberapa hal yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit dari orang perorang.

Penyakit yang bisa menular mulai dari yang ringan seperti penyakit kulit, bahkan sampai
penyakitberbahaya seperti HIV melalui pemakaian pisau cukur yang dipakai berulangkali.

Kadangkala sanitarian dalam melaksanakan pengawasan. Seringkali mengalami kesulitan kalau pemilik
pangkas rambut kurang kooperatif. Tetapi bisa diberikan pengertian secara bertahap, mengingat potensi
resiko yang bisa ditimbulkan. Mungkin akan mendapat respon yang baik.

Berikut hal-hal yang perlu mendapat pengawasan :

1. Semua alat yang bersentuhan dengan kulit seperti sisir, gunting, mesin cukur, tempat bedak dan sabun
harus dijaga kebersihannya

2. Handuk pembersih, setiap hari harus dicuci. Jumlahnya mencukupi tidak boleh dipakai untuk lebih dari
6 orang pengunjung per handuk.

3. Kain penutup harus berwarna putih/terang, setiap hari harus diganti.

4. Lakukan disinfeksi terhadap pisau dan gunting setiap hari.

5. Pisau silet cukur hanya boleh dipakai satu kali.

6. Tukang pangkas harus dalam keadaan sehat dan memakai pakaian kerja yang bersih.

7. Tersedia kotak P3K.

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 22:58


ARPIL J,SKM
Thursday, 4 December 2014

SUMUR YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


Sumber air bersih dengan cara menggali permukaan tanah hingga kedalaman tertentu, sampai
menemukan mata air yang nantinya digunakan untuk keperluan rumah tangga sangat lazim ditemui di
indonesia.

Namun sering ditemui sarana sumur yang tidak memenuhi persyaratan karena memiliki tingkat resiko
pencemaran yang tinggi. Seperti dibuat ditepi sungai dengan keadaan air sungai yang tercemar oleh tinja
maupun limbah pabrik. Berikut adalah cara yang benar untuk membuat sumur gali

1. Tempatkan sumur agar jauh dari sumber pencemaran seperti septik tang, kali, saluran air limbah
rumah tangga, kandang ternak dll

2. Dinding sumur 3 meter bagian atas, harus dibuat dari tembok yang tidak tembus air, agar perembesan
air permukaan tidak terjadi

3. Pada dasar sumur, diberi batu kerikil setinggi 50 cm. Gunanya agar dapat menambah kejernihan air.
Coba perhatikan sungai yang banyak batunya akan lebih jernih dari sungai tak berbatu.

4. Diatas permukaan tanah dibuat dinding tembok setinggi 1 meter. Agar air tidak masuk dan juga untuk
keselamatan.

5. Agar tanah disekeliling sumur di buat dengan kemiringan 2%, kemudian disemen dengan lebar 1,5
meter. Gunanya mencegah air permukaan masuk ke sumur.

6. Sumur diberi atap atau tutup untuk mencegah masuknya air hujan masuk kedal sumur ataupun
binatang ternak seperti ayam.

7. Sebaiknya gunakan pompa air. Jika menggunakan ember, sebaiknya ditaruh di atas dalam keadaan
tergantung.

8. Jika membuat kamar mandi didekat sumur, sebaiknya diberi sekat, agar air mandi tidak mencemari
sumur.

9. Buatkan saluran limbah dengan pvc atau cor semen. Agar air limbah rumah tangga tidak tergenang di
dekat sumur yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 22:28

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Newer PostOlder PostHo


Sunday, 14 December 2014

HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN SARANA JAMBAN


Semua orang pasti sudah tahu penyakit cacing bisa menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat.
Mulai dari yang ringan sampai yang berat (penyakit kaki gajah oleh cacing filaria), tetapi pada bahasan
ini, khusus mengenai kecacingan yang lazim pada daerah yang dengan kondisi sanitasi yang buruk.

Kecacingan yang menyebarnya melalui tinja yang dibuang sembarangan seperti tanah, kebun, sungai,
kolam dan lain-lain. Kecacingan yang sering ditemui seperti cacing gelang, cacing kremi, dan cacing
tambang (menimbulkan anemia atau kurang darah yang berat).

Cacing gelang
- bentuknya bulat licin, runcing pada bagian ujung
- panjangnya kira-kira 20cm
- telur keluar bersamaan tinja
- cacing muda yang memasuki aliran darah bisa menimbulkan gatal pada tubuh.
- apabila masuk keparu-paru, timbul batuk kering, radang paru-paru, batuk darah.
- didalam usus berubah jadi cacing dewasa dan bercampur dengan makanan.
- tidak seperti cacing lainnya cacing gelang tidak menggigit dinding usus tetapi berenang melawan arus
makanan
- apabila berenang terlalu kuat bisa keluar melalui mulut dan hidung.
- ketika berenang terlalu lemah maka akan terbawa oleh tinja.
- cacing gelang dalam jumlah banyak menimbulkan rasa kembung dan lemah
- perut anak membesar dan kurang gizi ( diserap oleh cacing )
- kadang menimbulkan kejang-kejang, sesak nafas dan penyumbatan usus
- anak sakit perut dan susah makan

Cacing kremi
- hidup di dalam usus
- bentuknya seperti potongan benang putih.
- pada malam hari cacing betina keluar untuk meletakkan telurnya di sekitar dubur
- gatal pada malam hari dan mengganggu tidur anak.
- kadang-kadang masuk ke kelamin perempuan dan bertelur disana.
- ketika menggaruk telur cacing terbawa oleh kuku jari tangan
- semua benda yang dipegang bisa menjadi media penularan bahkan bisa melalui debu.
- telur cacing kremi jarang kelihatan pada tinja, cara melihatnya yaitu dengan memeriksa dubur anak
pada malam hari.

Pencegahan
- buang air besar di jamban septik tank
- budayakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) terutama sesudah buang air besar, sebelum makan dan
menyiapkan makanan.
- jangan biarkan kuku panjang.
- pakai alas kaki untuk mencegah tempayak cacing yang ada ditanah masuk menembus pori-pori kaki.
- rebus daging untuk menghindari penularan cacing pita.

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 00:56


ARPIL J,SKM
Friday, 12 December 2014

STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)

STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. STBM menekankan pada 5 (lima) pilar perubahan perilaku
higienis, yaitu :

1. STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (STOP BABS)


adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan

2. CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)


adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir

3. PENGELOLAAN AIR MINUM DI RUMAH TANGGA (PAMRT)


adalah pengolahan air minum, penggunaan wadah penyimpanan air minum yang aman dan perilaku
penanganan air minum agar bebas dari kuman.

4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA


adalah pengelolaan sampah rumah tangga yang terdiri dari pembuatan kompos dari sampah organik,
melaksanakan 3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengelolaan sampah rumah tangga

5. PENEGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


adalah pengelolaan limbah cair yang termasuk didalamnnya drainase yang standar, septik tank.

STBM dicanangkan oleh Menkes sejak Tahun 2008 yang bertujuan ;

tujuannya untuk terciptanya kondisi sanitasi total dalam rangka mengurangi penyakit berbasis
lingkungan
hasil yang dicapai untuk penurunan kejadian diare dan penyakit berhubungan dengan lingkungan
dan perilaku.
Prinsip STBM
1. mengutamakan keluarga miskin
2. mengutamakan lingkungan
3. sesuai kebutuhan
4. kesetaraan jender
5. pembangunan berbasis masyarakat
6. tidak ada subsidi bagi pembangunan sarana sanitasi dasar skala rumah tangga
7. keberlanjutan
Strategi STBM (kep.Menkes No.852/Menkes/SK/IX/2008)

1. Menciptakan lingkungan yang kondusif

mendapatkan dukungan PEMDA dan pengambil keputusan lainnya untuk meningkatkan higiene sanitasi
di masyarakat.
2.Meningkatkan kebutuhan

menciptakan perilaku masyarakat yang membutuhkan perilaku higiene sanitasi untuk menunjang
kesehatan rumah tangga

3. Peningkatan penyediaan

peningkatan jumlah sarana sanitasi sesuai kebutuhan masyarakat

4. Pengelolaan pengetahuan

menambah pengetahuan masyarakat tentang masalah sanitasi

5. Pembiayaan

menghindari subsidi, hanya boleh berupa stimulan

6. Pemantauan dan evaluasi

semua unsur baik pemerintah dan masyarakat ikut dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi.
Tuesday, 19 July 2016

DEPOT AIR MINUM WAJIB MEMILIKI TENAGA


KONSULTAN/TEKNIS DI BIDANG HIGIENE SANITASI SEUAI
PERMENKES NO.43 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN
HIGENE SANITASI DEPOT AIR MINUM
Sesuai Permenkes No.43 Tahun 2014, tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Pada Pasal 18
Menjelaskan:

(1) Setiap DAM (depot air minum) harus memiliki tenaga teknis sebagai konsultan di bidang higiene sanitasi

(2) Tenaga teknis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), harus terdaftar di organisasi profesi di bidang
kesehatan lingkungan yang akuntabel dan diakui pemerintah pada kabupaten/kota setempat

(3) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menunjuk tenaga teknis yang berasal dari organisasi
profesi bidang kesehatan lingkungan untuk DAM yang belum memiliki tenaga teknis sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) dan Ayat (2).

Menyimak pasal yang tertera diatas, mengharuskan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk
menunjuk (mengeluarkan Surat Keputusan Penunjukan) seorang tenaga ahli di bidang kesehatan
lingkungan (sanitarian) sebagai konsultan, yang memiliki tugas dan kewajiban membantu segala sesuatu
yang berkaitan dengan teknis penanganan agar masyarakat terhindar dari mengkonsumsi air yang
diproduksi dari DAM yang tidak memenuhi persyaratan.

BERIKUT CONTOH SK PENUNJUKAN TENAGA TEKNIS DEPOT AIR MINUM

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KESEHATAN DAN SOSIAL KAB/KOTA..

NOMOR : 188.47/ /

TENTANG

PENUNJUKAN TENAGA TEKNIS DEPOT AIR MINUM

KAB/KOTA.TAHUN.

Menimbang :

a. Bahwa air minum yang diproduksi oleh depot air minum harus memenuhi syarat kesehatan,
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku,

b. Bahwa untuk menjamin kualitas air minum pada point (a) diatas, setiap pemilik depot air minum wajib
melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan higiene sanitasi secara terus menerus;

c. Bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimaksud huruf a dan b di atas, maka setiap depot air munum
harus memiliki tenaga teknis sebagai konsultan di bidang higiene sanitasi

d. Bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimaksud huruf a,b dan diatas, perlu ditunjuk petugas kesehatan
lingkungan (sanitarian) sebagai tenaga teknis
Mengingat :

Undang dan peraturan terkait yang tertera pada Permenkes No. 43 Tahun 2014.

Plus Permenkes No.32 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan sanitarian (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomr 648).

MEMUTUSKAN

Pertama : Menunjuk saudara (nama petugas).sebagai tenaga teknis/konsultan Depot Air Minum Nama
Depot yang berlokasi diLokasi Depot.

Kedua : Tugas dan kewajiban tenaga teknis/konsultan adalah sebagai berikut:

a. Membantu pemilik DAM dalam memenuhi kewajibannya untuk menjamin air minum yang dihasilkan
memenuhi standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan memenuhi persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum

b. Membantu pemilik depot air minum melaksanakan tata laksana pengawasan kualitas air minum sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Membantu pemiliki Depot Air minum dalam menyediakan informasi mengenai

1. Alur pengolahan air minum

2. Masa kadaluarsa alat desinfeksi

3. Waktu penggantian dan/ atau pembersihan filter

4. Sumber dan kualitas air baku

d. Membantu pemilik DAM untuk melakukan uji laboratorium kualitas air baku dan air minum olahan

Demikianlah peraturan yang musti dicermati oleh semua pihak guna melindungi masyarakat dari bahaya
atau efek negatif yang mungkin timbul oleh mengkonsumsi air produksi DAM yang tidak memenuhi
persyaratan.

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 20:18

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, 5 December 2014

HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN, RESTORAN DAN


CAFE BERDASARKAN KEPMENKES NO.
1098/MENKES/SK/VII/2003
Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan
makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya

Restoran adalah salah satu jenis usahan jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh
bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat usahanya

Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan
mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan serta penyajian.

Persyaratan penyelenggaraan usaha rumah makan/restoran

1. harus memiliki izin usaha


2. sertifikat laik sehat dari dinas kesehatan setempat
3. harus ada yang bertugas sebagai penanggung jawab yang mengetahui mengenai hygiene
sanitasi makanan.
4. dilakukan pengawasan dan pengujian makanan secara berkala oleh dinkes yang dilaksanakan
oleh sanitarian.
Persyaratan tenaga penjamah makanan
1. harus berbadan sehat dan tidak menderita penyakit menular
2. melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal dua kali setahun
3. telah mengikuti pelatihan tenaga penjamah makanan
4. mengetahui potensial pencemaran yang ditimbulkan mulai dari persiapan sampai penyajian
makanan.

