Anda di halaman 1dari 37

GTE – 08 = PEDOMAN PRAKTEK SONDIR, BOR TANGAN,

SAMPLING DAN DENSITI TEST (SAND CONE)


(Pelatihan Penunjang)

PELATIHAN
AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK
KONSTRUKSI SUMBER DAYA AIR
(GEOTECHNICAL ENGINEER WRD)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human
Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada
urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-
negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan
3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai
modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan
SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

 UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan
Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian
atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan
kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan
kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

 UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat


(2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standard kompetensi kerja.

 UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

 UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1
dan 2 bahwa :

- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan
bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang
sumber daya air

i
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik
oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar
pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK
(Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya
didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis
struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan
dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan
Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena
menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk
mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan
kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/ tenaga professional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006

Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE.


NIP : 110016435

ii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

PRAKATA

Usaha di bidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil
dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
standar baku mutu di bidang Ahli Pelaksana Geoteknik, pekerjaan sumber daya air.

Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Sumber Daya Air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus tiga puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Pelaksana Geoteknik merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk
disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam
pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam pengendalian mutu konstruksi bidang
sumber daya air.

Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Pelaksana Geoteknik ini terdiri dari 8 (delapan)
modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga
kerja menjadi Ahli Pelaksana Geoteknik.

Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan, Sampling dan Densiti
Test (Sand Cone) pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan
masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, Nopember 2006

Tim Penyusun

iii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK


JUDUL MODUL : Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan, Sampling dan
Densiti Test (Sand Cone)
Waktu : 6 x 45 menit (6 JPL) – Teori
6 x 45 menit (6 JPL) – Praktek Lapangan

TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan :
Mampu menyiapkan perencanaan dan penyelidikan geoteknik sebelum pelaksanaan
pekerjaan konstruksi SDA untuk mendukung perencanaan teknis pekerjaan konstruksi
Sumber Daya Air.

B. Tujuan Khusus Pelatihan


Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Melakukan pengumpulan data geoteknik terdahulu.
2. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki.
3. Membuat perencanaan penyelidikan geoteknik.
4. Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan geoteknik.
5. Melakukan analisa hasil penyelidikan geoteknik untuk SDA.
6. Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan geoteknik.

Seri Modul : GTE – 08 / Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan, Sampling dan
Densiti Test (Sand Cone)

iv
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)


Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu :
Menjelaskan dan melaksanakan pekerjaan sondir, bor tangan, sampling dan densiti test
(sand cone) yang merupakan salah satu kompetensi Ahli Pelaksana Geoteknik.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu :
1. Menjelaskan dan melaksanakan praktek sondir dengan benar.
2. Menjelaskan dan melaksanakan praktek bor tangan dengan benar.
3. Menjelaskan dan melaksanakan praktek sampling dengan benar
4. Menjelaskan dan melaksanakan praktek densiti test (sand cone) dengan benar.

v
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


PRAKATA ............................................................................................................... iii
LEMBAR TUJUAN ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK ....................................................... x
DAFTAR MODUL .................................................................................................. xi
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................................. xii
MATERI SERAHAN ............................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 1-1
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan ................................................................ 1-1
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 2 METODE PENGUJIAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR


(DUTCH CONE PENETROMETER)
2.1 Maksud ................................................................................................ 2-1
2.2 Peralatan ............................................................................................. 2-1
2.3 Cara Pelaksanaan ................................................................................ 2-1
2.4 Perhitungan .......................................................................................... 2-2
2.5 Pelaporan ............................................................................................. 2-2
2.6 Catatan ................................................................................................. 2-5
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 3 SUSUNAN LAPISAN TANAH (HAND BORRING)


3.1 Maksud ................................................................................................ 3-1
3.2 Peralatan ............................................................................................ 3-1
3.3 Benda Uji ............................................................................................ 3-1
3.4 Cara Melakukan .................................................................................. 3-1
3.5 Pelabelan ........................................................................................... 3-2

vi
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

3.6 Pelaporan ............................................................................................. 3-2


3.7 Catatan ................................................................................................. 3-2
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 4 SAMPLING
4.1 Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (Disturb Sampling) ................... 4-1
4.2 Contoh Tanah Tidak Terganggu Tanah Asli (Undisturb Sampling) .......... 4-2
RANGKUMAN
LATIHAN

Bab 5 METODE PENGUJIAN BERAT ISI TANAH DENGAN CARA SAND CONE
JIS. A. 1214 – 1970
5.1 Tujuan .................................................................................................... 5-1
5.2 Definisi .................................................................................................... 5-1
5.3 Peralatan ................................................................................................ 5-1
5.4 Cara Melakukan ..................................................................................... 5-1
5.5 Penyelesaian pada Hasil Test ................................................................ 5-3
5.6 Pelaporan ............................................................................................... 5-5
RANGKUMAN
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

vii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penetrometer statis (CPT) ................................................................. 2-3


Gambar 2.2 Grafik CPT ......................................................................................... 2-4
Gambar 2.3 Contoh Pekerjaan Sondir dan Peralatannya ....................................... 2-9
Gambar 3.1 Contoh Pekerjaan Bor Tangan dan Peralatannya .............................. 3-4
Gambar 5.1 Contoh Pekerjaan Pengujian Densiti Test (Sand Cone) dan
Peralatannya ..................................................................................... 5-8

viii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (1) .............................................. 2-6


Tabel 2.2 Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (2) ............................................. 2-7
Tabel 2.3 Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (3) ............................................. 2-8
Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan Hand Boring ...................................................... 3-3
Tabel 5.1 Volume Air pada Suhu Tertentu ............................................................ 5-3
Tabel 5.2 Data Pemeriksaan Berat Isi Di Lapangan ............................................. 5-6
Tabel 5.3 Data Kalibrasi Alat Sand Cone dengan Pasir ......................................... 5-7

ix
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Pelaksana Geoteknik
dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
didalamnya telah ditetapkan level unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik, unit-unit kompetensi
tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing unit
kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui metoda pembelajaran
yang diberikan untuk mencapai indikator keberhasilan dengan tingkat/ level dari setiap
elemen kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan
silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan


Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul
pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan
pengajaran dalam pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik.

x
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

DAFTAR MODUL

PELATIHAN : Ahli Pelaksana Geoteknik

NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT


KOMPETENSI
Undang-Undang Jasa
Undang-Undang Jasa Konstruksi
Konstruksi (UUJK), Sistem
(UUJK), Sistem Manajemen
1. GTE - 01 Manajemen Keselamatan
Keselamatan dan Kesehatan 1.
dan Kesehatan Kerja
Kerja (SMK3) dan Pengendalian
(SMK3) dan Pengendalian
Dampak Lingkungan
Dampak Lingkungan

2. GTE - 02 Melakukan Pengumpulan


Pengumpulan Data Geoteknik 2.
Data Geoteknik Terdahulu

Mempelajari dan Menguasai


3. GTE - 03 Kajian Data Geoteknik 3. Data Terdahulu untuk
Daerah yang akan Diselidiki

Perencanaan Penyelidikan
Geologi Teknik dan Mekanika
4. GTE - 04 Membuat Perencanaan
Tanah untuk Perencanaan Teknis 4.
Penyelidikan Geoteknik
Konstruksi Sumber Daya Air
(SDA)

Melakukan Pengendalian
5. GTE - 05 Pengendalian Pelaksanaan
5. Pekerjaan Penyelidikan
Penyelidikan Geoteknik
Geoteknik

Membuat Laporan dan


6. Laporan Hasil Penyelidikan
GTE-06 6. Rekomendasi Hasil
Geoteknik
Penyelidikan Geoteknik

Melakukan Analisa Hasil


Analisa Hasil Penyelidikan
7. GTE - 07 Penyelidikan Geoteknik
Geoteknik untuk Sumber Daya Air 7.
untuk Sumber Daya Air
(SDA)
(SDA)

Pedoman Praktek Sondir, Bor


8. GTE - 08 Pelatihan Penunjang Teori
Tangan, Sampling dan Densiti 8.
dan Praktek
Test (Sand Cone)

xi
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

PANDUAN PEMBELAJARAN

xii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

PEDOMAN PRAKTEK SONDIR, BOR


JUDUL : TANGAN, SAMPLING DAN DENSITI TEST KETERANGAN
(SAND CONE)
KODE MODUL : GTE – 08

Deskripsi : Modul ini sebagai pedoman praktek sondir, bor


tangan, sampling dan densiti test (sand cone)
yang merupakan salah satu mata latihan
kompetensi dari Ahli Pelaksana Geoteknik
bidang Sumber Daya Air.

Tempat Kegiatan : Di dalam ruangan kelas untuk teori dan luar


ruang kelas atau di lapangan yang dilengkapi
dengan alat – alat peraga yang disesuaikan
dengan pelajaran praktek yang dilakukan oleh
setiap group.

Waktu Kegiatan : 6 x 45 menit (6 JPL) – teori


6 x 45 menit (6 JPL) – praktek

xiii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

I. Hari Pertama :

1. Pembukaan

 Menjelaskan Tujuan  Mengikuti penjelasan OHT1,2,3,4,5,6


Pembelajaran Umum dan Tujuan instruktur dengan tekun
Pembelajaran Khusus (TPU & dan aktif
TPK)  Menanyakan hal-hal yang
 Merangsang motivasi kepada kurang jelas
peserta untuk mengikuti
penjelasan

Waktu : 10 menit
Bahan : Materi Serahan, lembar
tujuan

2. Ceramah : Pendahuluan

 Menjelaskan masalah-masalah  Mengikuti penjelasan OHT7,8


tujuan dan sasaran praktek instruktur dengan tekun
lapangan dan aktif
 Hal-hal yang akan dilakukan/  Mencatat hal-hal yang
diperoleh dari hasil praktek di dianggap perlu
lapangan  Melakukan diskusi kelas
dan tanya jawab untuk
Waktu : 15 menit bertukar pengalaman
Bahan : Materi Serahan (Bab 1) antar peserta

3. Ceramah : Metode Penyelidikan


Daya Dukung Tanah
dengan Sondir

 Peralatan dan jenis-jenis alat  Mengikuti penjelasan OHT9 - 19


yang diperlukan untuk pekerjaan instruktur dengan tekun
sondir dan aktif
 Cara melakukan sondir  Mencatat hal-hal yang
 Melakukan perhitungan dan dianggap perlu
membuat praktek  Melakukan tanya jawab
 Pembuatan laporan dan diskusi singkat di
 Cara mengisi form isian kelas

Waktu : 75 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 2)

xiv
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


4. Ceramah : Metode Penyelidikan
Susunan Lapisan
Tanah dengan Bor
Tangan

Menjelaskan masalah :  Mengikuti penjelasan OHT20 - 28


 Praktek dan jenis peralatan yang instruktur dengan tekun
diperlukan untuk pekerjaan bor dan seksama
tangan.  Mencatat hal-hal yang
 Cara melakukan pekerjaan bor dianggap perlu
tangan  Melakukan tanya jawab
 Perhitungan – perhitungan dan diskusi singkat di
 Pembuatan laporan kelas
 Cara mengisi form isian

Waktu : 750 menit


Bahan : Materi Serahan (Bab 3)

5. Ceramah : Sampling atau


Pengambilan Contoh
Tanah Di Lapangan

Menjelaskan masalah :  Mengikuti penjelasan OHT28 - 31


 Cara pengambilan contoh tanah instruktur dengan tekun
terganggu (disturb) dan aktif
 Mencatat hal-hal yang
 Cara pengambilan contoh tanah
terganggu dianggap perlu
 Melakukan tanya jawab
Waktu : 35 menit dan diskusi singkat di
Bahan : materi serahan (Bab 4) kelas

6. Ceramah : Densiti Test (Sand


Cone)

Menjelaskan masalah :
 Mengikuti penjelasan OHT32 - 40
 Peralatan dan jenis data yang
instruktur dengan tekun
digunakan.
dan aktif
 Alat-alat bantu yang diperlukan
 Mencatat hal-hal yang
 Cara melakukan pekerjaan dianggap perlu
 Perhitungan-perhitungan  Melakukan tanya jawab
 Pembuatan laporan dan diskusi singkat di
 Cara mengisi form isian kelas

Waktu : 60 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 5)

xv
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


II. Hari Kedua :
Diikuti oleh semua peserta Alat-alat peraga
Praktek Lapangan : secara group dan bergantian
Waktu : 8 JPL
Bahan : alat-alat peraga di
Lapangan

xvi
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

MATERI SERAHAN

xvii
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

BAB 1
PENDAHULUAN

Salah satu modal pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik adalah melakukan praktek
lapangan, dalam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan yang harus dimiliki
oleh seorang ahli dan waktu latih yang disediakan.

1.1 Maksud dan Tujuan


Tujuan yang dimaksud dalam penyelenggaraan praktek lapangan ini adalah untuk
menunjang dan melengkapi pelajaran teori terutama dalam mendukung data
perencanaan teknis pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air.

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan


Ruang lingkup pembahasan praktek lapangan ini antara lain sebagai berikut :
1.2.1 Pengujian kekuatan tanah/ daya dukung tanah dengan sondir.
Pengujian ini adalah untuk mengetahui penetrasi konus (PK) dan hambatan
lekat (HL) pada setiap kedalaman tertentu.
1.2.2 Pengujian susunan lapisan tanah dengan menggunakan bor tangan.
Pengujian ini adalah untuk mendeskripsikan susunan lapisan tanah pada
kedalaman tertentu setiap tebal lapisan 1 m antara lain meliputi warna tanah,
klasifikasi tanah dan kondisi tanah.
1.2.3 Sampling atau pengambilan contoh tanah yang akan dilakukan pengujian di
laboratorium.
Pengambilan contoh tanah meliputi cara pengambilan contoh tanah di
lapangan, cara penyimpanan contoh dan banyaknya contoh yang diperlukan.
1.2.4 Penguian density test
Pengujian density test atau pemeriksaan berat isi tanah terutama pada
pekerjaan timbunan tanah tanggul saluran, lapisan inti bendungan maupun
pemadatan tanah untuk konstruksi jalan pada setiap tebal lapisan 30 – 40
cm setelah dipadatkan. Density test adalah perbandingan berat tanah
setelah dipadatkan dengan volumenya.

1-1
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

RANGKUMAN

Ahli Pelaksana Geoteknik perlu menguasai praktek lapangan yang meliputi antara lain :
 Praktek pengujian kekuatan tanah/ daya dukung tanah menggunakan alat sondir
 Praktek pengujian susunan lapisan tanah dengan menggunakan alat bor tangan
 Praktek pengambilan contoh tanah untuk pengujian/ sampling
 Praktek pengujian berat isi tanah (density test) menggunakan alat sand cone.

1-2
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

LATIHAN

1. Sebutkan maksud dan tujuan kegiatan praktek lapangan seperti tercantum dalam
modul pelatihan ini !
2. Sebutkan maksud praktek pengujian sondir !
3. Sebutkan maksud praktek pengujian bor tangan !
4. Sebutkan maksud praktek pengujian dengan menggunakan alat sand cone !
5. Sebutkan maksud praktek lapangan !

1-3
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

BAB 2
METODE PENGUJIAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR
(DUTCH CONE PENETROMETER)

Pelaksanaan pekerjaan pengujian kekuatan tanah dengan sondir (dutch cone


penetrometer) adalah sebagai berikut :

2.1 Maksud
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui Penetrasi Konus (PK) dan Hambatan
Lekat (HL). Kekuatan Penetrasi Konus (PK) adalah perlawanan tanah terhadap
ujung konus yang dinyatakan dengan gaya satuan luas. Hambatan lekat adalah
kekuatan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya satuan panjang.

2.2 Peralatan
 Alat penekan atau sondir manual lengkap.
 Pipa sondir dan batang dalam masing-masing panjangnya 1 m.
 Konus dan bikonus.
 Manometer atau proving ring kapasitas 2 ton.
 Plunger (hydraulic gauge) bila menggunakan manometer.
 Kunci-kunci pipa lengkap, waterpas, minyak hydraulik atau grease.

2.3 Cara Pelaksanaan


 4 buah angkur dimasukkan ke dalam tanah sebagai pegangan alat sondir
sehingga alat sondir dapat berdiri dengan kokoh dan terikat kuat pada tanah
dengan menguncinya melalui balok angkur.
 Selubung konus/ bikonus dengan pipa sondir di dalamnya sudah dipasang pada
batang sondirnya.
 Didirikan pipa sondir tersebut di bawah plunger (hydraulic gauge) atau di bawah
proving ring dan ujung konus/ bikonus masuk pada ring sondir bagian bawah.
 Putar engkol searah jarum jam sehingga plunger (hydraulic gauge) atau proving
ring turun menekan pipa sondir. Pada interval 20 sampai dengan 25 cm
dilakukan penetrasi batang sondir dan pembacaan manometer/ proving ring
(pada umumnya dilakukan pada setiap 20 cm) dengan cara menarik bolt keluar
sehingga ujung plunger/ proving ring akan menekan batang sondir dengan
kecepatan 0,5 sampai dengan 1 cm per detik. Bila menggunakan bikonus

2-1
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

pembacaan awal dengan dengan menekan batang sondir sedalam 4 cm adalah


hasil pembacaan kekuatan Penetrasi Konus (PK), selanjutnya ditekan lagi
sedalam 4 cm adalah Jumlah Perlawanan (JP). Sedangkan Hambatan Lekat
(HL) adalah (JP) – (PK). Bila menggunakan konus cukup dengan pembacaan
awal saja.
 Untuk selanjutnya tekanlah pipa sondir dengan kedalaman berikutnya dan
seterusnya sampai mencapai kedalaman yang diinginkan.
 Pengujian sondir ringan dihentikan apabila penekanan batang sondir dan
manometer/ proving ring tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/ cm2 atau
dengan kedalaman maksimum 30 m, dan jika alat terangkat sedangkan tekanan
belum mencapai 150 kg/ cm2 atau manometer belum maksimum maka alat
diberi pemberat.

2.4 Perhitungan
 Hambatan Lekat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
A
HL  (JP)  (PK) 
B
Dimana :
A = Tahap pembacaan 20 cm.
B = Luas konus/ torak = 10 cm2.
 Jumlah Hambatan Lekat (JHLi)
Σ HL
JHLi 
keliling bikonus
Dimana :
I = Kedalaman yang dicapai konus.
 Pembuatn grafik
Buatlah grafik perlawanan Penetrasi Konus (PK) dan grafik Jumlah Hambatan
Lekat (JHL) terhadap kedalamannya.

2.5 Pelaporan
 Sketsa lokasi titik sondir.
 Titik nol sondir karena merupakan titik tetap.
 Gambar grafik.

2-2
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

2.1

2-3
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

2.2

2-4
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

2.6 Catatan
 Keuntungan yang diperoleh pada penggunaan alat ini adalah :
 Baik untuk lapisan tanah lempung.
 Dapat dengan cepat menentukan lapisan tanah keras.
 Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah.
 Dapat dipergunakan untuk menetukan daya dukung lapisan tanah lempung
dengan menggunakan rumus empiris.
 Kerugian pada penggunaan alat ini adalah :
 Tidak dapat dipergunakan untuk lapisan tanah yang berbutir kasar terutama
pada lapisan tanah yang mengandung batuan.
 Hasil penyondiran sangat diragukan apabila kedudukan alat tidak vertikal
atau konus/ bikonus tidak bekerja dengan baik.
 Setiap penggunaan alat sondir harus dilakukan kalibrasi dan pemeriksaan
perlengkapan antara lain :
 Jarum proving ring yang akan digunakan masih dalam keadaan baik.
 Ukuran konus/ bikonus yang akan dipergunakan harus sesuai dengan
ukuran standar.
 Setiap tahap pembacaan jarum manometer/ proving ring harus dimulai dari
angka nol.

2-5
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

Tabel 2.1
Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (1)
DATA PENYELIDIKAN LAPANGAN (SONDIR) (1)

PROYEK : DIKERJAKAN OLEH :


LOKASI : NOMOR TITIK :
TANGGAL : MUKA AIR TANAH :

1 2 3 4 5 6 7
HAMBATAN
TEKANAN JUMLAH PERLAWANAN HAMBATAN LEKAT / HL JUMLAH HAMBATAN
KEDALAMAN SETEMPAT
KONUS / PK (qc) PERLAWANAN / JP GESEK JP - PK 4 X 20 /10 LEKAT / JHL
(m) 4 / 10
(Kg / Cm2) (Kg / Cm2) (Kg / CM2) (Kg / Cm) Σ 5 (Kg / Cm)
(Kg / cm)
0,00
,20
,40
,60
,80
1,00
,20
,40
,60
,80
2,00
,20
,40
,60
,80
3,00
,20
,40
,60
,80
4,00
,20
,40
,60
,80
5,00
,20
,40
,60
,80
6,00
,20
,40
,60
,80
7,00
,20
,40
,60
,80

