LATAR BELAKANG
Air minum dan Sanitasi yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
keberlangsungan kehidupan manusia. BerdasarkanUndang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,penyediaan air minum dan
sanitasi merupakan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar
tingkatan dan/atau susunan pemerintahan, Pemerintah Pusat memiliki
peran penting khususnya dalam rangka pencapaian sasaran
nasionalmelalui penetapan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) secara nasionalserta pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas
Daerah provinsi, dan SPAM untuk kepentingan strategis nasional.Sedangkan
pemerintah provinsi berperan dalam pengelolaan dan pengembangan
SPAM lintas daerah kabupaten/kota, dan pemerintah kabupaten memiliki
peran dalam pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah
kabupaten/kota.
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan air minum dan
sanitasi adalah minimnya keberlanjutan sarana dan prasarana terbangun
serta masi adanya penduduk yang belum terlayani akses air minum dan
sanitasi.
Penyebab utama minimnya keberlanjutan sarana dan prasarana air minum
dan sanitasi adalah belum optimalnya pemberdayaan masyarakat serta
belum diterapkannya manajemen aset. Belum optimalnya pelibatan
masyarakat di setiap tahapan pembangunan menyebabkan kurangnya
rasa kepemilikan terhadap sarana terbangun. Perencanaan dan
pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi saat ini belum
mencakupstrategi manajemen aset yang tepat khususnya terkait
pemeliharaan dan rehabilitasi sehingga mempersingkat usia ekonomi dari
sanitasi
berikut:
penerima manfaat;
manfaat;
II. Pendekatan
III. Prinsip
berikut:
Dengan disusunnya Laporan Akhir Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2021 ini diharapkan menjadi media informasi
pelaksanaan pendampingan Program Pamsimas III Tahun 2021 di Kabupaten Buru
yang bersumber dari dana APBN dan APBD II.