Anda di halaman 1dari 9

1.

LATAR BELAKANG

Air minum dan Sanitasi yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
keberlangsungan kehidupan manusia. BerdasarkanUndang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,penyediaan air minum dan
sanitasi merupakan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar
tingkatan dan/atau susunan pemerintahan, Pemerintah Pusat memiliki
peran penting khususnya dalam rangka pencapaian sasaran
nasionalmelalui penetapan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) secara nasionalserta pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas
Daerah provinsi, dan SPAM untuk kepentingan strategis nasional.Sedangkan
pemerintah provinsi berperan dalam pengelolaan dan pengembangan
SPAM lintas daerah kabupaten/kota, dan pemerintah kabupaten memiliki
peran dalam pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah
kabupaten/kota.
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan air minum dan
sanitasi adalah minimnya keberlanjutan sarana dan prasarana terbangun
serta masi adanya penduduk yang belum terlayani akses air minum dan
sanitasi.
Penyebab utama minimnya keberlanjutan sarana dan prasarana air minum
dan sanitasi adalah belum optimalnya pemberdayaan masyarakat serta
belum diterapkannya manajemen aset. Belum optimalnya pelibatan
masyarakat di setiap tahapan pembangunan menyebabkan kurangnya
rasa kepemilikan terhadap sarana terbangun. Perencanaan dan
pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi saat ini belum
mencakupstrategi manajemen aset yang tepat khususnya terkait
pemeliharaan dan rehabilitasi sehingga mempersingkat usia ekonomi dari

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 1


infrastruktur terbangun, akibatnya terjadi kegagalan prematur atas investasi
yang telah dikeluarkan.
Pemerintah Indonesia bercita-cita di akhir tahun 2019 dapat mencapai
universal access air minum dan sanitasi. Ini dimaknai bahwa 100%
masyarakat mendapatkan layanan air minum dan sanitasi yang layak,dan
dituankandalam Undang-Undang 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2005-2025. RPJPN
mengamanatkan pada akhir periode RPJM 2015-2019 layanan dasar air
minum dan sanitasi dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
Secara nasional Program Pamsimas menerapkan pendekatan berbasis
tugas pokokdan fungsi kementerian dan lembaga, antara lain yang terkait
dengan pengelolaan airminum, sanitasi, pemberdayaanmasyarakat, desa,
perencanaan dan penguatankelembagaan. Oleh sebab itu di tingkat
nasional program Pamsimas dikelola oleh
lintas kementerian yaitu Bappenas, KementerianDalam Negeri,
KementerianKesehatan, dan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan
Rakyat. Sedangkan ditingkat desa/kelurahan program ini menganut
pendekatan berbasis masyarakatdimana masyarakat sebagai pelaku
utama pembangunan.
Pasal 5 Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
menyatakan bahwa negara menjamin hak setiap orang untuk
mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi
kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif.
Cakupan akses sanitasi dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek drainase,
persampahan dan pengelolaan limbah domestik. Menurut Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Buru

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 2


2. TUJUAN
PelaksanaanProgramPamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat)di Kabupaten Burubertujuan untukmeningkatkan akses
pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan
peri-urban, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup sehat dengan
membangun/menyediakan prasarana dan sarana air minum serta sanitasi
berbasis masyarakat berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh
masyarakat. Program ini akan menjadi model untuk direplikasi,
diperluas (scaling up) dan pengarusutamaan (mainstreaming) model di
daerah lain, dalam upaya mencapai target MDG.
a. Meningkatkan perilaku higienis di masyarakat;
b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan
sanitasi yang berkelanjutan;
c. Meningkatkan kapasitas lokal (baik pemerintah daerah maupun
masyarakat) untuk memfokuskan dan menyebarluaskan pelaksanaan
program air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat;
d. Meningkatkan efektifitas dan keberlanjutan jangka panjang
pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi berbasis
masyarakat;
- Sasaran Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari program Pamsimas adalah warga desa yang

belum mempunyai akses terhadap pelayanan air minum dan

sanitasiyang layakterutama kelompok miskin, dan masyarakat

terpinggirkan(indigenous people) ataudisebut jugamasyarakat adat dan

komunitasadat terpencil (MAKAT)yangdiidentifikasi oleh masyarakat

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 3


sendiri,disepakati dan ditetapkan bersama olehmasyarakat desa melalui

proses musyawarah warga.

