PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Salah satu permasalahan
perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar di sembarang tempat, khususnya ke
badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.
Masyarakat.
yang dilakukan pada bulan Agustus (2015) di Puskesmas Kampung Dalam terdapat
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pilar pertama STBM masih kurang. Tidak
adanya kebijakan khusus dari pihak kecamatan, nagari maupun korong yang
mendorong pelaksanaan pilar pertama program STBM. Selain itu tidak ada anggaran
1
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Bagaimana pelaksanaan pilar
2016 ?”.
C. Tujuan Penelitian
D. Tujuan Khusus
2016 yang meliputi kebijakan, tenaga pelaksana, dana dan sarana prasarana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan Program Sanitasi Total adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat (pada suatu
wilayah) :
b. Mencuci tangan pakai sabun dan benar sebelum makan, setelah BAB, sebelum
memegang bayi setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan.
3
d. Mengelola sampah dengan baik.
Prinsip dalam pelaksanaan pemicuan ini yang harus diperhatikan adalah tanpa subsidi,
tidak menggurui, tidak memaksa dan mempromosikan jamban, masyarakat sebagai
pemimpin, totalitas dan seluruh masyarakat terlibat.
Masyarakat sasaran dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tidak dipaksa untuk
menerapkan kegiatan program tersebut, akan tetapi program ini berupaya meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam kegiatannya. Tingkat partisipasi masyarakat dalam STBM
dimulai tingkat partisipasi yang terendah sampai tertinggi :
b. Masyarakat mulai diajak untuk berunding. Pada level ini sudah ada komunikasi 2 arah,
dimana masyarakat mulai diajak untuk diskusi atau berunding. Dalam tahap ini
meskipun sudah dilibatkan dalam suatu perundingan, pembuat keputusan adalah orang
luar atau orang-orang tertentu.
4
c. Membuat keputusan secara bersama-sama antara masyarakat dan pihak luar, pada tahap
ini masyarakat telah diajak untuk membuat keputusan secara bersama-sama untuk
kegiatan yang dilaksanakan.
d. Masyarakat mulai mendapatkan wewenang atas kontrol sumber daya dan keputusan,
pada tahap ini masyarakat tidak hanya membuat keputusan, akan tetapi telah ikut dalam
kegiatan kontrol pelaksanaan program.
Dari keempat tingkatan partisipasi tersebut, yang diperlukan dalam Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat adalah tingkat partisipasi tertinggi dimana masyarakat tidak hanya diberi
informasi, tidak hanya diajak berunding tetapi sudah terlibat dalam proses pembuatan
keputusan dan bahkan sudah mendapatkan wewenang atas kontrol sumber daya masyarakat
itu sendiri serta terhadap keputusan yang mereka buat. Dalam prinsip Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat telah disebutkan bahwa keputusan bersama dan action bersama dari masyarakat
itu sendiri merupakan kunci utama.
a. Alat utama PRA dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pemetaan, yang bertujuan
untuk mengetahui / melihat peta wilayah BAB masyarakat serta sebagai alat monitoring
(pasca triggering, setelah ada mobilisasi masyarakat).
b. Transect Walk, bertujuan untuk melihat dan mengetahui tempat yang paling sering
dijadikan tempat BAB. Dengan mengajak masyarakat berjalan ke sana dan berdiskusi di
tempat tersebut, diharapkan masyarakat akan merasa jijik dan bagi orang yang biasa
BAB di tempat tersebut diharapkan akan terpicu rasa malunya.
c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal); mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran
manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya.
d. Simulasi air yang telah terkontaminasi; mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana
kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya
e. Diskusi Kelompok (FGD); bersama-sama dengan masyarakat melihat kondisi yang ada
dan menganalisanya sehingga diharapkan dengan sendirinya masyarakat dapat
5
merumuskan apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan. Pembahasannya
meliputi:
1) FGD untuk menghitung jumlah tinja dari masyarakat yang BAB di sembarang
tempat selama 1 hari, 1 bulan, dan dalam 1 tahunnya.
3) Elemen-elemen yang harus dipicu, dan alat-alat PRA yang digunakan untuk
pemicuan faktor-faktor tersebut.
a. Rencana Kerja
b. Indikator
1) Output
a) Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga
dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air disembarang tempat (ODF).
b) Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman
di rumah tangga.
c) Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas tersedia
fasilitas cuci tangan sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.
2) Outcome
Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku.
6
IMAS ( Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi ) dalam rangka kegiatan STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan,
7
lebih baik. Melalui kegiatan ini khususnya para kader lebih memahami arti dan makan serta
aplikasi pelaksanaan di lapangan/lingkungannya tentang kesehatan lingkungan.
Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
1. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga
dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat.
2. Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di
rumah tangga.
3. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah,
kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air,
sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.
4. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
5. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
8
Kata kunci untuk STBM:
• Sanitasi total
• Berbasis masyarakat
• Skala rumah tangga
• Metode pemicuan
• Monitoring partisipatif
Contoh STBM
9
metode pemicuan. Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ), di
Khuskan untuk sekala Rumah Tangga Sehingga Program ini Adalah Program Yang Berbasis
Masyarakat.
1. Stop BAB sembarangan, yang mana masyarakat di ajak untuk tidak buang air besar
sembarangan seperti disungai, dihutan atau pun disembarangan tempat yang bisa berakibat
menjadi tempat perkembangbiakan serangga atau binatang penular penyakit.
2. Cuci tangan pakai sabun, dengan mencuci tangan pakai sabun ini dapat menurunkan
resiko penyakit menular dan dapat mengeliminir penyakit.
3. Penggelolaan air minum rumah tangga, yang mana air jernih belum tentu bebas dari
kuman dan masyarakat di ajak untuk memasak air sebelum dikomsumsi.
4. Higiene sampah atau pengamanan sampah, dengan 3R yaitu Reduce yang berarti
menggurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, REUSE atau menggunakan
kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama atau pun fungsi lain
dan yang terakhir RECYLE yang berarti mengolah kembali sampah menjadi barang yang
baru (daur ulang).
5. Pengolahan Limbah Cair rumah tangga seperti limbah jamban yang mencakup air seni dan
tinja dan limbah non jamban seperti air bekas cucian atau sejenisnya.
“Masyarakat di himbau untuk selalu menjaga kelima pilar ini, dalam sosialisasi ini pun Tim
Nusantara Sehat Puskesmas Tambelan kedepan akan berpartisipasi langsung ke masyarakat
melakukan proses pemicu STBM yang mana InsyAllah tahun depan akan dilaksanakan”
imbuh Intan dari Tim Nusantara Sehat.
10
photo : tampak ibu-ibu desa kampung hilir dalam sosialisasi STBM
Mandi Cuci Kakus ( MCK ), merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi
kebutuhan Masyarakat, sehingga masyarakat tidak membuang air besar sembarangan, Tim
dari Puskesmas dan Tim Nusantara Sehat Tambelan berharap kepada semua peserta yang
hadir agar Tetap Koordinasi Atau Sosialisasi kepada Masyarakat lain, supaya tidak BAB
Sembarangan.dan Cuci tangan setelah BAB, Dan Tidak membuang sampah sembarangan, itu
merupakan salah satu bentuk keperdulian terhadap lingkungan masyarakat supaya terhindar
dari berbagai macam penyakit. Dan untuk menuju masyarakat Kampung Hilir yang sehat.
11
Sanitation Sector Development Program (ISSDP) menunjukan 47% masyarakat masih
berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) adalah Upaya menumbuhkan kemandirian
masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.. STBM yang diterapkan
meliputi lima Pilar yaitu :
13
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2008. Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat: 2008
Kar, Kamal & Robert Chamber.2008.Buku Pegangan Sanitasi Total yang Dipimpin oleh
Masyarakat. Plan: 2008
Yulia, Astri. 2010. Pedoman Pelatihan Natural Leader dalam Rangka Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat. Puskesmas Bukit Sileh:2010
Yulia, Astri. 2012. Laporan Hasil Kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di
Lokasi PAMSIMAS Tahun 2011 di Jorong Kayu Kalek Nagari Koto Anau Kec.
Lembang Jaya Kab. Solok. Puskesmas Bukit Sileh : 2012
14