Anda di halaman 1dari 79

CPO-02 : PEMELIHARAAN HARIAN MESIN

PEMECAH BATU

PELATIHAN
OPERATOR MESIN PEMECAH BATU

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human
Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada
urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-negara
ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3,
merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai
modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan
SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

 UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus
memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan
kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan
tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap
klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

 UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat


(2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standard kompetensi kerja.

 UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

 UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1
dan 2 bahwa :

- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan
bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang
sumber daya air

i
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh
Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan
khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep


Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi
sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan
kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat
kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian
dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK
(Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana
modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga
professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan
dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat
mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh
langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi
kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-
cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006

Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE.


NIP : 110016435

ii
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

PRAKATA

Dalam penggunan mesin pemecah batu (Stone crushing plant), mesin dituntut untuk selalu
dalam keadaan siap operasi dan dapat menghasilkan produk secara optimal selama umur
ekonomisnya.

Peran operator dan mekanik dalam menjaga kondisi mesin tersebut sangat dominan, dan
diharapkan sikap disiplin yang baik dari mereka agar tujuan pemanfaatan mesin yang
optimal tersebut dapat dicapai.
Pemeliharaan peralatan yang benar dan baik merupakan salah satu kunci keberhasilan
pencapaian sasaran tersebut di atas yang mensyaratkan agar setiap operator dan mekanik
mengetahui dengan jelas tugas yang dibebankan kepada mereka dalam melaksanakan
pemeliharaan mesin pemecah batu dengan benar dan aman.

Pemahaman tentang pemeliharaan mesin pemecah batu khususnya pemeliharaan harian


bagi operator mutlak diperlukan agar tugas utama mengoperasikan peralatan dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar, karena didasari dengan pengetahuan yang baik
tentang cara pemeliharan mesin, sehingga selama peralatan dioperasikan oleh operator
tersebut selalu terpelihara dan dapat berproduksi sesuai dengan yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pemeliharaan harian yang benar dan aman hanya dapat dilakukan bila
operator mesin pemecah batu telah memiliki dasar pengetahuan tentang pemeliharaan
harian yang benar berdasarkan buku petunjuk pabrik dan pengetahuan pendukung lainnya
yang relevan sehingga dapat mengarahkan operator kepada pelaksanaan tugasnya dengan
benar.
Dengan disiplin yang tinggi dari semua unsur terkait dalam pelaksanaan pemeliharaan akan
dicapai suatu kondisi peralatan selalu dalam keadaan baik dan siap operasi.

Modul ini masih jauh dari sempurna dan masih memerlukan banyak perbaikan dan
penyempurnaan oleh karenanya saran dan masukan bagi penyempurnaan modul ini sangat
kami harapkan.

Jakarta, September 2006

Tim Penyusun

iii
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU

JUDUL MODUL : PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PEMECAH BATU

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu melaksanakan pengoperasian dan
pemeliharaan harian mesin pemecah batu sesuai dengan prosedur serta membuat laporan
operasi dengan benar.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :


Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
1. Menerapkan UUJK, keselamatan dan kesehatan kerja dan pengendalian dampak
lingkungan selama pemeliharaan dan pengoperasian mesin pemecah batu
2. Melaksanakan pemeliharaan harian rangkaian mesin pemecah batu dan sarana
pendukungnya
3. Menghidupkan rangkaian mesin pemecah batu sesuai dengan urutannya
4. Melaksanakan pengoperasian rangkaian mesin pemecah batu
5. Membuat laporan operasi dan K3.

MODUL NOMOR : CPO-02 PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PEMECAH BATU

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :


Setelah modul ini selesai dipelajari, diharapkan peserta mampu melaksanakan pemeliharaan
harian mesin pemecah batu dan sarana pendukungnya sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :


Setelah modul ini selesai dipelajari peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pemeliharaan berkala dan bahan pelumas
2. Menjelaskan struktur mesin pemecah batu
3. Melaksanakan pemeliharaan harian mesin pemecah batu dan sarana pendukungnya
sesuai dengan petunjuk pemeliharaan.

iv
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... I


PRAKATA..................................................................................................................... iii
LEMBAR TUJUAN ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL .................................................... vii
DAFTAR MODUL ........................................................................................................ vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................... viii
MATERI SERAHAN ..................................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1-1


1.1. Umum ................................................................................................... 1-1
1.2. Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) .............................................. 1-1
1.3. Pengaruh Pemeliharaan terhadap Kinerja Mesin Pemecah Batu .......... 1-2
1.4. Petunjuk Pemeliharaan Harian .............................................................. 1-3
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 2 PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM..................................... 2-1


2.1. Umum ................................................................................................... 2-1
2.2. Maksud dan Tujuan Pemeliharaan ........................................................ 2-1
2.3. Jenis Pemeliharaan dan Pelaksanaan Pemeliharaan ............................ 2 -1
2.4. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) .......................... 2-2
2.5. Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance) ............................... 2-4
2.6. Pengetahuan Pemeliharaan Berkala...................................................... 2-5
2.7. Pengetahuan Bahan Pelumas................................................................ 2 - 10
RANGKUMAN
LATIHAN

BAB 3 KOMPONEN MESIN PEMECAH BATU .......................................................... 3-1


3.1. Umum ................................................................................................... 3-1
3.2. Struktur Mesin Pemecah Batu ............................................................... 3-1
3.3. Komponen Utama Unit Pemecah Batu .................................................. 3-3
3.4. Unit Konveyor/Pengangkut (Conveyor) .................................................. 3-9
3.5. Komponen Utama Unit Saringan (Screen) ............................................ 3 - 13
3.6. Peralatan Pendukung Mesin Pemecah Batu .......................................... 3 - 16
RANGKUMAN
LATIHAN

v
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

BAB 4 PEMERIKSAAN HARIAN MESIN PEMECAH BATU ....................................... 4-1


4.1. Umum ................................................................................................... 4-1
4.2. Kegiatan Pemeliharaan Harian............................................................... 4-1
4.3. Pemeriksaan Kondisi Penampung (Hopper) dan Pengumpan (Feeder) . 4-1
4.4. Pemeriksaan Kondisi Crusher ................................................................ 4-2
4.5. Pemeriksaan Kondisi Screen ................................................................. 4 - 13
4.6. Pemeriksaan Kondisi Konveyor.............................................................. 4 - 15
RANGKUMAN
LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

vi
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

DESKRIPSI SINGKAT
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Operator Mesin Pemecah Batu
dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang
didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai,
elemen kompetensi lengkap dengan kriteria untuk kerja dan batasan-batasan penilaian
serta variabel-variabelnya.
2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana
uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan unit-unit kompetensi
dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya yaitu :
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan indikator
keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan
kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam SLK,
disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan seperti
tercantum dalam “DAFTAR MODUL” di bawah ini.

DAFTAR MODUL

Sebagai Representasi Unit


No. Kode Judul Modul
Kompetensi

1 CPO-01 UUJK, K3 dan Pengendalian 1. Menerapkan UUJK, K3 dan


Dampak Lingkungan pengendalian Dampak
Lingkungan

2 CPO-02 Pemeliharaan Harian Mesin 2. Melaksanakan Pemeliharaan


Pemecah Batu Harian Rangkaian Mesin
Pemecah Batu dan Sarana
Pendukungnya

3 CPO-03 Pengoperasian Mesin 3. Menghidupkan Rangkaian


Pemecah Batu Mesin Pemecah Batu sesuai
dengan urutannya
4. Melaksanakan Pengoperasian
Rangkaian Mesin Pemecah
Batu

4 CPO-04 Laporan Operasi dan K3 5. Membuat Laporan Operasi dan


K3

vii
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

PANDUAN PEMBELAJARAN

viii
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) MESIN


JUDUL : KETERANGAN
PEMECAH BATU

KODE MODUL : CPO – 02

Deskripsi : Materi ini terutama membahas Pemeliharaan Harian


Mesin Pemecah Batu yang meliputi : Pemeliharaan
Secara Umum, Komponen Mesin Pemecah Batu
dan Pemeliharaan Harian.

Tempat Kegiatan :  Dalam ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya

 Lapangan uji/praktek, lengkap dengan unit mesin


pemecah batu.

Waktu Kegiatan : 4 jam pelajaran teori


4 jam pelajaran praktek
(1 jp = 45 menit).

ix
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan

 Menjelaskan tujuan instruksional  Mengikuti penjelasan TIU dan OHT1


(TIU & TIK) TIK dengan tekun dan aktif OHT2
 Merangsang motivasi peserta  Mengajukan pertanyaan
dengan pertanyaan atau apabila kurang jelas.
pengalamannya dalam pekerjaan
pemeliharaan harian mesin
pemecah batu.

Waktu : 15 menit.

2. Ceramah : Pendahuluan
Pengertian pemeliharaan, pengaruh
pemeliharaan :
 Menjelaskan pengertian  Mengikuti penjelasan instruktur OHT1-1
pemeliharaan mesin pemecah batu dengan tekun dan aktif
 Menjelaskan pengaruh  Mencatat hal-hal yang perlu
pemeliharaan terhadap kinerja  Mengajukan pertanyaan bila
mesin pemecah batu perlu
 Mendiskusikan setiap pokok
bahasan,

Waktu : 15 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 1
Pendahuluan).

3. Ceramah : Pemeliharaan Secara


Umum
Maksud dan tujuan pemeliharaan,
jenis dan fungsi pemeliharaan,
petunjuk umum pemeliharan :
 Menjelaskan maksud dan tujuan  Mengikuti penjelasan instruktur OHT2-1
pemeliharaan dengan tekun dan aktif OHT2-2
 Menjelaskan jenis dan  Mencatat hal-hal yang perlu OHT2-3
pelaksanaan pemeliharaan  Mengajukan pertanyaan bila OHT2-4
 Menjelaskan preventive perlu OHT2-5
maintenance OHT2-6
 Menjelaskan pemeliharaan OHT2-7
perbaikan (corrective maintenance) OHT2-8
 Menjelaskan pemeliharaan berkala
 Menjelaskan penggunaan minyak
pelumas
 Mendiskusikan setiap pokok
bahasan tersebut.

Waktu : 45 menit
Bahan : Materi Serahan (Bab 2
Pemeliharaan Secara
Umum).

x
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

4. Ceramah : Komponen Mesin


Pemecah Batu
Struktur mesin pemecah batu, unit
crusher, unit screen, unit konveyor
dan peralatan pendukung.
 Menjelaskan struktur mesin  Mengikuti penjelasan instruktur OHT3-1
pemecah batu dengan tekun dan aktif OHT3-2
 Menjelaskan unit crusher :  Mencatat hal-hal yang perlu OHT3-3
- Komponen utama jaw crusher  Mengajukan pertanyaan bila OHT3-4
- Komponen utama cone crusher perlu OHT3-5
- Komponen utama impact OHT3-6
crusher OHT3-7
 Menjelaskan komponen utama OHT3-8
konveyor sabuk (belt conveyor) OHT3-9
 Menjelaskan komponen utama OHT3-10
saringan (vibrating screen) OHT3-11
 Menjelaskan jenis peralatan OHT3-12
pendukung :
- Feeder
- Metal detector
- Belt tracker
 Mendiskusikan setiap pokok
bahasan tersebut.

Waktu : 45 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 3,
Komponen Mesin Pemecah
Batu).

5. Ceramah : Pemeliharaan Harian


Mesin Pemecah Batu
Kegiatan pemeliharaan harian,
pemeriksaan kondisi hopper dan
feeder, unit crusher, screen,
konveyor dan peralatan pendukung.
 Menjelaskan kegiatan  Mengikuti penjelasan instruktur OHT4-1, 4-2
pemeliharaan harian dengan tekun dan aktif OHT4-3, 4-4
 Menjelaskan pemeriksaan hopper  Mencatat hal-hal yang perlu OHT4-5, 4-6
dan feeder  Mengajukan pertanyaan bila OHT4-7, 4-8
 Menjelaskan pemeriksaan jaw perlu OHT4-9, 4-10
crusher OHT4-11, 4-12
 Menjelaskan pemeriksaan cone OHT4-13, 4-14
crusher OHT4-15, 4-16
 Menjelaskan pemeriksaan screen OHT4-17
 Menjelaskan pemeriksaan
konveyor sabuk
 Mendiskusikan setiap pokok
bahasan tersebut.

Waktu : 60 menit
Bahan : Bab 4, (Pemeliharaan
Harian Mesin Pemecah
Batu).

xi
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

6. Praktek :
 Menjelaskan kembali tata cara  Mengikuti penjelasan dengan  1 unit crushing
pelaksanaan pemeliharaan harian tekun dan aktif plant
 Memberikan instruksi untuk  Melakukan pemeliharaan  Catatan/laporan
melaksanakan pemeliharaan harian sesuai instruksi dari operasi
harian sesuai prosedur instruktur  Lembar instruksi.
 Memberikan penjelasan atas  Mencatat hal-hal yang perlu
setiap pertanyaan peserta.  Mengajukan pertanyaan bila
perlu.

Waktu : 8 jam pelajaran.

xii
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

MATERI SERAHAN

xiii
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

DAFTAR PUSTAKA

1. Juanda Toha, Konveyor Sabuk dan Peralatan Pendukung, PT. Junto Enginering,
Bandung 2002.

2. Nakayama, Leaflet Crushing Plants and Equipment, Nakayama Isan Works, Ltd., Tokyo
City – Japan, 1998.

3. Nordberg, C-Series Jaw Crusher Instruction Manual, Nordberg–Locomo, Finlandia,


1994.

4. Nordberg, HP 200/HP 300 Cone Crusher Instruction Manual, Nordberg–Locomo,


Finlandia, 1994.

5. Nordberg, G 2812/3812 Cone Crusher Instruction Manual, Nordberg–Locomo, Finlandia,


1994.

6. Proyek TSS-IDA, Pemecahan Batu dengan Pemecah Batu Sakai, Proyek TSS-IDA,
Departemen PU, Jakarta, 1976

7. Rochmanhadi, Ir., Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Badan Penerbit Pekerjaan


Umum, Jakarta, 1982.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Umum

Setiap mesin pemecah batu (stone crushing plant) yang diproduksi pabrik pembuat
mesin selalu disertai dengan buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan
(operation dan maintenance manual) yang akan menjadi pedoman bagi pemakai mesin
tersebut dan buku petunjuk perbaikan (shop manual) yang menjadi pegangan mekanik
agen mesin yang bersangkutan untuk melayani pemakai mesin dalam perbaikan atau
pemeliharaan.

Buku-buku petunjuk umumnya tidak diterima langsung oleh pemakai, tetapi melalui
agen tunggal atau supplier mesin yang bersangkutan, terutama buku petunjuk
perbaikan atau workshop manual tidak diteruskan ke pemakai, karena shop manual
hanya diperlukan oleh para mekanik yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap
mesin pemecah batu yang bersangkutan dimana para mekanik ini sudah mempunyai
dasar kuat dalam masalah perbaikan mesin pemecah batu.

Sedangkan buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan (operation dan


maintenance manual), disampaikan kepada para pemakai mesin, agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin pemecah batu
yang bersangkutan, yang dapat berakibat fatal bagi mesin.

Walaupun dalam buku petunjuk tersebut telah memberikan arahan yang jelas tentang
pemeliharaan harian, tapi bagi setiap operator masih diperlukan untuk diberikan
pelatihan dibidang ini, dengan tambahan pengetahuan yang dapat menunjang tugas
operator dengan baik.

1.2. Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)

Pada setiap pengadaan dan penggunaan mesin pemecah batu, selalu diinginkan agar
mesin tersebut dapat memberikan jasanya sebesar mungkin. Hal tersebut memberikan
pengertian bahwa selama pengoperasian dikehendaki mesin dapat beroperasi secara
terus menerus tanpa mengalami kerusakan yang menggangu operasional serta
diharapkan dapat memberikan produksi sebesar mungkin.

Hal tersebut mungkin bisa dicapai atau terpenuhi hanya apabila kondisi mesin yang
bersangkutan dapat tetap bertahan baik selama pengoperasiannya. Kondisi seperti

1-1
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

termaksud diatas sepertinya sulit untuk dapat dipenuhi, karena komponen-komponen


mesin akan mengalami penurunan kondisi akibat pemakaian atau pengoperasian
mesin pemecah batu tersebut.

Usaha untuk meningkatkan kembali kondisi mesin sudah menurun, atau


mempertahankan kondisi mesin agar tetap baik sampai batas-batas yang
memungkinkan, dapat dilakukan dengan memperbaiki atau mengganti komponen atau
bagian komponen (parts) yang sudah menurun kondisinya.

Untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut, perlu dipahami dengan baik tentang
komponen dan bagian-bagiannya, termasuk letak dan susunan dari komponen dan
pengertian tentang pemeliharaan serta maksud dan tujuan pemeliharaan tersebut.

Selanjutnya perlu dipahami juga tentang buku petunjuk pengoperasian dan


pemeliharaan (operation dan maintenance manual) yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat mesin pemecah batu terutama pengertian pemeliharaan harian dan
pemeliharaan berkala.

1.3. Pengaruh Pemeliharaan terhadap Kinerja Mesin Pemecah Batu

Apabila suatu unit mesin pemecah batu dioperasikan, maka sejalan dengan
bertambahnya umur pemakain, kondisi mesin tersebut akan menurun, sesuai dengan
meningkatnya jumlah jam operasi mesin.

Bila kondisi mesin pemecah batu termaksud terus menurun maka performansi atau
unjuk kerjanya juga menurun yang pada gilirannya produksi juga menurun.
Bila penurunan kondisi tersebut berlangsung terus sejalan dengan jumlah jam
pengoperasian maka akhirnya akan sampai pada suatu titik dimana biaya
pengoperasian mesin menjadi tidak sesuai lagi bila dibandingkan dengan produksi
dalam arti biaya produksi mulai lebih besar dari produksinya.

Agar mesin tersebut mempunyai umur ekonomi yang lebih panjang atau penurunan
kondisi mesin tidak terlalu cepat atau dapat dihambat, maka perlu dilakukan langkah-
langkah dengan melakukan pemeliharaan sesuai dengan petunjuk pabrik secara
konsisten.

Tujuan pemeliharaan tidak lain adalah untuk membuat agar mesin pemecah batu
selalu dalam kondisi siap pakai, sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi
waktu perbaikan karena kerusakan dan dengan demikian kinerja mesin tersebut akan
meningkat yaitu sesuai dengan pelaksanaan pemeliharaan yang benar dan konsisten

1-2
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

berdasarkan dengan petunjuk pabrik, baik pemeliharaan harian yang dilaksanakan


oleh operator atau pemeliharaan berkala dan perbaikan lainnya yang dilakukan oleh
mekanik khusus.

1.4. Petunjuk Pemeliharaan Harian

1.4.1. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan


Buku ini dikeluarkan oleh pabrik pembuat mesin yang di dalamnya telah
mencakup petunjuk pemeliharaan harian (daily inspection) yang merupakan
tugas melekat bagi seorang operator.
Disamping itu dicakup juga tentang pemeliharaan berkala (periodic
maintenance) lainnya yang pelaksanaannya dikerjakan oleh mekanik.

1.4.2. Buku Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu untuk Pelatihan Operator
Mesin Pemecah Batu

Buku ini disiapkan sehubungan dengan Pelatihan Operator Mesin Pemecah


Batu agar dapat memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan,
sehingga pembahasannya berorientasi kepada unit kompetensi yang ditetapkan
dalam Standar Kompetensi Kerja.

Dalam buku ini selain yang terkait langsung dengan unit kompetensi, dibahas
juga pengetahuan penunjang lainnya yang sangat relevan, yang menunjang
kompetensi operator mesin pemecah batu.

1-3
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

RANGKUMAN

1. Pemeliharaan harian mesin pemecah batu yang dilaksanakan oleh operator harus
berpedoman kepada petunjuk pemeliharaan yang diterbitkan pabrik pembuat
mesin tersebut.

2. Pemeliharaan (maintenance) merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kondisi


mesin yang sudah menurun atau mempertahankan kondisi mesin tetap baik
sampai batas-batas yang memungkinkan.

3. Pemeliharaan (maintenance) bertujuan untuk membuat agar mesin pemecah batu


selalu dalam kondisi baik/siap pakai, sehingga dapat menghilangkan atau
mengurangi waktu perbaikan dan dengan demikian kinerja mesin akan meningkat.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

L ATI H AN

Berikan jawaban singkat dari pertanyaan di bawah ini :

1. Apakah pemeliharaan harian yang dilakukan terhadap mesin pemecah batu, dapat
dilaksanakan hanya berdasarkan pengetahuan operator saja ? Jelaskan.

2. Kondisi mesin akan menurun sejalan dengan jumlah jam operasi mesin tersebut.
Namun kondisi ini dapat ditingkatkan kembali dengan berbagai usaha, Sebutkan
dan jelaskan salah satunya.

3. Ada yang beranggapan bahwa pekerjaan pemeliharaan mesin pemecah batu


hanyalah membuang-membuang biaya saja. Bagaimana pendapat Saudara
tentang angapan tersebut ?. Jelaskan.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

BAB 2
PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM

2.1. Umum
Pemeliharaan peralatan khususnya mesin pemecah batu (stone crushing plant) adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh operator atau mekanik yang ditunjuk agar
mesin tersebut tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya selama umur
ekonomisnya.
Sesuai dengan perkembangan teknologi pada mesin pemecah batu perlu adanya
peningkatan pemahaman pemeliharaan baik yang menyangkut pengetahuan yang
terkait maupun keterampilan yang harus dimiliki oleh operator dan juga terutama oleh
mekanik.
Salah satu jalur peningkatan pemahaman tersebut adalah tersedianya suatu pedoman
yang dapat memberikan bekal bagi para operator dan mekanik untuk dapat menyadari
betapa pentingnya peran mereka dalam meningkatkan kinerja mesin pemecah batu
karena melalui pelaksanaan pemeliharaan yang benar dan konsisten.

2.2. Maksud dan Tujuan Pemeliharaan


Maksud dari pemeliharaan (maintenance) pada umumnya adalah untuk
mempertahankan kondisi ekonomis mesin, baik kondisi teknis maupun kinerjanya
melalui kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh operator dan mekanik.
Tujuannya adalah untuk :
 Menjaga agar mesin selalu siap operasi
 Mempertahankan dan bila mungkin memperpanjang umur ekonomis mesin
pemecah batu
 Meningkatkan efisiensi kerja
 Menghemat biaya operasional

2.3. Jenis Pemeliharaan dan Pelaksanaan Pemeliharaan


Pemeliharaan mesin pemecah batu dalam pelaksanaannya di lapangan menjadi tugas
dan tanggung jawab bersama operartor dan mekanik untuk menjaga agar mesin selalu
dalam kondisi baik siap operasi.

2-1
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Tugas dan tanggung jawab operator mesin pemecah batu dalam pemeliharaan
tersebut terbatas pada jenis pemeliharaan yang sifatnya pencegahan (preventive
maintenance) dalam lingkup kegiatan pemeliharaan harian.
Sedangkan tugas dan tanggung jawab mekanik dalam pemeliharaan ini sudah
mendalam dan menyeluruh mulai dari perawatan pencegahan, perbaikan sampai
tingkat rekondisi atau re-built.

Pada garis besarnya jenis pemeliharaan ini dapat dibedakan :


 Pemeliharaan pencegahan atau preventive maintenance
 Pemeliharaan perbaikan atau corrective maintenance

2.4. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)


Pelaksanaaan pemeliharaan ini adalah untuk menjaga agar kondisi dan performansi
mesin tidak menurun serta menghindarkan terjadinya kerusakan komponen sebelum
waktunya.
Pemeliharaan pencegahan pada umumnya terdiri dari kegiatan pemeliharaan berkala
(periodic maintenance), perbaikan terjadwal (scheduled overhaul) dan perbaikan
berdasar kondisi (condition based maintenance).

2.4.1. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)


Pemeiliharaan berkala adalah pelaksanaan kegiatan service yang harus
dilakukan setelah mesin tersebut bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu,
yang berpedoman kepada manual pemeliharaan dan pabrik pembuat mesin.
Pelaksanaan pemeliharaan berkala ini meliputi pemeriksaan harian (daily
inspection) dan pemeliharaan/service berkala.

a. Pemeriksaan Harian (Daily/Periodic Inspection)


Pemeiliharaan harian adalah kegiatan melakukan inspeksi atau
pemeriksaan sebelum, selama dan sesudah mesin dioperasikan, hal ini
untuk mengetahui keadaan mesin tersebut apakah aman untuk
dioperasikan. Kegiatan ini dilakukan dan menjadi tanggung jawab operator
mesin pemecah batu, yang antara lain terdiri dari :

 Pemeriksaan kondisi penampung (hopper) dan pengumpan (feeder)


 Pemeriksaan kondisi mesin crusher
 Pemeriksaan kondisi saringan getar (screen)
 Pemeriksaan kondisi konveyor

2-2
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

 Pemeliharaan setelah mesin dihidupkan


 Pemeliharaan selama mesin dioperasikan
 Pemeliharaan setelah mesin selesai dioperasikan

Sementara itu banyak yang beranggapan bahwa pemeriksaan harian


hanyalah sebagai syarat saja, sehingga tidak dilakukan dengan baik dan
serius. Sebenarnya pelaksanaan pemeriksaan harian ini mutlak dan harus
dilaksanakan dengan baik.
Bila pemeliharaan ini dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab,
maka akan dapat dihindarkan atau paling tidak dikurangi terjadinya
kerusakan berat yang berdampak timbulnya biaya tinggi dan waktu tunggu
untuk perbaikan.

b. Pemeliharaan/Service Berkala
Pemeliharaan/service berkala yang harus dilakukan adalah berdasarkan
pada jumlah jam operasi yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
Tetapi dalam praktek sangat dianjurkan untuk mengatur kembali semuanya
berdasarkan perhitungan hari, minggu dan bulan untuk memungkinkan
pelaksanaan pemeliharaan lebih memudahkan dan menyenangkan. Pada
lapangan pekerjaan sangat berdebu atau kondisi operasi yang berat maka
perlu untuk mempersingkat jadwal waktu pemeliharaan dari waktu yang
ditentukan pada buku-buku petunjuk. Pemeliharaan berkala ini harus
dilakukan sesuai petunjuk pada buku pedoman pengoperasian dan
pemeliharaan (operation and maintenance manual) untuk setiap jenis mesin
yang digunakan.

Pada mesin pemecah batu pemeliharaan periodik ini antara lain terdiri dari :
 Pemeliharaan setiap minggu
 Pemeliharaan setiap bulan
 Pemeliharaan setiap 6 bulan
 Pemeliharaan setiap 12 bulan

2.4.2. Perbaikan Terjadwal (Scheduled Overhaul)


Pemeliharaan pencegahan lainnya adalah perbaikan terjadwal yang merupakan
bentuk pemeliharaan terhadap komponen suatu mesin yang pelaksanaannya
adalah overhaul komponen.

2-3
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Overhaul komponen ini harus dijadwalkan sesuai dengan rekomendasi pabrik


atau life-time komponen tersebut.
Pada pelaksanaan perbaikan terjadwal yang baik dan konsisten bila dinilai
secara keseluruhan akan menghemat biaya pemeliharaan sampai sepertiganya
bila dibandingkan dengan perbaikan komponen yang menunggu sampai
komponen tersebut rusak terlebih dahulu.

2.4.3. Perbaikan Berdasar Kondisi (Condition Based Maintenance)


Pada umumnya suatu mesin yang telah dioperasikan akan mencapai kondisi
tertentu yang memerlukan tindakan pemeliharaan sehingga mesin tersebut
dapat ditingkatkan kondisinya sampai laik operasi.
Perbaikan ini dapat dilaksanakan karena sebelumnya telah dijadwalkan
(scheduled repair) atau untuk mengantisipasi adanya modifikasi pabrik.
Pemeriksaan harus dilakukan secara menyeluruh yang meliputi :
 Pemeriksaan crusher
 Pemeriksaan screen
 Pemeriksaan konveyor
 Pemeriksaan alat pendukung lainnya
Hasil pemeriksaan secara menyeluruh tersebut dianalisis dan menghasilkan
rekomendasi atau keputusan, apakah mesin tersebut layak untuk di-repair, di
overhaul, di-scrap atau dijual. Maka apabila mesin tersebut dapat diperbaiki
atau dioverhaul harus berdasarkan kondisi mesin saat itu sesuai dengan hasil
pemeriksaan.

2.5. Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance)


Corrective maintenance dilakukan dalam usaha mempertahankan agar mesin dapat
dioperasikan kembali.
Jadi pemeliharaan yang dilakukan ini tidak ter-schedule. Begitu komponen mesin rusak
maka pada saat itulah dilakukan perbaikan ataupun penyetelan-penyetelan.
Dan kalau hai ini terjadi terus menerus maka waktu tunggu akibat kerusakan (break
down time) akan menjadi tinggi sekali yang berakibat waktu produksi menjadi turun,
dan biaya pemeliharaan akan meningkat.

2-4
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

2.6. Pengetahuan Pemeliharaan Berkala


Pemeliharaan berkala (periodic maintenance) pada mesin pemecah batu adalah
kegiatan pemeliharaan yang dilakukan menurut waktu-waktu yang telah ditetapkan
pabrik pembuatnya dan harus dilakukan secara teratur terus menerus sesuai dengan
periodenya (waktunya).
Waktu pelaksanaan pemeliharaan ditetapkan berdasarkan jam operasi mesin pemecah
batu atau berdasarkan waktu kalender misalnya harian, mingguan, bulanan, tengah
tahunan, tahunan dan seterusnya.
Sedangkan pelaksana pekerjaan pemeliharaan berkala tersebut adalah mekanik/orang
yang ditugaskan, kecuali untuk pemeliharaan harian atau setiap 8 jam operasi yang
dilaksanakan oleh operator.

2.6.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Berkala

1) Periode Pemeliharaan Berkala


Standar waktu yang dipakai untuk pelaksanaan pemeliharaan berkala ini
adalah jam operasi mesin pemecah batu yang tentunya harus berdasarkan
pencatatan yang benar dan secara konsisten dicatat oleh setiap operator
yang diberi tugas mengoperasikan mesin pemecah batu.
Rangkaian mesin pemecah batu terdiri dari beberapa unit mesin yang
memiliki standar waktu dan rincian pelaksanaan pemeliharaan berkala yang
berbeda satu dengan lainnya.
Sebagai dasar pengetahuan dicontohkan dari beberapa unit mesin dalam
rangkaian mesin pemecah batu antara lain dari merk Nordberg-Finlandia.

2) Pemeliharaan Berkala Jaw Crusher


 Mingguan (setiap 80 jam operasi)
 Pelumasan bantalan poros esentris (eccentric shaft bearing)
Sedangkan untuk kondisi lapangan yang berdebu, periode
pelumasan dipersingkat menjadi setiap 40 jam operasi
 Pelumasan bantalan mur penutup (cap nut bearings) dari
perlengkapan pengatur (adjustment device)
 Pelumasan bantalan penahan pada batang pegas pengencang
 Pemeriksaan keausan cheek plates
 Pemeriksaan toggle plate untuk kedudukannya, kelurusannya dan
kemungkinannya rusak

2-5
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

 Pemeriksaan kekencangan pengikatan baut pengikat tutup labyrinth


dudukan bantalan (bearing).

 Bulanan (setiap 200 jam operasi)


 Periksa kedudukan roda gila (fly wheel)
 Periksa kekencangan pengikatan baut-baut penyekat plate samping.

 Setiap 6 bulanan (1000 jam operasi)


 Periksa kondisi bantalan poros eksentris misalnya menggunakan
peralatan statescope (peralatan untuk mendengar kelainan suara)
 Periksa keausan permukaan yang bergesek antara pelat samping
dan cheek plates.

Kegiatan pemeliharaan tersebut dapat ditampilkan dalam tabel pemeliharaan.

Setiap
Setiap Setiap Setiap
Pelaksanaan Pemeliharaan enam
hari minggu bulan
bulan
- Pemeriksaan kekencangan V-belt X

- Pemeriksaan kekencangan baut jaw X

- Pemeriksaan kekencangan ikatan baut


X
cheek plates
- Pemeriksaan keausan jaw plate X

- Pemeriksaan plat dan karet pelindung


X
toggle plate
- Pemeriksaan suara, suhu, temperatur
(maks. 750 C) dan aliran grease pada X
bantalan poros eksentris
- Pelumasan bantalan poros eksentris X

- Pemeriksaan keausan cheek plate X

- Pemeriksaan kedudukan, kelurusan,


X
kerusakan dari toggle plate
- Pemeriksaan dudukan toggle X

- Pemeriksaan kekencangan pengikatan


X
baut penguat tutup labyrinth

- Pemeriksaan kekencangan baut


X
pengikat frame

2-6
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

- Pemeriksaan dudukan fly wheel X

- Pemeriksaan kekencangan baut


X
pengikat pada plat samping
- Pemeriksaan bantalan pada poros
X
eksentris
- Pemeriksaan keausan permukaan yang
besinggungan pada pitman dan frame X
depan
- Pemeriksaan keausan permukaan yang
besinggungan antara plat samping dan X
cheek plates

Pengatur Bukaan Mekanis

- Pelumasan mur penutup dari


X
perlengkapan pengatur bukaan
- Pemeriksaan penutup karet X

- Pemeriksaan bantalan penahan X

Pengatur Bukaan Secara Hidrolik

- Ganti minyak, breather dan filter X

Perlengkapan Pelumasan Otomatis

- Periksa kondisi kerjanya dan jumlah


X
pelumasnya (grease)

3) Pemeliharaan Berkala Gyrotary Crusher


 Mingguan (setiap 40 jam operasi/operasi 1 shift)
 Periksa dan bersihkan saringan (strainer) dan tutup magnetik pada
saluran pengembalian minyak pelumas
 Periksa keausan dari liner
 Keluarkan agregat atau material lain yang tersumbat pada arm atau
slip- ring dari lower frame, melalui lubang inspeksi
 Periksa kekencangan dan keausan V-belts
 Periksa kondisi crusher (kekencangan baut, kebocoran, keausan,
kemungkinan rusak, dsb.)
 Periksa kondisi kabel listrik dan komponen listrik.

2-7
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

 Bulanan (setiap 300 jam operasi/operasi 2 shift)


 Periksa pengoperasian dari float switch
 Ganti minyak pelumas pada counter shaft
 Periksa kekencangan pengikatan baut pada silinder pengatur
 Periksa kelonggaran (backlash) poros penggerak (drive shaft) dan
gigi poros eksentris
 Periksa kondisi hopper, pelindung dan tutup pengaman
 Periksa pengoperasian blower.

 Tahunan (setiap 200 jam operasi/1 shift)


 Ganti minyak pelumas crusher
 Periksa kapasitas pompa pelumas
 Periksa kondisi bantalan tekan (thrust bearing) pada poros utama
 Ganti saringan udara.

 Setiap 10 tahun (20.000 jam operasi)


 Rekondisi.

Kegiatan pemeliharaan tersebut dapat ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :

20.000
8 jam 40 jam 300 jam 2000 jam
jam
Peralatan Pengatur dan Pelumasan
Pemeriksaan jumlah minyak pelumas dalam
X
tangki
Pemeriksaan temperatur dan tekanan minyak
X
pelumas
Pemeriksaan indikator kebersihan minyak
X
pelumas
Pemeriksaan bekerjanya cooler X
Pemeriksaan/membersihkan saringan minyak
X
pelumas dan penutup magnetis
Pemeriksaan bekerjanya float switch X
Penggantian minyak pelumas X
Pemeriksaan kapasitas pompa minyak
X
pelumas
Komponen Listrik
Pemeriksaan kondisi kabel dan komponen X
Silinder Penyetel
Pengencangan kembali baut kepala silinder X
Bantalan Tekan (Thrust Bearing)
Periksa kondisi trhust bearing X
Countershaft
Penggantian minyak pelumas X
Pemeriksaan kelonggaran X

2-8
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

20.000
8 jam 40 jam 300 jam 2000 jam
jam
Top Bearing Seal
Pemeriksaan kondisi top bearing seal X
Sekat Debu Crusher (Crusher Dust Seal)
Pemeriksaan sekat debu (dust seal) X
Sistem Penyekat Bertekanan
Pemeriksaan blower X
Penggantian saringan udara X
Crusher
Pemeriksaan setelan crusher dalam kondisi
X
konstan
Pemeriksaan kekencangan ikatan pipa (hoses)
X
dan sambungan
Periksa kekencangan dan keausan V-belt X
Pemeriksaan keausan liners X
Pemeriksaan kondisi chute, pelindung dan
X
tutup pengaman
Pengeluaran material dari batang penguat
X
frame bawah
Pemeriksaan kondisi crusher secara X
keseluruhan
Rekondisi crusher X

4) Pemeliharaan Berkala Cone Crusher

10 2 6

9
Gbr skema

2 3 1 8

2-9
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Interval
No. Jenis
Deskripsi Harian 40 200 2000 Keterangan
Item Pelumas
(8 jam) jam jam jam

1 Minyak pelumas crusher ISO 150


- Pengisian level minyak X - - -
pelumas dalam tangki
- Penggantian - - - X

2 Silinder hidrolik ISO 32


- Pengisian level minyak X - - -
hidrolik dalam tangki
- Penggantian - - - X

3 Pin clevis Grease X - - - Dilumasi dengan


NLGI No.1 tangan/kuas

4 Bowl dan Head ISO 150 - - - - Setiap


penggantian lines

5 Bowl, Ulir Ring Penguat Grease - X - - Setiap


dan Ring Penyetel NLGI No.1 penggantian lines

6 Head dan Ulir Baut Grease - X - - Setiap


Pengunci NLGI No.1 penggantian lines

7 Frame dan permukaan Grease - - - X Setiap


dudukan Ring Penyetel NLGI No.1 penggantian lines

8 O-Ring, bagian dalam Grease - X - - Selama perakitan


kotak Counter Shaft NLGI No.1

9 Pen, pada frame utama Grease - - - X Manual, disapu


NLGI No.1

10 Gigi Ring penggerak Grease - - X - Manual


mekanisme Penyetel NLGI No.1
Hidrolik

2.7. Pengetahuan Bahan Pelumas

Pelaksanaan/kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin pemecah batu akan


selalu berhubungan dengan bahan pelumas yang diperlukan untuk menjaga agar
semua komponen yang bergerak dapat diberikan pelumasan yang mencukupi
sehingga tidak cepat aus.

2 - 10
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Untuk itu seorang operator mesin pemecah batu sebaiknya memiliki pengetahuan
bahan pelumas sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya
yang berakibat buruk pada kondisi komponen mesin pemecah batu.
Dengan pengetahuan ini operator mesin pemecah batu akan mempunyai kepercayaan
diri yang baik dalam melaksanakan tugasnya terutama terkait dengan tindakan
menjaga kondisi mesin dengan penggunaan bahan pelumas yang tepat sesuai dengan
petunjuk pemeliharaan.

2.7.1. Fungsi Bahan Pelumas


Pada umumnya mesin dapat beroperasi karena adanya proses pergerakan dari
komponen-komponen mesin tersebut dan setiap gerakan komponen tersebut
akan menimbulkan gesekan metal dari bagian komponen yang bergerak
tersebut. Setiap gerakan antara metal tersebut akan menimbulkan keausan,
panas dan suara yang tidak normal dan merupakan kerugian mekanis yang
sangat besar.
Guna mencegah kerugian mekanis tersebut maka dilakukan pelumasan kepada
bagian-bagian yang bergesekan tersebut dengan menggunakan bahan
pelumas yang tepat.

Maka fungsi bahan pelumas dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

1) Mengurangi terjadinya gesekan secara langsung antara permukaan logam


yang saling bersentuhan
2) Mengurangi keausan dari bagian-bagian komponen mesin yang saling
bergesekan
3) Menghindarkan terjadinya bunyi akibat gesekan langsung antara
permukaan logam
4) Mengurangi kerugian tenaga akibat gesekan, yang berarti dapat
meningkatkan efisiensi mekanisnya.

2.7.2. Minyak Pelumas

Minyak pelumas dibutuhkan untuk melumasi bagian/komponen mesin yang


bergerak dan harus memiliki sifat-sifat yang khusus tahan terhadap perubahan
suhu dan tekanan yang sangat tinggi.

1) Minyak pelumas engine (Engine Oil)


Para produsen minyak pelumas dan produsen mesin/alat-alat terus
mengembangkan jenis engine oil ini untuk dapat dipakai pada berbagai

2 - 11
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

kondisi engine dengan daya kerja yang optimal, dan beberapa sifat minyak
pelumas yang bermutu adalah :
 Tidak terbakar pada suhu tinggi
 Mampu menahan tekanan tinggi
 Menjamin terjadinya pembakaran yang bersih di dalam engine sehingga
menghaluskan suara engine
 Mencegah terjadinya kerak/jelaga
 Irit penggunaannya/tidak boros.

2) Minyak pelumas transmissi dan minyak hidrolik


Demikian juga untuk keperluan sistem transmisi dan sistem hidrolik
diperlukan jenis minyak pelumas yang bermutu baik, dan untuk keperluan
itu pihak pabrik telah memberikan rekomendasi jenis pelumas yang
dianjurkan untuk dipakai.
Yang perlu diperhatikan oleh operator adalah :

 Pemeriksaan harian terhadap jumlah dan kondisi minyak transmisi


(roda gigi) dan minyak hidrolik
 Penambahan bila diperlukan.

2.7.3. Gemuk (Grease)


Gemuk adalah sejenis minyak pelumas tetapi sifatnya dibuat sedemikian rupa
sehingga gemuk ini tidak mengalir karena bobotnya sendiri (konsistensi plastis).
Gemuk (grease) tidak dapat meneruskan kalor, berbeda dengan minyak
pelumas yang dapat meneruskan kalor (berfungsi juga sebagai pendingin).
Gemuk (grease) yang digunakan pada mesin pemecah batu ini dirancang untuk
umur pemakaian yang panjang, sehingga harus yakin bahwa pelumas yang
disuplay mempunyai kualitas yang baik.

1) Gemuk (Grease) untuk bantalan/bearing


Pada bantalan (bearing) masing-masing unit mesin, unit bantalan peluru
(ball bearing) dan bantalan motor listrik, dioperasikan tanpa penggunaan
gemuk (grease) untuk waktu panjang, sehingga memerlukan pelumasan
dengan gemuk (grease) khusus yang bermutu tinggi.
Dari berbagai jenis gemuk yang ada di pasar, gemuk lithium (lithium soap
radical grease), yang memiliki ketahanan panas yang tinggi dan kestabilan
mekanis yang baik, nampaknya yang paling tepat.

2 - 12
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gemuk (grease) yang direkomendasikan :


Merk
Nama Bahan
Suhu udara luar -100 – 550C
Mobil Mobilux EP-1, 1, 2
Shell Alvania EP Grease Ro-1, 2
Esso Beacon EP2
Castrol Castrol grease LML
BP Energrease LS – EP2
Gulf Gulfcrown grease EP2
SKF LG EP2

Tabel 6-1 Merk dan tipe gemuk untuk bearing

2) Minyak pelumas untuk cone crusher


Untuk pelumasan cone crusher, jenis minyak pelumas yang digunakan
untuk beberapa komponen yang memiliki gerakan yang berlainan, seperti
roda gigi, bantalan roll (roller bearing) dan bantalan luncur, sehingga untuk
ini memerlukan penggunaan minyak pelumas serbaguna (multi-purpose).
Penggunaan minyak pelumas yang bermutu seperti yang direkomen-
dasikan merupakan pilihan yang paling tepat.

Suhu udara luar


Merk/Produsen
-250 – 100 C 100 – 350 C di atas 300

Mobil Mobil Gear Oil 627 Mobil Gear Oil 629 Mobil Gear Oil 630
Shell Omala Oil 100 Omala Oil 150 Omala Oil 220

Esso Spartan EP 100 Spartan EP 150 Spartan EP 220

Tabel 6-2 Merk dan tipe minyak pelumas untuk cone crusher

3) Minyak pelumas untuk saringan (screen)

Suhu udara luar


Merk/Produsen
-100 – 100 C 100 – 350 C di atas 300

Mobil Mobil DTE Oil Mobil DTE Oil Mobil DTE Oil Extra
Heavy Heavy Heavy
Shell Tellus Oil 100 Tellus Oil 100 Tellus Oil 150

Esso Nuto H 100 Nuto H 100 Nuto H 150

Tabel 6-3 Merk dan tipe pelumas saringan (screen)

2 - 13
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

4) Minyak pelumas untuk system roda gigi (geared) motor

Suhu udara luar


Merk/Produsen
-250 – 100 C 100 – 350 C 360 – 550 C

Mobil Mobil Gear Oil 627 Mobil Gear Oil 629 Mobil Gear Oil 630

Shell Omala Oil 100 Omala Oil 150 Omala Oil 220

Esso Spartan EP 100 Spartan EP 150 Spartan EP 220

Tabel 6-4 Merk dan tipe pelumas untuk geared motor

5) Jumlah (quantity) penggemukan (bearing)


Jumlah gemuk yang tepat untuk pelumasan bantalan adalah gemuk
tersebut dapat mencegah terjadinya gesekan antar metal, antara
permukaan luncur dengan bola baja, antara penahan (retainer) dengan
bola baja, juga yang memerlukan pelumasan dari bagian yang bergesekan
terhadap seal yang diperlukan untuk mencegah debu atau uap air yang
masuk dari luar.
Dalam hal sealed bearing, seperti unit ball bearing, bila terlalu banyak
gemuk yang dimasukkan kedalamnya, maka akan menimbulkan panas dan
mengurangi daya lindungnya, sehingga perlu perhatian untuk jumlah
gemuk yang dimasukan ke dalam bearing.
Secara umum, jumlah standar dari gemuk dalam grease sealed adalah
kurang lebih 30% dari ruang di dalam bearing.
Bagaimanapun untuk bantalan putaran rendah (low speed bearing), ruang
tersisa dalam bearing harus diisi dengan gemuk yang menjamin agar debu
dan uap air tidak masuk ke dalam bearing.
6) Interval penggemukan

Kondisi Lingkungan
Temperatur
Operasi dari Berdebu, uap air
Bearing Bersih Berdebu atau semprotan air
banyak
Di bawah 500 C 3 tahun 6 bulan 3 bulan
Sampai 700 C 1 tahun 2 bulan 1 bulan
Sampai 1000 C 2,5 bulan 2 minggu 1 minggu
Sampai 1200 C 1,5 bulan 1 minggu 3 hari
Sampai 1500 C 2 minggu 3 hari Tiap hari

Tabel 6-5 Interval penggemukan berdasar kondisi lapangan

2 - 14
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

2.7.4. Gemuk (Grease) produk Pertamina

Gemuk (grease) produk Pertamina yang secara umum telah memiliki kriteria
yang diperlukan untuk pelumasan komponen mesin pemecah batu, satu
diantaranya adalah GEMUK PERTAMINA EP 1-NL, EP 2-NL
GEMUK PERTAMINA EP 1-NL, EP 2-NL, mempunyai dasar sabun Lithium
1,200 Hydroxystearate adalah gemuk lumas serba guna jenis Extreme Pressure
yang tidak mengandung timah. GEMUK PERTAMINA EP 1-NL, EP 2-NL, telah
lulus ASTM Rust Test (D. 1743). Bomb Oxidation test pada suhu 2100 F,
Timken OK Load 45 lb dan 4 ball Well Load 250 kg.

Penggunaan
GEMUK PERTAMINA EP 1-NL, disarankan untuk bearing tugas berat yang
terdapat dalam central dispensing system dan EP gear grease pada suhu
normal (normal ambient temperature).

GEMUK PERTAMINA EP 2-NL, dianjurkan untuk rolling dan plain bearing tugas
berat serta pemanfaatan lainnya, bahkan untuk lingkungan yang basah dan
kondisi bebas kerja yang berat pada suhu operasi sampai 2220 F (1070 C).
GEMUK PERTAMINA EP 1-NL, EP 2-NL, ini tidak dianjurkan khususnya di
pabrik makanan untuk melumasi mesin atau peralatan yang dalam
penggunaannya mungkin akan bercampur dengan makanan.

2 - 15
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

RANGKUMAN

1. Pelaksanaan pemeliharaan mesin pemecah batu harus dilaksanakan oleh


operator atau mekanik yang telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai sesuai dengan tuntutan perkembangan khususnya mesin tersebut
sehingga tujuan pemeliharaan untuk mempertahankan kondisi mesin selama umur
ekonomisnya dapat tercapai dengan baik.

2. Bila dilihat dari jenis pemeliharaan, maka tugas operator hanya terbatas pada
pemeliharan pencegahan melalui pemeliharaan harian, sedangkan tugas mekanik
lebih luas lagi mencakup pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) dan
pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance).

3. Pemeliharaan pencegahan pada dasarnya merupakan pemeliharaan yang


terjadwal untuk menjaga agar kondisi mesin tidak menurun dan menghindarkan
terjadinya kerusakan komponen sebelum waktunya. Sedangkan pemeliharaan
perbaikan dilakukan tidak berdasarkan jadwal yang tentukan, yaitu dalam usaha
mempertahankan agar mesin dapat dioperasikan kembali bila terjadi kerusakan.

4. Pemeliharaan berkala (periodic maintenance) pada mesin pemecah batu


merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan menurut waktu yang telah
ditetapkan sesuai petunjuk pabrik. Periodenya biasanya berdasarkan jam operasi
atau menurut waktu misalnya harian, bulanan, tengah tahunan, tahunan dan
seterusnya.

5. Mesin pemecah batu terdiri dari beberapa unit mesin yang memiliki standar waktu
dan jenis kegiatan pemeliharaan yang berbeda-beda sehingga diperlukan
pengetahuan dasar pemeliharaan berkala untuk setiap unit mesin yang ada pada
rangkaian mesin pemecah batu.

6. Setiap adanya proses pergerakan dari komponen-komponen suatu mesin


memerlukan pelumasan untuk mengatasi gesekan yang terjadi diantara metal
yang bersinggungan tersebut.
Dan untuk pelumasan tersebut diperlukan adanya bahan pelumas yang tepat
untuk menghasilkan dampak pelumasan yang baik, misalnya tidak menimbulkan
panas, tidak ada suara yang tidak normal, dan sebagainya.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Beberapa jenis bahan pelumas telah dikenalkan oleh pabrik pembuat mesin untuk
direkomendasikan sebagai bahan pelumas mesin tersebut dan sedapat mungkin
rekomendasi ini harus dipenuhi.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

L ATI H AN

1. Jelaskan maksud dan tujuan dilakukannya pemeliharaan (maintenance) terhadap


mesin pemecah batu.

a. Maksud dilakukan pemeliharaan ..........................................................................


............................................................................................................................. ..

...............................................................................................................................

b. Tujuan pemeliharaan (minimal 2 tujuan) ..........................................................


...............................................................................................................................

............................................................................................................................. ..

2. Jelaskan perbedaan yang mendasar antara tugas operator dan mekanik dalam
pelaksanaan pemeliharaan mesin pemecah batu.

3. Sebutkan beberapa jenis pemeliharaan pencegahan dan jelaskan secara singkat


setiap jenisnya.

4. Bagaimana proses kegiatan pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance) dan


apa dampaknya terhadap biaya pemeliharaan ?.

5. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan berkala pada mesin pemecah batu ?.

6. Apakah pemeliharaan harian mesin pemecah batu dapat dikategorikan kedalam


pemeliharaan berkala ?. Jelaskan ?

7. Apa hubungannya pemeliharaan berkala dengan pemeliharaan pencegahan


(preventive maintenance) ?

8. Sebutkan fungsi bahan pelumas pada mesin pemecah batu ?.

9. Gemuk (grease) yang dipakai untuk pelumasan bearing harus dari gemuk khusus
yang bermutu tinggi. Jelaskan ?.

10. Mengapa jumlah pelumas yang dimasukkan ke dalam komponen yang perlu
dilumasi, misalnya pada unit ball bearing tidak boleh melebihi dari yang
direkomendasikan ?.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

BAB 3
KOMPONEN MESIN PEMECAH BATU

3.1. Umum
Mesin pemecah batu (Stone Crushing Plant) terdiri dari suatu rangkaian mesin yang
secara konstruksi terpisah satu dengan yang lainnya, tapi memiliki saling
ketergantungan dalam pengoperasiannya, sehingga bagi sesorang operator mesin
pemecah batu, pemahaman terhadap komponen dari mesin tersebut merupakan hal
yang sangat mendasar untuk dapat melakukan pemeliharaan mesin tersebut dengan
benar sesuai dengan petunjuk pemeliharaan.
Dengan pengetahuan dalam pengenalan komponen mesin pemecah batu diharapkan
operator mesin pemecah batu akan lebih terarah dalam melaksanakan tugasnya
melakukan pemeliharaan harian dengan benar sehingga dapat dicapai kondisi mesin
yang selalu dalam keadaan siap operasi dan dapat berfungsi dengan baik untuk
menghasilkan produk yang optimal sesuai dengan target yang telah ditentukan.

3.2. Struktur Mesin Pemecah Batu


Struktur mesin pemecah batu secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :
 Unit pemecah batu (crusher)
 Unit konveyor/pengangkut (conveyor)
 Unit saringan/saringan bergetar (screen)
 Unit/peralatan pendukung
Sedangkan unit pembangkit daya listrik (power unit) terpisah dari struktur mesin
pemecahan batu dan dilayani oleh operator khusus, selain operator mesin pemecah
batu.

Pada mesin pemecah batu dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang, misalnya
dari sisi konstruksinya dapat dibedakan menjadi mesin pemecah batu portabel
(portable crushing plant) dan mesin pemecah batu stasioner (stationary crushing
plant). Sedangkan bila dilihat dari sisi proses produksinya maka dapat dibedakan
mesin pemecah batu yang hanya diproses dalam satu unit/rangkaian mesin pemecah
batu (1-stage plant/primary side unit), yang diproses dalam dua unit/rangkaian mesin
pemecah batu (2-stage plant/primary dan secondary side unit), dan yang diproses

3-1
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

melalui lebih dari dua unit/rangkaian pemecah batu (multi stage plant/primary,
secondary, tertiary dan fourth side unit).
Meskipun begitu struktur mesin pemecah batu pada umumnya tetap sama, yaitu terdiri
dari unit pemecah batu (crusher), unit pengangkut (conveyor) dan unit saringan
(screen).
Secara lengkap dapat ditunjukkan seperti ilustrasi gambar berikut :

Primary side unit/Primary group

Intermediate stock pile

Gambar 3. Portable Crushing Plant (2-stage)

Secondary
side unit

Tertiary
side unit

1st vibrating
screen

Fourth side unit

2nd vibrating
screen

Gambar 3.1 - Multistage crushing plant (stationary)

3-2
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 3.2 - Portable crushing plant (2-stage)

3.3. Komponen Utama Unit Pemecah Batu


Unit pemecah batu (crusher) adalah suatu jenis mesin yang mempunyai fungsi untuk
memecah (meremuk) batu menjadi butiran-butiran batu (agregate) dalam beberapa
ukuran sesuai dengan direncanakan. Posisi atau letak unit ini dapat ditempatkan pada
primary side unit sebagai primary crusher (biasanya jaw crusher) atau secondary side
unit sebagai secondary crusher (biasanya cone crusher atau fine jaw crusher) atau
pada tertiary side unit sebagai tertiary crusher (biasanya cone crusher atau extra fine
jaw crusher).

3.3.1. Pemecah Batu Tipe Jaw (Jaw Crusher)


Jaw crusher adalah salah satu jenis pemecah batu dengan kemampuan yang
tinggi dalam memecah/meremuk batu (material), sehingga diposisikan sebagai
unit pemecah batu awal (primary crusher)
Sebagai contoh salah satu unit tipe dari jaw crusher sebagai berikut :

Gambar 3.3 - Jaw Crusher

3-3
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Jaw crusher jenis ini dirancang untuk beban yang berat dan diposisikan pada
primary side unit sebagai primary crusher yang diposisikan pada primary side
unit sebagai primary crusher yang berfungsi untuk memecah batu pada tingkat
pertama yang hasilnya akan dipecah lebih lanjut oleh crusher lainnya.
Keuntungan penggunaan jaw crusher ini antara lain konstruksi yang sederhana,
ekonomis dan memerlukan daya yang relatif kecil.
Komponen utama unit pemecah batu tipe jaw ini adalah frame, poros eksentris,
jaw yang tetap (fixed jaw), jaw yang bergerak (moving jaw), fly wheel, dan
lainnya, dan untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Komponen Utama :
1. Side Plate
2. Front frame (front header)
3. Rear frame (transverse
header)
4. Fixed jaw
5. Moving jaw
6. Cheek plate
7. Fly wheel
8. Eccentric shaft
9. Pitman
10. Toggle plate
11. Adjustment wedges
12. Tension rod
13. Tension spring
14. Locking nuts with trush
bearing
15. Frame connection rod

Gambar 3.4 - Komponen Utama Jaw


Crusher

1) Jaw (fixed jaw dan moving jaw)


Konstruksi pemecah batu ini terdiri dari jaw (fixed jaw dan moving jaw) yang
kedudukannya tidak terlalu berimpit, yaitu pada bagian bawah keduanya
agak berimpit (menyisakan lubang pengeluaran/discharge opening) yang
dapat diatur bukaannya, sedangkan dibagian atas terdapat rongga yang
cukup besar (sesuai dengan kapasitas jaw crusher)
Pada saat dioperasikan, fixed jaw tetap ditempatnya (statis), sedangkan
moving jaw bergerak mengayun (swing) karena terikat dan dihubungkan
dengan engsel yang bisa menggerakkan jaw kearah fixed jaw, dan
kemudian mundur menjauh dari fixed jaw.

3-4
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Jenis yang biasa digunakan adalah single toggle jaw crusher


Unit ini dirancang untuk melakukan operasi dengan gaya tekan yang timbul
dari gerakan ayunan (swing) dan maju mundur dari moving jaw yang
digerakan oleh poros eksentrik dan dididukung dengan sebuah toggle plate
pada bagian bawahnya.
2) Bagian dalam ruang pemecah batu (crushing cavity) terdiri dari sebuah fixed
jaw, moving jaw dan cheek plates yang dipasang pada dinding-dinding
samping sebagai pelindung goresan.
3) Roda gila berfungsi menyerap fluktuasi gaya tekan pemecah batu dan
mengurangi getaran alat.
Salah sebuah roda gila berfungsi juga sebagai pulley yang menerima daya
penggerak dari sebuah motor listrik melalui v-belt.
Ada juga alat yang menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggerak.
4) Toggle block dan taper block berfungsi untuk mendukung toggle plate, dan
disamping itu juga berfungsi untuk mengatur lebar bukaan discharge.
Pegas tarik (tension spring) berfungsi untuk menjaga agar toggle plate tidak
bergeser.
Toggle plate dipasang diantara frame dan moving jaw yang dikuatkan
dengan batang penguat (tension rod) dan pegas tarik (tension spring) agar
toggle plate tersebut tidak bergeser. Toggle plate ini berfungsi sebagai
peralatan pengaman untuk melindungi bagian penting lainnya (seperti
bearing dsb.), bila terjadi gangguan pada proses pemecah batu (misalnya
ada logam yang masuk bersama pemasukan batu pecah ke dalam jaw
crusher).
5) Poros eksentris (Eccentric Shaft)
Poros eksentris digerakkan (diputar) melalui roda gila (fly wheel) yang
dihubungkan dengan motor penggerak (motor listrik) dengan v-belt. Poros
eksentris ini menggerakkan (mengayun/swing) moving jaw ke depan dan
kebelakang.
Poros eksentris ini ditunjang dengan bearing (biasanya 2 buah bearing di
sisi kanan dan 2 buah bearing di sisi kiri) yang harus mendapat pelumasan
yang mencukupi karena beban kerja yang besar.
Konstruksi bearing adalah roller bearing dengan ukuran yang besar dan
dilengkapi dengan pelindung debu.

3-5
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

3.3.2. Pemecah Batu tipe Gyrotary/Cone (Gyrotary Crusher/Cone Crusher)


Crusher ini dapat diposisikan pada primary atau secondary crusher, tapi
kebanyakan dipasang sebagai secondary crusher.
Gyrotary crusher beroperasi dengan metode kisaran, dimana gerakan
memecah batu dihasilkan dari putaran bagian pemecah batu yang berbentuk
konis (cone) yang terpasang pada sumbu eksentris yang berdiri tegak, akan
memberi gerakan kisaran untuk memecah batu yang di masukan ke dalam
crusher.

Gambar 3.5 - Cone Crusher

Bagian crusher yang berfungsi sebagai pemecah batu berbentuk kerucut


(konis/cone), sehingga jenis crusher ini lebih sering disebut cone crusher.
Komponen utama cone crusher ini adalah :
1) Head/cone dan mantle
Head atau cone adalah bagian crusher yang melakukan gerakan putar
(kisar) akibat berputarnya main shaft (poros utama) yang berputar secara
eksentris.
Head ini ditutup dengan mantel (mantle) yang berhubungan langsung
dengan material (batu) yang akan dipecah dan mantel ini dapat diganti
setelah kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan.

3-6
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Adjuster Ring

Concave/Liner

Head

Mantle
Counter shaft
Pulley

Bowl/Top cell

Main shaft

Gambar 3.6 - Komponen Utama cone crusher

2) Mangkok atas (bowl/top cell/upper frame)


Bagian lain yang menjadi pasangan cone/head adalah bowl yang
mempunyai permukaan cekung yang dipasang concave, dan dengan
mengatur jarak bukaan antara mantel dari cone dan permukaan bagian
bawah dari bowl (concave) maka akan didapat hasil pemecahan batu
(agregat) dengan ukuran yang diinginkan.
3) Poros Utama (main shaft)
Main shaft merupakan poros yang memutar head (cone) sehingga dapat
menimbulkan kisaran dan memecah batu, adalah poros yang berputar
secara eksentris terpasang pada dudukan eksentris.
Putaran eksentris ini menyebabkan poros utama berputar tegak/kisar
(gyrotary motion).
4) Poros penggerak (counter shaft)
Counter shaft merupakan poros penggerak main shaft melalui perpindahan
gigi pinion dan bevel.
Counter shaft digerakkan oleh motor penggerak (motor listrik) melalui puli
dan v-belt.

3-7
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

5) Ring Penyetel (Adjusting Ring)


Bowl/upper frame dilengkapi dengan ulir pada bagian luar dari bowl yang
dihubungkan dengan ring penyetel yang berfungsi untuk mengatur lebar
bukaan antara mantel dan concave/bowl liner.

3.3.3. Pemecah Batu Tipe Silinder (Roll Crusher)


Setelah melalui beberapa kali pemecahan, dan jika ternyata belum dapat
dihasilkan gradasi yang diinginkan, maka digunakan roll crusher sebagai alat
pemecah batu tahap akhir.
Ada beberapa tipe roll crusher bila dilihat dari jumlah rollnya yaitu :
- Silinder tunggal (single roll)
- Silinder ganda (double roll)
- Silinder tiga (triple roll)
Ketiga jenis roll crusher ini masing-masing memberikan keuntungan tersendiri,
dalam tenaga tekanan yang diberikan oleh roll yang saling berdekatan.
Crusher ini kebanyakan dipakai untuk mendapatkan agregat dengan ukuran
dibawah ¼”.

Gambar 3.7 - Tripple Roll Crusher

Permukaan roll ini dilapisi oleh baja keras, ada yang licin (plain) ada juga yang
beralur (corrugated). Roll ini berputar sendiri-sendiri, yang digerakkan oleh belt.
Masing-masing roll dilengkapi oleh pegas yang berfungsi untuk keamanan yaitu
apabila ada benda keras yang tak dapat dipecahkan (misalnya besi).

3-8
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

3.3.4. Impact Crusher


Dikenal 2 jenis impact crusher yaitu :
- Impact breaker
- Hammer mill.
Perbedaan kedua jenis crusher ini terletak pada jumlah rotor dan ukurannya,
impact breaker mempunyai satu atau dua buah rotor dan ukurannya lebih
besar.

Komponen utama :
1. Corong penerima
batu (hopper)
2. Pembatas ukuran
batu (chute)
3. Landasan dari
pukulan (breaker
plate)
4. Besi pemukul
(flail/row)
5. Rotor penggerak
(axle)
6. Saringan batu pecah
(grate)
7. Batu asli
8. Batu Pecah

Gambar 3.8 - Impact Crusher

3.4. Unit Konveyor/Pengangkut (Conveyor)


Jenis konveyor yang dipakai sebagai unit pengangkat material hasil crushing adalah
konveyor sabuk (belt konveyor) atau kadang-kadang disebut juga ban pengangkut/ban
berjalan.
Fungsi dari konveyor tersebut adalah mengangkut material dari satu unit (primary,
secondary, tertiary unit) ke unit lainnya dalam proses memproduksi batu pecah
(agregate) dalam rangkaian mesin pemecah batu (crushing plant).

3-9
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Komponen utama konveyor sabuk ini adalah belt (sabuk/ban), pulley (puli penggerak,
puli ujung, dsb), idler/roller (idler pembawa dan idler kembali, dsb), penggerak dan
sebagainya.
Secara lengkap konstruksi konveyor sabuk (belt konveyor) digambarkan pada
gambar 3.8.

16

Gambar 3.9 - Konveyor sabuk

Keterangan :
1. Pengumpan (feeder) 10. Idler pengarah bagian belakang (training
2. Puli ujung depan/puli penggerak (head pulley/drive idler/return)
pulley) 11. Pembersih sabuk (plough cleaner)
3. Puli ujung belakang (tail pulley) 12. Pembersih (tangentrial scraper)
4. Puli snub (snub pulley) 13. Puli pengencang dengan berat (tension
5. Puli penekan (pressure pulley) pulley with counter weight)
6. Idler pembawa (carry idler/roller) 14. Pelindung (cover)
7. Idler balikan (return idler/roller) 15. Pembersih sabuk (cleaner)
8. Idler pengarah bagian atas (training idler) 16. Sabuk (conveyor belt)
9. Idler beban kejut (impact idler)

3.4.1. Conveyor belt (sabuk konveyor/ban)


Bahan belt terdiri dari beberapa lapis, bagian terluar adalah karet, sehingga
dengan pembebanan dan perubahan temperatur kerja dan udara luar, akan
mempengaruhi kinerja dari belt tersebut.
Pada umumnya konstruksi belt ini terdiri dari :
- Lapisan dalam (inti/core), terdiri dari kain, nilon atau serat baja
- Lapisan dudukan/pengikat yang terdiri dari karet
- Lapisan penutup yang terdiri dari karet yang mempunyai sifat tertentu.

3 - 10
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Dan pemasangan pada sistem konveyor harus disambung untuk


mendapatkan konstruksi yang utuh agar dapat bergerak/berputar secara
terus menerus.
Untuk hal tersebut agar diperhatikan konstruksi sambungan belt tersebut.