3. STRATEGI, PENDEKATAN DAN PRINSIP


I. Strategi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut diatas maka diterapkan

strategi sebagai berikut:

a. Melalui pembangunan sistem air minum dan sanitasi berbasis

masyarakat,membangun masyarakat hidup bersih dan sehat

b. Mengarusutamakan pendekatan pembangunan

berbasismasyarakat dalam pembangunan sistem air minum dan

sanitasi

c. Penerapan tiga pilihan jenis kegiatan pembangunan SPAM, sebagai

berikut:

- Optimalisasi yaitu kegiatan pemulihan SPAM yang tidak

berfungsi/berfungsisebagian untuk menambah jumlah

penerima manfaat;

- Pengembangan yaitu kegiatan peningkatan kapasitas SPAM

pada desa yang telah memiliki SPAM dengan tingkat

keberfungsian yang baik, untuk menambah jumlah penerima

manfaat;

- Perluasan yaitu kegiatan pembangunan SPAM baru pada desa

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 4


yang belum memiliki SPAM;

d. Penerapanpagu BLM sesuai dengan usulan target tambahan

penerima manfaat program. Alokasi BLM pada setiap

desa sasaran Program Pamsimas III selanjutnya diputuskan oleh

PemerintahDaerah berdasarkan hasil evaluasi RKM desa.

e. Penerapan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM);

diterapkan dengan pelibatan aktif dan intensifpara Sanitarian,

Promkes, Puskesmas, bidandesa, kader kesehatan, dan pakarSTBM.

f. Penguatan kelembagaandilakukan sebagai bagian dari fungsi

Panitia Kemitraan pada Pokja AMPL danAsosiasi Pengelola SPAM

perdesaan. Kedua lembaga/organisasi ini akan tetapterus berperan

dalam membantu Pemerintah dalam pengelolaanair minum dan

sanitasi perdesaan berbasis masyarakat, memastikankeberlanjutan

program, dan memfasilitasi kemitraan pembangunan air

minumdansanitasi berbasis masyarakat.

g. Penguatan peran Kader AMPL di perdesaan untuk mampu berperan

aktif mulaidari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

pascakonstruksi di tingkatmasyarakat termasuk pemutakhiran

informasi/data pengelolaan air minum dansanitasi perdesaan

berbasis masyarakat serta prioritisasi program air minum dansanitasi

perdesaan pada Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, dan

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 5


forumpembangunan lainnya.

II. Pendekatan

Seluruh pelaksanaan dan pengelolaan program Pamsimas ini menganut

pendekatan sebagai berikut :

- Kolaborasi/kerjasama antar lembaga berbasis TUPOKSI, artinya

program Pamsimas merupakan program bersama antara Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pendidikan dan Bappenas

berdasarkan tupoksi masing-masing.

- Berbasis Masyarakat;artinya program Pamsimas menempatkan

masyarakatsebagai pengambil keputusan utama dan penanggung

jawab kegiatan danpengelolaan sarana air minum dan sanitasi.

- Berbasis Nilai,artinya program Pamsimas diselenggarakan dengan

berlandaskan pada nilai-nilai luhur terutama kejujuran, dapat

dipercaya, tanpapamrih, dan saling bantu/gotong royong.

III. Prinsip

rinsip yang diterapkan dalam program Pamsimas adalah sebagai

berikut:

1. Tanggap Kebutuhan; artinya program Pamsimas diberikan kepada


lokasi yangmembutuhkan dan bersedia memelihara serta
mengelola sistem terbangun.Alokasi bantuan dana stimulan

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 6


(Bantuan Langsung Masyarakat) disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan dan kesiapan masyarakat.
2. Partisipatif;artinya seluruh masyarakat (baik miskin, kaya,
perempuan, laki-laki) menjadi pelaku utama dan terlibat secara aktif
dalam seluruh tahapan kegiatan Pamsimas.
3. Kesetaran gender;artinya program Pamsimas memberikan
kesempatan yang samakepada perempuan maupun laki-laki, untuk
mengambil keputusan,berpartisipasi aktif dalam semuakegiatan
dan bertanggung jawab terhadappengelolaan sarana air minum
dan sanitasi.
4. Keberpihakan pada masyarakat miskin;artinya program
Pamsimasmemastikanmasyarakat miskin mendapatkan akses air
minum dan sanitasi yangaman.
5. Akses bagi semua masyarakat;artinya program Pamsimas
memastikan semuamasyarakat termasuk masyarakat berkebutuhan
khusus (disable) dapatmengakses air minum dan sanitasi yang layak
dan berkelanjutan;
6. Keberlanjutan; artinya sarana terbangun dan perubahan perilaku
memberikanmanfaatsecara menerus. Keberlanjutan harus
diciptakan bersama oleh parapelaku program sejak awal
pelaksanaan program;
7. Transparansi dan akuntabilitas;artinya pelaksanaan kegiatan dan
pengelolaansarana harus dilakukan secara terbuka dan
dapatdipertanggungjawabkan.Seluruh pelaku terkait dan
masyarakat berhak mendapatkan informasi secaraakurat dan
terpercaya;

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 7


Lokasi Evaluasi Tahun 2021

1. Desa Kaki Air

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 8


PENUTUP

Dengan disusunnya Laporan Akhir Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2021 ini diharapkan menjadi media informasi
pelaksanaan pendampingan Program Pamsimas III Tahun 2021 di Kabupaten Buru
yang bersumber dari dana APBN dan APBD II.

LAPORAN PAMSIMAS TAHUN ANGGARAN 2021 9

Anda mungkin juga menyukai