Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan tahunan program kesehatan
lingkungan tahun 2022 dalam bentuk profil yang berjudul “PROFIL KESEHATAN
LINGKUNGAN”.

Dalam penulisan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak terutama lintas program dan lintas sektor serta kader kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Riau Silip yang telah banyak membantu pelaksanaan kegiatan kesehatan
lingkungan di Puskesmas Riau Silip. Penulis menyadari profil ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, namun kami tetap berharap semoga hasil pembuatan profil ini
dapat memenuhi harapan kita semua dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dimasa
depan.

Segala saran dan koreksi yang akan disumbangkan, akan kami sambut dengan
dua belah tangan dan teriring dengan rasa terima kasih.

Baturusa, 31 Desember 2022


Sanitarian Puskesmas Riau Silip

Elsa Gita Savira, A.Md.Kes

1
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.


Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan


berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas
adalah ujung tombak dalam menyelenggarakan upaya kesehatan tersebut karena
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskemas Riau Silip adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui Sekretaris Dinas. Dalam
melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar secara komprehensif berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas
mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan
keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi
dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan baik rekam medik
dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas. Puskesmas juga berfungsi
sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun
fungsional terkait.

Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja, puskesmas Riau Silip


mempunyai sasaran yaitu: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang memenuhi standar baku mutu, Meningkatkan kepuasan masyarakat/ pengguna
puskesmas atas pelayanan yang diberikan puskesmas, meningkatkan kemandirian
individu, keluarga/kelompok dan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

A. Latar Belakang

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang


Puskesmas, pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
2
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
5. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas tersebut diatas
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk


mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, sebagai mana tercantum dalam Pasal 162 Undang Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan
lingkungan selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan dalam rangka
terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari factor risiko kesehatan lingkungan di
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
Kegiatan kesehatan lingkungan dilakukan sesuai visi Puskesmas Riau Silip yaitu
Menjadikan Puskesmas yang bermutu menuju Kecamatan Riau Silip Sehat, Mandiri
dan Setara, serta misi Puskesmas Riau Silip sebagai berikut:

1. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan


menuju pelayanan paripurna
2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang semakin lengkap menuju pelayanan
paripurna
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat yang mandiri dengan mengedepankan
Promosi dan Preventif serta kerjasama lintas program dan lintas sektor
4. Meningkatkan inovasi dan kreativitas pelayanan menuju pelayanan paripurna.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adanya pemantauan pencapaian program, penyebab masalah sebagai
pembuatan rencana pelaksanaan kegiatan pada tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan
kesehatan lingkungan tahun 2022, mendapatkan informasi analisis kinerja

3
program kesehatan lingkungan tahun 2022, didapatkannya hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan kesehata lingkungan tahun 2022.
b. Didapatkannya bahan masukan dalam penyusunan rencana usulan kegiatan
kesehatan lingkungan pada tahun 2023.
c. Didapatkannya bahan masukan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan kesehatan lingkungan pada tahun 2023.

C. Dasar Hukum
1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 Tentang
Pengendalian Vektor;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 Tentang
Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/Menkes/Per/Vi/2011
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Sanitarian
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
876/Menkes/Sk/Viii/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan.

D. Kegiatan Pokok
1. Kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan puskesmas dilaksanakan di dalam
gedung dan luar gedung puskesmas, meliputi:
a. Konseling
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
c. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
2. Upaya-upaya kesehatan yang termasuk didalam program kesehatan lingkungan
antara lain:
a. Penyehatan Air

4
Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap Sarana
Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum (SAM),yaitu yang meliputi :
1) Jaringan perpipaan (PDAM)
2) Bukan jaringan perpipaan komunal (sumur pompa tangan, sumur bor
dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa)
3) Depot Air Minum (DAM)
4) Perlindungan Mata Air (PMA)
5) Penampungan Air Hujan (PAH)
6) Sistim Penyediaan Air Bersih/Minum (SPAM) di wilayah kerja puskesmas
selama kurun waktu tertentu.
b. Penyehatan Makanan dan Minuman
Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP) dengan sasaran:
1) Jasa Boga/ Katering
2) Rumah Makan/ Restoran
3) DAM (Depot Air Minum)
4) Kantin/ Sentra Makanan Jajanan
5) Makanan Jajanan
6) pada kurun waktu tertentu Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
7) Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
8) Melakukan monitoring/ Inspeksi Sanitasi/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan
(IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu.
c. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TFU)
Melakukan monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang meliputi
rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab dan petugas. TFU
Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP) di wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu.
d. Yankesling (Klinik Sanitasi)
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada pasien/
penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu ISPA, TBC, DBD,
Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit,
Keracunan Makanan dan Pestisida di wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu.
e. STBM (Santasi Total Berbasis Masyarakat) STBM merupakan suatu upaya
kesehatan berbasis masyarakat yang meliputi 5 pilar yaitu:
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
2) Cuci Tagan Pakai Sabun (CTPS)
3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM RT)

5
4) Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS RT)
5) Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT)

E. Sasaran
1. Lintas Sektor Peran lintas sektor adalah sebagai sasaran untuk bekerja bersama
dalam meningkatkan kinerja kesehatan lingkungan dengan peran masing-masing
sebagai berikut:
a. Dalam mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam:
1) Penyusunan peraturan dan kebijakan teknis
2) Fasilitasi pengembangan teknologi tepat guna
3) Fasilitasi pengembangan penyelenggaraan STBM
4) Pelatihan teknis bagi tenaga pelatih dan/atau
5) Penyediaan panduan media komunikasi, informasi, dan edukasi.
b. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah berperan:
1) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program
2) Menyiapkan materi pelatihan teknis bagi tenaga pelatih
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi; dan
4) Melakukan kajian, penelitian, dan pengembangan.
c. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah daerah provinsi
berperan:
1) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja, dan
kemitraan
2) Melaksanakan pelatihan teknis bagi tenaga pelatih kabupaten/kota
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi kabupaten/kota
4) Menetapkan skala prioritas pembinaan wilayah kabupaten/kota dalam
penerapan STBM
5) Menyediakan materi media komunikasi, informasi, dan edukasi.
d. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah daerah
kabupaten/kota berperan:
1) Menetapkan skala prioritas wilayah untuk penerapan STBM
2) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja, dan
kemitraan dalam rangka pengembangan penyelenggaraan STBM
3) Melaksanakan pelatihan teknis bagi petugas dan masyarakat
4) Kecamatan dan/atau desa/kelurahan
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi dan
6) Menyediakan materi media komunikasi, informasi, dan edukasi.
e. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah daerah
kabupaten/kota berperan:

6
1) Menetapkan skala prioritas wilayah untuk penerapan STBM
2) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja, dan
kemitraan dalam rangka pengembangan penyelenggaraan STBM
3) Melaksanakan pelatihan teknis bagi petugas dan masyarakat
4) Kecamatan dan/atau desa/kelurahan
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi dan
6) Menyediakan materi media komunikasi, informasi, dan edukasi.

2. Masyarakat Masyarakat adalah sasaran untuk merubah perilaku untuk higiene


personal.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Geografis
Berlokasi di Jalan Raya Belinyu, Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Puskemas
ini dibangun sejak tahun 1987. Terdapat 6 PUSTU (Puskesmas Pembantu) dan 9
POSKESDES (Pos Kesehatan Desa) di wilayah kerja Puskemas Riau Silip. Wilayah
kerja Puskesmas Riau Silip terdiri dari 9 Desa, yaitu : Desa Deniang, Desa Cit, Desa
Pugul, Desa Silip, Desa Riau, Desa Berbura, Desa Pangkal Niur, dan Desa
Banyuasin.

Pelayanan kesehatan di Puskesmas Riau Silip berjalan setiap hari Senin


sampai Sabtu dimulai pendaftaran pukul 07.45 - 12.00 WIB, kecuali pada hari Jumat
yang berakhir pukul 11.00 WIB. Untuk pelayanan administrasi tetap berjalan sampai
pukul 12.30 WIB. Setelah itu dialihkan ke bagian IGD.

B. Demografis
Kecamatan Riau Silip adalah salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten
Bangka. Dengan luas wilayah 513,63 km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 28.124
jiwa. Kecamatan Riau Silip berbatasan langsung dengan kecamatan Belinyu dan
Laut Cina Selatan di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan laut Cina
Selatan dan Kecamatan Sungailiat, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Kelapa dan Kecamatan Belinyu.

Pada tahun 2017 ada 9 desa dan 27 dusun di seluruh Kecamatan Riau Silip.
Pada tahun 2018 jumlah desa di Kecamatan Riau Silip ada 9 desa dengan 27 dusun.
Pada Tahun 2019 juga sama jumlah dusun ada 27 dusun . Pada Tahun 2020 juga
sama berjumlah 27 dusun. Pada Tahun 2021 juga sama berjumlah 27 dusun.

Tabel 1 Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Riau Silip

8
NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1. 3,42
Riau 1,770 1,659 9
2. 3,34
Pangkal Niur 1,728 1,617 5
3. 3,67
Pugul 1,880 1,793 3
4. 4,82
CIT 2,496 2,330 6
5. 3,37
Deniang 1,699 1,672 1
6. 3,11
Silip 1,620 1,491 1
7. 3,30
Mapur 1,718 1,583 1
8. 1,59
Banyu Asin 848 750 8
9 1,64
Berbura 839 804 3
9 Desa 14,598 13,699 28,297
Sumber Data : Data Dasar Kesling 2021 Puskesmas Riau Silip

C. Sosial Budaya Puskesams Riau Silip


Pengorganisasian dipimpin oleh kepala Puskesmas dan di wakili oleh
manajemen UKM, kemudian masing-masing penanggung jawab program kerja
mengkoordinir Upaya, Penaggungjawab program langsung melakukan kegiatan dan
melakukan pelaporan hasil kegitan ke Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan, lintas
sektor dan program kesehatan lainnya yang mencangkup kegiatan lintas program.

Untuk terselenggarakannya kegiatan di lapangan perlu ditunjanng dengan


managemen yang baik. Fungsi management yang baik di masyarakat yaitu :
1. Perencanaan (Plan)
2. Pelaksanaan (Do)
3. Pengawasan (Cek)
4. Tindak lanjut dari pengawasan ( action)

Semua fungsi managemen tersebut harus dilakukan secara terkait dan


berkesinambungan.

D. Sarana Dan Prasarana Puskesmas Riau Silip


1. Gedung Rawat Jalan
a. Loket Pendaftaran dan Pembayaran
b. Poli Dewasa ( Ruang No.1)
c. Ruang Pengkajian ( Ruang no.2 )

9
d. Ruang Komprehensif ( Ruang no.3 )
e. Ruang Sanitasi ( Ruang no.4 )
f. Ruang MTBS ( Ruang no.5 )
g. Ruang Asi ( Ruang no.6 )
h. Klinik PTM ( Klinik Berhenti Merokok dengan Ruang No.7 )
i. Ruang Laboratorium ( Ruang no.8 )
j. Poli Lansia ( Ruang no.9 )
k. Poli Gigi ( Ruang no.10 )
l. Ruang Obat ( Ruang no.11)
m. Gedung Rawat Jalan Lantai 2
1) Ruang Pertemuan ( Ruang Graha Raflesia )
2) Ruang UKM
3) Ruang Akreditasi
4) Ruang Bendahara
5) Ruang Administrasi
6) Ruang Kepala Tata Usaha
7) Ruang Kepala Puskesmas

n. Gedung 3 Rawat Jalan


1) Ruang UGD
2) Ruang Imunisasi
3) Ruang Poli KIA / KB ( Nomor 16 )
4) Ruang IVA ( Nomor 15 )
5) Ruang Gizi ( Nomor 13 )
6) Poli PKPR ( Nomor 14 )
o. Ruang Kantin Germas
p. Ruang Gudang
q. Ruang Dapur
2 Gedung Rawat Inap
Pelayanan Rawat Inap dimulai bulan februari Tahun 2015. Dimana bed di
Ruang rawat Inap ada 6 bed yakni 2 (dua ) bed khusus pasien laki-laki, 2 ( dua )
bed pasien khusus perempuan dan 2 ( dua ) bed khusus anak-anak. Untuk di
Tahun 2017 jumlah tempat tidur sebanyak 12 Bed yakni 6 bed dewasa, 2 bed
anak, 2 bed persalinan dan 2 bed Poned Ranap. Adapun untuk tahun 2019
terdiri dari :
a. Ruang Disney ( Ruang Anak-anak)
b. Ruang Bersalin
c. Ruang Nifas ( Poli Amaliris )
d. Ruang Pucut Idat (Rawat Inp Perempuan)

10
e. Ruang Keladi (Rawat Inap Laki-Laki)
f. Ruang Mushola
g. Ruang Gudang
h. IPAL
i. Gudang Oksigen
j. Parkiran

3. Ketenagaan Puskesmas Riau Silip


Terdapat 5 PUSTU (Puskesmas Pembantu) dan 9 POSKESDES (Pos
Kesehatan Desa) di wilayah kerja Puskemas Riau Silip.

a. Kepala Pustu di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip


1) Pustu Cit :
2) Pustu Kd Mentok : Fery Sandika
3) Pustu Bernai :
4) Pustu Pugul : Edy Purnawan, Amk
5) Pustu Pangkal Niur : Andi Sutikno

b. Kepala Poskesdes di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip


1) Poskesdes Deniang : Esi Safitri, Am.Keb
2) Poskesdes Mapur : Indah Susanti, Am. Keb
3) Poskesdes Pugul : Desi Dini Dianti, Am. Keb
4) Poskesdes Berbura : Heni Asriyanti, Am.Keb
5) Poskesdes Pangkal Niur : Harti Indah Mawarni, Am. Keb
6) Poskesdes Banyuasin : Hikmah
7) Poskesdes Cit : Rini Repta Apriyanti, Am. Keb
8) Poskesdes Riau :
9) Poskesdes Silip : Marisa Trisnawati, AM, Keb

Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip ada 25
buah dengan 23 Pratama 2 madya. Tenaga kader kesehatan berjumlah 125
orang. Dukun bayi terlatih berjumlah 7 orang. Tenaga pengobatan tradisional
berjumlah 70 orang.

11
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A. Tugas Pokok
Melaksanakan Pengawasan Kesehatan Lingkungan Perumahan (jamban,
sarana air bersih,Sampah,limbah) KesehataLigkunganTempat Pengelolaan Makanan
dan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum.

B. Fungsi
Sebagai Pengelola Program Kesehatan Lingkungan ,dalam melaksanakan
upaya kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip, sanitarian
memiliki lima (5) fungsi, antara lain :
1. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan lingkungan.
2. Menginterpretasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia
3. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia
4. Mengorganisir penaggulangan masalah kesehatan lingkungan
5. Mengevaluasi hasil penanggulangan.

C. Tugas Integrasi
1. Lintas Program
2. Lintas Program
3. Keterlibatan Masyarakat
Ditempat Kerja Bersama Lintas Program dan Lintas sektor berkerjasama dalam
kegiatan Kesehatan Lingkungan semua yang terkait dengan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat.

12
BAB IV
HASIL KEGIATAN

A. Pengawasan Pemukiman
1. Pengawasan Rumah Sehat

RUMAH SEHAT

76.06
77.11
83.23 80
83.46 89.24
86.06

59.77 63.95

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA S I
AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022
Dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip belum mencapai 100%
karena bentuk bangunan belum memenuhi standar kesehatan dan perilaku
masyarakat yang belum menerapkan PHBS.

2. Jamban Sehat

JAMBAN SEHAT

100 100 100 100 100 100 100 100 100

U R L IT G P R IN A
IA IU G
U
C N ILI U S R
R N
PU
IA S AP A BU
L EN M YU R
KA D BE
N
G
B AN
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


9 Desa di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip telah 100% Akses Jamban
Sehat.

13
3. Akses Air Minum Layak

AKSES AIR MINUM LAYAK

99.91 99.63
97.60
95.73 96.16
95.07
91.33
88.61
87.06

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Inspeksi Kesehatan Lingkungan pada Akses Air Minum Layak terintegrasi
dengan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Sehat dan masih terdapat
bangunan fisik sarana yang belum memenuhi syarat dan perilaku masyarakat
yang belum teredukasi dengan baik cara menggunakan sarana.

B. Tempat Fasilitas Umum


1. Sekolah Dasar

SEKOLAH DASAR

100 100 100 100 100 100 100 100 100

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Dari 18 Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip memenuhi
syarat sekolah sehat karena beberapa faktor terutama sarana sanitasi, sampah,
ventilasi, dan pencahayaan ruang kelas yang baik.

14
2. Sekolah Menengah Pertama

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

100

50

0
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022
Dari 5 Sekolah Menengah Pertama di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip
terdapat 2 Sekolah Menengah Pertama yang belum memenuhi syarat sekolah
sehat karena beberapa faktor terutama sarana sanitasi, sampah, ventilasi, dan
pencahayaan ruang kelas.

3. Sekolah Menengah Atas

SEKOLAH MENEGAH ATAS

100 100

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Dari 2 Sekolah Menengah Atas di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip sudah
memenuhi syarat sekolah sehat karena beberapa faktor terutama sarana
sanitasi, sampah, ventilasi, dan pencahayaan ruang kelas.

15
4. Puskesmas

PUSKESMAS

100

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Inspeksi Kesehatan Lingkungan Puskesmas 100%.

5. Tempat Ibadah

TEMPAT IBADAH

100 100 100 100

66.666666666667571.42857142857 66.66666666666
14
62.5 67 67

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Dari 35 Tempat Ibadah di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip masih ada 9
Tempat Ibadah yang belum memehuhi syarat.

16
C. Tempat Pengolahan Pangan
1. Rumah Makan

RUMAH MAKAN

100 100 100

66.66666666666
67

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Dari 10 Rumah Makan di wilayah kerja Puskesmas Baturusa terdapat 1
Rumah Makan yang belum memenuhi syarat kesehatan karena fasilitas sanitasi
kurang memadai.

2. Makanan Jajanan Kantin/Sentra Makanan Jajanan

MAKANAN JAJANAN KANTIN/SENTRA MAKANAN


JAJANAN

100 100 100 100 100

75 75

50 50

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Dari 25 jumlah Makanan Jajanan Kantin/ Sentra Makanan Jajanan terdapat 4
Makanan Jajanan Kantin/ Sentra Makanan Jajanan yang belum memenuhi syarat
kesehatan.

17
3. Penyelenggara Air Minum

PENYELENGGARA AIR MINUM

100.00 100.00 100.00 100.00

50.00 50.00

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Dari 12 Penyelenggara Air Minum hanya 2 yang tidak memenuhi syarat, namun
hanya 3 Penyelenggara Air Minum yang kooperatif dan memperpanjang sertifikat
laik hygiene.

D. Pengelolaan Limbah Medis


Jumlah timbulan limbah padat medis pada tahun 2022 sebanyak 181,5 Kg.
Pengambilan 3 kali selama tahun 2022 oleh pihak ketiga yaitu PT.BIUTEKNIKA BINA
PRIMA. Manifes Limbah B3 (Terlampir).

E. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


1. Pilar 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)

STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN

100 100 100 100 100 100 100 100 100

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA S I
AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022

18
Stop Buang Air Besar Sembarangan sudah 100% ODF Tingkat Kecamatan.

2. Pilar 2 Cusi Tangan Pakai Sabun (CTPS)

CUCI TANGAN PAKAI SABUN

100 100 100 100 100 100 100 100 100

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Cuci Tangan Pakai Sabun di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip 100% karena
kesadaran dari masyarakat akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

3. Pilar 3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM RT)

PENGELOLAAN AIR MINUM DA MAKANAN RUMAH


TANGGA

98.01 93.00
82.51 86.76 86.29 86.69
77.61 79.67 79.61

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga di wilayah kerja
Puskesmas Riau Silip 85,69% karena kurangnya edukasi tentang kesehatan
tentang hygiene sanitasi makanan dan minuman.

19
4. Pilar 4 Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS RT)

PENGAMANAN SAMPAH RUMAH TANGGA

100.00 100.00
94.69
89.60 85.66 89.45
73.25
68.35
54.41

U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Pengamanan Sampah Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip
83,60% karena kurangnya sarana Tempat Penampungan Sampah Sementara
(TPSS) dan sarana transportasi pengangkut sampah yang belum menyeluruh.

5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT)

PENGAMANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


87.80
79.48 82.24
74.82 77.78
73.81
63.81 61.82 64.71

U R L IT G P R IN A
IA IU G
U
C N ILI U S R
R N
PU
IA S AP A BU
L EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA

Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022


Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip
75,92% karena masyarakat masih menganggap limbah cair tidak berbahaya
terhadap lingkungan.

20
Dari kegiatan diatas bisa di rangkum dalam table berikut:

No Kegiatan Hasil 2022

1 Pengawasan Pemukiman 90,3 %

2 Tempat dan Fasilitas Umum 81,9 %

3 Tempat Pengolahan Pangan 85,1 %

4 Limbah Medis 100 %

5 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 10%

21
BAB V
ANALISA MASALAH

A. Identifikasi Masalah

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN % MASALAH RTL

Cakupan Melakuka
Masih adanya rumah yang n
Penyehatan
192 192 100% belum memenuhi syarat kemabali
Pemukiman
penilaian rumah sehat kunjunga
Rumah Sehat
n rumah
Riau 24 24 100% Tercapai di tahun
Tidak adanya pemilik rumah berikutny
atau sedang berada di a
Pangkal Niur 20 10 50%
kebun saat kunjungan ke
rumah
Tidak adanya pemilik rumah
atau sedang berada di
Pugul 20 10 50%
1. kebun saat kunjungan ke
rumah
Cit 20 20 100% Tercapai

Deniang 20 20 100% Tercapai


Tidak adanya pemilik rumah
atau sedang berada di
Silip 20 10 100%
kebun saat kunjungan ke
rumah
Mapur 24 24 100% Tercapai

Banyu Asin 20 20 100% Tercapai

Berbura 24 24 100% Tercapai

Masih ada warga yang Melakuka


Cakupan Saran Air n
192 192 100% belum memiliki akses
Bersih (SAB) kemabali
sarana air bersih
kunjunga
Riau 24 24 100% Tercapai n rumah
Tidak adanya pemilik rumah di tahun
atau sedang berada di berikutny
Pangkal Niur 20 10 50% a
kebun saat kunjungan ke
rumah
Tidak adanya pemilik rumah
atau sedang berada di
Pugul 20 10 50%
2. kebun saat kunjungan ke
rumah
Cit 20 20 100% Tercapai

Deniang 20 20 100% Tercapai


Tidak adanya pemilik rumah
atau sedang berada di
Silip 20 10 100%
kebun saat kunjungan ke
rumah
Mapur 24 24 100% Tercapai

Banyu Asin 20 20 100% Tercapai

22
Berbura 24 24 100% Tercapai

Cakupan Masih adanya fasilitas Tetap


Pengawasan umum yang belum melakuka
25 25 100% n
Tempat Fasiliatas memenuhi syart
Umum (Sekolah) kesehatan kunjunga
n sekolah
Riau 4 4 100% Tercapai untuk
Pangkal Niur 5 5 100% Tercapai pelaksan
aan IKL
Pugul 2 2 100% Tercapai TFU di
3 tahun
Cit 4 4 100% Tercapai
depan
Deniang 3 3 100% Tercapai
Silip 1 1 100% Tercapai

Mapur 2 2 100% Tercapai


Banyu Asin 2 2 100% Tercapai

Berbura 2 2 100% Tercapai

Cakupan Tempat Para pemilik TPM masih Inspeksi


Pengolahan 12 0 0% ada yang belum memilik TPM
Makanan Laik Higien Sanitasi akan
dilaksank
Riau 5 0 0%
4. aan pada
Cit 2 0 0% bulan
Kegiatan akan dilaksanakan
Septemb
Deniang 2 0 0% pada bulan September 2023
er 2023
Silip 3 0 0%

Cakupan Para pemilik Depot masih Pemeriks


Penyelenggara Air 11 1 0% ada yang belum memilik aan/
Minum (DAMIU) Laik Higien Sanitasi Inspeksi
sedang
Riau 1 1 100% Tercapai
berlangsu
Pugul 1 0 0% ng di
5 bulan
Cit 3 0 0% Agustus
Kegiatan berlangsung pada 2023
Deniang 3 0 0%
bulan Agustus 2023
Silip 1 0 0%
Mapur 2 0 0%

B. Penetapan Prioritas Masalah

NO INDIKATOR U S G TOTAL RANKING

Cakupan Penyehatan Pemukiman


1. 2 4 4 10 1
Rumah Sehat

2. Cakupan Saran Air Bersih (SAB) 2 2 3 7 3

Cakupan Pengawasan Tempat


3. 1 1 1 3 4
Fasilitas Umum
Cakupan Tempat Pengolahan
4. 2 3 3 8 2
Pangan

23
Urutan Prioritas Masalah:
1. Penyehatan Pemukiman Rumah Sehat
2. Tempat Pengolahan Pangan
3. Tempat Fasilitas Umum

C. Analisa Penyebab Masalah


1. Penyehatan Pemukiaan Rumah Sehat

Manusia / Man : Metode / Method :


Rendahnya kesadaran
masyarakat akan hygiene Kurangnya monitoring
dan sanitasi dan evaluasi

Pemukiman
tidak sehat

Dana / Money : Sarana / Lingkungan /


Keterbatasan Material: Environment :
kemampuan Bangunan
Keterbatasan
ekonomi rumah belum
luas atau lahan
sebagian memenuhi
masyarakat syarat
kesehatan

2. Penyehatan Pemukiaan Rumah Sehat

Manusia / Man : Metode / Method :


Rendahnya kesadaran
masyarakat akan hygiene Kurangnya intervensi
pengolahan TPP dan advokasi

Hygiene
Sanitasi TPP
tidak Sehat

Dana / Money : Sarana / Lingkungan /


Keterbatasan Material: Environment :
kemampuan Tidak ada
saluran Keterbatasan
ekonomi sebagai
pembuangan air luas atau lahan
pengwlola TPP
limbah, tempat
sampah, dan
sarana
3. Penyehatan Pemukiaan Rumah Sehat

24
Manusia / Man : Metode / Method :
Pengelola TFU belum Kurangnya pembinaan,
berperilaku hidup bersih monitoring evaluasi, dan
dan sehat advokasi stakeloder

Hygiene
sanitasi TFU
tidak sehat

Dana / Money : Sarana / Lingkungan /


Keterbatasan Material: Environment :
biaya pengelola Tidak ada
saluran Keterbatasan
TFU untuk
pembuangan air luas atau lahan
melakukan
limbah, tempat
pemeliharaan sampah, dan
sarana