Gambar 3.10 - Beberapa jenis konstruksi sabuk


A = Standar
B = Shack pad
C = Stepped pad
D = Stepped ply
3.4.2. Puli (pulley)
Pada sistem operasi konveyor sabuk (belt conveyor) ini terdapat beberapa
macam puli, diantaranya adalah :
1) Puli penggerak (Drive pulley/head pulley)
Puli ini satu-satunya bagian yang dihubungkan dengan motor penggerak
melalui sistem penggerak v-belt, rantai atau kopling yang tersambung
langsung dengan motor penggerak (motor listrik/geared motor). Posisi
puli ini biasanya diujung depan sehingga kebanyakan berada pada
posisi paling atas.
2) Puli ujung belakang (Tail pulley)
Puli ini berada pada ujung lain dari puli penggerak dan juga kadang-
kadang berfungsi sebagai puli pengencang sabuk (belt) yang bergerak
memutari kedua puli ini harus selalu dalam keadaan kencang (tidak
terlalu kencang, juga tidak terlalu kendor).
Kadang-kadang pada puli ini dihubungkan alat untuk mengencangkan
sabuk, baik yang bergerak secara otomatis maupun yang bekerja
secara manual dengan konstruksi baut dan mur pengencang.

3 - 11
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

3) Puli penahan (Pressure pulley/grafity band pulley)


Bila konstruksi konveyor sabuk (belt konveyor) sangat panjang (lebih
dari 20 meter) biasanya dipasang sistem pengencang counter weight.
Untuk membelokan arah belt (sabuk) dipasang puli snub sehingga arah
gerak dari belt tidak terhambat dan konstruksi belt tidak terpengaruh
belokannya.
4) Puli penekan (Snub pulley)
Digunakan untuk menekan sabuk pada ujung depan atau belakang
untuk menjaga sudut lilitan antara sabuk dan puli.

3.4.3. Idler/roller
Pada sistem konveyor sabuk, untuk menjaga agar jalannya atau gerakan
sabuk konveyor tetap rata maka dipasang beberapa idler sebagai
penghantar gerakan belt tersebut.
Beberapa jenis idler pada konveyor sabuk ini antara lain :
1) Idler pembawa (carrier idler/roller)
Idler ini dipasang pada sisi atas, menunjang belt (sabuk) pada saat
membawa beban dan jarak pemasangannya agar rapat. Idler ini selalu
dibebani dengan material dan juga sabuknya sendiri.
2) Idler balik (return idler)
Idler ini dipasang pada sisi balik atau dibagian bawah, yang menyangga
belt/sabuk agar dapat bergerak lurus, dan idler ini tidak mengalami
pembebanan seperti idler pembawa.
3) Idler penahan kejut (impact idler)
Idler ini dipasang pada posisi jatuhnya material dan corong (chute)
sehingga selalu mendapatkan beban kejut dari material yang jatuh.

Konstruksi dari ketiga idler tersebut agak sedikit berbeda, disesuaikan


dengan sifat pembebanannya.
Bagian utama dari idler ini adalah roller dan bearing, dimana bearing
merupakan konstruksi bearing yang telah diberi pelumas untuk sepanjang
umur pemakaiannya dan terlindung dari debu dan air.

3 - 12
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 3.11 - Idler pembawa (A) dan Idler belakang (B)

3.5. Komponen Utama Unit Saringan (Screen)


Pada plant pemecah batu (crushing plant) unit saringan (screen) ini mempunyai fungsi
untuk mengelompokkan dan memisahkan (menyaring) agregat hasil pemecah
(crushed) pada unit crusher sehingga didapatkan agregat dalam berbagai ukuran
(gradasi) yang telah ditentukan.

3.5.1 Jenis screen yang sering dijumpai di lapangan

1) Vibrating grizzly Screen (saringan getar grisel)


Screen ini menerima batu
pecah pertama (coarse)
dari primary crusher dan
meloloskan agregat yang
berukuran under size,
sedangkan yang
berukuran besar (tidak
lolos saringan) diteruskan
Gambar 3.12 - Vibrating grizzly screen ke secondary crusher.

Screen deck terbuat dari plat baja yang dilubangi yang tahan terhadap
getaran / kejutan dan abrasi.

3 - 13
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

2) Incleaned Vibrating screen


Gaya sentrifugal yang
dihasilkan dari putaran
poros eksentris yang
dilengkapi dengan
counterweight.
Gerakan sentrifugal yang
halus akan menghilang-
kan tekanan mekanis
Gambar 3.13 - Incleaned vibrating screen
yang berlebihan pada
rangka, sehingga jenis saringan ini dapat menghilangkan kesalahan
mekanis yang berlebihan.

3) Synchorized Vibrating Screen


Getaran saringan ditim-
bulkan oleh keserasian
gaya sentrifugal yang
terjadi pada saat dua
motor memutar poros
penggerak yang seolah-
olah mempunyai counter-
weight.
Gambar 3.14 - Synchronized vibrating screen

Karena amplitudonya yang tinggi akan menghilangkan hambatan dan


ketersumbatan.
Suaranya lebih halus karena tidak menggunakan perpindahan gigi

4) Horizontal Vibrating Screen


Getaran gerak lurus
bolak-balik yang kuat
pada saringan dihasilkan
pada arah yang miring,
pada suatu sudut 45°
yang dibentuk oleh
putaran dua bantalan

Gambar 3.15 - Horizontal vibrating screen

3 - 14
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

poros eksentris yang berbeban tidak seimbang.


Saringan jenis ini efisien untuk menangani material dalam jumlah yang
besar, dan sangat tepat untuk memilah/menggolongkan agregat
berbutir kecil.

3.5.2 Komponen Utama Screen


Pada dasarnya semua jenis screen mempunyai komponen utama yang
sama yaitu :
 Poros eksentris (eccentric shaft) atau poros penggerak (drive shaft)
 Bantalan poros (shaft bearing)
 Saringan kawat/ayakan (screen mat)
 Frame/kotak penyaring yang dipasangi dek (screen deck)
Sebagai gambaran dapat dilihat gambar sebagai berikut :

Gambar 3.16 - Konstruksi saringan bergetar (vibrating screen)

1) Poros eksentris atau poros penggerak


Poros eksentris/poros penggerak ini digerakkan oleh motor penggerak
(motor listrik) melalui v-belt. Poros ini melalui mekanisme putaran
berbeban tak seimbang menggerakkan dan menggetarkan saringan
(screen) yang menimbulkan amplitudo halus dari saringan tersebut.
Poros ini ditunjang oleh dua buah bearing yang halus selalu mendapat
pelumasan yang baik.
2) Saringan kawat/ayakan (screen mat)
Bagian ini merupakan bagian yang penting dari setiap unit screen,
karena melalui saringan kawat/ayakan ini akan ditentukan gradasi

3 - 15
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

agregat yang di inginkan, sehingga kondisinya harus dalam keadaan


baik/bersih.
3) Frame/kotak saringan
Saringan kawat/ayakan ditempatkan pada frame/kotak saringan ini,
biasanya terpasang 3 (tiga) ukuran saringan kawat pada frame ini.
Pada frame tersebut di pasang dek (screen deck) yang berfungsi
selain untuk menunjang kekuatan saringan/ayakan, juga untuk
mengarahkan agregat agar tidak keluar dari saringan.

3.6. Peralatan Pendukung Mesin Pemecah Batu

3.6.1 Sistem Pengumpan (Feeder)

Sistem pengumpan (feeder) digunakan untuk mengatur pemasukan material


dari hopper ke dalam primary crusher atau dari stock pile antara ke dalam
secondary crusher.
Adakalanya feeder ini selain mengatur pemasukan material ke dalam primary
crusher juga berfungsi memisahkan tanah/lumpur dari batuan dan menyaring
material yang berukuran kecil (coarse) agar tidak masuk ke dalam primary
crusher.
Bebera jenis feeder yang banyak digunakan antara lain :
1. Reciprocating plate feeder
Gerakan bolak-balik dari
plat dihasilkan oleh
batang (arm) yang
dihubungkan ke poros
engkol (crankshaft) yang
diputar oleh motor listrik
(geared motor).

Gambar 3.17 - Reciprocating plate feeder Komponen utama dari


jenis feeder ini adalah plat
pengatur pengisian, batang penggerak (arm), poros engkol dan motor
penggerak (motor listrik).

3 - 16
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

2. Grizzly vibrating feeder

Unit feeder ini


menyerupai kombinasi
antara Reciprocatrial
plate feeder dengan
grizzly scalping screen,
feeder ini memberikan
memiliki kelebihan di-
antaranya tidak terjadi

penyumbatan dan pe-


Gambar 3.18 - Grizzly vibrating screen
nempelan lumpur.

Jenis feeder ini selain dapat mengatur jumlah pemasukan material ke


dalam crusher juga dapat memisahkan batuan material yang lebih kecil
agar tidak masuk ke dalam crusher.

3. Vibrating feeder

Konstruksi feeder ini


sangat sederhana
sehingga pemeli-
haraannya mudah dan
murah. Suatu kom-
ponen penggetar
(vibrator) dipasangkan
kepada unit peng-
umpan sehingga meng-
Gambar 3.19 - Vibrating feeder
akibatkan unit peng-
umpan (feeder) juga
bergetar.

3.6.2 Panel Monitor

Semua gerakan operasi rangkaian mesin pemecah batu ini di kendalikan


melalui monitor panel yang berada diruang operator.
Setiap gerakan dari motor penggerak (motor listrik) yang menggerakkan
komponen mesin pemecah batu akan termonitor penggunaan daya listriknya,

3 - 17
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

baik melalui lampu indikator maupun tampilan lainnya (temperatur, volt meter,
dan lainnya)

Gambar 3.20 - Monitor panel secondary unit

3.6.3 Pendeteksi Logam (Metal Detector)

Suatu alat pengaman (safety device) yang mencegah tersalurkannya logam


melalui konveyor (besi/baja) masuk ke dalam unit crusher adalah alat
pendeteksi logam (metal detector). Alat ini akan menangkap logam yang
tercampur dengan batu sehingga tidak masuk ke dalam crusher, seperti
potongan besi, teeth bucket atau baut-baut yang lepas, dan akan merusak belt
atau crusher.

Gambar 3.21 - Pendeteksi logam

3 - 18
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Berdasarkan prinsip kerjanya, alat pendeteksi logam ini terdiri dari dua tipe :

a. Tipe Elektris
Pendeteksian logam berdasarkan pada suatu osilator yang diberi
sumber arus konstan dan dimana koil peraba (sensing coil) merupakan
komponen induktif dari sirkuit osilator. Jika ada logam yang lewat, maka
akan terjadi perubahan beban dari sirkuit osilator dan karena osilator
tersebut diberi sumber arus konstan, maka akan terjadi perubahan
tegangan. Perubahan tegangan ini kemudian diperkuat dan digunakan
untuk menggerakkan parameter keluaran yang diinginkan. Jenis elektris
ini dapat digunakan untuk mendeteksi semua jenis logam.
Ada dua jenis alat pendeteksi logam yang menggunakan prinsip elektris,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.20.

 Single head metal detector. Jenis ini biasanya digunakan untuk


tumpukan material yang tidak lebih dari 300 mm dan ukuran metal
yang relatif besar.
 Dual head metal detector. Jenis ini mampu untuk mendeteksi logam
pada tumpukan material melebihi 300 mm. Alat ini dapat
mendeteksi ukuran metal yang relatif kecil sampai besar.

b. Tipe Magnetik
Alat ini bekerja dengan prinsip medan magnet. Detektor magnetik
meradiasikan medan magnet. Jika ada material baja (atau material yang
mengandung besi) yang lewat, maka baja tersebut akan memotong fluks
magnet dan kemudian menimbulkan suatu pulsa yang dimonitor oleh
sirkuit kontrol. Karena jenis ini bekerja dengan prinsip magnetik, maka
alat jenis ini hanya dapat digunakan untuk mendeteksi adanya baja
(atau material yang mengandung besi) yang ikut dalam aliran material.

3.6.4 Alat Pengatur Gerakan Sabuk (Belt Tracker)

Alat ini dikenal juga sebagai training idler, yang digunakan untuk membantu
kelurusan gerakan sabuk. Perlu diperhatikan bahwa alat ini merupakan alat
bantu dan bukan merupakan alat utama untuk mengatur gerakan sabuk.
Sebagai alat utama untuk menjaga kelurusan gerakan sabuk adalah dengan
menjaga kelurusan idler dan puli. Training idler tidak akan mampu menjaga
kelurusan gerakan sabuk, jika idler dan puli tidak dipasang dengan benar.

3 - 19
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Ada beberapa tipe alat pengatur gerakan sabuk (belt tracker), sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 3.21. Tipe A, dapat digunakan pada sisi pembawa
(carry side) dan sisi balikan (return side), sedangkan tipe B, hanya digunakan
pada sisi balikan (return side). Tipe B dikenal juga sebagai belt positioner.
Tidak ada aturan baku mengenai jarak pemasangan training idler pada
konstruksi konveyor sabuk, akan tetapi berdasarkan pengalaman, ketentuan
berikut dapat digunakan sebagai acuan.

1) Belt tracker tipe A, biasanya dipasang pada setiap 12-16 set idler, dan
minimum dua buah yaitu pada ujung depan sisi pembawa dan pada ujung
belakang sisi balikan. Belt tracker tipe A ini tidak disarankan untuk
digunakan pada jalur konveyor dengan panjang kurang dari 50 m dan lebih
besar dari 2000 m. Untuk jalur pendek kurang dari 50 m dapat digunakan
rol penahan (guide rol), yang dipasang pada kedua sisi konveyor sabuk.

2). Belt tracker tipe B, dipasang sebelum puli ujung belakang (tail pulley) atau
sebelum snub pulley. Jika tail pulleynya menggunakan snub pulley.

Tipe A

Tipe B

Gambar 3.22 - Belt tracker

3 - 20
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

RANGKUMAN

1. Mesin pemecah batu terdiri dari suatu rangkaian mesin yang secara konstruksi
terpisah satu dengan yang lainnya, tapi dalam proses produksinya saling terkait
dan saling ketergantungan yang pada garis besarnya terdiri dari unit pemecah
batu (crusher), unit conveyor, unit saringan (screen) dan unit pendukung.

2. Unit crusher terdiri dari beberapa jenis crusher, diantaranya jenis crusher, cone
crusher dan impact crusher. Jenis crusher tersebut mempunyai fungsi yang sama
yaitu memecah batu menjadi ukuran yang lebih kecil (agregate) sesuai dengan
yang ditentukan, namun konstruksi dari masing-masing crusher sangat berlainan
sehingga cara penanganan pemeliharaannya juga agak berbeda.

3. Unit konveyor yang banyak dipakai adalah konveyor sabuk (belt conveyor),
dengan komponen utamanya adalah sabuk (belt), puli (pulley), idler/roll dan motor
penggerak. Fungsi dari konveyor ini adalah sebagai alat angkut material/batu,
terutama yang telah diproses/dipecah dalam unit crusher.

4. Unit saringan (screen) dalam rangkaian mesin pemecah batu ini merupakan unit
yang sangat menentukan kualitas produksinya, terutama yang menyangkut ukuran
butir agregat karena kesalahan atau kelengahan pada saringan ini akan
berdampak pada produksi.

5. Panel monitor pada rangkaian mesin pemecah batu merupakan sentral/pusat


pengaturan dari semua gerakan operasi komponen mesin pemecah batu, dan
terdapat di ruang operator pada primary unit dan pada secondary unit.
Selain feeder pada sisi pemasukan awal yang mengatur jumlah material ke dalam
crusher, maka pada sisi pengamanan material yang akan masuk ke unit
secondary crusher dipasang alat pendeteksi logam (material detector).
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

LATIHAN

1. Struktur mesin pemecah batu secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :

...................................................................................................... ..............................

............................................................................................................................. .......

2. Komponen utama jaw crusher adalah :

....................................................................................................................................

............................................................................................................................. .......

3. Komponen utama cone crusher adalah :

....................................................................................................................................

............................................................................................................................. .......

4. Komponen utama saringan (screen) adalah :

............................................................................................................................. .......

....................................................................................................................................

5. Komponen utama belt conveyor adalah :

............................................................................................................................. .......

....................................................................................................................................

6. Komponen utama cone crusher adalah :

................................................................................................................. ...................

............................................................................................................................. .......

7. Komponen utama feeder adalah :

....................................................................................................................................

............................................................................................................................. .......
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

BAB 4
PEMERIKSAAN HARIAN MESIN PEMECAH BATU

4.1. Umum
Pemeriksaan harian (daily inspection) termasuk pemeliharaan berkala, yaitu
pemeliharaan yang harus dilakukan setiap hari yang dilaksanakan oleh operator mesin
pemecah batu sebelum mengoperasikan, selama mengoperasikan dan setelah
mengoperasikan mesin pemecah batu.
Tugas ini merupakan salah satu tugas yang melekat pada jabatan operator, sehingga
diperlukan disiplin yang tinggi dalam pelaksanaannya, baik menyangkut disiplin waktu
maupun disiplin dalam melakukan setiap kegiatan pemeliharaan harian tersebut.
Dalam pelaksanaannya operator mesin pemecah batu ini merupakan suatu kelompok
kerja, sehingga kepada setiap anggota kelompok operator ini perlu pemahaman yang
seragam tentang petunjuk pelaksanaan pemeliharaan harian mesin pemecah batu.

4.2. Kegiatan Pemeliharaan Harian


Pemeliharaan harian mesin pemecah batu di tekankan pada pemeriksaan rangkaian
mesin pemecah batu sebelum mesin tersebut dihidupkan.
Secara garis besar kegiatan pemeliharaan harian mesin pemecah batu meliputi :
 Pemeriksaan kondisi hooper dan feeder
 Pemeriksaan kondisi mesin crusher
 Pemeriksaan kondisi saringan (screen)
 Pemeriksaan kondisi belt conveyor
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas dalam setiap kegiatan pemeliharaan
harian ini akan tergantung kepada merk dan tipe mesin pemecah batu yang akan
dioperasikan, sehingga dalam penjelasan dilapangan perlu disesuaikan dengan mesin
pemecah batu yang tersedia.

4.3. Pemeriksaan Kondisi Penampung (Hopper) dan Pengumpan (Feeder)


4.3.1 Hopper
Hopper berfungsi untuk menampung material yang akan disalurkan ke dalam
crusher, sehingga dinding hopper ini selalu mendapat benturan yang keras dari
batu (material) yang dimasukkan kedalamnya. Mengingat hopper dan feeder ini
merupakan rangkaian mesin pemecah batu yang pertama kali menerima
material, maka kondisinya harus selalu dalam keadaan baik.

4-1
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

1) Memeriksa kondisi dinding hopper dari kemungkinan adanya


kerusakan/retak atau keausan.
2) Memeriksa kondisi baut penguat dari kemungkinan adanya kelonggaran
ikatannya atau kerusakan fisiknya.

4.3.2 Feeder
1) Memeriksa baut-baut penguat dari kemungkinan kendor atau longgar
2) Memeriksa kekencangan v-belt atau rantai penggerak feeder
3) Memberikan pelumasan pada semua titik pelumasan (nipple)
4) Memeriksa permukaan minyak pada kotak roda gigi (reduction gear box)
pada motor listrik
5) Memeriksa kondisi plat pengumpan (reciprocating feeder) (b) dari
kemungkinan rusak atau terhalang gerakannya
6) Memeriksa kondisi saringan batang (grizzly feeder) (d) dari kemungkinan
rusak atau tersumbat kotoran.

Gambar 4.1 - Hopper, feeder, dan saringan grizzly


a. Hopper c. Jaw crusher
b. Feeder d. Saringan grizzly

4.4. Pemeriksaan Kondisi Crusher

4.4.1 Jaw Crusher (Primary Crusher)


1) Memeriksa kondisi jaw plates dari mesin jaw crusher dari kemungkinan
adanya keausan atau kerusakan pada plat (jaw plates)

4-2
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

 Ada dua jenis jaw plates yaitu


yang terdiri dari 1 (satu)
bagian dan yang terdiri dari 2
(dua) bagian.
 Benturan dengan material dan
keausan dari jaw plates ini
tidak merata di dalam ruang
pemecah batu, sehingga
memerlukan pemeriksaan
yang teratur.
Gambar 4.2 - Jaw plates dengan 2 bagian
 Keausan dari jaw plates ini
juga tergantung dari
kondisi/kekerasan material.
 Perlu ada catatan yang tertib
mengenai pemakaian jaw
crusher ini, dimulai dari
pemasangan/penggantian ba-
ru jaw plates, sehingga dapat
ditentukan penggantian beri-
kutnya.
Gambar 4.3 - Jaw plates dengan 1 bagian

Misalnya sesuai dengan saran pabrik pembuatnya apabila


menggunakan jaw plates yang terdiri dari 2 bagian, penggan-
tian plate atas dan plate bawah disarankan pengoperasian pertama
200 – 500 jam operasi tergantung kekerasan material yang di pecah.
Sedangkan penggantian plates atas dan bawah dilakukan setiap 400 –
500 jam operasi.
 Bila jaw plates dari jenis yang dapat dibalik, dapat diputar untuk
menggunakan permukaan sebelahnya.

Penting !
Jangan menggunakan cheek plates atau jaw plates yang telah aus, karena
hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada rangka (frame) atau pitman.
Kerusakan pada bagian ini hanya dapat diperbaiki dengan pengelasan dan
pekerjaan mesin lainnya, sehingga menimbulkan waktu idle yang lama dan
biaya yang tinggi.

4-3
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

2) Memeriksa kondisi cheek plates

Kondisi cheek plate (6) (gambar 4.2) bagian bawah biasanya lebih cepat
aus dibandingkan dengan bagian atas.
Bila penggantian hanya bagian bawah saja maka kemungkinan akan
terbentuk celah antara bagian bawah dan bagian atas check plates, dan
akan berakibat perlambatan pada pemasukan material ke dalam ruang
pemecah batu.

Periksa kondisi cheek plates tersebut dari kemungkinan rusak atau


keausan yang berlebihan

3) Memeriksa kondisi toggle plate


 Toggle plate di pasang
sebagai perlengkapan
keselamatan (safety
device) yaitu bila terjadi
muatan berlebih
(overloading) atau
adanya material yang
tidak dapat di remuk
(uncrushable) yang
ukurannya melebihi
bukaan (setting), seperti
gigi bucket loader, dsb,
Gambar 4.4 - Toggle plate pada dudukannya
maka toggle plate akan
Gambar 4.3 Jaw plates dengan 1 bagian
melengkung secara
elastis dan akan men-
cegah kerusakan komponen lain yang lebih mahal.

 Toggle plate ini adalah plat baja, yang dipasang pada dudukan toggle
antara frame crusher dan pitman.

 Memeriksa kondisi pemasangan toggle plate adalah dengan


memeriksa apakah toggle plate terpasang dengan benar pada
dudukannya dan apakah kondisinya masih baik.

4-4
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

4) Memeriksa kondisi v-belt


Poros eksentris dari jaw crusher digerakkan oleh motor listrik melalui v-belt.
 Puli penggerak pada
poros motor harus
sejajar dengan fly wheel
poros eksentris dan jaw
crusher
 V-belt harus selalu
diperiksa
kekencangannya setiap
hari.
Setiap v-belt harus
Gambar 4.5 - V-belt penggerak poros eksentris diperiksa secara tersen-
Gambar 4.3 Jaw plates dengan 1 bagian
diri, sehingga bila terjadi
kelainan pada salah satu v-belt, harus segera diganti, karena akan
menimbulkan kinerja yang kurang baik.

 Periksa kondisi pelindung v-belt.

5) Memeriksa kondisi dari semua baut penguat dari kemungkinan longgar


pengikatannya atau rusak

6) Memeriksa permukaan minyak hidrolik


Pada sebagian jaw crusher, dilengkapi dengan perlengkapan pengatur yang
bekerja secara hidrolik yang secara otomatis akan mengatur kekencangan
pegas pengatur, yang memberi kemudahan dalam pengaturan bukaan
(setting) dari jaw crusher.
Pemeriksaan sistem ini terutama untuk mencegah permukaan/level minyak
hidrolik dalam tangki dari sistem hidrolik tersebut.

7) Pelumasan
1) Pelumasan pada jaw crusher ini terutama pada roller bearing dari poros
eksentis. Empat roller bearing (2 disisi kiri dan 2 disisi kanan) dapat
diberikan pelumasan secara manual atau secara otomatis dengan
perlengkapan pelumasan otomatis. Jenis bearing tersebut cukup besar
dengan harga yang cukup mahal, dan dibawah tekanan kerja yang
berat, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pelumasan yang baik.

4-5
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

 Gunakan selalu pelumas (gemuk/grease) yang baik sesuai petunjuk


pabrik

 Tiap bearing disediakan 1 (satu) titik pelumasan (grease nipple)

 Gunakan grease gun untuk memberikan pelumasan pada bearing


tersebut dengan jumlah sesuai dengan yang direkomendasikan
pabrik

Gambar 4.6 - Titik pelumasan pada bearing dari poros eksentris

 Contoh jenis pelumas (grease) yang di rekomendasikan adalah :

CASTROL Castrolgrease LML


BP Energrease LS-EP 2
ESSO Beacon EP 2
GULF Gulfcrown Grease EP 2
MOBIL Mobilux EP 2
SHELL Alvania Grease EP 2
SKF LG EP 2
Atau yang sejenis lainnya.

 Dalam kondisi normal penambahan grease dilakukan setiap 80 jam


operasi (mingguan), sesuai dengan tabel dibawah.
Bila menggunakan perlengkapan pelumasan otomatis (pelumasan
yang kontinyu), jumlah grease yang dipakai sesuai dengan tabel
(salah satu contoh dari jaw crusher merk Nordberg Finlandia).

4-6
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Pelumasan berkala ini akan mencegah misalnya debu masuk ke


dalam bearing, sehingga pada kondisi yang berdebu maka
pemeliharaan ditingkatkan menjadi setiap 40 jam dengan jumlah
pelumas (grease) setengah dari yang ditentukan. Dan untuk
pelumasan otomatis gunakan angka yang tertinggi dari tabel
tersebut.

Jumlah Jumlah
Grease Grease
(g/nipple/80 jam) (g/jam)
C 63 B 60 (1.1-1.8)
C 80 B 125 (2.0-3.4)
C 100 B 175 2.9-6.5
C 125 B 250 3.9-6.5
C 140 B 300 4.7-7.8
C 140 BS 300 4.7-7.8
C 160 B 400 5.9-9.8

Tabel 1 Pelumasan pada bearing dari poros eksentirs

 Penting !
Jangan mencampur pelumas (grease) dari yang berbeda merk dan
tipenya, misalnya gemuk (grease) yang berbasis kalsium dengan
yang berbasis lithium. Jangan menggunakan grease yang
mengandung molybdenum, hal ini dilarang oleh pabrik pembuat
bearing.

2) Pelumasan lainnya yaitu mur penutup dari perlengkapan pengatur


bukaan (setting adjustment device) terdiri dari masing-masing 2 titik
pelumasan (2 grease nipple) dan bantalan penekan (thrust bearing)
pada batang pegas pengencang (1 titik pelumasan/grease nipple)

- Di lumasi setiap 80 jam operasi


- Jumlah pelumas (grease) 20 g
- Pelumas/grease yang dipakai sama dengan pelumas/grease yang
dipakai pada pelumasan bearing poros eksentris

4-7
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 4.7 - Titik pelumasan (grease nipples) pada


perlengkapan pengatur bukaan dan bantalan
penekan pegas.

4.4.2 Cone Crusher

1) Memeriksa kondisi permukaan mantel cone dan cone crusher

 Proses pemecahan batu pada cone crusher terjadi pada ruang antara
concave dari bowl yang tetap/diam dan mantel dari head/cone yang
berputar dengan kisaran (gyratory).

 Mantel yang berfungsi sebagai pemecah batu dapat mengalami


keausan akibat tekanan batu yang keras, dan keausan ini tidak boleh
melebihi 2/3 ketebalan mantel.

 Permukaan mantel dan concave (liner) juga kemungkinan dapat


mengalami perubahan bentuk (tidak rata) dan kondisi ini tidak boleh
terjadi dalam pengoperasian cone crusher.

4-8
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 4.8 - Head dan Matel

 Pemeriksaan secara berkala kondisi mantel dan liner ini harus


dilakukan untuk menghindarkan kerusakan dan menurunnya kualitas
dan produksi mesin pemecah batu (cone crusher) ini, melalui
lubang/pintu pemeriksa (inspection door).

2) Memeriksa bagian pengeluaran produk (discharge compartment)


 Mengingat konstruksi bagian pengeluaran produk ini bermacam-
macam, maka biasanya pembuatnya atau desainnya dapat berbeda
dengan crusher.
Namun pada umumnya telah tersedia lubang pemeriksa (inspection
door) untuk membersihkan atau memeriksa bagian dalamnya.
 Pemeriksaan dan pembersihan bagian ini harus dilakukan secara
berkala untuk menghindarkan terjadinya pengendapan kotoran yang
mengganggu kelancaran keluarnya produk (batu yang telah dipecah
dalam crusher).
 Bila dilengkapi dengan corong (chute), periksa kemiringan dari corong
tersebut, (biasanya lebih dari 45 kemiringan dari garis horisontal)

4-9
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

3) Memeriksa kondisi v-belt


 V-belt meneruskan daya/putaran dari motor penggerak untuk
menggerakkan counter shaft yang selanjutnya memutar poros utama
(main shaft).
 Kekencangan dan kelurusan dari v-belt ini sangat berpengaruh
terhadap kinerja mesin crusher, sehingga diperlukan pemeriksaan
secara berkala secara konsisten.

Gambar 4.9 - Cara pengukuran kekencangan v-belt

 Periksa kondisi pendinginan motor penggerak, karena panas


berlebihan akan mengakibatkan v-belt menjadi panas yang akan
memperpendek umur pemakaian v-belt.
 Periksa kondisi v-belt dari kemungkinan rusak atau adanya pelumas
(grease) yang menempel pada v-belt.

4) Memeriksa permukaan (level) minyak pelumas pada tangki


 Jumlah minyak pelumas didalam tangki dapat dilihat/diperiksa
permukaannya/levelnya pada tabung pengukur/penduga yang
dipasang pada panel samping dari tangki.
 Posisi permukaan minyak pelumas harus berada diantara tanda
maksimal (+) dan minimal (-)

4 - 10
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 4.10 - Tangki Minyak pelumas

 Memeriksa kondisi sambungan dan pipa pelumas dari kemungkinan


rusak atau bocor.

5) Memeriksa permukaan minyak hidrolik pada tangki


 Sistem hidrolik pada cone crusher dioperasikan untuk sistem pengatur
bukaan, dimana silinder hidrolik dihubungkan dengan frame crusher
dan diikat kepada ring penyetel dan menyangga tekanan/kejutan
akibat pengoperasian cone crusher yang normal atau adanya material
yang tidak dapat diremuk/dipecah.
 Minyak pelumas didalam tangki hidrolik harus diperiksa jumlahnya
dengan melihat permukaan/levelnya pada pengukur (oil level gauge).

4 - 11
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 4.11 - Komponen utama sistem hidrolik

6) Memeriksa kondisi baut pengencang unit crusher dan motor penggerak


dari kemungkinan longgar ikatannya atau rusak.

4.4.3 Impact Crusher


 Pada crusher jenis impact crusher atau hammer mill, proses pemecahan
batu terjadi karena batu-batu yang masuk kedalam ruang pemecah batu,
dipukul oleh row (besi pemukul) (4) dan membentur landasan (breaker
plate) (3), sehingga kedua bagian tersebut yaitu row dan breaker plate
merupakan bagian yang cepat aus.
 Meskipun secara berkala row tersebut akan mengalami penggantian yaitu
sekitar 100 – 200 jam, pemeriksaan harus dilakukan secara berkala untuk
memeriksa keausan dari bagian tersebut terutama row-row yang terdapat
pasa impact crusher tersebut.

4 - 12
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 4.12 - Impact driver

4.5. Pemeriksaan Kondisi Screen


4.5.1 Pemasangan screen biasanya berhubungan erat dengan produksi yang akan
dicapai mesin pemecah batu, sehingga untuk itu kadang-kadang dipasang
beberapa unit penyaring (screen), misalnya pada pemasukan awal dipasang
grizzly screen (saringan batang), sedangkan untuk menyaring batuan hasil jaw
crusher atau cone crusher dipasang vibrating screen (saringan getar).

4.5.2 Pemeriksaan
1) Memeriksa semua baut pengikat (frame, motor, dsb) dari kemungkinan
longgar atau rusak
2) Memeriksa kondisi v-belt penggerak screen dari kemungkinan kendor,
rusak atau adanya pelumas (grease) yang menempel pada belt.

4 - 13
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

Gambar 4.13 - Vibrating screen tipe horizontal

3) Memeriksa baut penguat/pengikat kawat saringan (screen mat) dari


kemungkinan longgar ikatannya atau rusak.
4) Memeriksa kondisi kawat saringan (screen mat) dari kemungkinan rusak
atau tersumbat.
5) Memeriksa permukaan minyak pelumas pada tabung poros eksentris
secara berkala.

Gambar 4.14 - Kawat saringan (screen mat) dan tabung poros eksentris

6) Memeriksa kondisi corong/chute dari kemungkinan rusak atau posisinya


yang kurang tepat.

4 - 14
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

4.6. Pemeriksaan Kondisi Konveyor


4.6.1 Kondisi belt konveyor sangat berpengaruh terhadap produksi suatu
plant/mesin pemecah batu, sehingga memerlukan pemeliharaan yang benar
sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, terutama menyangkut komponen yang
selalu bergerak dan menerima beban secara terus menerus.

4.6.2 Pemeriksaan
1) Memeriksa kondisi semua puli (head pulley, tail pulley, dsb) dari
kemugkinan adanya keausan atau kerusakan pada permukaan selubung
(shell) puli. Selubung puli mempunyai beberapa jenis pelapis sesuai
dengan penggunaannya, yaitu :
 Pelapis dengan pola polos (smooth)
 Pelapis dengan pola tulang ikan hering (hering bonne)
 Pelapis dengan pola mutiara (diamond grooved)
 Pelapis dengan pola alur (grooved), yang dilapisi keramik atau karet.

Gambar 4.15 - Pelapis puli

 Puli ini mempunyai bearing yang memerlukan pelumasan, dan perlu


kecukupan minyak pelumasnya, sehingga harus dilakukan pemeriksaan
secara berkala.
 Diperlukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya debu yang
menempel pada permukaan puli yang akan menambah beban terhadap
bearing tersebut.
2) Memeriksa kondisi semua idler (roller) :
- Apakah dapat berputar dengan baik

4 - 15
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

- Apakah posisinya di dalam dudukannya (bracket). Posisi yang tidak


tepat akan mengakibatkan gerakan belt berkelok dan material akan
jatuh selama pengangkutan. Material yang jatuh ke permukaan belt
balikan akan mengakibatkan hambatan pada head pulley dan tail pulley.
- Apakah ada keausan pada permukaan rol dan bearing
- Apakah terdapat kotoran pada permukaan rol dan bearing
- Umumnya bantalan yang digunakan untuk rol idler tidak untuk dilakukan
pelumasan ulang (life time grease), sehingga pada poros rol (spined)
tidak diperlukan lubang pelumas.

Keterangan :
1. Selubung rol (roller shell) 6. Sekat labyrinth (labyrinth seal)
2. Rumah bantalan (bearing housing) 7. Circlip
3. Poros (spindel) 8. Penutup (cover)
4. Sekat dalam (internal seal) 9. Sekat pembersih luar (external wiper
5. Bantalan (bearing) seal)
10. Penutup luar (stone guard)

Gambar 4.16 - Konstruksi rol idler

3) Memeriksa rantai atau v-belt sebagai transmisi daya


 Bila transmisi daya menggunakan rantai, periksa kekencangannya dan
beri pelumasan dengan bahan pelumas (grease) yang tepat
secukupnya.
 Bila transmisi daya menggunakan v-belt, periksa kekencangannya dan
kondisinya dari kemungkinan rusak atau adanya grease yang menempel
pada belt.

4 - 16
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

4) Memeriksa kondisi sabuk konveyor (conveyor belt)


 Konstruksi sabuk konveyor bagian luar (lapis penutup) terbuat dari
bahan karet yang perlu mendapatkan perhatian, terutama dalam
menjaga kondisinya agar tidak cepat rusak apalagi sampai putus.
 Pemeriksaan
- Memerika kondisi permukaan sabuk dari kemungkinan adanya sisa
material, perlengkapan kerja, tools dan sebagainya.
- Memeriksa kemungkinan adanya kerusakan/sobek atau keausan
permukaannya.
- Memeriksa kelurusan posisi belt pada idler
- Memeriksa kemungkinan adanya pelumas atau grease yang jatuh ke
atas permukaan belt.

Gambar 4.17 - Konveyor sabuk (belt conveyor)

- Memeriksa kondisi tali pemutus arus listrik (emergency switch) dari


kemungkinan adanya kerusakan fisiknya atau kesalahan fungsinya
- Memeriksa kondisi v-belt penggerak konveyor dari kemungkinan
adanya kerusakan atau kendor
- Memeriksa kondisi pendinginan dan pelumasan motor penggerak
(motor listrik/geared motor)
- Memeriksa fungsi alat pendeteksi logam (metal detector).

4 - 17
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

RANGKUMAN

1. Pemeliharaan harian yang dilaksanakan operator mesin pemecah batu terutama


menyangkut kegiatan sebelum mengoperasikan mesin yang harus dilaksanakan
dengan penuh disiplin untuk menjaga agar mesin benar-benar siap operasi.

2. Pemeriksaan kondisi hopper dan feeder merupakan kegiatan yang harus


dilaksanakan untuk menjaga suplay material ke dalam crusher sehingga dituntut
kondisinya yang prima, dan untuk itu memerlukan pemeriksaan yang teliti dan
berdisiplin.

3. Pemeriksaan kondisi crusher harus diutamakan, terutama pada bagian/komponen


yang bergerak dan komponen pelumasan sehingga crusher dapat beroperasi
tanpa gangguan/kesulitan. Dalam hal pelumasan harus menggunakan pelumas
yang tepat yang telah direkomendasikan, mengingat penggunaannya untuk beban
besar dan interval waktu yang relaif lama.

4. Pemeriksaan saringan (screen) terutama pada baut-baut penguat yang


kemungkinan menjadi kendur akibat getaran dan kondisi kawat saringan dari
kemungkinan rusak atau tersumbat yang dapat mempengaruhi kualitas
produksinya.

5. Pemeriksaan konveyor (belt conveyor) ditujukan untuk dapat mengangkut material


dengan lancar, ditujukan pada pemeriksaan sabuk (belt), semua puli dari
kemungkinan rusak dan pelumasan sesuai petujuk, idler/roller dari kemungkinan
rusak permukaannya atau macet/tidak dapat berputar.

Disamping itu perlu diperiksa fungsi dari metal detector yang mengamankan
crusher dari kemasukan logam yang sulit untuk dipecah atau bahkan dapat
merusak crusher.
Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

L ATI H AN

1. Pelaksanaan tugas pemeliharaan harian mesin pemecah batu dibebankan kepada


operator. Jelaskan kaitannya dengan kondisi mesinnya sendiri ?.

2. Pada pemeriksaan feeder, komponen apa saja yang diutamakan pemeriksa-


annya ?.

3. Apa fungsi toggle plate pada jaw crusher ?

Mengapa komponen ini harus diperiksa secara berkala ?.

4. Mengapa pelumasan bearing pada poros eksentris dan jaw crusher harus
menggunakan pelumas yang bermutu tinggi ?.

5. Mantel (mantle) dan liner pada cone crusher harus diperiksa secara berkala.
Jelaskan

6. Mengapa kondisi karat saringan (screen mat) harus dalam keadaan baik dan
saringannya tidak boleh tersumbat ?.

7. Mengapa posisi dari belt pada belt conveyor harus dalam kondisi lurus dan
jalannya tidak berkelok-kelok ?.

Anda mungkin juga menyukai