Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN

KEUANGAN 2
SEWA GUNA (LEASING)
DAN PENDANAAN
JANGKA MENENGAH

ISMAIL UMAR ( B1C121 036 )

KELAS A
AKUNTANSI UHO

DOSEN PENGAMPUH: Dr. Tuti Dharmawati, SE. (Akt)., M.Si.


01
SEWA GUNA
USAHA
(LEASING)
PENGERTIAN LEASING :

FASB-13: (Financial
Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian
Accounting Standard penyediaan barang-barang modal yang digunakan
Board) untuk suatu jangka waktu tertentu

Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian dimana lessor


IAS-17 :
(International menyediakan barang (asset) dengan hak penggunaan oleh
Accounting Standard) lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk suatu jangka
waktu tertentu.
Keputusan Menteri Keuangan no
1169/KMK.01/1991, 21 Nov 1991 :

Sewa guna usaha adalah kegiatan


pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik
secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (finance lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan
oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala
Sejarah Leasing di Indonesia

Lembaga pembiayaan yang pertama kali diperkenalkan


dan dikembangkan di Indonesia adalah kegiatan sewa
guna usaha leasing pada tahun 1974 ,dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan bersama Menteri
Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri
Perdagangan dengan nomor masing-masing
122/1974,32/1974 dan 30/1974 tanggal 7 Februari 1974
tentang Perijinan usaha leasing.
Dasar Hukum Leasing di Indonesia
SKB Menkeu dan Menperin
dan Mendag No. SK MenKeu No.
122/MK/2/1974, No. 650/MK/IV/5/1974
32/M/SK/1974, DAN
01 NO.30/Kpb/I/1974 02 tentang Penegasan
Ketentuan Pajak Leasing
tanggal 7 Februari 1974 dan Besarnya Bea Materai
tentang Perijinan Usaha terhadap Usaha Leasing.
Leasing.

Kep Men Keu No.


1251/KMK.013/1988 Keputusan Menteri
tentang Ketentuan Modal Keuangan no
03 Leasing : Perusahaan
swasta nasional Rp. 3
04 1169/KMK.01/1991, 21
Nov 1991 tentang
milyar, Perusahaan Kegiatan Sewa Guna
Patungan Indonesia – Usaha
Asing sebesar Rp. 10
milyar, Koperasi sebesar
Rp. 3 milyar
CIRI KEGIATAN SEWA GUNA USAHA :

Lessee
mengembalikan
Berdasarkan barang tersebut
perjanjian sewa Lessee membayar
kepada lessor pada
Perjanjian guna usaha, lessor kepada lessor uang
akhir periode yang
antara Lessor mengalihkan hak sewa atas
ditetapkan lebih
dengan Lessee penggunaan barang penggunaan barang
dahulu dan jangka
kepada pihak (asset)
waktunya kurang
lessee dari umur ekonomis
barang
tersebut
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
DALAM LEASING
SUPPLIER LESSEE
Perusahaan atau pihak yang Perusahaan atau pihak yang
mengadakan atau menyediakan memperoleh pembiayaan
barang untuk disewakan kepada dalam bentuk barang modal
lessee dengan pembiayaan tunai dari dari lessor
lessor

LESSOR BANK
Perusahaan leasing atau Pihak yang tidak terlibat
pihak yang memberikan jasa secara langsung dalam
pembiayaan kepada pihak leasing, tetapi
lessee dalam bentuk barang menyediakan dana bagi
modal lessor atau supplier
Mekanisme Leasing

Keterangan :
1. Lessee memilih barang modal yang akan di sewa di supplier atau penjual barang modal.
2. 2. Lessee melakukan permohonan pengajuan pembiayaan yang dikenal dengan DFL atau Direct
Financing Lease kepada pihak lessor
3. Setelah mempertimbangkan berkas-berkas persyaratan bpermohonan pengajuan, maka lessor
menyetujui permohonan DFL dari pihak lessee.
4. Setelah disetujui, kemudian lessee membayar deposit barang modal tersebut kepada pihak lessor.
5. Lessor kemudian membayar kepada supplier sejumlah nilai barang modal yang disewa oleh pihak
lessee.
6. Supplier kemudian melakukan pengiriman barang modal kepada pihak lessee.
7. Lessee kemudian membayar biaya sewa kepada pihak lessor setiap bulannya sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak.
Teknik Pembiayaan Leasing

1. Finance Lease

Lessor yang membiayai dan sebagai pemilik barang modal. Lesee


membayar sewa (lease payment) secara berkala. Sewa terdiri atas
biaya perolehan barang dan biaya lainnya serta spread yang
diinginkan (full pay out lease). Lessor tidak dapat membatal kontrak
secara sepihak sebelum kontrak berakhir (uncancelable). Lessee
memiliki hak opsi untuk membeli barang sesuai dengan nilai sisa
(residual value).
Bentuk Transaksi Finance Lease :
Direct financial lease
Lessee terlibat dalam proses pembelian barang modal dari supplier
yang dibiayai Lessor dan langsung disewagunakan kepada Lessee.

Sale and Syndicate Leverage Vendor Cross Border


Lease Back Lease Lease Program Lease

Bank/Kreditur Jk. Yaitu negara


Pembiayaan dilakukan
Lessee menjual barang Panjang menyediakan Penjualan dilakukan dimana Lessor
oleh lebih dari satu
modalnya kepada Lessor, dana yang disebut oleh vendor/ dealer berada berbeda
Lessor, atas dasar .
untuk dilakukan kontrak leverage debt dan kepada konsumen dengan negara
pertimbangan risiko
sewa guna usaha atas merupakan without dengan Lessee.
obyek leasing butuh dana
barang tersebut. recourse fasilitas leasing.
Yang besar
kepada pihak lessor.
Teknik Pembiayaan Leasing
2. Operating Lease

Lessor sebagai pemilik barang menangung risiko ekonomis dan


pemeliharaan barang. Lessor menanggung biaya pelaksanaan sewa,
asuransi, pajak maupun biaya pemeliharaan. Lessee membayar sejumlah
sewa yang tidak mencakup biaya perolehan barang dan biaya lainnya serta
spread (non fullpay out lease).

 Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak mencakup biaya perolehan


barang dan biaya lainnya serta spread (non fullpay out lease)
 Lessor hanya mengharapkan keun- tungan dari penjualan barang yang
disewakan dan hasil sewa lainnya
 Lessee pada akhir kontrak mengembalikan barang (tidak memiliki hak
opsi untuk membeli barang)
 Lessor dapat membatalkan kontrak secara sepihak (cancelable)
Finance lease (hak opsi) Operating Lease (tanpa hak opsi)

1) Risiko ekonomis atas obyek lease 1) risiko ekonomis sehubungan dengan


sepenuhnya ada pada pihak lessee, oleh investasi benda yang merupakan obyek
karena itu kewajiban untuk asuransi benda lease sepenuhnya ditanggung oleh lessor.
ditanggung oleh lessee
2) Operational lease mempunyai nama lain
2) Biasanya meliputi suatu jangka waktu yang (non pay out lease) :
sama/ hampir sama dengan umur ekonomis
benda tersebut dan selama jangka waktu -dapat dihentikan sewaktu-waktu
tersebut perjanjian leasing tidak dapat -jangka waktu kontraknya biasanya lebih
diputuskan / dihentikan. singkat dari pada umur ekonomis obyek lease
Apabila karena suatu sebab perjanjian itu 3) Lessor sendiri yang harus memelihara
akan diputuskan maka lessee harus dan mengasuransikan barang lease
membayar seluruh jumlah yang masih tersebut.
terhutang sekaligus (seketika pada saat
putusnya perjanjian)
3) Lessee harus menanggung biaya
pemeliharaan benda tersebut
Metode Pembayaran Sewa

Payment in Advances
Pembayaran sewa untuk pertama kalinya dilakukan dimuka, yaitu
pada tanggal kontrak ditandatangani.
Payment in Arrears
Pembayaran sewa untuk pertama kalinya dilakukan dibelakang, yaitu
pada akhir periode angsuran (akhir bulan, triwulan atau tahun )

Faktor Penetapan Sewa


 Nilai barang
 Simpanan Jaminan (security deposit)
 Nilai sisa (residual value)
 Jangka waktu
 Tingkat Bunga
Kelebihan Leasing Seb. Sumber Dana :
1) Pembiayaan penuh, dapat sampai 100% (full pay out)
2) Lebih Fleksibel, jumlah sewa dapat disesuaikan dengan pendapatan yang
dihasilkan oleh obyek leasing
3) Sumber Dana Alternatif, terlepas dari credit line yang ada dari phak lain
4) Off Balance Sheet, tidak ada keharusan mencatat dalam Neraca
5) Arus Dana, yaitu dengan adanya keluwesan pengaturan pembayaran
6) Proteksi Inflasi, karena sewa tetap
7) Perlindungan atas kemajuan teknologi, terhindar dari risiko barang yang out of
date
8) Sumber pelunasan kewajiban berasal dari modal kerja oleh adanya barang
yang di lease
9) Kapitalisasi Biaya, adanya biaya tambahan lain dapat dikapitalisasi
10) Risiko Keuangan, dapat diatas dengan operating lease yang berjangka waktu
relatif singkat
11) Kemudahan Penyusunan Anggaran, a.l karena jumlah sewa yang tetap dan
pembayaran secara berkala
12) Pembiayaan Proyek Skala Besar, dapat diatasi melalui Leasing
13) Meningkatkan Debt Capacity, perolehan obyek leasing tidak otomatis
menaikkan debt to equity ratio
Komparatif Leasing dengan Teknik Pembiayaan Lainnya
Penjelasan Leasing Sewa beli Sewa menyewa Kredit Bank

Jenis Barang Barang bergerak & Tidak bergerak Barang bergerak Barang bergerak perlu Semua jenis investasi
pemeliharaan

Penyewa / pembeli Perusahaan atau perorangan Perusahaan atau Perusahaan atau Perusahaan atau
perorangan perorangan perorangan

Bentuk perusahaan Badan hukum Suplier Suplier Bank

Pemilikan barang Perusahaan Leasing Pemilik Barang Pemilik Barang Debitur

Jangka Waktu Menengah Pendek Menengah / pendek Pendek / Panjang /


menengah

Besarnya pembiayaan 100% 80% Lebih rendah 80%

Biaya bunga Bunga + margin Tinggi Bunga + margin Interbank rate : spread

Akhir Kontrak •Menggunakan hak opsi tuk membeli Barang menjadi milik Barang kembali kepada Kredit lunas

•Memperpanjang nilai kontrak penyewa pemilik modal Jaminan kembali ke


•Mengembalikan kepada lessor debitur.


