Anda di halaman 1dari 37

Kelompok 4

Perencanaan Pajak
Atas Sewa Guna Usaha (Leasing)
Manajemen Pajak BAB VIII
Kelompok 4

Nur Lutfiah
01
46120038

02 St. Nurul Atika


46120039

03 A. Muh. Radhi Isyat


46120040

Aslam Isnain
04
46120041
Pokok Bahasan
01 Proses dan Mekanisme Transaksi Sewa Guna Usaha

02
Perbedaan dan Kelebihan Pembiayaan Sewa Guna
Usaha dengan Pembiayaan Lainnya
03 Perlakuan Perpajakan Untuk Transaksi Sewa
Guna Usaha
04
Perencanaan Pajak Untuk Sewa Guna Usaha
Pendahuluan Leasing
Leasing atau sewa guna usaha merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan pembiayaan dalam bentuk peralatan atau barang modal baik
dalam sewa guna usaha dengan hak opsi maupun sewa guna usaha
tanpa adanya hak opsi, yang nantinya akan digunakan oleh pihak
lessee dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala.
Part 01

Proses dan Mekanisme Transaksi Sewa Guna


Usaha
Nur Lutfiah
Mekanisme Transaksi Leasing

Pihak lessee berkewajiban membayar sewa secara periodik


kepada lessor sebagai kompensasi atas penggunaan suatu
barang.
Kelompok Perusahaan Leasing
 Independent Leasing Company

Perusahaan leasing jenis ini berdiri sendiri dari supplier


yang sekaligus pihak produsen barang.

 Captive Lessor
Captive Lessor atau twoparty lessor. pihak pertama
terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan dan
pihak kedua adalah lessee.
 Lease Broker atau Packager

Broker leasing berfungsi mempertemukan calon lessee


dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang
modal dengan cara leasing.
Teknik pembiayaan Leasing

Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis


transaksi leasing.

Finance Lease

Operating Lease
Finance Lease/full-pay out leasing
Suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor dengan lessee dimana:

Lessor sebagai pihak pemilik


barang atas objek leasing.

Lessee berkewajiban membayar


kepada lessor secara berkala
sesuai dengan jumlah dan jangka
waktu yang disetujui.

Lessor dalam jangka waktu perjanjian


yang disetujui tidak dapat secara sepihak
mengakhiri masa kontrak atau pemakaian
barang tersebut.

Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi.


Bentuk Transaksi Finance Lease

Direct Financial Lease Syndicated Lease


Lessor membeli suatu barang atas Pembiayaan leasing yang
permintaan pihak leasee dan sekaligus dilakukan oleh lebih dari satu
menyewa-gunakan barang tersebut lessor atas suatu objek leasing
kepada leasee yang bersangkutan.
Cross Border Lease
Sale and Lease Back Transaksi leasing yang dilakukan di
Pihak lessee sengaja menjual luar batas suatu negara, di mana
barang modalnya kepada lessor lessor berkedudukan di negara
untuk kemudian dilakukan berbeda dengan negara lessee
kontrak sewa guna usaha atas
barang tersebut
Vendor Program
Leveraged Lease Metode penjualan yang dilakukan oleh
Melibatkan kreditor jangka panjang produsen di mana perusahaan leasing
dalam membiayai suatu objek memberikan atau menyediakan fasilitas
leasing leasing kepada pembeli barang
Leasing digolongkan sebagai finance lease
apabila memenuhi semua kriteria berikut:

01 02 03

Masa sewa guna usaha Perjanjian sewa


Jumlah pembayaran sewa
untuk barang modal guna usaha
guna usaha selama masa
ditetapkan sekurang- memuat
sewa guna usaha pertama
kurangnya ketentuan,
ditambah dengan nilai
• 2 tahun untuk golongan mengenai hak
sisa barang modal, harus
I opsi
dapat menutup harga
• 3 tahun untuk golongan
perolehan barang modal
II dan III
dan keuntungan lessor. • 7 tahun untuk golongan
bangunan
Operating lease/sewa guna usaha biasa
adalah suatu perjanjian kontrak antara lessor dengan lessee di mana:

Lessor sebagai pemilik objek leasing Lessor menanggung segala risiko


kemudian menyerahkan kepada pihak ekonomis dan pemeliharaan atas
lessee untuk digunakan dengan jangka barang-barang tersebut
waktu relatif lebih pendek daripada
umur ekonomis barang modal tersebut
Lessee pada akhir kontrak harus
mengembalikan objek lease pada
Lessee atas penggunaan barang modal lessor
tersebut, membayar sejumlah sewa
secara berkala kepada lessor yang Lessee biasanya dapat membatalkan
jumlahnya tidak meliputi jumlah perjanjian kontrak leasing sewaktu-
keseluruhan biaya perolehan barang waktu atau disebut cancelable
tersebut beserta bunganya atau disebut
juga non full pay out lease
Operating lease/Sewa guna
Usaha biasa

Leasing digolongkan sebagai operating lease


apabila memenuhi kriteria berikut:

Jumlah pembayaran leasing selama masa


leasing pertama tidak dapat menutupi harga
perolehan barang modal yang dileasekan
ditambah keuntungan yang diperhitungkan oleh
lessor

Perjanjian leasing tidak memuat ketentuan


mengenai hak opsi bagi lessor
Part 02

Perbedaan dan Kelebihan Pembiayaan Sewa


Guna Usaha dengan Pembiayaan Lainnya
St. Nurul Atika
Perbedaan Pembiayaan Leasing dengan Pembiayaan Lainnya
Metode Pembiayaan
Penjelasan
Leasing Sewa Beli Sewa Menyewa Kredit Bank
Barang bergerak perlu
Jenis barang Barang bergerak & tidak bergerak Barang bergerak Semua jenis investasi
pemeliharaan

Penyewa/ Perusahaan atau Perusahaan atau Perusahaan atau


Perusahaan atau perseorangan
pembeli perseorangan perseorangan perseorangan

Bentuk
Badan hukum Supplier Supplier Bank
perusahaan
Pemilikan
Perusahaan leasing Pemilik barang Pemilik barang Debitur
barang
Menengah/pendek/
Jangka waktu Menengah Pendek Pendek/menengah
jangka panjang
Besarnya
100% 80% Lebih rendah 80%
pembiayaan

Biaya bunga Bunga + margin Tinggi Bunga + margin spread Interbank rate+

o Menggunakan hak opsi untuk


membeli seharga nilai ke debitor
Barang menjadi Barang kembali kepada o Kredit lunas
Akhir kontrak sisa o Jaminan kembali
o Memperpanjang kontrak milik penyewa pemilik edit your caption
o Mengembalikan kepada lessor
Part 03
Perlakuan Perpajakan
Untuk Transaksi Sewa Guna
Usaha
A. Muh. Radhi Isyat
Sewa guna usaha dengan hak opsi (capital/finance lease)
Perlakuan pajak bagi lessor

01 02 03

PKP Penyusutan Koreksi

Penghasilan lessor yang dikenakan Lessor tidak boleh menyusutkan atas Dalam hal masa leasing lebih pendek
PPh adalah sebagian dari barang modal yang di leasing. dari masa yang telah ditentukan, DJP
pembayaran finance lease yaitu melakukan koreksi atas pengakuan
berupa imbalan jasa leasing penghasilan pihak lessor
dikurangi dengan angsuran pokok.
Sewa guna usaha dengan hak opsi (capital/finance lease)
Perlakuan pajak bagi lessor

Cad. Penghapusan Piutang Pengakuan


Lessor dapat membentuk cad. selisih antara cadangan penghapusan

pngpsan piutang ragu-ragu yang dapat piutang ragu-ragu dengan kerugian

dikurangkan dari penghasilan bruto dimaksud


Lebih = penghasilan
Kurang = beban biaya

Kerugian PPh Pasal 25


Kerugian yang diderita karena piutang PPh Pasal 25 / bulan = PPH Terutang

leasing yang nyata-nyta tidak dapat ( Laporan Keuangan Triwulanan

ditagih lagi dibebankan pada cadangan terakhir yang disetahunkan ) / 12

penghapusan piutang ragu-ragu


Sewa guna usaha dengan hak opsi (capital/finance lease)
Perlakuan pajak bagi lessee

01 02 03

Pembelian Penyusutan Koreksi

Setelah lessee menggunakan hak opsi Selama masa leasing, lessee tidak Dalam hal masa leasing lebih pendek
untuk membeli barang modal boleh melakukan penyusutan atas dari masa yang telah ditentukan, DJP
tersebut, lessee melakukan barang modal yang dileasing, sampai (Dewan Jenderal Pajak) melakukan
penyusutan dan dasar penyusutannya saat lessee menggunakan hak opsi koreksi atas pembebanan biaya
adalah nilai sisa (residual value) untuk membeli. leasing.
barang modal yang bersangkutan.
Sewa guna usaha dengan hak opsi (capital/finance lease)
Perlakuan pajak bagi lessee

Pembayaran Sale and lease back


Pembayaran leasing oleh lessee Dalam hal terjadi transaksi sale and

merupakan biaya yang dapat dikurangkan lease back, harus diperlakukan

dari penghasilan bruto lessee sepanjang sebagai 2 (dua) transaksi yang

transaksi leasing tersebut memenuhi terpisah yaitu transaksi penjualan dan

ketentuan yang berlaku. transaksi sewa-guna-usaha.

Pajak Pertambahan Nilai. PPh Pasal 23


Atas penyerahan jasa ini dikecualikan Lessee tidak memotong PPh Pasal 23

dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai. atas pembayaran leasing


Sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating lease)
Perlakuan pajak bagi lessor

01 02 03

Pembayaran Penyusutan Cad. Penghapusan piutang

Seluruh pembayaran operating lease Lessor membebankan biaya Lessor tidak diperkenankan
yang diterima lessor merupakan penyusutan atas barang modal yang membentuk cadangan penghapusan
obyek Pajak Penghasilan.. di leasing tersebut. piutang ragu-ragu.
Sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating lease)
Perlakuan pajak bagi lessee

Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai.


pembayaran operating lease yang dibayar ????

oleh lessee adalah biaya yang dapat


dikurangkan dari penghasilan bruto.

Penyusutan PPh Pasal 23


Lessee tidak boleh melakukan Lessee wajib memotong PPh Pasal 23

penyusutan atas barang modal yang atas pembayaran operating lease yang

dileasing dibayarkan kepada lessor.


Part 04
Aslam Isnain

Perencanaan Pajak Untuk Sewa


Guna Usaha
Perencanaan pajak dapat digunakan
oleh wajib pajak dalam
meminimalkan pajak terutangnya
pada aset tetap yang baru diperoleh
maupun aset tetap yang telah
dimiliki.
Hal pokok yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan pajak

Pembelian Secara 1
Langsung
Besarnya beban
2
penyusutan

4
Masa sewa guna usaha
3 Pembelian secara
sewa guna usaha
Contoh Kasus

PT Prima Karya Sakti melakukan perencanaan pajak


atas pengadaan aset tetap yang bertujuan untuk
melihat dan membandingkan besarnya penghematan
pajak atas berbagai alternatif yang digunakan dalam
memperoleh aset yaitu dengan perolehan melalui
sewa guna usaha (leasing), tunai, dan kredit. Adapun
aset tetap yang dipilih untuk menghitung
penghematan pajak adalah aset tetap yang memiliki
nilai yang cukup material yaitu Rp906.586.880,00
Pemilihan Metode perhitungan
St. Nurul Atika

Leasing

PemilihanMetode

1 2

Kredit Tunai
Menggunakan Pilihan Leasing

Perhitungan alternatif leasing dengan hak opsi


Harga Perolehan Rp906.586.880,00
1. Menentukan tinkat Suku bunga Nilai Opsi (10%) Rp 90.658.688,00
Nilai Leasing (90%) Rp815.928.192,00
yang digunakan Bunga Leasing (10% per tahun)
Lease Term 4 tahun
2. Menentukan Lease Period/
Berdasarkan data diatas, maka dapat dihitung lease fee
Lease Term Period dengan menggunakan rumus

3. Angsuran Per bulan (payment) PVIFA10/4tahun= (1-(1/(1+10%)⁴))/10%= 3,16987

4. Angsuran Bunga Angsuran per tahun =Rp815.928.192/3,16987


=Rp257.401.522,50
Angsuran per bulan =Rp257.401.522,50/12 bulan
5. Angsuran Pokok =Rp 21.420.126,87
6. Penentuan besarnya biaya leasing .
Menggunakan Pilihan Leasing
Menggunakan Pilihan Leasing
Biaya Penyusutan (nilai opsi) Rp 90.658.688,00
Biaya Penyusutan.. Umur Aset 8 tahun metode garis lururs
2. Menentukan Lease Discount
Period/ Rate 8,7%
Lease Term Period

metode Lease fee 1.029.606.089,99


Biaya penyusutan ( nilai opsis) 90.658.688,00
Nilai perolehan keseluruhan 1.120.264.777,99
Menggunakan Pilihan Tunai
Perhitungan alternatif tunai
Harga Perolehan Rp906.586.880,00
Umur Aset 8 Tahun
Metode Penyusutan GL
Discount Rate 8,7%
Menggunakan Pilihan Kerdit

Perhitungan alternatif kredit bank


Harga Perolehan Rp906.586.880,00
Umur Aset 8 Tahun
Jangka waktu pinjaman 4 Tahun
Suku bunga kredit 8,7% pertahun

PVIFA8,7/4tahun= (1-(1/(1+8,7%)⁴))/8,7%= 3,2612

Angsuran per tahun =Rp906.586.880/3,2612


=Rp277.994.499,78
Angsuran per bulan =Rp277.994.499,78/12 bulan
=Rp 23.166.208,31
Menggunakan Metode Kredit

Lanjutan..
2. Menentukan Lease Period/ Lease Term Period
Menggunakan Pilihan Tunai

Tabel terkait biaya penyusutan dengan pilihan alternatif kredit


Perbandingan antara Alternatif yang ada
Kesimpulan Contoh

Dari hasil perhitungan (baik itu nominal maupun present value), alternatif
pembelian aset melalui metode leasing dengan hak opsi akan memberikan
penghematan pajak yang paling maksimal daripada pembelian tunai
ataupun kredit. Hal ini dikarenakan pengaruh biaya yang dapat
dikurangkan dalam rangka menghitung PPh perusahaan untuk alternatif
leasing dengan hak opsi lebih besar karena adanya lease fee serta biaya
penyusutan pada saat menggunakan hak opsi yang boleh dibiayakan.
THANKS 

Anda mungkin juga menyukai