Anda di halaman 1dari 4

MODUL 1

KURSUS HIGIENE SANITASI


MAKANAN DAN MINUMAN

Peraturan Perundang-undangan
Hygiene Sanitasi Makanan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HIGIENE
SANITASI MAKANAN

I. PENDAHULUAH

Keamanan Maknaan merupakan kebutuhan masyarakat, karena maknan yang aman akan
melindungi dan mencegah terjadi penyakit atau gangguan kesehatan lainnaya. Keamanan
pada dasarnya adalah upayah hygiene sanitasi makanan, gizi dan safety.

Higiene Sanitasi Makanan adalah pengendalian terhadap faktor makanan , orang, tempat
dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan lainnya.

Ukuran keamanan makanan akan berbeda satu orang dengan orang lain, atau satu Negara
dengan Negara lain, sesuai dengan budaya dan kondisi masing-masing. Untuk itu perlu ada
peraturan yang menetapkan norma dan standar yang harus dipatuhi bersama. Di tingkat
internasional dikenal dengan standar codex, yang mengatur standar makanan dalam
perdagangan internasional yang disponsori oleh WHO dan FAO.

Di Indonesia dikenal dengan standardan persyaratan kesehatan untuk makanan. Standard


an persyaratan kesehatan ini didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Berdasarkan TAP MPR No. 111/2000, Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Kaputusan Presiden dan Peraturan Daerah.

II. TUJUAN

1. Tujuan Intruksional Umum


Peserta memahami dan mengerti tentang isi praturan perundang-undangan
hygiene sanitasi makanan.

2. Tujuan Intruksional Khusus


Peserta megetahui, memahami, mengerti dan melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan hygiene sanitasi makanan.

III. RUANG LINGKUP

Yang dimaksud ruang lingkup disini terutama Perundang-undangan dan Kepmenkes


yang berkaitan dengan Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman termasuk: Undang-
undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang-undang Nomor 7 Tahun
1996 tentang Pangan, Kepmenkes Nomor 1096 tahun 2011 tentang Hygiene Sanitasi
Jasaboga, Kepmenkes Nomor 1098 Tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi Rumah Makan & Restoran dan Kepmenkes Nomor 942 tahun 2003 tentang
Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.

IV. SUB POKOK BAHASAN

A. Tiga Pilar Tanggung Jawab

WHO merumuskan ada tiga piolar tanggung jawab dalam keamanan makanan yaitu :

1. Pemerintah yang bertugas dalam :

a. Menyusun standar dan persyaratan, termasuk persyaratan hygiene sanitasi


secara nasional.
b. Melakukan penilaian akan terpenuhinya standard an persyaratan yang telah
ditetapkan.
c. Memberi penghargaan bagi yang telah mentaati ketentuan dan menghukum
bagi yang melanggar ketentuan.
d. Menyediakan informasi dan memberikan penyuluhan dan konsultan atau
perbaikan.
e. Menyediakan sarana pelayanan kesehatan baik medis, non medis maupun
penunjangan.

2. Pengusaha Makanan dan perdagangan Jawab Produksi, berkewajiban :

a. Menyusun standar dan prosedur kerja, cara produksi yang baik dan aman.
b. Mengawasi proses kerja yang menjamin keamanan produk makanan.
c. Menerapkan teknologi pengolahan yang tepat dan efisien.
d. Meningkatkan keterampilan karyawan dan keluarganya dalam cara
pengolahan makanan yang hygienis.
e. Mendorong setiap karyawan untuk maju dan berkembang.
f. Membentuk Assosiasi atau Organisasi Profesi Pengusaha Makanan.

3. Masyarakat dan Konsumen khususnya, berkewajiban dalam :

a. Mengolah dan menyediakan makanan di rumah tangga yang aman.


b. Memilih dan menggunakan sarana tempat pengolahan makanan yang telah
memenuhi syarat hygiene sanitasi makanan (laik hygiene sanitasi).
c. Memilih dan menggunakan makanan yang bebas dari bahan berbahaya bagi
kesehatan seperti pewarna tekstil, borax, formalin, makanan yang sudah rusak
atau kadaluwarsa.
d. Menyuluh anggota keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang aman.
e. Melaporkan bila mengetahui terjadi kasus keamanan makanan seperti
makanan yang tidak laik, keracunan makanan atau gangguan kesehatan
lainnya akibat makanan.
f. Membentuk organisasi konsumen untuk membantu pemerintah dalam
menilai makanan yang beredar.

Anda mungkin juga menyukai