PENGGOLONGAN
PERUSAHAAN LEASING
INDEPENDENT
LEASING CAPTIVE LESSOR
01 COMPANY 02 Perusahaan leasing yang didirikan
Perusahaan leasing yang berdiri sendiri atau sendiri oleh produsen untuk
independent dari supplier/ produsen. Perusahaan membiayai penjualan produk-
dapat memperoleh barang dari berbagai produknya.
supplier/produsen Contoh : ACC (Astra Credit
Contoh : Adira, WOM, SOF (Summit Oto Finance), Company, BAF (Busan Auto
FIF (Federal International Finance – Honda) Finance – Yamaha) Indomobil
Finance – Suzuki.

LEASE BROKER/ PACKAGER


Perusahaan leasing yang mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan
03 barang dengan cara leasing. Perusahaan ini juga dapat memberikan jasa-jasa yang dibutuhkan dalam
leasing seperti pendanaan dan barang, tetap dalam fungsinya sebagai penghubung.
Contoh : Era, Mentari, Ray White, Columbia, Columbus,
02
PENDANAAN
JANGKA
MENENGAH
Sumber Dana Jangka Menengah

Dana jangka menengah dalam suatu perusahaan merupakan


modal yang tertanam dalam perusahaan dengan jangka waktu 1
sampai 10 tahun. Dengan demikian sumber dana jangka
menengah merupakan asal dari modal yang diinvestasikan dengan
jangka waktu menengah (1-10 tahun). Perolehan dana jangka
waktu menengah berasal dari sumber internal dan eksternal
perusahaan.
Sumber pembelanjaan dan jangka menengah
terdiri dari 2 yaitu;

Modal Asing (MA) Modal Sendiri (MS),


yang berasal dari pemilik perusahaan
yang berasal dari para kreditur
dalam
dan merupakan
jangka waktu tidak tertentu.
hutang bagia perusahaan yang
bersangkutan dengan jangka
waktu
sampai 10 tahun.
3 jenis pembelanjaan jangka menengah

Term loan Lease Financing

Equipment
financing
a.Term Loan
Term loan (kredit berjangka) merupakan kredit dari lembaga perbankan
dengan jangka waktu menengah yang diberikan kepada para pengusaha.
Pembayaran term loan umumnya dibayar kembali dengan cara angsuran
tetap (amortization payment), seperti; pembayaran setiap bulan, setiap
kuartal, atau setiap tahun.
Besarnya jumlah angsuran pinjaman ditambah bunga setiap tahunnya
dihitunga dengan menggunakan formula sebagai berikut:

R = An/ IF
Dimana:
R = Pembayaran tahunan
An = Present Value dari total pinjaman
IF : Interest factor
01
Objectives
You can enter a subtitle here if you need it
b. Equipment Financing
Equipment financing adalah pembelanjaan melalui kredit dengan
jaminan suatu aktiva tetap, seperti; mesin, kendaraan atau aktiva
tetap lainnya. Jika perusahaan memiliki peralatan mesin, atau ingin
memiliki mesin, atau aktiva tetap seperti itu, maka perusahaan dapat
menggunakan bentuk pembelian kredit semacam ini, sebagai alat
pembayaran. Semakin mudah penjualan aktiva tetap tersebut, maka
semakin tinggi nilai kredit yang dapat diperoleh dari bank-bank
komersial.

Adapun rencana pembayaran kredit macam ini biasanya


disesuaikan dengan biaya penyusutan aktiva tetap tersebut.
C. Lease Financing
Leasing adalah suatu bentuk pembelanjaan dengan cara menyewa aktiva
tetap dengan jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menggunakan model
pembelanjaan ini, memperoleh hak penggunaan (hak guna pakai) atas suatu
aktiva tanpa disertai hak kepemilikan.

Dalam pembelanjaan leasing, kewajiban dan hak pihak penyewa (leasee)


dan pihak yang menyewakan (lessor) dituangkan dalam sebuah kontrak sewa
menyewa yang berisi tentang; (a) periode persewaan, (b) jumlah pembayaran
sewa selama periode persewaaan, (c) kemungkinan perpanjangan periode
kontrak, atau membeli aktiva tersebut saat periode kontrak telah selesai, dan
(d) persyaratan pembayaran biaya servis dan reparasi, pajak, asuransi, dan
biaya-biaya lainnya.
Thanks!
HAVE A NICE DAY

Anda mungkin juga menyukai