Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
Kelompok : 2

1. Angel Siringoringo (P01031223057)


2. Anggi Tri Mukhti (P01031223058)
3. Dewi Perlita Sari Hutagalung (P01031223067)
4. Indriani Junita Pangaribuan (P01031223077)

DOSEN PENGAMPU: Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETIKA
2023/2024

KATA PENGANTAR

Segala Puji kami mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Kesehatan Masyarakat ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Kami ucapkan Terima kasih kepada Bapak Dosen Dr. Oslida Martony, SKM,
M.Kes dengan Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat yang telah menyempatkan
waktunya untuk mengajar kami pada Mata Kuliah ini. Pada pembahasan kali ini
akan membahas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Dalam penyusunan tugas ini
tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini di masa yang akan
mendatang. Semoga dengan menyelesaikannya tugas ini, dapat membantu
menyelamatkan kegiatan belajar mengajar di Poltekes Kemenkes RI Medan
umumnya, dan dijurusan Gizi khususnya.

Lubuk Pakam, 24 Januari 2024

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB II: PEMBAHASAN


2.1 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
A. Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
B. Komponen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
C. Langkah-Langkah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
D. Manfaat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
E. 5 Filar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
F. Tujuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
G. Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
H. Metode Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
I. Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

BAB III: PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Akses air bersih dan sanitasi yang buruk memicu munculnya penyakit
berbasis lingkungan seperti diare kronik dan stunting. Stunting tak hanya dipicu
oleh asupan gizi yang kurang mencukupi. Sanitasi yang baik seperti stop buang air
besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, dan pengelolaan air untuk minum
dan makan juga memegang peranan penting dalam pencegahan stunting. Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah
perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan.

1. 2 RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
B. Komponen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
C. Langkah-Langkah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
D. Manfaat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
E. 5 Filar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
F. Tujuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
G. Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
H. Metode Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
I. Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk
merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan
yang menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan
perilaku, praktek sanitasi, dan pengelolaan air bersih.

A. Komponen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


o Pemberdayaan masyarakat: Mendorong peran aktif masyarakat dalam
perubahan perilaku.
o Pembangunan fasilitas sanitasi: Membangun toilet dan sistem pengelolaan
limbah secara berkelanjutan.
o Perubahan perilaku: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya sanitasi dan
praktik kebersihan.

B. Langkah-Langkah Implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


o Survei dan pemetaan: Identifikasi kondisi sanitasi dan kebersihan di
masyarakat.
o Perencanaan partisipatif: Involusi masyarakat dalam perencanaan program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
o Pembangunan infrastruktur sanitasi: Konstruksi toilet, pengelolaan limbah,
dan sistem air bersih.
o Sosialisasi dan pelatihan: Edukasi masyarakat mengenai kebersihan dan
pentingnya sanitasi.

C. Manfaat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


 Peningkatan kesehatan masyarakat dan pengurangan penyakit terkait
 Peningkatan kualitas air dan lingkungan.
 Peningkatan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.
D. 5 Filar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pilar Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat ditujukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan
keracunan. Adapun 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang dimaksud
adalah sebagai berikut:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan, kondisi ketika setiap individu dalam
suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan
yang berpotensi menyebarkan penyakit.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun, perilaku cuci tangan dengan menggunakan air
bersih yang mengalir dan sabun.
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, melakukan kegiatan
mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan
menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum,
serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses
pengelolaan makanan di rumah tangga.
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan
sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi,
memakai ulang, dan mendaur ulang.
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan
limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar
mandi, dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan
dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan
penyakit.

E. Prinsip-prinsip Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dalam pelaksanaanya program
ini mempunyai beberapa prinsip utama, yaitu :
A. Tidak adanya subsidi yang diberikan kepada masyarakat, tidak
terkecuali untuk kelompok miskin untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar.
B. Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan masyarakat sasaran.

F. Tujuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bertujuan untuk:
1. Mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri
tidak hanya di rumah tangga tetapi juga di kawasan permukiman dan fasilitas
umum.
2. Memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam menikmati
akses layanan air minum dan sanitasi dengan mempertimbangkan aspek
kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

G. Strategi Penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Strategi penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat meliputi 3
(tiga) komponen yang saling mendukung satu dengan yang lain yaitu:
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment)
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (increasing demand); dan
3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi (improving supply)

H. Metode Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada intinya adalah
pemicuan setelah sebelumnya dilakukan analisa partisipatif oleh masyarakat itu
sendiri. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam menganalisa kondisinya, ada
beberapa metode yang dapat diterapkan dalam kegiatan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat, seperti:
a. Pemetaan
Bertujuan untuk mengetahui/melihat peta wilayah masyarakat serta sebagai alat
monitoring (pasca triggering, setelah ada mobilisasi masyarakat).
b. Transect Walk
Bertujuan untuk melihat dan mengetahui tempat yang paling sering dijadikan
tempat.
c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal)
Bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran
manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya.

I. Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Lima Pilar
dilakukan secara berjenjang dari tingkat Pusat sampai ke Desa. Di pusat,
pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan lima pilar Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Direktorat Penyehatan
Lingkungan, yang merupakan menjadi bagian dari Tugas Pokok dan Fungsinya.
Pembinaan dan Pengawasan Lima Pilar STBM dilakukan secara berjenjang dari
tingkat Pusat sampai ke tingkat Desa secara berkesinambungan. Pembinaan
adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan
tercapainya implementasi lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Pengawasan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang ditujukan untuk menjamin
penyelenggaraan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat berjalan secara
efisien dan efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pembinaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat diarahkan terutama kepada:


1) Pengaturan, bimbingan dan pengembangan Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
2) Pelaksanaan dukungan dalam penyelenggaraan Lima Pilar Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
3) Peningkatan sumber daya manusia dalam rangka mendukung
penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
4) Pengembangan kerjasama dan kemitraan untuk dukungan penyelenggaraan
Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
5) Pelaksanaan kajian, penelitian, survei terkait Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
6) Pemberian penghargaan

Pengawasan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat diarahkan terutama kepada:


1. Pencapaian kinerja pelaksanaan lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat,
sejak perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi
2. Sumber dan peruntukan pendanaan pelaksanaan lima Pilar Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat

BAB III
KESIMPULAN

Dalam makalah tentang sanitasi total berbasis masyarakat, dapat


disimpulkan bahwa pendekatan ini memegang peran penting dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat. Dengan melibatkan partisipasi aktif dari komunitas,
program sanitasi total berbasis masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang
lebih bersih, meningkatkan akses terhadap fasilitas sanitasi, dan mengurangi risiko
penyakit. Keberhasilan implementasi tergantung pada kolaborasi antara
pemerintah, LSM, dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk terus
mendorong kesadaran, pendidikan, dan partisipasi masyarakat agar sanitasi total
berbasis masyarakat dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/2461/4/BAB%20II.pdf
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Pedoman%20Pelaksanaan%20STBM%20-
%20Final.pdf
https://chat.openai.com/share/e3268471-5faf-4c63-ab37-3fa3e8bcf044
https://dinkes.gorontaloprov.go.id/apa-itu-stbm/#:~:text=Sanitasi%20Total
%20Berbasis,terbitnya%20PERMENKES%20ini
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Pedoman%20Pelaksanaan%20STBM%20-
%20Final.pdf
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/sanitasi-total-berbasis-masyarakat-
stbm

Anda mungkin juga menyukai