15314053
http://www.stbm-indonesia.org/files/kurmod/STBM%20Fasilitator.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=ccQTOJmA8Rc
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM merupakan pendekatan dan
paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan
perubahan perilaku. STBM ditetapkan sebagai kebijakan nasional berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/ SK/IX/2008 untuk mempercepat pencapaian
MDGs tujuan 7C, yaitu mengurangi hingga setengah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air
bersih dan sanitasi pada tahun 2015. Tahun 2014, Kepmenkes ini diganti dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No.3 Tahun 2014 tentang STBM.
Adapun tujuan penyelenggaraan STBM adalah untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan
saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Diharapkan pada tahun 2025, Indonesia bisa mencapai sanitasi total untuk seluruh masyarakat,
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia.
Pendekatan STBM diadopsi dari hasil uji coba Community Led Total Sanitation (CTS) yang telah sukses
dilakukan di beberapa lokasi proyek air minum dan sanitasi di Indonesia, khususnya dalam mendorong
kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan (BABS) menjadi buang air
besar di jamban yang higienis dan layak. Perubahan perilaku BAB merupakan pintu masuk perubahan
perilaku santasi secara menyeluruh. Atas dasar pengalaman keberhasilan CLTS, pemerintah
menyempurnakan pendekatan CLTS dengan aspek sanitasi lain yang saling berkaitan yang ditetapkan
sebagai 5 pilar STBM, yaitu (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), (2) Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS), (3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), (4) Pengamanan
Sampah Rumah Tangga (PS-RT), dan (5) Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT).
Kurikulum Pelatihan Fasilitator STBM 4 Pendekatan STBM terdiri dari tiga strategi yang harus
dilaksanakan secara seimbang dan komprehensif, yaitu:
TL4131 Infrastruktur dan Sanitasi Jessica Amanda Putri
15314053
https://www.youtube.com/watch?v=vAjMKJ1cOIE&t=128s
Penyelenggaraan Program SANIMAS dilatarbelakangi adanya arus urbanisasi perkotaan yang terus
mengalami peningkatan yang menyebabkan proporsi penduduk perkotaan meningkat secara tajam.
Sehingga bisa dipastikan prasarana dan sarana air limbah jika tidak diperhatikan akan sulit berkembang,
khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Akses penduduk terhadap prasarana dan
sarana air limbah permukiman berkaitan dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan sosial
budaya serta kemiskinan. Semakin mudah ketersediaan pada prasarana dan sarana air limbah dan
pemahaman tentang higienis maka semakin kecil kasus terhadap penyebaran penyakit. Solusi dalam
penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman khususnya bagi MBR di lingkungan padat
penduduk dan rawan sanitasi adalah dengan kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS).
Kegiatan SANIMAS merupakan pemberian dana bantuan pemerintah (Kementerian PU), sebagai bentuk
inisiatif untuk mempromosikan penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman yang berbasis
masyarakat dengan pendekatan tanggap kebutuhan. Fokus kegiatan SANIMAS adalah penanganan air
limbah rumah tangga. Melalui pelaksanaan Sanitasi Berbasis Masyarakat ini, masyarakat memilih sendiri
prasarana dan sarana air limbah permukiman yang sesuai, membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM), ikut aktif menyusun rencana aksi dan melakukan pembangunan fisik dan membentuk Kelompok
Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
3. Melindungi kualitas air tanah dari pencemaran bakteri E.coli dan mengurangi beban pencemaran badan
air (sungai, danau, dan lainlain).
TL4131 Infrastruktur dan Sanitasi Jessica Amanda Putri
15314053
Program SANIMAS merupakan salah satu program penyelenggaraan prasarana dan sarana sanitasi sektor
air limbah berbasis masyarakat yang dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan pemberdayaan
masyarakat melalui: