Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PKL

Kelompok 1
Tempat PKL : Puskesmas Sosial Kota Palembang
Ketua : Hermansyah
Anggota : Tri Kaniyawati
Seflin
Hilda Eliani
Yuniartina
Saiban
Sartika
Emmy
Erninda DISAMPAIKAN SEBAGAI LAPORAN
Fadilatul Ishmah DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL
Henny Junia Paramita SANITARIAN AHLI
Indra Saputra
Syaiful Hakim
Nurbaiti
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jabfung Sanitarian

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis (Perpres RI, 2012).

Konsep derajat kesehatan menurut H.L. Blum adalah derajat kesehatan


dipengaruhi oleh empat factor yaitu faktor lingkungan 40%, faktor Prilaku 30%,
Faktor Pelayanan kesehatan 20%, dan faktor keturunan sebanyak 10%. Merujuk dari
teori diatas maka perlu dilakukan upaya-upaya pengamatan dan pengawasan
linkungan baik lingkungan fisik, llingkungan kimia dan lingkungan biologi supaya
lingkungan tersebut tidak berdampak bahaya bagi kesehatan.
Lanjutan latar belakang…….

Pengamatan dan pengawasan terhadap kesehatan lingkungan


harus dilakukan oleh seorang yang professional dibidang
kesehatan lingkungan. Tenaga sanitarian adalah salah satu
dari rumpun jabatan fungsional kesehatan yang memiliki
tugas dan tanggung jawab melakukan persiapan,
pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat
dibidang kesehatan. Tenaga sanitarian dimaksud harus
mengikuti diklat jabatan fungsional sesuai yang diatur dalam
PERMENPAN No. 10 tahun 2016. Perubahan atas PERMENPAN
No. 19 Tahun 2000 tentang jabatan fungsional sanitarian dan
angka kreditnya
B. Permasalahan

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat


merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya
tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabilitatif saja
tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh
karena itu Kesehatan Lingkungan menjadi salah satu upaya wajib di
Puskesmas (Susilo, 2014). Puskesmas sebagai sarana pelayanan
terhadap masyarakat harus memiliki standar kesehatan yang cukup
sebagai kontrol terhadap Puskesmas maka perlu dilakukan ispeksi
sanitasi kesehatan lingkungan pada Puskesmas sebagai objek kelompok
pemeriksaan.
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum Observasi Lapangan ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
kondisi lingkungan di Puskesmas Sosial Kota Palembang dan membandingkan apa
yang sudah di dapat selama mengikuti diklat di kelas dengan aplikasinya di lapangan.
Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan yang meliputi persiapan,
pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan
lingkungan di Puskesmas Sosial Kota Palembang.

2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui masalah pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan meliputi :
a. Kegiatan Persiapan Kesehatan Lingkungan
b. Kegiatan Pengamatan Kesehatan Lingkungan
c. Kegiatan Pengawasan kesehatan Lingkungan
d. Pemberdayaaan masyarakat dibidang kesehatan lingkungan
D. Manfaat

1. Bagi Peserta Diklat


Peserta diklat mendapatkan wawasan dan pengetahuan lebih mengenai
pelaksanaan kegiatan Kesehatan lingkungan di Puskesmas Sosial Kota
Pelembang serta diharapkan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapat untuk dikembangkan di tempat tugas masing-masing.
2. Bagi Bandiklat Provinsi Sumatera Selatan
Dapat dijadikan tambahan bahan referensi modul diklat jabatan fungsional
penyuluh kesehatan masyarakat kedepannya.
3. Bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang
Dapat dijadikan masukan dalam rangka meningkatkan cakupan program
kesehatan lingkungan serta meningkatkan kualitas petugas Sanitarian.
4. Bagi Puskesmas Sosial Kota Palembang
Dapat dijadikan masukan dalam rangka mengembangkan kegiatan
Kesehatan Lingkungan serta rencana tindak lanjutnya.
E. Metode

Metode yang digunakan adalah observasi


lapangan kesehatan lingkungan ini meliputi
pelaksanaan persiapan kesehatan lingkungan,
pengamatan kesehatan lingkungan,
pengawasan kesehatan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan lingkungan. Laporan ini dilakukan
dengan cara observasi, wawancara,
dokumentasi dan referensi seperti buku,
literatur, peraturan dan internet.
BAB II
PROSES HASIL PKL

A. Gambaran Umum

1. Situasi Geografis
Puskesmas Sosial berdiri sejak tahun 1980an, pertama kali Puskesmas
Sosial berdiri di Jalan Komplek PSBD. Bangunanya berdiri di atas tanah
hak guna pakai dari Kementrian Sosial Kemudian Puskesmas Sosial
pindah lokasi ke bangunan baru pada tahun 2014 ke Jl. H. Sanusi Lr.
Mekar I Kellurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang
Nomor : 331 Tahun 2016 Bulan Januari tahun 2016 tentang Penetapan
Puskesmas Koordinator dan Puskesmas Satelit Kota Palembang
menetapkan Puskesmas Sosial Kota Palembang.
Berdasarkan SK Walikota Palembang Nomor : 260 Tahun 2010 tentang
Wilayah Kerja Puskesmas Tanggal 26 Mei 2010, Puskesmas Sosial
Memiliki 3 (tiga) Puskesmas Pembantu yakni Pustu Suka Winata, Pustu
Sukajaya, Pustu Jalan Jogja.
2. Peta Wilayah

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sosial

3. Bangunan Puskesmas
Puskesmas Sosial memiliki luas area 1.400 m², yang terdiri dari 2 bangunan
utama, yaitu :
a. Bangunan untuk ruang Pertemuan
b. Bangunan untuk seluruh kegiatan pelayanan puskesmas
4. Visi dan Misi

a. Visi

b. Misi
5. Struktur Organisasi
Status Kepegawaian Jumlah
No Jenis Tenaga
PNS TKK TKS BLUD Magang
1 Dokter Umum 2 2

2 Dokter Gigi 1 1

3 Kesehatan 2 2 1 5
Masyarakat
4 S1 1 2 1 4
Keperawatana
5 DIII 7 9 4 22
Kebidanan
6 D1 Kebidanan 1 1

7 DIII 2 4 1 7
Keperawatan
8 SPK 3 3

9 SPRG 2 1 3

10 DIII Perawat 2 1 3
Gigi
11 DIII Kesehatan 1 1
Lingkungan
12 DIII Farmasi 1 1 2

13 SMF 1 1

14 DIII Analis 1 1
Kesehatan
15 SMAK 1 1

16 DIII Gizi 1 1 2

17 DIII Akuntansi 1 1

18 SMA/SMK 1 3 4

19 SD 1 1

JUMLAH 65

Sumber : Profil Puskesmas Sosial


1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana di Puskesmas Cipanas adalah sebagai berikut :

Tabel 2.32. Data Sarana dan Prasarana Puskesmas Cipanas

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Puskesmas Induk 1

2 Puskesmas Pembantu 3

3 Poskesdkel 2

5 Posbindu 2

6 Posyandu 20

7 Mobil Pusling 1

8 Motor 2

Sumber : Profil Puskesmas Sosial


B. Hasil Observasi Lapangan

1. Bangunan Luar
Pagar : 18
Halaman, Jalan tempat parkir : 23
Teras : 12
Dinding Luar Bangunan : 26
Atap dan langit-langit : 36
Saluran buangan air : 24

Total : 139

Kategori “SANGAT BAIK”


2. Sarana/Fasilitas sanitasi

Penyediaan Air : 18
Jamban/Kamar mandi : 22
SPAL : 12
Sampah : 16
Wastapel : 17
Kualitas udara dalam ruangan : 14
Total : 98

Katagori “Baik”

3. Bangunan Dalam
Dinding : 18
Pintu, jendela, kaca dan Ventilasi : 14
Atap dan langit-langit : 16
Lantai : 16
Tata ruang dan penerangan : 5
Total : 69
Katagori ”Cukup”
4. Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Lingkungan

a. Persiapan
TOR/Rencana limatahunan : Tidak ada
RUK/Rencana tahunan : Ada
Rencana Bulanan : Ada
Buku Pedoman Kesling : Ada
SOP : Ada

b. Pengamatan
Data Tentang Kesehatan Lingkungan : Ada
Grafik Data kesling Yang ditampilkan : Tidak ada

c. Pengawasaan
Melayani Konseling kesehatan lingkungan : Tidak
Melakukan kunjungan terhadap objek
kesehatan lingkungan : Ada
Melakukan penilaian dampak Kesling : Ada

d. Pemberdayaan
Puskesmas Melakukan pemberdayaan dalam rangka
Meningkatkan kualitas Kesling : Ada
BAB III
PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Sosial ditemukan beberapa hal,
antara lain :
1. Pada ruangan konseling seharusnya tidak digabung dengan program lain, selain
itu dari segi estetika ruangan ini terlalu padat dan kurang enak dilihat
TPS limbah medis belum memenuhi standart, seharusnya diletakkan pada ruangan
khusus tertutup dan terkunci bukan pada tempat terbuka karena kalau melihat kondisi
yang ada TPS limbah medis berada diluar, apabila hujan air bisa masuk kedalam kotak
TPS, hal ini sangat membahayakan bagi lingkungan sekitar.
3. Posisi letak APAR terlalu rendah tanpa penyanggah dan ada juga yang diletakkan
diatas tangga, hal ini tidak sesuai dengan standart Kesehatan Keselamatan Kerja
(K3).
4. Belum adanya tenaga sanitarian pada Puskesmas Sosial Kota
Palembang, pada Puskesmas ini tenaga kesehatan lingkungan
dirangkap oleh bidan yang memiliki perbedaan kompeten dengan
sanitarian

5. Pembuangan limbah dari ruangan laboratorium langsung ke


saluran umum/bendungan dibelakang puskesmas
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi lapangan di Puskesmas Sosial Kota
Palembang kami mengambil kesimpulan bahwa :
1. Bangunan luar Gedung berdasarkan penilaian kami sudah baik
karena hampir semua aitem memiliki nilai baik.
2. Sarana fasilitas sanitasi Puskesmas Sosial Kota Palembang
berdasarkan penilaian kami baik, adaa beberapa
aitem penialaina yang kurang memenuhi syarat
diantaranya SPAL, Sampah, Penataan ruangan.
3. Kegiatan kesehatan lingkungan Puskesmas Sosial Kota
Palembang sudah dilaksanakan dari persiapan,
pengamatan, pengawasa, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka penyehatan lingkungan
B. Saran
1. Bagi Peserta Diklat
Diharapkan hasil observasi lapangan ini menjadi bahan
perbandingan di wilayah tempat tugas masing-masing.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang
Diharapkan kepada pimpinan dan staf Dinas Kesehatan Kota
Palembang untuk dapat memberikan pembinaan atau
pelatihan kepada tenaga kesehatan longkungan dan
melakukan advokasi kepada pemerintah untuk pendanaan
kegiatan Kesehatan Lingkungan.
3. Bagi Puskesmas Sosial Kota Palembang
Diharapkan untuk melakukan perbaikan dalam hal :
1. Pengelolaan sampah di Puskesmas
2. Pengelolan Air Limbah
3. Penataan ruang dan peletakan APAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai