FACTORING/ANJAK PIUTANG
LEASING
(SEWA GUNA USAHA)
By. Thomas Andrian
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa dapat menjelaskan unsur-unsur
yang terdapat dalam leasing
• -Mahasiswa dapat menjelaskan pihak-pihak
yang terlibat dalam kegiatan leasing
• -Mahasiswa dapat mejelaskan mekanisme dari
kegiatan usaha leasing
• -Mahasiswa dapat menjelaskan teknik
pembiayaan yang ada pada leasing
1. Definisi
PERPRES NO.9 TAHUN 2009
Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan
pembiayan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan
hak opsi (Finance Lease) maupun Sewa Guna
Usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk
digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara angsuran;
2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam
Leasing
3. Bentuk-Bentuk Perusahaan Leasing
• Independent Leasor
Pembelian Barang
Supplier
(Manufaktur) Lessor
Pembayaran
Kontrak Leasing
Angsuran
Lesse
• Captive Lessor
Pembelian Barang
Supplier Subsidiary
(Manufaktur) (Lessor)
Pembayaran
Kontrak Leasing
Angsuran
Lesse
• Lease Broker/Packeger
Lessor
4. Mekanisme Leasing
- Menghubungi Pemasok
Lessor - Negosiasi lesse dengan Lessor
- Pengiriman syarat-syarat
leasing
- Penandatanganan
kontrak leasing
- Pengiriman order beli
serta instruksi
pengiriman barang
Lesse Supplier kepada pemasok
- Pengiriman barang kepada leasse
- Pengiriman dok. Kepemilikan
- Pelunasan barang kepemasok
- Pembayaran sewa
5. Teknik Pembiayaan Leasing
1. Finance Lease
– Lessor sebagai pemilik barang, dimana umur barang
sama dengan umur ekonomis barang
– Lessee berkewajiban membayar sewa yang
mencangkup biaya perrolehan barang berikut
keuntungn lessor
– Lessor tidak dapat mengahiri kontrak atas pemakaian
barang
– Risiko ekonomis termasuk biaya pemeliharaan barang
menjadi tanggung jawab lessee
– Ada hak opsi pada akhir periode kontrak
A. Ciri-ciri Finance Lease
– Objek leasing tetap milik lessor sampai dilakukannya hak
opsi
– Barang modal bisa dalam bentuk barang bergerak / tidak
bergerak
– Masa sewa barang modal sama dengan umur ekonomisnya
– Jumlah lease payment = jumlah biaya perolehan + biaya-
biaya lainnya + spread
– Lessor tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak
(non-cancellablea),atau akan dikenakan denda
– Risiko ekonomis misalnya biaya pemeliharaan ditanggung
lessee.
– Disertai hak opsi beli sesuai dengan residual value
B. Bentuk-Bentuk Pembiayaan Finance Lease
a. Direct Financial Lease
Transaksi leasing dalam bentuk direct financial lease, sering pula
disebut truelease,atau disingkat direct lease saja ; merupakan
suatu bentuk transaksi leasing di mana lessor membeli suatu
barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus
menyewagunausahakan barang tersebut kepada lessee yang
bersangkuatan.
• Ciri-ciri Direct Financial Lease
– Lessee sebelumnya tidak memiliki barang modal
– Pembelian barang oleh lessor semata-mata untuk kebutuhan lessee
– Penentuan spesifikasi barang, harga dan supplier dapat dilakukan oleh
lessee
– Tujuan utama lessee semata-mata untuk mendapatkan financing
untuk tujuan proses produksi atau peningkatan kapasitas produksi
Mekanisme Direct Financial Lease
(3)
Lessor
(6)
(7)
(5)
Perusahaan
Supplier Dealer
Asuransi
(2)
(8)
(1)
1. Penandatangan kontrak antara lessor dengan
lessee
(4)
2. penerimaan pembayaran pertama dari lessee
Pemesanan barang modal kepada supplier /
dealer Lessee
4. Pengiriman barang modal ke alamat lease
5. Lessor akan melaksanakan pembayaran
kepada supplier/dealer
6. Kontrak penutupan asuransi
7. Pembayaran premi asuransi
8. Pembayaran lease bulanan dari lessee kepada
lessor
b. Sale and Lease Back
Transaksi leasing dalam bentuk sale and lease back ini pada prisipnya adalah
pihak lessee sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk kemudian
dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut. Lessee dalam hal ini
berperan sebagai pihak yang menjual barang untuk digunakan selama masa
lease yang disetujui kedua pihak
- Ciri-Ciri Sale and Lease back
- Lessee sebelumnya sudah memiliki barang modal
- Metode leasing ini dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana
untuk modal kerja
- Transaksi bersifat refinancing
- Mekanisme Sale and lease back
Lessee pada akhir kontrak memiliki Lessee pada akahir kontrak harus
hak opsi untuk membeli barang mengembalikan obyek leasing pada
tersebut/mengembalikan kepada lessor
lessor/memperpanjang kontrak
Pembayaran sewa pada masa Lessor menanggung segala risiko
perpanjangan lebih rendah ekonomis dan pemeliharaan atas
barang tersebut
MANFAAT LEASING
1. Menghemat modal. Lessee tidak perlu menyediakan dana dalam jumlah
besar untuk memulai usaha. Dana yang tersedia dapat dialihkan untuk
keperluan lain.
3. Sangat fleksibel. Kontrak leasing tidak sekaku dan seketat bank. Sewa /
angsuran, jangka waktu, periode pembayaran, dan nilai residu dapat
diatur sesuai kesepakatan.
• Step lease
– Memungkinkan pihak lessee melakukan pembayaran baik
dalam rangka utk meningkatkan/menurunkan jangka
waktu leasing krn keterbatasan arus kas
• Skipped payment lease
– Memungkinkan pihak lessee melakukan pembayaran pada
periode/bulan-bulan tertentu
• Swap Lease
– Memungkinkan lessee melakukan penukaran atas barang
yang disewa apabila barang tersebut mengalami kerusakan
atau memerlukan perbaikan
Lanjutan
• Upgrade lease
– Memungkinkan lessee untuk meminta tambahan
barang leasing guna meningkatkan kapasitas atau
efisiensi
• Master Lease
– Memungkinkan lessee untuk menabah barang
untuk disewa tanpa perlu dilakukan negosiasi dan
perjanjian kontrak leasing baru
• Short term or experimental lease
– Adanya masa percobaan terhadap barang-barang
yang disewa
LEASING
FACTORING/ANJAK PIUTANG
Pengertian
Suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh
suatu perusahaan kepada debitor untuk
pembelian barang dan jasa yang akan langsung
dikonsumsi oleh konsumen dan bukan untuk
tujuan produksi ataupun distribusi.
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa dapat menjalaskan jenis-jenis
perusahaan pembiyaan konsumen
• Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme
pembiayaan yang ada pada perusahaan
pembiayaan konsumen
Jenis Perusahaan Pembiayaan Konsumen
Konsumen/Debitor
PT. FIF
Lanjutan
Konsumen
Lanjutan
Konsumen
Mengapa Dibutuhkan CFC
• Tingkat pendapatan masyarakat
• Produk beraneka
• Pola hidup
LEASING
FACTORING/ANJAK PIUTANG
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa dapat menjelaskan pihak-phak
yang terdapat dalam usaha anjak piutang
• Mahasiswa dapat mejelaskan jenis-jenis usaha
anjak piutang
• Mahasiswa dapat mejelaskan manfaat dari
perusahaan anjak piutang
• Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme
pembiayaan ajak piutang.
DEFINISI
• Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988
tanggal 20 Desember 1988 : badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
www.themegallery.com
PIHAK YANG TERKAIT
Pihak yang terkait dalam kegiatan anjak piutang adalah :
1. Perusahaan Jasa Anjak Piutang (factor)
Faktor adalah pihak yang memberikan jasa anjak piutang.
2. Klien (client)
Klien adalah pihak yang menerima jasa anjak piutang dan menjual
barang dan atau jasa secara kredit pada nasabah.
3. Nasabah (customer)
Nasabah adalah pihak yang membeli barang dan atau jasa dari klien dan
mempunyai kewajiban berupa utang jangka pendek pada klien.
www.themegallery.com
Mekanisme Kegiatan Factoring
• Disclose Factoring
FACTORING
(5)
(6)
(2)
(4)
(1)
SUPPLIER CUSTOMER
(3)
1. Penjualan
2. Kontrak
3. Pemberitahuan
4. Pemberitahuan
5. Penagihan
6. Pelunasan
• Undisclose Factoring
FACTORING
(3)
(4)
(6)
(1)
SUPPLIER CUSTOMER
(2)
(5)
1. Penjualan
2. Kontrak
3. Copy Faktur
4. Pembayaran di muka 80%
5. Pelunasan
6. Pelunasan
Aspek Konsumen yang Dinilai
Factoring
• Riwayat kredit macet 3 tahun terakhir
• Prosedur dan manajeman kredit
• Tingkat resikio kredit macet klien
• Karakteristik, profil dan pola pembelian
konsumen
• Prospek bisnis perusahaan klien
Aspek Factoring yang Dinilai Klien
• Pengalaman
• Kualitas dan manajemen kredit
• Sistem informasi pelayanan klien
• Kemampuan menyediakan laporan secara
akurat
• Kemampuan permodalan sebagai antisipasi
kredit macet
JENIS
Jenis jasa yang akan diberikan factor terhadap klien pada pelaksanaan-nya
sangat bergantung pada perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak.
Atas dasar hal tersebut jasa anjak piutang dapat dibedakan atas dasar
hal-hal berikut.
b. Bulk factoring
Memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat jatuh tempo
pada nasabah, tanpa jasa lain.
www.themegallery.com
c. Maturity factoring
Memberikan jasa proteksi resiko piutang, administrasi penjualan secara
menyeluruh, dan penagihan.
d. Invoice discounting
Memberikan jasa pembiayaan saja tanpa jasa non-pembiayaan sama
sekali.
DISTRIBUSI RESIKO
a. With recourse factoring
Factor sama sekali tidak menanggung resiko tidak terbayarnya piutang
nasabah terhadap klien.