2-6
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

Tabel 2.2
DATA PENYELIDIKAN LAPANGAN (SONDIR) (2)
Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (2)

1 2 3 4 5 6 7
HAMBATAN
TEKANAN JUMLAH PERLAWANAN HAMBATAN LEKAT / HL JUMLAH HAMBATAN
KEDALAMAN SETEMPAT
KONUS / PK (qc) PERLAWANAN / JP GESEK JP - PK 4 X 20 /10 LEKAT / JHL Σ
(m) 4 / 10
(Kg / Cm2) (Kg / Cm2) (Kg / CM2) (Kg / Cm) 5 (Kg / Cm)
(Kg / cm)
7,80
8,00
,20
,40
,60
,80
9,00
,20
,40
,60
,80
10,00
,20
,40
,60
,80
11,00
,20
,40
,60
,80
12,00
,20
,40
,60
,80
13,00
,20
,40
,60
,80
14,00
,20
,40
,60
,80
15,00
,20
,40
,60
,80

2-7
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

Tabel 2.3
DATA PENYELIDIKAN LAPANGAN (SONDIR) (3)
Data Penyelidikan Lapangan (Sondir) (3)

1 2 3 4 5 6 7
HAMBATAN
TEKANAN JUMLAH PERLAWANAN HAMBATAN LEKAT / HL JUMLAH HAMBATAN
KEDALAMAN SETEMPAT
KONUS / PK (qc) PERLAWANAN / JP GESEK JP - PK 4 X 20 /10 LEKAT / JHL Σ
(m) 4 / 10
(Kg / Cm2) (Kg / Cm2) (Kg / CM2) (Kg / Cm) 5 (Kg / Cm)
(Kg / cm)
15,60
,80
16,00
,20
,40
,60
,80
17,00
,20
,40
,60
,80
18,00
,20
,40
,60
,80
19,00
,20
,40
,60
,80
20,00
,20
,40
,60
,80
21,00
,20
,40
,60
,80
22,00
,20
,40
,60
,80
23,00
,20
,40
,60
,80
24,00
,20

2-8
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

SO – 202

SO – 200
SO – 203
SO – 200 DUTCH CONE PENETROMETER
ASTM D – 3441
For determining cone resistance and riction resistance of soil layers

Dutch Cone Steel construction, manually


SO – 201
Penetrometer operated 2,5 ton capacity
Machined steel, 1 mtr, in
SO – 202 Sounding rod
length, normal thread
Round bar, 15 mm dia, 1 m in
SO – 203 Plunger Rod
length
Machined steel
SO – 204 Push/ Pull Adaptor
SO - 205
Machined steel, 1,5 m in
SO – 205 Spiral Anchor
length
Precision machined steel,
SO – 206 Mantle Cone
hardened tip, normal thread
Precision machined steel,
SO – 207 Friction Cone hardened , with friction jacket
normal thread
Steel box case
SO – 208 Wrenches Set
Beam cannal
SO – 209 Fasten Press
60 kg/ cm2 capacity
GE – 671 Manometer
SO – 206
250 kg/ cm2 capacity
GE – 673 Manometer

Set 0f SO – 200
SO – 201 1 set SO – 207 1 Pc
SO – 202 20 Pcs SO – 208 1 Set
SO – 203 20 Pcs SO – 209 1 Set
SO – 204 1 set GE – 671 1 Pc
SO – 205 1 set GE – 673 1 Pc
SO – 206 1 Pc

SO – 207

Gambar 2.3 Contoh pekerjaan sondir dan peralatannya

2-9
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

RANGKUMAN

Metode Pengujian Sondir


Membahas masalah :
 Maksud dan tujuan melakukan sondir.
 Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan sondir.
 Cara melakukan pekerjaan sondir.
 Cara pembuatan laporan.

2-10
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

LATIHAN

1. Sebutkan maksud pengujian sondir !


2. Sebutkan peralatan praktek sondir !
3. Sebutkan cara pelaksanaannya !
4. Sebutkan rumus perhitungannya !
5. Sebutkan isi pelaporannya!

2-11
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

BAB 4
SAMPLING

Pengambilan contoh tanah di lapangandiperlukan untuk bahan pengujian yang akan di uji
di laboratorium. Adapun cara pengambilannya ada 2 (dua) cara, hal ini tergantung dari
keperluan pengujian/ pemeriksaan yang dibutuhkan sebagai berikut :

4.1 Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (Disturb Sampling)


 Contoh tanah diambil dari borrow area (quarry) yang akan digunakan sebagai
bahan timbunan. Tanah dibawa ke laboratorium menggunakan tempat kaleng-
kaleng atau karung-karung plastik.
 Tanah di atas baki atau pan secukupnya dan dibiarkan kering udara hingga
kadar airnya mencapai kadar air yang rendah.
 Ayak dengan saringan No. 4 dan contoh tanah yang akan digunakan adalah
yang lolos saringan No. 4.
 Bagilah contoh tanah minimum menjadi 7 bagian yang sama banyaknya dan
berat masing-masing bagian harus cukup sehingga setelah dicampur air dan
dipadatkan ke dalam mold masih ada yang lebih dengan maksud bilamana ada
yang gagal pada waktu mencampur air masih ada persediaan. Ukuran mold
cetakan  100 mm, tinggi 127 mm diperlukan contoh untuk masing-masing
bagian  2,50 kg.
 Perbedaan perubahan kadar air sample mencapai 2% sampai 3%.
 Pencampuran harus merata dan persiapkan pada waktu mencampur air kadar
air sekitar OMC (Optimum Moistur Content) dan selanjutnya dibuat 3 bagian di
bawah OMC dan 3 bagian di atas OMC dengan variasi perubahan air 2%
sampai 3%.
Misal :
Air yang diperlukan untuk mendapatkan perkiraan tanah pada OMC = x %, maka
di bawah perkiraan OMC adalah : (x – 2)%; (x – 4)% dan (x – 6)%.
Sedangkan di atas OMC adalah : (x + 2)%; (x + 4)% dan (x + 6)%.
 Masukkan dalam kantong plastik dan biarkan selama  24 jam agar kandungan
air dalam tanah betul-betul merata.

4-1
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

4.2 Contoh Tanah Tidak Terganggu Tanah Asli (Undisturb Sample)


 Contoh tanah diambil dari tabung hasil boring di lapangan.
 Catat semua keterangan contoh tanah meliputi nomor bor, nomor contoh, lokasi
proyek dan data-data lainnya dalam formulir.
 Tabung yang berisi tanah ditutup dengan parafin atau cairan lilin agar keadaan
air aslinya terjaga.
 Contoh tanah asli dalam tabung dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
pengujian.
 Tanah dikeluarkan dari tabung kemudian dibentuk dengan trimer.
 Sampel tanah diukur keliling lingkarannya pada bagian atas, tengah dan bawah.
 Sampel tanah diukur keliling lingkarannya pada bagian atas, tengah, bawah
kemudian ditimbang beratnya.

4-2
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

RANGKUMAN

Pengambilan contoh tanah di lapangan untuk bahan keperluan pengujian di laboratorium

4-3
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

LATIHAN

1. Sebutkan ada berapa macam contoh tanah untuk sampling di lapangan !


2. Sebutkan cara pengambilan contoh tanah asli/ tidak terganggu (undisturb sample) !
3. Sebutkan cara pengambilan tanah terganggu di lapangan (disturb sample) !

4-4
Pedoman Praktek Sondir, Bor Tangan,
Pelatihan Ahli Pelaksana Geoteknik Sampling dan Densiti Test (Sand Cone)

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum dengan JICA, Pedoman Praktek Laboratorium Mekanika


Tanah “Proyek Monitoring Pelaksanaan Proyek-proyek Irigasi”.

2. Departemen Pekerjaan Umum dengan JICA, Petunjuk Operasi Pemeriksaan Mekanika


Tanah “Proyek Monitoring Pelaksanaan Proyek-proyek Irigasi”.

3. Pusat Latihan Pengembangan Pengairan, Badan Penelitian Pekerjaan Umum, Petunjuk


Pengujian Laboratorium Geologi Teknik dan Mekanika Tanah.

4. Proyek Pembinaan Pelaksanaan Proyek-proyek Irigasi Angkatan IV dan V, Buku Latihan


Mekanika Tanah “Latihan Pengawas Utama bidang Irigasi”.

5. Maksud dan Tujuan Pemeriksaan Bahan Tanah, Beton dan Aspal “MBT”.

Anda mungkin juga menyukai