Surat Edaran
Direktur Jenderal Cipta Karya
Nomor : 02/SE/DC/2018
Tentang : PEDOMAN TEKNIS
PELAKSANAAN
KEGIATAN PADAT
KARYA DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA
KARYA
PEDOMAN TEKNIS
PELAKSANAAN KEGIATAN
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT
(SANIMAS)
I. Ketentuan Umum
-1-
sebagai bentuk inisiatif untuk penyediaan prasarana dan sarana Air Limbah
tanggap kebutuhan. Fokus kegiatan SANIMAS adalah penanganan air
limbah domestik rumah tangga. Melalui pelaksanaan Sanitasi Berbasis
Masyarakat ini, masyarakat memilih sendiri prasarana dan sarana air
limbah domestik yang sesuai, membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM), ikut aktif menyusun rencana aksi dan melakukan pembangunan
fisik dan membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) untuk
melaksanakan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
-2-
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor: 29/PRT/M/2016 tentang Pembentukan Kesepakatan
Bersama dan Perjanjian Kerjasama di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan.
9. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 04/PRT/M/2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik.
1.3. Maksud
4. Menjaga kualitas air tanah dari pencemaran yang bersumber dari air
limbah domestik seperti bakteri e-coli dan mengurangi beban
pencemaran pada badan air (sungai, danau, dan lain-lain).
1.4. Tujuan
-3-
3. Menyediakan prasarana dan sarana air limbah domestik yang
berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan sesuai dengan
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan
lingkungan.
1.5. Sasaran
1.6. TAHAPAN
-4-
pemanfaatan dan pengelolaan pembangunan prasarana dan sarana
sanitasi dari pusat secara mandiri;
-5-
pengolahan air limbah domestik agar masyarakat mampu memilih
teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat.
4. Partisipasi Masyarakat
Masyarakat berperan aktif dalam setiap tahapan dengan didampingi oleh
Fasilitator Provinsi dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL).
5. Kesetaraan Gender
Keterlibatan baik laki-laki maupun perempuan dapat berperan aktif
dalam setiap tahapan kegiatan Program SANIMAS, yaitu pada tahap
persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan Pasca konstruksi sesuai
dengan kapasitasnya.
6. Berkelanjutan
Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi
terbangun dilaksanakan secara berkelanjutan oleh masyarakat dengan
dibantu Pemerintah Daerah.
7. Multi-Pendanaan
Selain dana dari Pemerintah, Program SANIMAS membuka peluang bagi pihak
lain diantaranya swasta, dunia usaha, koperasi, individu dan kelompok.
8. Akuntabel
Pengelolaan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan.
1.9. Kriteria Lokasi Penerima Bantuan Pemerintah
Kriteria Lokasi Penerima Bantuan adalah:
1. Lokasi sasaran SANIMAS adalah lokasi yang berada di kawasan
perkotaan dan semi perkotaan;
2. Kepadatan Penduduk ≥ 150 Jiwa/hektar;
3. Berada di daerah rawan Sanitasi serta memiliki kebutuhan untuk
penanganan permasalahan sanitasi sesuai dengan buku dokumen
SSK;
4. Diutamakan bagi MBR;
5. Cakupan pelayanan minimal 50 KK atau setara dengan + 200 jiwa
6. Memiliki tingkat Partisipasi masyarakat yang tinggi.
-6-
1.10. Pola Penyelenggaraan
-7-
Gambar 1.1. Organisasi Pengelola dan Pelaksana Program SANIMAS
-8-
1. Menyampaikan kebijakan dan strategi di bidang pengembangan
sistem pengelolaan air limbah domestik;
-9-
3. Melakukan dan melaporkan hasil pengendalian pelaksanaan
Program SANIMAS kepada Direktorat PPLP melalui Subdit
Pengelolaan Air Limbah;
4. Merekrut dan memobilisasi TFL;
5. Merekomendasikan calon Fasilitator Provinsi;
6. Melakukan verifikasi dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM);
7. Menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan KSM;
8. Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) berdasarkan
rekomendasi dari Fasilitator Provinsi dan TFL;
9. Fasilitasi kepada KSM mengenai kelengkapan dokumen pendukung proses
pencairan dana ke KPPN;
10. Memeriksa laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh KSM
dibantu oleh Fasilitator Provinsi dan TFL;
11. Melakukan amandemen/adendum dokumen PKS apabila diperlukan;
12. Menyusun Laporan Manajemen Keuangan (LMK) dan Laporan
Manajemen Proyek (LMP) termasuk dokumentasi berdasarkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan kemajuan fisik di lapangan;
13. Menyusun laporan dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan
pemutakhiran laporan progres fisik;
14. Memeriksa dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPj) untuk
kelengkapan serah terima hasil penyelesaian pekerjaan fisik;
15. Membantu KSM untuk melakukan uji coba terhadap semua fungsi
prasarana dan sarana sanitasi terbangun;
16. Memfasilitasi rapat koordinasi rutin antara Fasilitator Provinsi, TFL,
KSM, KPP dan Pemda Kabupaten/Kota;
17. Menindaklanjuti hasil temuan auditor.
- 10 -
Tugas Bupati/Walikota antara lain:
- 11 -
kesehatan lingkungan;
2. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pembangunan
sarana/prasarana sanitasi, didampingi oleh tim TFL;
3. Mensosialisasikan dokumen RKM kepada calon pemanfaat sarana
sanitasi;
4. Memfasilitasi kegiatan rembuk warga;
5. Menandatangani kontrak/perjanjian kerja sama (PKS) dengan PPK
pada Satker PSPLP Provinsi;
6. Bersama Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Menyusun
rencana pendanaan operasi dan pemeliharaan (O&P) sebelum
pelaksanaan kegiatan dimulai;
7. Menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Rencana
Penarikan Dana Bank (RPDB) yang akan digunakan dalam proses
pembangunan sanitasi;
8. Melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan
pembangunan prasarana/sarana sanitasi setiap minggu kepada
Masyarakat;
9. Menyusun laporan pertanggungjawaban setiap tahapan penyaluran
dana dilengkapi dengan bukti penggunaan dana;
10. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Satker PSPLP
Provinsi, Fasilitator Provinsi, Kepala Desa/ Lurah, Kader Masyarakat
dan TFL selama pelaksanaan konstruksi;
11. Melakukan uji coba terhadap semua fungsi prasarana dan sarana
sanitasi terbangun;
12. Melakukan serah terima prasarana dan sarana sanitasi yang
terbangun kepada Satker PSPLP Provinsi.
1.11.4.2. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
KPP dibentuk pada saat Rembuk Warga ke dua, bersamaan dengn
pembentukan KSM. Kepengurusan/ keanggotaan KPP diutamakan
berasal dari calon pemanfaat dan minimal satu orang dari KSM.
- 12 -
dituangkan dalam AD/ART KPP.
- 13 -
2. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan program dengan
memberikan dukungan teknis dan manajemen program di tingkat
kabupaten/kota;
- 14 -
melalui Satker PSPLP dalam menyelenggarakan program SANIMAS agar
pelaksanaan program dapat sesuai dengan pelaksanaan.
- 15 -
program sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan
disampaikan kepada Satker PSPLP Provinsi melalui Fasilitator
Provinsi;
- 16 -
15. Melakukan pendampingan teknis dan pengawasan kepada KSM
pada saat pelaksanaan pembangunan prasarana/sarana sanitasi;
16. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengelola kegiatan di
tingkat kelurahan dalam penyelenggaraan program pada setiap
tahapannya;
17. Memberikan masukan dan arahan aspek teknis kepada pengelola
kegiatan di tingkat kelurahan dalam pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan;
18. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan
program sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan
disampaikan kepada satker PSPLP Provinsi melalui Fasilitator
Provinsi;
19. Mengisi formulir MIS sesuai dengan progres kegiatan dilapangan
dan melaporkan kepada Fasilitator Provinsi.
- 17 -
1.13.2. Laporan Bulanan
1. Alur Pelaporan
Laporan dari TFL harus sudah diserahkan kepada Fasprov paling lambat
tanggal 3 pada bulan berikutnya (contoh: Laporan Bulan Maret sudah
harus diserahkan paling lambat pada tanggal 3 April).
Laporan dari Konsultan Advisory kepada Satker PLPBM dan Tim Teknis
harus sudah diserahkan paling lambat tanggal 7 pada bulan berikutnya.
Outline Pelaporan
Outline laporan Fasprov, TFL, dan Konsultan Advisory dapat dilihat pada
buku Lampiran.
- 18 -
data MIS dari form isian data MIS.
2. Tujuan MIS
- Memantau, Pengendalian, dan Mengevaluasi capaian pelaksanaan
Program SANIMAS di lapangan melalui mekanisme pengelolaan
data dan informasi.
- Mendukung pengambilan keputusan/ kebijakan.
- Kecepatan dalam menyajikan Informasi.
- Menjamin kebijakan satu pintu bagi akses data, agar tidak
dijumpai perbedaan data.
- Mengkoordinir tersebarnya data.
- Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktifitas dan
transaksi
- Memproses data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen dan pelaku.
3. Ketentuan MIS
- MIS SANIMAS merupakan bagian dari sistem pemantauan dan
evaluasi melalui pengelolaan data dan informasi terpadu
- MIS SANIMAS adalah salah satu pelaporan kuantitatif utama
mengenai kemajuan kegiatan SANIMAS
- MIS SANIMAS dilakukan secara menyeluruh dan berjenjang,
penilaian kualitas dan verifikasi serta validasi data dilakukan
mulai dari kegiatan koordinasi yang paling bawah: Desa/
Kelurahan, Kab/ Kota, Provinsi dan Nasional.
- Pemutahiran data MIS SANIMAS dilakukan secara berjenjang dan
berkala minimal setiap minggu.
4. Prinsip Pelaporan
- Tepat Waktu
Pemutakhiran data MIS harus dilaksanakan tepat waktu, sehingga
hasilnya dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan untuk
memberikan masukan bagi peningkatan atau perbaikan kualitas
kegiatan selanjutnya
- Realitis dan Sistematis
- 19 -
Pemutakhiran data MIS dilaksanakan secara sistematis mulai dari
tingkat desa sampai dengan jenjang sub-ordinat di atasnya.
- Dapat dipercaya dan diandalkan
Hasil pemutakhiran data MIS akan digunakan sebagai referensi
dalam pengukuran kinerja program serta penyusunan strategi
lebih lanjut. Proses validasi serta verifikasi oleh pelaku
pemutakhiran data akan disertakan dalam proses ini, untuk
mendapatkan tingkat akurasi data dan informasi yang lebih baik.
5. Komponen Data MIS
1. Data Monografi Kelurahan/Desa (Profil Lokasi)
2. Daftar Pelaksana/Pelaku Kegiatan Kegiatan
3. Data Tahapan Kegiatan
4. Data Progres Kegiatan
5. Data Keuangan/Pencairan
6. Data Progres Realisasi Pencairan Dana
7. Data Progres Realisasi Pelaksanaan Fisik
8. Dokumentasi Fisik & Foto Kegiatan
9. Pemanfaat Data MIS
INFORMASI PEMANFAATAN
Data Demografi/ Statistik Desa, Infromasi
1. Profil Kelurahan/ Desa umum
Keterlibatan Masyarakat, Perempuan dan
2. Tahapan Kegiatan Rembuk MBR dalam setiap kegiatan
3. Data Kelembagaan Masyarakat Lembaga di setiap program
Hasil perencanaan & Pelaksanaan
4. Data Konstruksi fisik dan lahan Program
Data perubahan prilaku, data dasar
5. Kegiatan Promosi Sanitasi sanitasi
Profil dan dokumentasi perlokasi program
6. Dokumentasi Foto sanimas
Capaian Progres Kegiatan Fisik dan
7. Progres Fisik dan Pencairan Keuangan
8. Pemanfaatn Keberlangsungan Pemanfaatan Hasil & Dampak Program di
(Sustainability Monitoring) tingkat Masyarakat
- 20 -
II. Mekanisme Pencairan Dana
- 21 -
1. Minimal 60% dari Bantuan Pemerintah untuk bahan/ material
bangunan termasuk pekerjaan SR;
b) Alat Tulis;
- 22 -
2. Biaya Honor Fasprov dan TFL;
a. Dana tunai (in cash) dari masyarakat untuk dana buka rekening
tabungan KSM, biaya awal operasional dan pemeliharaan sarana
terbangun, sesuai kesepakatan pengguna, dengan perhitungan biaya
operasional dan pemeliharaan yang wajar oleh Kelompok Pemanfaat
dan Pemelihara (KPP) sebagai perwakilan masyarakat;
b. Dana non tunai (in kind) berupa lahan yang sesuai dengan kebutuhan
(diutamakan), barang, material, tenaga kerja, konsumsi dan lain-lain.
- 23 -
Secara umum penerimaan kontribusi masyarakat akan digunakan
mendukung proses perbaikan sarana sanitasi pada Program Sanitasi
Berbasis Masyarakat. Kontribusi tersebut sebagai wujud dari
kesungguhan masyarakat penerima bantuan pemerintah dalam
memperbaiki kondisi rawan sanitasi di lingkungan masyarakat.
Pasal 4 ayat (3) huruf a, Undang-undang PPh tahun 2008, bahwa yang
dikecualikan dari objek pajak adalah: a.1. bantuan atau sumbangan, termasuk
zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat
yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk
agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima
sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
- 24 -
2.7. Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pemerintah
Adapun isi kontrak kerja atau Perjanjian kerjasama yang dimaksud akan
memuat hal-hal sebagai berikut:
f. Sanksi;
- 25 -
4. Pembukaan rekening bersama untuk Program SANIMAS dilakukan
oleh KSM. Buku Tabungan dibuat atas nama KSM ditandatangani
(spesimen) oleh 3 orang (Ketua KSM, Bendahara KSM dan satu orang
dari calon penerima manfaat); Ada kesepakatan antara pihak bank
dengan KSM bahwa setiap penarikan dana oleh KSM harus
dilengkapi dengan dokumen RPDB. KSM tidak diperbolehkan
memindah bukukan dana bantuan ke rekening pribadi maupun
rekening lainnya.
- 26 -
25% dari jumlah dana pemeliharaan tahunan yang telah
ditetapkan melalui Rembuk Warga;
- 27 -
menyediakan sejumlah dana untuk pelaksanaan pemeliharaan.
Besaran dana ini tidak diatur dalam pedoman SANIMAS. Besaran
dana didasarkan pada kebutuhan pelaksanaan pemeliharaan
infrastruktur untuk satu tahun pertama dan sesuai dengan
kemampuan masyarakat. Besaran dana pemeliharaan disepakati oleh
masyarakat dalam rembuk warga.
Setelah KSM menarik dana dari bank maka selanjutnya KSM harus
menggunakan dana tersebut secara langsung sesuai kebutuhan.
- 28 -
sebesar Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah);
Buku Kas Umum KSM adalah buku yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi-transaksi penerimaan dan pengeluaran dana yang
bersumber dari Dana Bantuan SANIMAS maupun swadaya secara tunai
dalam pelaksanaan kegiatan SANIMAS.
- 29 -
pengeluaran.
3. Buku Operasional
4. Buku Swadaya
Buku Swadaya adalah buku bantu kas yang digunakan khusus untuk
pencatatan transaksi dari swadaya yang diterima baik dalam bentuk
uang tunai maupun non tunai (misalkan: material, tenaga kerja).
Buku Upah Kerja adalah buku bantu yang digunakan untuk pencatatan
daftar penerima dan jumlah upah kerja.
6. Buku Material
- 30 -
kebutuhan material/bahan, upah, alat dan operasional, yang sudah
dibayarkan dalam setiap termin. LPD ini dibuat oleh KSM setiap termin
penarikan dana dari Bank dan diperiksa serta ditandatangani oleh
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) bidang Pemberdayaan.
- 31 -
pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau
akhir tahun anggaran dengan dilampiri :
Contoh Berita Acara Serah Terima LPj KSM pada PPK dapat dilihat pada
Lampiran Format 1.13.
a) Catatan Harian;
b) Catatan Material;
- 32 -
f) Laporan Kemajuan Pelaksanaan Bulanan;
g) Laporan Masalah;
c) Buku Bantu;
- 33 -
k) Berita Acara Pengadaan; (Lampiran Format 3.10)
2.10. Sanksi
4. Untuk lokasi yang batal atau mundur, maka dana bantuan pemerintah
yang sudah dicairkan dialihkan ke lokasi lain yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan atau dikembalikan ke Kas Negara.
- 34 -
III. Tahapan Persiapan
- 35 -
3. Memiliki atau yang sedang menyusun produk hukum terkait
pengelolaan air limbah atau regulasi terkait sanitasi.
Tenaga pendamping terdiri dari Fasprov dan TFL. Fasprov adalah tenaga
fasilitator lapangan di tingkat Provinsi yang bertugas membantu Satker
PSPLP Provinsi. Fasprov merupakan bagian dari Konsultan Advisory.
Sedangkan TFL adalah tenaga pendamping masyarakat dalam pelaksanaan
Program SANIMAS.
TFL direkrut oleh Satuan Kerja PSPLP Provinsi melalui proses seleksi
administrasi, tes tertulis dan wawancara. TFL terdiri dari TFL bidang
pemberdayaan dan TFL bidang teknik. Satu tim TFL terdiri dari satu orang
TFL bidang pemberdayaan dan satu orang TFL bidang teknik yang
mendampingi satu titik lokasi atau sesuai penugasan dari Satker PSPLP
Provinsi. Dalam melakukan perekrutan TFL Satker PSPLP Provinsi
mengutamakan TFL yang berdomisili di lokasi kegiatan penerima program
SANIMAS.
- 36 -
KELUARAN CALON TFL
PENANGGUNGJ
TAHAPAN
AWAB
HASIL KEGIATAN % *)
1. Fasilitator Provinsi
- 37 -
b. Diutamakan yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam
memfasilitasi/ memberdayakan masyarakat bidang teknik,
bidang air limbah (diutamakan)/teknik lingkungan serta
memiliki kemampuan perencanaan penyusunan Rencana Teknik
Rinci (RTR)), Rencana Anggaran Biaya (RAB), menyusun analisa
dan spesifikasi teknis aspek struktur mekanikal, arsitektur dan
supervisi/ pengawasan;
g. Memiliki SIM C
- 38 -
d. Memiliki kemampuan konsep dasar pembukuan dalam pelaporan
keuangan;
g. Memiliki SIM C;
- 39 -
IV. Tahap Perencanaan
Berita acara verifikasi daftar panjang dapat dilihat pada Lampiran Format
1.11
Tujuan dari seleksi daftar pendek ini untuk memilih satu calon
Desa/Kelurahan penerima Program SANIMAS dan Desa/Kelurahan
terpilih akan melakukan tahapan selanjutnya yaitu Seleksi Titik Lokasi
untuk menetukan titik lokasi terpilih.
- 40 -
4.3. Tahapan Penyiapan Warga di Desa/Kelurahan Terpilih
Selain itu kegiatan sosialisasi program SANIMAS dilakukan juga oleh aparat
Desa/Kelurahan dengan didampingi oleh Fasprov dan TFL. Dari hasil
sosialisasi ini didapatkan adanya minimal 3 calon titik lokasi yang memiliki
kondisi rawan sanitasi.
- 41 -
daksa, menurut kriteria khusus setempat, serta proporsi
populasi masing-masing klasifikasi status sosial untuk tiap
kategori;
- 42 -
generalisasi dapat dilakukan;
3 Kegiatan
4 Tanggal
6 Anggota Fasilitator
- 43 -
7 Jumlah Peserta yang Hadir
10 Manula
11 Tuna Daksa
Proses/Tahapan Kegiatan:
- 44 -
berasal dari lokasi yang akan dipetakan, baik laki-laki atau
perempuan, serta si kaya maupun miskin;
- 45 -
kertas, setelah kegiatan selesai;
Proses/Tahapan Kegiatan
- 46 -
masyarakat penerima bantuan kegiatan SANIMAS;
Proses/Tahapan Kegiatan:
- 47 -
tahu bagaimana keputusan tersebut dibuat : oleh satu orang, tokoh
elit setempat atau laki-laki dan perempuan anggota masyarakat.
Jika penentuan variasi kontribusi yang disesuaikan dengan
kemampuan membayar hanya dilakukan oleh elit, maka ada
kemungkinan mereka yang berkontribusi lebih besar akan
menggunakan hal tersebut sebagai alasan untuk melakukan kontrol
terhadap pelayanan;
Nama Kelurahan
RT/RW/Lingkungan
Kecamatan/Kab/Kota/Provinsi
Kegiatan
Tanggal
Waktu Dimulai
- 48 -
Tabel 3.5. Jenis dan Pembagian Kontribusi dari Sudut Pandang
Gender,Kemiskinan & Keterbatasan Fisik
Nama Kelurahan
RT/RW/Lingkungan
Kecamatan/Kab/Kota/Provinsi
Kegiatan
Tanggal
Waktu Dimulai
- 49 -
pemeliharaan sarana sanitasi;
Proses/Tahap Kegiatan:
- 50 -
6. Siapa melakukan apa;
10. Hal-hal potensial untuk perubahan tugas yang dilakukan oleh laki-
laki dan perempuan.
Proses/Tahapan Kegiatan:
- 51 -
pekerjaan pada sebuah kartu pekerjaan. Peserta dengan
kemampuan baca tulis rendah dapat membuat gambar dari
pekerjaan atau tugas yang terkait dengan pembangunan
operasional, pemeliharaan dan manajemen sarana yang telah
dibangun;
- 52 -
Tabel 3.6. Lembar Kerja Pembagian Peran Berdasar Gender
Lembar Catatan
No Uraian
1 Nama Desa/Banjar :
3 Kegiatan :
4 Tanggal :
8 Waktu Dimulai :
Tugas
Waktu Selesai
- 53 -
adalah metode survei cepat yang dilakukan oleh masyarakat didampingi
TFL. Adapun variabel yang digunakan adalah pada metode Selotif adalah
sebagai berikut:
Contoh Berita Acara Seleksi Titik Lokasi dapat dilihat pada Lampiran
Format 2.2
KSM bertugas sampai dengan serah terima prasarana dan sarana sanitasi
kepada Satker PSPLP Provinsi.
1. Ketua:
a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan;
b. Memimpin pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris:
- 54 -
a. Membantu penyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan
kegiatan tata usaha dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat;
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
3. Bendahara:
a. Menerima, menyimpan, membayarkan uang serta
mempertanggungjawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen
pertanggungjawaban;
b. Melakukan Pengelolaan administrasi keuangan dengan melakukan
pencatatan pada tahap konstruksi antara lain:
1) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel
dipapan pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat
dilihat dengan mudah oleh masyarakat;
2) Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan
laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian
diserahkan kepada Satker Pengembangan Sistem PLP.
4. Seksi-Seksi
a. Seksi Perencana
Tugas seksi perencana adalah bersama TFL membantu:
1) Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada
masyarakat;
2) Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang
akan dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan
masyarakat serta kondisi lingkungan;
3) Menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan
potongan – RAB dan menyusun analisa struktural, elektrikal,
arsitektural sesuai dengan teknologi sanitasi yang dipilih
masyarakat;
4) Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi dan kurva S;
5) Menyusun dokumen RKM;
6) Melakukan inventarisasi tenaga kerja;
7) Merekrut tenaga kerja;
- 55 -
8) Mengatur tenaga kerja di lapangan;
9) Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
10) Mengatur mekanisme pengawasan terhadap pekerja.
b. Seksi Pelaksana
Tugas seksi pelaksana didampingi TFL adalah membantu:
1) Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
2) Membuat laporan tentang keadaan material;
3) Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
4) Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
5) Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat;
6) Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan
lingkungan.
4.6. Pembentukan Tim Pengadaan Barang dan Jasa
Dalam melaksanakan proses pengadaan barang/jasa KSM dibantu oleh Tim
Pengadaan barang/jasa. Tim Pengadaan barang/jasa dibentuk berdasarkan
rembuk warga yang mekanisme pengadaan barang dan jasanya dengan
swakelola. Anggota dari Tim Pengadaan Barang dan Jasa adalah
masyarakat penerima manfaat dan bukan Pengurus KSM.
Contoh Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa dapat
dilihat pada Lampiran Format 3.1.
Syarat anggota tim pengadaan:
1. Memiliki integritas;
2. Jujur dan bertanggungjawab;
3. Berjumlah ganjil, minimal 3 orang;
4. Bertempat tinggal di lokasi sasaran;
5. Bukan aparat pemerintah desa/kelurahan, Fasprov, TFL, dan Pengurus
KSM.
- 56 -
2. Membuat rencana pembeliaan barang berdasarkan jenis barang dan
jasa, ketersediaan penyedia barang/jasa dan jadwal rencana
pelaksanaan pengadaan untuk dibahas pada saat rembuk warga.
Dalam pertemuan rembuk warga, tim membuka kesempatan apabila
ada masyarakat yang ingin menyumbangkan barang dan jasa secara
sukarela untuk kegiatan SANIMAS;
- 57 -
Pada tahap perencanaan salah satu upaya merencanakan keberlanjutan
program SANIMAS adalah perlu diuraikan kesiapan warga untuk dapat
memanfaatkan serta memelihara sarana terbangun di dalam RKM. Oleh
karena itulah perlu dibentuk sebuah wadah/organisasi yang akan
bertanggungjawab dalam kegiatan pemeliharaan dan pengoperasionalan
sarana. Organisasi tersebut adalah Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
(KPP) sarana sanitasi.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPP harus berbadan hukum. Hal
ini akan sangat membantu KPP dalam mengembangkan diri dalam upaya
pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan sarana sanitasi berkelanjutan.
Contoh Berita Acara Pembentukan KPP dapat dilihat pada Lampiran Format
1.7.
Pengurus KPP adalah sebagian berasal dari KSM yang terlibat langsung
dalam kegiatan perencanaan dan pembangunan sarana sanitasi atas hasil
kesepakatan warga penerima manfaat.
- 58 -
5. Mengembangkan mutu pelayanan dan jumlah sarana pengguna;
- 59 -
1) Seksi Usaha Dana :
4) Seksi Kesehatan
- 60 -
penerima manfaat yang terlibat langsung dalam kegiatan perencanaan dan
pembangunan sarana sanitasi atas hasil kesepakatan warga penerima
manfaat dan di SK-kan oleh lurah dan diketahui camat.
RKM yang telah tersusun serta ditandatangani oleh Ketua KSM diajukan ke
Satker PSPLP Provinsi untuk diverifikasi dan disahkan oleh Satker. Apabila
RKM sudah disahkan oleh Satker maka dapat dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kerjasama (PKS) antara PPK pada Satker PSPLP Provinsi dengan
KSM.
2. Organisasi KSM;
5. Dokumen dan berita acara seleksi titik lokasi, disertai dengan dokumen
pendukung dan hasil perhitungan penilaian (penerapan metode Selotif)
antar titik lokasi;
- 61 -
6. Surat Penetapan Penerima Manfaat dari Satker PSPLP Provinsi;
10. Rekening bank bersama atas nama KSM (ditandatangani oleh 3 orang,
yaitu 2 orang pengurus KSM dan 1 orang calon penerima manfaat);
- 62 -
Tabel 4.1 Pendekatan Penggalian Data Titik Lokasi Partisipatif
On Job
4 Rencana Penguatan Kapasitas
Training(Pendampingan)
- 63 -
konstruksi, pasca konstruksi (operasional dan pemeliharaan
sarana);
10. Menyusun DED (Rencana Teknik Rinci (RTR)) dan RAB (Rencana
Anggaran Biaya);
- 64 -
Gambar 4.1. Tahapan Penyusunan Dokumen RKM
4.8.2. Peserta/Partisipan
- 65 -
4.9. Pilihan Prasarana dan Sarana Sanitasi
Pemilihan opsi prasarana dan sarana sistem pengolahan air limbah sangat
tergantung kepada kebutuhan atau kapasitas pengolahan, kondisi
lingkungan kepadatan penduduk, ketersediaan lahan, ketinggian muka air
tanah, Aspirasi non teknis yang terkait dengan perencanaan dan pemilihan
sistem serta kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaannya.
- 66 -
Bagan Alir Pemilihan Unit Pengolahan pada IPAL
Prasarana dan sarana sanitasi dalam SANIMAS terdiri dari 2 (dua) pilihan :
- 67 -
a) Permukiman padat di perkotaan yang mayoritas sudah atau belum
memiliki jamban pribadi akan tetapi tidak/belum memenuhi
ketentuan dalam SNI 03-2398-2001 tentang Tata Cara Perencanaan
Tangki Septik dengan Sistem Resapan;
c) Sub-sistem Pengumpulan;
- 68 -
Komponen SPALD-T terdiri dari:
1. Sub-sistem Pelayanan
Pipa tinja;
Pipa persil;
Bak kontrol.
2. Sub-sistem Pengumpulan
Pipa Retikulasi yang terdiri dari pipa lateral dan pipa servis
Pipa Induk
- 69 -
a. Prasarana Utama
o Proses Fisik
Screen;
Grit Chamber;
Equalisasi
Settler/Sedimentasi awal
o Proses Biologi
Anaerobik
Aerobik
o Proses Fisik
Karbon Aktif
Sedimentasi akhir
o Proses kimia
- Sumur pantau
- Alat pemeliharaan
- 70 -
- Pagar pembatas
- Pipa pembuangan
Sumber air limbah domestik dari rumah tangga adalah sebagai berikut:
2. Kamar mandi, tempat cuci, dan tempat memasak (dapur). Air limbah
domestik yang berasal dari sumber ini sering disebut dengan istilah
grey water.
Pada tiap pertemuan atau belokan harus menggunakan bak kontrol, jarak
antara bak kontrol pada jaringan pipa induk maksimal 20 meter bertujuan
untuk mengurangi akumulasi gas dan memudahkan pemeliharaan saluran.
- 71 -
No Kategori Keterangan
1. Dimensi Pipa
2. Kemiringan Pipa
- 72 -
4.11.2. Bahan Perpipaan
a. Pipa SNI khusus air limbah yang mengacu pada SNI 06-0178-
1987, dalam kondisi khusus dapat digunakan pipa klas AW.
Pipa klas D hanya boleh digunakan untuk pipa persil (SR).
1) Untuk PVC:
2) Untuk Galvanis:
- 73 -
Pengolahan Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) unit pengolahan ini
terdiri dari;
a. Bentuk ;
b. Bahan;
c. Tutup;
Prinsipnya rapat, kedap air dan udara, ringan dan mudah dibuka
untuk perawatan rutin dan dikunci
- 74 -
1. Grease Trap / Penangkap Lemak.
Unit perangkap lemak adalah bak kontrol yang dilengkapi dengan pipa
masuk (inlet) dan keluar (outlet) yang berfungsi memisahkan lemak dan
padatan dari dapur. Unit ini dimaksudkan untuk mencegah penyumbatan
akibat masuknya lemak ke dalam pipa. Disarankan dipasang diluar dapur
dan daerah dengan pemakaian air rendah, dan lokasinya sedekat mungkin
dengan sumbernya.
a. Bentuk;
b. Bahan;
Besi tuang
c. Lokasi;
d. Tutup;
a. Bentuk;
- 75 -
b. Bahan;
c. Tutup ;
Prinsipnya rapat, kedap air dan udara, ringan dan mudah dibuka untuk
perawatan rutin dan dikunci.
- 76 -
menjadi laminer/rata sehingga tidak mengganggu sistem pengolahan
selanjutnya,
Pengoalahan Pengoalahan
Proses Anaerobik
awal outlet Akhir
inlet
- 77 -
2) Proses Aerobik adalah proses pengolahan air limbah secara biologi
dengan dibantu menggunakan mikroorganisme jenis aerobik dalam
mendegradasi parameter pencemar (BOD,COD ) yang terkandung
dalam air limbah. Dalam aplikasinya terdapat 2 ( dua ) model/jenis
tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme/bakeri yaitu secara
melayang dan melekat pada suatu media yang di pasang dalam
kompartemen pengolahan.
Pengoalahan Pengoalahan
Proses Aerobik
awal outlet Akhir
inlet
1. Debit Limbah
- 78 -
setiap jiwa dari calon pengguna dan pemanfaat IPAL, contoh asumsi
kebutuhan air bersih per jiwa perhari
2. Karakteristik Limbah
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar
dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari
suatu usaha dan atau kegiatan.
Makin lama waktu tinggal air limbah makin baik, tapi di perhatikan juga
dengan anggaran yang tersedia. Dalam IPAL SANIMAS waktu tinggal
yang digunakan adalah minimum 24 Jam dengan pendekatan aliran
rata-rata air limbah dalam 24 jam atau 1 hari.
Dinyatakan sebagai volume air buangan yang dapat diolah per satuan
waktu persatuan luas permukaan media.
- 79 -
7. Media Filter
c. Dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak terendam dalam air
e. Ringan
f. Fleksibilitas
g. Pemeliharaan mudah
h. Reduksi Cahaya
8. Ketersediaan Lahan
Berikut adalah salah satu contoh perhitungan desain IPAL secara sederhana
yang digunakan dalam program SANIMAS dengan kapasitas pengolahan 50
KK setara dengan 250 jiwa dengan lebar lahan yang tersedia 3 meter.
Sebagai contoh dalam buku pedoman ini adalah sistem pengolahan air
limbah domestik secara biologi dengan proses anaerobik sebagai proses
utamanya, menggunakan media filter sebagai tempat menempelnya
microbiologi/bakteri yang dikenal dengan Anaerobik filter/Biofilter.
- 80 -
dalam contoh ini adalah sebagai berikut:
Sekat Gantung :
Settler/ Sedimentasi :
Ruang Lumpur
- 81 -
Gutter
Anaerobic Filter/Biofilter
3) Sumur Pantau
- 82 -
a. Kapasitas Volume IPAL
- 83 -
(Lebar x Tinggi)
= 10,8 m3/hari : (2,7
m x 2 m)
=2m
c. Cek Kecepatan Aliran di Unit Settler
- V max = 0,5 m3/jam
- Luas Penampang = Panjang Settler x Lebar
Settler
= 2 m x 2,7 m
= 5,4 m2
- V (Kecepatan Aliran di Settler)= Debit Air Limbah :
Luas Penampang Settler
= 0,9 m3/jam : 5,4 m2
= 0,17 m3/jam
- V < V max => aman
d. Kapasitas Unit Anaerobic Filter (AF)
- Jumlah Bak AF = 9 buah (direncanakan)
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 10,8 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah
Bak AF
= 10,8 m3/hari : 9
= 1,2 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = (Lebar settler – (2 x lebar
dinding sekat)) : 3
= (2,7 m – (2 x 0,15) : 3
= 0,8 m
- Panjang = Volume AF : (Lebar AF X
Tinggi AF)
= 1,2 : (0,8 X 2)
- 84 -
= 0,75 m => dibuat 0,9 m agar
mudah dalam pelaksanaan
konstruksi
- 85 -
- 86 -
- 87 -
- 88 -
- 89 -
- 90 -
Gambar 4
Contoh layout dan Bangunan beserta unit-unit IPAL dalam program
SANIMAS
- 91 -
1. Pondasi
2. Lantai kerja
Saat pekerjaan bangunan IPAL harus diperhatikan dan diawasi dengan teliti
karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada
bangunan pengolahan. Setelah unit pekerjaan selesai dibangun harus
dilakukan pengetesan kebocoran dari unit.
- 92 -
4.14.1. Material Konstruksi Bangunan IPAL
1. Semen
Jenis dan tipe semen adalah jenis semen yang ber SNI penggunaan
umum (pasaran)
3. Agregat Kasar
4. Air
Air yang akan dipakai untuk pembuatan beton tidak boleh mengadung
minyak, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton/baja tulangan.
5. Baja tulangan
- 93 -
6. Pengujian kebocoran unit IPAL
- 94 -
b. Apabila pipa-pipa dipasang/ditanam di dalam tanah, maka dasar
parit-parit galian pipa harus rata dan bebas dari benda-benda yang
keras seperti batu atau kerikil kasar.
- 95 -
4.14.3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Keterangan:
5. Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah yang
dihitung/berdasarkan analisa SNI.
- 96 -
7. Rencana anggaran biaya suatu bangunan adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan (bahan dan upah) untuk
menyelesaikan bangunan tersebut.
- 97 -
V. Tahap Pelaksanaan
- 98 -
Pada tahap persiapan konstruksi harus dilakukan penguatan kapasitas
terhadap kepala tukang, tukang, pekerja, KPP serta masyarakat pemanfaat
prasarana dan sarana yang terbangun. Tujuan penguatan kapasitas ini
untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam hal pelaksanaan
konstruksi dan keberlanjutan program SANIMAS.Penguatan kapasitas ini
dilakukan oleh TFL selaku tenaga pendamping masyarakat.
- 99 -
rupiah).
- 100 -
(2) Tim pengadaan membandingkan harga dan kualitas
paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang
berbeda;
- 101 -
(e) Keterangan lain yang dianggap perlu; dan
a. Pengumuman;
c. Pemberian penjelasan;
f. Evaluasi penawaran;
g. Evaluasi kualifikasi;
h. Pembuktian kualifikasi;
- 102 -
i. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan;
j. Penetapan pemenang;
k. Pengumuman pemenang;
l. Sanggahan;
- 103 -
c. Pemeriksaan dokumen pengadaan barang /
peralatan yang sudah diterima.
- 104 -
melaksanakan pekerjaan dengan sumber pendanaan dari Rekening KSM,
dimana penggunaannya dibukukan sesuai dengan peraturan yang ada. TFL
mendampingi, memberikan bimbingan teknis dan persetujuan terhadap
kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan.
- 105 -
secara terbuka;
Papan informasi dipasang di tempat yang strategis dan mudah diakses oleh
masyarakat. Informasi minimal yang harus tercantum dalam papan
informasi antara lain :
2. Papan informasi harus dipasang agak tinggi agar tidak mudah dirusak
- 106 -
tulisan tangan, asalkan jelas dan terbaca dengan baik Informasi harus
selalu diperbaharui, TFL bertugas untuk memberikan dukungan dan
bimbingan kepada KSM dalam urusan administrasi dan pelaporan
tersebut;
b. Tenaga Pelaksana
5. Bila ada bagian pekerjaan tertentu yang tidak terdapat tenaga di lokasi
bersangkutan, maka KSM bersama masyarakat dapat mencari tenaga yang
dibutuhkan dari tempat lain (artinya daerah/lokasi di Kecamatan, Kabupaten
dsb) bertugas untuk membantu KSM dalam identifikasi tenaga yang
dibutuhkan dan melakukan perundingan mengenai harga yang penggunaan
tenaga luar tersebut berbasis upah harian/mingguan/bulanan atau bisa
berbasis borongan.
- 107 -
6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum
(seperti tenaga angkut galian, dsb) akan ditangani oleh masyarakat
sendiri secara gotong royong dan hal tersebut merupakan bagian dari
kontribusi masyarakat.
a. Waktu atau masa kontrak perjanjian kerja sama (PKS) antara PPK dan
KSM;
c. Realisasi kegiatan dan biaya (RKB) atas RAB yang tertuang dalam
RKM.
- 108 -
1. Perpres 54 tahun 2010 Pasal 87 Ayat 1 tentang Perubahan Kontrak
menyatakan sebagai berikut:
Sebelum dilakukan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada PPK,
KSM didampingi TFL memastikan bahwa seluruh pekerjaan terselesaikan
dangan baik sesuai dengan RKM. Untuk itu sebelum sarana dan prasarana
dapat digunakan oleh masyarakat maka akan dilakukan uji kelayakan dan
uji keberfungsian sarana terbangun (Commissioning Test),terkait
penyelesaian pekerjaan KSM maka:
1. Jika sarana terbangun selesai sesuai dengan RKM dan dapat berfungsi
dengan baik, maka KSM segera melaporkan kepada Satker/PPK untuk
- 109 -
mengagendakan kegiatan serah terima sarana dari KSM kepada
pemberi pekerjaan tugas yaitu PPK Satker PSPLP Provinsi untuk
kemudian diserahkan kepada masyarakat difasilitasi oleh TFL;
2. Jika sarana belum dapat berfungsi dengan baik maka KSM bersama
masyarakat akan segera memperbaiki sarana tersebut.
7. As Buildrawing
- 110 -
Pemerintah Kabupaten/Kota (tidak mencakup lahan hibah).
Lampiran format 1.15
TAHAP PASCA
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP SERAH TERIMA
KONSTRUKSI
Selotif
Penetapan Lokasi
Pembentukan KSM
Pemebntukan KPP
- 111 -
VI. Tahap Pasca Konstruksi
6.1.1. Pengelolaan
- 112 -
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan KPP harus melakukan
langkah-langkah sebagai berikut;
6.1.2. Penyuluhan
6.2. Pendanaan OP
- 113 -
diwujudkan dengan rencana kerja yang nyata dan iuran (pendanaan) dari
pemanfaat sebagai swadaya untuk keberlanjutannya.
Namun hal ini tidak menutup kemungkinan pengurus KPP untuk dapat mencari
sumber dana di luar iuran warga pemanfaat, diantaranya adalah dari bantuan
pemerintah yang diberikan berupa bantuan teknis dan/atau bantuan
pendanaan terkait yang cukup besar seperti rehap sarana. Lebih lanjut tugas
dan tanggung jawab Pemda antara lain seperti:
- 114 -
2. Memonitoring keberlangsungan/keberlajutan Operasi dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana Program SANIMAS terbangun serta
pembinaan kepada masyarakat/KPP dalam kepengelolaan sarana;
6.5.1. MCK
- 115 -
Secara rinci operasional dan pemeliharaan mengacu pada Program
SANIMAS di tingkat masyarakat.
2. Bersihkan lantai luar jamban dengan kain pel setiap 2 atau 3 hari
sekali, jika perlu gunakan bahan pembersih lantai jika sangat kotor;
c. Tidak membuang air sabun mandi dan air sabun bekas cucian
masuk kedalam kloset;
- 116 -
e. Menggunakan diterjen (bahan pencuci pakaian) dengan
bijaksana/tidak berlebihan
12. Periksa bak kontrol jamban jika terdapat kotoran padat/sampah dan
keluarkan, kemudian buang ke tempat sampah;
13. Setiap 2 minggu sekali, buang kotoran padat dan kotoran yang
mengapung tepat di bawah manhole. Gunakan alat untuk
mengumpulkan kotoran tersebut, keluarkan semua kotoran yang
terkumpul sampai tidak ada yang tersisa, buang semua kotoran
(sampah ke dalam plastik dan buang ke tempat sampah);
15. Setiap 6 bulan sekali, lakukan tes kualitas air limbah, ambil 2 sample air
limbah dari inlet dan outlet. Periksakan ke laboratorium yang
direkomendasikan oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
6.5.2. IPAL
- 117 -
Biaya Operasi dan Pengelolaan Air Limbah untuk 200 Jiwa (50 KK)
- 118 -
b. Buang Limbah padat dan kotoran mengapung;
c. Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa
tersumbat atau rusak;
d. Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat;
f. Semua tutup bak kontrol dan manhole IPAL harus bisa dibuka
untuk mempermudah pengoperasian dan pemeliharaan;
h. Tes kualitas air limbah setiap 6 bulan sekali, ambil 2 sample air
limbah dari inlet dan outlet, masing-masing 2 liter dalam botol
terpisah. Periksakan ke laboratorium yang direkomendasikan oleh
pemerintah Kabupaten/Kota.
- 119 -
d. Masukkan pipa penyedot tinja sampai lantai dasar, sedot dari bak
pertama, lumpur yang disedot adalah lumpur berwarna hitam,
hentikan penyedotan jika lumpur berwarna coklat;
6.7. Kewirausahaan
Contoh KPP memanfaatkan outlet air limbah (effluent dengan baku mutu
ramah lingkungan) untuk budidaya ikan lele, selain itu memanfaatkan
lahan yang ada disekitar sarana IPAL untuk berbudidaya tanaman
produktif dengan menggunakan pupuk hasil pengolahan air limbah SPALD-
T Skala permukiman dan masih banyak lagi upaya untuk mengembangkan
diri dengan berwirausaha serta memanfaatkan iuran masyarakat yang
ada/sumber pendanaan yang lainnya (atas kesepakatan masyarakat).
Adalah buku yang memuat nama-nama (KK) pemanfaat sarana, alamat dan
jumlah jiwa pemanfaat. (Format KPP. 1)
- 120 -
Buku Iuran Anggota KPP
Adalah buku yang memuat nama-nama KK pemanfaat, dan jumlah iuran yang
dibayar pada setiap periode tertentu.
Dalam hal ini tergantung kesepakatan masyarakat tetapi tetap mengacu pada
kebutuhan pemeliharaan sarana yang terbangun. Pembayaran iuran bisa
dilakukan dengan periode mingguan, bulanan atau triwulan, dll. (Format KPP. 2)
Adalah buku yang mencatat transaksi penerimaan & pengeluaran uang KPP.
Penerimaan kas KPP antara lain pembayaran iuran wajib dan sukarela dari
pemanfaat, swadaya tunai dari pihak luar. Sedangkan pengeluaran kas KPP
antara lain honor operator inspeksi IPAL, upah penjaga/cleaning services rutin
MCK, perbaikan sarana, atau pembelian peralatan sarana, dll.
Pencatatan buku kas KPP sesuai dengan urutan tanggal terjadinya transaksi.
Setiap penerimaan dan pengeluaran dana kas disertai dengan bukti yang
ditanda tangani oleh penerima uang, yang mengeluarkan uang dan diketahui
oleh Ketua KPP. (Format KPP. 3)
Adalah buku KPP yang berisikan catatan mengenai transaksi melalui bank dan
transaksi yang dilakukan oleh pihak bank yang tertulis di Buku Tabungan KPP.
Buku Bank/Rekening KPP di tandatangani minimal oleh 2 orang pengurus KPP.
Nama Rekening KPP harus atas nama kelompok bukan atas nama pribadi.
(Format KPP. 4)
(Format KPP. 5)
- 121 -
pemeliharaan merupakan serangkaian kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
untuk menjaga sarana yang terbangun secara optimal agar tidak rusak dan
tetap berfungsi. Rencana pemeliharaan disini mencakup pemeliharaan yang
dilaksanakan secara rutin, berkala dan insidentil/mendesak. Format jadwal
pemeliharaan ini dibuat oleh Seksi O & P. (Format KPP. 6)
- 122 -
akses sarana sanitasi dengan layak termasuk masyarakat berpengasilan
rendah (MBR). Sarana yang sudah terbangun dapat dilakukan
pengembangan yaitu penambahan SR (jika kapasitas IPAL memungkinkan).
- 123 -
VII. Pemantauan dan Pengendalian
7.1. Umum
7.2. Pemantauan
- 124 -
Kegiatan pemantauan akan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
4. Fasilitator Provinsi;
- 125 -
5. TFL Teknik dan Pemberdayaan;
- 126 -
9. Uji Coba, pelaksanaan uji coba dan ketersediaan SOP operasional
dan pemeliharaan atas kesepakatan masyarakat pemanfaat dan
pemelihara sarana sanitasi.
Tahap II. Pemantauan pada Tahun Anggaran yang lalu (Pasca Program)
6. Masyarakat;
1. Aspek Teknis
- 127 -
dll)
2. Aspek Pemanfaatan
3. Aspek Keuangan
4. Aspek Kelembagaan
- 128 -
7.3.1. Aspek Idikator Dan Parameter Evaluasi Tahap Pra Kontruksi
Ya/
No. Jenis Kegiatan Kelengkapan Keterangan
Tidak
Penyampaian Surat Minat dari
Kabupaten/Kota dilengkapai
Dokumen Surat
1. daftar panjang lokasi yang
Minat
diusulkan untuk program
SANIMAS
Penyampaian Surat
pernyataan dari kepala daerah
yang ditujukan kepada
Dokumen Surat
Direktur Jenderal Cipta Karya
2. Kesanggupan Dana
(DJCK), Kesanggupan Dana
sharing
sharing (pendamping) APBD
Program SANIMAS digunakan
untuk kegiatan prakonstruksi
Penetapan Lokasi Tingkat
SK Penetapan Lokasi
Kabupaten/Kota oleh
3. oleh
Bupati/Walikota Penerima
Bupati/Walikota
Program SANIMAS
Penandatanganan MOU PKS
4. antara Bupati/Walikota Dokumen MOU PKS
dengan Direktur PLP
5. Rekruitment TFL
Mobilisasi TFL oleh Satker
6.
PSPLP
7. Bimbingan Teknis TFL
Undangan
Sosialisasi SANIMAS tingkat Daftar Hadir
8.
Kab./kota Dokumentasi
Berita Acara
9. Pelaksanaan SELOTIF Dokumen SELOTIF
Undangan
Sosialisasi SANIMAS tingkat Daftar Hadir
10.
Kelurahan/Desa Dokumentasi
Berita Acara
Undangan
Rembuk kelurahan/Desa I
Daftar Hadir
(Fakta Integritas/Surat
Dokumentasi
11. Kesiapan Masyarakat
Berita Acara
menerima dan melaksanakan
Penandatanganan
Program SANIMAS
Fakta Integritas
Undangan
Daftar Hadir
Rembuk kelurahan/Desa II Dokumentasi
12.
(Pembentukan KSM dan KPP) Berita Acara
Dokumen
Pembentukan KSM
- 129 -
Ya/
No. Jenis Kegiatan Kelengkapan Keterangan
Tidak
dan KPP
SK KSM dan KPP
oleh Kepala
Kelurahan/Desa
SK Penetapan
Surat Penetapan Penerima Penerima Manfaat
13.
Manfaat Oleh Satker PSPLP
Provinsi
Undangan
Daftar Hadir
Pembentukan Panitia Dokumentasi
14.
Pengadaan Barang dan Jasa Berita Acara
Dokumen Pengadaan
Barang dan Jasa
Penyusunan RKM (Rencana
Dokumen RKM yang
Kerja Masyarakat) didalamnya
sudah diverifikasi
tercakup DED (Rencana
15. oleh Satker PSPLP
Teknik Rinci (RTR)) dan RAB
Provinsi dibantu oleh
(Rencana Anggaran Biaya) &
Fasprov
Spesifikasi Teknis
Pembukaan Rekening
Masyarakat
(ditandatangani oleh 3 orang, Bukti Buku
16.
yaitu 2 orang pengurus KSM Rekening
dan 1 orang calon penerima
manfaat)
Undangan
Pelatihan KSM, Tukang dan
17. Daftar Hadir
Kepala Tukang
Dokumentasi
Ya/
No. Jenis Kegiatan Kelengkapan Keterangan
Tidak
Rembuk Warga III Undangan
(sosialisasi dokumen RKM Daftar Hadir
1.
dan Persiapan pelaksanaan Dokumentasi
Fisik) Berita Acara
Penanda Tanganan
Perjanjian Kerjasama (PKS)
2. Dokumen PKS
antara KSM dengan Satker
PSPLP
RPD (Rencana
Pencairan Dana Tahap 1
3. Penggunaan Dana)
(40 %)
Tahap 1
- 130 -
Ya/
No. Jenis Kegiatan Kelengkapan Keterangan
Tidak
Laporan Progress
(harian, mingguan,
Bulanan)
Pelaksanaan
Laporan Penggunaan
4. Pembangunan/ Konstruksi
Material
Tahap 1
Daftar hadir penerima
upah
Dokumentasi
LPD (Laporan Penggunaan Dokumen LPD Tahap
5.
Dana) Tahap 1 1
RPD (Rencana
Pencairan Dana Tahap 2
6. Penggunaan Dana)
(30 %)
Tahap 2
Laporan Progress
(harian, mingguan,
Bulanan)
Pelaksanaan
Laporan Penggunaan
7. Pembangunan/ Konstruksi
Material
Tahap 2
Daftar hadir penerima
upah
Dokumentasi
LPD (Laporan Penggunaan Dokumen LPD Tahap
8.
Dana) Tahap 2 2
Laporan Progress
(harian, mingguan,
Bulanan)
Pencairan Dana Tahap 3 Laporan Penggunaan
9.
(30 %) Material
Daftar hadir penerima
upah
Dokumentasi
Laporan Progress
(harian, mingguan,
Bulanan)
Pelaksanaan
Laporan Penggunaan
10. Pembangunan/ Konstruksi
Material
Tahap 3
Daftar hadir penerima
upah
Dokumentasi
LPD (Laporan Penggunaan Dokumen LPD Tahap
11.
Dana) Tahap 3 3
Undangan
Rembuk Warga IV
Daftar Hadir
12. (membahas persiapan
Dokumentasi
Comissioning Test)
Berita Acara
Pelaksanaan Uji Dokumen Berita
13.
Fungsi/Comissioning Test Acara Uji
- 131 -
Ya/
No. Jenis Kegiatan Kelengkapan Keterangan
Tidak
oleh Satker PSPLP Provinsi Fungsi/Comissioning
Test.
Berita Acara Serah
Terima Infrastruktur
Serah Terima Infrastruktur SANIMAS dengan
14. SANIMAS terbangun dari dilampiri daftar
KSM ke Satker PSPLP. periksa sarana
terbangun.
Nilai
No Nila / Nilai
Aspek/ Kriteria Indikator Parameter Bobot
. i Aspe Relatif
k
Ada Peraturan
Daerah yang
mengatur tentang 3
pengelolaan Ipal
secara detail
Ada Peraturan
Daerah yang
mengatur tentang
(a) Adanya Pengelolaan Ipal
Produk
Pengaturan di tetapi tidak 2
pengaturan
1. Daerah Tentang mengatur 5%
yang
SANIMAS pelaksanaan
mendukung
SANIMAS secara
detail
Belum ada
Peraturan
Daerah yang
1
mengatur tentang
pengelolaan Air
Limbah Domestik
(b) Rencana Ada program 3
- 132 -
Nilai
No Nila / Nilai
Aspek/ Kriteria Indikator Parameter Bobot
. i Aspe Relatif
k
Pengembangan pembangunan
SANIMAS SANIMAS dalam
RTRW dan sudah
melakukan revisi
SSK
Ada program
pembangunan
SANIMAS di
dalam RTRW
2
akan tetapi
belum
melakukan revisi
SSK
Tidak ada
program
pembangunan 1
SANIMAS
didalam RTRW
> 60 KK 3
(a) Kapasitas = 50 – 60 KK 2
Pelayanan IPAL
< 50 KK 1
Teknis –
Kondisi sarana
Teknologi A,
dan prasarana
hanya 3
berfungsi dengan
2. konstruksi IPAL 20%
baik
(diisi untuk
IPAL yg tdk (b) Kondisi Sarana Kondisi sarana
melayani MCK) dan Prasarana dan prasarana
2
IPAL berfungsi
sebagian
Kondisi sarana
dan prasarana 1
tidak berfungsi
4 bilik dengan >
3
25 KK
(a) Kapasitas 4 bilik dengan <
2
Pelayanan MCK 25 KK
> 4 bilik dengan
1
< 25 KK
Kondisi sarana
Teknis –
dan prasarana
Teknologi B, 3
berfungsi dengan
konstruksi
baik
MCK Kombinasi
Kondisi sarana
(b) Kondisi Sarana
dan prasarana
MCK 2
berfungsi
sebagian
Kondisi sarana
dan prasarana 1
tidak berfungsi
KPP Berbadan
Kelembagaan (a) Lembaga
3. Hukum 3 30%
Pengelola Pengelola
(Terdaftar di
- 133 -
Nilai
No Nila / Nilai
Aspek/ Kriteria Indikator Parameter Bobot
. i Aspe Relatif
k
Menkunham)
KPP Memiliki
2
Akte Notaris
KPP Berdasarkan
SK Kepala 1
Desa/Lurah
Struktur
lengkap dan
3
pengelola
berfungsi aktif
Struktur
(b) Struktur lengkap akan
2
Organisasi tetapi pengelola
kurang aktif
Ada struktur
akan tetapi
1
organisasi tidak
berjalan
Pengelola
kompeten,
operator dan 3
tenaga kerja
cukup
Pengelola
kompeten,
(c) Sumber Daya opertor dan 2
Manusia tenaga kerja
kurang
Pengelola
kurang
kompeten,
1
operator dan
tenaga kerja
kurang
Dilakukan
pencatatan
operasional 3
SANIMAS secara
baik
Dilakukan
(d) Administrasi pencatatan
Pengelolaan operasional 2
SANIMAS tetapi
kurang baik
Tidak dilakukan
pencatatatan
1
operasional
SANIMAS
Ada fasilitasi
kelembagaan
(e) Fasilitasi
secara rutin dari 3
Kelembagaan
Pemda (minimal
Oleh Pemda
1 kali/bulan)
Pernah ada 2
- 134 -
Nilai
No Nila / Nilai
Aspek/ Kriteria Indikator Parameter Bobot
. i Aspe Relatif
k
fasilitasi dari
Pemda (minimal
1 kali dalam 3-6
bulan)
Tidak pernah
ada fasilitasi 1
dari Pemda
Keuangan
3
bulanan surplus
Keuangan
(a) Kondisi
bulanan cukup 2
Keuangan
(balance)
Keuangan
1
bulanan minus
Ada pencatatan
lengkap disertai
dengan bukti
3
pendukung dan
dana KPP
disimpan di bank
Ada pencatatan
(b) Pengelolaan
lengkap tetapi
Keuangan
tidak disertai
bukti pendukung 2
dan dana KPP
tidak disimpan di
Bank
Tidak ada
1
4. Keuangan KPP pencatatan 15%
Masyarakat
membayar Iuran
dan nilainya
melebihi dengan 3
hasil
kesepakatan
dalam RKM
Masyarakat
membayar Iuran
dan nilainya
(c) Iuran dari
sesuai dengan 2
Masyarakat
hasil
kesepakatan
dalam RKM
Masyarakat
membayar Iuran
dan nilainya
kurang dari 1
hasil
kesepakatan
dalam RKM
Dilakukan
pembersihan
Partisipasi (a) Pemeliharaan 3 30%
secara rutin oleh
masing-masing
- 135 -
Nilai
No Nila / Nilai
Aspek/ Kriteria Indikator Parameter Bobot
. i Aspe Relatif
k
penerima
manfaat
Dilakukan
pembersihan
secara rutin
hanya oleh 2
petugas yang
ditunjuk oleh
KPP
Tidak ada
pembersihan 1
secara rutin
Ada
Penambahan
nilai ekonomi di
tingkat 3
Masyarakat
(penerima
(b) Dampak manfaat)
Ekonomi Ada
Penambahan
2
Nilai ekonomi di
Pengelola (KPP)
Tidak Ada
Penambahan 1
nilai ekonomi
Penambahan SR
3
≥ 100%
Penambahan SR
2
(c) Pengembangan 50% - 99%
Sambungan
Rumah (SR)
Penambahan SR
1
sebesar < 50%
100
Jumlah
%
>8 : Baik
6<N≤8 : Sedang
≤6 : Buruk
- 136 -
Tata cara menggunakan Tabel Evaluasi:
3. Kolom Nilai adalah nilai indikator yang paling sesuai dengan kondisi
SANIMAS yang diuji. Hal ini menggambarkan kualitas dari masing-
masing indikator.
7. Jika telah diperoleh jumlah total nilai relatif maka dapat ditentukan
kualitas sebuah SANIMAS yang berfungsi yaitu:
a. Baik : >8
b. Sedang : 6–8
c. Buruk : <6
- 137 -
9. SANIMAS tidak perlu di evaluasi apabila
- 138 -
• Lembaga yang mengelola SANIMAS adalah KPP.
• Keterangan yang diperoleh harus ada bukti berupa buku kas dan
buku tabungan atas nama KPP yang bersangkutan
- 139 -
pengurus yang diberi tugas.
7.4. Pelaporan
Struktural Fungsional
Jenis Laporan Tingkatan Laporan Laporan
Pelapor Pelapor
Kepada Kepada
SKPD yang
Kabupaten/ Fasprov dan
ditugaskan Bupati/ Wali
TFL Satker PSPLP
Kota sebagai Kota
Provinsi
penyelenggara
Satker PSPLP
Laporan Provinsi
Penyelenggaran Satker/PPK
Provinsi Gubernur Fasprov dan
Program PSPLP Provinsi
Konsultan
(dilakukan
Advisory
secara periodik)
Dirjen Cipta
Karya Konsultan
Nasional Satker PLPBM Satker PLPBM
Cq. Direktur Advisory
PPLP
- 140 -
Struktural Fungsional
Jenis Laporan Tingkatan Laporan Laporan
Pelapor Pelapor
Kepada Kepada
Kabupaten/ Bupati/
Gubernur
Laporan Kinerja Kota Wali Kota
Penyelenggara
Program
(dilakukan
minimal 1 kali Provinsi Gubernur Menteri
dalam setahun)
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Januari 2018
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA,
- 141 -
LAMPIRAN PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN
KEGIATAN
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT
(SANIMAS)
LAMPIRAN 1
KETENTUAN PELAKSANAAN
PROGRAM SANIMAS
NO. TABEL/
NAMA FORMAT
FORMAT
-1-
Tabel 1.1 Ketentuan Pelaksanaan Program Sanimas Reguler
Komponen APBD
No Pemerintah Satker Pemerintah Swasta/ APBD Swadaya
Tahap Kegiatan Masyarakat APBN KAB/
Pusat Provinsi Kota/Kab CSR/LSM PROV /Swasta
KOTA
Persiapan
Sosialisasi √ √
Regional
Sosialisasi √ √
Kab./Kota
Peningkatan
Kapasitas STFL
- TFL dan Kaur √ √
Satker +
Kab/Kota
II Seleksi Lokasi
Daftar Panjang √ √
(Long List)
√ √
Daftar Pendek
-2-
Penanggungjawab Sumber Dana
Komponen APBD
No Pemerintah Satker Pemerintah Swasta/ APBD Swadaya
Tahap Kegiatan Masyarakat APBN KAB/
Pusat Provinsi Kota/Kab CSR/LSM PROV /Swasta
KOTA
(Short List)
Sosialisasi √ √ •
Masyarakat
Kajian Cepat
Partisipatif
Seliksi Lokasi √ √ √
Partisipatif
(Selotif))
Penyusunan
III
RKM/
Penentuan √ √ •
Pengguna
Pembentukan √ √ •
KSM
Pilihan √ √ •
Teknologi
-3-
Penanggungjawab Sumber Dana
Komponen APBD
No Pemerintah Satker Pemerintah Swasta/ APBD Swadaya
Tahap Kegiatan Masyarakat APBN KAB/
Pusat Provinsi Kota/Kab CSR/LSM PROV /Swasta
KOTA
DED + RAB √ √ •
Rencana Kerja √ √
Masyarakat
Dokumentasi
dan Legalisasi √ √ √
RKM
IV Pemberdayaan
Masyarakat
Peningkatan √
Kapasitas KSM
Peningkatan
Kapasitas √
Bendahara
Peningkatan √
Kapasitas
-4-
Penanggungjawab Sumber Dana
Komponen APBD
No Pemerintah Satker Pemerintah Swasta/ APBD Swadaya
Tahap Kegiatan Masyarakat APBN KAB/
Pusat Provinsi Kota/Kab CSR/LSM PROV /Swasta
KOTA
Mandor
Peningkatan
Kapasitas √
Operator
Promosi √
Kesehatan
Kewirausahaan √
KSM
V Konstruksi
Material √ √ √ √ •
Upah Kerja √ √ √
Lahan √ √ √ √
-5-
Penanggungjawab Sumber Dana
Komponen APBD
No Pemerintah Satker Pemerintah Swasta/ APBD Swadaya
Tahap Kegiatan Masyarakat APBN KAB/
Pusat Provinsi Kota/Kab CSR/LSM PROV /Swasta
KOTA
VI Pendampingan
Senior Tenaga
Fasilitator √ √ √
Lapangan/Pend
amping Provinsi
Tenaga
Fasilitator
Lapangan/ √ √ √
Pendamping
Bidang Sosial
Tenaga
Fasilitator
Lapangan/ √ √ √
Pendamping
Bidang Teknis
Pengoperasian
VII &
Pemeliharaan
-6-
Penanggungjawab Sumber Dana
Komponen APBD
No Pemerintah Satker Pemerintah Swasta/ APBD Swadaya
Tahap Kegiatan Masyarakat APBN KAB/
Pusat Provinsi Kota/Kab CSR/LSM PROV /Swasta
KOTA
Pemeriksaan
effluent (setiap 6 √ • • √
bln)
Penyedotan
lumpur tinja √ • √
(tiap 2-3 tahun)
Dana
rehabilitasi (jika √ √ √
diperlukan)
Biaya O&P
rutin (termasuk • √ • √
gaji Operator)
Monitoring & √ √
VIII √ √ √ √
Evaluasi
IX Replikasi √ √ √ •
-7-
Format 1.1 Surat Minat
Kepada Yth.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman
(.............................)
Nama Lengkap
-9-
Format 1.2 Undangan Kegiatan
KOP SURAT
(Desa/Kelurahan/KSM)
Kepada Yth.:
....................................
....................................
Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Program SANIMAS
Tahun …………, maka dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu
untuk hadir pada :
Hari/Tanggal: ……………………………………………………
Waktu : ….………………s/d……………………………
Tempat : ……………………………………………………
Acara : Kegiatan ……………….
Hormat saya,
(Kepala Desa/Lurah/Ketua KSM)
Stempel basah
(………………………………)
Nama Lengkap
Tembusan :
1. Bapak Camat (sebagai laporan).
2. Bapak/Ibu Kepala Dinas ....... Kota ...........
3. Arsip.
CATATAN : Undangan ini bisa digunakan untuk semua
kegiatan (disesuaikan acaranya).
- 10 -
Format 1.3
Daftar Hadir
KOP SURAT
(Desa/Kelurahan/KSM)
ORGANIS
N NAMA ALAMAT L/P ASI/ TANDA
1
O LENGKAP JABATAN TANGAN
1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
ds dst…
t DAFTAR HADIR …
Dibuat :
(Yang mengundang dalam acara)
(…………………………)
Nama lengkap
- 11 -
Diketahui
( …………………………………..) (……………………………..)
Nama Lengkap Nama Lengkap
- 12 -
Format 1.4
Notulensi Kegiatan
KOP SURAT
(Desa/Kelurahan/KSM)
NOTULENSI
Provinsi : ………………….................
Kota/Provinsi : .......………........
Kecamatan : ……………………………
Kelurahan/Desa:..............................
Lingkungan :……………………..............
RT./RW : ……… / ………
Hari/Tanggal : ………………………………………………..
Pukul : ..............
Tempat : …………………………………………….…
Acara : ……………………………………………….
Pemimpin Rapat : ………………………................
Jabatan ……………………
Nara Sumber : 1 ………………………………
Jabatan ……………………
: 2 ………………………………
Jabatan .…………………..
: 3 ………………………………
Jabatan . …………………..
Agenda Acara :
1 . Pembukaan :
Uraian singkat prakata (Pimpinan
rapat) pada pukul …………
2. Sambutan : 1. .…………………………
Jabatan ..…………………
: 2. . …………………………
Jabatan ……………….......
Uraian singkat sambutan dan pukul
………………………........
....................................................................
....................................................................
....................................................................
....
3. Acara inti : Yang menyampaikan materi
: 1. ……………………..
Jabatan ……………………………..
Penjelasan singkat
: 2. ……………………..
Jabatan …………………....………..
Penjelasan singkat.
: 3. Dst
- 13 -
bila perlu dilampiri hand out, dan pukul
berapa dimulai
…………………s/d…………….…..
4. Tanya-jawab : (Nama, Pertanyaan dan jawaban)
5. Kesimpulan dan kesepakatan :
Berdasarkan hasil paparan dan tanya jawab serta
diskusi maka dapat disimpulkan :
a. …………………………………………………………………
………...................................................................
......................................................
b. …………………………………………………………………
………………..........................................................
......................…………….……..
c. Dst
( …………………………………..) ( ……………………….……..)
Nama Lengkap Nama Lengkap
Mengetahui,
(Yang Memimpin
daerah/wilayah/lingkungan) Tenaga Fasilitator
Lapangan
( ………….....………..) ( ……………………..)
Nama Lengkap Nama Lengkap
- 14 -
Format 1.5
Berita Acara Kegiatan
KOP SURAT
(Desa/Kelurahan/KSM)
BERITA ACARA
………………………………………………….. (kegiatan)
- 15 -
Pimpinan Rembug Notulen
( …………………………..) ( …………………………..)
Mengetahui,
( ……………………………..) ( ……………………………..)
Nama Lengkap Nama Lengkap
- 16 -
Format 1.6:
SK. Kades/ Lurah tentang Pembentukan KSM
KOP SURAT
- 17 -
............. Tahun Anggaran ........ ;
2. Dalam rangka memberi kejelasan
pelaksanaan tugas, fungsi, hak dan
kewajiban pengurus dan anggota
Kelompok Swadaya Masyarakat Pada
Kegiatan Sanitasi Berbasis
Masyarakat;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan perubahannya, Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012;
3. Peraturan Pemerintah Nomor. 73
Tahun 2005 tentang Kelurahan.
Khususnya Bab VII tentang Lembaga
Kemasyarakatan;
4. Peraturan lainnya yang terkait
Memperhatikan 1. Surat Keputusan Bersama Rembug
Warga Tentang Penetapan Lokasi
Pembangunan Prasarana dan Sarana
Sanitasi Berbasis Masyarakat tahun
Anggaran 2016;
2. Berita Acara Musyawarah Warga
lingkungan……………........Kelurahan
/Desa .............
Kecamatan......................... Kota/Kab.
................ Provinsi pada tanggal
............................ bertempat
............................................................
Tentang, pembentukan Kelompok
Swadaya Masyarakat pada kegiatan
Sanitasi Berbasis Masyarakat tahun
20…….
- 18 -
Menetapkan :
MEMUTUSKAN :
Kesatu Membentuk Kelompok Swadaya
Masyarakat “.........................”,
lingkungan..................... Kelurahan/Desa
. . . . . . . . . . . . . . ........... Kecamatan
...................... Kab/Kota ……..
Provinsi..................... Tahun ……………
dengan susunan kepengurusan sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.
- 19 -
Ditetapkan di : Pada
tanggal :
Kepala Desa/Lurah
Stempel basah
(.......Nama Lengkap.....)
NIP.
Tembusan :
Lampiran :
- 20 -
Susunan Pengurus
Kelompok Swadaya Masyarakat “ ......................................
“ Lingkungan ...................... Kelurahan/Desa
............................ Kecamatan .............
Kota/Kabuapaten ................
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Kepala Desa/
Lurah
Stempel Basah
(……Nama Lengkap …..)
NIP.
Tembusan :
1. Satker/PPK PSPLP Provinsi ..........................;
2. Kepala Dinas ............................. (selaku stakeholder
Sanitasi Berbasis Masyarakat Kab/Kota);
3. Camat ............. Kab/Kota............. Provinsi .....................;
- 21 -
Contoh : Struktur Organisasi KSM
REMBUK WARGA
MASYARAKAT
Keterangan:
: Garis Perintah
: Garis Koordinasi
- 22 -
Format 1.7
SK. Kades/ Lurah tentang Pembentukan KPP
KOP SURAT
- 23 -
pelaksanaan tugas, fungsi, hak dan
kewajiban pengurus dan anggota Kelompok
Pemanfaat dan Pemelihara Pada Kegiatan
Sanitasi Berbasis Masyarakat;
- 24 -
Menetapkan :
MEMUTUSKAN :
Kesatu Membentuk Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara “.........................................”,
lingkungan..................... Desa/Kelurahan
....................... Kecamatan ......................
Kota/ Provinsi.....................
Tahun……………dengan susunan
kepengurusan sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
- 25 -
Ditetapkan di : Pada
tanggal :
Kepala
Desa/Lurah
Stempel Basah
(.Nama Lengkap.)
NIP.
Tembusan :
Lampiran :
Nomor : SK ..............................................
Tanggal : ...................................................
Tentang : Pembentukan Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara “.................................” pada kegiatan
Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun
Anggaran 2016 di Lingkungan
...................Desa/ Kelurahan .......................
Kecamatan……………….Kabupaten/Kota.……
……………. Provinsi ........................
- 26 -
Susunan Pengurus
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara “
......................................
“ Lingkungan ...................... Desa/Kelurahan
............................ Kecamatan ........................
Kabuapaten/Kota ................
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Kepala
Desa/Lurah
Stempel Basah
(……Nama Lengkap …..)
NIP.
Tembusan :
1. Satker/PPK PPLP Provinsi ..........................;
2. Kepala Dinas ............................. (selaku stakeholder
Sanitasi Berbasis Masyarakat Kabupaten/Kota);
3. Camat ................................ Kabupaten
/Kota........................... Provinsi ........................;
- 27 -
Gambar Contoh Bagan Organisasi KPP
PEMBINA
KETUA &
PELINDUNG
BENDAHARA /
SEKRETARIS
Keterangan:
: Garis Perintah
: Garis Koordinasi
- 28 -
Format 1.8.
SK. KSM tentang Penetapan Tim
KOP SURAT
KEPUTUSAN
KELOMPOK SAWADAYA MASYARAKAT KEGIATAN
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT
Nomor : .................................
TENTANG
- 30 -
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
- 31 -
Masyarakat pada Lingkungan
.................Desa/ Kelurahan .......Kecamatan
…………Kab/Kota .....................Provinsi
............. meliputi :
Nama Alamat Jabatan
Koordinator merangkap
Anggota Tim Pengawas
Sekretaris merangkap
Anggota Tim Pengawas
Anggota Tim Pengawas
Ditetapkan di : ...
Stempel basah
(......Nama lengkap.....)
- 33 -
Format 1.9
SK. Satker tentang Penetapan Penerima Manfaat
KOP SURAT
KOMITMEN
NOMOR :…………………………….
TENTANG
Memperhatikan:
- 34 -
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : …………………………………
………………………..…....
Stempel Basah
(………………………………………..)
NIP.
- 36 -
Lampiran : Surat Keputusan Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen Tentang
Penetapan Penerima Manfaat
KOP SURAT
Nama Jumlah
No Kepala L/P Anggota Alamat Pekerjaan Keterangan
Keluarga Keluarga
PROVINSI ………………………..…....
Stempel basah
(………………………………………..)
NIP.
- 37 -
Format 1.10
Perjanjian Kerjasama antara Satker dengan KSM
KOP SURAT
PERJANJIAN KERJASAMA
PROGRAM PEMBANGUNAN SANITASI BERBASIS
MASYARAKAT
Nomor : ..................................
Antara
dengan
NAMA : ..........................................
JABATAN : Pembuat Komitmen, Satuan Kerja
Pengembangan Sistem Penyehatan
Lingkungan Permukiman Provinsi
………………………...
ALAMAT : ..........................................
NIP : ..........................................
- 38 -
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh
karena itu bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna
Anggaran, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
NAMA : ..........................................
JABATAN : Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM)
ALAMAT : ..........................................
Dalam hal ini bertindak sebagai Ketua Kelompok Swadaya
Masyarakat Bantuan Pemerintah..................., untuk
mendukung kegiatan....................., selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian
Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua
belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana bantuan
pemerintah berupa………………untuk mendukung
kegiatan……………………………….dengan ketentuan sebagai
berikut :
BERDASARKAN :
1. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Perubahannya
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012;
2. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.5/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
3. Pedoman Pelaksanaan Sanitasi Berbasis Masyarakat 2016;
4. ……………………………………….. *)
5. ……………………………………….. *)
6. ……………………………………….. *)
*) diisi dengan aturan hukum yang berlaku
Pasal 1
TUJUAN PERJANJIAN
Tujuan Kontrak adalah bahwa Pihak Kedua harus
melaksanakan pekerjaan yang menjadi pokok perjanjian,
sehingga hasil pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan
Pihak Pertama, sesuai dengan ketentuan-ketentuan di
dalam Dokumen Perjanjian kerjasama.
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pihak Pertama memberi dana kepada Pihak Kedua dan
Pihak Kedua menerima tugas pekerjaan dari Pihak Pertama
yaitu untuk menyelenggarakan pekerjaan:
Nama Kegiatan : Pembangunan ..........................
Lokasi Kegiatan : Kelurahan/Desa : …………………
Kecamatan :
Kab/ Kota :
Provinsi :
Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN
Surat Perjanjian kerjasama ini terdiri dari dokumen-dokumen
sebagai berikut:
- 40 -
a. Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) diantaranya berisi ;
· Struktur Organisasi KSM yang telah disahkan
· Lokasi dan ketersediaan lahan
· Detailed Engineering Design (DED)
· Rencana Anggaran Biaya dan Kurva S
· Rencana Kerja
b. Rekening Bank Bersama (Bank Pemerintah/Daerah)
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 5
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
Pasal 6
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
Pasal 10
SANKSI
Lain – Lain
1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian
kerjasama ini menjadi beban PIHAK KEDUA.
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian
kerjasama ini merupakan bagian yang tidak terpisah
kan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak
berlaku kecuali terlebih dahulu dengan persetujuan
kedua belah pihak.
PASAL 12
PENUTUP
Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua
belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab
tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat dalam
rangkap 5 (lima) yang kesemuanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.
- 46 -
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Materai+Stempel basah
Materai+Stempel basah
(...................................) (................................)
Ketua Kelompok Swadaya Pejabat Pembuat Komitmen PSPLP
Masyarakat Provinsi
Catatan :
Materai ditandatangani KSM untuk pihak pertama
Materai ditandatangani Satker untuk pihak kedua.
- 47 -
Format 1,11
Berita Acara Verifikasi Longlist
KOP SURAT
BERITA ACARA VERIFIKASI LONGLIST
1 Narasumber :
2
.. Materi/Topi :……………………………Jabatan:
Daftar Panjang (Longlist) Usulan. ........................
. k ……………………………………………………
.....
. .……………………………………………………
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………………………………
…..…
Dijelaskan secara singkat dan
jelas.
3 Yang Hadir : terlampir (Daftar Hadir)
4
. Hasil : Daftar Pendek (Shortlist)
. keputusan/k ……………………………………………………
esepakatan …………………………………
.....………….............................................
........................................
Dijelaskan secara singkat dan jelas
menggunakan matrik/tabel.
- 48 -
............., ………………………, ……………………………………..
Yang memverifikasi :
Stempel basah
Stempel basah
(…………………………………)
Nama lengkap dan Stempel.
- 49 -
Lampiran Format Data Longlist usulan calon lokasi SANIMAS
DATA LONGLIST
USULAN CALON LOKASI SANIMAS KABUPATEN/KOTA ……………………
TAHUN ANGGARAN …………….
KRITERIA KELAYAKAN JUMLAH
USULAN
CALON
NO CALON KONDISI LINGKUNGAN RAWAN RAWAN INTEGRITAS KESEDIAAN
KEPADATAN PEMANFAAT
LOKASI KEKUMUHAN MBR KESEHATAN SANITASI PROGRAM LAHAN (JIWA/KK)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
Kabupaten/Kota……………………………….,
201….
Walikota/Bupati
Stempel basah
CATATAN :
1. Kolom 1, Diisi No urut.
2. Kolom 2, Diisi Usulan Calon Lokasi (alamat lokasi jelas dan lengkap).
3. Kolom 3, Diisi jumlah jiwa per M² untuk masing–masing calon lokasi.
- 50 -
4. Kolom 4, Diisi kondisi riil calon lokasi, contoh terdapat banyak genangan air, sampah
tidak terkelola (berserakan), BAB sembarangan, saluran air tersumbat, dan sebagainya.
5. Kolom 5, Diisi jumlah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) (KK) di calon lokasi.
6. Kolom 6, Diisi jumlah yang sakit (Jiwa) pada tahun berjalan (6 bulan yang lalu) di
masing-masing calon lokasi.
7. Kolom 7, Diisi tentang kondisi riil tentang masalah fisik Sanitasi, contoh drainase
rusak, jumlah rumah tangga yang memiliki MCK pribadi masih sedikit/rendah, dan
sebagainya.
8. Kolom 8, Diisi tentang berapa jumlah program yang berhubungan yang ada di calon
lokasi.
9. Kolom 9, Diisi tentang kesanggupan menyediakan lahan secara sukarela dan berapa
luasnya di masing-masing calon lokasi.
10. Kolom 10, Diisi jumlah Jiwa/KK pada masing-masing calon lokasi.
- 51 -
Lampiran Format Data Shortlist usulan calon lokasi SANIMAS
DATA SHORTLIST
USULAN CALON LOKASI SANIMAS KOTA/KABUPATEN ……………………
TAHUN ANGGARAN …………….
JUMLAH CALON KESANGGUPAN DISKRIPSI
CALON KONDISI
NO PEMANFAAT LAHAN OPSI TEKNOLOGI MASALAH
LOKASI EXSISTING
(JIWA/KK) (M²) SANITASI
1 2 3 4 5 6 7
1 A
2 C
3 D
4 Dst
……………………………. …………………………………
Menyetujui :
Walikota/Bupati
.......................
CATATAN :
1. Kolom 1, Diisi No. Urut.
2. Kolom 2, Diisi Calon Lokasi dari hasil Verifikasi Longlist (alamat jelas dan lengkap).
3. Kolom 3, Diisi Jumlah Calon Pemanfaat (Jiwa/KK).
4. Kolom 4, Diisi uraian kondisi terkini waktu diverifikasi.
5. Kolom 5, Diisi Luas lahan yang disanggupi (M²)..
6. Kolom 6, Diisi Pilihan Teknologi.
7. Kolom 7, Diisi Gambaran Masalah Sanitasi yang ada di masing-masing calon lokasi.
- 52 -
Format 1.12
Berita Acara Penyusunan RKM
KOP SURAT
- 53 -
Dijelaskan secara singkat dan
jelas
(Pilihan Teknologi dan alasannya,
RAB dan DED serta kapan mulai
pelaksanaan.
..........., ………………………............
Stempel basah
(……Nama lengkap ……) (……Nama lengkap ……)
Mengetahui
Lurah/Kepala Desa Tenaga Fasilitator
Lapangan
Stempel basah
(……Nama lengkap ……) (……Nama lengkap ……)
- 54 -
Format 1. 13
BA. Serah Terima
KOP SURAT KSM
BERITA ACARA
SERAH TERIMA DOKUMEN LPJ PELAKSANAAN
SANIMAS
TA. ………………….
Nama : ………………………………….
Nama : ……………………………………………
Jabatan : Satker/PPK PSPLP Provinsi ………......
Sebagai pihak yang menerima dokumen LPj selanjutnya
disebut Pihak Kedua
- 55 -
4. Dokumentasi Kegiatan dan Fisik (0%,30%,60%
dan 100%)
5. dan lain-lain (disesuaikan)
- 56 -
Format 1.14
CONTOH BA. Serah Terima
BERITA ACARA
SERAH TERIMA PRASARANA DAN SARANA SANIMAS
TA. ………………….
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
………………………………………………….
Jabatan : KSM………
Sebagai pihak yang menyerahkan prasarana
dan sarana selanjutnya disebut Pihak
Pertama
Nama : ……………………………………….
Jabatan : Satker PSPLP Provinsi …………
Mewakili Pemerintah .
Sebagai pihak yang menerima prasarana dan
sarana selanjutnya disebut Pihak Kedua
- 57 -
9. Dst disesuaikan dengan yang diserahkan. (bila
perlu dibuatkan CEK LIST).
Mengetahui :
Walikota/Bupati/SKPD/Camat
Stempel basah
(…Nama lengkap …)
NIP.
- 58 -
Format 1.15
BA. Serah Terima b.
BERITA ACARA
SERAH TERIMA PRASARANA DAN SARANA SANIMAS
TA. ………………….
- 59 -
Demikian Berita Acara Serah Terima Prasarana dan
Sarana SANIMAS TA. ……….., ..di Kel./Desa
………………….. ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagai mana mestinya.
Stempel basah
(…Nama lengkap …) (…Nama lengkap …)
NIP
- 60 -
Format 1.16
BA. Serah Terima b.
BERITA ACARA
SERAH TERIMA PENGELOLAAN PRASARANA DAN
SARANA SANIMAS
TA. ………………….
Nama : …………………………………….
Jabatan : Ketua KPP ………………….......
Sebagai pihak yang menerim apengelolaan
prasarana dan sarana, selanjutnya disebut
Pihak Kedua
Pada hari ini …………………… Tanggal ………………
Bulan ………….. Tahun …………. dua ribu
………………….. Bertempat di…………… Pihak
Pertama telah menyerahkan Prasarana dan Sarana
SANIMAS TA. ……….., dan pihak kedua telah
menerima Prasarana dan Sarana SANIMAS TA.
……….., tersebut dengan rincian :
1. Luas Bangunan ……………..…… M²
2. Aula luas ……………………..……. M²
3. Kamar Mandi ………………….... ruang
4. WC ………………………………..…. ruang
5. Kamar Mandi + WC …………... ruang
6. Wastafel ………………………...
7. Hidran Air/Tangki/Tandon Air ∑ = ……
Ukuran …….liter
- 61 -
8. Gayung …………………………. Buah.
9. Dst disesuaikan dengan yang diserahkan. (bila
perlu dibuatkan CHECK LIST)
Demikian Berita Acara Sserah Terima Prasarana dan
Sarana SANIMAS TA. ……….., ..di Kel./Desa
………………….. ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagai mana mestinya.
Stempel basah
(…Nama lengkap …) (…Bupati/Walikota …)
- 62 -
LAMPIRAN 2
PELAKSANAAN SELOTIF
NO. TABEL /
NAMA TABEL/FORMAT
FORMAT
Variabel dan Pendekatan Selotif
Tabel 2.1
Penilaian Desa/Kelurahan
Variabel dan Indikator Penilaian
Tabel 2.2
Desa/Kelurahan
Konsolidasi Skor Selotif Pemilihan
Tabel 2.3
Desa/Kelurahan
Format 2.1 Berita Acara Seleksi Kelurahan
Jenis Informasi dan Alat Selotif yang
Tabel 2.4
digunakan di Titik Lokasi
Variabel Tingkat Partisipasi
Tabel 2.5
Masyarakat
Tabel 2.6 Variabel : Tingkat kepadatan Penduduk
Tabel 2.7 Variabel : Kondisi Rawan Sanitasi
Konsolidasi Skor Selotif Pemilihan
Tabel 2.8
Titik Lokasi
Format 2.2 Berita Acara Seleksi Titik Lokasi
- 63 -
I. Metodologi Pendekatan Seleksi Lokasi Partisipatif
(Selotif)
Selotif (Seleksi Lokasi Patisipatif) atau Survey
Cepat secara Partisipatif
Selotif merupakan metode yang digunakan untuk
melakukan observasi (mengamati dan menganalisa)
kondisi lokasi untuk kemudian menetapkan kondisi
sasaran program sanitasi berbasis masyarakat
secara cepat dan dilakukan secara partisipatif calon
lokasi sasaran.
Tujuan Selotif :
Secara umum, tujuan Selotif adalah mengidentifikasi
masalah sanitasi dan kebutuhan masyarakat untuk
memecahkannya atas dasar kemampuan sendiri yang
dilakukan secara partisipatif, sistematis, dan cepat.
Tujuan akhirnya adalah menyeleksi lokasi/masyarakat
sasaran yang paling siap untuk mengimplementasikan
program.
Alasan penggunaan metode Selotif adalah :
1. Memposisikan masyarakat sebagai subyek;
2. Memberikan”ruang” kepada masyarakat untuk
menyampaikan aspirasi dan keinginannya;
3. Sebagai salah satu media pemberdayaan
masyarakat pada tingkat bawah (grass root level).
Dalam tahap implementasi Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Sanimas), Selotif dilakukan setelah
kegiatan Presentasi Konsep Sanmas kepada
stakeholder dan masyarakat. Selotif akan dilakukan
dengan pendekatan Demand Responsive Approach
(DRA), sebagai indikator atas kebutuhan untuk
memecahkan masalah sanitasi yang mereka hadapi.
- 64 -
II. Ketentuan Teknis Dalam Seleksi Lokasi
1. Seleksi Desa/Kelurahan
Setelah kegiatan sosialisasi Program Sanimas di
tingkat kabupaten/kota, kegiatan berikutnya adalah
SKPD menentukan calon Desa/Kelurahan yang akan
mendapat alokasi kegiatan Sanimas dengan memilih
beberapa Desa/Kelurahan rawan sanitasi sesuai
dokumen SSK. Desa/Kelurahan tersebut diundang
dalam forum sosialisasi tingkat Kabupaten/Kota
untuk memastikan kesiapan beberapa calon titik
lokasi yang memenuhi persyaratan teknis dan
keberlanjutan. Setiap Desa/Kelurahan mengajukan
beberapa calon titik lokasi (usulan pejabat setingkat
RT/RW), dibantu Pokjasan Desa/Kelurahan (jika
ada), Kepala Desa/Kelurahan dan keterwakilian
akan meninjau kriteria calon penerima Dana
Bantuan Pemerintah tersebut dengan indikator
informasai dalam tabel berikut:
- 65 -
Tabel 2.1 Variabel dan Pendekatan SELOTIF Penilaian
Desa/Kelurahan
Variabel Penilaian
No Bukti Dokumen
Desa/Kelurahan
Kesiapan lahan Surat Legalitas
1 pembangunan Sarana kepemilikan lahan
Komitmen pemerintah Surat pernyataan dari
kelurahan/desa dalam Kepala Desa
2 kontribusi pendanaan /Kelurahan (bukti
setiap tahapan kegiatan alokasi dana yang
tersedia)
Peta desa /kelurahan
Kepadatan Penduduk
3 tentang daerah rawan
Kelurahan
sanitasi
Hasil Survey kondisi
daerah usulan rawan
Tingkat kerawanan
4 lokasi akses sanitasi
sanitasi (akses),
dan informasi
pendukung lainnya
Kondisi klasifikasi
Data demografi
5 kesejahteraan
masyarakat
masyarakat
- 66 -
rawan sanitasi (rekapitulasi jumlah penduduk
dengan klasifikasi kesejahteraan (jumlah
masyarakat kaya, mayarakat sedang, dan
masyarakat miskin);
b. Sarana dan prasarana umum (tempat ibadah,
sekolah, pasar, puskesmas, tempat
pengumpulan sampah lingkungan (TPS),
tempat pemakaman umum, tempat/saluran
pembuangan air limbah, dan sarana publik
lainnya);
c. Akes sanitasi (Jumlah jamban sanitair dengan
kedap tanki saptik dan tidak kedap tangki
saptik), tidak memiliki jamban, jamban umum;
d. Akses air bersih untuk kepentingan minum
masak, mandi, dan mencuci (Jumlah sarana
sir bersih seperti: PDAM, Sumur gali/bor
dalam, mata air dan lain-lain);
2. Data sekunder dari puskesmas tentang tingkat
angka sakit akibat lingkungan yang tidak sehat
(DBD, Malaria, Diare, sakit typus, dll);
3. Dukungan pendanaan dari desa/kelurahan untuk
kegiatan pesiapan kegiatan pelaksanaan pemilihan
(rembug di tingkata masyarakat) serta pendanaan
perencanaan kegiatan Program Sanimas;
4. Data genangan akibat banjir, kondisi genangan
setinggi 30 cm selam 6 jam (jika da);
5. Kesiapan lahan di lokasi yang diusulkan sesuai
dengan kebutuhan penyelesaian masalah
pengelolaan air limbah, dengan didukung kesiapan
legalitasnya serta cakupan layanan di lahan
tersebut,
- 67 -
SKPD) akan dikompetisikan (antar Desa/Kelurahan
yang hadir) untuk dinilai dan ditetapkan/disepakati,
dengan nilai tertinggi atas konsolidasi penilaian
sebagai penerima program Sanimas (peringkat
prioritas penerima Program Sanimas).
Adapun format yang digunakan untuk penilaian
Desa/Kelurahan seperti dalam format berikut ini:
Tabel 2.2 Variabel dan Indikator Penilaian
Desa/Kelurahan
a. Kesiapan Lahan Untuk Pembangunan Sarana
Sanitasi
Pilihan Skor
- 68 -
Pilihan Skor
Pilihan Skor
- 69 -
c. Tingkat Kerawanan Sanitasi (di lokasi yang
diusulkan).
Pilihan Skor
Pilihan Skor
- 70 -
25% - 50% Masyarkat berpenghasilan
rendah yang berada di kawasan rawan 3
sanitasi
10% – 24% Masyarkat berpenghasilan
rendah yang berada di kawasan rawan 2
sanitasi
Kurang dari 10 % Masyarkat
berpenghasilan rendah yan g berada di 1
kawasan rawan sanitasi
DESA/KELURAHAN 1 DESA/KELURAHAN 2
No Indikator Dokumen
Skor Bobot Nilai Skor Bobot Nilai
Kesiapan Dokumen
lahan surat hibah
1 4 20 80 4 20 80
pembangun lahan dan
an Sarana FGD
Komitmen
pemerintah
kelurahan/d Surat
esa dalam pernyataan
2 kontribusi dari kepala 3 15 45 4 15 60
pendanaan kelurahan
setiap /desa
tahapan
kegiatan
- 71 -
Kepadatan
Peta
3 penduduk 3 25 75 3 25 75
kelurahan/
minimal
desa
50KK/Ha
Catatan:
- 72 -
Format 2.1
Berita Acara Seleksi Kelurahan
BERITA ACARA
PELAKSANAAN PROSES SELEKSI DESA/KELURAHAN
SANITASI MASYARAKAT
KABUPATEN/KOTA ………………………………
- 73 -
Demikian berita acara ini dibuat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
………………. , ……..
Pimpinan Penilaian Seleksi Desa/Kelurahan
(....................................................)
Mengetahui :
Camat SKPD/Pemda
Stempel basah
(..........................................) (......................................)
NIP. ......................... NIP. ............................
- 74 -
2. Seleksi Titik Lokasi
- 75 -
petugas kebersihan lingkungan dan lain-lain.
Tim SELOTIF yang terbentuk wajib
mendapatkan penguatan kapasitas segagai
pemandu dalam kegiatan Selotif oleh TFL.
- 76 -
sanitasi diverifikasi oleh TFL untuk
disampaikan kepada Kepala Desa/Lurah dan
PPK/SKPD.
Tim SELOTIF dalam melakukan tugasnya
didampingi TFL ke titik lokasi dan menggali kondisi
eksiting terkait sanitasi dengan menggunakan
variabel dan indikator terukur.
- 77 -
Tabel 2.2 Variabel Tingkat Partisipasi
Masyarakat (4 indikator)
1a. Indikator: Swadaya Sambungan Rumah (SR)
Pilihan Skor
Pilihan Skor
Pilihan Skor
- 78 -
1d. Indikator: Kontribusi In kind (kerja bakti
/gotong royong tahap pekerjaan fisik)
Pilihan Skor
Bersedia terlibat kerja bakti setiap
tahapan seluruh pekerjaan fisik 4
Pilihan Skor
- 79 -
Jumlah KK yang telah memiliki
jamban bertangki septik: 26% - 3
50%
Jumlah KK yang telah memiliki
jamban bertangki septik: 51% - 2
75%
Jumlah KK yang telah memiliki
jamban bertangki septik: lebih dari 1
75%
Pilihan Skor
Kualitas air sumur dangkal
masyarakat tercemar tidak bisa 4
dimanfaatkan
- 80 -
3c. Indikator: Pembuangan Air Limbah Dapur
Rumah Tangga
Pilihan Skor
75% ke atas dibuang di
4
lingkungan/ drainase/badan air
Pilihan Skor
75% ke atas dibuang di
4
lingkungan/ drainase/badan air
- 81 -
Tim Selotif perlu menyusun strategi bersama
dalam pelaksanaan Selotif.
1. Kegiatan Penskoran
Kegiatan penskroran dilakukan setelah seluruh
indikator dalam varibel disepakati nilai skornya
(N) telah terisi di dalam tabel indikator, (dimana
pengisian tersebut disesuaikan dengan
metodologi yang digunakan untuk mengisi skor
per indikator).
Contoh: untuk variabel 1 (4 indikator) diisi
penskorannya – rata-rata per indikator - dengan
menggunakan daftar isian/kuesioner kepada
masyarakat calon titik lokasi, varibel 2 (1
indikator) diskor dengan hasil kunjungan
lapangan (menghitung jumlah/kepadatan
penduduk dalam 1 (satu) Ha oleh Tim Selotif)
didampingin TFL, dan variabel ke 3 (4 indikator)
diskor dengan mengisi tabel indikator dari hasil
kunjungan Tim Selotif serta memadukan
pendekatan dengan pendekatan wawancara dan
atau kesepakatan FGD).
2. Kegiatan Pembobotan
Kegiatan pembobotan setiap variabel disetiap
titik lokasi (ditulis dalam tabel konsolidasi)
dilakukan setelah jumlah rata-rata setiap
indikator dijumlahkan (jumlah N) (dirata-rata
dan dibagi jumlah skor tertinggi setiap variabel
(T) – atas indikator serta dikalikan dengan bobot
masing-masing variabel (B).
3. Kegiatan Penilaian
Lebih lanjut setelah pembobotan dilakukan
setiap variabel (3 variabel), maka nilai ke 3
- 82 -
variabel tersebut dijumlahkan sehingga
menghasilkan nilai total variabel (NV). Nilai total
variabel atar titik lokasi dibandingkan untuk
ditentukan nilai tertinggi (NV) sebagai calon titik
lokasi peringkat pertama, dengan kata lain
diprioritaskan untuk menerima bantuan
pemerintah dalam Program Sanimas.
Kegiatan penskoran, pembobotan, dan penilaian titik
lokasi dihitung dengan menggunakan formula
sebagai berikut:
N
NV = T
x B
Keterangan:
NV = Nilai Variabel
N = Jumlah Kumulatif Skor Indikator;
T = Jumlah Kumulatif Skor Maksimum
Indikator
B = Bobot Variabel
NT = V1+V2+V3
Keterangan:
NT = Nilai Total
V1 = Variabel kesatu : Tingkat Partisipasi
masyarakat
V2 = Variabel kedua : Tingkat Kepadatan
Penduduk
- 83 -
V3 = Variabel Ketiga : Kondisi Rawan
Sanitasi
Penjelasan:
a. NT tertinggi otomatis menjadi pilihan titik
lokasi penerima kegiatan;
b. Apabila terdapat Nilai NT yang sama,
maka NV1 tertinggi menjadi lokasi
terpilih;
Kegiatan analisa penilaian titik lokasi dicantumkan
dalam tabel konsolidasi dibawah ini:
- 84 -
Tabel 2.8 Konsolidasi Skor SELOTIF Pemilihan Titik Lokasi
- 85 -
e. Penentuan Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan Selotif harus dilakukan secara
serentak (satu waktu) oleh Tim Selotif disetiap titik
lokasi dengan didampingi TFL. Penentuan waktu
pelaksanaan harus melalui kesepakatan rembug warga di
tingkat desa/kelurahan dimana keterwakilan setiap titik
lokasi hadir dalam kegiatan rembug. Lebih dari itu jam
pertemuan warga dilaksanakan pada waktu yang
memungkinkan seluruh masyarakat atau kertewakilan
masyarakat di calon titik lokasi dapat menghadiri
kegiatan tersebut (keterwakilan) calon pengguna laki-laki,
perempuan, masyarakat berpengasilan rendah dan kaya,
tokoh masyarakat di lingkungan, kader desa/kelurahan,
tokoh RT/RW dll. Contoh pukul 14.00 – 18.00,
sedangkan kegiatan kunjungan lapangan (Transect Walk)
untuk mengkaji kondisi fisik calon titk lokasi dapat
dilakukan mulai pagi hari.
f. Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan
Alat dan bahan / media yang digunakan yang diperlukan
untuk kegiatan Selotif selain peta kondisi eksisting terkait
sanitasi di titik lokasi, perlu disiapkan daftar pertanyaan
(kuesioner indikator variabel 1), dan alat-alat bantu lainnya
yang diperlukan, seperti kertas lebar (plano), spidol
besar/kecil aneka warna, Lem/perekat, Selotif, Gunting,
Alat tulis, dan lain lain. Kegiatan yang dilakukan dapat
direkam sedemikianrupa sebagai bukti dokumentasi
kegiatan yang dapat dipergunakan untuk melengkapi
laporan.
- 86 -
Gambar 1
Tahapan Pelaksanaan
Seleksi Lokasi Partisitif
(SELOTIF)
Pembekalan Metode
Di Fasilitasi
SELOTIF
TFL
(Sosialisasi Kelurahan)
Dilaksanakan di
setiap calon lokasi Pelaksanaan Metode
(serentak)
Penilaian titik lokasi SELOTIF
(konsoidasi);
- 87 -
a. Menjelaskan tentang Metodologi Selotif,
b. Memberikan penjelasan pelaksanaan metodologi
Selotif:
1) Menyepakati waktu pelaksanaan metodologi
Selotif,
2) Setiap titik lokasi didampingi Tim Selotif
3) Menggali informasi kondisi eksisting sanitasi titik
lokasi tertentu terkait penilaian variabel 1
(Tingkat partisipasi masyarakat) metode yang
digunakan adalah dalam 1 hari terjawab lembar
kuesioner secara serentak) diskor tiap indikator dan
dirata-rata, begitu pula untuk indikator 2, 3, dan
indikator 4. Jumlah rata-rata semua indikator dalam
variabel 1 akan diperoleh, untuk kemudian dibagi
dengan jumlah nilai tertinggi variabel 1 yaitu 16.
Sedangkan nilai tersebut dikalikan dengan bobot
variabel 1 yaitu 50 point akan diperoleh nilai Variabel
1. Disamping menggunakan pendekatan tools
kuesioner sebanyak calon pengguna, juga perlu
dicatat beberapa hal yang mungkin mendukung
penilaian terhadap variaabel ke 1, melalui tools seperti
daftar pertanyaan lain dengan metode wawancara dan
FGD.
4) Menggali informasi kondisi eksisting sanitasi titik
lokasi tertentu terkait penilaian variabel 2 –
kondisi fisik- (Tingkat kepadatan penduduk), metode
yang digunakan untuk memperoleh kondisi eksisting
terkait tingkat kepadatan penduduk di titik lokasi.
Tim Selotif didampingi TFL langsung menuju ke titik
lokasi (Metode Transct Walk) dan menghitung jumlah
penduduk dalam lahan pemukiman per ha (hektar).
Dengan hasil perhitungan tersebut maka
variabel/indikator kepadatan penduduk per ha dapat
terskor, untuk selanjutnya dibagi nilai tertinggi
variabel/indikator kepadatan penduduk dan dikalikan
- 88 -
dengan bobotnya 30 point. Disamping menggunakan
pendekatan TW, juga perlu dicatat beberapa hal yang
mungkin mendukung penilaian terhadap variaabel ke
2, melalui tools seperti daftar pertanyaan lain dengan
metode wawancara dan FGD.
5) Menggali informasi kondisi eksisting sanitasi titik
lokasi tertentu terkait penilaian variabel 3 –
kondisi fisik- (Kondisi rawan sanitasi) metode yang
digunakan untuk memperoleh kondisi eksisting
terkait kondisi rawan sanitasi di titik lokasi. Tim
Selotif didampingi TFL langsung menuju ke titik
lokasi (Metode Transct Walk) dan meninjau kondisi
kepemilikan jamban yang telah menggunakan tangki
saptik, kualitas air sumur dangkal, dan kondisi
pembuangan air limbah dari kamar mandi dan
tempat cuci dapat diskor, tiap indikator dirata-rata,
baik untuk indikator 2, 3, dan indikator 4. Jumlah
rata-rata semua indikator dalam variabel 3 akan
diperoleh, untuk kemudian dibagi dengan jumlah nilai
tertinggi variabel 3 yaitu 16. Dengan hasil
perhitungan/pengamatan tersebut maka
variabel/indikator kondisi rawan selanjutnya di
kalikan dengan bobotnya 20 point. Disamping
menggunakan pendekatan TW, juga perlu dicatat
beberapa hal yang mungkin mendukung penilaian
terhadap variaabel ke 3, melalui tools seperti daftar
pertanyaan lain dengan metode wawancara dan FGD.
6) Setelah setiap titik lokasi memperoleh penilaian
dengan menjumlahkan nilai variabel 1, 2 dan 3,
Tim Selotif bersama-sama pemerintah
desa/kelurahan tokoh masyarakat, dan
didampingi TFL bersepakat untuk memilih yang
cukup netral untuk melakukan perbandingan
nilai variabel antara titik lokasi yang diselotif.
- 89 -
7) Dari hasil perbandingan di atas maka Tim Selotif,
kepala desa/lurah, tokoh masyarakat, didampingi
TFL akan dapat mengetahui jumlah nilai tertinggi
dari hasil penilaian di setiap titik lokasi. Nilai
tertinggi titik lokasi tersebut merupakan calon
titik lokasi terpilih.
8) Titik lokasi terpilih (diprioritaskan) menerima
bantuan pemerintah Program Sanimas dibuatlan
berita acara penentuan titik lokasi penerima
bantuan pemerintah Program Sanimas.
- 90 -
Format 2.2.
Berita Acara Seleksi Titik Lokasi
BERITA ACARA
- 91 -
Ketua Tim Selotif Desa/Kelurahan ………
(....................................................)
Mengetahui:
Stempel basah
(.....................................) (....................................)
- 92 -
LAMPIRAN 3
PENGADAAN BARANG/JASA
NO.
NAMA FORMAT
FORMAT
Format 3.1 Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan
- 93 -
Format 3.1
BA Pembentukan Tim Pengadaan
(.................................................) (.................................................)
- 94 -
Format 3.2
BA Survey Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat
Harga Bahan, Upah dan Sewa Alat hasil survey ini akan
dipergunakan pada Pembangunan Program Sanimas di
Desa………………….Kecamatan………………Kabupaten……………
…Propinsi………
- 95 -
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
(............................................) (............................................)
- 96 -
DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT
KSM ………………………………..
Desa/Kelurahan : ………………………..
Kecamatan : ………………………..
Kabupaten : ………………………..
Provinsi : ………………………..
Harga
Nama
No. Satuan Satuan Spesifikasi Keterangan
Barang/Alat/Jasa
(Rp.)
A. Upah
1. Tukang Batu Hari
2. Tukang Kayu Hari
3. Tukang Pipa Hari
4. Pekerja …………
5. …………………. …………
B. Bahan Bangunan
1 Batu Kali Buah
2 Btau bata m3
3 Pasir pasang m3
4 Pasir beton Zak
5 Semen, zak = 50 Kg
kg
6 Besi beton ……
7 ……. ……
C Bahan Perpipaan
1 Pipa PVC dia. 100 m’ SNI
mm
2 Pipa PVC dia. 75 m’ SNI
mm
3 Pipa PVC dia. 50 m’ SNI
mm
4 Pipa PVC dia. 25 m’ SNI
mm
5 ……….. …….
- 97 -
Kami yang melakukan Survey Harga :
Mengetahui:
TFL........................ Ketua KSM .............
(.......................................) (...................................)
- 98 -
Format 3.3
Undangan Untuk Pengadaan Barang (Bahan/Alat)
- 99 -
5. Penawaran harga yang dikirim melalui fax atau alat
elektronik, dapat diterima.
(Tim Pengadaan)
- 100 -
Format 3.4
Undangan Untuk Pengadaan Barang/Jasa
Hormat Kami
(Tim Pengadaan)
- 102 -
DAFTAR VOLUME DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
Nama Jenis
No. Satuan Volume Spesifikasi
Barang/Jasa
Catatan:
− ______________________________________________________
− ______________________________________________________
− ______________________________________________________
- 103 -
Format 3.5
Surat Penawaran
SURAT PENAWARAN
................., .................. 20...
Nomor : ................................................
Kepada Yth.:
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
pada Satuan Pelaksana Program Sanimas Reguler.
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengadaan
Barang/Jasa pada KSM dengan Surat Undangan/Pengumuman
Nomor : ....................... ....................................... tanggal
........................., maka kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : ……………………………..………
Jabatan : ……………………………..………
Toko/Pemasok / Kontraktor : ……………………………..………
Tahun didirikan atau Nomor : ……………………………..………
Ijin
Usaha (bila ada)
Alamat Toko/Pemasok / : ……………………………..………
Kontraktor
- 104 -
Setelah mempelajari secara keseluruhan dokumen Pengadaan
pekerjaan ……………...............…………………….., dengan ini kami
mengajukan penawaran harga sebesar Rp. .......................,-
(...........................................................................), rincian harga
dan surat-surat pernyataan sebagaimana terlampir, dengan waktu
penyelesaian pekerjaan selama ... (.........) hari kalender terhitung
sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja.
Penawaran harga ini berlaku selama 45 (empat puluh lima) hari
terhitung sejak tanggal pembukaan dokumen penawaran.
- 105 -
RINCIAN HARGA PENAWARAN
PEKERJAAN : ...................................
Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :
.........................,................. 20....
TOKO/PEMASOK
- 106 -
Format 3.6
Surat Pernyataan Kebenaran Usaha
Nama : …………………………………………..
(Toko/Pemasok/Kontraktor)
Alamat : …………………………………………..
Tahun didirikan atau Nomor : ……………………………..……………
Ijin Usaha (bila ada)
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
saya sanggup dituntut dimuka pengadilan apabila keterangan-
keterangan yang diberikan tidak benar.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
........................., ..................... 20....
TOKO/PEMASOK/KONTRAKTOR
MATERAI
Rp 6.000,-
dan
JABATAN
- 107 -
Format 3.7
BA. Pembukaan Penawaran, Penilaian, Dan Penetapan Pemenang
BERITA ACARA
PEMBUKAAN PENAWARAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN
PEMENANG
BERITA ACARA
PEMBUKAAN PENAWARAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN
PEMENANG
Nomor : ....................................
TENTANG :
PEKERJAAN : ..........................................
- 108 -
b. Toko/Pemasok/Kontraktor: ........................,
Rp.......................................
c. Toko/Pemasok/Kontraktor: ....................... ,
Rp......................................., dst
Pada akhir acara sekali lagi ketua tim menyampaikan nama dan
jumlah penawaran dari peserta yang dinyatakan sebagai Pemenang
di hadapan seluruh Peserta yang hadir.
- 109 -
Rapat ditutup oleh Ketua/Sekretaris*) Tim Pengadaan Barang
(Bahan/Alat/Pekerjaan) pada pukul ....................................
1. ................................. Ketua 1.
……………….
2.
2. ................................. Sekretaris
………………
3.
3. ................................. Anggota
……………….
4. ................................. Anggota
4.
………………
5. ................................. Anggota
5.
………………
- 110 -
WAKIL DARI CALON PEMASOK/KONTRAKTOR
1. Toko/Pemasok/Kontraktor : 2. Toko/Pemasok/Kontraktor :
............................ ............................
Nama : ............................ Nama : ............................
Jabatan : ............................ Jabatan : ............................
Tanda : ............................ Tanda : ............................
Tangan Tangan
- 111 -
Format 3.8
Surat PernyataanTidak Menuntut Ganti Rugi
SURAT PERNYATAAN
TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI
MATERAI
Rp 6.000,-
dan
Nama Jelas, Tanda Tangan
Tanggal
JABATAN
- 112 -
Format 3.9
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN
Yang bertandatangan
dibawah ini :
Nama : …………………………
Jabatan : …………………………..
Toko/Pemasok/Kontraktor : …….……………………
Tahun didirikan atau Nomor Ijin Usaha (bila ada) :
…………………………………..
Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ………………………….
MATERAI
Rp 6.000,-
dan
Nama Jelas, Tanda Tangan
Tanggal
JABATAN
- 113 -
Format 3.10
BA. Pengadaan
1) …………………………..
2) ………………………….
3) ………………………….
4) …………………………..
…………………………….
KSM……………………………………………
.
Tim Pengadaan
(……………………)
Ketua
- 114 -
Format 3.11
Surat Perjanjian Kerja Sama
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat & Tgl lahir :
Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama KSM :
Yang berkedudukan di :
Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat & Tgl lahir :
Alamat :
- 115 -
Pasal 1
Pihak Pertama bermaksud mengadakan kerjasama dalam
bidang penyediaan/pengadaan barang dengan Pihak Kedua.
Dan pihak Kedua dengan ini menyatakan bersedian menerima
kerjasama yang ditawarkan Pihak Pertama
Pasal 2
Penyediaan/pengadaan barang yang diperlukan oleh
keduabelah pihak berupa …………………….… akan menjadi
tanggung jawab Pihak kedua untuk menyediakan sesuai
kebutuhan dan waktu pengadaan yang diminta PIHAK
PERTAMA.
Pasal 3
Masa Kerjasama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua adalah
selama ……….. bulan terhitung sejak ditandatangai perjanjian
ini.
Pasal 4
Apabila Pihak Pertama ataupun Pihak Kedua mengakhiri
perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebelum waktunya
berakhir, maka pihak yang mengakhiri perjanjian kerja tersebut
wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar sisa
upah pekerja sampai waktu atau pekerjaan seharusnya selesai,
kecuali apabila putusnya hubungan kerja karena alasan
memaksa/kesalahan berat pekerja.
Pasal 5
Pihak Petama dan Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk
mematuhi segala peraturan dalam perjanjian ini. Segala
perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila
tidak dapat diselesaikan para pihak akan menyelesaikannya
melalui Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
…………………………….
- 116 -
Dibuat di : ……………………………
Tanggal : ……………………………
(…………..………………) (….......………..……..…)
- 117 -
LAMPIRAN 4
MONITORING DAN EVALUASI BIDANG KESEHATAN
- 118 -
Format 4.1
Monitoring Bidang Kesehatan
NAMA KSM :
………………………………………………………………..
ALAMAT :
………………………………………………………………..
DESA/KELURAHAN :
………………………………………………………………..
KECAMATAN :
………………………………………………………………..
KABUPATEN/KOTA :
………………………………………………………………..
PROGRAM TAHUN ANGGARAN …………………..*)
KETERANGAN
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH BALITA ANAK-ANAK DEWASA
REMAJA
1 DIARE
2 KECACINGAN
3 TYPHUS
4 DISENTRY
5 KOLERA
6 DERMATITIS
- 119 -
KETERANGAN
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH BALITA ANAK-ANAK DEWASA
REMAJA
7 FILARIASIS
8 SCABIES
9 DEMAM
BERDARAH
DENGUE (DBD)
10 MALARIA
TOTAL
CATATAN :
*) Tahun berlangsungnya pelaksanaan SANIMAS.
Data angka kesakitan dicatat mulai dari Bulan Januari s/d
November di tahun pelaksanaan Program.
- 120 -
Format 4.2
Evaluasi Bidang Kesehatan
NAMA KSM :
………………………………………………
ALAMAT :
…………………………………………………
KELURAHAN/DESA :
…………………………………………......
KECAMATAN :
…………………………………………......
KOTA/KABUPATEN :
………………………………………......…
ANGKA
KESAKITAN KETERANGAN
NO JENIS PENYAKIT (dalam Tahun)* ANAK-
20….. 20….. 20….. BALITA ANAK DEWASA
REMAJA
1 DIARE
2 KECACINGAN
3 TYPHUS
4 DISENTRY
5 KOLERA
6 DERMATITIS
7 FILARIASIS
8 SCABIES
DEMAM BERDARAH
9
DENGUE (DBD)
10 MALARIA
TOTAL
- 121 -
CATATAN :
*) Tahun berlangsungnya pelaksanaan SANIMAS.
* Data angka kesakitan dicatat pada 3 tahun sebelum
pelaksanaan Program.
Data dapat diambil dari dinas kesehatan (Puskesmas, Pustu,
Bidan, Klinik-klinik)
- 122 -
Format 4.3
Monitoring Kualitas Air Sumur Dangkal
1 BOD
2 COD
3 TSS
4 E-COLI
Dst
- 123 -
LAMPIRAN 5
LAPORAN FISIK
NO.
NAMA FORMAT
FORMAT
Format 5.1 Catatan Harian Material
- 124 -
CATATAN HARIAN M ATERIAL
Format 5.1
Sumber Dana (Rp) M aterial M asuk M aterial Keluar Stok M aterial Paraf
Supplier/Toko
No. Tanggal Catatan
M aterial Dana Pengambil Penanggung
Swadaya Volume Satuan Volume Satuan Volume Satuan
Bantuan M aterial Jawab
Catatan Harian Material
- 125 -
Diperiksa Oleh : Diketahui oleh : Dibuat Oleh:
TFL Teknik KSM Penanggungjawab
M aterial
Catatan Harian Kegiatan ini diisi oleh KSM setiap harinya, untuk
menunjukkan Progress Kegiatan dan membantu Proses
Pemantauan dari hari kehari. Dalam Catatan Harian ini terdapat
Uraian Pekerjaan, Rencana Kerja untuk hari ini, Realisasinya,
Realisasi Kumulatif, Jumlah HOK (Kontrol Absensi), Kondisi
Cuaca, dan Catatan / Keterangan lain.
1. Tuliskan Nomor RT/RW, Nama Desa/Kelurahan,
Kecamatan dan Kabupaten tempat KSM bekerja.
2. Tuliskan Jenis Kegiatan, Masa Kerja, Tanggal Kerja
(tanggal hari ini), Nama Pelaksana dan Nama Pendamping
di atas Tabel.
3. Kolom 2 (Uraian Pekerjaan); mohon diuraikan jenis
pekerjaan yang akan dan telah dilakukan hari ini.
4. Kolom 3 ‐ 4 (Rencana); mohon dicantumkan Rencana
Kegiatan untuk hari ini dalam Volume dan Satuannya.
5. Kolom 5 ‐ 6 (Realisasi Hari Ini); setelah merujuk pada
Rencana, mohon dituliskan Realisasi dari Perencanaan
hari ini dalam Volume dan Satuan. Dari sini akan terlihat
Progress / Prestasi pekerjaan.
6. Kolom 7 ‐ 8 (Realisasi Kumulatif); merupakan
Perhitungan Kumulatif dari hari ‐ hari sebelumnya.
7. Kolom 9 ‐ 11 (Jumlah HOK); mohon dituliskan Jumlah
HOK pada hari ini, sesuai dengan Jabatan dan Porsi
Pekerjaannya (pekerja / tukang / mandor).
8. Kolom 12 (Cuaca); dicantumkan Kondisi Cuaca pada hari
ini, berguna untuk memantau apakah Pelaksanaan
terganggu oleh cuaca.
9. Kolom 13 (Catatan); dicantumkan beberapa Catatan
apabila perlu.
- 127 -
Catatan Harian kegiatan ini dibuat oleh KSM diperiksa oleh
TFL, dan disimpan sebagai arsip dalam sebuah buku
administrasi KSM, dan menjadi alat bantu untuk menyusun
laporan‐laporan selanjutnya.
- 128 -
Catatan Harian Kegiatan
Format 5.2
- 129 -
Petunjuk Pengisian
………………/………………./……………../………..
Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh:
TFL KSM
( ............................... ) ( ............................... )
Daftar Hadir Pekerja Harian Dan
Penerimaan Upah
Formulir ini diisi oleh Kepala Tukang dan ditandatangani
oleh Ketua KSM juga bendahara karena berkaitan dengan
pembayaran upah. Formulir ini menjelaskan tentang Daftar
Hadir Pekerja Harian di Lokasi Kegiatan dan Jumlah Upah yang
harus diberikan per kurun waktu tertentu.
Keterangan singkatan:
JK : Jenis Kelamin L : Laki-Laki
P : Perempuan HOK : Hari Orang Kerja
Pk : Pekerja Tk : Tukang
KK/KT : Kepala Kelompok/Kepala Tukang
- 130 -
DAFTAR HADIR PEKERJA HARIAN DAN PENERIMAAN UPAH
Pembayaran Upah : Periode _________________ s/d _________________
- 131 -
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
TOTAL
Daftar Hadir Pekerja Harian Dan Penerimaan Upah
( ............................... ) ( ............................... )
Petunjuk
Pengisian
Realisasi Kemajuan Pelaksanaan
Mingguan
- 133 -
REALISASI KEMAJUAN PELAKSANAAN MINGGUAN
Program Sanimas Tahun :
Format 5.4
RT / RW : Jenis Kegiatan :
Desa/Kelurahan Masa Kerja :
Kec. /Kab. /Kota :
Prosentase
Jumlah Hasil Pekerjaan (%) Prosentase
Harga Satuan Bobot Kemajuan
No. Uraian Kegiatan Volume Satuan Harga Kemajuan Tiap
(Rp.) (%) Minggu Minggu Terhadap Seluruh
(Rp.) Jumlah Sisa Pekerjaan
Lalu Ini Pekerjaan
- 134 -
Realisasi Kemajuan Pelaksanaan Bulanan
Jumlah
Prestasi Rencana :
Deviasi Prestasi :
........................................., ....................................
Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh:
TFL Teknik KSM
( ............................... ) ( ............................... )
REALISASI KEMAJUAN PELAKSANAAN BULANAN
RT / RW : Jenis Kegiatan :
Desa/Kelurahan : Masa Kerja :
Kec. /Kab. /Kota :
Prosentase
Jumlah Hasil Pekerjaan (%) Prosentase
Harga Satuan Bobot Kemajuan
No. Uraian Kegiatan Volume Satuan Harga Kemajuan Tiap
(Rp.) (%) Bulan Bulan Terhadap Seluruh
(Rp.) Jumlah Sisa Pekerjaan
Lalu Ini Pekerjaan
- 135 -
Realisasi Kemajuan Pelaksanaan Bulanan
Jumlah
Prestasi Rencana :
Deviasi Prestasi :
........................................., ....................................
Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh:
TFL Teknik KSM
( ............................... ) ( ............................... )
LAPORAN MASALAH TINGKAT DESA/KELURAHAN
Program Sanimas Tahun : Bulan :
Desa / Kelurahan : Kab./Kota :
Format 5.6
Kecamatan : Provinsi :
- 136 -
Laporan Masalah Tingkat Desa/Kelurahan
........................................., .................................
Dibuat Oleh:
KSM
Format 5.7
BA. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
KOP SURAT KSM
BERITA ACARA
PEMERIKSAAN HASIL PRASARANA DAN SARANA SANIMAS
TA. ………………….
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : ………………………………………………….
Jabatan : KSM………
Sebagai pihak yang melaksanakan kegiatan
prasarana dan sarana selanjutnya disebut Pihak
Pertama
Nama : …………………………………….
Jabatan : Satker PSPLP Provinsi …………………
Mewakili Pemerintah .
