Anda di halaman 1dari 3

KERANGKAACUANKEGIATANSANITASITOTALBERBASISMASYARAKAT PUSKESMAS

BUNGURSAR ITAHUN2015
1.Latar Belakang
Kondisi Kesehatan Indonesia masih didominasi oleh
p e n y a k i t b e r b a s i s lingkungan khususnya penyakit yang dibawa oleh air
(water borne diseases), seperti D B D , D i a r e , K e c a c i n g a n d a n P o l i o .
P e n y e b a b u t a m a t i n g g i n y a p e n y a k i t - p e n y a k i t tersebut adalah perilaku
hidup yang belum bersih dan sehat, terutama masih banyak  masyarakat yang
buang air besar di tempat terbuka (open defecation) , seperti di kebun,sungai, dan
sebagainya.
Upaya-upaya peningkatan cakupan jamban yang telah dilakukan bertahun-tahun
melalui berbagai proyek dan pendekatan, tetapi belum memberikan hasil yang signifikan
dengan besarnya biaya yang telah dikeluarkan.Tolok ukur yang
d i g u n a k a n d a l a m  pelaksanaan program-program adalah peningkatan jumlah jamban
yang dibangun. Namun demikian, pada kenyataannya belum mampu menurunkan
prevalensi penyakit berbasis lingkungan, karena banyak masyarakat yang tetap buang air
besar di tempat terbuka.
Kementrian Kesehatan khususnya Direktorat
Penyehatan L i n g k u n g a n mengembangkan teknik pendekatan
p e r i l a k u h i d u p b e r s i h d a n s e h a t , y a i t u d e n g a n  pendekatan Community Led
Total Sanitation (CLTS)  atau istilah lain adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Pendekatan CTLS ini menitikberatkan kepada Fasilitasi atas suatu
proses untuk menyemangati serta memberdayakan masyarakat setempat untuk tidak buang
air besar di tempat terbuka serta membangun dan menggunakan jamban atas kemauan
sendiri tanpa subsidi dari luar. Melalui pendekatan CTLS anggota masyarakat diajak
menganalisis masalah sekaligus mencari solusinya sendiri.
Pendekatan CTLS ini pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di India dan
Bangladesh dengan hasil yang luar biasa. Dengan hasil
s e p e r t i i t u , k e g i a t a n disebarluaskan ke berbagai pelosok di negara-negara
tersebut, bahkan kini telah diadopsidan disebarluaskan di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Di Indonesia pendekatan ini pada awalnya diujicobakan di Kabupaten Muaro
Jambi Propinsi Jambi, Muara Enim P r o p i n s i S u m a t e r a S e l a t a n , K a b u p a t e n
S u m b a w a P r o p i n s i N u s a T e n g g a r a B a r a t , Kabupaten Bogor Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat serta Kabupaten
Lumajang Propinsi Jawa Timur. Pendekatan ini ternyata memberikanhasil
dalam peningkatan akses sanitasi secara spektakuler karena berlangsung
dalamw a k t u y a n g s a n g a t c e p a t . D e n g a n p e r s e n t a s e k e b e r h a s i l a n
u n t u k m e m b e b a s k a n lingkungan dari masyarakat yang buang air besar
sembarangan yang begitu tinggi dancepat, maka dirasa perlu diadopsi kegiatan
tersebut melalui kegiatan pemicuan STOP BABS terhadap masyarakat.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya jumlah Desa/Kelurahan di Puskesmas
B u n g u r s a r i K e c a m a t a n Bungursari Kabupaten Purwakarta yang bebas dari buang
air besar sembarangan. 
b. Tujuan Khusus
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan perilaku higiene
sanitasilingkungan terutama dalam hal buang air besar pada tempatnya.
3. Pengertian Sanitasi Total Berbasis masyarakat (Stbm)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang disebut juga community-led total
sanitation (CLTS) merupakan pendekatan untuk merubah pola pikir dan perilaku higiene
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
p e m i c u a n . S T B M merupakan salah satu konsep untuk mempercepat pencapaian
target MDGs poin ketujuh.
Sa a t i n i S T B M a d a l a h s e b u a h p r o g r a m n a s i o n a l d i b i d a n g
s a n i t a s i b e r b a s i s c masyarakat yang bersifat lintas sektoral. Program ini
dicanangkan pada bulan agustus 2008 oleh menteri Kesehatan RI. Pada bulan
September 2008 STBM dikukuhkan sebagai strategi nasional melalui Kepmenkes no
852/Menkes/SK/IX/2008 bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan
hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,
meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan k o m i t m e n
Pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar
y a n g  berkesinambungan dalam pencapaian  Millenium Development Goals (MDGs)
tahun 2015. Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya
kejadian penyakit d i a r e d a n p e n y a k i t b e r b a s i s l i n g k u n g a n l a i n n y a y a n g
b e r k a i t a n d e n g a n s a n i t a s i d a n  perilaku.
STBM memiliki 6(lima) pilar utama yakni: bebas buang air besar
sembarangan atau Open Defecation free (ODF),mencuci tangan pakai
sabun,pengelolaan air minum danmakanan rumah tangga, pengelolaan sampah
rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair  rumah tangga.
I n d i k a t o r o u t p u t 5 p i l a r S T B :
s e t i a p i n d i v i d u d a n k o m u n i t a s mempunyai
akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas
yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF), setiap rumah tangga telah
menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga, setiap
rumah tangga dans arana pelayanan umum dalam suatu komunitas(seperti
sekolah,kantor, rumah makan,  puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci
tangan (air, sabun, sarana cuci tangan),s e h i n g g a s e m u a o r a n g m e n c u c i t a n g a n
d e n g a n b e n a r , s e t i a p r u m a h t a n g g a m e n g e l o l a limbahnya dengan benar, setiap
rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Dalam Kepmenkes No.852/Menkes/SK/IX/2008  disebutkan bahwa terdapat :
(enam)strategi dalam sanitasi total Berbasis masyarakat STBM, yaitu penciptaan
lingkungan y a n g k o n d u s i f ( enabling & environment ) , p e n i n g k a t a n
k e b u t u h a n ( demand creation), peningkatan penyediaan ( supply improvement ) ,
p e n g e l o l a a n p e n g e t a h u a n ( k nowledge management), pembiayaan, pemantauan dan
evaluasi.
4. Pelaksanaan kegiatan
Sanitasi total berbasis masyarakat di Puskesmas
B u n g u r s a r i Kecamatan Bungursari Kabupaten Bungursaria .
a. S o s i a l i s a s i s a n i t a s i t o t a l b e r b a s i s m a s y a r a k a t  
b. Pelatihan sanitasi total berbasis masyarakat.
c. Pemicuan stbm di desa
d. Pendampingan stbm di desa
e. Jamban yang terbangun hasil pemicuan stbm di propinsi
kepulauan riau
f. D e s a ODF (open defecation free) di propinsi kepulauan
riau
5. Sasaran
Masyarakat pedesaan
6. P e l a k s a n a K e g i a t a n
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas sanitasi Puskesmas Bungursari,
petugas sanitasi puskesmas dan juga masyarakat.

7. Jadwal Kegiatan.
Kegiatan dilaksanakan mulai bulan ........s/d bulan..... tahun...

Kepala Puskesmas

Apelius Robinson Wanma, SKM


Penata
NIP. 197805041996

Anda mungkin juga menyukai