Anda di halaman 1dari 27

PENGUATAN

KADER AMPL, KKM DAN KPSPAMS


SERTA
KEBIJAKAN PENGGUNAAN DANA DESA

DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KEMENTERIAN DESA PDT DAN TRASMIGRASI
KADER PEMBERDAYAAN PERAN:
1. Penggerak masyarakat untuk pembangunan AMPL di desa.
MASYRAKAT BIDANG AMPL 2. Mengawal kegiatan keberlanjutan pelayanan AMPL di desa
Kader Pemberdayaan Masyarakat adalah anggota
masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan, dan
TUGAS:
1. Mengikuti kegiatan Sosialisasi Program Pamsiams di Desa
kemampuan untuk menggerakkan masyarakat agar 2. Mengikuti pemilihan Tim Penyusun Proposal
berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan 3. Memfasilitisai kegiatan IMAS 1 (Identifikasi Masalah dan
pembangunan partisipatif di bidang Air Minum dan Analisis Situasi)
Penyehatan Lingkungan (AMPL) 4. Menyusun Proposal bersama Tim Penyusun Proposal
5. Memfasilitasi Penyusunan dan penyampaian Surat Minat
6. Memfasilitasi proses pemicuan perubahan prilaku BABS
(Buang Air Besar Sembarangan) dan CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun)
7. Memfasilitasi proses IMAS Tahap II dan menyediakan data
pencapaian kinerja AMPL;
8. Mendukung KKM Pamsimas dalam melakukan penyusunan
dokumen PJM ProAKSi (Perencanaan Jangka Menengan
Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi) dan RKM
(Rencana Kerja Masyarakat) serta pengintegrasian
dokumen tersebut dalam dokumen RPJMDes dan RKPDes
STRATEGI PENGUATAN
• KADER PEMBERDAYAAN MASYRAKAT BIDANG
AMPL
• Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat atau
Pendamping Desa (P3MD: Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa) mengenai Program
Pamsimas dan Pengarusutamaan Pembangunan
Pelayanan Sosial Dasar (AMPL) di Desa.
• Memberikan Peran dalam memfasilitasi Masyarakat
Desa bersama Fasilitator Masyarakat dalam
melaksanakan tahap pelaksanaan Program Pamsimas di
Desa
• Memberikan Peran dalam membantu Pemerintah Desa
dalam proses pengajuan Minat mengikuti Program
Pamsimas
• Mengikut sertakan Kader AMPL dalam setiap tahapan
proses Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa dalam
Pelaksanaan Program Pamsimas
Kelompok Keswadayaan
Masyarakat (KKM)
adalah organisasi masyarakat yang terdiri
dari anggota masyarakat yang dipilih secara
demokratis, partisipatif, transparan,
akuntabel, berbasis nilai, kesetaraan gender,
keberpihakan kepada kelompok rentan,
disabilitas, serta kelompok miskin
PERAN KKM
1) MITRA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEMFASILITASI PROSES
PEMBANGUNAN DI TINGKAT DESA;
2) PERWAKILAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA DAN MENERIMA BANTUAN
PROGRAM DI TINGKAT MASYARAKAT.
STRATEGI PENGUATAN
• Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM)
• Pelatihan KKM mengenai Program Pamsimas dan
Pengarusutamaan Pembangunan Pelayanan Sosial Dasar
(AMPL) di Desa.
• Memberikan Peran dalam memfasilitasi Masyarakat Desa
bersama Fasilitator Masyarakat dalam melaksanakan tahap
pelaksanaan Program Pamsimas di Desa
• Pelatihan mengenai Perencanaan Partisipatif
Pembangunan Desa, sehingga mempunyai bekal
pengetahuan dalam mengawal pengarusutamaan
Pembangunan Pelayanan Sosial Dasar (AMPL) di Desa.
• Pelatihan pengembangan kewirausahaan dalam
pengembangan pelayanan air minum dna sanitasi
Perdesaan
TUGAS KKM(1)
1)Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
perumusan kebutuhan dan usulan program penyediaan
layanan AMS, dalam pencapaian target air minum aman
dan sanitasi layak tingkat desa;
2)Mengkoordinasi pengelolaan program-program yang
diterima masyarakat, dan membentuk Unit
Pelaksana/Satuan Pelaksana (SATLAK) Pamsimas;
3)Mendorong berlangsungnya proses pembangunan
partisipatif. Dalam hal perencanaan, KKM
bertanggungjawab dalam penyusunan PJM ProAKSI dan
RKM (termasuk RKM perbaikan kinerja dan RKM menuju
pelayanan 100%)
TUGAS KKM(2)

4) Memonitor dan memberi masukan untuk


berbagai kebijakan dan pelaksanaan program
bidang pelayanan dasar seperti air minum dan
sanitasi
5) Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan
penggunaan dana bantuan program yang
diterima dan dilaksanakan oleh Satlak
Pamsimas;
6) Menjamin dan mendorong peran serta
berbagai unsur masyarakat;
TUGAS KKM(3)
6) Membuka akses dan kesempatan kepada
masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap
kebijakan, keputusan, kegiatan, dan keuangan
yang di bawah kendali KKM;
7) Membangun transparansi dan akuntabilitas
kepada masy. dan pihak luar melalui berbagai
media.
8) Bersama dengan Satlak Pamsimas
melaporkan hasil-hasil kegiatan bidang AMS
kepada Kepala Desa dan Masyarakat.
Kelompok Pengelola Sistem Penyedian Air
Minum dan Sanitasi-KPSPAMS
1) Memberikan masukan dan pertimbangan kelebihan dan
PERAN kekurangan terhadap pilihan opsi kegiatan yang direncanakan;
2) Memberikan masukan terhadap rencana operasional dan
pemeliharaan untuk sarana terbangun, seperti rencana besaran
iuran air dan proses pengelolaan keuangan yang dicantumkan
dalam RKM;
3) Memonitor pelaksanaan kegiatan konstruksi dan kegiatan non
fisik dalam RKM, sehingga dapat menjamin kualitas sarana
terbangun dan kapasitas masyarakat untuk mengoperasikan dan
memelihara;
4) Mengelola pelayanan air minum dan sanitasi sesuai kesepakatan
masyarakat;
5) Mengembangkan jaringan kerja (kemitraan) dengan pihak-pihak
lain.
STRATEGI PENGUATAN
• Kelompok Pengelola Sistem Penyedian Air Minum
dan Sanitasi-KPSPAMS
• Bisa dijadikan embrio POSYANTEK-Desa (Pos Peyanan
Teknologi-Desa) atau Mitra POSYANTEK-Desa jika sudah
dibentuk
• Pelatihan Teknis dan administrasi Pengelolaan Layanan
• Pelatihan pengembangan kewirausahaan dalam
pengembangan pelayanan air minum dna sanitasi
Perdesaan
TUGAS KPSPAMS(1)
1) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga lembaga
BPSPAMS, termasuk hal-hal lain yang ditetapkan oleh rapat anggota;
2) Bersama masyarakat menentukan iuran pemanfaatan sarana air minum untuk
pengoperasian dan pemeliharaan;
3) Menghimpun, mengadministrasikan, dan mengelola keuangan yang berasal
dari iuran bulanan masyarakat atas pemanfaatan sarana air minum atau
dana APB Desa dan Kabupaten maupun dana lain yang tidak mengikat;
4) Menyelenggarakan rapat pengurus dan rapat anggota masyarakat pengguna
manfaat sarana dan prasarana air minum dan sanitasi secara berkala,
menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pengurus KPSPAMS;
TUGAS KPSPAMS(2)
5) Memberikan laporan pelaksanaan, laporan
pertanggungjawaban kepada KKM dan Pemerintah Desa
secara berkala (1 kali 6 bulan), dan mempublikasikannya;
6) Mengorganisasi pengoperasian dan pemeliharaan sarana air
minum dan sanitasi,antara lain:
• Mengelola pemakaian air sesuai kesepakatan masyarakat.
• Mengelola pengembangan sanitasi sesuai kesepakatan masyarakat.
• Menginventarisasi permasalahan dan menyelesaikan permasalahan.
• Menginventarisasi sarana dan prasarana sarana air minum dan sanitasi desa.
• Menyusun rencana kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sarana air minum dan
sanitasi.
• Mengoperasikan dan memelihara sarana air minum dan sanitasi desa.
• Mengorganisasi masyarakat untuk perbaikan sarana.
TUGAS KPSPAMS(3)
7) Mengorganisasi kegiatan pelestarian sumber daya air, termasuk
pengetahuan masyarakat tentang kelestarian sumber air.
8) Mengorganisasi kegiatan peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) (di masyarakat dan sekolah), kegiatan kesehatan
lingkungan termasuk meningkatkan penggunaan jamban dan cuci
tangan pakai sabun.
9) Bersama dengan KKM dan Kader AMPL menyusun dokumen
proposal dan rencana kegiatan untuk perbaikan kinerja atau
perluasan/pengembangan menuju pelayanan air minum dan
sanitasi 100%.
PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK MENDUKUNG AKSES
UNIVERSAL AIR MINUM
DAN SANITASI
PERDESAAN
TUJUAN KE- 6 :“MENJAMIN KETERSEDIAN
DAN MANAJEMEN AIR DAN SANITASI
SECARA BERKELANJUTAN”
DI DESA TERTINGGAL SELALU DITANDAI DENGAN
TIDAK ADANYA ATAU MINIMNYA INFRASTRUKTUR
UNTUK SUMBER AIR (UNTUK MINUM, MANDI DAN
CUCI) DAN KESEHATAN/SANITASI (SARANA UNTUK
BUANG AIR BESAR).
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
• PP 43/2014 tentang Perlak
2. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
UU 6/2014
Pembangunan Desa
• PP 47/2015 Perub. PP 3. Permendagri No. 44/2016 Tentang Kewenangan
43/2014 Desa

PERMENDES:
UU 6/2014 1. Permendes No. 16 Tahun 2018 ttg Penetapan
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
Desa 2. Permendes No. 2/2015 tentang Pedoman Tata Tertib
dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa.
3. Permendes No. 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa
• PP 60/2014 tentang Dana Membangun (IDM)
Desa Bersumber dari APBN 4. SK Dirjen PPMD No. 30 Tahun 2016 tentang Status
Kemajuan dan Kemandiran Desa

• PP 22/2015 Ttg Perub. I PP


60/2014
PMK 49 /PMK.07/ 2016
(Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa)
• PP 8 /2016 Ttg Perub. II PP PMK 50 /PMK.07/ 2017
60/2014 (Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
SELAMAT BERKOLABORASI

Anda mungkin juga menyukai