D. Pemecahan Masalah

ALTERNATIF PEMECAHAN
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASLAH
MASALAH TERPILIH
1. Kurangnya 1. Manusia / Man: 1. Pembinaan Kegiatan inspeksi
Pengawasan Rendahnya 2. Pengawasan kesehatan
Rumah Sehat kesadaran lingkungan
masyarakat akan terhadap rumah
hygiene dan sehat sarana
sanitasi sanitasi dan air
bersih
2. Metode/Method:
Kurangnya
monitoring dan
evaluasi

3. Dana / Money:
Keterbatasan
kemampuan
ekonomi sebagian
masyarakat

4. Sarana/Material:
Bangunan rumah
belum memenuhi
syarat Kesehatan

5. Lingkungan /
Environment :
Keterbatasan luas
atau lahan
2. Hygiene 1. Manusia / Man: 1. Pembinaan Intervensi
sanitasi TPP Terbatasnya 2. Pengawasan kesehatan
tidak sehat pengetahuan 3. Intervensi lingkungan tempat
25
personal hygiene kesehatan pengelolaan
pengelola TPP lingkungan pangan (TPP)

2. Metode/Method :
Kurangnya
intervensi dan
advokasi

3. Dana / Money :
Keterbatasan
kemampuan
ekonomi sebagian
pengelola TPP

4. Sarana/Material:
Tidak ada tempat
cuci peralatan,
tempat cuci tangan,
dan tempat sampah

5. Lingkungan /
Environment :
Keterbatasan luas
atau lahan
3. Hygiene 1. Manusia / Man : 1. Pembinaan Intervensi
Sanitasi TFU Pengelola TFU 2. Pengawasan Kesehatan
tidak sehat belum berperilaku 3. Intervensi lingkungan tempat
hidup bersih dan kesehatan fasilitas umum
sehat lingkungan (TFU)

2. Metode/Method :
Kurangnya
pembinaan,
monitoring
evaluasi, dan
advokasi
stakeholder

3. Dana / Money :
Keterbatasan biaya
pengelola TFU
untuk melakukan
pemeliharaan

4. Sarana/Material :
Tidak ada saluran
pembuangan air
limbah, Tempat
sampah, dan
sarana transportasi
sampah

5. Lingkungan /
Environment :
Keterbatasan luas
atau lahan

26
BAB VI
PERENCANAAN

Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
guna. Perencanaan tingkat puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.

Perencanaan tingkat puskesmas mencakup semua kegiatan yang ada di


puskesmas. Perencanaan ini disusun oleh puskesmas sebagai rencana tahunan
puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat serta sumber
dana lainnya.

Penyusunan rencana usulan kegiatan puskesmas harus memperhatikan


berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah sesuai
dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas. Adapun rencana
usulan kegiatan program kesehatan lingkungan merupakan upaya preventif untuk
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan sehingga bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan RI NO.1428/2006 Kesehatan Lingkungan Wajib dilaksanakan Puskesmas.

1. Rencana Usulan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan (Terlampir)


2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan (Terlampir).

27
BAB VII
KESIMPULAN

Penyusunan Profil Kesehatan Lingkungan ini berdasarkan hasil kegiatan


program kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Puskesmas Riau Silip
selama tahun 2022. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kepala Puskesmas
Riau Silip dan rekan – rekan di Puskesmas Riau Silip yang telah banyak membantu
pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas Riau Silip.
Dengan adanya Profil Kesehatan Lingkungan ini, diharapkan dapat
meningkatkan kinerja sebagai Sanitarian dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan
kesehatan lingkungan sehingga program kesehatan lingkungan di Puskesmas Riau
Silip dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat mencapai target.

Riau Silip, 31 Desember 2022


Mengetahui,
Penyusun,
Kepala Puskesmas Riau Silip
Sanitarian Puskesmas Riau Silip

drg. Yulia Lestari


Elsa Gita Savira, A.Md.Kes
NIP.198912092019032005

28

Anda mungkin juga menyukai