SUB TEMA :
6.1. Tahapan Persiapan dan Perencanaan Tingkat Masyarakat
TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran Peserta dapat:
Menjelaskan Tahapan Persiapan dan Perencanaan dalam
Program Pamsimas III
Menjelaskan Peran Kader AMPL pada tahapan persiapan
dan perencanaan tingkat masyarakat
Terampil melakukan perannya pada tahap persiapan dan
perencanaan tingkat masyarakat
SUB TEMA :
6.2. CLTS dan IMAS
TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran Peserta dapat:
Menjelaskan tujuan dan Peran Kader AMPL pada kegiatan
Pemicuan Stop BABS
Menjelaskan tujuan dan manfaat IMAS.
Menjelaskan prinsip dan tujuan alat bantu IMAS I dan IMAS II
Terampil menfasilitasi masyarakat (bersama TFM) khususnya
dalam menggunakan instrument/tools untuk IMAS
Kegiatan IMAS dilakukan secara partisipatif dengan tujuan untuk mendorong keikutsertaan
setiap individu dalam proses kelompok tanpa memandang usia, jenis kelamin, kelamin,
kelas sosial dan latar belakang pendidikan, Mendorong keikutsertaan perempuan serta
Saling belajar antara sesama anggota kelompok. Selain itu, kegiatan IMAS yang
dilaksanakan secara partisipatif akan menambah rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab
masyarakat serta mudah dan menyenangkan dalam proses pengambilan keputusan oleh
kelompok masyarakat.
IMAS dilakukan setelah sosialisasi tingkat desa yang dilanjutkan dengan musyawarah oleh
masyarakat desa dan pembentukan tim penyusun proposal dan kader AMPL. Tim penyusun
proposal bersama perwakilan masyarakat dari setiap dusun, laki dan perempuan, kaya dan
miskin melakukan IMAS Idengan menggunakan instrument MPA atau Methodology for
Participatory Analysis dan PHAST atau Participatory Hygiene and Sanitation
Transformation. MPA adalah Suatu metode yang memungkinkan anda untuk menilai
bersama-sama dengan anggota masyarakat, tentang kesinambungan dan pemanfaatan
sarana air bersih dan sanitasi, serta proses-prosesnya. PHAST adalah Suatu metode yang
memungkinkan anda bersama-sama dengan anggota masyarakat merencanakan
perubahan ke arah perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyehatan lingkungan.
2. Setelah kegiatan pemicuan dilakukan, hal apa saja yang dapat Kader AMPL lakukan
agar masyarakat cepat mencapai kondisi Stop Buang Air Besar Sembarang?
Data-data dan informasi yang dikumpulkan selama IMAS akan digunakan sebagai bahan
untuk penyusunan proposal. PJM ProAKSI dan RKM. Dokumen tsb tidak hanya bertujuan
untuk merencanakan sarana air minum saja, tetapi lebih dari dari bertujuan untuk
merencanakan kegiatan yang mempunyai daya ungkit terhadap pencagahan angka stunting
dan bersifat inklusif disabilitas.
Data-data yang harus dikumpulkan terkait pencagahan angka stunting dan bersifat inklusif
disabilitas antara lain :
Data Ibu hamil
SUB TEMA :
6.3. Penyusunan PJM ProAKSi dan RKM
TUJUAN :
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat :
Menjelaskan Format PJM ProAksi
Menjelaskan Format RKM
Menjelaskan informasi/data yang dibutuhkan untuk
penyusunan PJM ProAKsi dan RKM
Terampil (bersama KKM/Satlak dan TFM) menyusun PJM
ProAKsi dan RKM
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) adalah turunan dari dokumen Perencanaan Jangka
Menengah Program Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi (PJM ProAKSi), artinya PJM
ProAKSi menjadi acuan dalam penyusunan RKM. Dalam rangka percepatan pencapaian
akses universal air minum dan sanitasi, Pamsimas membantu pendampingan penyusunan
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) menuju pelayanan 100% (atau dapat disebut sebagai
RKM 100%) sebagai penjabaran dari PJM ProAKSI.
RKM 100% menjadi rencana detail tahunan kegiatan air minum dan sanitasi tingkat desa
yang dapat dilaksanakan multi-tahun dan multi-pendanaan. RKM 100% tingkat desa menjadi
masukan bagi pemerintah desa untuk alokasi pembiayaan APBDesa dan kemitraan dengan
berbagai pihak (swasta, perbankan) guna pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi
tingkat desa. RKM harus mampu mengakomodasi kebutuhan air minum dan sanitasi bagi
semua masyarakat termasuk penyandang disabilitas. Kita tidak akan dapat mencapai target
akses 100% air minum dan sanitasi jika masyarakat penyandang disabilitas belum mampu
mengakses air minum dan sanitasi.
RKM juga dapat menjadi salah satu dokumen penghubung bagi pemerintah desa dan
kabupaten untuk mengalokasikan pendanaan pengembangan program air minum dan
sanitasi perdesaan melalui berbagai sumber pendanaan, misalnya DAK (infrastruktur dan
kesehatan), APBD reguler, APBDesa, Hibah Air Minum Perdesaan, dan kemitraan dengan
lembaga keuangan.
DISKUSI II
Akses 100% bagi semua warga masyarakat desa tidak ada artinya apabila ada beberapa
warga masyarakat disabilitas yang tidak memiliki kemudahan untuk mendapatkan air bersih.
Sehingga untuk perencanaan 100% akses harus sudah memperhitungkan perencanaan
bagi disabilitas. Menurut anda,
hal apa saja yang harus anda lakukan sebagai kader AMPL agar disabilitas yang ada di
desa anda masuk menjadi penerima manfaat pada PJM ProAksi dan RKM?