III. METODOLOGI
A. Pengumpulan Data
Dalam pengerjaan Jurnal ini dilakukan pengambilan data.
Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data
yang didapatkan tidak secara pengukuran langsung di
lapangan melainkan dari galangan kapal, jasa penyewaan
tongkang dan tug boat, serta jasa penyewaan crane.
B. Pengolahan Data
Setelah terkumpulnya data yang dibutuhkan maka
selanjutnya adalah melakukan perhitungan dan analisis.
Perhitungan yang dibahas pada jurnal ini adalah perhitungan
teknis dan ekonomis. Juga dilakukan analisis pada
Gambar 2. Diagram alir.
perhitungan ekonomis untuk kemudian dilakukan
perbandingan harga dengan jasa penyewaan yang sudah ada. mengangkut 3 buah blok bangunan kapal maupun bangunan
Perhitungan teknis dilakukan dengan melakukan sketsa dari offshore ditentukan dari rata-rata manifest per satu kali
layout ukuran utama awal untuk kemudian dilakukan pengiriman. Ketentuan maksimal dari ukuran dan berat dari
perhitungan lebih menyeluruh seperti perhitungan stabilitas, satu blok dapat dilihat pada
trim, freeboard, hambatan dan propulsi kapal, serta koreksi Tabel 1.
displacement. Setelah didapatkan semua perhitungan maka
dilakukan penggambaran desain rencana garis, rencana Tabel 1.
umum, serta model 3D. Lalu terakhir dilakukan penentuan Ukuran Maksimum Blok
dari securing muatanPerhitungan ekonomis dilakukan Komponen Blok Nilai Satuan
Ukuran luasan alas 20×18 m2
dengan menghitung biaya pembangunan dan biaya Berat 270 ton
operasional dari kapal ini untuk kemudian dilanjutkan
menghitung net present value, break even point, internal rate B. Penentuan Ukuran Utama
of return, profitability index, dan payback period. Tabel 2.
Perhitungan ekonomis dilakukan pada jangka waktu 5 tahun. Ukuran Utama Kapal
Komponen Nilai Satuan
C. Diagram Alir LPP 89,2 m
B 21,1 m
Diagram alir dari proses pengerjaan jurnal ini dapat dilihat H 4,3 m
pada Gambar 2. T 1,5 m
VS 10 knot
CB 0,818
IV. ANALISIS TEKNIS CM 0,994
CP 0,823
A. Penentuan Payload CWP 0,887
Kapasitas angkut dari self-propelled barge ini yaitu LCB 42,39 m dari FP
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G218
Displacement 2,322.95 m3 dilakukan variasi muatan lain pada kondisi 100% dan 10%.
Gambar ilustrasi dapat dilihat pada Gambar 3.
Setelah ditentukannya kapasitas payload yang akan
diangkut pada kapal self-propelled barge tersebut maka
selanjutnya adalah dilakukannya penentuan ukuran utama
kapal. Ukuran utama kapal didapatkan melalui proses
pengujian berulang. Ukuran utamadan koefisien kapal ini
dapat dilihat pada Tabel 2.
C. Pemilihan Tenaga Penggerak
Perhitungan daya yang dibutuhkan kapal ini didapatkan
sekitar 918 kW. Mesin induk yang akan dipilih harus
mempunyai kapasitas daya dorong yang harus bisa
menghasilkan daya tersebut. Mesin yang dipilih adalah
marine engine dengan merk Caterpillar yang mempunyai
daya sebesar 1050 kW dan berat 10,5 ton. Kemudian Gambar 3. Ilustrasi Load Case.
dibutuhkan juga tenaga pendukung yaitu berupa genset
G. Perhitungan Trim
dengan asumsi daya 25% dari daya mesin induk. Mesin
tenaga pendukung yang dipilih yaitu genset dengan merk Trim adalah selisih antara sarat pada bagian depan dan
Caterpillar dengan daya 340 kW dan berat 1,7 ton. bagian belakang sebuah kapal. Fenomena ini terjadi
dikarenakan pembagian beban yang tidak merata di atas
D. Perhitungan Berat Kapal kapal untuk bagian depan maupun bagian belakang kapal.
Perhitungan berat kapal dibagi menjadi dua yaitu Aturan yang disyaratkan oleh IMO dalam Safety of Lives at
lightweight (LWT) dan deadweight (DWT). Lightweight Sea (SOLAS) adalah nilai trim tidak melebihi dari 0,5%
merupakan berat kapal kosong tanpa muatan yang berarti panjang garis air kapal [3].
hanya terdiri dari berat struktur kapal tersebut, berat isntalasi Untuk hasil dari perhitungan trim tiap-tiap load case dapat
permesinan, serta berat dari perlengkapan kapal itu sendiri. dilihat pada Tabel 3.
Deadweight merupakan berat dari muatan kapal yang akan Tabel 3.
Hasil Perhitungan Trim
dibawa selama perjalanan berlangsung yaitu terdiri dari
Load Case Hasil Kriteria Ket.
payload, bahan bakar mesin, kebutuhan awak kapal, serta air Load Case A (100%) 0,216 Accepted
bersih. Untuk perhitungan LWT kapal ini didapatkan sebesar Load Case A (10%) 0,253 Accepted
1.372,436 ton dan perhitungan DWT kapal didapatkan Load Case B (100%) 0,121 Accepted
sebesar 1.001,513 ton. Load Case B (10%) 0,164 Accepted
Load Case C (100%) 0,340 Accepted
E. Perhitungan Freeboard Load Case C (10%) 0,316 Accepted
Load Case D (100%) 0,156 Accepted
<0,403
Freeboard merupakan selisih tinggi kapal antara yang Load Case D (10%) 0,114 Accepted
tercelup di dalam air dan yang tidak. Perhitungan freeboard Load Case E (100%) 0,133 Accepted
Load Case E (10%) 0,092 Accepted
mengacu aturan dari International Maritime Organization Load Case F (100%) 0,156 Accepted
dalam konvensi International Convention on Load Lines Load Case F (10%) 0,152 Accepted
(ICLL). Hasil perhitungan didapatkan freeboard minimal Load Case G (100%) 0,005 Accepted
dari kapal ini adalah 1,216 meter [3]. Load Case G (10%) 0,038 Accepted