Persyaratan higiene sanitasi rumah makan dan restoran


a. Lokasi dan Bangunan

terhindar dari pencemaran yang diankibatkan debu, asap, serangga dan tikus
terpisah dengan tempat tinggal
ada dapur, gudang, ruang makan, toilet
ruang harus ditata untuk memudahkan arus bahan makanan jadi dan barang-barang sehingga
menghindari pencemaran makanan jadi
lantai kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan
pertemuan lantai dengan dinding harus conus/ tidak membentuk sudut yang siku. gunanya agar
debu tidak menumpuk disudut tersebut dan memudahkan ketika membersihkan.
dinding harus rata dan mudah dibersihkan
dinding yang sering terkena air harus dilapisi dengan bahan porselen/ bahan kedap air lainnya
dengan ketinggian minimal 2 meter dari lantai.
ventilasi alamiah harus bisa menjamin pertukaran udara dengan baik dan dapat menghilangkan
uap, asap, bau serta debu diruangan.
ventilasi buatan (air conditioner) harus dilakukan perawatan secara berkala.
Pencahayaan minimal 10 foot candle untuk gudang, dapur, tempat cuci peralatan
atap tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus/serangga
langit-langit permukaan harus rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan, tidak terdapat
lubang, tinggi minimal 2,4 meter dari lantai.
pintu dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan serta jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari
satu centimeter.
b. Fasilitas Sanitasi
tersedia air yang cukup dan memenuhi persyaratan air bersih sesuai kepmenkes
saluran air limbah harus dilengkapi grease trap/ penangkap lemak, menggunakan saluran
tertutup dan ada pengolahan limbah sebelum dialirkan ke riol terbuka.
Tersedia toilet yang letaknya harus terpisah dari dapur, ruang persiapan makanan, ruang
tamu,dan gudang makanan.
toilet wanita terpisah dengan pria
jenis jamban leher angsa dengan septik tank, tersedia sabun cuci tangan, lantai jamban tidak
licin.
tersedia tempat sampah disetiap ruangan yang menghasilkan sampah
tempat sampah harus memiliki tutup, ukurannya disesuaikan, bahan kedap air, tidak mudah
berkarat serta dilengkapi kantong plastik sebagai alas.
sampah harus dibuang setiap hari.
tersedia tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan pengering tangan.
tersedia tempat mencuci peralatan dari bahan yang kuat, aman tidak mudah berkarat dan mudah
dibersihkan
tahapan pencucian meliputi mengguyur, menyabun dan membilas yang masing-masing memiliki
tempat terpisah.
larutan untuk mencuci mengandung kalium permanganat 0,02%
tempat penyimpanan air bersih harus memiliki tutup rapat
c. Dapur dan ruang makan
dapur :

luas dapu minimal 40% dari ruang makan atau 27 % dari luas bangunan
lantai dengan kemiringan 2%, artinya setiap jarak 1 meter lantai harus dimiringkan 2 cm. ini
mecega tergenang air dan mudah dibersihkan
dicat dengan warna yang terang
dilengkapi exhauster fan ( kipas untuk menarik udara yang ada di dalam keluar) yang dipasang
didinding setinggi dua meter dari lantai. gunanya untuk mengurangi bau dan menarik udara panas di
dapur.
untuk tungku dapur harus memiliki sungkup asap (hood) yang kemudian disalurkan ke cerobong
asap
terdapat alat pencegah tikus dan serangga
intensitas pencahayaan 10 Fc
udara di dapur tidak boleh mengandung kuman 5 juta/gram (uji lab)
tersedia meja racik, peralatan,lemari penyimpanan dingin, rak peralatan, bak pencucian
tidak berhubungan langsung dengan jamban, pengolahan limbah, dan tempat tinggal
ruang makan :
jarak minimal 0,85 m2/ kursi
pintu bagian luar membuka kearah luar
meja, kursi dibersihkan setiap hari
tempat penyajian khusus yang terbebas dari pencemaran
dinding berwarna terang
lantai bersih
Gudang makanan
ukuran disesuaikan jumlah bahan makanan
tidak boleh menyimpan bahan lain selain makanan
pencahayaan minimal 4 foot candle
dilengkapi rak-rak
ventilasi yang cukup
jarakkan lemari dengan dinding minimal 5 cm dari dinding gunanya untuk mencegah tikus
bersembunyi.
D. Bahan Makananan dan Makanan Jadi
bahan makanan kondisi baik, tidak rusak tidak membusuk
jika makanan ada makanan kaleng sebaiknya tidak menunjukkan adanya pengembungan,
penyok dan bocor
angka kuman 0/ 100 ml sample minuman (uji lab)
angka kuma 0/gram sampel makanan (uji lab)
tidak ada residu pestisida
E. Persyaratan pengolahan makanan
sedapat mungkin hindari kontak langsung dengan kulit
gunakan alat sarung tangan, penjepit makanan, sendok/garpu
tenaga pengolah mengunakan celeme, tutup rambut, sepatu dapur
ketika mengolah tidak boleh merokok, makan/mengunyah, memakai cincin, pemakaian alat yang
tidak sesuai peruntukan.
selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. selesai dari kamar kecil.
selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar dan bersih.
memiliki buku catatan riwayat kesehatan pribadi.
F. Tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
selalu terpelihara dalam keadaan bersih
peenempatan terpisah dari makanan jadi
suhu penyimpanan sesuai dengan jenis makanan
ketebalan bahan makanan padat tidak lebih dari 10 cm
kelembabab ruang penyimpanan 80% sampai 90 % gunanya agar mencegah perjamuran.
bahan yang masuknya dahulu dikeluarkan belakangan (first in first out)
terlindung dari debu, bahan berbahaya, serangga, tikus dan hewan lainnya.
makanan cepat busuk disimpan pada suhu panas 65,5 derjatcelcius atau disimpan pada suhu
dingin 4 derjatcelcius
makanan cepat busuk untuk penggunaan tidak lebih dari 6 jam ( disimpan pada suhu minus 5
derjcelc sampai 1 derjcelc)
G. Penyajian makanan
disajikan ditempat yang bersih
tempat bumbu, garam, saos, kecap dll mulut tutupnya selalu bersih
pemkaian alat makan minimal 5 menitsetelah dicuci baru dibolehkan.
H. Peralatan
peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan zat beracun antara
lain Timah, arsen,tembaga, seng cadmium, antimon yang melebihi nilai ambang batas
peralatan dalam keadaan baik dan bersih
tidak boleh mengandung kuman E coli
pengeringan alat secara ditiriskan tidak boleh dilap, namun diperbolehkan dengan bantuan
penyinaran matahari atau lampu.
alat disimpan dalam keadaan kering
alat makan yang cembung disimpan secara terbalik
rak penyimpanan harus dari bahan anti karatlaci penyimpanan tidak lembab.
Monday, 22 December 2014

Pedoman Pengawasan Kualitas Air


Kualitas air yang tidak memenuhi syarat pada umumnya berkaitan dengan :
a. Sarana air bersih tidak memenuhi persyaratan kesehatan
misal ;
- sumur gali tanpa dilengkapi dinding dan lantai sumur
b. secara alamiah air sudah tidak memenuhi syarat
seperti ; air berwarna, dan berbau
c. Pencemaran dari lingkungan sekitar
seperti ; terdapat kandang ternak, septik tang dan genangan air kotor yang jaraknya dekat dengan sarana
air bersih.
d. Perilaku masyarakat yang tidak higienis
seperti ;masih ada kebiasaan meminum air tanpa dimasak, timba dan tali dibiarkan tergeletak di lantai.

Pokok-Pokok Kegiatan Penyehatan Air


1. inventarisasi jumlah sarana air bersih
2. buat peta sarana air bersih yang dimiliki masyarakat
3. lakukan inspeksi sanitasi untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sarana air bersih. yang dapat
dikategorikan menjadi rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T) dan amat tinggi (AT)
4. Lakukan pengamatan kulaitas fisik air (warna, bau dan rasa)
5. sarana dengan tingkat resiko rendah (R) dan sedang (S) lakukan pemeriksaan kimia dan bakteriologis
6. lakukan perbaikan kualitas sarana apabila memungkinkan, dan sarana yang tidak bisa diperbaiki lagi
kualitasnya sebaiknya jangan digunakan sebagai sarana air bersih untuk minum dan mencuci peralatan
makan.
7. lakukan penyuluhan dan pembinaan secara berkala kepada masyarakat.
8. Sosialisasikan hasil inspeksi sanitasi dan hasil pemeriksaan labor air kepada pemerintah dan
masyarakat.

Tindak lanjut sarana air bersih dengan resiko Tinggi (T) dan amat tinggi (AT)
1. lakukan perbaikan fisik sarana
- sumur yang lantainya retak retak diperbaiki
- lakukan pemindahan kandang ternak yang dekat dengan sarana
-dsb
2. lakukan perbaikan kualitas air
- dari hasil pemeriksaan kualitas air di labor dapat ditentukan kualitas air yang mendapat prioritas
perbaikan
- jika kualitas bakteriologisnya tinggi maka laksanakan kaporisasi
berikut cara penghitungan dosis kaporit berdasarkan jenis sarana air bersih (SAB)

Sumur gali (SGL)


1. tentukan volume rata-rata air
- diameter sumur (D)
- kedalaman air (H)
maka rumusnya
1. 22/7 x D2 x H
2. kadar khlor aktif pada kaporit, misal 60%
3. dosis kebutuhan khlor pada sumur misal 1 mg/liter
4. maka kebutuhan kaporit dapat dihitung misal volume air 3927 liter
= 100/60 x 1mg/liter x 3927 liter = 6554,9 mg
= 6545 mg
= 6.545 gram

atau bisa juga dengan memberikan dosis


- 1/2 sendok makan kaporit untuk 20 liter air (campurkan)
- setiap 1 meter kubik masukkan 20 liter air campuran diatas
- untuk menentukan berapa kubik air sumur, dapat menggunakan rumus diatas (tabung) tergantung
bentuk sarana ( jika sumur berbentuk kotak maka gunakan rumus kotak )
perhatian !!!
pemberiannya bisa dengan bantuan alat TABORIT (baca artikel lain pada blog ini)
Diposkan oleh Arpil Jumawal di 18:12

Tuesday, 30 December 2014

Pedoman Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Tempat-Tempat Umum juga dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan apabila tidak
dikelola dengan baik, oleh sebab itu menjadi tugas dari petugas kesehatan lingkungan (sanitarian) untuk
melakukan pemantauan dan pengawasan secara berkala.

Tempat-tempat umum
tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan swasta, perorangan, bemerintah, masyarakat yang ada
tempat dan kegiatannya tetap.

Jenis tempat-tempat umum


a. berkaitan pariwisata

hotel/penginapan
kolam renang, pemandian umum
restoran, rumah makan, cafe, warung nasi
bioskop, gedung pertemuan
tempat hiburan/rekreasi
taman
b. berkaitan sarana perhubungan
terminal darat/ kerata api
pelabuhan laut/udara
c. berkaitan sarana sosial
tempat ibadah
pasar
Gedung Olahraga (GOR)
d. berkaitan sarana komersil
salon
pangkas rambut
pusat perbelanjaan
dll
Pengawasan dan pemeriksaan
melakukan pengawasan dan memeriksa item-item yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan dan
kesehatan pada umumnya. fasilitas sanitasi yang diawasi seperti (airbersih/minum, pembuangan kotoran,
limbah, sarana pengumpulan dan pembuangan sampah). titik berat kegiatan pada pengadaan fasilitas
sanitas, penggunaan fasilitas serta pemeliharan fasilitas sanitasi yang ada.

Langkah kegiatan yang dilakukan


1. pengumpulan data dasar sarana TTU yang ada pada wilayah kerja
2. peraturan daerah berkaiatan TTU (biasanya masalah izin usaha)
3. permasalahan umum/khusus mengenai objek TTU yang akan diawasi
4. hambatan pelaksanaan ( surat tugas, BBM, dll)maupun hambatan sosial (pengelola kurang
responsif dengan kedatangan petugas)
5. potensi yang bisa dikembangkan
6. saran-saran perbaikan
7. koordinasi lintas sektor terkait misal; satpol pp tentang masalah perizinan, kelurahan/kecamatan,
desa, tokoh masyarakat, LSM, Dinas perindustrian/perdagangan dll
8. buat perencanaan untuk pengawasan tindak lanjut setelah pengawasan tahap I
9. penyuluhan kepada konsumen/ masyarakat pemakai sarana TTU
10. penilaian dan reward bagi TTU terbaik dalam mengelola fasilitas sanitasi
11. perbanyak alat peraga dan poster tentang TTU sehat
12. Sosialisasikan Standar TTU yang Sehat menurut ilmu higiene sanitasi
13. lakukan pelaporan indikator perkembangan TTU yang ada.
Diposkan oleh Arpil Jumawal di 20:27
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
HIGIENE sanitasi
ARPIL J,SKM
Sunday, 7 December 2014

NYAMUK DAN CARA PENGAWASANNYA

Nyamuk adalah serangga yang termasuk ordo diptera. Jenisnya banyak sekali, tersebar merata di bumi,
bahkan di gurun pasir yang tandus.Diperkirakan terdapat 2500 spesies nyamuk. Walaupun tidak semua
yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Nyamuk seringkali bertindak sebagai vektor atau
hewan yang berperan sebagai perantara yang menghantarkan bibit penyakit kemanusia melalui
suntikannya.

Ada dua jenis nyamuk yang sudah lazim diketahui masyarakat yaitu nyamuk aedes dan anopheles.
Tetapi masih ada jenis nyamuk lainnya seperti culex yang bisa menjadi vektor penyakit kaki gajah.

Untuk melakukan pengawasan terhadap nyamuk, maka kita perlu mengetahui tentang siklus hidupnya,
ekologi, sifat-sifat dan cara penularannya.

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Nyamuk bertelur di
dalam atau di dekat air. Nyamuk kadangkala tidak membutuhkan jumlah air yang banyak untuk bertelur.
Penulis bahkan pernah menemukan jentik nyamuk pada penampungan dispenser dan lemari es.
Telur nyamuk tidak dapat dilihat dengan mata. Tetapi kita bisa mengamati larva/jentik nyamuk tanpa
memerlukan alat bantu.

Dari jentik ini kita bisa menduga jenis nyamuk. Larva aedes biasanya ketika muncul ke permukaan air
akan tegak lurus, membentuk siku dengan permukaan air.

Larva anopheles akan cenderung rata atau sejajar dengan permukaan air. Larva culex akan membentuk
sudut 45 dengan permukaan air.

Nyamuk yang menggigit manusia adalah nyamuk betina, karena membutuhkan darah untuk berkembang
biak. Sedangkan nyamuk jantan lebih suka tinggal di tempat mereka menetas dan untuk hidup mereka
menghisap cairan pada tumbuhan.
Untuk mengetahui jenis kelamin nyamuk, bisa dilakukan dengan mikroskop dengan mengamati
antenanya. Biasanya antena nyamuk betina lebih panjang dengan jumlah rambut yang jarang. Nyamuk
jantan memiliki antena yang pendek dekat jumlah rambut yang lebat
Jarak terbang nyamuk sesuai dengan jenisnya. Seperti nyamuk aedes bisa terbang dalam radius 100
meter. Nyamuk anopheles bahkan lebih jauh lagi bisa mencapai 30 km.

BERDASARKAN TEMPAT HIDUP NYAMUK DIBEDAKAN MENJADI


1. Nyamuk yang hidupnya di air payau (salt mars type )
2. Nyamuk yang hidup di genangan air yang bersifat sementara
* temporary pool type ialak nyamuk yang senang hidup pada bekas injakan binatang atau manusia
* artificial container type ialah nyamuk yang senang hidup pada wadah seperti kaleng, tempurung kelapa,
plastik, bak penampung air.
* treehole type ialah nyamuk yang senang hidup pada genangan air di lobang pohon.
* rock pool type ialah nyamuk yang hidup pada lobang di batu.

Berdasarkan tempat bertelur atau beristirahatnya nyamuk dapat dibedakan menjadi


1. Natural resting station type
Nyamuk yang bersembunyi pada lobang atau genangan air secara alami seperti pohon, batu karang.
2. Artificial resting station type yaitu nyamuk yang bersembunyi pada tempat yang merupakan hasil kerja
manusia seperti rumah, kaleng bekas.
Ada banyak cara untuk mengetahui jenis nyamuk. Seperti nyamuk anopheles biasanya pada sayap
terdapat bintik-bintik, kalau menghisap darah bagian belakang ditunggingkan. Pada nyamuk aedes
tubuhnya belang-belang putih, ketika menggigit mangsanya biasanya bagian belakang didekatkan ke
mangsa.

PENGAWASAN NYAMUK
1. Pada bentuk telur, larva, pupa
- secara fisik atau mekanis dengan cara mengeringkan rawa, menimbun air tergenang, mengalirkan got
yang tidak lancar.
-secara kimia, melakukan abatisasi
-secara biologis, memelihara ikan
- secara budaya, merupah perilaku manusia seperti membiarkan sampah berserakan, malas melakukan
goro.
2. Pengawasan untuk nyamuk dewasa
- secara fisik mekanis, seperti memakai kelambu, memasang kawat nyamuk
- secara kimia, menyemprot nyamuk dengan zat kimia tetapi cara ini menimbulkan masalah baru bagi
manusia.
- secara biologis, seperti nyamuk dimangsa cicak
- secara budaya, mengadakan goro rutin PSN ( pemberantasan sarang nyamuk).

Dari informasi di atas kita bisa menentukan cara penanggulangan nyamuk, pertama sekali perlu
melakukan pemetaan wilayah selanjutnya melakukan survei jentik dan nyamuk dewasa. Hal ini dilakukan
untuk penghematan biaya dan menghindari fogging secara membabibuta.

Cara yang disarankan pertama sekali adalah merubah perilaku atau budaya yang merugikan manusia
tetapi menguntungkan bagi nyamuk.

nyamuk digolongkan pada famili cullicidae dan anophelidae


cara menggigit pada culex sejajar dengan tubuh, anopheles biasanya menungging dan aedes
biasang membentuk bagian ujung bawah didekatkan ke kulit korban.
anopheles memiliki siphon (pelampung)
nyamuk mansoni ditemukan di rawa-rawa, kakinya belang-belang putih dengan capuran sisik
hitam dan putih pada sayap. telur diletakkan pada tanaman air seperti ganggang
Diposkan oleh Arpil Jumawal di 10:34
Explore

Search

No search results.

UploadSaved

SOP PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB) OLEH


KADER.docx
Uploaded by Firda Siti Nurfahrida on Jun 15, 2016

Rating and Stats


20

2.5K views

5/5 score

Document Actions
Download

Save for Later


Other Actions

SHARE OR EMBED DOCUMENT

Embed

View More

Copyright: All Rights Reserved

Downloadas DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd

Flag for inappropriate content

Recommended Documents
Documents Similar To SOP PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB) OLEH
KADER.docx

Kerangka Acuan Penanggulangan DBD

by Inggrit Emillia

16.SOP Chikungunya

by abumukhlis

Materi Pelatihan Kader Jumantik


by Kartika Wihdatus Syafa'ah

More From Firda Siti Nurfahrida

Pilar 5 Stbm

by Firda Siti Nurfahrida

209940751-Contoh-Audit-Internal-Check-List-ISO-9001-2008-xls.xls

by Firda Siti Nurfahrida

2.3.1 1 SK Struktur Org, Tupoksi & Uraian Tugas

by Firda Siti Nurfahrida

You are on page 1of 2

Screen Reader Compatibility Information


Due to the method this document is displayed on the page, screen readers may not read the
content correctly. For a better experience, please download the original document and view it in
the native application on your computer.

PUSKESMASCIKANCUNGUPTD YANKESCIKANCUNGJl. Raya CikancungSOP


PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB OLE! KADER K"#alaPu$k"$
%a$Cikancung&'.M"l&aa)y S*+,--*/0-*/0--*N1. D1ku%"nN1. R"2i$iTanggal )"'3i)

1 Juni 2016

!ala%anT"'3i) K"

P"ng"')ian

Kegiatan pemeriksaan jentik secara berkala (PJB) di rumah-rumahpenduduk oleh kader

Tu4uan

1.

Sebagai acuan pemeriksaan jentik oleh kader

2.

Agar tercipta gambaran angaka bebas jentik (ABJ) ang baik (!"#$) di
lingkungan perumahan penduduk di %ilaah kerja puskesmas

K"3i4akan
1.&e rmenkes 'o. 2 tahun 2012.&ermenkes 'o. 1 tahun
201#.&ermenkes 'o. 2 tahun 201**.&ermenkes 'o. +*
tahun 2010

P")uga$

1.

&etugas sanitarian

2.

,ader &JB

P"'ala)an

1.

Alat pemeriksaan jentik (senter- pipet plastik- botol sampel)

2.

ormulir pemeriksaan

A/,

P'1$"&u'

1.

&etugas meniapkan alatalat pemeriksaan jentik dan surat tugas bagi kader &JB

2.

&etugas memberikan alatalat pemeriksaan jentik dan surat tugas kepada kader &JB

,ader &JB melaksanakan pemeriksaan jentik di rumahrumah penduduk setelah


memintaijin kepada pemilik dan menunjukkan surat tugas

*.

,ader &JB menuliskan hasil pemeriksaan pada ormulir &JB

#.

,ader &JB memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik rumah

6.

&etugas pemeriksa menempelkan stiker bebas jentik dan kartu status


jentik di rumah penduduk ang diperiksa

+.

,ader &JB melakukan larasidasi (bila perlu)

.
,ader &JB melakukan penuluhan kepada pimilik rumah (bila perlu)

".

ormulir &JB diserahkan kepada petugas sanitasi puskesmas

D1ku%"nT"'kai)

1.

Buku pedoman pemeriksaan jentik berkala

2.

Surat tugas

,artu status dan stiker bebas jentik

*.

ormulir pemeriksaan jentik


Recommended Documents

Documents Similar To SOP PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB) OLEH KADER.docx

Kerangka Acuan Penanggulangan DBD

16.SOP Chikungunya

Materi Pelatihan Kader Jumantik

KAK DBD

contoh kerangka acuan

1.SOP DBD

Kerangka Acuan DBD

SOP Penyelidikan Epidemiologi

KAK DBD

Sop Pemicu Stbm

KAK Survailans Epidemiologi

Kerangka Acuan Pemantauan Jentik

Sop Pemberantasan Sarang Nyamuk

SOP Fogging

Kerangka-Acuan-DBD.pdf

Sop Pemeriksaan Jentik Berkala

KERANGKA ACUAN KLB DIARE.docx

KERANGKA ACUAN PJB

KERANGKA ACUAN DBD.docx

Kerangka Acuan Surveilans Epidemiologi

Kerangka Acuan Surveilans

8. Pedoman Program Dbd

SOP Abatisasi

Check List Kebersihan WC

KERANGKA ACUAN KERJA PSN.docx

KERANGKA ACUAN

Kerangka Acuan Malaria

KERANGKA ACUAN PEMICUAN STBM.docx

More From Firda Siti Nurfahrida

Pilar 5 Stbm

209940751-Contoh-Audit-Internal-Check-List-ISO-9001-2008-xls.xls

2.3.1 1 SK Struktur Org, Tupoksi & Uraian Tugas

Penawaran_Biorich_2

3.1.4.2. SOP Audit Mutu Internal

129482193-MATERI-PENYULUHAN-KESLING.docx

2.5.1.1. Sk Penyelenggaraan Kontrak Pihak Ketiga, Sk Penetapan Pengelola Kontrak Kerja

Brosur-STP-BioRich-2016.pdf

amplop

3.1.1.1. SK WAKIL MANAJEMEN MUTU.docx

Se.limbah Medis 2016

2.3.12.1. Sk Komunikasi Internal

3.1.1.1. Sk Wakil Manajemen Mutu

PHBS_RUMAH_TANGGA.pdf

2.4.1.1. Sk Hak Dan Kewajiban Sasaran Program Dan Pasien

IS-SPAL.doc

KWS_2017_Lamp210082017

Materi Penyuluhan Kespro Remaja

Nilai Slta.

KARTU RUJUKAN.doc

Ipal Rekayasa Hijau

FORM IS RM

CONTOH LIPLET.docx

Form IS Damiu.xls

Pilar 4 Stbm

4_ krida bina lingkungan.pdf

Bahan Sekolah Sehat Uks

Form Laporan Bulanan Ks

Format Pendataan

Cheklist Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih

Anda mungkin juga menyukai