Sebagai pihak yang memeriksa hasil prasarana dan
sarana selanjutnya disebut Pihak Kedua
- 137 -
Demikian berita acara Pemeriksaan Prasarana dan Sarana
SANIMAS TA. ……….........di Kel./Desa ………………….. ini
dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
- 138 -
Format 5.8
Berita Acara Comissioning Test
Kop Surat KSM
BERITA ACARA
COMISSIONING TEST PELAKSANAAN SANIMAS
TA. ………………….
Nama : ………………………………………………….
Nama : …………………………………………………………….
Jabatan : Satker/PPK PSPLP Provinsi ……….......…………
Sebagai pihak yang menerima dokumen comissioning test
selanjutnya disebut Pihak Kedua
- 139 -
Demikian berita acara comissioning test pelaksanaan
SANIMAS TA. …………..di Kel./Desa ………………….. ini
dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
- 140 -
Format 5.9
Surat Pernyataan KSM
KOP SURAT
(KSM)
SURAT PERNYATAAN
………………………………………………….. (kegiatan)
Ketua KSM
( ……………………………………..)
Nama Lengkap
- 141 -
Format 5.10
Contoh Perhitungan Rencana Teknik Rinci (RTR) IPAL
- 142 -
- Volume Lumpur = Endapan Lumpur Limbah x
Jumlah Pengguna x 1 hari
= 15 liter/tahun x 250 jiwa x 1
hari
= 3.750 liter/tahun
= 3,75 m3/tahun
- 143 -
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 8 buah (direncanakan)
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 10,8 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak AF
= 10,8 m3/hari : 8
= 1,75 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = Lebar settler
= 1,2 m
- Panjang = Volume AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,75 : (1,2 X 2)
= 0,56 m => dibuat 0,7 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
- 144 -
CONTOH PERHITUNGAN IPAL KOMPAK 50 KK DENGAN
KETERSEDIAAN LAHAN LEBAR 2,5 m
- 145 -
Jumlah
Pengguna x 1 hari
= 15 liter/tahun x 250 jiwa x 1
hari
= 3.750 liter/tahun
= 3,75 m3/tahun
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 8 buah (direncanakan)
- 146 -
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 10,8 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak
AF
= 10,8 m3/hari : 8
= 1,35 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = (Lebar settler – (lebar dinding sekat)) :
2 = 1,025 m
- Panjang = Volume 1 AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,35 : (1,025 X 2)
= 0,66 m => dibuat 0,75 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
- 148 -
B. Kapasitas Bak Settler
- Waktu Tinggal di Settler = 12 jam
- Volume Bak Settler = Debit Air Limbah x
Waktu Tinggal di
Settler
= 0,9 m3/jam x 12 jam
= 10,8 m3/hari
- Volume Bak Lumpur = 3,75 m3/jam
- Dimensi Bak IPAL =
- Lebar = 2,7 m (ditentukan)
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Panjang = Volume Bak Settler : (Lebar x
Tinggi)
= 10,8 m3/hari : (2,7 m x 2 m)
=2m
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 9 buah (direncanakan)
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 10,8 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak AF
= 10,8 m3/hari : 9
= 1,2 m3/hari
- 149 -
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = (Lebar settler – (2 x lebar dinding
sekat)) : 3
= (2,7 m – (2 x 0,15) : 3
= 0,8 m
- Panjang = Volume AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,2 : (0,8 X 2)
= 0,75 m => dibuat 0,9 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
E. Cek Kecepatan Aliran di Bak AF
- V max = 1 – 2 m3/jam
- Luas Penampang AF = Panjang AF X Lebar AF
= 0,75 m x 0,8 m
= 0,6 m2
- Kecepatan Aliran di AF = Debit Air Limbah : Luas Penampang
AF
= 0,9 m3/jam : 0,6 m2
= 1,5 m3/jam
- V max bawah < V < Vmax atas => aman
- 150 -
A. Kapasitas Volume IPAL
- 151 -
- Lebar = 1,2 m (ditentukan)
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Panjang = Volume Bak Settler : (Lebar x
Tinggi)
= 16,2 m3/hari : (1,2 m x 2 m)
= 6,75 m
C. Cek Kecepatan Aliran di Bak Settler
- V max = 0,5 m3/jam
- Luas Penampang = Panjang Settler x Lebar Settler
= 6,75 m x 1,2 m
= 8,1 m2
- V (Kecepatan Aliran di Settler) = Debit Air Limbah : Luas
Penampang Settler
= 1,35 m3/jam : 8,1 m2
= 0,17 m3/jam
- V < V max => aman
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 10 buah (direncanakan)
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 16,2 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak AF
= 16,2 m3/hari : 10
= 1,62 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = Lebar settler
= 1,2 m
- Panjang = Volume 1 AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,62 : (1,2 X 2)
= 0,68 m => dibuat 0,75 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
- 152 -
E. Cek Kecepatan Aliran di Bak AF
- V max = 1 – 2 m3/jam
- Luas Penampang AF = Panjang AF X Lebar AF
= 0,68 m x 1,2 m
= 0,81 m2
- Kecepatan Aliran di AF = Debit Air Limbah : Luas Penampang
AF
= 1,35 m3/jam : 0,81 m2
= 1,67 m3/jam
- V max bawah < V < Vmax atas => aman
- 153 -
Penggunaan Air Bersih
= 0,8 x 33,75 m3/hari
= 27 m3/hari
- Volume saat Jam Puncak = Koefisien Jam Sibuk x
Volume
Limbah
= 1,2 x 27 m3/hari
= 32,4 m3/hari
-Q = Volume Jam Puncak : 1 hari
= 32,4 m3/hari : 24 jam
= 1,35 m3/jam
- Volume Lumpur = Endapan Lumpur Limbah x
Jumlah
Pengguna x 1 hari
= 15 liter/tahun x 375 jiwa x 1
hari
= 5.625 liter/tahun
= 5,625 m3/tahun
B. Kapasitas Bak Settler
- Waktu Tinggal di Settler = 12 jam
- Volume Bak Settler = Debit Air Limbah x
Waktu Tinggal di
Settler
= 1,35 m3/jam x 12 jam
= 16,2 m3/hari
- Volume Bak Lumpur = 5,625 m3/jam
- Dimensi Bak IPAL =
- Lebar = 2,2 m (ditentukan)
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Panjang = Volume Bak Settler : (Lebar x
Tinggi)
= 16,2 m3/hari : (2,2 m x 2 m)
= 3,682 m
- 154 -
C. Cek Kecepatan Aliran di Bak Settler
- V max = 0,5 m3/jam
- Luas Penampang = Panjang Settler x Lebar Settler
= 3,682 m x 2,2 m
= 8,1 m2
- V (Kecepatan Aliran di Settler) = Debit Air Limbah : Luas
Penampang Settler
= 1,35 m3/jam : 8,1 m2
= 0,17 m3/jam
- V < V max => aman
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 10 buah (direncanakan)
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 16,2 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak AF
= 16,2 m3/hari : 10
= 1,62 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = (Lebar settler – lebar dinding sekat) :
2
= (2,2 m – 0,15 m) : 2
= 1,025 m
- Panjang = Volume 1 AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,62 : (1,025 X 2)
= 0,79 m => dibuat 0,90 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
- 156 -
Limbah
= 1,2 x 27 m3/hari
= 32,4 m3/hari
-Q = Volume Jam Puncak : 1 hari
= 32,4 m3/hari : 24 jam
= 1,35 m3/jam
- Volume Lumpur = Endapan Lumpur Limbah x
Jumlah
Pengguna x 1 hari
= 15 liter/tahun x 375 jiwa x 1
hari
= 5.625 liter/tahun
= 5,625 m3/tahun
- 157 -
- V (Kecepatan Aliran di Settler) = Debit Air Limbah : Luas
Penampang Settler
= 1,35 m3/jam : 8,1 m2
= 0,17 m3/jam
- V < V max => aman
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 12 buah (direncanakan)
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 16,2 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak AF
= 16,2 m3/hari : 12
= 1,35 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = (Lebar settler –(2 x lebar dinding
sekat)) : 2
= (2,7 m – (2 x 0,15 m) : 3
= 0,8 m
- Panjang = Volume 1 AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,35 : (0,8 X 2)
= 0,84 m => dibuat 0,95 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
- 159 -
= 1,8 m3/jam
- Volume Lumpur = Endapan Lumpur Limbah x
Jumlah
Pengguna x 1 hari
= 15 liter/tahun x 500 jiwa x 1
hari
= 7.500 liter/tahun
= 7,5 m3/tahun
B. Kapasitas Bak Settler
- Waktu Tinggal di Settler = 12 jam
- Volume Bak Settler = Debit Air Limbah x
Waktu Tinggal di
Settler
= 1,8 m3/jam x 12 jam
= 21,6 m3/hari
- Volume Bak Lumpur = 7,5 m3/jam
- Dimensi Bak IPAL =
- Lebar = 1,2 m (ditentukan)
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Panjang = Volume Bak Settler : (Lebar x
Tinggi)
= 21,6 m3/hari : (1,2 m x 2 m)
=9m
C. Cek Kecepatan Aliran di Bak Settler
- V max = 0,5 m3/jam
- Luas Penampang = Panjang Settler x Lebar Settler
= 9 m x 1,2 m
= 10,8 m2
- V (Kecepatan Aliran di Settler) = Debit Air Limbah : Luas
Penampang Settler
= 1,8 m3/jam : 10,8 m2
= 0,17 m3/jam
- V < V max => aman
D. Kapasitas Bak AF
- Jumlah Bak AF = 12 buah (direncanakan)
- 160 -
- Waktu Tinggal di AF = 12 jam (direncanakan)
- Volume Bak AF = Volume Bak Settler
= 21,6 m3/hari
- Volume 1 Bak AF = Volume Bak AF : Jumlah Bak AF
= 21,6 m3/hari : 12
= 1,8 m3/hari
- Dimensi 1 Bak AF =
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Lebar = Lebar settler
= 1,2 m
- Panjang = Volume 1 AF : (Lebar AF X Tinggi AF)
= 1,8 : (1,2 X 2)
= 0,75 m => dibuat 0,85 m agar
mudah dalam pelaksanaan konstruksi
- 164 -
A. Kapasitas Volume IPAL
- 165 -
- Lebar = 2,7 m (ditentukan)
- Tinggi = 2 m (ditentukan)
- Panjang = Volume Bak Settler : (Lebar x
Tinggi)
= 21,6 m3/hari : (2,7 m x 2 m)
=4m
- 167 -
Format 5.11
- 168 -
- 169 -
Contoh Gambar RTR Perhitungan IPALD 50 KK dengan
Ketersediaan Lahan Lebar 2,5 m
- 170 -
- 171 -
- 172 -
- 173 -
- 174 -
Contoh Gambar RTR Perhitungan IPALD 50 KK dengan
Ketersediaan Lahan Lebar 3 m
- 175 -
- 176 -
- 177 -
- 178 -
- 179 -
Format 5.12
Contoh Gambar Teknis IPAL 75 KK
- 180 -
- 181 -
Contoh Gambar RTR Perhitungan IPALD 75 KK dengan
Ketersediaan Lahan Lebar 2,5 m
- 182 -
- 183 -
- 184 -
- 185 -
Contoh Gambar RTR Perhitungan IPALD 75 KK dengan
Ketersediaan Lahan Lebar 3 m
- 186 -
- 187 -
- 188 -
- 189 -
- 190 -
Format 5.13
Contoh Gambar Teknis IPAL 100 KK
- 191 -
- 192 -
Contoh Gambar RTR Perhitungan IPALD 100 KK dengan
Ketersediaan Lahan Lebar 2,5 m
- 193 -
- 194 -
- 195 -
- 196 -
Contoh Gambar RTR Perhitungan IPALD 100 KK dengan
Ketersediaan Lahan Lebar 3 m
- 197 -
- 198 -
- 199 -
- 200 -
- 201 -
Format 5.14
Contoh Skema SPALD dengan Tempat Cuci di dalam Rumah
- 202 -
Format 5.15
Contoh Skema SPALD dengan Tempat Cuci di luar Rumah
- 203 -
LAMPIRAN 6
PENGELOLAAN KEUANGAN
DANA BANTUAN PEMERINTAH
NO.
NAMA FORMAT
FORMAT
Format Rencana Penggunaan Dana
Format 6.1
(RPD)
- 204 -
PETUNJUK PENGISIAN RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD)
Realisasi Harga
No Uraian Kumulatif satuan Jumlah
tahap Pengajuan Unit/
Kebutuhan s.d Saat
Lalu Saat Ini satuan (Rp.) (Rp.)
Ini
I BAHAN
1
Dst
II ALAT
1
2
Dst
III UPAH
1
2
Dst
IV OPERASIONAL
- 206 -
..............,..../........./..............
Disetujui Oleh :
Dibuat Oleh :
Ketua KSM Bendahara KSM
(...................) (...................)
Diperiksa oleh
TFL
(.....................)
- 207 -
Format 6.2
Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB)
RENCANA PENARIKAN DANA BANK (RPDB)
PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)
PEKERJAAN ……………………………………………
TAHAP I (40%) Termin ………………
KSM ……………
Kelurahan : …………… Kabupaten/Kota : ….
Kecamatan : ……… Provinsi : …………….
Volume
Realisasi
No Uraian pengajuan Jumlah Unit/ Harga Satuan Jumlah Pengajuan
Kebutuhan s/d Tahap
sekarang Kumulatif Satuan
lalu
1 2 3 4 5 6=4+5 7 8 9=5x8
A Bahan/Material Rp -
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
B Sewa Alat
1
2
3
-
C UPAH - Rp -
1
2
3
4
5
-
D Operasional KSM - Rp -
1
2
3
4
5
6
Total Rp -
……………………., ………….2016
- 208 -
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN
PENGGUNAAN DANA (LPD)
- 209 -
Format 6.3
Laporan Penggunaan Dana (LPD)
LAPORAN PENGGUNAAN
DANA (LPD)
Kelurahan/Desa :
Kecamatan :
Nama KSM :
Kota/Kabupaten :
Jumlah
Jumlah Biaya
Biaya Komulatif
No Uraian Laporan yang
Laporan Biaya
lalu
saat ini
I BAHAN
1
2
3
Dst
II ALAT
1
2
Dst
III UPAH
1
2
Dst
IV OPERASIONAL
Jumlah - - -
- 210 -
..............,..../........./..............
(...................) (...................)
Diperiksa oleh,
TFL
(...................)
- 211 -
Format 6.4
Surat Rekomendasi Pencairan
KOP SURAT
Desa/Kelura
han…………
…….,
………………
Kepada Yth.
Bp./Ibu Pimpinan
Bank ………………………
Berdasarkan Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB)
KSM…………………….untuk penarikan dana dari bank dalam
rangka pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana
program SANIMAS yang diajukan ke kami dan setelah kami
periksa, maka dengan ini mohon kiranya Bp./Ibu Pimpinan
Bank…………………………… dapat mencairkan dana sebesar
Rp.
……………………………….………………………………………………
…………………………………………………………) kepada KSM
……………………….. dengan No. Rekening
………………………………………………………
Atas kerjasama dalam pengendalian
pelaksanaan program, kami sampaikan
terima kasih.
Hormat
Kami,
(………………….) (……………….)
Tembusan:
1. KSM
- 212 -
2. Satker PSPLP
3. TFL Senior Propinsi
4. Arsip
- 213 -
Format 6.5
Buku Bank KSM
Bulan : ………………….
20……
Provinsi Nama KSM: :
......................
Kota/Kabupaten Alamat :
..............
......................
Kecamatan Jenis :
Kegiatan ..............
......................
Kelurahan/Desa Jumlah :
Bantuan R p ..............
......................
Tanggal Uraian ..............
Penerimaan Pengeluaran Saldo
1 2 4 5 6
Saldo Awal
Saldo akhir
:
……………,……………../…………./
Mengetahui :
Dibuat oleh,
Ketua KSM Bendahara
(……………..) (……………………)
Diperiksa Oleh,
TFL
(………………………..)
- 214 -
Format 6.6
Buku Kas KSM
BUKU KAS UMUM KSM
Bulan : … … … … … … … 2016
Kab/Kota : ………………………….
JUMLAH - - -
… … … .., … … … ./2016
(… … … … … … … … … ) (… … … … … … … … … ) (… … … … … … )
- 215 -
Format 6.7
Buku Operasional KSM
BUKU OPERASIONAL KSM
Bulan : …………………2016
Kab/Kota : … … … … … … … … ..
JUMLAH - -
… … … .., … … … ./2016
(… … … … … … ..) (… … … … … … … ..) (… … … … … … … … )
- 216 -
Format 6.8
Buku Swadaya
BUKU SWADAYA
Bulan : …………………2016
JUMLAH
……….., ………./2016
- 217 -
Format 6.9
Laporan Bulanan KSM
LAPORAN BULANAN KEUANGAN KSM
Bulan : …………………2016
1 SALDO AWAL
a. Kas Rp -
b. Bank Rp -
Rp -
2 PEMASUKAN
a. In cash / Swadaya Tunai Rp -
b. Transfer dana dari KPPN Rp -
c. Bunga Bank Rp -
Jumlah Pemasukan Rp -
3 PENGELUARAN
a. Material Rp -
b. Upah Kerja Rp -
c. Operasional KSM Rp -
d. Administrasi Bank Rp -
e. Pajak Bank Rp -
Total Pengeluaran Rp -
4 SALDO AKHIR
a. Kas (Tgl… … … … … ......2016) Rp -
b. Bank (Tgl… … … … … ......2016) Rp -
Jumlah Rp - Rp -
Catatan : Jumlah Saldo Akhir Kas + Saldo akhir Bank HARUS Sama Dengan Jumlah Saldo Awal + Pemasukan -
Pengeluaran
… … … .., … … … ./2016
(… … … … … … ..) (… … … … … … … … … ) (… … … … … … … … … )
- 218 -