Anda di halaman 1dari 17

BUKU 6

Persiapan & perencanan kegiatan


tingkat masyarakat

1 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat 6


6. PERSIAPAN DAN
PERENCANAAN KEGIATAN
TINGKAT MASYARAKAT
6.1. Tahapan Persiapan &
Perencanaan Tingkat Masyarakat
6.2. CLTS dan IMAS
6.3. Penyusunan PJM ProAKSi dan
RKM

2 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


6
TEMA :
6. PERSIAPAN & PERENCANAAN KEGIATAN TINGKAT
MASYARAKAT

SUB TEMA :
6.1. Tahapan Persiapan dan Perencanaan Tingkat Masyarakat

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran Peserta dapat:
 Menjelaskan Tahapan Persiapan dan Perencanaan dalam
Program Pamsimas III
 Menjelaskan Peran Kader AMPL pada tahapan persiapan
dan perencanaan tingkat masyarakat
 Terampil melakukan perannya pada tahap persiapan dan
perencanaan tingkat masyarakat

WAKTU : 2 JPL (2 X 45 Menit)

3 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


Tahap awal pada program Pamsimas adalah tahap persiapan dan tahap perencanaan.
Tahap Persiapan adalah tahap proses seleksi desa dimana hasil dari tahap ini adalah daftar
calon desa sasaran Pamsimas. Pada tahap ini masyarakat desa memulai kegiatan dengan
melakukan Sosialisasi Desa yang dipimpin oleh Pemerintah Desa untuk bermusyawarah
dan menentukan keputusam apakah desa akan ikut serta sebagai desa sasaran atau tidak.
Kegiatan lanjutannya adalah masyarakat desa yang menyatakan minat akan melakukan
IMAS I. Kader AMPL akan menfasilitasi masyarakat melakukan proses IMAS I sampai
dengan menyusun proposal bersama Tim penyusun Proposa. Proposal berisi data tentang
desa serta kondisi dan potensi tentang sarana air minum, sanitasi dan kesehatan yang
dimiliki oleh desa.
Tahap perencanaan adalah tahapan untuk menyusun dokumen perencanaan berupa PJM
ProAKSi dan RKM. Diawali dengan proses IMAS II dan pemicuan perubahan perilaku buang
air besar sembarangan atau CLTS dan dilanjutkan dengan penyusunan PJM ProAKSI dan
RKM.
Dokumen PJM Proaksi adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang
berisi perencanaan dan kebutuhan desa untuk mencapai 100% akses bagi semua
masyarakat desa. RKM adalah dokumen perencanaan kegiatan tahun pertama dari PJM
PRoAKDSi
Kader AMPL mempunyai tugas dalam mendampingi KKM dan Satlak untuk menyusun
dokumen PJM ProAKSI dan RKM. Kedua dokumen ysb haruslah tersusun dengan
menggambarkan kondisi dan kebutuhan desa secara benar dna lengkap. Hal ini akan
sangat berpengaruh pada saat kedua dokumen tersebut di integrasikan ke dalam dokumen
perencanana desa.

4 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


Bacalah uraian dibawah ini, dan diskusikan pertanyaan-pertanyaannya bersama kelompok
anda untuk merumuskan jawabannya.

Untuk keperluan pelaksanaan program, Pamsimas menyiapkan Kader Pemberdayaan


Masyarakat yang fokus pada bidang AMPL atau disebut Kader AMPL. Kader ini dapat
memanfaatkan kader yang sudah ada di masyarakat seperti kader posyandu, kader
kesehatan, kader keluarga harapan, dan lainnya dengan memperhatikan keseimbangan
jumlah laki-laki dan perempuan.
Sebagai Kader AMPL yang sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, anda
mempunyai peran menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif melalui perencanaan program
Pamsimas serta mengawal kegiatan keberlanjutan di tingkat masyarakat, serta mengawal
isu-isu AMPL dalam proses perencanaan program pembangunan AMPL berbasis
masyarakat.
Pertanyaan :
1. Apa yang akan anda lakukan agar proses perencanaan di wilayah desa anda masing-
masing dapat berjalan secara baik, dengan melibatkan pendapat dan suara dari
masyarakat desa ?

5 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


2. Apabila di wilayah desa anda terdapat penyandang disabilitas, apa yang akan lakukan
agar penyandang disabilitas dapat terlibat dan mempunyai kesempatan untuk
menyampaikan pendapatnya terkait keikutsertaan desa anda sebagai Desa Program
Pamsimas?

6 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


TEMA :
6. PERSIAPAN & PERENCANAAN KEGIATAN TINGKAT
MASYARAKAT

SUB TEMA :
6.2. CLTS dan IMAS

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran Peserta dapat:
 Menjelaskan tujuan dan Peran Kader AMPL pada kegiatan
Pemicuan Stop BABS
 Menjelaskan tujuan dan manfaat IMAS.
 Menjelaskan prinsip dan tujuan alat bantu IMAS I dan IMAS II
 Terampil menfasilitasi masyarakat (bersama TFM) khususnya
dalam menggunakan instrument/tools untuk IMAS

WAKTU : 3 JPL (3 X 45 Menit)

7 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


IMAS atau Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi adalah serangkaian kegiatan untuk
membantu masyarakat mendapatkan data dan informasi umum untuk menyusun proposal
agar proposal yang diajukan benar-benar menggambarkan masalah/kondisi umum
masyarakat terkait air minum dan sanitasi, tingkat kebutuhan masyarakat akan
pembangunan air minum dan sanitasi, serta mengidentifikasi sumber daya dan potensi yang
tersedia di masyarakat dalam perbaikan kondisi air minum dan sanitasi.

IMAS bertujuan membantu masyarakat dalam merencanakan dan mengembangkan


pengelolaan pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan dan digunakan
secara efektif oleh masyarakat sendiri. Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang
berkelanjutan secara efektif adalah sarana yang dapat berfungsi terus menerus, sehingga
pengguna mendapat kepuasan yang tinggi dan bersedia untuk mengunakan dan
memelihara sarana, serta sebagian besar masyarakat mempunyai akses. Pelayanan
sarana air minum dan sanitasi yang digunakan secara efektif adalah sarana yang oleh
sebagian besar masyarakat digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
melestarikan lingkungan.

Kegiatan IMAS dilakukan secara partisipatif dengan tujuan untuk mendorong keikutsertaan
setiap individu dalam proses kelompok tanpa memandang usia, jenis kelamin, kelamin,
kelas sosial dan latar belakang pendidikan, Mendorong keikutsertaan perempuan serta
Saling belajar antara sesama anggota kelompok. Selain itu, kegiatan IMAS yang
dilaksanakan secara partisipatif akan menambah rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab
masyarakat serta mudah dan menyenangkan dalam proses pengambilan keputusan oleh
kelompok masyarakat.

IMAS dilakukan setelah sosialisasi tingkat desa yang dilanjutkan dengan musyawarah oleh
masyarakat desa dan pembentukan tim penyusun proposal dan kader AMPL. Tim penyusun
proposal bersama perwakilan masyarakat dari setiap dusun, laki dan perempuan, kaya dan
miskin melakukan IMAS Idengan menggunakan instrument MPA atau Methodology for
Participatory Analysis dan PHAST atau Participatory Hygiene and Sanitation
Transformation. MPA adalah Suatu metode yang memungkinkan anda untuk menilai
bersama-sama dengan anggota masyarakat, tentang kesinambungan dan pemanfaatan
sarana air bersih dan sanitasi, serta proses-prosesnya. PHAST adalah Suatu metode yang
memungkinkan anda bersama-sama dengan anggota masyarakat merencanakan
perubahan ke arah perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyehatan lingkungan.

8 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


CERITA 1
Desa Hamote adalah salah satu desa yang termasuk daftar longlist pada Kabuparen ABC
sebagai desa yang masih membutuhkan program air minum dan sanitasi karena masih
banyak warga masyarakat yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi. Pada saat
pelaksanaan sosialisasi Program Pamsimas tingkat kabupaten, Kepala Desa Hamote hadir
untuk mendapatkan informasi tentang Program Pamsimas dengan harapan bisa menjadi
lokasi sasaran Program Pamsimas.
Dua hari kemudian Kepala Desa Hamote melakukan sosialisasi desa dengan mengundang
sebagian besar masyarakat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat desa
tentang Program Pamsimas. Harapannya masyarakat paham tentang Program Pamsimas
dan mau untuk mengusulkan menjadi lokasi Pamsimas dengan konsekuensi yang harus di
laksanakan oleh masyarakat. Setelah selesai kegiatan sosialisasi desa, Kepala Desa
kemudian meminta penjelasan terkait kegiatan lanjutan berupa Identifikasi Masalah dan
Analisis Situasi yang pertama. Kepala Desa ingin mendapatkan penjelasan tentang
informasi apa saja yang di dapat dari kegiatan Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi yang
pertama.
Bantulah Kepala Desa untuk mendapatkan informasi yang diharapkan tersebut dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Pertanyaan
1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan IMAS ?

2. Apa tujuan IMAS ?

9 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


CERITA 2
Desa Sumberwaras adalah desa PAMSIMAS tahun 2018, kondisi masyarakatnya sebagian
besar bermatapencaharian sebagai petani sayur, yang sehari hari berada di ladang jauh dari
rumahnya. Jumlah KK desa Sumberwaras adalah 850 KK dengan 2.745 jiwa yang tinggal
secara berkelompok di 4 dusun. Desa sumberwaras dialiri sungai yang sangat deras dan
jernih sehingga masyarakat mayoritas menggunakan sungai tersebut untuk mandi dan
buang air besar karena belum semua masyarakat memiliki akses air bersih maupun jamban
di masing-masing rumah tangga. Masih ada 178 KK yang Buang air besar sembarangan
yaitu di sungai maupun ladang dekat mereka bekerja bercocok tanam sayur.
Setelah desa Sumberwaras masuk dalam daftar calon desa sasaran PAMSIMAS, Fasilitator
Masyarakat bersama Kader AMPL berkoordinasi dengan sanitarian, untuk bergerak
melakukan pemicuan. Sanitarian langsung menelpon desa, menetapkan hari kapan akan
dilakukan pemicuan dan lokasi pemicuannya di titik mana saja. Pihak desa tidak paham
pemicuan, yang mereka pahami pemicuan seperti penyuluhan kesehatan, sehingga desa
hanya mengundang masyarakat yang tidak memiliki WC/Jamban sehat saja, karena
mengharapkan ada bantuan dari pemerintah.
Pertanyaan :
1. Apa peran Kader AMPL dalam PERSIAPAN kegiatan pemicuan?

2. Setelah kegiatan pemicuan dilakukan, hal apa saja yang dapat Kader AMPL lakukan
agar masyarakat cepat mencapai kondisi Stop Buang Air Besar Sembarang?

10 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


11 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat
Pada tahap persiapan dan perencanaan, masyarakat melakukan IMAS dengan
menggunakan instrumen Methodology for Participatory Assesment (MPA), dimana proses ini
selanjutnya disebut dengan IMAS Tahap I dan tahap II Adapun rincian instrumen/tools MPA
yang digunakan pada saat IMAS I untuk Desa Baru dan Desa Lama yaitu:
IMAS I IMAS II
Desa Baru 1) Inventaris Data Komunitas 1) Klasifikasi Kesejahteraan
2) Sejarah Sarana Air Minum, 2) Review Peta Sosial
Sanitasi, Kegiatan Kesehatan, 3) Perencanaan Penelusuran Wilayah/TW,
dan Perlindungan Sumber Air FGD, dan Pendampingan Pasca
3) Pemetaan Sosial Pemicuan
4) Penilaian Potensi Sumber Air 4) Alur Penularan Penyakit dan
Minum (Rapid Technical Penghambatnya
Assessment) 5) Tinjauan Pengelolaan Sarana
6) Penelusuran Wilayah (Transect Walks)
7) Efektivitas Penggunaan Sarana Air
Minum
8) Efektivitas Penggunaan Sarana Sanitasi
9) Hak Suara dan Pilihan dalam
Pengambilan Keputusan
10) Pertemuan Pleno Hasil IMAS
Desa Lama 1) Inventaris Data Komunitas 1) Review Peta Sosial
2) Pemetaan Sosial 2) Alur Penularan Penyakit dan
3) Penilaian Potensi Sumber Air Penghambatnya
Minum (Rapid Technical 3) Tinjauan Pengelolaan Sarana
Assessment) 4) Penelusuran Wilayah (Transect Walks)
5) Hak Suara dan Pilihan dalam
Pengambilan Keputusan
6) Pertemuan Pleno Hasil IMAS

Data-data dan informasi yang dikumpulkan selama IMAS akan digunakan sebagai bahan
untuk penyusunan proposal. PJM ProAKSI dan RKM. Dokumen tsb tidak hanya bertujuan
untuk merencanakan sarana air minum saja, tetapi lebih dari dari bertujuan untuk
merencanakan kegiatan yang mempunyai daya ungkit terhadap pencagahan angka stunting
dan bersifat inklusif disabilitas.
Data-data yang harus dikumpulkan terkait pencagahan angka stunting dan bersifat inklusif
disabilitas antara lain :
 Data Ibu hamil

12 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


 Data ibu yang memiliki anak dibawah usia dua tahun
 Penyandang Disbailitas yang ada di setiap dusun
Lakukan proses demonstrasi dan simulasi untuk Tool Pemetaan Sosial Cermati dengan
baik-baik demostrasi dari pemandu untuk kemudian kalian simulasikan agar menjadi lebih
paham dan trampil menfasilitasi masyarakat untuk kegiatan IMAS khususnya pembuatan
Peta Sosial

13 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


TEMA :
6. PERSIAPAN & PERENCANAAN KEGIATAN TINGKAT
MASYARAKAT

SUB TEMA :
6.3. Penyusunan PJM ProAKSi dan RKM

TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat :
 Menjelaskan Format PJM ProAksi
 Menjelaskan Format RKM
 Menjelaskan informasi/data yang dibutuhkan untuk
penyusunan PJM ProAKsi dan RKM
 Terampil (bersama KKM/Satlak dan TFM) menyusun PJM
ProAKsi dan RKM

WAKTU : 3 JPL (3 X 45 Menit)

14 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


PJM ProAKSi (Perencanaan Jangka Menengah Program Air Minum, Kesehatan dan
Sanitasi) adalah dokumen program perencanaan jangka menengah yang dirumuskan dari
kajian/analisa hasil IMAS. Perumusan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dilakukan di
tahun pertama ditentukan dengan mempertimbangkan skala prioritas dan kebutuhan
terhadap pelayanan air minum, sanitasi, dan kesehatan, demikian pula program-program
untuk tahun kedua dan selanjutnya. Dengan demikian maka PJM ProAKSi adalah dokumen
perencanaan untuk mencapai akses air minum 100 % dan akses sanitasi yang layak 100
%.
Secara ringkas tahapan penyusunan PJM ProAKSi adalah terdiri dari: (1) Penyusunan
Daftar Usulan Kegiatan PJM ProAKSi di dimulai dari Tingkat Dusun, (2) Pemilihan Prioritas
dan Opsi kegiatan PJM ProAKSi, (3) Pertemuan Pleno/Musyawarah di Tingkat Desa
membahas PJM ProAKSi dan Opsi RKM dan (4) Penyepakatan PJM ProAKSi dituangkan
dalam Berita Acara Kesepakatan.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM) adalah turunan dari dokumen Perencanaan Jangka
Menengah Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi (PJM ProAKSi), artinya PJM
ProAKSi menjadi acuan dalam penyusunan RKM. Dalam rangka percepatan pencapaian
akses universal air minum dan sanitasi, Pamsimas membantu pendampingan penyusunan
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) menuju pelayanan 100% (atau dapat disebut sebagai
RKM 100%) sebagai penjabaran dari PJM ProAKSI.

RKM 100% menjadi rencana detail tahunan kegiatan air minum dan sanitasi tingkat desa
yang dapat dilaksanakan multi-tahun dan multi-pendanaan. RKM 100% tingkat desa menjadi
masukan bagi pemerintah desa untuk alokasi pembiayaan APBDesa dan kemitraan dengan
berbagai pihak (swasta, perbankan) guna pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi
tingkat desa. RKM harus mampu mengakomodasi kebutuhan air minum dan sanitasi bagi
semua masyarakat termasuk penyandang disabilitas. Kita tidak akan dapat mencapai target
akses 100% air minum dan sanitasi jika masyarakat penyandang disabilitas belum mampu
mengakses air minum dan sanitasi.

RKM juga dapat menjadi salah satu dokumen penghubung bagi pemerintah desa dan
kabupaten untuk mengalokasikan pendanaan pengembangan program air minum dan
sanitasi perdesaan melalui berbagai sumber pendanaan, misalnya DAK (infrastruktur dan
kesehatan), APBD reguler, APBDesa, Hibah Air Minum Perdesaan, dan kemitraan dengan
lembaga keuangan.

15 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


DISKUSI 1
Pada sub tema sebelumnya, anda telah di ajak oleh pemandu untuk membuat peta sosial.
Peta Sosial adalah salah satu alat pada IMAS yang dilakukan dimasyarakat. Berdasarkan
hasil IMAS, khusnya Peta Sosial yang telah disimulasikan sebelumnya, data apa saja yang
harus disediakan agar PJM ProAKSI dan RKM dapat tersusun dengan baik?

DISKUSI II
Akses 100% bagi semua warga masyarakat desa tidak ada artinya apabila ada beberapa
warga masyarakat disabilitas yang tidak memiliki kemudahan untuk mendapatkan air bersih.
Sehingga untuk perencanaan 100% akses harus sudah memperhitungkan perencanaan
bagi disabilitas. Menurut anda,

 hal apa saja yang harus anda lakukan sebagai kader AMPL agar disabilitas yang ada di
desa anda masuk menjadi penerima manfaat pada PJM ProAksi dan RKM?

16 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat


 Apa yang akan anda lakukan agar sarana air minum dan sanitasi yang akan dibangun
dapat dengan mudah digunakan oleh mereka?

17 | Persiapan &Perencanaan Tingk Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai