Anda di halaman 1dari 77

HDE – 06 : MANUAL OPERASI & PEMELIHARAAN

PELATIHAN
AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human
Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada
urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-
negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3,
merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai
modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan
SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

 UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan
Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian
atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan
kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan
kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

 UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat


(2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standard kompetensi kerja.

 UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

 UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1
dan 2 bahwa :

(1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan
bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang
sumber daya air

i
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik
oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar
pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK
(Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya
didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis
struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan
dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena
menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk
mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan
kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE.


NIP : 110016435

ii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil
dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik untuk desain pekerjaan jalan dan jembatan, Desain Hidro
Mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk Desain pekerjaan dibidang bangunan
gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang Sumber Daya Air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Desain
Hidro Mekanik bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical
Design Engineer) ini terdiri dari 6 (enam) modul yang merupakan satu kesatuan yang
utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Desain Hidro
Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer)
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Manual Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, Nopember 2006

Tim Penyusun

iii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK

TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum Pelatihan


Mampu membuat desain dan menyusun spesifikasi serta perhitungan biaya
pekerjaan Hidro Mekanik.

B. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :

1. Menerapkan UUJK, Sistem Manajemen K3 dan Ketentuan Pengendalian


Dampak Lingkungan.

2. Menggunakan Hasil Studi Kelayakan Pekerjaan Hidro Mekanik

3. Membuat Desain Pekerjaan Hidro Mekanik

4. Menyusun Spesifikasi Pekerjaan Hidro Mekanik

5. Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) Pekerjaan Hidro Mekanik

6. Menyusun Manual Operasi dan Pemeliharaan (O & P) Pekerjaan Hidro


Mekanik

iv
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

NOMOR / JUDUL MODUL : HDE–06 / MANUAL OPERASI DAN


PEMELIHARAAN

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)


Setelah modul ini dipelajari peserta mampu melakukan penelitian kondisi struktur dan
lingkungan bangunan, meneliti O dan P yang disiapkan Kontraktor dan membuat manual
O dan P peralatan Hidro Mekanik.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)

Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu :

1. Melakukan pemeriksaan kondisi dan lingkungan bangunan

2. Melakukan pemeriksaan O dan P Kontraktor

3. Membuat manual O dan P peralatan Hidro Mekanik

v
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


PRAKATA................................................................................................................ iii
LEMBAR TUJUAN ................................................................................................. iv
NOMOR / JUDUL MODUL ...................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL ............................................... x
DAFTAR MODUL .................................................................................................. xi
PANDUAN PEMBELAJARAN ............................................................................... xii
MATERI SERAHAN ............................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1 - 1


1.1 Umum ......................................................................................... 1 - 1
1.2 Ruang Lingkup ............................................................................ 1 - 2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................. 1 - 2

RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 2 PEMERIKSAAN KONDISI DAN LINGKUNGAN BANGUNAN ............ 2 - 1


2.1 Umum ........................................................................................ 2 - 1
2.2 Pemantauan Lingkungan .......................................................... 2 - 1
2.3 Tahapan Pengecekan Struktur Hidro Mekanik ........................... 2 - 1
2.4 Kontrol Pengukuran Pergerakan (deformasi) ............................ 2 - 2
2.5 Investigasi, Perbaikan dan lain-lain ............................................ 2 - 2
2.6 Proses SIDCOM ........................................................................ 2 - 2
2.7 Sarana dan Prasarana ............................................................... 2 - 3
2.8 Konsep Dasar Pemeliharaan ...................................................... 2 - 3
2.9 Pertimbangan dalam Pemeliharaan ........................................... 2 - 5
2.10 Kelembagaan Penyelenggara Operasi dan Pemeliharaan ......... 2 - 6
2.11 Perencanaan ............................................................................. 2 - 7
2.12 Pelaksanaan Pemeliharaan ........................................................ 2 - 9
2.13 Pemantauan dan Evaluasi .......................................................2 – 10

vi
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 3 PEMERIKSAAN O & P KONTRAKTOR ............................................. 3 - 1


3.1 Umum ....................................................................................... 3 - 1
3.2 Operasi secara Umum ............................................................... 3 - 1
3.3 Pemeliharaan secara Umum ...................................................... 3 - 2
3.4 Data-data Desain ....................................................................... 3 - 2
3.5 Operasi Pintu Air Radial ............................................................. 3 - 3
3.6 Pemeliharaan dan Inspeksi ........................................................ 3 - 5
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 4 MANUAL O & P PERALATAN HIDRO MEKANIK ............................. 4 - 1


4.1 Pendahuluan .............................................................................. 4 - 1
4.2 Komponen-komponen Kegiatan Persiapan Operasi dan
Pemeliharaan dalam Periode Transisi ...................................... 4 - 2
4.3 Mekanisme Kegiatan Persiapan O dan P ................................... 4 - 5
4.4 Anggaran untuk Kegiatan Persiapan O dan P ............................. 4 - 6
4.5 Jadwal untuk Persiapan O dan P ................................................ 4 - 7
4.6 Tenaga Ahli O dan P .................................................................. 4 - 7
4.7 Patroli dan Inspeksi ................................................................... 4 - 8
4.8 Persyaratan/ Tugas Umum ......................................................... 4 - 8
4.9 Lingkup Tugas/ Pekerjaan dan Definisi Umum ........................... 4 - 9
4.10 Laporan/ Catatan Hasil Patroli dan Inspeksi .............................. 4 - 9
4.11 Tindakan yang Harus Diambil pada Keadaan Abnormal ............ 4 - 9
RANGKUMAN
LATIHAN

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

vii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 : Persiapan O dan P dalam Periode Transisi ................... 4-2

viii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

DAFTAR TABEL

Tabel 4.4.1 : Tugas dan Tanggung Jawab Kegiatan Persiapan O dan P.... 4-7
Tabel 4.11.1 : Klasifikasi/ Tingkat Kerusakan dan Tingkat Pelaporan ........ 4-9

ix
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL


PELATIHAN AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Desain Hidro Mekanik
(Hydro Mechanical Design Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi,
elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Desain
Hidro Mekanik, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisa dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui metode pembelajaran
yang diberikan untuk mencapai indikator keberhasilan dengan tingkat / level dari
setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum
dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan


Kurikulum dan Silabus sebagai cerminan unit kompetensi yang ditetapkan dalam SLK,
disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam daftar modul) yang
harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik (Hydro
Mechanical Design Engineer)

x
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

DAFTAR MODUL

PELATIHAN : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK


(Hydro Mechanical Design Engineer)

NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT


KOMPETENSI
HDE - 01 UUJK, SMK3 dan Pengendalian UUJK, SMK3 dan Ketentuan
1. Dampak Lingkungan 1. Pengendalian Dampak
Lingkungan

Kajian Studi Kelayakan Pekerjaan Menggunakan hasil studi


2. HDE - 02 2. kelayakan pekerjaan Hidro
Hidro Mekanik Mekanik

3. Membuat desain pekerjaan


HDE - 03 Desain Pekerjaan Hidro Mekanik 3.
Hidro Mekanik

Spesifikasi Pekerjaan Hidro Menyusun spesifikasi


4. HDE - 04 4.
Mekanik pekerjaan Hidro Mekanik

Perhitungan Biaya Pekerjaan Membuat RAB pekerjaan


5 HDE - 05 5.
Hidro Mekanik Hidro Mekanik

Menyusun manual operasi


Manual Operasi dan dan pemeliharaan (O dan
6 HDE - 06 6.
Pemeliharaan (O & P) P) pekerjaan Hidro
Mekanik

xi
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

PANDUAN PEMBELAJARAN

Pelatihan : Ahli Desain Hidro Mekanik


Judul : Manual Operasi dan Pemeliharaan
Deskripsi : Materi ini membahas cara melakukan peneitian kondisi struktur
dan lingkungan bangunan, meneliti O dan P yang disiapkan
Kontraktor dan Membuat Manual O dan P peralatan hidro
Mekanik
Tempat kegiatan : Dalam ruang kelas
Waktu Kegiatan : 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit)

No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung

1. Ceramah : Pembukaan
- Menjelaskan Tujuan Pembelajaran - Mengikuti penjelasan TPU & OHT
Umum dan Khusus (TPU & TPK) TPK dengan baik dan aktif
- Merangsang motivasi peserta dengan - Mengajukan pertanyaan
pertanyaan atau pengalamannya apabila kurang jelas
dalam manual O dan P peralatan Hidro
Mekanik.
- Waktu : 10 menit
2. Ceramah : Pendahuluan
- Menjelaskan secara umum - Memperhatikan penjelasan OHT
Pemeliharaan Hidro Mekanik, ruang instruktur dengan baik dan
lingkup serta maksud dan tujuan aktif
- Mencatat hal-hal yang perlu
- Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas.
- Waktu : 10 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab. 1)
3. Ceramah : Pemeriksaan Kondisi dan
Lingkungan Bangunan
- Menjelaskan kegiatan pemeriksaan - Memperhatikan penjelasan OHT
kondisi dan lingkungan bangunan instruktur dengan baik dan
- Waktu : 50 menit aktif
- Bahan : Materi Serahan (Bab.2) - Mencatat hal-hal yang perlu
- Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas.

xii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

4. Ceramah : Pemeriksaan O dan P


Kontraktor
- Menjelaskan O dan P secara umum, - Memperhatikan penjelasan OHT
pemeliharaan secara umum, operasi instruktur dengan baik dan
pintu air radial, pemeliharaan dan aktif
inspeksi - Mencatat hal-hal yang perlu
- Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas
- Waktu : 50 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab.3)
5. Ceramah : Manual O dan P Peralatan
Hidro Mekanik
- Menjelaskan kegiatan selama - Memperhatikan penjelasan OHT
persiapan O dan P, komponen instruktur dengan baik dan
kegiatan O dan P dalam periode aktif
transisi serta kegiatan lainnya dalam - Mencatat hal-hal yang perlu
manual O dan P - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas
- Waktu : 60 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab.4)

xiii
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

MATERI SERAHAN

xiv
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Umum
Hidro Mekanik adalah suatu bangunan yang dilengkapi dengan peralatan pintu air
untuk berbagai kegunaan antara lain untuk mengatur keperluan kebutuhan air dan
sebagainya.
Dalam materi pelatihan ini akan diuraikan secara singkat tentang pemeliharaan
Hidro Mekanik untuk mengatur air dan membuang kelebihan air baik untuk tujuan
serbaguna (PLTA dan irigasi) atau khusus untuk PLTA atau khusus untuk irigasi.
Sejak Pelita I pengembangan baik untuk irigasi maupun yang dilaksanakan oleh
Pemerintah berjalan dengan pesat, sebagai upaya untuk mencapai swa sembada
pangan. Pada periode itu banyak dibangun jaringan-jaringan irigasi baru dengan
skala besar, dilengkapi dengan bendungan besar dan terowongan yang mampu
mensuplai air untuk lahan yang luas.
Dalam perkembangannya kemudian, terlihat adanya penurunan fungsi layanan pada
Bangunan Hidro Mekanik yang telah dibangun yang utamanya disebabkan karena
(1) perencanaan yang kurang sesuai dengan kondisi setempat, (2) kurang perhatian
terhadap pelaksanaan kegiatan OP untuk Hidro Mekanik yang ada, (3) kurangnya
alokasi pendanaan untuk kegiatan OP, (4) kurang memadainya perangkat OP, yaitu
organisasi OP, fasilitas OP serta perangkat lunak OP, (5) berakibat kepada
peningkatan percepatan penurunan fungsi Hidro Mekanik, dimana pada suatu saat
harus dilakukan kegiatan pemeliharaan untuk mengembalikan fungsi layanan sesuai
dengan rencana semula.
Sejak pertengahan dekade 80 an, terjadi perubahan kesadaran baru dalam
pengembangan baik jaringan irigasi maupun PLTA yang menempatkan kegiatan OP
pada prioritas pertama, menyusul kemudian kegiatan rehabilitasi pada prioritas
kedua dan prioritas ketiganya adalah kegiatan upgrading. Pembangunan jaringan
baru menempati prioritas terakhir.
Kegiatan operasi pada umumnya dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pemeliharaan dengan menggunakan perangkat para organisasi pengelola yang
sama pula. Kegiatan operasi merupakan suatu proses pemanfaatan air seoptimal
mungkin melalui pengelolaan air dalam jaringan maupun yang melalui Bangunan
pelimpah yang berwawasan lingkungan dan mempertimbangkan aspek kelestarian.

1-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Sesuai dengan Inpres Nomor 3 tahun 1999, wewenang dan tanggung jawab
pengelolaan diserahkan dari tangan Pemerintah kepada P3A/GP3A/IP3A yang
didalamnya mencakup penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan operasi,
pemeliharaan dan rehabilitasi. Penyerahan pengelolaan dilakukan secara bertahap,
selektif dan demokratis yang mencakup semua aspek, baik teknis, manajemen,
maupun finansial/ pembiayaan kegiatan. Diperlukan masa transisi untuk penyerahan
pengelolaan jaringan, dimana pada masa transisi ini bimbingan dan bantuan
Pemerintah kepada P3A sangat dibutuhkan. Kemandirian P3A dapat dicapai melalui
suatu P3A pemberdayaan yang dilakukan melalui bimbingan, penyuluhan,
pelatihan-pelatihan dan kegiatan pembinaan langsung di lapangan.
Hidro Mekanik dibangun dengan perhitungan untuk dapat memberikan fungsi
pelayanan dengan jangka waktu yang ditetapkan (project life). Jangka waktu
pelayanan ini akan dapat dicapai jika semua unsur-unsur dalam kegiatan
pembangunan dan pengelolaan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Unsur-unsur ini
menyangkut ; survey, investigasi, design, land acqaution, construction dan operation
maintenance (SIDLACOM).
Kerusakan suatu Bangunan Hidro Mekanik akan mengakibatkan menurunnya
kinerja Hidro Mekanik (penurunan fungsi) dan debit yang dialirkan yang pada
akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya luas pelayanan dan menurunnya
produksi pangan. Untuk menjaga agar dapat berfungsi dengan baik guna
pelaksanaan Operasi dan dapat terjaga kelestariannya diperlukan kegiatan
“pemeliharaan”.

1.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pedoman ini meliputi :
 Pemeriksaan kondisi dan lingkungan bangunan
 Pemeriksaan Operasi dan Pemeliharaan (O & P) Kontraktor
 Manual Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Hidro Mekanik

1.3 Maksud dan Tujuan


Pedoman umum pemeliharaan Hidro Mekanik ini dimaksudkan sebagai acuan
dalam tata cara dan tata laksana pemeliharaan, sehingga diperoleh hasil kerja
sesuai dengan standar mutu yang baik dan seragam.
Pedoman umum pemeliharaan ini dibuat untuk para pelaksana/ pengelola jaringan,
guna memberikan :

1-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Keseragaman dalam pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan


operasi, sebagai terjemahan dari reformasi sektor pengairan, khususnya dalam
bidang irigasi.
 Keseragaman alur pikir dalam kegiatan pelaksanaan operasi Hidro Mekanik
 Kemudahan dalam menyusun pedoman teknis dan manual kegiatan
pemeliharaan Hidro Mekanik.

1-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

RANGKUMAN

Hidro Mekanik adalah suatu bangunan yang dilengkapi dengan peralatan pintu air untuk
berbagai kegunaan antara lain untuk mengatur keperluan kebutuhan air dan sebagainya.
Ruang lingkup dalam manual operasi dan pemeliharaan ini meliputi :
 Pemeriksaan kondisi dan lingkungan bangunan
 Pemeriksaan Operasi dan Pemeliharaan (O dan P) Kontraktor
 Manual Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Hidro Mekanik

1-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

LATIHAN

1. Sebutkan penyebab terjadinya penurunan fungsi layanan pada Bangunan Hidro


Mekanik yang telah dibangun !
2. Sebutkan ruang lingkup dalam pedoman manual operasi dan pemeliharaan !

1-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

BAB 2
PEMERIKSAAN KONDISI DAN
LINGKUNGAN BANGUNAN

2.1 Umum
Tujuan pemeliharaan bangunan-bangunan sipil baik pada irigasi maupun pada
PLTA adalah untuk menjaga agar bangunan-bangunan tersebut tetap dapat
berfungsi dengan baik dan aman, karena dengan suatu anggapan bahwa bangunan
struktur yang telah di bangun belum tentu stabil. Didalam kerangka pekerjaan
pemeliharaan, tercakup pekerjaan-pekerjaan yang terkait yaitu : pengukuran,
pemantauan, penyelidikan detail, perbaikan, pemeriksaan, pemeliharaan berbagai
fasilitas bangunan dan penjagaan kelestarian lingkunan.
Termasuk didalam lingkup bangunan sipil salah satunya adalah Bangunan Hidro
Mekanik.

2.2 Pemantauan Lingkungan


Tujuan utama pemeriksaan adalah untuk mengetahui adanya pergerakan yang
mengakibatkan terjadinya longsornya tanah di sekitar bangunan dan atau
kerusakan, bocoran/ rembesan pada bangunan seperti terowongan atau struktur
lainnya diperlukan suatu standar manual yang terdiri dari metode pengukuran,
inspeksi, investigasi secara teliti dan cara perbaikan. Apabila dari hasil pemeriksaan
menunjukan adanya kondisi tidak normal, maka diperlukan pencegahan ataupun
perbaikan sesegera mungkin.

2.3 Tahapan Pengecekan Struktur Hidro Mekanik


Pemeriksaan struktur di bagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu Pengawasan selama
pembangunan, Pemeriksaan selama penggenangan dan Pemeliharaan. Pada
umumnya selama konstruksi Hidro Mekanik dilakukan pemeriksaan terhadap
pergerakan horisontal dan bocoran atau rembesan. Selama penggenangan pada
struktur Hidro Mekanik missal seperti terowongan pengelak bagian outlet dilakukan
pemeriksaan terhadap pergerakan dan kebocoran. Untuk itu diperlukan beberapa
tahapan dalam rangka pemeriksaan struktur.

2-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Tahap pertama : Dilakukan pada saat permulaan penggenangan sampai


beberapa waktu setelah air penuh.
 Tahap Kedua : Dilakukan setelah tahapan kedua dimulai dan berakhir
sampai waktu tertentu.
 Tahap ketiga : Dilakukan setelah tahap kedua selesai

2.4 Kontrol Pengukuran Pergerakan (deformasi)


Pergerakan merupakan salah satu faktor pemeriksaan terhadap struktur yang
sangat penting diantara pergerakan-pergerakan yang diperiksa adalah penurunan
internal, pergerakan horisontal dan pergeseran diantara zona dan pergerakan
batuan. Catatan pengukuran dari pemeriksaan tersebut merupakan faktor yang
sangat penting sebagaimana pentingnya pengukuran bocoran pada bagian-bagian
bangunan Hidro Mekanik.
Pergerakan eksternal diperiksa dengan metode survai, sedangkan pergerakan
internal diperiksa oleh instrumen listrik.

2.5 Investigasi, Perbaikan dan lain-lain


Apabila dijumpai keadaan yang tidak normal setelah dilakukan pengukuran dan
inspeksi, maka investigasi atau penelitian harus segera dilakukan untuk mengetahui
penyebab dan kondisinya. Setelah melakukan penelitian, apabila kondisinya
mengkhawatirkan, maka tindakan pencegahan secara darurat harus segera
dilaksanakan. Sebaliknya apabila kondisinya tidak terlalu membahayakan, maka
pemeriksaan harus tetap dilakukan sampai keadaan menjadi normal. Keputusan
tentang penentuan kondisi bahaya tersebut harus dilakukan oleh engineer yang
mengetahui dan berpengalaman dalam desain struktur, metode konstruksi dan lain-
lain.

2.6 Proses SIDCOM


Dalam penyelenggaraan bangunan dikenal proses SIDCOM yaitu survey,
investigation, design, construction, operation and maintenance.
 Survai dan investigasi : adalah kegiatan studi, baik teknis maupun non teknis,
untuk memperoleh kesimpulan tentang kelayakan pengembangan bangunan di
suatu daerah, termasuk memperkirakan dampak yang akan terjadi pada daerah
termaksud.
 Kegiatan desain dimaksudkan untuk memperoleh rencana teknis bangunan
 Kegiatan konstruksi adalah penerapan hasil desain ke lapangan, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu bangunan Hidro Mekanik.

2-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Kegiatan operasi adalah upaya untuk mengoperasikan peralatan Hidro Mekanik


yang ada, sedemikian hingga fungsi yang direncanakan dapat dipenuhi secara
optimal.
 Kegiatan maintenance adalah kegiatan untuk memelihara peralatan Hidro
Mekanik agar fungsinya tidak menurun, sehingga umur diperoleh layanan seperti
yang direncanakan.
 Selain dari tahapan SIDCOM itu dalam perkembangannya Hidro Mekanik juga
membutuhkan kegiatan rehabilitasi, yaitu upaya untuk mengembalikan fungsi
layanan yang telah menurun yang jika dilihat dari cakupannya tidak bisa lagi
dikategorikan sebagai kegiatan maintenance/ pemeliharaan.

2.7 Sarana dan Prasarana


Dimaksudkan dengan sarana Hidro Mekanik adalah bangunan yang langsung
berhubungan dengan pengaliran air irigasi antara lain berupa spillway, Terowongan,
Bangunan pengambilan, Bangunan-bangunan bagi dan sadap, Bangunan pengukur,
Bangunan pembawa, Bangunan lindung dan Bangunan pelengkap.
Prasarana Hidro Mekanik adalah segala hal yang diperlukan untuk pengaliran air
yang bukan termasuk dalam sarana, antara lain berupa jalan inspeksi, organisasi
OP, serta perangkat OP (peralatan, perlengkapan, fasilitas kantor, transportasi,
komunikasi dan manual OP).

2.8 Konsep Dasar Pemeliharaan


Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dibagi dalam 4 kelompok yaitu : (1)
Pengamanan dan pencegahan, (2) Perawatan rutin dan berkala, (3) Perbaikan
darurat dan permanen, serta (4) Penggantian.
2.8.1 Pengamanan dan pencegahan
Pengamanan dan pencegahan adalah supaya untuk menjauhkan Hidro
Mekanik dari hal-hal yang dapat mengakibatkan rusaknya Hidro Mekanik.
Kegiatan itu antara lain :
 Inspeksi dan inventarisasi rutin kondisi Hidro Mekanik.
 Mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh benda-benda yang masuk
kedalam Hidro Mekanik.
 Melarang pembuangan sampah disekitar bangunan Hidro Mekanik.
 Melarang perusakan bangunan

2-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Kegiatan pengamanan dan pencegahan dilakukan sendiri secara


swakelola oleh pengelola dengan cara memberikan penyuluhan,
pemasangan papan peringatan, serta penerapan hukum.

2.8.2 Perawatan rutin


Perawatan rutin adalah usaha untuk mempertahankan fungsi dan kondisi
yang dilakukan berulang setiap tahun atau kurang, pada lokasi yang sama,
tanpa melakukan penggantian atau perubahan konstruksi elemen bangunan.
Pemeliharaan ini dilakukan oleh pengelola secara swakelola.

2.8.3 Perawatan berkala


Perawatan berkala adalah kegiatan untuk mempertahankan fungsi dan
kondisi Hidro Mekanik yang dilakukan secara berkala, tanpa mengubah atau
mengganti bagian elemen konstruksi. Kegiatan ini dilakukan secara
swakelola oleh Pengelola Jaringan.

2.8.4 Perbaikan darurat


Perbaikan darurat adalah usaha-usaha untuk mengembalikan fungsi dan
kondisi Hidro Mekanik dapat berfungsi sesegera mungkin atas kerusakan
yang timbul mendadak yang diakibatkan oleh bencana alam (misalnya
gempa bumi, banjir, angin topan dan lain-lain). Kegiatan ini bisa dilakukan
secara swakelola atau diborongkan. Prinsip pelaksanaan untuk perbaikan
darurat adalah (1) pelaksanaan cepat sehingga bangunan pelimpah,
terowongan bisa segera berfungsi, (2) biaya pelaksanaan murah.

2.8.5 Perbaikan permanen


Perbaikan permanen adalah usaha-usaha untuk mengembalikan fungsi dan
kondisi Hidro Mekanik yang mencakup :
 Sifatnya perbaikan adalah peningkatan dari hasil perbaikan-perbaikan
darurat.
 Memperbaiki kerusakan akibat bencana alam dan kelalaian manusia
yang tidak dapat ditangani dengan kegiatan perawatan (rutin atau
berkala).
Perbaikan permanen dilakukan dengan didasarkan pada rencana teknis
matang dan pelaksanaan yang mantap.
Kegiaan perbaikan permanen dilakukan secara swakelola oleh Pengelola
atau diborongkan.

2-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

2.8.6 Penggantian
Penggantian dilakukan terhadap seluruh/ sebagian elemen Hidro Mekanik
yang secara ekonomis elemen itu sudah tidak layak lagi. Penggantian dapat
dilakukan secara swakelola atau diborongkan.
Pemeliharaan harus dibedakan dari rehabilitasi, karena rehabilitasi adalah
usaha-usaha untuk mengembalikan fungsi dan kondisi Hidro Mekanik akibat
kerusakan yang merata pada sebagian atau seluruh daerah irigasi yang
dilihat luas cakupan, sifat dan bobotnya sudah tidak bisa lagi dikategorikan
sebagai pemeliharaan. Dari sifatnya, pekerjan rehabilitasi membutuhkan
penangaan yang lebih komplek, jangka waktu pelaksanaan yang lebih
panjang. Tergantung kepada faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi Hidro
Mekanik.

2.9 Pertimbangan dalam Pemeliharaan


2.9.1 Tata ruang/ lay out
Hidro Mekanik adalah suatu kesatuan antara saluran dan bangunan air yang
mempunyai fungsi untuk mengatur penyaluran pembuangan air dari
sumbernya ke lahan untuk memenuhi defisit kebutuhan air tanaman budi
daya.
Lay out ditentukan oleh fungsi Hidro Mekanik dan kriteria perencanaannya
yang dipengaruhi oleh :
 Aspek fisik : sungai, topograpi, kondisi tanah, kondisi geoteknik
 Aspek perencanaan : lokasi permukiman, bentuk permukiman, lokasi
lahan yang diairi, rencana pengembangan di masa datang, dan lain-lain.
 Aspek O&P
 Aspek sosial ekonomi
 Aspek lingkungan : konservasi dan rencana pengembangan di masa
datang.
Kegiatan operasi Hidro Mekanik dilakukan dengan memperhatikan
segenap aspek-aspek yang ada sedemikian hingga selama
pelaksanaannya memberikan dampak kerugian yang kecil terhadap
masyarakat petani.
2.9.2 Waktu pemeliharaan
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan selalu diupayakan agar kegiatan
operasi tidak terganggu. Khususnya pada kegiatan pemeliharaan berkala
dilakukan pada saat pengeringan tahunan.

2-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan Hidro Mekanik dilaksanakan dengan tahapan mulai


dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta tindak
turun tangan hasil evaluasi.
Pelaksanaan pemeliharaan Hidro Mekanik dilakukan dengan basis harian
(rutin), tahunan (berkala) atau setiap saat diterima diperlukan (darurat/
permanen/ penggantian). Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan
secara periodik dengan basis mingguan atau bulanan. Tindakan turun
tangan sebagai tindakan korektif atas hasil evaluasi dilakukan jika
diperlukan.

2.10 Kelembagaan Penyelenggara Operasi dan Pemeliharaan


Penyelenggaraan operasi pemeliharaan Hidro Mekanik tercakup dalam
penyelenggaraan irigasi secara umum, kegiatan itu dilakukan oleh penyelenggara/
pengelola.
Dari Kepmendagri No. 84 tahun 2000, tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah, disimpulkan beberapa hal yang menyangkut organisasi berkaitan dengan
penyelenggaraan irigasi sebagai berikut :
 Organisasi penyelenggara/ pengelola Hidro Mekanik dibentuk dengan
mempertimbangkan karakteristik, potensi, kebutuhan, kemampuan keuangan
ketersediaan SDM dan pengembangan pola kerjasama antar daerah atau
dengan pihak ketiga.
 Dinas (Propinsi dan Kabupaten) merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah
(Prop. dan Kab.). Ia mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan dekonsentralisasi. Hal ini diterjemahkan menjadi fungsi (1)
perumusan kebijakan teknis, (2) pemberian perijinan dan pelayanan umum, (3)
pembinaan pelaksanaan tugas.
 Pada Dinas Kabupaten dapat dibentuk Cabang Dinas dan/ atau Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
 Dinas (Prop. dan Kab.) terdiri dari Bagian TU, Sub Dinas. Sub Dinas terdiri dari
Seksi
 Nomenklatur, jenis dan jumlah unit organisasi di lingkungan Pemda ditetapkan
sendiri oleh masing-masing Pemda berdasarkan kemampuan kebutuhan dan
beban kerja.
Dengan mengacu kepada Kepmendagri no. 84 tahun 2000, terdapat beberapa
organisasi berkaitan dengan penyelenggaraan irigasi yaitu :

2-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Di tingkat propinsi
- Dinas PU Propinsi
- Panitia Irigasi Propinsi
- Panitia Tata Pengaturan Air (PTPA) Propinsi
- Panitia Pelaksana Tata Pengaturan Air (PPTPA)

 Di tingkat Kabupaten/ Kota


- Dinas PU Kabupaten
- Panitia Irigasi Kabupaten

 Di tingkat Lapangan (kecamatan/ desa)


- Cabang Dinas Pengairan
- Pengamat/ Ranting Pengairan
- Kemantren/ Juru Pengairan
- P3A
Secara detial hal yang berkaitan dengan kelembagaan itu diuraikan pada
lampiran.

2.11 Perencanaan
2.11.1 Laporan (inventarisasi) kerusakan
Inventarisasi rutin dilakukan setiap 15 hari sekali yang diikuti oleh :
 Juru Pengairan bersama dengan P3A, PPL dan Pemerintahan Desa
yang terkait
 Pengamat Pengairan mewakili Cabang Dinas Pengairan, bersama
dengan Cabang Dinas lain terkait dan Pemerintah Kecamatan yang
terkait/ Setempat
 Dinas PU Kabupaten yang bersama dengan IP3A, pihak Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan lain-lain.
 Dinas PU Propinsi/ Dinas lain yang terkait.
 Hal yang diamati di lapangan adalah semua kerusakan (berat, sedang,
ringan) skala prioritasnya (segera, perlu dapat ditangguhkan),
penanganan darurat yang telah dilaksanakan, usulan penanganan lebih
lanjut, serta perkiraan biayanya.
Hasil inventarisasi bersama dilaporkan dengan menggunakan format P-01
dan rekapitulasinya dengan P-02.

2-7
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

2.11.2 Laporan bencana alam


Jika terjadi bencana alam, kerusakan dilaporkan oleh GP3A/IP3A dan
pengamat Pengairan/ Cabang Dinas ke Dinas PU Kabupaten/ Kota.
Laporan ini berisi kerusakan yang terjadi, tindakan darurat yang telah
dilaksanakan dan usulan penanganan yang akan datang. Bentuk laporan
menggunakan form P-03. Oleh Dinas PU Kabupaten/ Kota laporan form P-
03 ini setelah dilengkapi diteruskan ke Instansi terkait, misalnya : Dinas PU
Propinsi, Departemen Kimpraswil.
2.11.3 Laporan kebutuhan bahan cat dan pelumas
Layanan kebutuhan bahan cat dan pelumas untuk kebutuhan satu tahun
dibuat oleh Gab. P3A/IP3A dan Juru/ Pengamat kepada IP3A dan Kepala
Cabang Dinas/ Kepala Dinas PU Kabupaten/ Kota. Laporan ini juga dipakai
untuk perencanaan dan pelaksanaan (setiap 3 bulanan) dan bentuk
laporan dalam form P-04.
2.11.4 Laporan kebutuhan upah dan bahan
Untuk menunjang kegiatan pemeliharaan diperlukan bahan-bahan yang
harus disediakan antara lain : semen, pasir dan lain-lain, disamping itu
diperlukan upah untuk tenaga penunjang seperti : tukang dan lain-lain.
Usulan ini dilakukan oleh Gab.P3A/IP3A dan Pengamat / Kepala Cabang
Dinas Pengairan kepada IP3A dan Kepala Cabang Dinas Pengairan
Kabupaten/ Kepala Dinas PU Kabupaten. Usulan ini dapat diatasi tetapi
perlu bantuan upah dan tenaga).
Bentuk usulan ini dibuat dalam form P-05.
2.11.5 Laporan pelaksanaan survai dan desain
Berdasarkan form P-02 dan form P-02 ini GP3A/IP3A melakukan survai
dan desain dengan dibantu konsultan atau dibantu Pengamat Pengairan
dan Dinas PU Kabupaten. Pekerjaan perencanaan ini utamanya untuk
pekerjaan pemeliharaan berat atau pekerjaan berkala, baik yang akan
diswakelolakan maupun yang akan diborongkan. Hasil pekerjaan ini
dituangkan dalam form P-06, untuk dijadikan bahan untuk anggaran tahun
berikutnya. Tergantung tingkat kepentingan perbaikan, jika dapat ditunda
dan tidak membahayakan dimasukan dalam program rehabilitasi.
2.11.6 Penetapan prioritas pekerjaan
Dari data hasil survai dan desain yang dilaporkan dalam form P-06,
dilakukan pemisahan antara pekerjaan pemeliharaan yang diswakelolakan
dan yang akan diborongkan untuk program tahun mendatang.

2-8
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Prioritas pekerjaan yang akan diswakelolakan dibuat dalam bentuk form P-


07, sedang yang akan diborongkan dalam bentuk form P-08. form P-07
dan P-08 ini akan dijadikan salah satu dasar dalam usulan biaya O&P
daerah irigasi yang bersangkutan. Form P-07 dan P-08 ini dibuat oleh Gab.
P3A/IP3A dan pengamat Pengairan/ Kepala Cabang Dinas Pengairan PU
Kabupaten/ Kota. Tergantung kepada Dinas PU Kabupaten untuk dijadikan
bahan tahun anggaran mendatang dengan sumber dana dari DAU/ DIPDA
dengan memperhitungkan IPI bila ada.

2.12 Pelaksanaan Pemeliharaan


2.12.1 Persiapan pelaksanaan
Setelah besarnya alokasi anggaran baik dari IPI maupun dari DIP/ DIPDA
diketahui dan DIP/ DIPDA telah disahkan dilakukan evaluasi kembali
terhadap hasil survai dan desain yang telah dituangkan dalam program
pekerjaan swakelola dan pekerjaan yang diborongkan pada form P-07 dan
P-08. Program pekerjaan swakelola dan pekerjaan yang diborongkan
dalam masing-masing form P-09 dan form P-010.
Persiapan pelaksanaan untuk pekerjaan yang diborongkan antara lain juga
mencakup penyiapan dokumen lelang, proses pelaksanaan lelang, serta
pembuatan perjanjian kontrak/ SPK.

2.12.2 Pelaksanaan
 Pelaksanaan pemeliharan rutin
Pelaksanaan pemeliharaan rutin yang dilaksanakan oleh petugas Gab.
P3A/ IP3A dan atau Petugas Pengairan setempat (yang ditunjuk
sebagai pelaksana) di lapangan dilaporkan dengan form P-011
(progres fisik 2 mingguan) dan Pengamat Pengairan/ Cabang Dinas/
Dinas PU Kabupaten/ Kota setiap bulan.
 Pelaksana pekerjaan berkala
Untuk pekerjaan berkala diswakelolakan laporan kemajuan pekerjaan,
dilakukan oleh Petugas yang ditunjuk di lapangan ke Gab. P3A/IP3A
dan atau Pengawas/ Cabang Dinas/ Kepala PU Kabupaten/ Kota juga
dalam bentuk form P-011.
Selanjutnya dibuat form P-012 sebagai resume form-form P-011 hasil
pelaksanaan pekerjaan berkala dalam wilayah kerja satu Daerah
Irigasi, serta wilayah kerja G.P3A/IP3A dan satu wilayah Dinas PU
Kabupaten.

2-9
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan berkala yang diborongkan


Laporan kemajuan pelaksanan pemeliharaan yang diborongkan secara
mingguan dilaporkan oleh Pengawas Lapangan kepada GP3A/IP3A
dan atau Pengamat/ Kepala Cabang Dinas Pengairan dilaporkan ke
IP3A dan Kepala Dinas PU Kabupaten / Kota. Laporan ini dibuat
dengan form P-013.
Dari form-form P-013 dibuat rekapitulasi pekerjaan bulanan yang dibuat
oleh GP3A/IP3A dan atau Kepala Cabang Dinas/ Dinas PU Kabupaten/
Kota dalam bentuk form P-016.
 Laporan penggunaan bahan, cat, pelumas dan pekerjaan swakelola
Pengadaan dan penggunaan bahan swakelola sebagaimana bahannya
bersumber dari form P-05 dari GP3A/IP3A dan atau Pengamat/
Cabang Dinas/ Dinas PU Pengairan dibuat dalam bentuk P-014 dan
form P-015.
 Laporan tahunan pelaksanaan pemeliharaan
Laporan tahunan untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan baik
yang diswakelolakan maupun yang diborongkan dibuat dalam lapoan
tahunan realisasi pekerjaan pemeliharaan form P-017 oleh GP3A/IP3A
dan atau Cabang Dinas Pengairan/ Dinas PU Kabupaten/ Kota.

2.13 Pemantauan dan Evaluasi


2.13.1 Wewenang dan tanggung jawab
Pada prinsipnya sesuai dengan amanat PKPI, wewenang dan tanggung
jawab kewajiban pemantauan dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan Hidro
Mekanik berada pada P3A/GP3A/IP3A dan pemerintah Kabupaten/ Kota
untuk daerah irigasi yang terletak pada satu Kabupaten/ Kota, lintas
Kabupaten/ Kota maupun lintas propinsi ikut bertanggung jawab.
Untuk daerah irigasi lintas / kabupaten/ kota dan lintas propinsi, disamping
menjadi tanggung jawab P3A/GP3A/IP3A dan Pemerintah Kabupaten/
Kota, Pemerintah Propinsi juga berperan aktif.
Wewenang dan tanggung jawab pemantauan dan evaluasi dalam kegiatan
pemeliharaan ini dapat dilihat dalam matrik (x).

2.13.2 Kegiatan pemantauan dan evaluasi


Memantau data menyangkut penggunaan data yang dikumpulkan,
mengecek kebenarannya dan masalah-masalah yang timbul guna
mengetahui kemajuan kegiatan operasi dan memperbaikinya. Pemantauan

2 - 10
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

yang dimaksud adalah prosedur pembukaan/ penutupan pintu-pintu


kelengkapan bendung atau bendungan. Semua pintu-pintu untuk mengatur
air yang lewat agar dapat mengontrol debit yang melaluinya menurut
jumlah yang diperlukan. Selain dari itu cara-cara pengaturan pintu air juga
banyak mempengaruhi keamanan pintu itu sendiri. Khusus untuk pintu di
bendung ketika terjadi banjir di sungai, pengaturan pintu sangat erat
kaitannya dengan keamanan bangunan itu sendiri.
Kegiatan pemantauan dimulai sejak kegiatan inspeksi rutin atau
penelusuran lapangan yang dituangkan dalam bentuk form-form lapangan
P-01, P-02 dan P-03. Selanjutnya kerusakan-kerusakan ini dicatat dalam
Buku Catatan Pemeliharaan Cabang Dinas Pengawas (BCP-I) dan Buku
Catatan Pemeliharaan Dinas PU/ Kabupaten (BCP-II).
Selanjutnya proses pemantauan dilaksanakan pada semua tahap
pemeliharaan.
Evaluasi pada akhir tahap pelaksanaan pemeliharaan (form P-17) untuk
membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana yang diusulkan (form
P-07 dan P-08) dengan anggaran yang disetujui (form P-09 dan P-10).
2.13.3 Sumber dana
Rincian uraian sumber dana, jenis pendanaan dan mekanisme pendanaan
diuraikan dalam lampiran.
Sumber dana operasi pemeliharaan Hidro Mekanik berasal dari (1) dana
alokasi umum (DAU) yang diberikan oleh pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Kabupaten/ Kota, (2) Dana yang berasal dari pendapatan asli
daerah (PAD) propinsi dan atau Kabupaten Kota, (3) Dana dari Petani
dalam bentuk IPI/ IPAIR, (4) Sumbangan masyarakat. Selain dukungan
berupa dana, sumbangan dapat berupa tenaga atau bahan/ material
bangunan.
Apabila dalam pelaksanaannya, terjadi kesulitan yang berkaitan dengan
aliran dana (cash flow), maka dapat diatasi dengan upaya pinjaman dari
pihak luar dengan dasar perhitungan finansial murni.
Secara bertahap dana bantuan pemerintah berasal dari DAU dan PAD
secara berangsur-angsur akan dikurangi, sehingga pembiayaan OP
sebagian akan didukung oleh dana melalui IPI/ IPAIR.
2.13.4 Mekanisme pengelolaan dana
Adapun dana murni P3A yang berhasil dikumpulkan dibukukan oleh P3A/
GP3A/ IP3A disimpan didalam kas organisasi.

2 - 11
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Pemakaian dana disesuaikan dan tujuan atau anggaran yang telah


disepakati oleh forum Komisi Irigasi dan sewaktu-waktu dapat diaudit oleh
yang ditunjuk oleh Rapat Anggota.
Penggunaan dana O&P yang berasal dari subsidi bantuan Pemerintah
dilakukan sesuai dengan peraturan/ perundang-undangan yang berlaku
didalam pengelolaan keuangan Negara. Target penggunaan dana O&P ini
seyogyanya dilakukan secara transparan dan terbuka.

2 - 12
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

RANGKUMAN

Tujuan utama pemeriksaan bangunan adalah untuk mengetahui adanya pergerakan yang
mengakibatkan terjadinya longsornya tanah di sekitar bangunan dan atau kerusakan,
bocoran/ rembesan pada bangunan seperti terowongan atau struktur lainnya diperlukan
suatu standar manual yang terdiri dari metode pengukuran, inspeksi, investigasi secara
teliti. Pemeriksaan struktur dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu :
 Pengawasan selama pembangunan
 Pemeriksaan selama penggenangan dan
 Pemeliharaan.

2 - 13
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

LATIHAN

1. Apa tujuan dilakukannya pemeriksaan kondisi lapangan dan lingkungan bangunan ?


2. Sebutkan tahapan-tahapan dalam pemeriksaan kondisi lapangan dan lingkungan
bangunan yang dikenal dengan proses SIDCOM ! Jelaskan !
3. Sebutkan dan jelaskan prinsip dari kegiatan pemeliharaan !

2 - 14
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

BAB 3
PEMERIKSAAN O & P KONTRAKTOR

3.1 Umum
Manual operasi dan pemeliharaan ini dipersiapkan khusus untuk digunakan sebagai
petunjuk operasi dan pemeliharaan Pintu Air Radial Spillway. Contoh Pintu Air yang
akan di bahas yaitu Pintu Air Radial Spillway Bendung Ubrug Jatiluhur. Gambar–
gambar dan catatan khusus untuk petunjuk operasi dan pemeliharaan Pintu Air
Radial dan perlengkapannya akan dijelaskan pada bab berikutnya.
Untuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan, gambar-gambar utama dan sket-
sket juga disesuaikan dan disiapkan bersama bab–bab berikutnya. Operasi dan
pemeliharaan dari setiap bagian-bagian dari peralatan yang ada hubungannya satu
sama lain dijelaskan dimana petugas yang akan melaksanakannya sudah
berpengalaman/ familiar dengan manual prosedur tersebut.

3.2 Operasi secara Umum


Prosedur untuk mengoperasikan Pintu Air Radial yang akan dijelaskan pada bagian-
bagian berikut ini masih perlu terlebih dahulu untuk diadakan pelatihan bagi calon
petugas pelaksana/ operator.
Sebelum mengoperasikan Pintu Air Radial, operator terlebih dahulu harus
mengecek sumber listrik pada lampu panel dan menara yakin bahwa sumber tenaga
listrik sudah disuplai.
Operator sebelumnya harus memeriksa pada daerah sekitar bagian-bagian dari
pintu air dan peralatan-peralatannya apakah sudah diyakini tidak ada benda-benda
asing seperti kayu balok, batu besar, sampah atau gulma lainnya yang berada di
hulu pintu air, apabila kondisinya sudah aman maka pintu dipersiapkan untuk
dioperasikan.
Walaupun struktur Pintu Air Radial dan perlengkapannya sudah dilengkapi dengan
kontrol secara otomatis, operator tetap harus memperhatikan gerakan naik atau
turunnya Pintu Air Radial selama operasi untuk menghindari apabila terjadinya
sesuatu kejadian yang mendadak akibat kelebihan beban.
Apabila peralatan-peralatan tidak berfungsi seperti semestinya, setelah dilakukan
penyetelan atau penggantian dari komponen–komponen dan ditemukan sesuatu
kerusakan, operator harus menghentikan pengoperasiannya dan segera laporkan
pada bagian yang berwenang.

3-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Operator harus menghentikan operasinya Pintu Air Radial sampai dengan


dinyatakan aman untuk operasi kembali atau sesuai petunjuk Engineer.

3.3 Pemeliharaan secara Umum


Prosedur untuk pemeliharaan secara periodik untuk struktur Pintu Air Radial dan
peralatannya akan dijelaskan pada bab berikutnya.
Laporan pemeliharaan harus dicatat setiap hari dan petugas yang diserahi tanggung
jawab harus selalu mengecek bahwa peralatan dalam operasi yang normal dapat
terawat.
Lapisan pengamanan pada struktur baja dan harus dirawat sesuai dengan manual
pelapisan struktur baja.
Laporan inspeksi secara komplit untuk struktur baja dan peralatan harus dapat
diperlihatkan secara periodik dengn spesifikasi umum pada interval yang tertulis
pada manual untuk digunakan periodik penyetelan kembali secara teliti dan kondisi
disekeliling Pintu Air Radial dan perlengkapannya.

3.4 Data–data Desain


Pintu Air Radial Spillway
 Tipe : Pintu Radial
 Jumlah : 2 (dua) unit
 Lebar Pintu : 12,40 m
 Tinggi Pintu : 9,50 m
FSL 111.50 – SILL. EL. 102.0
 Head rencana : 9,50 m
 Tinggi angakt : 9,50 m
 Tipe haoist :Wire rope drum , dengan elektrik motor pada kontrol
lokal
 Kecepatan angkat : 0,3 m / min ± 10 %
 Bantalan : Anti gesekan atau bantalan melumas seadin
 Tegangan yang diinginkan : Bahwa SS 400 = 1200 Kg / Cm2
SM 400 = 1600 Kg / Cm2
 Kondisi : 2 mm untuk seluruh struktur pintu

3-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

3.5 Operasi Pintu Air Radial


3.5.1 Kontrol panel
Pintu air radial spillway bendung ubrug di kontrol dari panel control local. Ada
2 (dua) unit pintu radial yang didesain bias dioperasikan bersama-sama atau
masing-masing pintu radial. Prosedur operasi dan perintah – perintah yang
harus dilakukan operator disusun untuk masing-masing semua pintu radial
tenaga listrik untuk spillway adalah 400 – 230 volt, 3 – phase, 4 – wire, 50
hertz, AC (nominal) sedangkan untuk control panel adalah 230 volt 50 hertz,
AC.
3.5.2 Persiapan untuk operasi control panel.
Handel besar pada pintu depan dari kontrol panel dilengkapi dengan kunci.
Pintu besar yang sudah terbuka atau tidak terkunci, dapat dilihat beberapa
komponen antara lain :
Circuit breaker utama (ELB.1).
Motor circuit breaker (MCB 2), control circuit breaker (MCB3) dan (MCB4),
semua komponen tersebut pada posisi “ON“ yakinkan bahwa voltmeter
menunjukkan angka 400 V.
Sistem kontrol panel ini sudah siap untuk dapat mengoperasikan Pintu
Radial Breaker (ELB.1), (MCB2), (MCB3), (MCB4) dan serap action switch
(SW) harus tetap pada posisi “ON”.
Inspeksi secara periodik dan pengecekan rutin pada komponen–komponen
mekanik yang bergerak merupakan suatu bagian kegiatan yang harus selalu
dilakukan dalam prosedur persiapan pengoperasian Pintu Air Radial.
3.5.3 Pengoperasian
 Switch tombol tekan “Naik“
Tekan tombol “naik“ motor start dan pintu bergerak naik
 Switch tombol tekan “Turun“
Tekan tombol “turun“ motor start dan pintu bergerak turun.
 Switch tombol tekan “Berhenti“
Tekan tombol “berhenti“ motor berhenti dan bersamaan dengan itu pintu
berhenti.
 Switch srap action “Ruang Pemanas”
Switch ini dihidupkan, ruang pemanas dari panel kontrol mulai panas.

3-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

3.5.4 Lampu–lampu meter dan petunjuk


Lampu–lampu meter dan petunjuk pada panel control, dapat memberikan
petunjuk antara lain :
 Volt Meter
Menunjukkan voltage pada circuit utama.
 Ammeter
Pada kondisi motor listrik bekerja, penunjuk meter ini memberikan
besaran amper yang bekerja pada motor listrik.
 Lampu petunjuk “naik penuh“, “Turun terendah“
Lampu ini hanya akan menyala apabila pintu dalam posisi “Naik Penuh“
atau “ Turun terendah “
 Lampu penunjuk “Naik dari full“
Lampu penunjuk ini hanya akan menyala apabila pintu pada posisi naik
melewati full.
 Lampu penunjuk “ Motor beban lebih “
Lampu penunjuk ini akan nyala pada posisi motor mengalami beban lebih
 Lampu penunjuk “Sling Baja Kendor“
Lampu penunjuk ini akan menyala pada posisi sling baja untuk
mengangkat pintu ini pada kondisi kendor.
 Lampu penunjuk “Bukaan setengah“
Lampu ini akan menyala pada posisi pintu bukaan setengah.
3.5.5 Automatis Stop dan Emergency Stop
 Apabila pintu telah terbuka pada posisi bukaan penuh, secara otomatis
motor akan berhenti dengan diikuti pada lampu penunjuk menyala
“bukaan penuh“.
 Apabila pintu ada dibawah pada posisi tertutup penuh, secara otomatis
motor berhenti dengan diikuti lampu penunjuk menyala “tutup penuh“.
 Apabila beban motor lebih motor berhenti secara emergency “Beban
motor lebih“. Pada kasus motor berhenti secara mendadak akibat beban
lebih, ini harus dilakukan pengamatan dan eliminasi, relay 3 E pada local
control harus distel kembali dan switch tombol tekan “naik atau turun“
harus pada posisi “On” untuk menghidupkan kembali.
 Apabila beban motor lebih, motor berhenti secara emergency dengan
diikuti lampu penunjuk menyala “tarque berlebih“ ini terjadi karena motor
penggerak hoist mengalami tarque berlebih, maka harus dilakukan

3-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

penelitian dan eliminasi dan switch tombol tekan (“naik atau turun”) harus
pada posisi “On” untuk menghidupkan kembali.
3.5.6 Peringatan selama operasi
 Operator harus selalu mengamati pada jaringan Amper meter dan
apabila kondisi tidak normal, hentikan operasi pintu.
 Operator harus dengan cermat mendengarkan suara atau getaran pada
alat-alat yang berputar dan apabila kondisi tidak normal, hentikan operasi
pintu.

3.6 Pemeliharaan dan Inspeksi


Item–item yang harus diinspeksi pada bagian ini perlu dipelajari oleh pekerja yang
bertanggung jawab pada perbaikan–perbaikan di lokasi.
Periodik inspeksi di klasifikasikan seperti dibawah ini :
Kelas A : Inspeksi bulanan
Kelas B : Inspeksi rutin setiap 6 bulan
Kelas C : Inspeksi tahunan

 Inspeksi untuk daun pintu


Kelas B . Inspeksi sebagai berikut :
No. Item Inspeksi Check Point
1. Baut, Mur, sambungan – sambungan peralatan Kencangkan
2. Karet perapat Rusak dan masih terpakai
3. Roda utama, depan, sisi Masih terpakai dan putaran
tidak normal
4. Cat pada masing – masing alat Karat atau rusak

 Inspeksi untuk fame pengarah


Kelas B . Inspeksi sebagai berikut :
No. Item Inspeksi Check Point
1. Frame pengarah sisi Defarmasi dan rusak
2. Track roda Pakai dan rusak
3. Dudukan seal Pakai dan rusak
4. Pelapisan Pakai dan rusak

3-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Inspeksi untuk peralatan listrik dan hoist


Kelas A . Inspeksi sebagai berikut :
No. Item Inspeksi Check Point
1. Instrumen dalam pada control kabinet Kotor dan minyak
2. Terminal dalam pada control kabinet dan Kencangkan, karat dan
hubungannya dengan motor pakai

Kelas B . Inspeksi sebagai berikut :


No. Item Inspeksi Check Point
1. Limit switch untuk mekanik interlock system Kotor dan rusak
2. Bearing dan bushing Lumasi dan pakai
3. Baut, mur dan sambungan komponen Kencangkan
4. Tali baja Lumasi dan rusak
5. Pelapisan untuk setiap peralatan Karat dan rusak

Kelas C . Inspeksi sebagai berikut :


No. Item Inspeksi Check Point
1. Petunjuk posisi pintu Lumasi dan akorosi
2. Per untuk pengencang tali baja Karat
3. Reduser dan kopling Minyaki
4. Gigi dan rantai Lumasi dan pakai

 Pelumasan
Pintu Air Spillway : 2 (dua) unit
 As : Shell Alvania Ep grease = 10 Kg
 Kopling box : Shell tellus oil 32 = 4 Lt
 Reduser : Shell omara oil 150 = 14 Lt
 Gear Kopling : Shell Alvania Ep Grease 1 = 1 Kg
 Chain Kopling : Shell Alvania Ep Grease 1 = 1 Kg
 Open Gear : Shell Cording copound D = 6 Kg
 Kabel baja : Shell Ensis Compound CA = 6 Kg
 Chain : Shell Alvania Ep Grease 1 = 1 Kg

3-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Penjelasan untuk pelumasan


 Prinsipnya semua komponen yang bergerak harus dilumasi dengan oli,
grease dan oli yang digunakan harus baru, grease dan oli yang kotor tidak
boleh digunakan. Grease yang lama tidak boleh dicampur dengan grease
yang baru demikian pula oli yang baru tidak boleh dicampur dengan oli yang
kotor/ lama.
Dalam kaitan tersebut diatas, grease yang lama harus diganti dan oli yang
kotor harus disaring sebelum digunakan.
 Apabila permukaan oli pada reduser gera berkurang seperti ditunjukkan
pada alat pengukur atau oli menjadi kotor, harus ditambahkan dengan oli
yang baru atau ganti oli yang kotor dengan oli baru. Tambahkan atau oli baru
yang diisikan di jaga pada level yang harus dipenuhi. Pengisian oli yang
terlalu banyak atau terlalu sedikit akan mengakibatkan panas berlebih atau
abrosi.

3-7
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

RANGKUMAN

Manual operasi dan pemeliharaan dipersiapkan khusus untuk digunakan sebagai


petunjuk operasi dan pemeliharaan pintu air spillway. Item-item dalam operasi pintu air
radial meliputi kontrol panel, persiapan untuk operasi kontrol panel, pengoperasian,
lampu-lampu meter dan petunjuk, automatic stop dan emergency stop serta peringatan
selama operasi.
Periodik inspeksi diklasifikasikan dalam 3 (tiga) kelas, yaitu :
Kelas A : inspeksi bulanan
Kelas B : inspeksi rutin setiap 6 bulan
Kelas C : inspeksi tahunan

3-8
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

LATIHAN

1. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat di dalam pintu kontrol panel !


2. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengoperasian pintu air
radial !
3. Sebutkan peringatan apa saja yang harus diperhatikan oleh operator dalam
pengoperasian pintu air radial !

3-9
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

BAB 4
MANUAL O & P PERALATAN HIDRO MEKANIK

4.1 Pendahuluan
Dengan telah selesainya suatu pekerjaan Hidro Mekanik, maka pekerjaan tersebut
akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah dan dimasukkan dalam daftar
inventarisasi DPU Propinsi yang bersangkutan. Selanjutnya kegiatan operasi dan
Pemeliharaan terowongan tersebut akan menjadi tanggung jawab daripada Sub
Dinas/ Sub Dinas SDA.
Prosedur penyerahan pekerjaan yang telah selesai atau proyek sebagian selesai
dicantumkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 347/ KPTS/ 1986,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyerahan Proyek Selesai di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum.
Sebagaimana telah ditentukan dalam keputusan tersebut, suatu proyek dianggap
selesai dan berfungsi, bilamana peralatan Hidro Mekanik yang telah selesai
tersebut dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasinya.
Untuk dapat menjamin bahwa peralatan Hidro Mekanik yang akan diserahkan oleh
proyek telah berfungsi dengan baik, maka perlu disusun langkah-langkah
persiapan yang dapat memberikan jaminan tersebut. Dalam prosedur tersebut juga
harus diatur tentang pembentukan baik organisasi maupun penyediaan fasilitas-
fasilitas penunjang untuk dapat terlaksananya O&P yang mantap dikemudian hari.
Suatu “periode transisi” untuk pekerjaan persiapan O&P ini hendaknya dimasukkan
dalam jadwal pelaksanaan kegiatan proyek. Kegiatan tersebut akan merupakan
suatu bagian daripada periode “O&P selama konstruksi” yang ada. Periode ini akan
termasuk dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan. Selama periode transisi,
staf proyek dan staf O&P dari Dinas/ Sub Dinas SDA akan bekerja sama seperti
pada gambar 2.1.1 Kerja sama ini untuk menjamin bahwa persiapan serah terima
Hidro Mekanik untuk operasi dan pemeliharaan dari proyek kepada sub Dinas
Pengairan dapat dilakukan secara sistematis tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Kegiatan-kegiatan selama persiapan O & P harus memberi jaminan tentang :


 Partisipasi Sub Dinas SDA, selama tahap akhir pelaksanaan pembangunan.
 Telah selesainya pekerjaan
 Penyusunan organisasi O & P sesuai kebutuhan

4-1
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

 Penyediaan sarana penunjang untuk O & P


 Penyediaan data O&P, peta dan manual-manual O&P.
Dalam petunjuk ini diuraikan dengan singkat aspek-aspek yang dicakup dan
langkah kegiatan untuk pelaksanaan program persiapan O & P.

