Anda di halaman 1dari 13

SOSIALISASI & PEMICUAN

SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN


PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS RESANG
TAHUN 2019
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
( STBM )

Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene*


dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan
Permasalahan Strategis
• Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) dan
sanitasi

• Rendahnya kesadaran dan komitmen pemerintah


daerah mengenai pentingnya pembangunan sanitasi

• Belum tersedianya pendekatan pembangunan sanitasi pedesaan yang


sistematis

• Terbatasnya pilihan teknologi sanitasi berbasis


masyarakat, khususnya di daerah sulit (rawa, cadas,
dan pesisir pantai)

• Terbatasnya akses masyarakat terhadap suplai


sanitasi

• Terbatasnya pendanaan pemerintah


HASIL YANG DIHARAPKAN
Demand {permintaan)
masyarakat terhadap
pemakaian sarana sanitasi
meningkat  kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan
sanitasi dapat terpenuhi

Perubahan perilaku dapat


menular secara cepat pada
daerah lain (replikasi)
Kerangka Pikir STBM
OUTCOME
Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan
dng sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi STBM

Output
Meningkatnya pembangunan sanitasi higiene melalui peningkatan
demand & supply

Pilar 3:
Pilar 1: Pilar 2: PAM-RT Pilar 4: Pilar 5:
Stop BABS CTPS (Pengelolaan Air Pengelolaan Pengelolaan
(Buang Air Besar (Cuci Tangan Minum & Sampah Rumah Limbah Cair
Sembarangan) Pakai Sabun) Makanan Rumah Tangga Rumah Tangga
Tangga)

Komponen Dasar STBM:


1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
4. Dukungan lingkungan yang kondusif masyarakat (enabling environment)
Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya yg berkaitan dengan
sanitasi dan perilaku

Setiap individu & komunitas mempunyai akses terhadap sarana


Sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas Stop BABS
 Setiap RT telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan
yang aman.
Setiap RT & Sarana Pelayanan Umum dlm suatu komunitas tersedia
fasilitas cuci tangan shg semua orang mencuci tangan dengan benar

 Setiap RT mengelola sampahnya dengan benar

 Setiap RT mengelola limbah cairnya dengan benar

INDIKATOR STBM
STOP BABS
Stop Buang Air Besar Sembarangan

Pendekatan pemberdayaan masyarakat utk menganalisis keadaan


dan risiko pencemaran lingkungan yang disebabkan buang air
besar/berak/modol/ngising/ataek ditempat terbuka dan
membangun WC/jamban/kakus/ jumbleng/cubluk tanpa subsidi/
bantuan dari luar

Batasan Stop BABS


SEMUA (100 %) MASYARAKAT BUANG
AIR BESAR DI JAMBAN/KAKUS/WC
(YANG MEMENUHI SYARAT)
CTPS
Cuci Tangan PakaiSabun
Mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum
memegang bayi, setelah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan
makanan, setelah kontak dengan binatang menggunakan air bersih
mengalir dan sabun

PRINSIP CTPS
1. Mencuci tangan hanya dengan air saja tidak cukup
2. CTPS bisa mencegah penyakit yang menyebabkan
kematian jutaan anak setiap/tahunnya
3. Waktu penting untuk CTPS terutama setelah Ke
WC dan sebelum menyentuh makanan
4. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang
paling “cost-effective”
5. Promosi CTPS memerlukan pendekatan pemasaran
sosial yang berfokus pada si pencuci tangan dan
motivasinya.
PAM-RT
Pengelolaan Air Minum
RumahTangga
Mengapa menerapkan alternatif teknologi PAM-
RT ?
1. Kondisi sumber air berbeda
2. Perbedaan harga
3. Perbedaan rasa
4. Isu gender
5. Prestise
6. Isu marketing
7. Untuk mendidik masyarakat untuk memilih dan
meningkatkan cara-cara pengolahan air di RT
PSRT-BM
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat
TRANSFORMASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN
SAMPAH

Mencegah/Mengurangi
Mencegah/Mengurangi (Reduce)
(Reduce)

Guna Ulang Guna Ulang


(Reuse) (Reuse)

Daur Ulang Daur Ulang


(Recycle) (Recycle)

Pemberdayaan Masyarakat untuk Perubahan Perilaku dalam Pengelolaan Sampah


Rumah Tangga dengan Metode Pemicuan
PAM-RT
Pengelolaan Limbah Cair RumahTangga

Genangan limbar cair selokan tersumbat

Suatu upaya untuk mencegah limbah cair rumah tangga


mencemari lingkungan, menjadi media berkembang biak
vektor penyakit bahkan diupayakan agar limbah cair ru-mah
tangga bisa dimanfaatkan kembali. (Konservasi SDA)
PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH
TANGGA

saluran air limbah bak peresapan

KRITERIA

• Tidak mencemari sumber air minum


• Tidak mengotori permukaan tanah
• Menghindari penyebaran cacing tambang
• Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain
• Tidak menimbulkan bau yang mengganggu
• Konstruksi sederhana, bahan yang mudah dan murah
• Jarak minimal dengan sumber air 10 m

Anda mungkin juga menyukai