Fakta Sanitasi
Dalam sektor air limbah domestik pada tahun
Air Limbah
Pelayanan air limbah domestik ditangani
dengan sistem on-site dan off-site
Pelayanan off-site sistem skala perkotaan
(IPAL Soreang) melayani sekitar 20%
wilayah kota (Soreang) dan 25% penduduk
kota Soreang, dibangun sejak tahun 1991
Pelayanan off-site sistem diprioritaskan
pada daerah padat penduduk
Terdapat pelayanan off-site sistem skala
kawasan:
a. IPLT Cibeet melayani 8 kecamatan
atau KK dibangun tahun 1995-1996
oleh proyek WJUDSP (Western
Java
Urban Development Sector
Program), dana dari ADB, tidak
berfungsi.
b. IPLT Babakan melayani Kabupaten
Bandung sebelah Timur tahun
1996
oleh APBD Provinsi Jawa
Barat, tidak
berfungsi.
Pelayanan on-site sistem sekitar 46,57 %
penduduk yang mempunyai jamban
pribadi dan jamban komunal.
IPLT Cibeet
Air Limbah
Pelayanan off-site IPAL
Soreang melayani 300
sambungan rumah dari
total sambungan yang
direncanakan sebanyak
1000 sambungan
IPAL Soreang dengan
kapasitas 10,6 L/det,
dibangun tahun 1991 oleh
Proyek BUDP II (dana
ADB), kondisi saat ini
masih berfungsi (namun
terdapat bagian-bagian
yang rusak, sehingga tidak
optimal)
Tarif rata-rata rumah
tangga (untuk air limbah
tidak ada data), namun
angkutan tinja Rp
15.000,00 per m3
IPAL Soreang
Persampahan
Daerah pelayanan meliputi 26 dari 45
Kecamatan.
Cakupan penduduk dilayani 12,5% dari total
penduduk administrasi atau 34% dari penduduk
perkotaan.
Timbulan Sampah 2 L/o/h
Dilayani oleh Dinas Kebersihan 980 m3/hari, oleh
masyarakat 6 m3/hari (dibuat kompos), yang tidak
dikelola 1.884 m3/hari
Tarif rata-rata rumah tangga Rp 1.500,005.000,00 per bulan
Collection rate sampah 70%
Sampah
Pasar
Domestik
40%
53%
Sampah di S. Citepus
Pemulung
TPA di KabupatenLapak
Bandung
1. TPA Babakan
Komposter Komunal
Lapak Pemulung
Air Lindi
Pengolah Lindi
TPA Pasirbuluh
Lindi dari Tumpukan Sampah
Air Lindi
Air Sumur Penduduk
yang Diduga Tercemar
Kelembagaan
Instansi Pengelola Sampah dan pengelola air limbah offsite:
Dinas Kebersihan (Perda No 9 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung
tanggal 14 Agustus 2002).
Permasalahan
Permasalahannya adalah ketersediaan infrastruktur
Bandung
Ketidakmeratanya infrastruktur penunjang sanitasi di
Kabupaten Bandung
Tidak adanya perawatan infrastruktur penunjang
Pembangunan infrastruktur tidak melibatkan
masyarakat
30 Persen Lebih
Warga Kab. Bandung
Buang Air Besar
Sembarangan
Pencapaian STBM
Beberapa desa di Kabupaten Bandung sudah
http://www.stbm-indonesia.org/?page=berita&command=detail&id1=7101
Terima Kasih
SUMBER
http://ampl.bandungkab.go.id
http://jabarprov.go.id
http://www.ampl.or.id
http://stbm-indonesia.org