Periode
Transisi

Kegiatan Proyek

Desain, Konstruksi

Kerjasama Antara
Proyek dan Dinas/ Sub Dinas SDA

Persiapan O & P

Penyerahan Proyek
Selesai untuk O & P

Pemantapan O & P

Kegiatan Sub Dinas Pengairan (O & P)

Gambar 4.1.1 Persiapan O & P dalam Periode Transisi

4.2 Komponen-Komponen Kegiatan Persiapan Operasi & Pemeliharaan Dalam


Periode Transisi
Komponen utama dari pada Persiapan O & P ialah :
 Pembentukan organisasi O&P
 Penyediaan staf O&P yang dibutuhkan
 Persiapan sarana penunjang yang dibutuhkan untuk O&P
 Latihan staf O&P
 Penyiapan pedoman O&P dan data
 Penyusunan anggaran untuk kegiatan Persiapan O&P

Komponen kegiatan persiapan O&P ini merupakan bagian dari usaha persiapan
untuk penyerahan proyek selesai.

4-2
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

4.2.1 Pembentukan organisasi O&P


Ada tiga alternatif yang mungkin terjadi dalam rangka penyusunan
organisasi O&P :
 Menggunakan organisasi O&P yang ada – Sub Dinas Pengairan (SDP)
 Membentuk unit organisasi baru tambahan
 Modifikasi organisasi O&P yang ada di Dinas/ Sub Dinas SDA
Bentuk susunan organisasi proyek dan keterlibatan Seksi O&P, Sub Dinas
Pengairan, selama tahap pelaksanaan proyek sangat berbeda antara
proyek yang satu dengan proyek yang lainnya. Dalam beberapa kasus staf
senior O&P dari Sub Dinas Pengairan sudah merupakan bagian dari
organisasi proyek tersebut yang menangani aspek-aspek O&P. dalam
kasus-kasus lain praktis tidak ada keterlibatan dari pihak SDP.
Organisasi proyek (non structural) mungkin telah memiliki suatu unit O&P
dalam bentuk embrio atau sudah terbentuk selama persiapan O&P yang
bias menjadi inti pada organisasi O&P nantinya.
Oleh karena itu tidak dapat ditetapkan suatu ketentuan yang berlaku secara
umum, tetapi dalam hal ini yang terpenting adalah merencanakan suatu
organisasi O&P (baik kualitas maupun kuantitas) yang sesuai dengan
kebutuhan menurut rencana kegiatan operasi dan menjabarkannya secara
rinci bagaimana mengatur tata kepegawaiannya (staffing).
Untuk dapat terlaksananya tugas O&P dengan baik dan benar perlu
dilakukan suatu evaluasi secara teliti, tentang kebutuhan pegawai baik dari
segi kualitas maupun kuantitas untuk kategori-kategori yang berbeda.

4.2.2 Penyediaan Staf O&P yang dibutuhkan


Salah satu dari sasaran pokok persiapan O & P adalah untuk mengatur
suatu peralihan yang lancar dalam tata kepegawaian (staffing), dimana staf
O&P yang dibutuhkan sebanyak mungkin diambil dari proyek yang
bersangkutan.
Staf O&P yang dibutuhkan nantinya akan berasal dari :
 Staf dari proyek yang bersangkutan (sebanyak mungkin)
 Staf dari Sub Dinas Pengairan
 Gabungan dari staf proyek yang bersangkutan dan Dinas/ Sub Dinas
SDA Penerimaan pegawai baru
Pemilihan (seleksi) staf proyek untuk tugas-tugas O&P dilakukan
dengan jalan memanggil calon untuk posisi yang telah ditentukan dan

4-3
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

membandingkan spesifikasi pekerjaan yang akan dijabat dengan


kualifikasi dan pengalaman dari calon.

4.2.3 Penyelesaian fisik


Seksi O&P dari Dinas/ Sub Dinas Pengairan. bersama-sama dengan staf
proyek harus memeriksa/ menceck semua bagian-bagian terowongan.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh proyek sebelum proyek
diserahkan ke Sub Dinas Pengairan atau tetap diserahkan tetapi perbaikan
masih oleh proyek, sehingga beban pekerjaan ini tidak dipikul dalam
kegiatan O&P nantinya.

4.2.4 Latihan staf O&P


Staf yang direncanakan untuk O&P akan terdiri dari mereka yang baru
dalam bidang O&P ataupun mereka yang sudah berpengalaman. Sifat
latihan selama persiapan O&P akan berupa latihan praktek dan bersifat
pengenalan, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan praktis secepatnya.
Kursus-kursus penyegaran akan diselenggarakan sesuai kebutuhan untuk
keperluan pengoperasian peralatan Hidro Mekanik.
Kurikulum yang diusulkan untuk latihan praktek ini akan terdiri dari :
 Pengenalan Hidro mekanik
 Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan Hidro
mekanik
 Organisasi O&P
 Pemeliharaan Hidro Mekanik
 Penganggaraan biaya O&P
 Data O&P
Kelompok sasaran untuk pengenalan O&P ini ialah staf pada dan di bawah
tingkat Sub Dinas Pengairan, begitu pula staf tingkat Dinas Pengairan
dalam hal dimana jaringan mempunyai lebih dari satu Sub Dinas Pengairan.
Pelatihan staf pada tingkat Dinas Pengairan dan yang lebih tinggi lagi, akan
diliput dalam program O & P mantap. Staf senior dikemudian hari akan
berkesempatan untuk mengikuti kursus klasikal.
Para pelatih atau instruktur untuk latihan ini adalah mereka yang telah
dilatih sebagai pelatih dan tersedia di tiap propinsi. Untuk propinsi-propinsi
yang tidak memilikinya, pelatih akan disediakan dari propinsi terdekat atau
melalui program O & P yang sejalan.

4-4
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Bahan-bahan latihan telah tersedia dalam program O & P dan dapat dipakai
dengan sedikit modifikasi.
Latihan akan dilaksanakan oleh Dinas/ Sub Dinas Pengairan dengan dana
yang disediakan oleh proyek.

4.2.5 Penyerahan
Komponen-komponen kegiatan persiapan O&P merupakan bagian dan
usaha persiapan untuk penyerahan proyek selesai. Setelah kegiatan-
kegiatan persiapan tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka
penyerahan proyek selesai dapat dilakukan dengan lengkap dan benar.
Sebelum penyerahan O&P dilakukan, pemeliharaan prasarana terowongan
tetap menjadi tanggung jawab proyek. Ini merupakan suatu hal yang
penting tetapi sering terlupakan. Jika hal ini diabaikan, maka untuk
memulihkan kondisi Hidro mekanik tersebut agar sesuai dengan syarat
penyerahan O&P, mungkin akan diperlukan pengeluaran tambahan selama
periode persiapan O&P.
Prosedur untuk penyerahan proyek selesai harus mengikuti Keputusan
Menteri PU No. 347/ KPTS/ 1986 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyerahan Proyek selesai harus diikuti.
Pimpinan proyek diharuskan menyusun data proyek dan dokumen-
dokumen penunjang dan memajukan usulan untuk penyerahan proyek
selesai. Staf O&P dari Dinas Pengairan/ Sub Dinas SDA Propinsi/
Kabupaten harus memantau dan membantu menyusun data dan dokumen
O&P yang diperlukan. Dinas Pengairan terkait akan diwakili dalam tim untuk
persiapan penyerahan proyek selesai. Pada tahap ini Dinas Pengairan
melalui staf O&P yang mewakilinya dalam tim harus dapat menjamin bahwa
kondisi proyek yang diserahkan telah memenuhi syarat-syarat.

4.3 Mekanisme Kegiatan Persiapan O&P


Tanggung jawab utama atas proyek dan semua kegiatan selama periode persiapan
O&P akan tetap melekat pada Pimpinan Proyek, tetapi Dinas/ Sub Dinas Pengairan
akan membantu dalam bentuk kerjasama untuk pembentukan unit O&P dalam
struktur proyek untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam persiapan O&P. Unit
ini sudah harus berfungsi sejak tahun pertama pelaksanaan persiapan O&P.

4-5
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

4.4 Anggaran untuk Kegiatan Persiapan O&P


4.4.1 Kategori anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan komponen dalam
persiapan O&P dapat dibagi kedalam katagori sebagai berikut :
Biaya untuk penyelesaian pekerjaan prasarana fisik dan sarana penunjang.
Kategori ini mencakup perbaikan pada peralatan Hidro mekanik, sarana-
sarana penunjang seperti; kantor, perumahan dan komunikasi. Biasanya
biaya ini sudah tersedia dalam anggaran pelaksanaan proyek.
Biaya peralatan, dan pengeluaran insidential adalah sebagai berikut :
 Organisasi dan staf
 Pengumpulan data dan penyusunan pedoman O&P
 Penyerahan
Peralatan dan sarana yang dibutuhkan akan mencakup :
 Kendaraan empat gardan (4 WD/ Jeep) dengan pengemudi
 Seorang juru ukur (surveyor) dengan theodolit dan pengukur ketinggian
termasuk biaya untuk sepeda motor dan pekerja.
 Kamera
 Honor untuk staf pekerja, bahan dan lain-lain pengeluaran.
Biaya latihan
Jika peralatan latihan belum tersedia pada Sub. Dinas Pengairan, maka
peralatan tersebut harus disediakan dari anggaran proyek yang
bersangkutan.

4.4.2 Tanggung Jawab Atas Anggaran


Alokasi dan administrasi anggaran akan dilakukan oleh proyek. Apabila
diperlukan Pimpinan Bagian Proyek untuk kegiatan persiapan O&P boleh
dari Proyek yang bersangkutan atau ditunjuk oleh proyek dari Pejabat Sub
Dinas Pengairan, tergantung kondisi setempat.

4-6
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

Tabel 4.4.1 Tugas dan Tanggung Jawab Kegiatan Persiapan O&P

SUB DINAS
No. KEGIATAN PROYEK
PENGAIRAN
1. Pembentukan Organisasi O&P - P
2. Penyediaan Staf O&P B P
3. Penyempurnaan Fisik P M
4. Penyiapan Fasilitas Penunjang P M
5. Latihan Staf O&P B P

6. Penyiapan Pedoman O&P dan Data P B


7. Penyusunan Anggaran untuk persiapan O&P P B
8. Penyerahan B B

Catatan : B Kegiatan bersama


P Penanggung jawab utama
M Monitoring

Anggaran untuk kategori B dan C akan berada apabila ada di bawah


BagPro yang ditugaskan untuk persiapan O&P. Kategori ini mungkin tidak
disediakan khusus dalam anggaran semula proyek, sehingga harus disusun
dan diusulkan dimasukkan kedalam anggaran proyek untuk persiapan O&P
tahun pertama.

4.5 Jadwal Untuk Persiapan O&P


Jadwal kegiatan proyek yang sejak awal sampai selesai termasuk periode
persiapan O&P untuk suatu Hidro Mekanik diharapkan dapat dilakukan dalam
periode maksimum dua tahun. Penyerahan harus dapat diselesaikan pada akhir
tahun kedua persiapan O&P sehingga O&P biasa akan berjalan sejak waktu itu.

4.6 Tenaga Ahli O&P


Hasil akhir dari desain serta pelaksanaan pada akhirnya akan diserahkan pada Sub
Dinas Pengairan. Oleh karena itu penting sekali untuk memantau kegiatan-kegiatan
proyek dari sejak awal sehingga dapat dijamin bahwa Hidro Mekanik itu jika selesai
akan memenuhi persyaratan-persyaratan untuk O&P yang mantap. Masukan
tentang O&P dari ahlinya amat diperlukan sejak dari awal pembuatan desain,
sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk terlaksananya O&P yang baik dan benar
sudah dapat masuk dalam kegiatan proyek secara lengkap. Seorang tenaga teknis

4-7
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

untuk persiapan O&P secara penuh harus ditugaskan di Dinas/ Sub Dinas
Pengairan untuk koordinasi dengan proyek-proyek baru. Satu orang atau lebih
tenaga teknis (O&P) akan diperlukan tergantung dengan program masing-masing
propinsi.
Kegiatan Persiapan Operasi dan Pemeliharaan pada khususnya akan memerlukan
seorang tenaga teknis dari Dinas/ Sub Dinas SDA untuk mengarahkan dan
mengkoordinasikan. Dia akan merupakan seorang staf inti yang akan bertanggung
jawab memantau atas penyelesaian persiapan O&P sehingga mempercepat/
melancarkan proses penyerahan proyek.

4.7 Patroli dan Inspeksi


 Dengan melakukan inspeksi lapangan, guna memeriksa dan menyelidiki Hidro
Mekanik dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti akan fungsi dari fasilitas
Hidro Mekanik, keadaannya apakah normal atau abnormal melakukan
pencatatan, perbaikan ringan, melakukan pengukuran, maka terjadinya sesuatu
hal yang tidak diinginkan dapat dilakukan tindakan pengamanan sendiri
mungkin. Inspeksi lapangan dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian :
 Inspeksi rutin : dilakukan setiap hari atau seminggu sekali
 Inspeksi periodik : dilakukan secara periodik (1 bulan sekali)
 Inspeksi khusus : dilakukan apabila terjadi gempa, dan lain-lain
 Patroli mempunyai arti berjalan sampai mengamati fasilitas sipil dalam selang
waktu dan rute yang telah direncanakan. Pengamatan dilakukan secara visual
dan kemudian menentukan kondisinya dalam keadaan normal atau abnormal
serta membuat catatan dan melakukan pembersihan ringan di lokasi sekitar
bangunan Hidro Mekanik.

4.8 Persyaratan/ Tugas Umum


Pelaksana fasilitas Hidro Mekanik harus memiliki persyaratan/ tugas umum yaitu :
 Tempat pekerjaan (kantor) harus berada di daerah sekitar proyek
 Pekerjaan dilakukan satu shift per hari
 Pelaksana harus mengerti buku pegangan (manual) dan harus mempunyai
latar belakang pendidikan yang sesuai.
 Pelaksana harus dilengkapi dengan peralatan/ fasilitas yang memadai dan
harus selalu menjaga keselamatan diri
 Pelaksana harus selalu siap dalam keadaan darurat

4-8
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

4.9 Lingkup Tugas/ Pekerjaan dan Definisi Umum


Perincian tugas/ pekerjaan patroli dan inspeksi dapat diuraikan sebagai berikut :
 Patroli harian, patroli periodik khusus, inspeksi periodik
 Mengawasi pekerjaan perbaikan
 Mengadakan tukar informasi dengan bagian lain yang ada hubungannya
 Membuat dan menyimpan catatan dan laporan patroli/ inspeksi dalam suatu
format tertentu dan meneruskan informasi yang didapat kebagian yang
berwenang.

4.10 Laporan/ Catatan Hasil Patroli dan Inspeksi


Hasil patroli dan inspeksi kerusakan harus dicatat dengan format tertentu seperti
(table 4.11.1) dan dilaporkan kepada atasannya. Hasil patroli dan inspeksi secara
keseluruhan pada lingkup PLTA diberikan seperti pada tabel 2.

4.11 Tindakan yang harus diambil pada Keadaan Abnormal


Bila keadaan abnormal terjadi, maka harus segera dilaporkan kepada tingkat yang
lebih tinggi yang tergantung kerusakannya.

Tabel 4.11.1
Klasifikasi / tingkat kerusakan dan tingkat pelaporan
Tingkatan Laporan
Project manager Lembaga
for Manajerial Direksi pemerintah yang
Tingkatan
Hydromechanical berwenang
kerusakan
(1) X X
(2) X X
(3) X X X
(4) X X X X

Keterangan :
(1) Bila kerusakan dapat diperbaiki oleh tim pemeliharaan
(2) Bila kerusakan tidak mengganggu pembangkitan
(3) Bila kerusakan mengganggu pembangkitan
(4) Bila kerusakan mempunyai kemungkinan dapat menghilangkannya manusia

4-9
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

PATROLING OF DAM AREA


MARKS ACCORDING TO
CONDITIONS

RESER-
VOIR
AREA

DAM
BODY

DOWN
STREAM

SPILL
WAY
OUTLET

DAM
CON-
TROL
CENTER

ROAD

Concrete Structure
TUNNEL

REMARKS

REPORTER
CHIEF ENGINEER

4 - 10
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

RANGKUMAN

Suatu proyek dianggap selesai dan berfungsi, jika peralatan Hidro Mekanik yang telah
selesai dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasinya. Komponen-komponen utama dari
pada persiapan O dan P meliputi :
 Pembentukan organisasi O dan P
 Penyediaan staf O dan P yang dibutuhkan
 Persiapan sarana penunjang yang dibutuhkan untuk O dan P
 Latihan staf O dan P
 Penyiapan pedoman O dan P serta data
 Penyusunan anggaran untuk kegiatan persiapan O dan P.

4 - 11
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

LATIHAN

1. Apa jaminan yang harus diberikan selama kegiatan persiapan O dan P ?


2. Sebutkan alternatif-alternatif yang mungkin terjadi dalam rangka penyusunan
organisasi O dan P !
3. Sebutkan dan jelaskan kategori anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan
komponen dalam persiapan O dan P !
4. Sebutkan tugas dan tanggung jawab daripada kegiatan persiapan O dan P sesuai
dengan kegiatannya !
5. Sebutkan dan Jelaskan syarat-syarat umum dari pelaksanaan fasilitas Hidro
Mekanik!

4 - 12
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan
Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik Manual Operasi dan Pemeliharaan

DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Training Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (Sir M. Macdonald & Partner Asia In
Association with Sinotech, Indah Karya, Virama Karya dan Grasia)

2. Kegiatan Persiapan O&P dalam periode Transisi pada Proyek Irigasi Baru Sub Dit
Pembinaan E & P Direktorat Irigasi I, Jakarta Desember 1989

3. Operasi dan Pemeliharaan PLTA Bidang Sipil / Geologi, 1987, OSAKA


4. Cirata Hydroelectric Powerstation “Dan Operation Manual”, 1988, NEWJEC
5. Nippon KOEI. CO.LTD, Pedoman Umum Pemeliharaan Jaringan Irigasi, 2001.
6. PLTA Ubrug Jatiluhur, Manual O dan P Pintu Air Radial, 2006

Anda mungkin juga menyukai