LANDASAN KONSEPTUAL
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGANTAR
Transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dikontrol apabila frekwensi
transaksi masih sedikit, jika perusahaan semakin berkembang dan besar, maka
frekwensi aktivitas transaksi akan semakin banyak dan meluas, tentu dibutuhkan alat
dan sistem pengendalian untuk mengontrol seluruh unit aktivitas perusahaan tersebut.
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan strategi dan alat yang mampu digunakan
untuk mengendalikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan serta terhadap
aset yang dimiliki, mencakup data-data keuangan dan non keuangan untuk memperoleh
informasi ekonomoni perusahaan yang akurat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mempelajari SIA adalah bagaimana membuat sistem informasi akuntansi yang efektif
dan efisien selama peoses operasional perusahaan melalui transaksi, mengumpulkan
data, mengelompokkan data, menggolongkan data sampai proses pengolahan data
menjadi laporan keuangan sesuai dengan bentuk dan tujuan perusahaan tersebut,
sehingga informasi berguna bagi pengambilan keputusan dan menjamin kebenaran,
keakuratan dan ketepatan data informasi yang disajikan, hal inilah yang menyebabkan
kita mempelajari SIA.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Informasi akuntansi dan keuangan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak khususnya
untuk manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Selain pihak manajemen
informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak luar perusahaan seperti : calon
investor, kreditur, kantor pajak, dan masyarakat umum untuk dapat menyajikan informasi
keuangan yang baik (informative, akurat dan cepat) maka diperlukan sistem yang mampu
mengolah data akuntansi menjadi sebuah laporan keuangan.
Dasar dari sistem informasi akuntansi bersal dari rangkain sistem yang terintegrai
dengan sofware dan akuntansi sehingga membentuk rangakian dalam suatu program atau
software, untuk lebih jelas dan detail, mari kita perhatikan urain dan pengetiannya dibawah
ini.
Pengertian sistem
1. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh dan sistematis.
2. Sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang
dikoordinasikan untuk mencapai satu atau lebih tujuan bersama
3. Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :
input, transformasi, output, mekanisme kontrol dan tujuan.
Jenis Sistem :
1. Sistem lingkaran terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme
kontrol, dan tujuan pengendalian informasi keuagan dari ruang lingkup siklus
akuntansi.
2. Sistem lingkaran tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme
kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka adalah Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumberdaya.
2. Sistem tertutup adalah Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan
lingkungannya.
James (2004) dan Marshall Romney Steinbart (2005), mempelajari sistem pasti ada
tujuannya, maka tujuan dari penggembangan sistem informasi akuntansi antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari-hari misalnya dalam
memproses setiap transaksi yang terjadi sehingga pemberian jasa/pelayanan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
2. Untuk menyediakan informasi dan data-data yang akurat, relevan dan tepat waktu yang
diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
3. Untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan.
4. Data yang diperlukan tidak perlu berlebihan , akan tetapi relevansi dan reliabilitas data
lebih diutamakan dalam pengumpulannya
5. Untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan meningkatkan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan perusahaan.
6. Menjamin bahwa implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan secara akuntabel
khususnya dalam pengadministrasian transaksi yang berkaitan dengan keuangan.
7. Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang
disusun oleh perusahaan lebih auditable.
8. Menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya
berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.
Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini, selalu membawa dampak yang positif
dan negatif sehingga proses pembelajaran terus menerus mengalami perubahan, dikarenakan
penemuan-penemuan baru selalu muncul dalam dunai teknologi informasi. Adapun alasan
kita mempelajari Sitem Informasi Akuntansi ini adalah :
1) Secara umum :
a) Semua informasi dibidang akuntansi dipakai untuk mengambil keputusan, sehingga
SIA efektif dan penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
b) Mempelajari SIA adalah hal yang penting dalam akuntansi untuk :
Pemakaian informasi didalam pengambilan keputusan
Sifat, desain, pemakaian dan implementasi SIA
Pelaporan informasi keuangan
c) Bermanfaat untuk perancangan, penggunaan dan implementasi sistem laporan
keuangan untuk menambah keahlian didalam merancang sebuah sistem, sehingga dari
keahlian tersebut diharapkan seperti :
Mengakses dan menganalisi suatu perusahaan melalui laporan keuangan
Membantu merancang dan menyusun SIA secara efektif dan efisien
Menagakses database untuk keperluan standar audit /pemeriksaan
Melakukan komunikasi dengan menggunakan teknologi informasi terkini
d) Sistem informasi akuntansi merupakan komponene kunci dalam setiap proses
mengembangkan usaha melalui pembuatan laporan dengan melakukan penilaian
kinerja usaha (corporate revaluation), mampu memenuhi kebutuhan infomasi yang
ditujukan kepada pemakai extern (calon investo/kreditor seperti bank, lessor ) dan
kepada pihak intern seperti para manager, pemilik maupun karyawan. Dengan adanya
revolusi teknologi informasi menyebabkan Sistem informasi akuntansi sangat
berperan didalam melakukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan usaha.
e) Matakuliah sistem informasi akuntansi melengkapi matakuliah sistem lainnya.
2. Secara khusus : Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, SIA
digunakan untuk melakukan kontrol terhadap seluruh aset yang dimiliki organisasi
tersebut. Menyiapkan data-data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi
yang akurat guna pengambilan keputusan.
Untuk menjamin kebenaran, keakuratan dan kecepatan data dan informasi lainnya yang
disajikan dari output sistem informasi akuntansi harus di kendalikan berdasarkan
karakteristik dari pembuatan sistem informasi akuntansi tersebut, sehingga konsep dasar
sistem merupakan suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Contoh
komputerisasi sistem penjualan, komputeriasi penggajian dan pengupahan.
Karakteristik sistem
1. Komponen-komponen (Components)
2. Batas Sistem (Boundary)
3. Lingkungan Luar Sistem(environment)
4. Penghubung (Interface)
5. Masukan ( Input )
6. Keluaran (Output)
7. Pengolah (Process)
8. Sasaran (Objective) Atau Tujuan (Goal)
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan
subsistem lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
LATIHAN 1
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem dan sistem informasi akuntansi ?
2. Apakah perbedaan Sistem Akuntansi dengan Sistem Informasi Akuntansi ?
3. Sebutkan manfaat dan tujuan sistem informasi akuntansi untuk perusahaan?
4. Uraikanlah perbedaan akuntansi komputer dengan komputer akuntansi ?
5. Sebutkan tujuan anda mempelajari sistem informasi akuntansi ?
SOAL 1
Jawab dan jelaskan pertanyaan di bawaha ini
1. Sebutkan dan jelaskan tujuan mempelajari sistem akuntansi dipandang dari sudut
kemajuan teknologi informasi saat ini.
2. Jelaskan bagaimana solusi mengatasi dan perbaikan sistem informasi akuntansi
berdasarkan karakteristik sistem apabila sistem tersebut gagal dan tidak maksimal.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik sistem akuntansi dan kakteristik sistem informasi
akuntansi untuk perusahaan jasa, dagang dan pabrik.
4. Jelaskan dan uraikan manfaat teknologi informasi (TI) dalam Akuntansi pada saat ini.
5. Analisislah penerapan teknologi informasi dalam akuntansi saat ini di berbagai instansi
yang ada di sekitar anda sehingga menghasilkan informasi yang akurat dan bermanfaat
untuk publik atau masyarakat secara luas serta berikan solusi yang tepat dan benar pabila
anda menemukan makna yang tidak berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
2. Hall. A, James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
3. Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005) Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
PENGANTAR
Perancangan sistem bertujuan untuk menyajikan data-data keuangan dan non keuangan
menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu kita
diperhatikan dalam teknik sistem dokumentasi dalam perancanngan sistem informasi
akuntansi dari berbagai aktivitas organisasi/perusahaan, sehingga berguna bagi
pengambilan keputusan dan menjamin keakuratan data serta kecepatan informasi yang
disajikan. Tehnik sistem adalah berbagai tool yang digunakan dalam analisa, rancangan
dan dokumentasi SIA. Relasi antar sub sistem dalam SIA, terdapat pembesaran grapis
(pictorial) secara alamiah. Teknik sistem digunakan oleh para akuntan yang bekerja
dalam SIA juga karakterisasi pemanfaatan tehnik-tehnik sistem dipakai oleh para
akuntan dan auditor untuk SIA. Selain itu, harus mampu mendeskripsikan pemanfaatan
tehnik diagram alir dalam analisa sistem pemrosesan informasi, juga mendefinisikan
tehnik-tehnik sistem yang umum, seperti diagram alir data DAD (data flow diagram
FD), HIPO, dan diagram alir data logic untuk mengendaliakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan proses pengolahan data akuntansi dan keuangan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari landasan teknik sistem dan
dokumentasi serta dokumentasi dan perancangan SIA
Materi berukut ini kita membahas teknik sistem dan dokumentasi dalam perancangan
sistem informasi akuntansi, sebab transaksi-transaksi harus dikontrol untuk mengendalikan
terjadinya perlakuan yang tidak bertanggung jawan dari divisi masing-masing aktivitas yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan dalam pertukaran ekonomi dengan pihak-pihak
eksternal tersebut saat penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, pembebanan
kewajiban keuangan dan penerimaan kas dari pelanggan. Sedangkan peristiwa-peristiwa
internal dapat diselesaikan dengan sitem akuntansi yang ada melalui alat software komputer
akuntansi seperti penyusutan aktiva tetap, penggunaan tenaga kerja, bahan baku dan
overhead ke proses produksi, dan transfer persediaan dari satu departemen ke departemen
yang lain.
Sistem infromasi akuntansi pada bab ini akn mencakup penggunaan teknologi informasi
untuk menyediakan informasi bagi pengguna komputer. Komputer digunakan sebagai aset
tetap perusahan untuk membantu pekerjaan dalam berbagai jenis melalui sistem informasi
dan teknologi informasi. Teknologi informasi dalam perusahaan meliputi komputer dan
komunikasi memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah,
dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan beban
usaha yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas menangkap
dan menangapi informasi eksternal secara efektif (effective sensing radar)
Ayar Jurnal
Buku Penyesuaian
Neraca Saldo Jurnal Khusus Pembantu
Awal Periode (Adjusment)
(Special Purpose (Subsidiary
(Begenning Journal) Ledger)
Balance)
Neraca Lajur/
Kertas Kerja
(Work Sheet)
Laporan
Jurnal Pembalik Jurnal Penutup Keuangan
(Reversing Entry) (Closing Entry) (Financial
Statement)
2.2.2 Dokumentasi
Dokumen-dokumen transaksi merupakan tahap awal dari siklus akuntansi. Semua
pencatatan harus ada bukti yang jelas sebagai sumber bukti pencatatan selama proses
penyusunan laporan keuangan yang berasal dari internal (pihak perusahaan yang menyusun
laporan keuangan) maupun dari eksternal (pihak luar yang berhubungan dengan transaksi
dan dokumen).
Sebuah dokumen menyediakan bukti dari peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk
memulai pemrosesan transaksi. Sebagian dokumen merupakan merupakan hasil dari
pemrosesan transaksi. Ada tiga jenis dokumen (dokumen sumber, dokumen produk, dan
dokumen turn around).
2.2.4 Jurnal
Suatu record transaksi secara kronologis. Ketika semua fakta yang relevan tentang
transaksi diketahui, peristiwa dicatat dalan sebuah jurnal dalam urutan kronologis. Setiap
transaksi memerlukan ayat jurnal terpisah, mencerminkan akun-akun yang dipengaruhi dan
jumlah yang akan didebit dan dikredit. Terdapat dua jenis jurnal : Jurnal khusus dan jurnal
umum.
Jurnal khusus. Digunakan untuk mencatat kelas transaksi spesifik yang muncul dalam
volume tinggi.
Jurnal umum. Untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau tidak sama.
2 Menyetujui
Kepala Daftar Gaji
3
Pegawai menerima Slip Gaji
Relasi entitas dapat dijelaskan dalam istilah cardinality. Ini adalah pemetaan numerik diantara
instansi entitas. Suatu relasi dapat satu-lawan-satu (1:1), satu-lawan-banyak (1:M), atau
banyak-lawan-banyak (M:M).
BENDAHARA/ KEPALA
PEGAWAI
KEUANGAN KEUANGAN
Data
Pegawai
Membuat
Laporan Gaji
Laporan Laporan
Gaji Gaji
Laporan Gaji
Data Rekap yang telah Menyetujui
Gaji Pengawai Laporan Gaji
di ACC
A
A A
Gambar 2.3 Flow Map Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
a. Simbol Dasar
Membuat data tersedia untuk diproses dan mencatat hasil
Input/Output informasi hasil suatu pemrosesan catatan akuntansi (jurnal,
register, catatan harian, buku besar)
Proses
Proses computer (program dijalankan
Start
Read File
Slip Gaji
Tutup Yes
End
Proses (Process)
Digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data. Kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi (perusahaan), kelompok orang,
mesin/komputer dari hasil suatu arus data.
Arus Data (Data Flow)
Untuk menggambarkan aliran data yang berjalan. Mengalir diantara
proses, data store dan external entity. Dapat berupa masukan untuk
sistem atau keluaran dari proses sistem.
c. Aturan Main
Tidak boleh menghubungkan antara External Entity dengan External Entity
secara langsung.
Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan Data Store secara
langsung.
Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan External Entity secara
langsung (atau sebaliknya).
Setiap Proses harus ada Data Flow yang masuk dan ada Data Flow yang keluar.
d. Cara Membuat
Top-Down Analysis, mulai dari umum sampai dengan detail.
Jabarkan proses sampai dengan sedetail mungkin.
Pelihara Konsistensi Entity, Proses, Data Flow dan Data Store yang terjadi dalam
Data Flow Diagram.
Berikan Label yang bermakna untuk tiap-tiap simbol.
BENDAHARA
/KEUANGAN
KEPALA
PEGAWAI
Biodata_pegawai Data _gaji KEUANGAN
ACC_Gaji Laporan _gaji
1.0
Form_Biodata_pegawai PENDATAAN
PEGAWAI
Daftar_pegawai Dokumen
Data_pegawai _hitung_gaji
2.0 Gaji_pegawai
DAFTAR
GAJI
Doc_hitung_gaji Doc_hitung_gaji
Dokumen
_hitung_gaji
3.0 ACC_gaji
PEMBAYARAN
Daftar_slip_gaji
GAJI
Bukti_setor_gaji
BENDAHARA
Bukti-bayar_gaji KEUANGAN
4.0
LAPORAN Laporan_gaji
GAJI
Data_pegawai
BENDAHARA Data_pegawai
/KEUANGAN
2.1
PEMBUATAN Laporan_hitung_gaji
Data_pegawai PERHITUNGAN
Daftar_gaji GAJI ACC_Laporan_hitung
Lap_hitung_gaji _gaji
KEPALA
Dok_bayar_gaji KEUANGAN
2.2
JURNAL
Laporan_gaji
PERHITUNGAN
GAJI
Pengkodean
Digunakan untuk mengklasifikasikan data, yang dimasukkan kedalam komputer
ataupun untuk mengambil bermacam-macam informasi. Kode dapat terbentuk dari kumpulan
angka, huruf atau simbol lainnya. Ada beberapa macam tipe kode antara lain : kode mnemonik
(mnemonic code), kode urut (sequential code), kode blok (block code), kode grup (group code),
kode batang (bar code), kode desimal (decimal code).
LATIHAN - 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Tahap siklus akuntansi menjadi rangkaian untuk sistem informasi akuntansi yang terdiri
dari dua bagian yang saling terkait yaitu tahap pencatatan dan tahap pelaporan, jelaskan
tahap tersebut berdasarkan siklus akuntansi dalam SIA.
2. Uraikan dan jelaskanlah pengertian kalimat di bawah ini
a. Diagram Konteks e. HIPO
b. Diagram Nol f. IPO
c. Diagarn Detail g. Flowchart
d. Normalisasi
3. Jelaskan bagaimanakah teknik sistem dokumentasi untuk perancangan sistem informasi
akuntansi.
4. Gambarkan dan jelaskanlah
a. Sobol Flowchart
b. Simbol Input/Output Spesifik.
c. Simbol Proses Khusus dan Simbol Tambahan
d. Diagaram Arus Data atau DFD
SOAL 2
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dan berikan penjelasan yang lengkap
1. Amatilah perusahaan-perusahaan dibawah ini yang masih menerapkan sistem manual :
a. Perusahaan Dagang : 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
2. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan/Gudang
3. Sistem Informasi Akuntansi Hutang
b. Perusahaan Jasa : 1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang
3. Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap
c. Perusahaan Pabrik : 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang
2. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
3. Sistem Informasi Akuntansi Produksi
Setelah anda amati, tinjau ulang program berjalan dari perusahaan tersebut, berdasarkan
sub-bagian manakah yang belum mencakup aktivitas dari sistem berjalan tersebut.
Kemudian buatlah rancangan program usulan sistem informasi akuntansi :
1. Tuliskan kembali sistem berjalan pada perusahaan tersebut
2. Buatlah usulan sistem komputeriasi akuntansi pada perusahaan tersebut melalui :
a. Susunlah Diagram Konteks
b. Diagram Nol
c. Diagram Detail
d. HIPO atau IPO
e. Flowchart
1. Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
3. Jogiyanto (2005), Analisis dan Disain. Yogyakarta: Andi
4. Krismiaji (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
5. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.,
6. Soemarso. SR. (2004), Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1, Edisi ke-6. Jakarta: PT.Rimeka
Cipta.
7. Sutabri, Tata. (2002), Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
PENGANTAR
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan teknologi jaringan menyebabkan
terjadinya perubahan kultur bisnis. Dalam era yang disebut information age ini,
media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan
bisnis. Kemajuan era informasi mengharuskan perusahaan untuk mengubah mind-set
mereka. Perusahaan harus melakukan investasi besar dalam bidang teknologi
informasi dan konektivitas jaringan, investasi mereka dalam teknologi informasi
terkadang jauh melebihi investasi untuk pabrik dan peralatan. Pemanfaatan internet
pada masa era globalisasi ini telah semakin meningkat penggunaannya oleh berbagai
kalangan, baik individu maupun kelompok, termasuk kalangan organisasi khususnya
para pengusaha. Internet merupakan sebuah koneksi global dari ribuan jaringan yang
dikelola secara bebas. Internet, sebagai bagian dari kemajuan teknologi, secara
dramatis telah membentuk ulang pasar dan bisnis. Konsumen di seluruh dunia ter-
exposed akan cara hidup dan konsumsi baru dan menginginkan banyak dari hal-hal
yang mereka lihat. Pola kehidupan berangsur-angsur mengalami perubahan sejak
tercipta teknologi internet.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah bab ini mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai
istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep peningkatan peranan sistem
informasi akuntansi melalui adopsi teknologi informasi dan network
3.1 Pendahuluan
Terknologi informasi melalui jaringan, mampu merubah desain bisnis seperti e-business
dan e-commerce. Penggunaan e-business ini menimbulkan berbagai keuntungan karena
perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik tanpa batas dan
kendala waktu. Kegiatan bisnis itu meliputi transaksi bisnis, operasi fungsi-fungsi perusahaan,
sharing informasi khususnya dengan pelanggan dan suplier sehingga hubungan antara pihak-
pihak tersebut dnegan perusahaan dapat terjalin baik sebelum, selama dan setelah proses
pembelian. Aktifitas bisnis secara elektronik ini (e-business/e-commerce) telah memberikan
beberapa kemudahan baik bagi penjual maupun bagi pembeli.
Pemanfaatan teknologi e-business dan website di Indonesia untuk sekarang ini telah
berkembang. Hal ini disebabkan infrastruktur yang ada saaat ini sudah memadai, ketersediaan
pekerja yang ahli tentang teknologi informasi (IT), keterlibatan lembaga keuangan/perbankan
kurang akibat peningkatan pengetahuan dan tingkat pendidikan pengguna (user) . Walaupun
demikian, seiring dengan penggunaan teknologi internet yang semakin luas, indikator untuk
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia cukup
meningkat secara signifikan.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat dramatis dalam beberapa tahun terakhir
telah membawa dampak transformational pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di
dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era total quality dan reengineering, kini saatnya
era elektronik yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah e-business, e-economy, e-
university, e-government, e-entertainment, e-service, dan masih banyak lagi istilah sejenis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau
dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan
terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal
penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.
b. Advertising Model : Model periklanan web merupakan perpanjangan dari model siaran
media tradisional. Penyiar, dalam kasus ini, situs web, menyediakan konten (biasanya,
tetapi tidak harus, secara gratis) dan jasa (seperti email, IM, blog) dicampur dengan pesan-
pesan iklan dalam bentuk iklan banner. Iklan banner dapat menjadi sumber utama atau
satu-satunya pendapatan bagi broadcaster. Penyiar (broadcaster) mungkin pencipta konten
c. Infomediary Model : Data mengenai konsumen dan kebiasaan konsumsi mereka sangat
berharga, terutama ketika informasi secara berhati-hati dianalisis dan digunakan untuk
kampanye pemasaran. Data yang dikumpulkan secara independen mengenai produsen dan
produk mereka berguna bagi konsumen ketika mempertimbangkan pembelian. Beberapa
perusahaan berfungsi sebagai infomediaries (perantara informasi) membantu pembeli
dan/atau penjual memahami pasar tertentu.
Advertising Networks (contohnya: DoubleClick)
Audience Measurement Services (contohnya: Nielsen//Netratings)
Incentive Marketing (contohnya: Coolsavings)
Metamediary (contohnya: Edmunds)
d. Merchant Model : Grosir dan penjual eceran barang dan jasa. Penjualan dapat didasarkan
atas daftar harga atau melalui lelang.
Virtual Merchant (contohnya: Amazon.com)
Catalog Merchant (contohnya: Lands' End)
Click and Mortar (contohnya: Barnes & Noble)
Bit Vendor (contohnya: Apple iTunes Music Store)
f. Affiliate Model : Berbeda dengan portal umum yang berusaha mendorong volume tinggi
lalu lintas ke satu situs, model afiliasi, membuka peluang untuk pembelian di mana pun
orang mungkin berada. Hal ini dilakukan dengan menawarkan insentif keuangan (dalam
bentuk persentase pendapatan) kepada situs mitra afiliasi. Afiliasi menyediakan klik-titik
pembelian melalui pedagang. Ini merupakan model pembayaran berbasis kinerja - jika
afiliasi tidak menghasilkan penjualan, maka pedagang tidak perlu membayar. Model afiliasi
inheren cocok untuk web, yang menjelaskan popularitasnya. Variasi meliputi, pertukaran
banner, bayar per-klik, dan program pembagian pendapatan. (Barnes & Noble,
Amazon.com) seperti Banner Exchange, Pay-per-click, Revenue Sharing
h. Subscription Model : Pengguna dikenakan beban secara periodik yaitu biaya berlangganan
harian, bulanan atau tahunan. Hal ini tidak biasa untuk situs yang menggabungkan konten
gratis dengan konten "premium" (yaitu, pelanggan atau hanya anggota). Biaya
berlangganan dikenai berdasarkan tingkat penggunaan aktual. Model langganan dan iklan
sering digabungkan.
Content Services (contohnya: Listen.com, Netflix)
Person-to-Person Networking Services (contohnya: Classmates)
Trust Services (contohnya: Truste)
Internet Services Providers (contohnya: America Online)
i. Utility Model : Model utilitas atau "on-demand" berdasarkan ukuran penggunaan, atau
pendekatan "pay as you go". Tidak seperti layanan pelanggan, layanan diukur berdasarkan
tingkat penggunaan yang sebenarnya. Secara tradisional, metering telah digunakan untuk
berbagai layanan penting (misalnya, air, listrik, layanan telepon jarak jauh). Penyedia
layanan Internet (ISP) di beberapa belahan dunia beroperasi sebagai utilitas, mengenakan
biaya ke pelanggan untuk koneksi menit, berlawanan dengan model pelanggan yang umum
di Amerika Serikat.
Metered Usage
Metered Subscriptions (contohnya: Slashdot)
LATIHAN - 3
1. Apakah yang dimaksud dengan e-business ?
2. Apakah yang dimaksud dengan e-commerce ?
3. Apakah yang dimaksud dengan konfigurasi jaringan ?
4. Meskipun model e-business ini memiliki banyak manfaat, tetapi masih ada sejumlah
tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi sebutkan dan uraikan ?
5. Bagimanakah klasifikasi e-commerce ?
6. Sebutkan dan jelaskan Klasifikasi e-Business.
SOAL - 3
1. Bodnar., George H. and William S. Hopwood(2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
2. Braun A. (2004), A Software Architecture for Knowledge Acquisition and Retrieval for Global
Software Development Teams.
3. Hafiz. 2009. e-Business. [terhubung berkala]. http://hafiz-online.blogspot.com/2009/06/e-
business.html [20 Jun 2011].
4. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
5. Leon A. (2005), Enterprise Resources Planning. New Delhi: McGraw Hill.
6. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
7. OBrien JA, Marakas GM (2010), Introduction to Information Systems. McGraw Hill.
8. Rachmat Vidiansyah (2010), Implementasi, Kegunaan Dan Manfaat E-Business Di
Indonesia. Magister Manajemen Dan Bisnis Institut Pertanian Bogor
PENGANTAR
Model data Resource Event Agent-REA adalah perangkat modeling konseptual yang
khususnya didesain untuk menyediakan struktur untuk mendesain database dalam
sistem informasi akuntansi. Model data REA menyediakan struktur dengan 2 cara :
Pertama adalah mengidentifikasi apakah kesatuan-kesatuan harus dimasukkan
dalam database SIA, kedua adalah penjabaran bagaimana membuat struktur
hubungan diantara kesatuan-kesatuan dalam database. Materi pembahasan REA
dengan data model, entity relationalship (ER) diagrams untuk mengembangkan
diagram REA, implementasi diagram REA ke database relational menggunakan
diagram REA dan mengintegrasikan diagram REA atas seluruh siklus akuntansi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup manajemen data bases design
Made to
Mad
e
Customer
to
to
Received
Cash from
Incerases Cash collection
Received Cashier
by
Model REA secara khusus diperugunakan dalam desain database SIA sebagai alat
pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek sistemtik bisnis yang mendasari aktivitas
rantai nilai organisasi. Model REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara
mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan kedalam database SIA, dan jenis
REA: (1) Sumber daya (resource) yang didapat dan dipergunakan oleh organisasi, (2) Kegiatan
(event) aktivitas bisnis yang dilakukan oleh organisasi, (3) Pelaku (agent) pelaku atau
hubungan dengan agent unit bisnis
Tipe-tipe kerjasama
Menurut maksimum jabatan, ada tiga jenis kerjasama yaitu :
1. A one-to-one relationship atau hubungan antara satuan, jika jabatan maksimum tiap
perusahaan hanya ada satu.
A. One-to-one (1:1) Relationship
(0,1) (1,1) Cash
Sales Pays for
Collactions
B. One-to-Many (1:N) Relationship Between Sales and Cash Collection
(0,N) (1,1)
Sales Pays for Cash
Collactions
B. One-to-Many (1:N) Relationship Between Cash Collection and Sales
(0,1) (1, N)
Sales Pays for Cash
Collactions
A. Many-to-Many (M:N) Relationship
(0, N) (1, N)
Sales Pays for Cash
Collactions
2. A one-to-many relationship atau hubungan satuan dengan besaran jika jabatan maksimum
dalam suatu perusahaan hanya ada satu dan jabatan maksimum perusahaan lain hanya
ada sebanyak N.
3. A-many-to-many relationship atau hubungan antara besaran, jika jabatan maksimum di
kedua perusahaan sebanyak N.
Tahap 1 : Membuat table untuk setiap satuan dan hubungan antara besaran
Tahap 2 : Mengidentifikasi atribut-atribut untuk setiap tabel :
a. Kunci utama. Perusahaan seringkali membuat identifikator numeric (berupa
angka) yang merupakan sumber khusus identifikasi yang unik, kejadian-kejadian
dan agen-agen, identifikator numeric ini merupakan kandidat yang baik sebagai
kunci utama. Sebagai contoh, S&S dapat menggunakan nomor invoice sebagai
a. Dokumentasi
Diagram REA kegunaanya sangat khusus sekali misalnya dalam dokumentasi pembuatan
database SIA. Diagram REA memberikan dua tipe yang penting dalam informasi mengenai data
base SIA yang tidak digambarkan di dokumentasi lainnya, yaitu informasi tentang hubungan
antara data dan informasi tentang pelatihan bisnis organisasi.
Diagram REA dengan jelas menggambarkan hubungan antara bermacam-macam data
yang disimpan di dalam data base akuntansi. Berbeda dengan flowchart yang hanya
memperlihatkan bagaimana membuat dan menggambarkan karakteristik utama file, seperti
bagaimana file diatur dan dicatat. Seperti halnya data flow diagram menggambarkan
kandungan atau isi dari masing-masing file dalam sebuah system, tetapi tidak secara jelas
memperlihatkan bagimana file-file itu berhubungan satu dengan lainnya.
Made (0,N)
(0,N)
Made to Customer
to
Received (0,N)
by
Dengan mengetahui tiap-tiap apa yang didapat dari sumber data bagaimanapun, dapat
kadang-kadang lebih sulit, ingat bahwa informasi tentang atribut-atribut yang disimpan
dengan tiap tujuan hubungannya kadang-kadang termasuk dalam diagram REA. Hal ini dapat
digunakan untuk menerjemahkan tujuan dari sumber itu. Dalam Figure 6.7 daftar dari atribut
inventory yang termasuk kuantitasnya. Ini menggambarkan bahwa tiap baris dari inventory
mewakili salah satu macamnya tidak dalam obyek individual.
Baris baris tersebut dapat menyimpan data tentang item yang spesifik, contohnya VCD
Player, dan baris lainnya dapat menyimpan data tentang item spesifik lainnya S&S akan
mengetahui berapa banyak tiap produk ini akan di tangan, konsekuensinya, kuantitas atribut
di tangan akan ditemukan di dalam catatan inventory. Sekarang kita kaji hubungan antara
penjualan dan inventory. Hubungan ini disebut garis item dan menunjukkan fakta bahwa
penjualan melingkupi satu atau lebih barang persediaan, tiap-tiap mana muncul sebagai garis
LATIHAN - 4
1. Apakah yang dimaksud dengan model diagram REA?
2. Bagimanakah model data REA dalam menyediakan struktur untuk e-commerce ?
3. Sebutkanlah jenis-jenis kesatuan model data REA dalam sistem informasi akuntansi
4. Sebutkanlah bagimana penerapan diagram REA dalam data base relational.
5. Uraikanlah tujuan dokumentasi dalam model date REA
6. Berikan contoh (dari perusahaan yang anda kenal) untuk setiap situasi bisnis yang
dideskripsikan oleh kardinalitas hubungan berikut :
a. Penjualan (0,N) ke pengumpulan Kas (1,N)
b. Penjualan (1,1) ke Persediaan (0,1)
c. Pembelian (0,N) ke pengeluaran Kas (1,N)
d. Pembelian (0,1) ke Pengeluaran Kas (1,N)
e. Pembelian (1,N) ke Pengeluaran Kas (1,1)
f. Pegawai (1,1) ke Departemen (1,N)
g. Pembelian (1,1) ke Penerimaan Persediaan (1,N)
SOAL - 4
1. Uraikanlah dan jelaskan penggunaan diagram REA melalui teknologi informasi dan
jaringan teknologi internet untuk business online.
2. Buatlah gambar diagram REA untuk pendapatan dan pengeluaran kas, jelaskan penerapan
diagram REA tersebut dalam database relational pendapatan dan pengeluaran kas.
3. Jelaskan menurut pendapat anda tujuan dan fungsi penggunaan model diagram REA
apabila kita membuat suatu perancangan sistem informasi akuntansi komputer.
4. Jelakan spesifikasi organisasi tentang diagram REA dalam sistem informasi akuntansi
perusahaan Industri, mulai dari pembelian bahan kemudian pengolahan, kemudian barang
jadi dan sampai persediaan barang jadi.
5. Buatlah diagram REA dan jelaskan tipe-tipe dalam sistem informasi akuntansi piutang,
penjualan dan hutang usaha.
6. PT Sanjaya Utama menyediakan perlengkapan (sparepart) dan services untuk berbagai
komputer. Pelanggan dapat membeli perlengkapan dan melakukan perbaikan sendiri di
rumah, atau mereka boleh membawa komputer mereka untuk diperbaiki di toko tersebut,
namum mereka akan membayar biaya perlengkapan mencakup pembelian perlengkapan,
hanya saja baia kerja untukservices . Pelanggan individual harus membayar semua
pembelian peralatan secara penuh pada saat penjualan. Pelanggan individu harus
membayar 50% di depan ketika membawa komputernya untuk diservices dan membayar
sisanay pada pada saat mengambil komputer tersebut. Akan tetapi, pelanggan korporat
ditagih perbulan untuksemua penjualan (perlengkapan dan services). Meskipun PT
Sanjaya Utama memiliki beberapa rekening bank, semua penjualan dimasukkan kedalam
rekening utama. Diminta gambarlah diagram REA
1. Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall. A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising
Co.
3. Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting
Information System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
PENGANTAR
Sistem informasi akuntansi dianggap metode yang pasti untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, namun harus didukung dengan pengendalian internal untuk mengatasi
berbagai permasalan yang rumit sifatnya seperti ancaman terhadap SIA, strategi yang
tepat diterapkan dalam perusahaan, antar lain : overview konsep pengendalian,
lingkungan pengendalian, kebijakan dan prosedur pengendalian, evaluasi atau sistem
pengendalian. Struktur pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan untuk memberikan tingkat jaminan yang masuk akal bahwa tujuan
spesifik organisasi akan tercapai. Sistem ini menyajikan jaminan yang masuk akal,
karena sistem pengendalain internal ini menyediakan jaminan lengkap sulit untuk
dirancang dan mahal biayanya. Masyarakat kita mempunyai ketergantungan sangat
tinggi pada sistem informasi akuntansi, yang telah berkembang semakin kompleks,
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Pengendalian internal
SIA akan membantu pencapaian tugas manajemen karena bisa digunakan sebagai alat
kontrol untuk semua aktivitas perusahaan dengan sistem yang kompleks dan
mempunyai nilai tinggi, sebab itu perusahaan pasti akan dihadapkan pada resiko atas
sistem mereka.
TUJUAN PEMBELAJARAN
5.1 Pendahuluan
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan
untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan
yang telah ditetapkan.
Klasifikasi Pengendalian dan prosedur-prosedur Internal/pengendalian khusus yang
digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin
dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:
1. Pengendalian untuk pencegahan (preventif control), pengendalian untuk pemeriksaan
(detektif control), dan pengendalian korektif (correctif control)
2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
4. Pengendalian Input, proses, dan output
Gambar 5.1.
Pengendalian Ekposur
Resiko lainnya yang kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan. Misalnya :
a. Perubahan keinginan konsumen
b. Ancaman pesaing
c. Perubahan peraturan
d. Perubahan faktor ekonomi
e. Pelanggaran karyawan
3) Aktivitas Pengendalian
a. Perilaku:
Perubahan nendadak gaya hiudp
Hubungan erat dengan pemasok
Menolak cuti
Sering pinjam uang dari orang lain
Mabok atau memakai narkoba
b. Sistem Akuntansi:
Dokumen hilang (nomor dokumen tidak urut)
Kenaikan refund untuk pelanggan
Selisih penerimaan kas harian dengan yang disetor ke bank
Pembayaran dari pelanggan mendadak lambat
Penundaan pencatatan transaksi
Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa
sasaran bisnis akan tercapai. Diantara prosedur-prosedur itu adalah (a) Pegawai yang
kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. (b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi
yang berkaitan. (c) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. (d) Prosedur
pembuktian dan pengamanan.
5) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap system pengendalian internal akan mengidentifikasi dimana
letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut.
a. Menentukan tempat kelemahan dan memperbaiki efektivitas pengendalian.
b. Ongoing monitoring
c. Mengamati perilaku karyawan dan tanda peringatan dari sistem akuntansi
2. Data Entry Operator : Bagian perekaman data (data entry operator) melaksanakan
pekerjaan perekaman data, berdasarkan program dan format data yang sesuai untuk
masing-masing dokumen data tersebut, dengan benar. Dokumen data yang sudah direkam
akan ditandai (bahwa sudah direkam)
4. Librarian : Adalah fungsi untuk melakukan penyimpanan arsip data, baik data yang telah
disimpan (direkam) dalam media magnetik, atau arsip dan dokumentasi sistem. Misalnya
jika ada perubahan dalam program, sehingga jelas urutan versinya. Librarian akan
menyuplai computer operator dengan data-data yang diperlukan didalam proses.
Selanjutnya, keluaran yang berbentuk data magnetik akan dicatat dan diatur cara
penyimpanannya, untuk memudahkan pencariannya.
Sistem operasi harus menjadwalkan pekerjaan pemrosesan berdasarkan prioritas yang dibuat
sebelumnya dan menyeimbangkan penggunaan berbagai sumber daya tersebut di antara
berbagai aplikasi yang saling bersaing satu sama lain sebagai pengendalian pemisahan tugas.
Untuk melakukan pekerjaan tersebut di atas secara konsisten dan andal, maka sistem operasi
harus mencapai lima tujuan pengendalian yang mendasar (Hall dan Singgleton, 2007):
a. Sistem operasi harus melindungi dirinya dai para pengguna.
b. Aplikasi pengguna tidak boleh memperoleh kendali atas, atau merusak dalam cara
apapun sistem operasi hingga menyebabkan berhenti bekerja atau menyebabkan
kehancuran data
c. Sistem operasi harus melindungi para penggunanya dari satu sama lain.Tidak boleh
ada salah satu pengguna yang dapat akses, menghancurkanatau merusak data atau
program pengguna lainnya;
d. Sistem operasi harus dilindungi dari dirinya sendiri. Sistem operasi juga terdiri atas
beberapa modul terpisah. Jangan ada modul yang diizinkan untukmenghancurkan atau
5.4.4 Supervisi
Supervisi seringkali disebut sebagai pengendalian penyeimbang, maksudnya untuk
menyeimbangkan ketidak beradaan pengendalian pemisahan tugas dengan supervisi yang
dekat. Pengendalian supervisi berdasarkan Sistem akuntansi (accounting system) terdiri dari
metode dan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis,
mengklasifikasi, mencatatan melaporkan transaksi perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan. Suatu system akuntansi yang efektif harus mampu untuk : Mengidenfikasi dan
melaporan seluruh transaksi yang sah, Menyajikan suatu transaksi dengan cukup detail dan
pada pos yang tepat dalam pelaporan keuangan, Mengukur nilai transaksi dalam satuan
moneter dengan cara yang tepat, Mencatat suatu transaksi dalam periode akuntansi yang
tepat, Menyajikan transaksi sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan, Prosedur
pengendalian (control procedures) adalah kebijakan dan prosedur yang terkait dengan
lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi.
Tujuan pengendalian bagi karyawan adalah agar prosedur tersebut akuntansi dilaksakan
dengan benar meliputi: Otorisasi yang layak atas transaksi dan aktivitas, Pembagian tugas,
perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai, Pengamanan yang
memadai atas penggunaan assets dan catatan, Adanya pemeriksaan independen atas kinerja
dan jumlah nilai yang tercatat, Memahami Stuktur Pengendalian, Auditor harus mamahami
struktur pengendalian untuk merencanakan pengujian, atas saldo dan transaksi. Sedangkan
masalah yang harus dilihat dalam supervisi tersebut adalah : Jenis salah saji yang dapat terjadi,
Resiko jika suatu salah saji terjadi, Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan substantive
test
Tujuan bagi perusahaan adalah untuk Penilaian resiko bawaan (inherent risk),
Materialitas, Kompklesitas dan kerumitan operasional dan sistem perusahaan, Untuk mengerti
tentang struktur pengendalian, auditor perlu mendapat informasi tentang penggolongan
transaksi perusahaan dalam laporan keuangan, bagaimana suatu transaksi terjadi, catatan
akuntansi, dokumen pendukung, informasi yang hanya dapat dibaca dengan bantuan
komputer dan akun-akun khusus dalam laporan keuangan, bagaimana suatu transaksi
diproses sehingga menghasilakan laporan keuangan, Proses pelaporan keuangan yang
digunakan untuk menghasilakn laporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi dan
penyajiannya.
Daftar File
Transaksi Kesalahan
Jurnal
Ancaman :
1. Bencana alam dan politik. Contoh : kebakaran, banjir, gempa bumi, angin topan dan
perang.
2. Kerusakan sofware dan penyalahgunaan peralatan. Contoh : Kesalahan transmisi data
yang tidak terdeteksi. Kegagalan hardware, fluktuasi dan power outges.
3. kejadian yang tidak diharapkan (Unintentional actings). Kecelakaan akibat human error,
kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan serta pengarahan yang kurang.
Kehilangan dan kesalahan memasukkan data. Sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan/tidak mampu menangani tugas yang ada.
Banyak perusahaan tidak melindungi data mereka dikarenakan beberapa alasan yaitu :
a. Masalah pengendalian komputer sering disepelekan dan perusahaan berpendapat
bahwa kehilangan data/informasi yang penting merupakan hal yang biasa dan bukan
dianggap sebagai ancaman.
b. Implikasi pengendalian berubah
c. Banyak perusahaan yang tidak menyadari keamanan data/informasi penting akan
berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
d. Produktivitas dan penekanan biaya memotivasi manajemen untuk menggunakan
waktu semaunya.
Sebagai akuntan, kita harus bisa melindungi sistem kita dari ancaman. Manajemen
mengharapkan para akuntan untuk menjadi konsultan kontrol dimana tugas akuntan tersebut
adalah:
a. Mengambil pendekatan yang produktif untuk mengurangi ancaman sistem
b. Mendeteksi, mengoreksi dan merecover bila dan jika ancaman muncul.
Batch total dalam sebuah aplikasi pemrosesan batch, dokumen-dokumen sumber disusun
dalam sejumlah kelompok dan bacth total (yang juga dikenal sebagai control total) dihitung
secara manual sebelum data sumber dimasukan kedalam sistemnya.
Lima bacth total yang digunakan dalam sistem komputer:
a. Financial total. Merupakan total jumlah sebuah area dolar, misalnya total penjualan atau
total penerimaan tunai
b. Hash total. Merupakan sebuah arena yang biasanya tidak ditambahkan, misalnya total
jumlah nomor rekening konsumen atau nomor indentifikasi karyawan
c. Record count. Merupakan jumlah dokumen yang diproses
d. Line count. Merupakan jumlah baris data yang dimasukan. Misalnya, lini count akan
berjumlah lima bila order penjualan memperlihatkan bahwa lima produk berbeda dijual
kepada konsumen
e. Cross-footing balance tes. Banyak lembaran kerja mempunyai total baris dan total kolom.
Tes ini membandingkan grand total seluruh baris dengan grand total seluruh kolom untuk
memeriksa apakah keseluruhan adalah sama, contoh Tinjauan independen setelah
seseorang memproses sebuah transaksi, seorang lainnya terkadang meninjau pekerjaan
orang pertama. Orang kedua memeriksa keakuratan item-item data krusial misalnya
harga, kuantitas, dan ekstensi.
LATIHAN - 5
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2005), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
3. Krismiaji (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
4. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
PENGANTAR
Anda masih ingat tentang audit manual pelajaran mata kuliah sebelumnya, yang
mempelajari yaitu proses pengumpulan dan penilaian bukti guna menentukan dan
melaporkan kesesuaian antara aktivitas ekonomi dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Begitu juga dengan auditornya, jenis audit, tujuan audit, opini yang
diberikan, serta standar auditnya secara substansi juga sama. Begitu juga jenis-jenis
audit dalam audit manual sama halnya dengan audit EDP. Dari jenis-jenis audit
tersebut di atas, maka pembahasan secara lebih mendalam akan difokuskan pada
pembahasan audit EDP. Audit EDP atau yang sekarang populer sering disebut dengan
audit teknologi informasi (TI), merupakan audit yang berfokus pada berbagai aspek
berbasis komputer dalam sistem informasi perusahaan. Audit ini meliputi penilaian
implementasi, operasi, dan pengendalian berbagai sumber daya komputer yang tepat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dasar audit EDP
6.1 Pendahuluan
Perkembangan teknologi komputer dewasa ini mengakibatkan semakin banyaknya
pengolahan data dan sistem informasi yang menggunakan komputer, suatu perkembangan
sistem pengolahan data selanjutnya yang disebut dengan pengolahan data elektronik (EDP /
Electronic Data Processing). Yang dimaksud dengan istilah EDP adalah serangkaian kegiatan
yang menggunakana komputer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi
informasi yang berguna. Rangkaian kegiatan yang menggunakan komputer terdiri dari lima
bagian yaitu inputing, storing, processing, outputing dan controlling. Proses pemasukan data
(Inputing) adalah mengumpulkan dan mencatat faktafakta ke dalam sistem komputer.
Perkembangan teknologi komputer dalam sistem informasi mengakibatkan
ketergantungan manajemen terhadap komputer, artinya penggunaan komputer dianggap
sebagai alternatif yang terbaik. Akibat ketergantungan ini manajemen tentunya memerlukan
sistem pengendalian yang memadai agar keakuratan, kelengkapan dan keandalan PDE dapat
membuat informasi yang dihasilkan dari EDP tersebut tidak kehilangan manfaat dan tetap
dapat dipercaya. Istilah baru yang digunakan adalah Teknik dana alat audit berbantuan
computer (Computer Aided Audit Tolls and Techniques CAATT)
Pada dasarnya definisi audit manual dan audit EDP tidak ada perbedaan secara khusus di
mana batasan batasan auditi EDP sama dengan audit manual yaitu proses pengumpulan dan
penilaian bukti guna menentukan dan melaporkan kesesuaian antara aktivitas ekonomi
dengan kruteria yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan auditornya, jenis audit, tujuan
audit, opini yang diberikan, serta standar auditnya secara substansi juga sama.
2. Audit Operasional
Audit Operasional adalah penelaahan bagian dari prosedur atau metode operasi suatu
organisasi untuk menilai apakah sumber daya ekonomi yang tersedia telah dikelola secara
ekonomis, efisiensi dan efektifitasnya. Hasilnya berupa rekomendasi perbaikan operasi.
Efektivitas : Efektif yaitu tercapainya tujuan atau manfaat. Dalam melakukan
pengujian, kita dapat mengukur efektivitas kegiatan dengan merinci tujuan audit
sebagai berikut: Output yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan, baik dari
segi jenis/spesifikasi, kuantitas, maupun mutu.
Efisiensi : Efisien yaitu hubungan antara input dengan output. Efisiensi terjadi jika
sejumlah output tertentu dapat dicapai dengan jumlah input yang lebih kecil.
Ekonomis : Ekonomis/hemat berhubungan dengan perolehan input untuk
pelaksanaan kegiatan, yaitu bila harga/nilai input menjadi lebih rendah/murah/hemat.
4. Audit Investigatif
Audit Investigatif adalah memperoleh kepastian tentang ada tidaknya penyimpangan atau
kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan/operasional kantor. Jika audit investigatif
menemukan indikasi bahwa kecurangan tersebut benar terjadi, maka audit investigatif
harus dapat mengidentifikasi apa jenis kecurangannya, siapa yang harus bertanggung
jawab atas kecurangan tersebut, dimana dan bilamana (kapan) kecurangan tersebut
terjadi, serta bagaimana kecurangan
Tabel 6.1. Jenis Audit dan Tujuannya
N0 Jenis Audit Tujuannya
Untuk menentukan apakah informasi keuangan
Audit Atas Laporan telah akurat dan dapat diandalkan, serta untuk
1
Keuangan/Financial Audit memberikan opini kewajaran atas penyajian
laporan keuangan.
Untuk menentukan apakah (1) informasi operasi
telah akurat dan dapat diandalkan; (2) peraturan
ekstern serta kebijakan dan prosedur intern telah
dipenuhi; (3) kriteria operasi yang memuaskan
Audit Kinerja/Audit telah dipenuhi; (4) sumber daya telah digunakan
2
Operasional secara efisien dan ekonomis; dan (5) tujuan
organisasi telah dicapai secara efektif. Atau
menentukan: keandalan informasi kinerja, tingkat
ketaatan, pemenuhan standar mutu operasi,
efisiensi, ekonomis, dan efektivitas.
3 Audit Ketaatan Untuk menentukan apakah peraturan ekstern serta
kebijakan dan prosedur intern telah dipenuhi.
4 Audit Investigatif Untuk menentukan apakah
kecurangan/penyimpangan benar terjadi.
Dari jenis-jenis audit tersebut di atas, maka pembahasan secara lebih mendalam akan
difokuskan pada pembahasan audit EDP. Audit EDP atau yang sekarang populer sering disebut
dengan audit teknologi informasi (TI), merupakan audit yang berfokus pada berbagai aspek
berbasis komputer dalam sistem informasi perusahaan. Audit ini meliputi penilaian
implementasi, operasi, dan pengendalian berbagai sumber daya komputer yang tepat. Karena
kebanyakan sistem informasi modern menggunakan teknologi informasi, maka audit TI
merupakan komponen penting dalam semua audit eksternal (keuangan) dan internal.
Beberapa alasan penting mengapa Audit EDP perlu dilakukan, antara lain:
1. Kerugian akibat kehilangan data.
2. Kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3. Risiko kebocoran data.
4. Penyalahgunaan komputer.
5. Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
6. Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit EDP tidak berbeda dengan audit pada
umumnya, yaitu sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan; Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor
mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit
yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2. Mengidentifikasikan risiko dan kendali; Untuk memastikan bahwa qualified resource
sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-
praktik terbaik.
3. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti; Melalui berbagai teknik termasuk
survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4. Mendokumentasikan; Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan
auditee.
5. Menyusun laporan; Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan
yang dilakukan.
Tujuan audit TI adalah untuk memastikan apakah proses pengelolaan dan operasionalisasi
teknologi informasi tersebut dilaksanakan secara efektif, efisien dan mematuhi aturan yang
berlaku (compliance) serta dapat menghasilkan informasi yang dapatdiandalkan (reliability),
dijaga kerahasiaannya (confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaannya
(availability). Ruang lingkup bisa sangat bervariasi namun harus disesuaikan dengan
kebutuhan pemerintahan daerah. Ruang lingkup audit manajemen/operasional TI terdiri dari
antara lain:
1. Pengembangan sistem
2. Pengelolaan layanan teknologi informasi
3. Operasionalisasi teknologi informasi (server dan infrastruktur)
4. Pemilihan solusi teknologi informasi
5. Pengelolaan SDM teknologi informasi
6. Pengelolaan keamanan teknologi informasi
7. Pengelolaan risiko teknologi informasi
8. Pengelolaan kualitas teknologi informasi
Departemen Departemen
Pengguna Data
Batch
Dokumen Dokumen
Lembar Lembar
Transmisi Transmisi
Batch
Dokumen Kelompokkan
Lembar Dokumen dalam
beberapa Batch
Transmisi
Batch Departemen Pemrosesan Data
Dokumen
Batch
Dokumen Lembar Input Data
Transmisi File
Lembar Transaksi
Transmisi
Catat Batch dlm
daftar Pengendalian Batch
Batch Dokumen Aplikasi
Lembar Daftar
Transmisi Lembar Pengguna
Pengendalian
Transmisi
Lembar Batch
Transmisi Laporan
Rekonsiliasi Batch yang diproses Kesalahan
dengan Daftar Pengendalian. Staf
Admin memperbaiki kesalahan,
menyimpan lembar transmisi, dan
mengembalikan dokumen sumber
ke Departemen Pengguna
2. Pengendalian Validasi
Pengendalian validasi input ditujukan untuk mendeteksi berbagai kesalahan data dalam
transaksi sebelum data tesebut diproses. Ada tiga tingkat pengendalian antara lain :
Interogasi field, interogasi record, interogasi file
Validasi dan
Transaksi Input Data Proses File Master
Individual Transaksi Produksi
Individual
Daftar File
Transaksi Kesalahan
Jurnal
Validasi data
Batch Input Data dan buat file File Master
Dokumen Transaksi (Validasi)
Sumber
File Transaksi
(Batch)
Batch
DokumenSumber
Validasi data
Pesanan Input Data dan buat file
Penjualan Transaksi
Serahkan ulang
data yg
diperbaiki
Perbaikan Lama
Kesalahan (Piutang Usaha)
File Kesalahan File Kesalahan
File Master
Produksi
Serahkan ulang
data yg diperbaiki
Validasi
Transaksi dan Baru
perbarui file
Perbaikan master
Kesalahan File Kesalahan
File Master
Produksi
File Kesalahan
Lama
(Persediaan)
Serahkan ulang
data yg diperbaiki Validasi File Master
Transaksi dan Produksi
perbarui file
Perbaikan master
Kesalahan Baru
File Kesalahan
File Master
Produksi
Prosedur validasi
yg disimpan
Modul validasi
Parameter yang yang Penjualan
disimpan Digeneralisasi Pembelian
Penggajian
Daftar File Penerimaan
transaksi Kesalahan Kas
File data
yang
divalidasi
Aplikasi
LATIHAN 6 :
1. Apakah fungsi dari pengendalian aplikasi ?
2. Terdiri dari berpakah pengendalian input ? dan sebutkan
3. Apakah yang dimaksud dengan model basis data audit EDP ?
4. Sebutkan definisi audit EDP
5. Sebutkanlah tujuan audit EDP
6. Sebutkan kegiatan utama audit
7. Kegiatan audit yang utama menjadi:
8. Sebutkan perbedaan teknik audit manual dengan audit EDP
9. Bagaimanakah pengendalian komunikasi data ?
10. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian validasi ?
SOAL 6 :
1. Review pengendalian dari hasil pemrosesan melalui sistem batch lebih mudah dihadapkan
pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih tinggi
daripada sistem real-time. Sebutkan dan jelaskan
2. Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa
berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri dari
a).Pengendalian dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian
validasi. d).Pengendalian kesalahan input, e).Pengendalian sistem input data umum
3. Apabla terjadi penggunaan file yang salah dalam sistem file berurutan Batch dengan
banyak titik penyerahan ulang bagaimanakah cara melakukan pengendalian kesalahan
input melalui proses dalam bagan
4. Jelaskanlah apa saja yang dapat diarakan pengendalian komunikasi data dari review yang
berkaitan dengan pengendalian dan buat prosesnya dengan simbol atau bagan
5. Uraikanlah dengan jelas dan detail ruang lingkup audit manajemen, operasional TI
6. Sebutkan dan jelaskan sistem akuntansi dan sistem aplikasi komputer metode dan
pencatatan. Review pengendalian dari hasil pemrosesan melalui sistem batch lebih mudah
dihadapkan pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih
tinggi daripada sistem real-time. Sebutkan dan jelaskan
7. Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa
berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri dari
a).Pengendalian dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian
validasi. d).Pengendalian kesalahan imput, e).Pengendalian sistem input data umum
8. Apabla terjadi penggunaan file yang salah dalam sistem file berurutan Batch dengan
banyak titik penyerahan ulang bagaimanakah cara melakukan pengendalian kesalahan
input melalui proses dalam bagan.
9. Jelaskanlah apa saja yang dapat diarakan pengendalian komunikasi data dari review yang
berkaitan dengan pengendalian dan buat prosesnya dengan simbol atau bagan
1. Budilaksono Agung, (2011), Modul Teori EDP dan EDP Audit, Kementerian Keuangan
Republik Indonesia Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan, Pusdiklat Bea Dan
Cukai. Jakarta
2. Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2008), Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.
3. Boynton.William, Johnson Rayment, Walter (2003), Modern Auditing. Erlangga Jakarta
4. Hall, James A dan Singleton, Tommie (2007), Audit dan Assurance Teknologi Informasi,
Salemba Empat
5. Nurharyanto (2009), Dasar Dasar Audit, Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan, Edisi ke-6. BPK Jakarta.
6. Romney Marshall. B., John Paul (2005), Sistem Informasi Akuntansi Edisi ke-9, Salemba
Empat Jakarta
7. Gondodiyoto, Sanyoto., dan Hendarti, Henny (2007), Audit Sistem Informasi Lanjutan,
penerbit Mitra Wacana Media
PENGANTAR
Beberapa aplikasi akan berada pada gugus tradisional, seperti management control
(finance, accounting, dan auditing) dan administration control (human resource
management dan procurement), kita dapat melihat sekilas dari keterhubungan
(interrelatedness), ketidaktergantungan (interdependence), dan kesatuan
(integration) dari aplikasi e-Business yang merupakan komponen vital dari kesuksesan
bagi manajemen dan operasi perusahaan e-Business. Di dalam dunia nyata biasanya
yang diujumpai adalah kombinasi yang terintegrasi dari sistem bisnis lintas fungsi.
Beberapa sistem mendukung proses bisnis, seperti pengembangan produk,
produksi, distribusi, manajemen pemesanan, dukungan pelanggan, yang merupakan
pendukung bagi sistem utama bagi proses bisnis ERP adalah alat pendukung
keputusan yang memberikan pihak manajemen informasi secara real-time. hingga
memungkinkan adanya keputusan secara tepat waktu yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan bersaing
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir bab ini, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep aplikasi bisisnis menggunakan SIA
untuk enterprice resources planning (ERP
Arsitektur aplikasi e-Business seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini,
menunjukkan komponen-komponen aplikasinya, hubungan diantaranya, antarmuka
(interface) dengan pelanggan, karyawan, rekan bisnis, dan stackholder yang lain di dalam
suatu perusahaan e- Business. Ada beberapa paket solusi atau aplikasi e-Business yang
diintegrasikan kedalam gugusan (cluster) aplikasi perusahaan lintas fungsi (cross-functional
enterprise application) seperti enterprise resource planningi (ERP), customer relationship
management (CRM), supply chain management (SCM) dan selling chain management.
Gambar 7.3. Partisi Sistem Enterprise dalam Front-End, Middleware, dan Back-End
Internal perusahaan
ERP
Customer Enterprise Supplier
CRM SCM
(Pelanggan) Resource (Pemasok)
Planning
ERP adalah sistem inti perusahaan yang mengendalikan semua aspek internal
perusahaan.
SCM adalah suatu sistem informasi untuk memudahkan pengendalian atas supplier.
CRM adalah sistem informasi untuk melakukan pengendalian atas konsumen perusahaan
ERP Merupakan tulang punggung e-business, dengan kata lain ini merupakan sistem
operasi dari sebuah bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
Menurut Fan et al. dalam Yusuf et al. (2006), ERP pada dasarnya merupakan sebuah
terminologi yang secara de facto merupakan aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau
operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan,
seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi
atas beberapa sub-sistem yaitu: Sistem Finansial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, Sistem
Maintenance, Sistem Human Resource
Manfaat lain dari sistem ERP ini adalah integrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas
dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turn-overnya, menciptakan analisa
dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru.
Perusahaan Pabrik
Keuangan / Akunting
Intuitive ERP menyediakan fungsi-fungsi yang cukup memadai dan fleksibel untuk
menangani keuangan dan akunting. Memungkinkan perusahaan untuk dapat menelusuri dan
mencari sumber dan pemakaian aliran dana didalam perusahaan secara aman dan akurat.
Transaksi keuangan akan semakin mudah dan kemampuan untuk mengakses secara cepat
data-data keuangan, baik secara rekapitulasi/ringkasan sampai dengan pada level detil
transaksi secara Drill-Down Mengatur, menangani dan memproses hutang dan piutang
dagang perusahaan. Menelusuri dan melacak semua kegiatan akunting melalui General
Ledger dari Intuitive ERP. Memudahkan untuk membuat laporan Neraca Keuangan, budget,
dan Laporan keuangan lainnya antara lain :
a. Membuat budget dan memonitor aliran dana
b. Memproses hutang dan piutang dagang
c. Memasukkan transaksi-transaki pada buku besar
d. Me-Rekonsialisasikan perkiraan-perkiraan keuangan
e. Menelusuri biaya-biaya pemakaian barang, tenaga kerja, dan produksi
Produksi
Intuitive ERP memberikan fungsi-fungsi yang lengkap dalam hal produksi untuk
membantu perusahaan dalam menangani proses-proses yang terjadi pada barang setengah
jadi (wip) dan meningkatkan produktifitas karyawan dengan menjalankan fungsi/fasilitas
a. Labor-Saving, yang memungkinkan pengontrolan lebih besar terhadap operasional
produksi dan jadwal/schedule produksi. Dengan cepat rencana Order Produksi dapat
dikonversikan menjadi Order Produksi.
b. Memaksimalkan efisiensi produksi dengan fungsi Backflushing, Finite and Infinite
Loading, Forward and Backward Scheduling.
c. Pengaturan tenaga kerja dan kapasitas peralatan dapat lebih baik dilakukan melalui
penerapan pelatihan Shop Floor Control. Pelatihan ini memungkinkan untuk membuat
jadual produksi dan melakukan proses What If untuk dapat mengidentifikasikan secara
cepat dan mencegah terjadinya jadual produksi yang konflik. Data mengenai produksi
telah terintegrasi dengan data akunting, sehingga biaya produksi yang terjadi dapat segera
ditelusuri/dilacak secara akurat seperti :
Membuat dan memeriksa order-order produksi
Perencanaan dan penjadualan operasional produksi
Memonitoring status dari produksi
Mengatur barang dan kapasitas peralatan/mesin
Menjanjikan waktu untuk pengadaan barang jadi
Mengecek waktu dan kehadiran karyawan.
Perusahaan
Sistem
Lama
Sistem ERP
ERP lebih dari sekedar system pemprosesan transaksi canggih.ERP adalah alat
pendukung untuk meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan bersaing pemrosesan
analitis online meliputi pendukung keputusan , pemodelan , penarikan informasi, analis atau
laporan khusus, dan analis bagaimana jika (what if).
1. Konfigurasi Sistem ERP dan Konfigurasi Server
Secara singkat model klien / server adalah bentuk topologi jaringan, dimana computer
atau terminal pengguna (klien) mengakses berbagai program ERP dan data melalui
computer host yang disebut server. Walaupun server dapat disentralisasikan, klien
biasanya terletak diberbagai lokasi di seluruh perusahaan. Dua arsitektur dasarnya adalah
model dua tingkat dan model tiga tingkat yang akan dijelaskan berikut ini :
a. Model Dua Tingkat : Server menangani pekerjaan aplikasi dan basis data. Computer
klien bertanggung jawab atas penyajian data ke penguna dan meneruskan input dari
pengguna kembali ke server.
b. Model Tiga Tingkat : Fungsi basis data dan aplikasi dipisah dalam model tiga tingkat.
Arsitektur ini umum dalam system ERP yang besar dan yang menggunakan wide area
network (WAN)
2. Server OLTp Versus OLAP
Pemrosesan analitis online dapat dikarakterisasikan sebagai transaksi online yang:
a. Mengakses data dalam jumlah yang sangat besar ( contoh nya data penjualan selama
beberapa tahun )
b. Menganalisis hubungan antar berbagai jenis elemen bisnis seperti penjualan, produk,
area geografis dan saluran pemasaran
c. Melibatkan data teragregasi seperti volume penjualan, anggaran, dan dana yang
dikeluarkan
d. Membandingkan data yang teragregasi dalam berbagai periode waktu hierarkis
contohnya bulanan, triwulanan, tahunan.
e. Menyajikan data dalam presfektif yang berbeda seperti penjualan yang berdasarkan
wilayah, saluran distribusi, penjualan berdasarkan produk
f. Melibatkan perhitungan yang rumit antar berbagai elemen data seperti perkiraan laba
sebagai fungsi dari pendapatan penjualan untuk tiap jenis saluran penjualan dalam
wilayah tertentu
g. Merespon dengan cepat permintaan pengguna hingga dapat melakukan proses
pemikiran analitis tanpa dihalangi oleh penundaan system.
5. Dominos Pizza
Dominos telah menggunakan berbagai aplikasi ini dan aplikasi lainnya sebelum
mengimplementasikan ERP.Perusahaan tersebut tidak ingin membuang aplikasi yang ada
tetapi menmukan bahwa system warisan tsb membutuhkan field data yang tidak
disediakan oleh ERP.
7. Penggudangan Data
Adalah salah satu isu TI yang paling cepat berkembang sebelum bisnis itu sendiri saat ini.
Gudang data adalah basis data relasional atau multi dimensional yang dapat menghabiskan
ratusan gigabyte bahkan terabyte pentimapanan disket.Ketika gudang data di atur untuk
sebuah departemen atau fungsi maka gudang data tsb sering disebut data mart
Kebanyakan perusahaan mengimplementasikan gudang data sebagai bagian dari usaha
strategi TI yang melibatkan system ERP.
Proses penggudangan data memiliki berbagai tahapan dasar sebagi berikut ini:
a. Pemodelan data untuk gudang data
b. Ekstraksi data dari berbagai basis data operasional
c. Pembersihan data yang di ekstraksi
d. Transformasi data kedalam model gudang
e. Pemindahan data kedalam basis data gudang data
Russell dan Taylor (2000) serta Chase et al., (2001) menyatakan bahwa suatu rantai
pasok terdiri atas organisasi yang saling berhubungan, sumber daya, dan proses yang
menciptakan dan menyerahkan produk dan jasa kepada pelanggan akhir. Suatu rantai pasok
meliputi semua fasilitas, fungsi, dan aktivitas yang terlibat dalam kegiatan produksi dan
mengirimkan produk atau jasa yang bersangkutan dari para penyalur (dan para pembekal
mereka) ke pelanggan (dan para pelanggan mereka). Kegiatan itu meliputi perencanaan dan
pengelolaan atas permintaan dan penawaran, mengadakan material, memproduksi dan
menjadwalkan produk atau jasa, pergudangan, pengendalian persediaan, distribusi, layanan
pelanggan, serta penyerahan. Manajemen rantai pasok mengkoordinir semua aktivitas
sehingga pelanggan dapat dilengkapi dengan jasa dan produk secara segera dengan mutu
tinggi atau andal, dengan harga yang lebih murah. Keberhasilan manajemen rantai pasok pada
akhirnya dapat menyediakan perusahaan manfaat yang lebih kompetitif.
LATIHAN 7 :
1. Sebutkan definisi audit EDP
2. Sebutkanlah tujuan audit EDP
3. Sebutkan kegiatan utama audit
4. Kegiatan audit yang utama menjadi:
5. Sebutkan perbedaan teknik audit manual dengan audit EDP
SOAL - 7
1. Jelaskan perbedaan audit manual dengan audit EDP
2. Uraikan dan jelaskan empat kategori laporan audit
3. Uraikan dan jelaskan jenis Audit dan tujuannya
4. Jelaskan landasan audit EDP
5. Uraikanlah dengan jelas dan detail ruang lingkup audit manajemen, operasional TI
6. Sebutkan dan jelaskan Sistem Akuntansi Dan Sistem Aplikasi Komputer metode dan
pencatatan. Review pengendalian dari hasil pemrosesan melalui sistem batch lebih mudah
dihadapkan pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih
tinggi daripada sistem real-time. Sebutkan dan jelaskan
7. Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa
berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri dari
a).Pengendalian dokmen sumber, b).Pengendalian Pengolahan data. c).Pengendalian
validasi. d).Pengendalian kesalahan input, e).Pengendalian sistem input data umum
8. Apabla terjadi penggunaan file yang salah dalam sistem file berurutan Batch dengan
banyak titik penyerahan ulang bagaimanakah cara melakukan pengendalian kesalahan
input melalui proses dalam bagan
9. Jelaskanlah apa saja yang dapat diarakan pengendalian komunikasi data dari review yang
berkaitan dengan pengendalian dan buat prosesnya dengan simbol atau bagan
1. Budilaksono Agung, (2011), Modul Teori EDP dan EDP Audit, Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan,
Pusdiklat Bea Dan Cukai. Jakarta
4. Hall, James A dan Singleton, Tommie (2007), Audit dan Assurance Teknologi
Informasi, Salemba Empat.
6. Romney Marshall. B., John Paul (2005), Sistem Informasi Akuntansi Edisi ke-9,
Salemba Empat Jakarta.
PENGANTAR
Dalam bab ini, materi membahasa tentang pengembangan sistem informasi akuntansi.
Tahap pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat.
Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja
yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan
dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen
perencanaan proyek. Tanpa rencan keseluruhan, sistem informasi yang akan
dikembangkan hanya akan seperti motif abstrak dalam sebuah jahitan kain perca.
Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk mencapai tujuan, antara lain
sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling membutuhkan
sumber daya tersebut dari proses publikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan
juga pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan
rencana strategis organisasi. Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi
tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI
adalah lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, pengawasan (monitoring). dalam tahap aktivitas pengendalian, terdapat
pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah bab ini, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai
istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari pengembangan sistem
akuntansi.
BAB 8
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
8
8.1 Desain Dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-
tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis
(Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation
(Pascaimplementasi).
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Beberapa
perusahaan (organisasi) menunjukkan bahwa pengembangan sistem meliputi perubahan
sistem yanag ada saat ini, kebanyakan orang tidak menyukai perubahan. Dalam banyak
situasi, seorang individu dapat mempengaruhi pekerjaan orang lain. Beberapa
pendekatan tertentu yangdapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi
anatara lain dalam gambar dibawah ini.
Analisis Sistem
Manajemen
Analisis dan
Perencanaan
Sistem
Implementasi
Sistem
Pengendalian &
Pengkajian
Ulang Sistem
Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap
perusahaan dapat bertahan dalam era globalisasi dengan tingkat kompetisi yang semakin
ketat. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Komputer, membutuhkan adanya validasi dan verifikasi
data yang baik sebelum data-data tersebut dimasukkan ke dalam komputer. Bahkan pada
beberapa perusahaan yang menerapkan internal control tinggi, data atau dokumen
Implementasi sistem :
1. Membuat rencana dan pengendalain untuk implementasi
Menguraikan proyek keberbagai tahapan
Anggaran khusus yang dapat diaplikasikan disetiap tahap
Waktu pelaksanaan tertentu yang dapat diaplikasikan di setiap tahap proyek
2. Melakukan aktivitas implementasi
Pelatihan karyawan
Mendapatkan dan memasang komputer baru
Rincian desain sistem
Konversi file
Operasi pengujian
Analisis dan
Sistem
Desain
Konseptual
Desain
Fisik
Implementasi Sistem
Mempersiapakan
lokasi memasang Dokimentasi
dan menguji lengkap
Perencanaan
Konversi
Implementasi
Mengiji
Memilih dan Sistem
melatih personel
Operasi dan
Pemeliharaan
LATIHAN 8
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Apakah yang simaksud dengan perencanaan sistem ?
2. Apakah yang dimaksud dengan analisis sistem?
3. Apakah yang dimaksud dengan desain sistem?
4. Apakah yang dimaksud dengan implementasi sistem?
5. Sebutkan dan jelaskan pengembangan sistem ?
SOAL 8
Jawab dan jelaskan pertanyaan di bawaha ini
1. Sebutkan dan jelaskan tujuan mempelajari pengembangan sistem informasi akuntansi
untuk perusahan yang sudah mempunyai sistem tersebut.
2. Jelaskan bagaimana startegi pengembangan sistem informasi akuntansi berdasarkan
karakteristik perusahaan apabila sistem tersebut gagal dan tidak maksimal.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik sistem dan kakteristik sistem informasi akuntansi
4. Jelaskan dan uraikan analisis perencanaan dan implementasi sistem informasi akuntansi
5. Buatlah pengembangan sistem informasi akuntansi untuk :
a. Perusahaan jasa bidang Asuransi (perusahaan baru berjalan)
b. Perusahan Dagang seperti retail (perusahaan sudah berdidiri 5 tahun tetapi sistem
pencatatan persediaan, penjualan dan piutang belum bisa dilaporkan tepat waktu)
c. Perusahaan pabrik, industri otomotif-Motor ( sudah berdiri lama tetapi sistem
distribusi produk belum mencakup seluruh wilyah Indonesia, hanya ada di Jakarta,
Bekasi, Tangerang, Medan, Solo dan Surabaya)
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.,
3. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta
PENGANTAR
Kemajuan teknologi seiring dengan perkembangan dunia usaha (bisnis), pada saat ini di
berbagai organisasi selalu berupaya mengembangkan dan meningkatkan strategi yang
baru untuk pemenuhan kebutuhan aktivitas dan operasional bisnanya, sehingga lebih
kompetitif dalam bersaing di lokal maupun dengan internasional melalui informasi yang
cepat dan efisien.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir, yaitu dapat tahu mengenai istilah
umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dari strategi pengembangan sistem
informasi akuntansi.
Masalah utama dengan software adalah seringkali software tersebut tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan informasi atau pemrosesan data di perusahaan. Kelemahan ini
sering kali diatasi dengan mengubah software massal. Umumnya, cara terbaik untuk
melakukan hal tersebut adalah meminta vendor software terkait, bukan meminta bantuan
pada staff programmer perusahaan untuk membuat perubahan. Peruhagan yang diotorisasi
oleh penjual bisa saja tidak dijamim dan dapat membuat program tersebut menjadi tidak
andal dan tidak stabil. Perusahaan yang membeli daripada membangun software sistem
informasi akuntansi masih harus melalui :
Bagi perusahaan modern, memiliki strategi bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi
persaingan dewasa ini. Strategi bisnis yang biasa dituangkan dalam dokumen atau cetak biru
seperti Business Plan harus pula dilengkapi dengan strategi teknologi informasi (IT Strategy).
Tujuannya jelas, yaitu untuk memanfaatkan secara optimum penggunaan teknologi informasi
sebagai komponen utama sistem informasi perusahaan (sistem yang terdiri dari komponen-
komponen untuk melakukan pengolahan data dan pengiriman informasi hasil pengolahan ke
fungsi-fungsi organisasi terkait).
Secara garis besar kerangka pembuatan sebuah strategi informasi bagi sebuah organisasi
seperti perusahaan. Berikut adalah penjelasan-penjelasannya dari output yang diinginkan
adalah sebuah strategi yang mencakup tiga hal pokok:
1. Sistem Informasi merupakan definisi secara jelas dan terperinci sehubungan dengan
jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan hal-hal yang berkaitan
dengannya (kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, tingkatan detil
informasi, cara menampilkan informasi, volume dan transaksi informasi, penangung jawab
informasi, dan lain sebagainya).
2. Teknologi Informasi meliputi komponen-komponen perangkat keras (komputer,
infrastruktur, alat komunikasi, dll) dan perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi, database,
dll) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah didefinisikan.
3. Manajemen Informasi menyangkut perangkat manusia (brainware) yang akan
mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun dan mengembangkan teknologi
informasi sejalan dengan perkembangan perusahaan di masa mendatang.
Secara garis besar, ada dua aspek utama yang harus dicermati: aspek internal dan aspek
eksternal.
1. Aspek internal, ada empat hal utama yang harus dianalisa:
a. Struktur Organisasi; mempelajari fungsi-fungsi apa saja yang ada dalam organisasi
dan bagaimana hubungan keterkaitan antara fungsi-fungsi tersebut;
b. Proses dan Prosedur; mempelajari bagaimana proses dan prosedur penciptaan
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara mendetail;
c. SDM dan Budaya Perusahaan; mempelajari karakteristik manusia sebagai
implementor sistem yang diterapkan perusahaan, terutama hal-hal yang
melatarbelakangi terbentuknya budaya perusahaan.
d. Sumber Daya dan Infrastruktur Perusahaan; mempelajari sumber daya-sumber
daya yang dimiliki perusahaan seperti asset, keuangan, manusia, informasi, waktu,
dan lain sebagainya.
Mempelajari faktor-faktor internal ini sangat perlu dilakukan karena pada
kenyataannya setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri, yang membedakannya
dengan perusahaan lain. Harap diperhatikan bahwa pada dasarnya strategi adalah
bagaimana meutilisasikan sumber daya-sumber daya yang dimiliki perusahaan
Aspek eksternal ini pun mutlak dipelajari karena tanpa ada produk dan jasa yang laku
dijual di pasaran, perusahaan akan merugi dan jatuh bangkrut. Apa gunanya memiliki
teknologi informasi yang canggih namun tidak ada orang yang berminat membeli produk atau
jasa tersebut? Di pihak lain, banyak sekali hal yang telah terbukti bahwa keterlibatan teknologi
informasi memungkinkan terciptanya produk-produk atau jasa-jasa baru yang dapat
ditawarkan perusahaan atau memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada. Tidak tertutup
ada kemungkinan bahwa teknologi informasi dapat mempengaruhi pasar dan pelanggan.
Mengapa kedua aspek di atas harus dipelajari sehubungan dengan penyusunan IT
Strategy ?
1. Aspek Pertama :
Kalau diamati lebih jauh, hanya komponen-komponen yang berada di dalam aspek
internal saja yang dapat dikontrol oleh perusahaan karena semuanya merupakan milik
perusahaan. Sementara di lain pihak, komponen-komponen pada aspek eksternal berada
di luar kendali perusahaan, sehingga perusahaan hanya dapat bertindak secara pasif dan
adaptif (dengan asumsi bahwa tidak ada praktek monopoli). Namun dilemanya, justru
aspek eksternal-lah yang belakangan ini menjadi sedemikian kuatnya, sehingga
merupakan sumber mati hidupnya perusahaan (ingat istilah-istilah seperti market driven,
customer oriented, customer is a king, service quality, dan lain sebagainya). Sehingga, harus
diperlukan strategi khusus untuk dapat mengantisipasi setiap pergerakan dinamis yang
mungkin terjadi pada komponen-komponen eksternal.
2. Aspek Kedua :
Hal kedua yang patut dipelajari adalah bahwa perubahan pada komponen luar akan
merubah komponen-komponen internal baik secara langsung maupun tidak langsung,
karena sebagai komponen internal, teknologi informasi harus mampu mengantisipasi
perubahan tersebut. Pada akhirnya semua strategi yang ada harus diimplementasikan,
bukan hanya dijadikan sekedar mimpi yang dapat terwujud dapat juga tidak. Untuk
keperluan ini, harus ditunjuk seseorang yang bertanggung jawab atas implementasi
semua rencana tersebut. Untuk perusahaan besar, biasanya akan ditunjuk seorang CIO
(Chief Information Officer). Selanjutnya CIO ini akan memilih orang-orang terbaik sebagai
anggota team pengembangan teknologi informasi. Sebelum team ini bekerja berdasarkan
cetak biru yang telah dibuat, terlebih dahulu, CIO harus menjelaskan visi dan misi team
tersebut, beserta target-target dan ukuran kinerja (performance) yang ingin dicapai.
Selanjutnya CIO tersebut akan mengundang para manajer menghadiri suatu sesi dimana
CIO akan mempresentasikan rencana-rencananya untuk memperoleh dukungan.
Terhitung mulai saat itu, dimulailah perjalanan implementasi teknologi informasi di
perusahaan.
SOAL 9
Jawab dan jelaskan pertanyaan di bawaha ini
1. Sebutkan dan jelaskan lima langkah-langkah strategi pembelian software proses SDLC
2. Jelaskan bagaimana startegi memilih vender untuk mendapatkan software dan hardware.
3. Jelaskan pengembangan sistem oleh departemen sistem informasi.
4. Untuk mendapatkan sosftware yang sesuai dengan aktivitas perusahaan maka, perlu
melakukan outsource untuk sistem, sebutkan dan jelaskan prosesnya
5. Kegagalan perusahaan dalam mengelola data perusahaan, karena sistem informasi
akuntansi yang belum maksimal dan tidak benar, sehingga sering terjadi perubahan
software untuk mengatasi permasalahan di perlukan tahap rekayasa ulang proses bisnis
pembuatan prototipe. Jelaskan proses tahap rekayasa ulang proses bisnis pembuatan
prototipe.
6. Jelaskan proses computer-aided software engineering dalam tipe perusahaan Jasa, dagang
dan pabrik
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
2. Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.,
3. Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta
Disusun Oleh :
Tumpal Manik, M.Si
NIDN : 0326067602