Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pengampuh: Dr. Mulyati Akib, S. E., Akt., M. Si.

OLEH:

KELOMPOK 4B

KELAS A

ANA RESTY HASTUTI B1C121009

ANNISA ANGGRAENI B1C121013

DEWI RIZKI ALAM B1C121020

FIRMAN B1C121025

ISMAIL UMAR B1C121036

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KOTA KENDARI

2023
PROSES TRANSAKSI

A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi Keuangan


Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu
organisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk
keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem
informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang


merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh
transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan
disimpan ke dalam database. Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang
gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal,
perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai aslinya.

B. Siklus Pengolahan Data


Akuntan dan pengguna sistem yang lain memainkan peranan penting dalam siklus
pengolahan data. Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi
perusahaan secara efektif dan efisien. Salam sistem manual (tidak berbasis komputer), data
dimasukan kedalam jurnal dan buku besar yang disimpan dalam bentuk buku. Dalam sistem
berbasis komputer, data dimasukan ke dalam komputer dan disimpan dalam file dan database.

Siklus Pengolahan Data (data processing cycle) adalah operasi yang dilakukan pada data
untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan.

Model Proses Transaksi

1
Proses transaksi secara umum pada pemrosesan akuntansi meliputi beberapa langkah sebagai
berikut:

Pengumpulan dokumen transaksi: Dokumen transaksi seperti faktur, kwitansi, bukti kas
masuk dan keluar, dan lain-lain dikumpulkan dan disimpan dalam sistem akuntansi.
Dokumen ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pencatatan transaksi.

Perekaman transaksi: Data dari dokumen transaksi dicatat dalam jurnal umum atau buku
besar. Setiap transaksi dicatat dalam akun-akun yang relevan seperti kas, piutang, hutang, dan
lain-lain. Informasi yang dicatat meliputi tanggal transaksi, keterangan, dan jumlah transaksi.

Penyeimbangan akun: Akun-akun dalam buku besar perlu dijaga agar selalu seimbang. Hal
ini dilakukan dengan memastikan bahwa jumlah kredit yang dicatat sama dengan jumlah
debit dalam setiap akun. Jika terdapat ketidakseimbangan, maka harus dilakukan pengecekan
dan koreksi.

Penutupan periode: Setelah satu periode akuntansi selesai, seperti bulan atau tahun, maka
dilakukan proses penutupan periode. Hal ini dilakukan dengan menutup semua akun
pendapatan dan biaya dan memindahkan sisa saldo ke akun laba rugi. Tujuannya adalah
untuk memisahkan data periode yang berbeda dan menghasilkan laporan keuangan yang
akurat.

Penyusunan laporan keuangan: Setelah proses penutupan periode selesai, maka dilakukan
penyusunan laporan keuangan. Laporan ini meliputi laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
Laporan keuangan ini memberikan informasi yang berguna bagi pemilik bisnis, manajemen,
investor, dan pihak-pihak lain yang tertarik dalam kinerja keuangan perusahaan.

Proses transaksi pada pemrosesan akuntansi sangat penting untuk memastikan informasi
keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Dengan informasi yang tepat, manajemen dapat
membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan perusahaan dapat mempertahankan kesehatan
keuangan yang baik.

Siklus Akuntansi Berbasis Komputer

Komputerisasi akuntansi adalah sebuah sistem akuntansi dimana komputer sebagai


teknologi untuk menjalankan aplikasi yang digunakan dalam mengolah transaksi akuntansi
dan sekaligus untuk menghasilkan laporan keuangan dalam sebuah perusahaan.

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and benefit.


Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan
hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan
untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit. Cost bukan hanya berarti biaya yang
dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber daya yang lain haruslah diperhitungkan dalam
penggunaan komputer. Permasalahan timbul ketika cost yang berbentuk selain biaya tersebut
sukar untuk diukur dalam ukuran kuantitatif. Tentu hal ini membutuhkan alat untuk
mengalokasikan dan menentukan ukuran yang tepat untuk mengkuantifikasikannnya. Kalau
2
dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasian memang jelas mempunyai
keunggulan (benefit) khususnya dalam hal kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan
kapasitas (capacity) pemrosesan. Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer
mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond). Perkembangan chip
terakhir telah memungkinkan kecepatan dalam seperbilliun detik (nanosecond) atau bahkan
dalam sepertrilliun detik (picosecond). Dengan kecepatan ini suatu transaksi dapat diproses
dalam seketika.

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga


operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah. Setiap
langkah yang dikerjakan dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakunan dan penyusunan
daftar saldo) dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat
pada layar monitor. Instruksi yang sudah disiapkan pada waktu merancang sistem biasanya
ditampilkan di layar monitor dalam bentuk menu. Menu akan menyajikan daftar operasi yang
dapat diminta oleh operator dan operator tinggal memilih operasi yang dikehendaki.

Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan dalam siklus akuntansi


manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi manual tetap
diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang
digunakan dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan
laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian
telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh
karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada sistem
manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat diganti oleh komputer,
yang dapat diganti dengan komputer adalah proses pengolahan datanya. terakhir (6) informasi
keuangan yang dihasilkan tersebut berguna untuk kegiatan operasional perusahaan.

Pengelolaan sistem akuntansi dengan menggunakan komputer perlu dilakukan secara


mendalam dari keamanan data dan penyaringan orang – orang didalam organisasi yang
mendapat akses ke dalam sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Keamanan data dilakukan
dengan penggunaan kata sandi sebagai ijin akses untuk bisa membuka catatan – catatan
terkomputerisasi. Untuk pemrosesan data mengacu bagaimana data dimasukkan dan akan
diproses dalam komputer.

3
Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa (1) proses pengumpulan data-data transaksi,
setelah data-data transaksi diperoleh maka (2) data transaksi tersebut
diinput/dipindahkan/disimpan pada komputer. Selanjutnya setelah data dipindahkan pada
komputer (3) data diposting sama halnya seperti kegiatan posting buku besar dalam sistem
manual. Data yang telah diposting tersebut kemudian (4) dilakukan proses perhitungan secara
komputerisasi untuk menghasilkan laporan keuangan. Setelah proses perhitungan selesai
maka (5) kita bisa mengetahui informasi mengenai Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba
Rugi dan yang lainnya. Dan yang terakhir (6) informasi keuangan yang dihasilkan tersebut
berguna untuk kegiatan operasional perusahaan.

C. Komponen – Komponen  Sistem Pengolahan Transakasi


Komponen sistem pengolahan transaksi terdiri dari 4 tahap:
1. Input
2. Processing
3. Storage
4. Output

1. Input ( Masukkan )
Dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip penjualan,
faktur, order pembelian dan kartu jam kerja karyawan, merupakan bukti fisik
masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi.
Tujuannya adalah:
- Menangkap data
4
- Mernbantu proses pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi
departemen
- Menstandarkan operasi dengan menunjukkan dari apa yang membutuhkan
pencatatan dan tindakan apa yang harus di ambil.
- Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen
dipelihara.

2. Processing (Pengolahan)
Mencakup penggunaan jurnal dan register untuk menyajikan catatan input secara
permanen dan kronologis.
- Journals digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.
- Registers digunakan untuk mencatat tipedata lain yang tidak berhubungan
langsung dengan akuntansi..

3. Storage (Penyimpanan)
Buku besar dan file menyediakan Simpanan data baik dalam sistem manual
maupun terkomputerisasi. Buku besar menyediakan ringkasan suatu transaksi
keuangan perusahaan.
File kumpulan data yang terorganisir.
- Transaction file
- Master file
- Reference or table file

4. Output (Keluaran)
Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap
dokumen yang di hasilkan dari sistem adalah keluaran. Dokumen keluaran dari
departemen accounting adalah laporan keuangan.

Informasi keluaran biasanya disajikan salah satu dari tiga bentuk, yaitu :
- Dokumen
- Laporan
- Respon pertanyaan

Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya. Beberapa, seperti cek dan
faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal. Lainnya, seperti laporan penerimaan dan daftar
permintaan pembelian, digunakan secara internal. Dokumen dapat dicetak atau dapat
disimpan sebagai gambar elektronik di komputer.

5
Contoh dokumen Sales Invoice pada sistem Accurate

Laporan digunakan karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional dan oleh


manajer digunakan untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan strategi bisnis.
Penggunaan eksternal perlu laporan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan, menilai
kelayakan kredit, atau mematuhi peraturan yang disyaratkan.
Beberapa output:
- Trial balance
- Financial reports
- Operational reports
- Paychecks

6
Contoh Output Laporan Neraca pada Sistem Accurate

D. Jenis Proses Transaksi


1. Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)
Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses, misalnya
data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses
mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
2. Pemrosesan Seketika (online processing)
Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang
mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan
yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
3. Real time processing
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan
pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil
pemantauan aktivitas gunung berapi.
4. Pemrosesan hibrid (inline)
Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket,
dimaa transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online),
tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00
malam.

7
Perbedaan Pemrosesan Batch dan Online

Karateristik Batch processing online processing


Pemrosesan transakasi Data transaksi direkam, Transaksi diproses
dikumpulkan, di urutkan seketika
dan di proses secara
periodis
Pemutakhiran berkas Ketika tumpuakan diproses Sa’at transaksi di proses
Waktu tanggapan Beberapa jam atau hari Beberapa detik setelah
setelah tumpukan di transaksi di proses
kirimataudi proses
Beberapa Pengembangan
1. OLTP (OnLine Transaction Processing) :
-  Menggunakan arsitektur client-server
- Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet
2. CIS (Customer Integrated System)
- Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri
- Contoh : ATM, B2C e-commerce. 

Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi


1. Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
3. Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses
dalam waktu singkat.
4. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
5. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
7. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
8. Komputasi tidak terlalu rumit. 

8
DAFTAR PUSTAKA

 Endaryati, Eni.2021.Sistem Informasi Akuntansi.Semarang:Yayasan Prima Agus


Teknik

 https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrOrnqA9Qlk2XsOMNZXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzIEdnRpZAM
Ec2VjA3Ny/RV=2/RE=1678403073/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fwww.researchgate.net%2fpublication
%2f332652629_Tugas_Makalah_SIA_Sistem_Pengolahan_Transaksi_Keuangan/
RK=2/RS=vgqpEYVFpjjCcrEcNE6uHATOA6A- diakses pada Kamis, 9 Maret 2023
pukul 11.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai