Anda di halaman 1dari 21

SEWA GUNA USAHA

(LEASING)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Menurut PP Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan dalam
Pasal 1 (5):

“sewa guna usaha (leasing) adalah kegiatan


pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi
(Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh penyewa
guna usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara angsuran”.
leasing adalah perjanjian sewa menyewa yang telah berkembang
dikalangan pengusaha, dimana lessor (pihak yang menyewakan, yang
sering merupakan perusahaan leasing) menyewakan suatu perangkat alat
perusahaan (mesin-mesin) termasuk servis, pemeliharaan, dan lain-lain
kepada lessee (penyewa) untuk suatu jangka waktu tertentu.

— Subekti
Dasar Hukum
Sewa Guna Usaha (Leasing)
KUHPerdata

Pasal 1313 Perjanjian

Pasal 1338 Kebebasan Berkontrak

Pasal 1548 Sewa Menyewa


1 SK Menkeu No. 562/KMK/011/1982, tentang Lembaga Keuangan

SKB MeunKeu, MenPerin, dan Mendag RI No.


Kep/122/MK/IV/2/1974, No.32/M/SK/2/74 dan No.30/Kpb/1/71
2 Tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan usaha leasing di
Indonesia.

SKB MeunKeu RI No. Kep.649/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 Mei 1974,


3 yang mengatur mengenai ketentuan tata cara perizinan dan
kegiatan usaha leasing di Indonesia.

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia


4 Keputusan Presiden Rl, No. 61 Tahun 1988, tentang Lembaga
Pembiayaan.

Keputusan Menteri Keuangan Rl No. 448/KMK.17/2000 tentang


5 Pembiayaan Perusahaan.
Jenis-Jenis
Sewa Guna Usaha (Leasing)
1. Finance Leasing
• perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah pihak yang
membiayai penyediaan barang modal.
• Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar
barang tersebut kepada supplier dan kemudian barang
tersebut diserahkan kepada lessee.
• lesse akan membayar secara berkala kepada lessor
sejumlah uang (harga barang yang dibayar oleh lessor
ditambah faktor bunga serta keuntungan pihak lessor).
untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati
bersama.

1.1 Direct Finance Leasing 1.2 Direct Finance Leasing


Sale And Lease Back

lessor membeli suatu lessor memberikan dana


barang atas permintaan untuk keperluan apa saja
lesse dan akan kepada kliennya sesuai
dipergunakan oleh lessee. dengan nilai objek barang
lease.
2. Operating Lease (Sewa Menyewa Biasa)

• perusahaan sewa guna usaha membeli barang


modal dan selanjutnya disewagunakan kepada
penyewa guna usaha.
• jumlah seluruh pembayaran tidak mencakup
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang modal tersebut berikut
dengan bunganya.
• biasanya bertanggung jawab atas biaya – biaya
pelaksanaan sewa guna usaha (asuransi, pajak
dan pemeliharaan barang modal).
3. Sales – Typed Lease Atau Vendor Program
(Sewa Guna Usaha Penjualan)

Suatu transaksi sewa guna usaha, dimana produsen atau pabrikan juga
berperan sebagai perusahaan sewa guna usaha sehingga jumlah traksaksi
termasuk bagian laba sudah diperhitungkan oleh produsen atau pabrikan.
4. Leveraged Lease

Suatu transaksi sewa guna usaha,


selain melibatkan lessor dan lessee
juga melibatkan bank atau kreditor
jangka panjang yang membiayai
bagian terbesar transaksi.
5. Cross Border Lease

 suatu transaksi leasing yang dilakukan dengan melewati batas suatu negara.
 antara lessor dan lesse terletak pada dua negara berbeda.
Karakteristik
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Pihak-Pihak dalam Kegiatan Leasing

1 2
Lessor Lessee
perusahaan leasing yang biasanya pihak atau nasabah yang
menyediakan barang modal atau membutuhkan barang modal atau
menyediakan fasilitas pembiayaan memerlukan pembiayaan.
bagi nasabah yang membutuhkan

3 4
Supplier Asuransi
pihak yang memiliki atau bisa juga pihak perusahaan yang akan
memproduksi barang modal yang menanggung risiko apabila terjadi
diperlukan oleh lessee dengan kerugian terhadap barang yang
perantara lessor. Dalam hal-hal menjadi objek leasing.
tertentu kadang kala supplier
dapat bertindak pula sebagai
lessor.
Skema Perjanjian Leasing
• Terjadi transaksi yang dilanjutkannya dengan
penandatanganan perjanjian antara lessor dengan
lessee.
• Setelah perjanjian ditandatangani biasanya diikuti
dengan pembayaran uang muka atau cicilan pertama
dari lessee kepada lessor.
• Lessor melakukan pemesanan barang modal disertai
dengan pembayaran tunai atas barang modal yang
disiapkan oleh supplier. Apabila supplier sekaligus
bertindak sebagai lessor maka tidak ada tahapan
proses pemesanan barang modal.
• Supplier sebagai pihak yang menyiapkan barang modal
menyerahkan barang modal dimaksud kepada lessee.
• Untuk menjaga keamanan barang yang menjadi objek
leasing dilakukan perjanjian penutupan asuransi oleh
lessor dan polis diserahkan kepada lessee sebagai
bukti adanya perjanjian tersebut.
Teknik Pembiayaan Leasing
1. Finance lease

1 2
Lessor sebagai pemilik Lessee wajib membayar
barang yang memiliki umur angsuran yang terdiri dari
S STRENGTHS
maksimum sama dengan
masa kegunaan ekonomis
biaya peroleh barang
ditambah semua biaya yang
WEAKNESS barang tersebut. dikeluarkan lessor dan
tingkat keuntungan atau

T spread yang diinginkan

W
lessor.

THREATS
3 4

O
OPPORTUNITIES Lessor tidak dapat Lessee memiliki hak opsi
mengakhiri kontrak sepihak membeli barang pada
dan lessee menanggung kontrak sesuai dengan nilai
semua risiko ekonomis. yang disepakati atau mem-
perpanjang masa lease
Teknik Pembiayaan Leasing
1. Operating lease

01 Lessor sebagai pemilik barang kemudian menyewakan dengan


jangka waktu yang relatif pendek dibandingkan umur ekonomisnya.

02 Lessee membayar sewa secara berkala yang jumlahnya tidak


meliputi biaya perolehan barang berserta bunganya.

03 Lessee mengembalikan barang pada akhir kontrak.

04 Lessee dapat membatalkan perjanjian kontrak sewaktu-waktu.


Keuntungan Leasing

Mengurangi pengeluaran
01 perusahaan

02 Menguntungkan arus kas


perusahaan

Membuat perusahaan
03 dapat mengikuti
perubahan teknologi Memberikan persyaratan
04
yang fleksibel
Kerugian Leasing
Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiban
1 lease telah diselesaikan dan hak opsi digunakan.

Seandainya terjadi pembatalan maka kemungkinan biaya yang


2 ditimbulkan cukup besar.

Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan


3 jaminan untuk memperoleh kredit.

Kemungkinan adanya kenakalan penyewa guna usaha untuk


4 melakukan jual atau sewa kepada pihak sewa guna usaha yang
lain.

5 Fluktuasi bunga.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai